Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS “Tn.

G” DENGAN PEMASANGAN DAN PELEPAN INFUS


DIRUANGAN INTERNE MINA TANGGAL 31 JANUARI 2021 IBNU SINA YARSI
SIMPANG EMPAT PASAMAN BARAT

Di Susun Oleh

Fitri Widya Sari


Iis Sri Tanjung
Lisa Safitri
Nofika Yuwinatri
Nurhaini

CI KLINIK CI AKADEMIK

(NS. Yuniche Fitri A.S Kep) (Timmy larasati S. ST M Keb)

D III KEBIDANAN
AKADEMIK KEBIDANAN PASAMAN BARAT
TP:2021/2022

LEMBAR PENGESAHAN

1
Telah di periksa dan di setujui untuk di seminarkan dalam seminar tentang
pemasangan dan pelepasan infus dalam program D3 Kebidanan Yayasan Pendidikan Sumatra
Barat (YPSB) Padang Akademi Kebidanan Pasaman Barat

CI KLINIK CI AKADEMIK

(NS. Yuniche Fitri A. S Kep) (Timmy Larasati S. ST M


Keb)

DIREKTUR AKBID PASBAR

(Timmy Larasati S.ST M Keb)

2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat - Nya, yang telah melimpahkan Rahmat,
hidayah dan Inayah - Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan seminar tentang
pemasangan infus dan pelepasan infus.
Seminar ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancarkan pembuatan seminar ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki seminar
ini.
Akhir kata kami berharap semoga seminar tentang pemasangan infus dan pelepasan
infus pasien ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Simpang Empat, 30 Januari 2021

Penyusun

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................2
KATA PENGANTAR......................................................................................................... 3
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................... 5
B. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus.......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................... 6


A. Pengertian pemasangan infus.................................................................................. 6
B. Tujuan...................................................................................................................... 6
C. Persiapan alat........................................................................................................... 7
D. Persiapan pasien...................................................................................................... 7
E. Persiapan diri........................................................................................................... 7
F. Cara kerja ................................................................................................................ 7
G. Evaluasi................................................................................................................... 8
H. Dokumentasi............................................................................................................ 9
I. Pelepasan infus ....................................................................................................... 9

BAB III KASUS ( TINDAKAN )....................................................................................... 11

BAB IV PENUTUP............................................................................................................. 17
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 17
B. Saran........................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemasangan infus adalah tindakan memberikan cairan, elektrolit nutrisi dan obat
dengan teknik penusukan kateter infus kedalam pembuluh darah vena dengan
menggunakan alat infus set.
Kemampuan pemasangan infus merupkan kompetensi dan tanggung jawab
perawat. Kompetensi perawat yng diharapkan adalah memilih tempat vena yang
sesuai, jeniskanula yang paling sesuai untuk pasien tertentu, mahir dalam teknik
aseptik, dan teknik penusukan vena. Faktor – faktor lain yang mempengaruhi
pemasangan infus antara lain jenis larutan yang akan diberi, lamanya terapi intravena,
keadaan umum pasien dan tempat vena yang digunakan,dan keterampilan orang yang
akan melakukan pemasangan infus. Banyak tempat yang dapat digunakan untuk
pemasangan infus , tetapi kemudahan akses dan potensi bahaya berbeda di setiap
vena. Vena di ekstremitas atas dipilih sebagai lokasi perifer, karena vena ini relatif
aman dan mudah dilakukan pemasangan infus, sedangkan vena dikaki jarang
digunakan karena resiko tinggi terjadinya tromboemboli vena.
Di RSI Ibnu Sina Simpang Empat pada dua bulan belakang ini dari bulan
desember 2020 dan januari 2021 pasien gastroenteritis berjumlah 432. Dari data diatas
mahasiswa tertarik mengambil kasus pemasangan dan pelepasan infus di ruangan
interne untuk dijadikan bahan seminar pada tanggal 11 maret 2021 di Sekretariat RSI
Ibnu Sina.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti kegiatan seminar ini diharapkan kita dapat melaksanakan
pemasangan dan pelepasan infus sesuai prosedur

