Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KDM

SOP PERAWATAN LUKA

OLEH KELOMPOK 3:

Yurike Pathrisya Mandolang

Felicia Naray

Angellyna Putri Pesondolang

Jesica Singon
SOP

PERAWATAN LUKA

Pengertian Perawatan Luka
Perawatan Luka adalah suatu teknik aseptik yang bertujuan membersihkan lukadari debris
untuk mempercepat proses penyembuhan luka.
Penggantian/mengganti balutan untuk membantu dalam proses penyembuhan luka.

Tujuan
 Menghilangkan sekresi yg menumpuk & jaringan mati pada luka insisi.
 Mempermudah proses penyembuhan luka.
 Mengurangi pertumbuhan mikroorganisme terhadap luka/insisi.

Pengkajian
 Mengkaji program/instruksi medik mengenai prosedur rawat luka, type balutan, &
frekuensi ganti balut.
 Mengkaji type & lokasi luka/insisi.
 Mengkaji tingkat nyeri klien & kapan terakhir mendapat obat penghilang nyeri.
 Mengkaji riwayat alergi pada obat atau plester.

Intervensi
Persiapan Alat :
 Set ganti balut steril (pinset cirrurgis, pinset anatomis, kasa, & lidi kapas).
 Kasa steril tambahan atau bantalan penutup (apabila butuh).
 Handuk.
 Handscoen bersih & handscoen steril.
 Handuk.
 kapas bulat
 lidi kapas steril.
 Bethadine,
 Korentang steril.
 Alkohol 70%
 Nierbeken/bengkok.
 Baki instrumen/meja dorong & perlak / pengalas.
 Kantong plastik tempat sampah.

Tahap orientasi

1. Melakukan verifikasi pasien untuk melakukan perogram pengobatan


2. Memberikan salam kepada pasien/keluarga sebagai pendekatan therapeutic
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan akan dilakukan
5. Menjelaskan kepada klien beserta keluarga mengenai tujuan & prosedur tindakan  yg
akan segera dilakukan.
6. Menjamin atas pemenuhan kebutuhan privacy klien.
7. Mengatur ketinggian tempat tidur untuk memudahkan tindakan yang akan dilakukan.

Implementasi
 Mencuci tangan.
 Menyiapkan & mendekatkan peralatan.
 Membuka set ganti balut.
 Menambahkan kasa steril & lidi kapas steril secukupnya kedalam set ganti balut.
 Menggunakan handscoen bersih.
 Meletakkan handuk menutup bagian tubuh privasi klien yg terbuka.
 Meletakkan perlak di bawah luka.
 Mengatur posisi yg nyaman & tepat buat perawatan luka.
 Membuka plester searah tumbuhnya rambut & membuka balutan dengan cara hati-
hati, masukkan balutan kotor kedalam kantong plastik yg telah disediakan.
 Membuka handscoen bersih & ganti dengan handscoen steril.
 Membersihkan seputar luka dengan alkohol swab :
 Membersihkan dari arah bagian atas kebawah disetiap sisi luka dengan arah ke luar
menjauh dari luka (1 alkohol swab buat 1 kali usapan).
 Membersihkan sisi sebelah luka dari bagian atas ke bawah diikuti sisi sebelahnya
dengan arah usapan menjauhi dari area lokasi luka (1 alkohol swab untuk 1 kali
usapan).
 Mengolesi luka dengan bethadine mulai sejak dari tengah luka.
 Selanjutnya menutup luka dengan kasa steril, & lakukan fiksasi dengan plester pada
area pinggiran kasa pembalut.
 Menuliskan tanggal & diwaktu mengganti balutan pada plester & tempelkan pada
balutan.
 Merapihkan klien & membereskan alat-alat.
 Melepaskan handscoen & mencuci tangan.

Evaluasi
 Mengevaluasi respon serta toleransi klien selama, & sesudah prosedur.
 Mengevaluasi kebutuhan frekuensi ganti balut.
 Mengevaluasi adanya tanda-tanda alergi terhadap plester.
 Mengevaluasi adanya tanda-tanda infeksi & adanya cairan luaka juga karakteristiknya.

