Anda di halaman 1dari 7

PERAN PERAWAT ANAK TERHADAP PENYAKIT

PNEUMONIA PADA ANAK

Dosen Pengampu: Ahmad Subandi M.Kep., Sp. Kep.Anak

S1 Keperawatan

Tingkat 2

Kelompok 1:
1. Rizki Sefriyanto
2. Tri Puji Rahayu
3. Mey Ferdita Santika P.
4. Ginta Septiana
5. Syarah Eka P.
6. Esti Apriyani
7. Ade Panji N.
8. Sutrimo
9. Sumintri
10. Siti Marfuah

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP


2015
A. Pengertian Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan pada paru-.paru dan bronkiolus yang disebabkan oleh
bakteri, jamur ,virus, atau aspirasi karena makanan atau benda asing. Pneumonia adalah
infeksi pada parenkim paru, biasanya berhubungan dengan pengisian cairan didalam
alveoli hal ini terjadi akibat adanya infeksi agen/ infeksius atau adanya kondisi yang
mengganggu tekanan saluran trakheabronkialis. (Ngastiyah, 1997)
Menurut Muttaqin (2008) pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang
terdapat konsolidasi dan terjadi pengisian alveoli oleh eksudat yang disebabkan oleh
bakteri, virus, dan benda–benda asing. (Lib.ac.id)
Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengena i
parenkim paru. Menurut anatomis pneumonia pada anak dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Pneumonia Lobaris.
2. Pneumonia Lobularis (Bronchopneumonia).
3. Pneumonia Interstisialis. (Lib.ac.id).

Penyebab Pneumonia pada anak : Spektrum mikroorganisme penyebab pada


neonates dan bayi kurang dari 20 hari meliputi :
1. streptococcus grup B dan
2. baktteri gram negative seperti E. Colli, Pseudomonas sp, atau Klebsiella sp.
3. Streptococcus pneumoniae,
4. Haemophillus influenza type B, dan
5. Staphylococcus aureus
Faktor Resiko yang sering di alami oleh anak yang menderita pneumonia pada
anak yaitu :
a. Berat Badan Lahir Rendah
b. Status gizi
c. Asi Eksklusif

B. Peran Perawat Anak Terhadap Penyakit Pneumonia Pada Anak

1. Pemberian Asuhan Keperawatan


Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
mempertahankan keadaan kebutuhan dasar manusia melalui pemberian pelayanan
keperawatan dengan menggunakan proses pelayanan keperawatan. Sehingga masalah
yang muncul dapat ditentukan diagnosis keperawatan. Perencanaan dilaksanakan
tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan yang dialami. Kemudian dapat di
evaluasi tingkat perkembangannya. Asuhan keperawatan pneumonia pada anak yang
diberikan mulai dari hal yang sederhana sampai dengan masalah yang kompleks.
Asuhan keperawatan yang diberikan pada anak yang menderita peneumonia yaitu:
 melakukan pengkajian terhadap tanda-tanda dan gejala yang dialami oleh klien,
meliputi pengkajian :
a) Data demografi
b) Riwayat Masuk, Anak dibawa ke rumah sakit setelah sesak nafas, cyanosis atau
batuk-batuk disertai dengan demam tinggi. Kesadaran kadang sudah menurun
apabila anak masuk dengan disertai riwayat kejang demam (seizure).
c) Riwayat Penyakit Dahulu, Predileksi penyakit saluran pernafasan lain seperti
ISPA, influenza sering terjadi dalam rentang waktu 3-14 hari sebelum diketahui
adanya penyakit Pneumonia. Penyakit paru, jantung serta kelainan organ vital
bawaan dapat memperberat klinis penderita
d) Pengkajian
 Sistem Integumen : kulit pucat, cyanosis, turgor menurun (akibat dehidrasi
sekunder), banyak keringat , suhu kulit meningkat, kemerahan
 Sistem Pulmonal : Pernafasan cuping hidung, hiperventilasi, batuk
(produktif/nonproduktif), sputum banyak, penggunaan otot bantu
pernafasan, pernafasan diafragma dan perut meningkat, Laju pernafasan
meningkat, terdengar stridor, ronchii pada lapang paru,
 Sistem Cardiovaskuler : Denyut nadi meningkat, pembuluh darah
vasokontriksi, kualitas darah menurun
 Sistem Neurosensori : GCS menurun, refleks menurun/normal, letargi
 Sistem Musculoskeletal : tonus otot menurun, nyeri otot/normalretrak s i
paru dan penggunaan otot aksesoris pernafasan
 Sistem genitourinaria : produksi urine menurun/normal,
 Sistem digestif : konsistensi feses normal/diare
 Setelah melakukan pengkajian terhadap pneumonia maka perawat menegangka n
diagnosa keperawatan berdasarkan hasil dari pengkajian yang sudah dilakukan,
diknosa yang di ambil yaitu: Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubunga n
dengan inflamasi dan obstruksi jalan nafas.
 merencanakan intervensi keperawatan sebagai upaya mengatasi masalah yang
muncul,
 Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dsypneu
 Menunjukan jalan nafas yang paten
 Mampu mengidentifikan dan mencegah faktor yang dapat mengha mb at
jalan nafas
 langkah-langkah melaksanankan tindakan sesuai dengan rencana yang ada dan
melakukan evaluasi berdasarkan respon klien.
1) Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suction
2) Monitor status oksigen pasien
3) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

