No.Dokumen : /Kapus/I/2016
No. Revisi :
SOP
Tgl Terbit :
Tgl. Mulai Berlaku :28 Januari 2016
Halaman
: 1/1
PUSKESMAS TERARA
PEMERINTAH
KABUPATEN LOMBOK
TIMUR
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak
dapat melakukannya sendiri.
Menjaga kebersihan
Mencegah infeksi dan
Memberikan rasa nyaman pada pasien
a. Persiapan.
1. Kapas dan disenfektan ditempatnya
2. Pinset
3. Botol cebok berisi larutan desinfektan
4. Bengkok
5. Pispot
6. Pemberian penjelsan pada pasien
b. Persiapan pasien
1.Memberi salam/memperkenalkan diri
2.Menjelaskan tujuan dan prosedur
3.Mengatur posisi pasien
c. Pelaksanaan.
1. Cuci tangan
2. Pasang sampiran / pintu ditutup
3. Memberi posisi dorsal recumbent
4. Buka pakaian pasien bagian bawah
5. Pasng pengalas dan pispot dibawah bokong pasien
6. Tangan kiri perawat membuka vulva dengan kapas desinfektan, tangan kanan menyiram
vulva dengan larutan desinfektan.
7. Kapas desinfektan diambil dengan vinset kemudian bersihkan vulva dari atas kebawah,
dilakukan beberapa kali sampai bersih.
8. Buang kapas kotor dalam bengkok
9. Pispot diangkat.
10. Atur posisi nyaman bagi pasien
11. Rapikan perlatan dan kembalikan ketempat semula
12. Cuci tangan
13. Catat respon pasien.
Polindes, Ruang Bersalin
SOP
PEMASANGAN CATHETER
No.Dokumen : /Kapus/I/2016
No. Revisi :
Tgl Terbit :
Tgl. Mulai Berlaku :28 Januari 2016
Halaman
: 1/1
PUSKESMAS TERARA
PEMERINTAH
KABUPATEN LOMBOK
TIMUR
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Mengeluarkan air kemih ( urine ) dari kandung kemih dengan menggunakan kateter steril.
Dilakukan oleh perawat/bidan pada pasien : Retensio urine, Persiapan tindakan operatif,
persipan inpartu.
Mengosongkan kandung kemih, mengambil air kemih steril untuk bahan pemeriksaan, dan
mengukur sisa air kemih di dalam kandung kemih.
Prosedur
Persiapan.
1.
Kateter steril, ukurannya sesuai kebutuhan.
2.
Kain kasa steril, bila perlu.
3.
Cairan pelican ( cylocoin jelly, minyak steril dan lain-lain )
4.
Perlak dan alasnya.
5.
Bengkok ( Nierbeken )
6.
Sarung tangan steril
7.
Botol steril, bila perlu.
8.
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yg akan dilakukan.
9.
Pasien diatur dalam posisi Dorsal recumbent.
Persiapan pasien
1.Memberi salam/memperkenalkan diri
2.Menjelaskan tujuan dan prosedur
3.Mengatur posisi pasien
Pelaksanaan.
1.
Cuci tangan
2.
Pasang sarung tangan & sampiran ( scherm ) dan tutup
pintu.
3.
Perlak dan alasnya dipsang dibawah bokong.
4.
Letakkan bengkok diantara kedua tungkai pasien.
5.
Pada pasien wanita :
a.
Labia mayora dibuka dengan ibu jari dan telunjuk
tangan kiri.
b.
Vulva dibersihkan dgn kapas sublimate. Kapas kotor
diletakkan dalam bengkok.
c.
Buka labia minora dengan tangan kiri masukkan kateter
kedalam uretra perlahan-lahan dan pasien dianjurkan agar menarik napas panjang.
d.
Urine yg keluar ditabung dalam bengkok atau botol
steril. ( untuk bahan pemeriksaan , jangan diambil urine yg pertama kali keluar. )
e.