2. Tujuan khusus
a. Mereview konsep dasar pemasangan infus dan pelepasan infus dengan benar
b. Menyiapkan alat yang dibutuhkan dalam pemasangan infus dan pelepasan infus
c. Menyiapkan pasien dan lingkungan yang benar
d. Pemasangan infus dan pelepasan infus sesuai prosedur

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pemasangan Infus


Menurut para ahli sebagai berikut:
● pemasangan infus atau terapi intravena adalah proses memasukan jarum albocath
kedalam pembuluh darah Vena yang kemudian disambungkan dengan selang infus dan
dialirkan cairan infus ( Rosyidi, 2013 )
● Terapi intravena adalah terapi medis yang dilakukan secara invasif dengan
menggunakan metode yang efektif untuk menyuplai cairan, elektrolit, nutrisi dan obat
melalui pembuluh darah (Potter & perry, 2005 )
● Terapi intravena adalah menempatkan cairan steril melalui jarum, langsung ke Vena
Perifer. Biasanya cairan steril mengandung (elektrolit, natrium, kalsium, kalium )nutrien
misalnya glukosa, vitamin atau obat (Bruned sciddarth, 2002).

Pemasangan infus adalah tindakan memberikan cairan, elektrolit nutrisi dan obat dengan
teknik penusukan kateter infus kedalam pembuluh darah vena dengan menggunakan alat
infus set.
B. Tujuan
1. Memenuhi kebutuhan cairan dalan elektrolit
2. Memperbaiki keseimbangan asam basa
3. Memberi tranfusi darah
4. Menyediakan mediam untuk pemberian obat intravena
5. Membantu pemberian nutrisi parenteral

Krateria pasien untuk pemasangan infus sebagai berikut :


 Dehidrasi, pada pasien diare atau muntah
 Luka bakar, menunjukkan banyak cairan tubuh yang keluar akibat luka bakar
sehingga perlu di jaga jumlah cairan tubuh
 Pasien yang tidak mampu atau sulit mendapatkan asupan air secara normal, seperti
pasien yang tidak dapat menelan
 Pasien dengan demam tinggi, yang beresiko menyebabkan penurunan cairan tubuh
 Kondisi umum pasien lemah, seperti pada pasien anemia atau pasien penyakit kronis
 Untuk memasukan pasien obat pasien dalam jumlah besar
 Untuk mencegah masalah yang mungkin timbul apabila beberapa obat dicampur
dalam satu botol
 Pasien emergency resusitasi jantung paru

C. Persiapan alat
1. Alat steril
● Handscoon
● Kasa steril
● Infuset steril
● Jarum atau abocath dengan nomor yang sesuai

6
● Kapas alkohol
2. Alat yang tidak steril
● Standar infus
● Bak instrumen
● Bidai atau pembalut jika perlu
● Perlak
● Torniquet
● Plaster
● Gunting verban
● Bengkok
● Tonggak infus
● Troli tindakan
● Sampah medis
● Sampah non medis
● Sampah benda tajam

D. Persiapan pasien
 Jelaskan prosedur tindakan dan tujuan
 Meminta persetujuan pasien/keluarga pasien

E. Persiapan diri
 Mengucapkan salam
 Mencuci tangan
 Persiapan alat
 Memperkenalkan diri
 pakai handscoon
 Memahami proses tindakan

F. Cara kerja
1. Pengkajian
 Mengkaji kebutuhan klien untuk pemasangan infus (IV-line)
 Cek kembali instruksi dokter,menentukan/mengidentifikasi jenis,jumlah dan waktu
cairan, obat atau darah yang akan di berikan
 Mengkaji apakah klien membutuhkan pengambilan pesimen darah
2. Menjelaskan prosedur dan tujuan pemasangan infus(IV-line) pada klien atau
keluarga
3. Mendekatkan alat serta cek kembali alat untuk pemasangan infus
4. Mengatur posisinya disamping tempat tidur
5. Mencuci tangan dan menggunakan handscoon
6. Pasang infus set ke cairan :
● Membuka plastik infus set dengan benar
● Tetap melindungi ujung selang dalam kondisi steril

7
● Pasang klem roll sekitar 2-4 cm di bawah blik drip (Chamber) dan pindahkan
klem roll pada posisi "off"
● Menyambungkan infus set dengan cairan infus dengan posisi cairan infus ke
atas
● Menggantungkan cairan infus di standar infus
● Mengisi blik drip dengan cara menekan dan melepaskan, biar berisi 1/3
sampai ½
● Mengisi selang infus dengan di aliri cairan agar tidak ada udara yang ada pada
selang infus
● Menutup ujung selang (Tetap mempertahankan kesterilan)
7. Tentukan area pemasangan ( dengan memilih Vena yang tepat dan benar, anjurkan
pasien untuk mengepal tangan ). Letakkan perlak dibawah tangan yang akan
dipasang infus dan dekatkan bengkok pada pasien
8. Pasang torniket 10-12 di atas tempat penusukan
9. Disenfeksi vena dengan teknik yang benar memakai larutan antiseptik dan
kemudian di hapus dengan alkohol dengan cara:
● Memutar
● kebawah dengan satu kali usapan
10. Buka albocath dan periksa apakah terdapat kerusakan
11. Menusukkan abocath ke dalam vena yang dipilih
● Bagian yang runang menyentuh kulit pasien
● Kemiringan jarum dengan kutlit 20 derjat
12. Perhatikan
● Perhatikan adanya darah dalam kompartemen darah pada abocath,bila ada
maka needle sedikit demi sedikit dicabut dan keteter di masukkan perlahan-
lahan
● Tekan kateter dengan satu jari dan lepaskan seluruh needle dari kateter
● Lepaskan torniket
● Sambungkan kateter dengan selang infus
● Buka klem selang infus dan observasi apakah cairan infus menetes dengan
lancar
● Observasi ketetapan insersi apabila tampak bengkak
-Tarik kateter dari vena
-Ulangi prosedur
pemasangan infus
● Memasang plester pada ujung kateter tapi tidak menyentuh di area penusukan
untuk fiksasi
● Fiksasi dengan plester secara benar untuk mempertahankan keamanan kateter
agar tidak tercabut
● Mengatur tetesan infus sesuai dengan kebutuhan pasien.
13. Merapikan pasien dan tempat tidur pasien
14. Membersihkan dan mengembalikan alat-alat ke tempat semula
15. Melapas sarung tangan dan mencuci tangan
G. Evaluasi

8
Tempat insersi IV bersih/kering,nyeri,kemerahan dan pembengkakan/tidak

H. Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan :
1. Respon Pasien
2. Waktu pemasangan infus
3. Vena yang dipasang
4. Cairan dan tetesan yang diberikan
5. Nomor Abocath
6. Perawat yang memasang

I. Pelepasan Infus

Pelepasan infus adalah tindakan melepaskan infus yang dipakai oleh pasien karena pasien
tidak membutuhkan lagi.
➢ Tujuannya
a. Agar tidak timbulnya alergi
b. Emboli udara
c. Infeksi
d. Edema paru atau kondisi yang lain disebabkan oleh pemasangan infus
Kriteria pasien untuk pelepasan infus sebagai berikut :
 Bagi pasien yang sudah sembuh dan mendapatkan izin dari dokter untuk pulang
 Pasien yang sudah terpenuhi oksigennya

➢ Persiapan alat
1. Sarung tangan bersih
2. Perlak atau pengalas
3. Alkohol swab
4. Plester
5. Gunting plester
6. Bengkok
7. Sampah medis
8. Sampah non medis
9. Sampah benda tajam

➢ Cara kerja
1. Siapkan pasien dan lingkungan
2. Beri salam dan perkenalkan diri
3. Lakukan identifikasi Pasien
4. Jelaskan prosedur tindakan dan tujuan
5. Beri kesempatan pasien untuk bertanya
6. Mencuci tangan
7. Pakai hanscoon
8. Memasang perlak

9
9. Membasahi plester yang melekat pada kulit dengan alkohol Swab atau kapas alkohol
10. Melepas dressing dari kulit
11. Menekan tempat denagan alkohol swan swab dan mencabut infus secara perlahan dan
anjurankan Pasien menarik nafas jika terasa sedikit sakit
12. Tempelkan alkohol Swab
13. Membersihkan alat dan merapikan pasien
 Spike dan reserpoar di buang ke safety box atau ke tempat sampah tajam dengan
cara tube infus digunting 1-2 cm dari reserpoar atau drip Chamber
 Iv cateternya dibuang ke tempat sampah tajam atau safety box
 Plabot Infus dibuang di tempat sampah medis dan sebelum di buang plabot Infus d
kosongkan
14. Membuka hanscoon
15. Mencuci tangan
16. Dokumentasi pada catatan

10
BAB III
KASUS (TINDAKAN)

LAPORAN KASUS
PEMASANGAN DAN PELEPASAN INFUS
PADA Tn G Di RUANG RAWAT INAP MINA 1 C
YAYASAN RS ISLAM IBNU SINA SIMPANG EMPAT 2021

Tanggal pengkajian : 31Januari 2021


Jam : Pukul 21 : 20 WIB
Teknik pengumpulan data : Wawancara dan observasi
Dan pemeriksaan fisik ruang : Mina

A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama : Tn. G
Umur : 58 tahun
Alamat : Kuamang, Ujung Gading
Jenis kelamin : Laki - laki
Status : Kawin
Pekerjaan : Guru
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Tanggal masuk : 29 /01/2021
Diagnosa medis : Diamhoea

2. Identitas penanggung jawab


Nama : Ny. R
Umur : 29 tahun
Alamat : Simpang Tonang Pasaman
Hubungan : Anak
Agama : Islam

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama saat masuk RS
Klien mengatakan bahwa badannya terasa lemas, demam, muntah di sertai dengan
diare

2. Riwayat kesehatan sekarang


Klien datang ke UGD pada tanggal 29 Januari 2021 pukul 03:20 WIB. Klien
mengatakan badannya terasa panas 2 hari yang lalu, BAB 5 x/hari warna kuning
kehijauan bercampur lendir dan disertai muntah 2 x/hari . Lalu dibawa ke RS untuk

11
dilakukan pemeriksaan oleh dokter ternyata didiagnosa terkena Gastroenteritis.
Dokter menyarankan agar dirawat di RS , pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan
TD : 130/60 mmHg, S : 38 celsius, N : 105 x/menit, dan RR : 22 x/menit

3. Riwayat kesehatan dahulu


Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit sebelumnya.

4. Riwayat kesehatan keluarga


Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit yang sama.

KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT PENGKAJIAN

Oksigenasi / bernapas Tidak mengalami gangguan baik tidak mengalami gangguan


saat menarik nafas atau saat menarik nafas atau
menghembuskan nafas menghembuskan nafas

makanan dan minuman Makan 3 x sehari dengan nasi, nafsu makan sedikit
sayur, lauk dan minum 5 - 6 gelas berkurang, makanan tidak
air putih sehari tidak ada habis porsi dari yang
pantangan makanan apapun disediakan RS dan minum 5
gelas sehari

Eliminasi BAB dan BAB normal, warna BAB lembek berwaerna


kuning lembek 2 kali 1 hari kuning kehijauan
bercampur lendir 5 x/menit

Istirahat tidur Biasa tidur 1 jam untuk siang. Sedikit gangguan tidur,
untuk malam dari jam 22:00 WIB terganggung jika terjadi
- 05:00 WIB tidak ada gangguan diare mengakibatkan tidur
tidak nyaman

Gerak dan aktifitas Dapat beraktifitas dengan baik Gerak aktifitas terbatas
sedikiut akibat kembung
pada perut

Personal Hygine Biasa mandi 2 x sehari pagi dan Hanya dibantu dengan cara
sore dilap 2 kali sehari

Berpakaian Biasa memilih dan memakai baju Saat memakai baju dan
sendiri celana klien dibantu
keluargaanya ataupun
melepas pakaian karena
tanganya sebelah kanan
terpasang infus

Rasa aman dan Tidak mengalami rasa aman dan Merasa sedikit cemas akibat
nyaman nyaman penyakit yang dialami

Interaksi sosial Interaksi dengan keluarga atau pun Interaksi dengan keluarga
dengan tenaga kesehatan baik – ataupun tenaga kesehatan

12
baiknya baik – baiknya

Ibadah Melakukan ibadah dengan baik Agak terganggu ibadah


karena tangan sakit

D. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : pasien lemah, muntah, panas dan diare
b. Kesadaran : Compos mentris ( CM )
c. Nadi : 110 x/i
d. Tekanan Darah : 130/ 60 mmHg
e. Pernapasan : 22 x/i
f. Suhu : 38 celsius

 Kepala : Bersih tidak ada rontok dan ketombe


 Muka : Bentuk bulat, kulit pipi sedikit terjadi pengelupasan
 Mata : Simetris, tidak ada sekret, kunjungtiva merah muda dan skelera putih
 Hidung : Simetris, tidak ada sekret dan tidak ada polip
 Mulut : Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis dan lidah bersih
 Teliga : Bentuk teliga simetris, tidak terdapat nyeri ketika ditekan dan
pendengaran baik
 Leher : Baik
 Dada : Baik
 Abdomen : kembung pada perut
 Ekstrimitas : Tangan kanan terpasang infus, kedua kaki bergerak bebas dan tidak
ada odem

E. PEMERIKSAAN PENUNJUANG
a. Laboratorium
NAMA HASIL SATUAN NILAI
PEMERIKSAAN 29/1/2021 NORMAL
HEMATOLOGI
HB 15,2 gr/dl 13 – 18
Leukosit 10.250 /mm 4000 – 10.000
Trombosit 449.000 /mm 150.000 – 400.000
Hematokrit 44 % 40 - 48
KIMIA KLINIK
GDR 101 Mg/dl <200
ELEKTROLIT
Natrium 139 Mmol/l 136 – 146
Kalium 4,3 Mmol/l 35 – 50
Clorida 103 Mmol/l 98 - 106
IMUNOLOGI
Rapit Test Antibodi : Anti NON REAKTIF NON REAKTIF NON REAKTIF
SARS – COV-2

13
F. THERAPY
1. Iodia 3x1
2. Xepazim 2x1
3. Amplodipin 1x
4. Nystatin drop 4x1
5. Sucrulfat Syr 3x2
6. Cairan infus RL 15 tpm
7. Ranitidin
8. Ondan

14
ASUHAN KEPERAWATAN

HARI/TANG DATA DIAGNOSA INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


GAL KEPERAWAT JAM : 22 : 00 WIB PASIE
AN N
Hari : Ds : Gangguan - Pantau  Mengkaji S:
Minggu - Klien kesimbangan tanda keluhan pasien  Klien
Tanggal : 31 mengatakan cairan ( output kekurangan  Mengobservasi mengatakan
januari 2021 feses kuning yang cairan ttv bahwa masih
Jam : 21: kehijauan berlebihan) - Observasi  TD : terasa lemas
20 WIB - Klien intake 130/60  Klien
Ruang : mengatakan output mmHg mengatakan
Mina feses bercampur cairan  S : 38 bahwa perutnya
lendir - Anjurkan celsius masih teras sakit
- Klien bapak  N : 105 O:
mengatakan untuk x/i  Klien masih
mengalami banyak  RR : 22 tampak lemas
mencret minum x/i  Klien tampak
Do : - Jelaskan  Menentukan menyeringi
- turgor kulit pada bapak tanda – tanda kesakitan
menurun tanda – kekurangan  Ttv
- mulut kering tanda cairan  TD :
- malas makan kekurangan  Memasang infus 130/60
- konsistensi feses cairan RL 15 tpm mmHg
berlendir - Berikan  S : 38
- mencret terapi infus celsius
bertambah RL 15 tpm  N :
- ttv 105 x/i
 TD :  RR :
130/60 22x/i
mmHg  Skala nyeri : 3
 S : 38

1
celsius A:
 N : 105  Masalah belum
x/i teratasi
RR : 22 x/i P:
Intervensi lanjut
Hari : Selasa Ds : Gangguan pada JAM 16 : 00 JAM 17 : 20 WIB
Tanggal : 2  Klien eliminasi BAB - Observasi - Mengobservasi S:
februari 2021 mengatakan ( infeksi TTV TTV - Klien
Jam : 15 : bahwa klien bakteri / - Jelaskan  TD : 100/70 mengatakan
00 WIB BAB 5 x/hari Diamhoea ) oada mmHg bahwa sudah
Ruang :  Klien pasien  S : 37 celsius tidak merasa
Mina mengatakan tentang  N : 100 x/i mual, muntah
mencret penyebab  RR : 20 x/i dan konsitensi
 Klien dari diare - Menetukan BAB lunak
mengatakan - Pantau diet tanda – tanda O:
feses masih sesuai diare - Klien BAB
bercampur kebutuhan - Menganjurkan dengan
lendir pasien makan yang konsitensi lunak
- Berikan diberikan RS - Klien tidak
Do : terapi serta makan terasa mual
 Klien tampak  Infus RL dalam porsi - klien
lemas 15 tpm sedikit tapi menghabiskan
 Mencret 5x  Iodia sering porsi makannya
  Amplodipi Memberikan dan minum
 Konsistensi n terapi yang dengan sesering
feses berlendir  Xepazim sudah tentukan mungkin
 TTV  Nystatin A:
1. TD : drop - Masalah teratasi
110/70 Sucrulfat syr P:
mmHg - Intervensi
2. N : dihentikan
100 x/i

2
3. S : 37
celsius
RR : 20 x/i
- - Mengobservasi
TTV
 TD : 100/70
mmHg
 S : 37 celsius
 N : 100 x/i
 RR : 20 x/i
- Menetukan
tanda – tanda
diare
- Menganjurkan
makan yang
diberikan RS
serta makan
dalam porsi
sedikit tapi
sering
- Memberikan
terapi yang
sudah tentukan

3
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemasangan infus adalah tindakan memberikan cairan, elektrolit nutrisi dan obat
dengan teknik penusukan kateter infus kedalam pembuluh darah vena dengan
menggunakan alat infus set.
Krateria pasien untuk pemasangan infus sebagai berikut :
 Dehidrasi, pada pasien diare atau muntah
 Luka bakar, menunjukkan banyak cairan tubuh yang keluar akibat luka bakar
sehingga perlu di jaga jumlah cairan tubuh
 Pasien yang tidak mamptau sulit mendapatkan asupan air secara normal, seperti
pasien yang tidak dapat menelan
 Pasien dengan demam tinggi, yang beresiko menyebabkan penurunan cairan tubuh
 Kondisi umum pasien lemah, seperti pada pasien anemia atau pasien penyakit kronis
 Untuk memasukan pasien obat pasien dalam jumlah besar
 Untuk mencegah masalah yang mungkin timbul apabila beberapa obat dicampur
dalam satu botol
 Pasien emergency resusitasi jantung paru
Pelepasan infus adalah tindakan melepaskan infus yangn dipaki oleh pasien karena
pasien tidak membutuhkan lagi.
Kriteria pasien untuk pelepasan infus sebagai berikut :
 Bagi pasien yang sudah sembuh dan mendapatkan izin dari dokter untuk pulang
 Pasien yang sudah terpenuhi oksigennya

B. SARAN
Diharapkan seminar ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dan dapat
dijadikan salah satu referensi sebagai tugas maupun bahan praktikum.

1
DAFTAR PUSTAKA

Bandiyah, Siti. 2011. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Keperawatan Dan


Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika
Sunarsih, Tri. 2011. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Yogyakarata :
Nuha Medika
http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/articel/download/12/12
http://ww.jurnal-ppni.org/ojs/index.php/jppni/articel/download/98/51
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JRR/articel/download/175/212

Anda mungkin juga menyukai