Anda di halaman 1dari 3

Tindakan Penghisapan Lendir

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04 –65 KD 00 1/1

Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT
STANDAR
DIREKTUR,
PROSEDUR OPERASIONAL

PENGERTIAN Penghisapan lendir (suction ) merupakan Tindakan keperawatan yang di


lakukan pada klien yang tidak mampu mengeluarkan secret atau lender secara
mandiri dengan menggunakan alat penghisap.

TUJUAN 1. Membersihkan jalan napas.

2. Memenuhi kebutuhan oksigenasi.


Kebijakan Klien dengan gangguan saluran nafas akibat akumulasi secret dan
tidak mampu mengeluarkan secret secara mandiri.

Persiapan Pasien:
1.    Memberikan salam dan sapa nama pasien
2.    Menjelaskan tujuan  dan prosedur pelaksanaan
3.    Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
Persiapan alat:
1. Alat penghisap lendir dengan botol berisi larutan desinfektan.
2. Kateter penghisap lendir steril.
3. Pinset steril.
4. Sarung tangan steril.
5. Dua kom berisi larutan aquades atau NaCl 0,9 % dan larutan
desinfektan.
6. Kasa steril.
7. Kertas tissue.
8. Stetoskop

Pelaksanaan

1. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan.


2. Cuci tangan

3. Tempatkan pasien pada posisi telentang dengan kepala miring


ke arah perawat.
1. Unit Gawat Darurat
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat inap
3. Unit Kamar bersalin
Tindakan Penghisapan Lendir

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04 – 065 KD 00 2/2

PROSEDUR 4. Gunakan sarung tangan


5. Hubungkan kateter penghisap dengan slang alat
penghisap.
6. Mesin penghisap di hidupkan
7.Lakukan penghisapan lender dengan memasukan kateter
penghisap kedalam kom berisi aquadest atau nacl 0,9 ℅
Untuk mempertahankan kesterilan.
8. masukan kateter penghisap dalam keadaan tidak
menghisap.
9.Gunakan alat penghisap dengan tekanan 110 -150 mmhg
Untuk dewasa 95 – 110 mmhg,untuk anak –anak 50 – 95
mmhg untuk bayi.

10. Tarik dengan memutar kateter penghisap tidak lebih dari


15 detik.

11 Bilas kateter dengan aquades atau NaCl 0,9%.

12 Lakuka penghisapan antara penghisapan pertama dengan


berikutnya, minta pasien untuk bernapas dalam dan
batuk. Apabila pasien mengalami distres pernapasan,
biarkan istirahat 20 – 30 detik seblum melakukan
penghisapan berikutnya.

13. Setelah selesai, kaji jumlah, konsistensi, warna, bau


sekret, dan respon pasien terhadap prosedur yang
dilakukan.

14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.


1. Unit gawat Darurat
2. Unit Rawat inap
Unit Terkait 3. Unit Kamar bersalin

Anda mungkin juga menyukai