Dokumentasi
 Mencatat lokasi, type luka & kondisi luka insisi.
 Mencatat kondisi luka sebelumnya.
 Mencatat cairan atau obat yg digunakan utk merawat luka.
 Mencatat respon serta toleransi klien selama, & setelah prosedur.
SOP
PERAWATAN LUKA BAKAR

Pengertian

Melakukan suatu tindakan perawatan terhadap luka bakar

Tujuan

1. Mencegah terjadinya infeksi pada luka


2. Mempercepat dalam proses penyembuhan pada luka

INTERVENSI

Persiapan alat

1. Bak instrument
2. Pinset chirurgis
3. Pinset anatomis
4. Kassa steril
5. Gunting debridemand
6. Kom: 3 buah
7. Spuit 5 cc atau 10 cc
8. Sarung tangan
9. Gunting plester
10. NaCl 0,9%
11. Plester atau perekat
12. Obat luka sesuai kebutuhan
13. Bengkok 2 buah, 1 buah berisi larutan desinfektant
14. Verband
15. Desinfektant
16. Persiapan pasien
17. Luka dibuka balutanya
18. Posisikan pasien senyaman mungkin untuk mempermudah proses tindakan

Tahap orientasi

1. Melakukan verifikasi pasien untuk melakukan perogram pengobatan


2. Memberikan salam kepada pasien/keluarga sebagai pendekatan therapeutic
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan akan dilakukan
5. Menjelaskan kepada klien beserta keluarga mengenai tujuan & prosedur tindakan  yg
akan segera dilakukan.
6. Menjamin atas pemenuhan kebutuhan privacy klien.
7. Mengatur ketinggian tempat tidur untuk memudahkan tindakan yang akan dilakukan.

IMPLEMENTASI

Tahap kerja

1. Memcuci tangan
2. Menempatkan peralatan didekat pasien agar memudahkan proses perawatan luka
3. Persiapan lingkungan
4. Jaga perivacy keamanan pasien
5. Mengatur posisi pasien sehingga mempermudah proses perawatan
6. Membuka peralatan yang telah disediakan di dekat pasien
7. Memakai sarung tangan
8. Membuka balutan secara hati-hati, apabila sulit untuk dibuka basahi dengan NaCl
0,9%
9. Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl 0,9%
10. Melakukan debridemand bila terdapat jaringan nekrotik. (apabila terdapat bula jangan
dipecah, tapi dihisap dengan spuit steril setelah hari ke-3)
11. Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl 0,9%
12. Mengeringkan luka dengan mengguanakan kassa steril
13. Memberikan obat sesuai program pengobatan pada luka
14. Menutup luka dengan kassa steril, kemudian dipasang verband dan diplester
15. Melakukan pemasang verband dan plester
16. Merapikan pasien

Tahap terminasi

1. Mengevaluasi dari hasil tindakan yang telah dilakukan


2. Berpamitan dengan pasien/keluarga
3. Membereskan dan mengembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan yang telah dilakukan dalam lembar catatan keperawatan

Dokumentasi

1. Tanyakan dan catat respon pasien setelah selesai


2. Catat kegiatan dan waktu yang telah dilakukan
3. Catat nama perawat yang melakukan kegiatan
4. Paraf
SOP

PERAWATAN LUKA DIABETES MELITUS

Pengertian :
Melaksanakan tindakan perawatan : mengganti balutan,membersihkan luka
pada luka pada penderita DM.

Tujuan:
1. Mencegah timbulnya infeksi.
2. Membantu untuk proses penyembuhan luka.

Peralatan : 
Bak Instrumen yg berisi :
1. Pinset Anatomi
2. Gunting Debridemand
3. Pinset Chirurgis
4. Kom : 3 buah
5. Kasa Steril

Peralatan lain terdiri dari :


1. Sarung tangan
2. Plester atau perekat
3. Desinfektant
4. Alkohol 70%/ wash bensin
5. NaCl 0,9%
6. Gunting Plester
7. Verband
8. Bengkok : 2 buah,1 buah berisi larutan desinfektan
9. Obat luka sesuai kebutuhan

Prosedur pelaksanaan :
Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan Verifikasi program sebelum proses tindakan
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

Tahap Orientasi
1. Memberikan salam & menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada keluarga/klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan perawatan luka dilakukan.

