DASAR TEORI
Penatalaksanaan luka bertujuan meningkatkan proses penyembuhan jaringan dan juga
untuk mencegah infeksi. Luka yang sering ditemukan bidan adalah luka yang bersih tanpa
kontaminasi, misal luka insisi yang tertutup, luka yang melibatkan saluran kemih (SC
disegmen bawah rahim). Oleh karena itu bidan harus pula mengetahui dan terampil dalam
melakukan perawatan luka pasca operasi.
Dalam pengkajian luka harus memperhatikan kondisi klinis ibu, waktu dan sifat
operasi serta tampilan luka. Keputusan untuk membalut luka kembali juga harus
mencakup keputusan apakah pembersihan luka merupakan tindakan yang diindikasikan.
Dan bila luka perlu dibersihkan dan dibalut ulang, perawatan harus dilakukan dengan
tekhnik bersih dengan air atau normal salin. Bila luka tampak terinfeksi, perlu dilakukan
apusan dan rujukan.
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti
KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan
2. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan
3. Observasi kondisi pasien secara continue
4. Perhatikan keadaan umum klien pada saat perawatan luka
5. Perhatikan kondisi alat sebelum bekerja untuk menilai kelayakan penggunaan
6. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas
7. Pusatkan perhatiaan pada pekerjaan serta keselamatan klien
8. Lakukan tindakan dengan tetap memperhatikan prinsip aseptik dan antiseptic
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
1. Bak instrumen kecil, didalamnya;
Handscoon steril : 1 pasang
Pinset anatomis steril : 2 buah
2. Bengkok (Nierbekken) : 1 buah
3. Gunting verband : 1 buah
4. Tempat sampah medis : 1 buah
5. Waskom plastik : 1 buah
6. Tempat tidur pasien : 1 buah
7. Meja alat /troli : 1 buah
8. Kassa steril
9. Plester
10. Larutan NaCl 0,9%
11. Betadin dalam tempatnya
12. Kapas alkohol dalam tempatnya
13. Lembar catatan
14. Waskom berisi larutan clorin 0,5%
15. Perlak
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Siapkan alat dan bahan secara ergonomis
3. Pasang sampiran atau penutup tirai
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin, pasien yang gelisah / tidak tenang sebaiknya diikat
kaki dan tangannya
5. Pasang perlak dan pengalasnya dibawah daerah yang akan dilakukan perawatan
6. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
7. Pakai sarung tangan (perhatikan prinsip steril dan pencegahan infeksi)
8. Olesi plester dengan kapas beralkohol, agar mudah dan tidak sakit saat plester dibuka
9. Buka plester dan kasa dengan menggunakan pinset, buang dalam bengkok
10. Kaji luka (tekan daerah sekitar luka, lihat luka sudah kering/basah/keluar pus/cairan
daerah tempat luka serta penutupan kulit dan intergritas kulit)
11. Bersihkan luka dengan larutan antiseptik atau larutan garam faal (gunakan kasa terpisah
untuk setiap usapan, bersihkan luka dari area yang kurang terkontaminasi
keareaterkontaminasi, gerakan dalam progresif menjauh dari insisi atau tepi luka)
12. Buang kasa yang telah digunakan kedalam Nierbekken
13. Keringkan luka dengan kasa yang baru
14. Berikan salep antiseptic
15. Tutup luka dengan kasa steril dan memasang plester (pada pemasangan kasa steril,
perhatikan serat kasa jangan ada yang menempel pada luka)
16. Rapikan pasien
17. Bereskan alat
18. Lepas sarung tangan (sebelumnya cuci dalam larutan clorin 0,5%), rendam dalam larutan
clorin 0,5%selama 10 menit
19. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
20. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
DAFTAR TILIK
MERAWAT LUKA OPERASI (MENGGANTI BALUTAN)
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
PENILAIAN :
Nilai 1 (satu) : Perlu Perbaikan
Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan
Nilai 2 (dua) : Mampu
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan
Nilai 3 (tiga) : Mahir
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai dengan
prosedur.
