No. Revisi : 00 SOP Tanggal Terbit : 02 Januari 2016 Halaman : 1/4
PUSKESMAS drg. R. Kusdarini, M.Kes
KAUMAN 196105101989012001
1. Pengertian Penghisapan lendir (suction) merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan pada klien yang tidak mampu mengeluarkan sekret atau lendir secara mandiri dengan menggunakan alat penghisap. 2. Tujuan 1. Membersihkan jalan napas; 2. Memenuhi kebutuhan oksigenasi. 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor .....tentang Penyusunan Rencana Layanan Medis UPT Puskesmas Kauman. 4. Referensi Permenkes 75 tahun 2014 tentang Puskesmas. 5. Prosedur/ 1. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan; Langkah- 2. Cuci tangan; langkah 3. Tempatkan pasien pada posisi telentang dengan kepala miring ke arah perawat; 4. Gunakan sarung tangan; 5. Hubungkan kateter penghisap dengan slang alat penghisap; 6. Mesin penghisap dihidupkan; 7. Lakukan penghiusapan lendir dengan memasukkan kateter penghisap ke dalam kom berisi aquadest atau NaCl 0,9 % untuk mempertahankan kesterilan; 8. Masukkan kateter penghisap dalam keadaan tidak menghisap; 9. Gunakan alat penghisap dengan tekanan 110 – 150 mm Hg untuk dewasa, 95 – 110 mm Hg untuk anak-anak, dan 50 – 95 ,, Hg untuk bayi (Potter dan Perry, 1995); 10. Tarik dengan memutar kateter penghisap tidak lebih dari 15 detik; 11. Bilas kateter dengan aquades atau NaCl 0,9%; 12. Lakukan penghisapan antara penghisapan pertama dengan berikutnya, minta pasien untuk bernapas dalam dan batuk. Apabila pasien mengalami distres pernapasan, biarkan istirahat 20 – 30 detik seblum melakukan penghisapan berikutnya; 13. Setelah selesai, kaji jumlah, konsistensi, warna, bau sekret, dan respon pasien terhadap prosedur yang dilakukan; 14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan. 6. Unit Terkait 1. Poli Umum; 2. UGD; 3. Rawat Inap; 4. Poli KIA; 5. Ruang Obat. 7. Diagram Alir/ Flowchart
8. RekamanHistoris
1/2 No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl.