Di Susun Oleh
CI KLINIK CI AKADEMIK
D III KEBIDANAN
AKADEMIK KEBIDANAN PASAMAN BARAT
TP:2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
1
Telah di periksa dan di setujui untuk di seminarkan dalam seminar tentang
pemasangan dan pelepasan infus dalam program D3 Kebidanan Yayasan Pendidikan Sumatra
Barat (YPSB) Padang Akademi Kebidanan Pasaman Barat
CI KLINIK CI AKADEMIK
2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat - Nya, yang telah melimpahkan Rahmat,
hidayah dan Inayah - Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan seminar tentang
pemasangan infus dan pelepasan infus.
Seminar ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancarkan pembuatan seminar ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki seminar
ini.
Akhir kata kami berharap semoga seminar tentang pemasangan infus dan pelepasan
infus pasien ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................2
KATA PENGANTAR......................................................................................................... 3
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................... 5
B. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus.......................................................................... 5
BAB IV PENUTUP............................................................................................................. 17
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 17
B. Saran........................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemasangan infus adalah tindakan memberikan cairan, elektrolit nutrisi dan obat
dengan teknik penusukan kateter infus kedalam pembuluh darah vena dengan
menggunakan alat infus set.
Kemampuan pemasangan infus merupkan kompetensi dan tanggung jawab
perawat. Kompetensi perawat yng diharapkan adalah memilih tempat vena yang
sesuai, jeniskanula yang paling sesuai untuk pasien tertentu, mahir dalam teknik
aseptik, dan teknik penusukan vena. Faktor – faktor lain yang mempengaruhi
pemasangan infus antara lain jenis larutan yang akan diberi, lamanya terapi intravena,
keadaan umum pasien dan tempat vena yang digunakan,dan keterampilan orang yang
akan melakukan pemasangan infus. Banyak tempat yang dapat digunakan untuk
pemasangan infus , tetapi kemudahan akses dan potensi bahaya berbeda di setiap
vena. Vena di ekstremitas atas dipilih sebagai lokasi perifer, karena vena ini relatif
aman dan mudah dilakukan pemasangan infus, sedangkan vena dikaki jarang
digunakan karena resiko tinggi terjadinya tromboemboli vena.
Di RSI Ibnu Sina Simpang Empat pada dua bulan belakang ini dari bulan
desember 2020 dan januari 2021 pasien gastroenteritis berjumlah 432. Dari data diatas
mahasiswa tertarik mengambil kasus pemasangan dan pelepasan infus di ruangan
interne untuk dijadikan bahan seminar pada tanggal 11 maret 2021 di Sekretariat RSI
Ibnu Sina.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti kegiatan seminar ini diharapkan kita dapat melaksanakan
pemasangan dan pelepasan infus sesuai prosedur
2. Tujuan khusus
a. Mereview konsep dasar pemasangan infus dan pelepasan infus dengan benar
b. Menyiapkan alat yang dibutuhkan dalam pemasangan infus dan pelepasan infus
c. Menyiapkan pasien dan lingkungan yang benar
d. Pemasangan infus dan pelepasan infus sesuai prosedur
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemasangan infus adalah tindakan memberikan cairan, elektrolit nutrisi dan obat dengan
teknik penusukan kateter infus kedalam pembuluh darah vena dengan menggunakan alat
infus set.