Tahap Kerja
1. Menjaga dan menjamin privacy
2. Mengatur posisi pasien agar luka dapat terlihat dengan jelas
3. Membuka peralatan
4. Menggunakan sarung tangan
5. Membasahi plaster dengan alkohol/wash bensin & buka dengan memakai pinset
6. Membuka balutan lapis terluar
7. Membersihkan seputar luka & bekas plester
8. Membuka balutan lapis dalam
9. Menekan daerah tepi luka (sepanjang luka) untuk dapat mengeluarkan adanya pus
10. Melakukan debridement
11. Membersihkan luka dengan memanfaatkan cairan NaCl
12. Melakukan kompres desinfektant& tutup dengan kassa
13. Memasang plester atau verband
14. Merapikan pasien

Tahap Terminasi
 Melakukan evaluasi tindakan yg dilakukan
 Berpamitan dengan klien
 Membereskan alat-alat
 Mencuci tangan

Tahap Dokumentasi

 Mencatat semua kegiatan dalam lembar/ catatan keperawatan.


SOP

PERAWATAN LUKA OPERASI

A. Persiapan
a.      Persiapan Alat
1. Alat-alat steril
2. Pinset anatomis 1 buah
3. Pinset sirugis 1 buah
4. Gunting bedah/jaringan 1 buah
5. Kassa kering dalam kom tertutup secukupnya
6. Kassa desinfektan dalam kom tertutup
7. Handsoon 1 pasang
8. Korentang/forcep
9. Gunting verban 1 buah
10. Plester
11. Pengalas
12. Kom kecil 2 buah (bila dibutuhkan)\
13. Kapas alcohol
14. Sabun cair anti septik
15. Aceton/bensin
16. NaCl 9 %
17. Cairan antiseptic (bila dibutuhkan)
18. Handsoon 1 pasang
19. Masker
20. Bengkok
21. Air hangat (bila dibutuhkan)
22. Kantong plastic/baskom untuk tempat sampah

b.        Persiapan Lingkungan

1. Menutup sampiran
2. Membuat pasien merasa nyaman
3. Menjaga privasi pasien

c.      Persiapan pasien

1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan maksud dan tujuan serta meminta ijin pada pasien
B.Tahap Pelaksanaan
1.       cuci tangan
2.      Pasang masker dan sarung tangan yang tidak steril

3.      Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan

4.      Letakkan pengalas dibawah area luka

5.      Buka balutan lama (hati-hati jangan sampai menyentuh luka) dengan menggunakan pinset
anatomi, buang balutan bekas kedalam bengkok. Jika menggunakan plester lepaskan plester
dengan cara melepaskan ujungnya dan menahan kulit dibawahnya, setelah itu tarik secara
perlahan sejajar dengan kulit dan kearah balutan. (Bila masih terdapat sisa perekat dikulit,
dapat dihilangkan dengan aceton/ bensin )

6.      Bila balutan melekat pada jaringan dibawah, jangan dibasahi, tapi angkat balutan dengan
berlahan

7.      Letakkan balutan kotor ke bengkok lalu buang kekantong plastic, hindari kontaminasi
dengan permukaan luar wadah

8.      Kaji lokasi, tipe, jumlah jahitan atau bau dari luka

9.      Membuka set balutan steril dan menyiapkan larutan pencuci luka dan obat luka dengan
memperhatikan tehnik aseptic

10.  Buka sarung tangan ganti dengan sarung tangan steril

11.  Membersihkan luka dengan sabun anti septic atau NaCl 9 %

12.  Memberikan obat atau antikbiotik pada area luka (disesuaikan dengan terapi)

13.  Menutup luka dengan cara:

a.        Balutan kering

1. Lapisan pertama kassa kering steril u/ menutupi daerah insisi dan bagian sekeliling
kulit
2. Lapisan kedua adalah kassa kering steril yang dapat menyerap
3. Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar

b.      Balutan basah – kering

1. Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi cairan steril atau untuk menutupi area
luka
2. Lapisan kedua kasa steril yang lebab yang sifatnya menyerap
3. Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
c.       Balutan basah – basah

1. Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi dengan cairan fisiologik u/ menutupi
luka
2. Lapisa kedua kassa kering steril yang bersifat menyerap
3. Lapisan ketiga (paling luar) kassa steril yang sudah dilembabkan dengan cairan
fisiologik

14.  Plester dengan rapi

15.  Buka sarung tangan dan masukan kedalam kantong plastic tempat sampah

16.  Lepaskan masker

17.  Atur dan rapikan posisi pasien

18.  Buka sampiran

19.  Rapikan peralatan dan kembalikan ketempatnya dalam keadaan bersih, kering dan rapi

20.  Perawat cuci tangan

C. Tahap Evaluasi
Evaluasi keadaan umum pasien

D. Dokumentasi
Dokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai