Anda di halaman 1dari 4

POLTEKKES KEMENKES MALANG

PRODI DIII KEPERAWATAN LAWANG


STANDARD OPERASINAL PROSEDUR

SOP PENGHISAPAN LENDIR (suction)

Nama : Dicky Andrean Dwi Hakiki


Kelas : D3/IIB
NIM : P17220174051

Pengerian Penghisapan lendir (suction) merupakan tindakan


keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu
mengeluarkan sekret atau lendir secara mandiri dengan
menggunakan alat penghisap.

Indikasi 1. Klien dengan retensi sputum.


2. Klien dengan ventilator atau dengan endotracheal tube
(ETT).
3. Klien dengan trakeostomi.
Tujuan 1. Membersihkan jalan napas.
2. Memenuhi kebutuhan oksigenasi.
Persiapan tempat Alat-alat :
dan alat 1. Alat penghisap lendir dengan botol berisi larutan

desinfektan.

2. Kateter penghisap lendir steril.

3. Pinset steril.

4. Sarung tangan steril.

5. Dua kom berisi larutan aquades atau NaCl 0,9 % dan

larutan desinfektan.

6. Kasa steril.

7. Kertas tissue.
8. Stetoskop.

Persiapan Pasien 1. Memberitahu maksud dan tujuan dilakukan tindakan.


2. Bila pasien sadar, siapkan dalam posisi setengah duduk
dengan nyaman. Bila pasien tidak sadar :
a. Posisi miring
b. Kepala ekstensi agar penghisap berjalan lancar.
1.
2.
Persiapan Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman
Lingkungan
Pelaksanaan 1. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan.

2. Cuci tangan

3. Tempatkan pasien pada posisi telentang dengan

kepala miring ke arah perawat.

4. Gunakan sarung tangan.

5. Hubungkan kateter penghisap dengan slang alat

penghisap.

6. Mesin penghisap dihidupkan.

7. Lakukan penghiusapan lendir dengan memasukkan

kateter penghisap ke dalam kom berisi aquadest atau

NaCl 0,9 % untuk mempertahankan kesterilan.

8. Masukkan kateter penghisap dalam keadaan tidak

menghisap.

9. Gunakan alat penghisap dengan tekanan 110 – 150

mm Hg untuk dewasa, 95 – 110 mm Hg untuk anak-

anak, dan 50 – 95 ,, Hg untuk bayi (Potter dan Perry,

1995).

10. Tarik dengan memutar kateter penghisap tidak lebih

dari 15 detik.

11. Bilas kateter dengan aquades atau NaCl 0,9%.

12. Lakuka penghisapan antara penghisapan pertama

dengan berikutnya, minta pasien untuk bernapas

dalam dan batuk. Apabila pasien mengalami distres


pernapasan, biarkan istirahat 20 – 30 detik seblum

melakukan penghisapan berikutnya.

13. Setelah selesai, kaji jumlah, konsistensi, warna, bau

sekret, dan respon pasien terhadap prosedur yang

dilakukan.

14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

Sikap Sikap selama pelaksanaan :


1. 1. Menusukkan sikap sopan dan ramah
2. 2. Menjamin privacy pasien
3. 3. Bekerja dengan teliti
4. 4. Memperhatikan body mekanisme
Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.
Sumber rujukan Chuppbbe, Tyqqa. 2014. SOP Penghisapan Lendir.

https://www.scribd.com/doc/213989015/Sop-Penghisapan-

Lendir. Diakses Pada Tanggal 8 Desember 2018.

Anda mungkin juga menyukai