B. Tujuan
1. Memenuhi kebutuhan cairan dalan elektrolit
2. Memperbaiki keseimbangan asam basa
3. Memberi tranfusi darah
4. Menyediakan mediam untuk pemberian obat intravena
5. Membantu pemberian nutrisi parenteral
C. Persiapan alat
1. Alat steril
● Handscoon
● Kasa steril
● Infuset steril
● Jarum atau abocath dengan nomor yang sesuai
6
● Kapas alkohol
2. Alat yang tidak steril
● Standar infus
● Bak instrumen
● Bidai atau pembalut jika perlu
● Perlak
● Torniquet
● Plaster
● Gunting verban
● Bengkok
● Tonggak infus
● Troli tindakan
● Sampah medis
● Sampah non medis
● Sampah benda tajam
D. Persiapan pasien
Jelaskan prosedur tindakan dan tujuan
Meminta persetujuan pasien/keluarga pasien
E. Persiapan diri
Mengucapkan salam
Mencuci tangan
Persiapan alat
Memperkenalkan diri
pakai handscoon
Memahami proses tindakan
F. Cara kerja
1. Pengkajian
Mengkaji kebutuhan klien untuk pemasangan infus (IV-line)
Cek kembali instruksi dokter,menentukan/mengidentifikasi jenis,jumlah dan waktu
cairan, obat atau darah yang akan di berikan
Mengkaji apakah klien membutuhkan pengambilan pesimen darah
2. Menjelaskan prosedur dan tujuan pemasangan infus(IV-line) pada klien atau
keluarga
3. Mendekatkan alat serta cek kembali alat untuk pemasangan infus
4. Mengatur posisinya disamping tempat tidur
5. Mencuci tangan dan menggunakan handscoon
6. Pasang infus set ke cairan :
● Membuka plastik infus set dengan benar
● Tetap melindungi ujung selang dalam kondisi steril
7
● Pasang klem roll sekitar 2-4 cm di bawah blik drip (Chamber) dan pindahkan
klem roll pada posisi "off"
● Menyambungkan infus set dengan cairan infus dengan posisi cairan infus ke
atas
● Menggantungkan cairan infus di standar infus
● Mengisi blik drip dengan cara menekan dan melepaskan, biar berisi 1/3
sampai ½
● Mengisi selang infus dengan di aliri cairan agar tidak ada udara yang ada pada
selang infus
● Menutup ujung selang (Tetap mempertahankan kesterilan)
7. Tentukan area pemasangan ( dengan memilih Vena yang tepat dan benar, anjurkan
pasien untuk mengepal tangan ). Letakkan perlak dibawah tangan yang akan
dipasang infus dan dekatkan bengkok pada pasien
8. Pasang torniket 10-12 di atas tempat penusukan
9. Disenfeksi vena dengan teknik yang benar memakai larutan antiseptik dan
kemudian di hapus dengan alkohol dengan cara:
● Memutar
● kebawah dengan satu kali usapan
10. Buka albocath dan periksa apakah terdapat kerusakan
11. Menusukkan abocath ke dalam vena yang dipilih
● Bagian yang runang menyentuh kulit pasien
● Kemiringan jarum dengan kutlit 20 derjat
12. Perhatikan
● Perhatikan adanya darah dalam kompartemen darah pada abocath,bila ada
maka needle sedikit demi sedikit dicabut dan keteter di masukkan perlahan-
lahan
● Tekan kateter dengan satu jari dan lepaskan seluruh needle dari kateter
● Lepaskan torniket
● Sambungkan kateter dengan selang infus
● Buka klem selang infus dan observasi apakah cairan infus menetes dengan
lancar
● Observasi ketetapan insersi apabila tampak bengkak
-Tarik kateter dari vena
-Ulangi prosedur
pemasangan infus
● Memasang plester pada ujung kateter tapi tidak menyentuh di area penusukan
untuk fiksasi
● Fiksasi dengan plester secara benar untuk mempertahankan keamanan kateter
agar tidak tercabut
● Mengatur tetesan infus sesuai dengan kebutuhan pasien.
13. Merapikan pasien dan tempat tidur pasien
14. Membersihkan dan mengembalikan alat-alat ke tempat semula
15. Melapas sarung tangan dan mencuci tangan
G. Evaluasi
8
Tempat insersi IV bersih/kering,nyeri,kemerahan dan pembengkakan/tidak
H. Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan :
1. Respon Pasien
2. Waktu pemasangan infus
3. Vena yang dipasang
4. Cairan dan tetesan yang diberikan
5. Nomor Abocath
6. Perawat yang memasang
I. Pelepasan Infus
Pelepasan infus adalah tindakan melepaskan infus yang dipakai oleh pasien karena pasien
tidak membutuhkan lagi.
➢ Tujuannya
a. Agar tidak timbulnya alergi
b. Emboli udara
c. Infeksi
d. Edema paru atau kondisi yang lain disebabkan oleh pemasangan infus
Kriteria pasien untuk pelepasan infus sebagai berikut :
Bagi pasien yang sudah sembuh dan mendapatkan izin dari dokter untuk pulang
Pasien yang sudah terpenuhi oksigennya
➢ Persiapan alat
1. Sarung tangan bersih
2. Perlak atau pengalas
3. Alkohol swab
4. Plester
5. Gunting plester
6. Bengkok
7. Sampah medis
8. Sampah non medis
9. Sampah benda tajam
➢ Cara kerja
1. Siapkan pasien dan lingkungan
2. Beri salam dan perkenalkan diri
3. Lakukan identifikasi Pasien
4. Jelaskan prosedur tindakan dan tujuan
5. Beri kesempatan pasien untuk bertanya
6. Mencuci tangan
7. Pakai hanscoon
8. Memasang perlak
9
9. Membasahi plester yang melekat pada kulit dengan alkohol Swab atau kapas alkohol
10. Melepas dressing dari kulit
11. Menekan tempat denagan alkohol swan swab dan mencabut infus secara perlahan dan
anjurankan Pasien menarik nafas jika terasa sedikit sakit
12. Tempelkan alkohol Swab
13. Membersihkan alat dan merapikan pasien
Spike dan reserpoar di buang ke safety box atau ke tempat sampah tajam dengan
cara tube infus digunting 1-2 cm dari reserpoar atau drip Chamber
Iv cateternya dibuang ke tempat sampah tajam atau safety box
Plabot Infus dibuang di tempat sampah medis dan sebelum di buang plabot Infus d
kosongkan
14. Membuka hanscoon
15. Mencuci tangan
16. Dokumentasi pada catatan
10
BAB III
KASUS (TINDAKAN)
LAPORAN KASUS
PEMASANGAN DAN PELEPASAN INFUS
PADA Tn G Di RUANG RAWAT INAP MINA 1 C
YAYASAN RS ISLAM IBNU SINA SIMPANG EMPAT 2021
A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama : Tn. G
Umur : 58 tahun
Alamat : Kuamang, Ujung Gading
Jenis kelamin : Laki - laki
Status : Kawin
Pekerjaan : Guru
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Tanggal masuk : 29 /01/2021
Diagnosa medis : Diamhoea
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama saat masuk RS
Klien mengatakan bahwa badannya terasa lemas, demam, muntah di sertai dengan
diare
11
dilakukan pemeriksaan oleh dokter ternyata didiagnosa terkena Gastroenteritis.
Dokter menyarankan agar dirawat di RS , pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan
TD : 130/60 mmHg, S : 38 celsius, N : 105 x/menit, dan RR : 22 x/menit
makanan dan minuman Makan 3 x sehari dengan nasi, nafsu makan sedikit
sayur, lauk dan minum 5 - 6 gelas berkurang, makanan tidak
air putih sehari tidak ada habis porsi dari yang
pantangan makanan apapun disediakan RS dan minum 5
gelas sehari
Istirahat tidur Biasa tidur 1 jam untuk siang. Sedikit gangguan tidur,
untuk malam dari jam 22:00 WIB terganggung jika terjadi
- 05:00 WIB tidak ada gangguan diare mengakibatkan tidur
tidak nyaman
Gerak dan aktifitas Dapat beraktifitas dengan baik Gerak aktifitas terbatas
sedikiut akibat kembung
pada perut
Personal Hygine Biasa mandi 2 x sehari pagi dan Hanya dibantu dengan cara
sore dilap 2 kali sehari
Berpakaian Biasa memilih dan memakai baju Saat memakai baju dan
sendiri celana klien dibantu
keluargaanya ataupun
melepas pakaian karena
tanganya sebelah kanan
terpasang infus
Rasa aman dan Tidak mengalami rasa aman dan Merasa sedikit cemas akibat
nyaman nyaman penyakit yang dialami
Interaksi sosial Interaksi dengan keluarga atau pun Interaksi dengan keluarga
dengan tenaga kesehatan baik – ataupun tenaga kesehatan
12
baiknya baik – baiknya
D. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : pasien lemah, muntah, panas dan diare
b. Kesadaran : Compos mentris ( CM )
c. Nadi : 110 x/i
d. Tekanan Darah : 130/ 60 mmHg
e. Pernapasan : 22 x/i
f. Suhu : 38 celsius
E. PEMERIKSAAN PENUNJUANG
a. Laboratorium
NAMA HASIL SATUAN NILAI
PEMERIKSAAN 29/1/2021 NORMAL
HEMATOLOGI
HB 15,2 gr/dl 13 – 18
Leukosit 10.250 /mm 4000 – 10.000
Trombosit 449.000 /mm 150.000 – 400.000
Hematokrit 44 % 40 - 48
KIMIA KLINIK
GDR 101 Mg/dl <200
ELEKTROLIT
Natrium 139 Mmol/l 136 – 146
Kalium 4,3 Mmol/l 35 – 50
Clorida 103 Mmol/l 98 - 106
IMUNOLOGI
Rapit Test Antibodi : Anti NON REAKTIF NON REAKTIF NON REAKTIF
SARS – COV-2
13
F. THERAPY
1. Iodia 3x1
2. Xepazim 2x1
3. Amplodipin 1x
4. Nystatin drop 4x1
5. Sucrulfat Syr 3x2
6. Cairan infus RL 15 tpm
7. Ranitidin
8. Ondan
14
ASUHAN KEPERAWATAN
1
celsius A:
N : 105 Masalah belum
x/i teratasi
RR : 22 x/i P:
Intervensi lanjut
Hari : Selasa Ds : Gangguan pada JAM 16 : 00 JAM 17 : 20 WIB
Tanggal : 2 Klien eliminasi BAB - Observasi - Mengobservasi S:
februari 2021 mengatakan ( infeksi TTV TTV - Klien
Jam : 15 : bahwa klien bakteri / - Jelaskan TD : 100/70 mengatakan
00 WIB BAB 5 x/hari Diamhoea ) oada mmHg bahwa sudah
Ruang : Klien pasien S : 37 celsius tidak merasa
Mina mengatakan tentang N : 100 x/i mual, muntah
mencret penyebab RR : 20 x/i dan konsitensi
Klien dari diare - Menetukan BAB lunak
mengatakan - Pantau diet tanda – tanda O:
feses masih sesuai diare - Klien BAB
bercampur kebutuhan - Menganjurkan dengan
lendir pasien makan yang konsitensi lunak
- Berikan diberikan RS - Klien tidak
Do : terapi serta makan terasa mual
Klien tampak Infus RL dalam porsi - klien
lemas 15 tpm sedikit tapi menghabiskan
Mencret 5x Iodia sering porsi makannya
Amplodipi Memberikan dan minum
Konsistensi n terapi yang dengan sesering
feses berlendir Xepazim sudah tentukan mungkin
TTV Nystatin A:
1. TD : drop - Masalah teratasi
110/70 Sucrulfat syr P:
mmHg - Intervensi
2. N : dihentikan
100 x/i
2
3. S : 37
celsius
RR : 20 x/i
- - Mengobservasi
TTV
TD : 100/70
mmHg
S : 37 celsius
N : 100 x/i
RR : 20 x/i
- Menetukan
tanda – tanda
diare
- Menganjurkan
makan yang
diberikan RS
serta makan
dalam porsi
sedikit tapi
sering
- Memberikan
terapi yang
sudah tentukan
3
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemasangan infus adalah tindakan memberikan cairan, elektrolit nutrisi dan obat
dengan teknik penusukan kateter infus kedalam pembuluh darah vena dengan
menggunakan alat infus set.
Krateria pasien untuk pemasangan infus sebagai berikut :
Dehidrasi, pada pasien diare atau muntah
Luka bakar, menunjukkan banyak cairan tubuh yang keluar akibat luka bakar
sehingga perlu di jaga jumlah cairan tubuh
Pasien yang tidak mamptau sulit mendapatkan asupan air secara normal, seperti
pasien yang tidak dapat menelan
Pasien dengan demam tinggi, yang beresiko menyebabkan penurunan cairan tubuh
Kondisi umum pasien lemah, seperti pada pasien anemia atau pasien penyakit kronis
Untuk memasukan pasien obat pasien dalam jumlah besar
Untuk mencegah masalah yang mungkin timbul apabila beberapa obat dicampur
dalam satu botol
Pasien emergency resusitasi jantung paru
Pelepasan infus adalah tindakan melepaskan infus yangn dipaki oleh pasien karena
pasien tidak membutuhkan lagi.
Kriteria pasien untuk pelepasan infus sebagai berikut :
Bagi pasien yang sudah sembuh dan mendapatkan izin dari dokter untuk pulang
Pasien yang sudah terpenuhi oksigennya
B. SARAN
Diharapkan seminar ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dan dapat
dijadikan salah satu referensi sebagai tugas maupun bahan praktikum.
1
DAFTAR PUSTAKA