2. Advokat
Dalam melakukan tindakan keperawatan pada klien pneumonia, perawat
bertugas memberikan informasi kepada kluarga klien yang bersangkutan terhadap
klien. Khususnya dalam pengambilan keputusan atau persetujuan atas tindakan
keperawatan yang akan diberikan kepada klien. Yang meliputi hak atas informa s i
tentang penyakit klien, ha katas privasi, hak untuk menentukan nasib anaknya, dan
hak untuk memenuhi ganti rugi akibat kelalaian tindakan.
Implementasi :

 Perawat dapat menolak aturan atau tindakan yang bisa membahayakan kesehatan
klien atau menentang hak-hak klien penderita pneumonia
 Membantu klien penderita pneumonia dalam menyatakan hak-haknya yang
dibutuhkan pada saat perawatan pneumonia dan agar klien mendapatkan
pelayanan yang sebaik-baiknya
 Membantu klien dan keluarga dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepada klien dengan pneumonia

3. Educator
Perawat membantu orang tua klien untuk meningkatkan pengetahuan tentang
penyakit pneumonia pada anaknya. Dengan cara memberikan penjelasan tentang
gejala penyakit pneumonia, serta tindakan tindakan yang diberikan. Sehingga
terjadi perubahan perilaku dari orang tua klien setelah dilakukan pemberian
pendidikan kesehatan.
Untuk meningkatkan pengetahuan orang tua klien dapat di lakukan dengan
mengadakan pendidikan kesehatan tentang pneumonia, yang didalam pendidikan
kesehatan tersebut menjelaskn tentang pengertian penyakit pneumonia, gejala -
gejala pneumonia, pengobatan pneumonia, serta tindakan-tindakan yang harus
dilakukan kepada klien yang ketika terjadi penyakit pneumonia pada anaknya.

4. Koordinator
Perawat bertugas mengarahkan, merencanakan, dan mengorganisasi pelayanan
kesehatan dalam melakukan tindakan keperawatan terhadap pneumonia. Sehingga
pemberian pelayanan kesehatan terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
Tujuan perawat sebagai coordinator :
 Agar asuhan keperawatan untuk penderita pneumonia dapat terpenuhi secara
efektif, efisien dan menguntungkan klien
 Agar pengaturan waktu dan seluruh aktivitas atau penanganan pada klien
pneumonia dapat dilaksanakan dengan baik
5. Kolaborator
perawat bertugas melakukan tindakan kerjasama dengan tenaga kesehatan
lainnya dalam melakukan tindakan keperawatan dalam melakukan pemeriksaan
penunjang, maupun pemeriksaan lainnya. Perawat dapat bekerja sama dengan
dokter,fisioterapis, ahli gizi, radiologi, laboratorium, dan lain-lain. Dalam
melakukan pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar
pendapat dalam menentukan bentuk pekayanan selanjutnya.
 Perawat memberikan obat kepada pasien pneumonia sesuai dengan intruks i
dokter dan berpedoman pada 6B
 Perawat memberikan asupan nutrisi sesuai dengan apa yang di tentukan oleh
ahli gizi untuk penderita pneumonia
 Perawat berkolaborasi dengan bagian laboratorium untuk pemeriksaan
penunjang pada penderita pneumonia

6. Konsultan
Peran perawat sebagai konsultan yaitu sebagai tempat konsultasi terdapat
masalah atau tindakan perawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan
atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan
yang diberikan. Peran perawat dalam melakukan tindakan keperawatan terhadap
penyakit pneumonia pada anak bertugas sebagai tempat konsultasi terhadap
masalah yang di hadapi oleh kluarga klien atau tindakan keperawatan yang di
berikan kepada anaknya. Sebagai contohnya perawat sebagai konsultan yaitu :
 Ketika orang tua mengalami ketidak tahuanya tentang penyakit peneumonia
pada anaknya maka perawat bertugas untuk menjelaskan tentang penyakit
pneumonia pada anaknya.
 Ketika orang tua klien bertanya tentang tindakan yang dilakukan untuk
menangani penyakit pneumonia yang di lakukan kepada anaknya maka perawat
harus menjelaskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan kepada anaknya.

7. Pembawa perubahan
Peran sebagai pembawa perubahan dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematik dan terarah sesuai dengan
metode pemberian pelayanan keperawatan terhadap klien dengan memberika n
asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.

Hal-hal yang harus dilakukan oleh perawat guna membawa perubahan kepada
kluen yaitu:

 Setelah perawat memberikan asuhan keperawatan kepada klien yang menderita


pneumonia diharapkan penyakit pneumonia yang di derita oleh klien dapat
teratasi dengan baik sehingga klien dapat cepat sembuh.
 Dengan adanya pendidikan kesehatan yang di berikan oleh perawat kepada
orang tua klien diharapkan orang tuan klien dapat memahami tentang
pengertian penyakit pneumonia, gejala-gejala pneumonia, serta tindakan-
tindakan yang harus dilakukan kepada klien yang mengalami peneumonia.

Anda mungkin juga menyukai