Anda di halaman 1dari 2

PENDAFTARAN PASIEN BARU

No Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD Tanda Tangan Kepala Puskesmas
PUSKESMAS TANTI YULIASTUTI
KUTASARI
1. Pengertian Bilas lambung (gastric lavage) adalah membersihkan lambung
dengan cara memasukan dan mengeluarkan air ke/dari lambung
dengan menggunakan NGT (Naso Gastric Tube). Menurut Smelltzer
dan Bare (2001:2487), Bilas lambung (gastric lavage) adalah
aspirasi isi lambung dan pencucian lambung dengan menggunakan
selang lambung.
2. Tujuan  Untuk pembuangan urgen substansi dalam upaya menurunkan
absorpsi sistemik;

 Untuk mengosongkan lambung sebelum prosedur endoskopik;

 Untuk mendiagnosis hemoragi lambung dan menghentikan


hemoragi.
3. Kebijakan Seluruh pasien yang masuk di UGD harus ditangani sesuai
Prosedur Tetap Tetap tetap berdasarkan SK Puskesmas
Kutasari,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

4. Prosedur
Prosedur kerja
Prosedur bilas lambung pada kasus keracunan
1. Bisa dilakukan pada klien yang tidak sadar / stupor atau jika
induksi muntah dengan sirup pekak tidak berhasil.
2. Bila klien setengah sadar dan masih ada refleks muntah,
maka posisikan klien miring pada satu sisi untuk
memudahkan irigasi dan mencegah aspirasi.
3. Bila klien tidak sadar dan refleks muntah tidak ada, maka
klien harus dilakukan intubasi trachea sebelum dilakukan
bilas lambung.
4. Gunakan pipa nasogastrik berdiameter besar (>28Fr) untuk
memudahkan aliran irigasi cairan.
5. Gunakan larutan garam fisiologis atau air mineral kemasan
untuk pembilasan, suhu cairan yang digunakan sebaiknya
sesuai suhu tubuh.
6. Lakukan irigasi beberapa kali sampai muntahan pasien jernih
dan tak berbau racun lagi.
7. Perawat merapikan pasien.
8. Hand Hygiene 6 langkah
9. Lakukan pencatatan setelah tindakan yang meliputi jumlah,
karakteristik, Bau cairan yang dilakukan irigasi serta reaksi
klien.

Prosedur Bilas lambung (gastric lavage) pada kasus


perdarahan lambung

1. Perawat Melaksanakan kebersihan tangan


2. Identifikasi Pasien
3. Sebelumnya pasang NGT berukuran besar, jenis yang biasanya
digunakan adalah selang Ewald. Selang dengan diameter kecil
tidak cukup efektif untuk mengeluarkan bekuan darah dan dapat
menyebabkan kesalahan penegakan diagnosa karena bila ada
bekuan darah yang menyumbat selang, akan sulit mendeteksi
masih terjadinya perdarahan.
4. Lakukan irigasi dengan menggunakan cairan garam faal dengan
cara memasukkan sejumlah cairan secara bertahap dan
kemudian mengeluarkannya dengan cara mengalirkan atau
diaspirasi menggunakan tekanan rendah.
5. Alirkan cairan yang dikeluarkan ke dalam kantong (collection
bag) yang diletakkan dengan posisi lebih rendah dari tubuh klien
atau tempat tidur klien.
6. Cairan irigasi yang digunakan bisa berjumlah +/- 500-700 ml
7. Pastikan bahwa aliran cairan lancar, begitu juga dengan system
drainasenya
8. Waspada terhadap potensi terjadinya sumbatan bekuan darah
pada selang atau perubahan posisi selang
9. Gunakan cairan dengan suhu ruangan karena akan lebih efektif
dalam tindakan gastric lavage. Penilitian yang telah dilakukan
menunjukan bahwa penggunaan cairan dengan suhun rendah
(dingin) akan menggeser kurva disosiasi hemoglobin kearah kiri
dan dapat berakibat langsung seperti : penurunan aliran oksigen
ke organ - organ vital serta memperpanjang waktu perdarahan
dan protrombin time
10. Perawat melaksanakan kebersihan tangan
11. Lakukan pencatatan kegiatan

5. Unit terkait 1. IGD


2. Instalasi Rawat Inaf
3. ICU
4. FARMASI.

6. Rekaman
Tanggal Mulai
historis No Yang Diuah Isi Perubahan
Diberlakukan.

Anda mungkin juga menyukai