Dosen
( .......................................... )
Perawatan Luka Operasi (Angkat Jahitan)
DASAR TEORI
Pengangkatan jahitan luka bertujuan untuk meningkatkan proses penyembuhan
jaringan dan juga untuk mencegah infeksi. Luka operasi perlu diawasi pada masa pasca
operasi. Bila luka telah kuat dan sembuh primer, maka jahitan atau benangnya dapat
diangkat. Keputusan untuk mengangkat atau membuka jahitan dibuat sesuai dengan hasil
pengkajian. Jahitan dibuka jika luka sudah sembuh, sering kali dalam 5-10 hari pasca
operasi.
Salah satu faktor penting dalam menentukan saat pencabutan jahitan adalah tegangan
pada tepi luka operasi. Tepi luka yang searah dengan garis lipatan kulit tidak akan tegang,
sementara luka yang arahnya tegak lurus terhadap garis kulit atau yang dijahit setelah
banyak bagian kulit diambil, akan menyebabkan tegangan tepi luka yang besar. Dalam
hal ini, pengambilan jahitan harus ditunda lebih lama sampai dicapai kekuatan jaringan
yang cukup sehingga bekas jahitan tidak mudah terbuka lagi. Jahitan yang dibiarkan
terlalu lama dapat memperlambat penyembuhan luka.
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti
KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan
2. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan
3. Observasi kondisi pasien secara continue
4. Perhatikan kondisi alat sebelum bekerja untuk menilai kelayakan penggunaan
5. Lakukan tindakan dengan tetap memperhatikan prinsip aseptik dan antiseptic
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Siapkan alat dan bahan secara ergonomis
3. Pasang sampiran atau penutup tirai
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin
5. Pasang perlak dan pengalasnya dibawah daerah yang akan dilakukan perawatan
6. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
7. Pakai sarung tangan (perhatikan prinsip steril dan pencegahan infeksi)
8. Olesi plester dengan kapas beralkohol, agar mudah dan tidak sakit saat plester dibuka
9. Buka plester dan kasa dengan menggunakan pinset, buang dalam bengkok
10. Kaji luka (pastikan luka kering)
11. Bersihkan luka dengan kassa betadin
12. Buang kasa yang telah digunakan kedalam Nierbekken
13. Angkat dan tahan bagian luar jahitan, dengan menggunakan tangan yang non dominan
untuk memegang pinset, dengan tujuan untuk memastikan bahwa tidak ada bagian luar
jahitan yang tertarik kedalam, pengangkatan jahitan dimulai dari jahitan yang terjauh dari
bidan dengan tujuan agar pekerjaan bidan efektif
14. Potong benang dibawah simpul dengan menggunakan gunting
15. Cabut benang dari kulit secara perlahan
16. Lakukan tindakan antisepsis (melakukan tindakan antiseptik dengan menggunakan kassa
yang telah diberi bethadine, dengan tekhnik satu arah diawali dari daerah yang dekat
dengan bidan menuju ujung luka)
17. Buang kasa kedalam Nierbekken
18. Tutup luka dengan kassa steril dan pasang plester
19. Rapikan pasien dan lingkungan
20. Bereskan alat
21. Lepas sarung tangan, sebelumnya cuci dalam larutan chlorin 0,5% dan rendam sarung
tangan dalam larutan chlorin 0,5% selama 10 menit
22. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
23. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
DAFTAR TILIK
MERAWAT LUKA OPERASI (MENGANGKAT JAHITAN)
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
PENILAIAN :
Nilai 1 (satu) : Perlu Perbaikan
Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan
Nilai 2 (dua) : Mampu
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan
Nilai 3 (tiga) : Mahir
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai dengan
prosedur.
Dosen
( .......................................... )