Setelah itu kateter dicabut berlahan, sambil pasien
menarik napas panjang.
f.
Observasi napas panjang.
6.
Pada pasien pria :
a. Tangan kiri petugas memegang penis pasien dengan kain pengalas atau kasa.
b. Prepettium ditarik sedikit kepangkalnya dan dibersihkan dengan kapas sublimate.
c. Cara memasukkan kateter sama seperti pasien wanita, hanya penis agak ditarik
supaya lurus.
d. Setelah selesai, pasien dirapikan kembali.
7.
Pasien
dirapikan,
peralatan
dibersihkan
dan
dikembalikan ketempat semula.
8.
Cuci tangan.
Unit terkait
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
a. Persiapan.
Arloji tangan dengan penunjuk detik / dengan polsteller.
Buku catatan suhu / nadi dan vulpen.
Pasien diberi penjelasan supaya tenang.
Pada waktu pengukuran nadi, pasien dalam posisi berbaring atau duduk.
a. Persiapan pasien
1.Memberi salam/memperkenalkan diri
2.Menjelaskan tujuan dan prosedur
3.Mengatur posisi pasien
b. Pelaksanaan.
1.
Cuci tangan
2.
Menghitung denyut nadi dilakukan
bersamaan dengan pengukuran suhu.
3.
Pada waktu menghitung denyut nadi,
pasien harus benar-benar istirahat dalam posisi berbaring atau duduk.
4.
Pada waktu menghitung denyut nadi
dilakukan dgn menempelkan isi ( volume ) , irama ( teratur /atau tidak ) , dan
tekanannya ( kera/lemah ) , selama setengah menit , dan hasilnya dikalikan dua . Khusus
pada anak anak penghitungan dilakukan selama satu menit.
5.
Menghitung pernafasan dilakukan
bersamaan pada waktu mengukur suhu dan setelah menghitung denyut nadi tanpa
diketahui pasien.
6.
Hasil penghitungan dicatat pada buku
catatan suhu dan nadi.
b. Perhatian :
SOP
PUSKESMAS TERARA
PEMERINTAH
KABUPATEN LOMBOK
TIMUR
SOP
PEMERINTAH
KABUPATEN LOMBOK
TIMUR
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Dr. H.Anjasmoro
NIP.198102182010011007
Mengukur tekanan darah melalui permukaan dinding
arteri .
Dilakukan pada :
Pada setiap pasien baru.
Pada pasien dengan penyakit jantung, ginjal /
hepar / ibu hamil dll.
Pada psien gawat, hypertensi dan penyakit berat
lainnya.
Prosedur
Unit terkait
a. Persiapan.
1. Tensimeter.
2. Stetoskop.
3. Buku catatan
4. Pasien diberi penjelasan dan posisi pasien diatur sesui kebutuhan.
b. Persiapan pasien
1.Memberi salam/memperkenalkan diri
2.Menjelaskan tujuan dan prosedur
3.Mengatur posisi pasien
c.
Pelaksanaan.
1. Cuci tangan
2. Lengan baju dibuka tau digulung.
3. Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya berada disisi luar
lengan. Manset dipasang tidak terlalu kuat atau terlalu longgar.
4. Pompa tensi meter dipasang.
5. Denyut arteri brachialis diraba, stetoskop ditempatkan pada daerah tersebut.
6. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka. Selanjutnya balon dipompa.
7. Sekrup balon dibuka berlahan-lahan sehingga air raksa turun berlahan , sambil
memperhatikan turunnya air raksa, dengarkan bunyi denyutan pertama ( Systole )
sampai denyutan terahir ( Dyastole ).
8. Respon pasien dicatat.
9. Pasien dan alat dirapikan.
10.Cuci tangan.
Semua unit pelayanan, Polindes,KIA/KB, Ruang Bersalin
SOP
PEMERINTAH
KABUPATEN LOMBOK
TIMUR
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait