BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Layanan continuum of care untuk kesehatan ibu dan bayi baru lahir seperti
postnatal menguntungkan di setiap segmen layanan. Ini adalah salah satu strategi
yang saat ini direkomendasikan untuk mengurangi kemtian ibu dan bayi baru lahir
dan mencapai target global untuk mengakhiri kematian ibu dan bayi dapat di
integritas antara perawatan KIB tingkat rumah tangga, tingkat komunikasi dan
Penyelesaian CoC untuk layanan KIB seperti layanan antenatal care (ANC),
pertolongan persalian terampil dan layanan post natal care (PNC) adalah salah
Asuhan kebidanan adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil, bersalin,
nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana. Menurut Laporan World Health
Organization (WHO) yang terbaru AKI di dunia mencapai angka 295.000 jiwa.
Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, setiap hari di tahun 2017 tercatat
sekitar 810 wanita meninggal karena penyebab yang dapat dicegah terkait
Angka Kematian Ibu (AKI) dinegara berpenghasilan rendah pada tahun 2017
negara berpenghasilan tinggi, 94% dari semua kematian ibu terjadi di negara
1
2
menyebabkan hampir 75% dari semua kematian ibu adalah perdarahan, infeksi,
tekanan darah tinggi (preeklamsia dan eklamsia), komplikasi dari persalinan dan
aborsi tidak aman. sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) secara global sebesar
19,2 per 1000 kelahiran hidup (WHO, 2019). SDGs ( Sustainable Development
Goal) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin
kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 tujuan dan 169 target
yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030 Pada tujuan yang ketiga dalam
SDGs adalah Kesehatan yang baik dan kesejahteraan, salah satu indikator untuk
melihat kesejahteraan negara dapat dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB). Berdasarkan target kematian ibu tahun 2020
penyerta, pada tahun 2020 sampai agustus terjadi 74 kasus kematian bayi =
(6.23/1.000) dan 116 kematian post bayi = (9.78/1.000) bayi yaitu Berat Bayi
terdapat penurunan dari 4.226 menjadi 4.221 kematian ibu di Indonesia. Data ini
menunjukkan kondisi lebih baik dibandingkan tahun 2015 yang AKI mencapai
305/100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2019 penyebab kematian ibu terbanyak
tahun 2017 AKB 24 per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2019, dari seluruh
3
kematian neonatus yang dilaporkan, 80% (16.156 kematian) terjadi pada periode
enam hari pertama kehidupan. Sementara, 21% (6.151 kematian) terjadi pada usia
29 hari – 11 bulan. ( Kementerian Kesehatan RI, 2020) .Program hasil kerja sama
menurunkan AKI dan AKB di Indonesia sebesar 25%, untuk mencapai target
jumlah kematian yang besar yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan pada tahun pertama akan dilaksanakan
pada 10 Kabupaten.
Kesehatan sekitar 52,6% dari jumlah total kejadian kematian Ibu di Indonesia
berasal dari 6 Provinsi tersebut. Demikian pula kematian Neonatal sekitar 58,1%
dari jumlah total nasional juga disumbangkan oleh keenam Provinsi tersebut
Barat. Berdasarkan hasil audit kematian ibu yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Sumatera Barat terhadap 19 kabupaten/kota, sejak tahun 2017 sampai tahun 2019
diketahui ada kecenderungan peningkatan kematian ibu, yaitu 113 kasus pada
tahun 2017, 111 kasus pada tahun 2018, dan naik menjadi 116 pada tahun 2019
diketahui ada kecenderungan peningkatan kematian ibu, yaitu 113 kasus pada
tahun 2017, 111 kasus pada tahun 2018, dan naik menjadi 116 pada tahun 2019.
Sebagian besar kematian ibu di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2019
di Pasaman Barat pada tahun 2018 adalah sebanyak 13 kasus (Dinas Kesehatan
Barat tahun 2018 mencatat bahwa cakupan K1 dari bulan Januari sampai bulan
desember mencapai yaitu 94,29% dan Cakupan K4 juga meningkat yaitu 72,02%
dari target 92%. Jumlah persalinan pada tenaga Kesehatan sebanyak 73,5% dari
11.064 ibu bersalin angka ini belum mencapai target yaitu 92%, kunjungan ibu
nifas sebanyak 8,272 (97,57%). Angka Kematian Ibu (AKI) di hitung per 100.000
kelahiran hidup, AKB pada tahun 2018 adalah sebesar 9,3/1000 kelahiran hidup.
Kesehatan pada ibu yang tidak optimal dapat menyebabkan kematuan pada
ibu (Profil Diknkes Pasbar, 2018). Salah satu kabupaten yang termasuk tinggi
jumlah kematian ibunya pada tahun 2021 adalah kabupaten pasaman barat, yaitu
Selanjutnya jumlah kasus kematian ibu di Pasaman Barat pada tahun 2018 adalah
data sekunder dari Dinkes Pasaman Barat tahun 2018 mencatat bahwa cakupan
K1 dari bulan Januari sampai bulan desember mencapai yaitu 94,29% dan
Cakupan K4 juga meningkat yaitu 72,02% dari target 92%. Jumlah persalinan
pada tenaga Kesehatan sebanyak 73,5% dari 11.064 ibu bersalin angka ini belum
mencapai target yaitu 92%, kunjungan ibu nifas sebanyak 8,272 (97,57%).
Angka Kematian Ibu (AKI) di hitung per 100.000 kelahiran hidup, AKB pada
tahun 2018 adalah sebesar 9,3/1000 kelahiran hidup. Karena kurangnya kesadaran
dan pengetahuan ibu tentang melakukan kunjungan ANC secara rutin sehingga
5
terjadi kesenjangan antara K1 dan K4. Kesehatan pada ibu yang tidak optimal
Berdasarkan data di PMB Bdn. Neng Fitrawati, S.Tr.Keb Tahun 2021 terdapat
jumlah ibu nifas 100 orang di PMB Bdn. Neng Fitrawati, S.Tr.Keb di Batang
Toman, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat. Salah satu cara untuk
menurunkan AKI dan AKB adalah dengan memberikan asuhan kebidanan secara
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Perencanaan, Pelaksanaan Dan Evaluasi pada ibu nifas Pada Ny “A” P1A0H1
C. Manfaat
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
a) Bagi Institusi
b) Bagi Profesi
mencari pertolongan.
7
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah partus setelah sampai
pulihnya kembali alat-alat kandungan seperti sebelum hamil lamanya masa nifas
Masa nifas adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai alat reproduksi
pulih seperti sebelum hamil dana secara normal masa nifas berlangsung selama 6
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa
kritis. Baik Ibu maupun bayinya diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan
terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam
pertama.
7
8
genetalia
payudara membesar
3) Ibu merasa percaya diri untuk merawat diri dan bayinya disebut
1) Perubahan uterus
2) Pengeluaran lochea
Lochea adalah cairan yang keluar dari liang vagina atau senggama
pada masa nifas. Jumlah total yang diproduksi 150 sampai 450 ml dengan
seperti berdiri dan duduk hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena masih
dianggap normal.
ASI dihasilkan oleh kerja gabungan antara hormon dan refleks kelenjar
4) Perubahan lain
Suhu badan wanita inpartu tidak lebih 37, 5 C sesudah partus dapat
naik 0,5 C dari keadaan normal tetapi tidak melebihi 38 C sesudah 12 jam
pertama melahirkan umumnya suhu badan akan kembali normal bila suhu
hari post partum perasaan ini lebih terasa bila wanita tersebut sedang
menyusui perasaan Sakit pun timbul Bila masih terdapat sisa-sisa plasenta
atau gumpalan darah darah dalam kavum uteri nadi berkisar umumnya 60
sampai 80 kali per menit setelah melahirkan akan terjadi bradikardi bila
perdarahan berlebihan pada masa nifas umumnya denyut nadi lebih labil
11
dibanding suhu badan. (Walyani & dkk, Asuhan Kebidanan Masa nifas
1) Kebutuhan nutrisi
metabolisme kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan
menyehatkan bayi semua itu akan meningkat 3 kali dari kebutuhan biasa.
Nutrisi yang dikonsumsi harus bermutu tinggi bergizi dan cukup kalori
kalori bagus untuk diproses metabolisme tubuh kerja organ tubuh proses
memerlukan kalori yang sama dengan wanita dewasa +700. Kalori pada
2) Kebutuhan cairan
Fungsi cairan sebagai pelarut zat gizi dalam proses metabolisme tubuh.
tambah darah dan zat besi diberikan selama 40 hari post partum minum
3) Kebutuhan ambulasi
persalinan usai. aktivitas tersebut amat berguna bagi semua sistem tubuh
o Miksi
o Defekasi
a. Buang air besar akan bisa setelah sehari kecuali bila ibu takut
5) Kebersihan diri
kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari
mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu
tinggal Ibu tetap bersih segar dan wangi merawat perineum dengan baik
kulit.
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang
hari anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah Kelelahan yang
ketidak mampuan untuk merawat bayinya. Dan tubuh yang letih mungkin
pula pikiran yang sangat aktif Ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar
7) Kebutuhan seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah
berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina
tanpa rasa nyeri. Jika Ibu tidak merasa nyeri aman untuk memulai
dan otot dasar panggul untuk mengembalikan kembali keadaan normal dan
menjaga kesehatan agar tetap Prima senam nifas sangat baik dilakukan
pada ibu setelah melahirkan ibu tidak perlu takut untuk banyak bergerak
seperti semula.
5. Asuhan Nifas
BAB III
TINJAUAN KASUS
1.PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/ BIODATA
Nama istri : Ny”T” Nama Suami : Tn”S”
Umur : 25 Tahun Umur : 26Tahun
Agama : Islam Agama :Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Alamat :Batang Toman Alamat : Batang Toman
No.Telp/HP : 083171920387 No.Telp/HP : 083171920387
16
17
2. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Penyakit Sekarang : Tidak ada masalah
b) Riwayat Penyakit Sistemik : Tidak ada
Jantung : Tidak ada
Ginjal : Tidak ada
Asma/TBC Paru : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
DM : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada
PMS : Tidak ada
c) Riwayat alergi : Tidak ada
Makanan : Tidak ada
Obat-obatan : Tidak ada
d) Riwayat transfusi darah : Tidak ada
e) Riwayat pernah mengalami gangguan jiwa : Tidak ada
f) Riwayat haid
Menarche : 13 tahun
Teratur/tidak :Teratur
Sifat : Encer
Banyak : 2-3 x ganti pembalut / hari
Lama : ± 7 hari
Disminore : Tidak ada
3. Riwayat kesehatan keluarga
a. Riwayat Penyakit
Jantung : Tidak ada
Ginjal : Tidak ada
Asma/TBC Paru : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
DM : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada
18
C. DATA OBJEKTIF
1. Status generalis
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Baik
c. Tanda-tanda vital
-Tekanan darah : 110/70 mmHg
-Nadi : 89x/i
-Suhu : 36,5ºC
-Pernafasan : 22x/i
d. Tinggi badan (TB) : 153 cm
e. Berat badan sebelum hamil : 54 kg
f. Berat badan sekarang : 60 kg
2. Pemeriksaan sistematis
a.Kepala : Bersih, sedikit berketombe, tidak rontok
b.Muka : Tidak pucat, tidak oedema
c.Mata : Simetris
-Conjugctiva : Tidak pucat
-Sclera : tidak ikterik
d.Hidung : Tidak sinusitis
e.Telinga : Simetris, tidak ada kelainan
f.Mulut/gigi/gusi : Tidak pucat, bersih, tidak stomatitis
g.Leher
-Kelenjer gondok : Tidak ada
-Tumor : Tidak ada
-Pembesaran kelenjer limfe : Tidak ada
22
Kondisi ibu nifas secara umum Baik/ DBN Baik/DBN Baik/ DBN
Tekanan darah, suhu tubuh, 110/70 ǀ36,5ºC 120/70 ǀ36,5℃ 120/80 ǀ36ºC
payudara
eksklusif
persalinan
mengandung karbohidrat,
sesering mungkin
ibu istirahat
selama 6 bulan
pelayanan KB setelah
persalinan
banyak istirahat.
-/+ -/+ Lancar Makan maakanan yaang beraneka ragam,
-/+ -/+
-/+ -/+
-/+ -/+
fitrawati, S.Tr.Keb
Cara KB / Kontrasepsi
Keadaan Ibu **
[v ] Sehat
[ ] Sakit
[ ] Meninggal
Komplikasi Nifas **
[ ] Perdarahan
29
29
MANAJEMEN ASUHAN IBU NIFAS PADA NY. “A” DENGAN POST PARTUM
NORMAL P1A0H1 DI PMB BDN. NENG FITRAWATI.S.TR.KEB
PADA TANGGAL 10 MEI 2022
PENGGUMPULAN INTREPRESTASI DIOGNOSA TINDAKA PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI
DATA DATA POTENSIAL N SEGERA
Kunjungan I Diagnosa : Tidak ada Saat ini 1. Informasikan 1. Menginformasikan 1. Ibu senang
belum hasil hasil pemeriksaan yang dengan hasil
Tgl : 10-05-2022 Ibu post partum 48 jam
diperlukan pemeriksaan telah di lakukan yaitu pemeriksaan
yang lalu, ku ibu baik
Jam : 10.00 WIB keadaan umum ibu
Data dasar : baik, TTV ibu dalam
Data Subjektif
- Ibu bersalin tanggal batas normal.
1. Ibu partus tanggal
09-05-2022
09-05-2022 -TD : 110/70 mmHG
2. Ibu mengatakan ia - Ibu bersalin pukul
-N : 89 x/i
melahirkan normal 07.35wib
-S : 36,5°C
3. Ibu mengatakan ini
- Kontraksi uterus baik
anak pertamanya -P : 22 x/i
4. Ibu merasa senang TFU 2 jari di bawah
-Lochea : Rubra
dengan kelahira pusat
-TFU 2 jari di bawah
29
30
susunya penuh
-Kandung kemih :
6. Ibu mengatakan - Payudara : Tidak ada tidak penuh
ASI nya berwarna pembengkakan yang
- Payudara : Tidak ada
kuning Abnormal
pembengkakan yang
Pengeluaran : Kolostrum Abnormal
TTV mmHG
N : 89x/i 2. Jelaskan tentang 2. Menjelaskan pada ibu 2. Ibu mengerti
TD : 110/70mmHg
S : 36,5°C involusi uteri tentang involusi uteri dengan
N :79 x/i
P : 22 x/i yaitu bahwa rasa mules penjelasan yang
S : 36,5°C
yang ada pada perut diberikan
P : 22x/i Masalah :
ibu merupakan proses
Kontraksi uterus Tidak ada pengembalian rahim ke
baik
bentuk semula dan itu
30
31
31
32
4. Anjurkan kepada
ibu untuk 4. Menganjurkan kepada 4.ibu mau untuk
32
33
5. Jelaskan tentang
ASI ekslusif dan 5. Menjelaskan tentang 5.Ibu mengerti
manfaat ASI ASI eksklusif yaitu bayi manfaat ASI
disusui sejak lahir sampai
usia 6 bulan tanpa diberi
apapun selain ASI saja,
manfaat asi bagi bayi yaitu
ASI sangat dibutuhkan
sekali untuk pertumbuhan
dan perkembangan bayi
serta pemenuhan seluruh
nutrisi bayi, menjaga
kekebalan tubuh bayi, dan
juga dapat menjalin ikatan
33
34
34
35
bahaya ibu nifas bahaya masa nifas yaitu, dengan apa yang
dijelaskan
-pendarahan lewat
jalan lahir
-bengkak di wajah
tangan dan kaki
-payudara bengkak,
merah disertai rasa
sakit, depresi.
8. ibu mau
8.jelaskan tentang 8. Menjelaskan kepada ibu
melakukan
perawatan tali tentang perawatan tali
perawatan tali
pusat pusat yaitu ambil satu
pusat pada
35
36
36
37
Kunjungan II Diagnosa : Tidak ada Tidak ada 1. Informasikan 1.Menginformasikan hasil 1. Ibu senang
hasil pemeriksaan yang telah di dengan hasil
Tgl : 10-05-2022 Ibu post partum hari ke-
pemeriksaan lakukan yaitu keadaan pemeriksaan
4
Jam : 10.00 wib umum ibu baik, TTV ibu
37
38
38
39
- Dagu menyentuh
payudara ibu
39
40
40
41
Kunjungan III Diagnosa : Tidak ada Tidak ada 1. Informasikan 1.Menginformasikan hasil 1. Ibu senang
hasil pemeriksaan pemeriksaan yaitu keadaan dengan hasil
Tgl : 21-05-2022 Ibu post partum hari ke-14
umum ibu baik, TTV ibu pemeriksaan
Jam : 10.00 wib DBN.
41
42
-meningkatkan kepadatan
tulang Sedangkan
42
43
43
44
dengan muaranya
berpinggir tebal dan
digulung berbentuk
rata.standar kondom dilihat
dari ketebalannya yaitu
0,02 mm. Kondom untuk
pria sudah lazim dikenal,
meskipun kondom wanita
sudah ada namun belum
populer seperti kondom
laki-laki. Kelebihannya
diantaranya mencegah
ejekulasi dini, mengurangi
insiden kanker servik, tidak
menganggu produksi asi
pada ibu sedangkan
kekurangannya Adanya
kekurangan sensitifitas
pada penis sehingga bisa
mengurangi kenikmatan
44
45
seksual.
Kunjungan IV Diagnosa : Tidak ada Tidak ada 1.Informasikan 1.Menginformasikan hasil 1.Ibu senang
hasil pemeriksaan pemeriksaan yang telah di dengan hasil
Tgl : 21-06-2022 Ibu post partum hari ke-42
lakukan yaitu keadaan umum pemeriksaan
Jam : 10.00 wib Data dasar : ibu baik, TTV ibu DBN.
45
46
Masalah :
2.Jelaskan kembali
2.Ibu sudah
Tidak ada masalah mengenai KB 2.Jelaskan mengenai KB
Data Objektif mengerti dengan
dengan dengan menggunakan
KB dengan
o KU ibu baik menggunakan Kondom merupakan
Kebutuhan : pemakaian
kondom selubung atau sarung karet
TTV kondom serta
1. Informasikan hasil yang terbuat dari berbagai
o TD : 110/80mmHg kelebihan
pemeriksaan pada ibu bahan diantaranya
dankekurangann
o N :84x/i
2. Jelaskan kembali karet(lateks) plastik(vinil)
ya
o S : 36.5 °C mengenai KB kondom atau bahan alami (produksi
46
47
47
48
48
49
atau rusak
- kondom yang
kondisinya baik dan
efektif biasanya tidak
kaku, tidak keras dan
tiddak terassa lengket
- pemasangan kodom
harus dilakukan saat
penis sudah keras dan
sebelum penis
menyentuh genetalia
wanita
- langkah selanjutnya
membuka gulungan
kodom sampai kondom
menutupi seluruh penis
- lalu tekan ujung
kondom sambil
mmembuka gulungan
kondom. Ruang
49
50
tambahan ini
dimaksudkan agar
sperma dapat ditampung
dibagian ujung penis dan
mencegah robeknya
kondom
- tepat setelah pria
mengalami ejakulasi dan
penisnya menciut, ia
harus memegang tepi
kondom sambil
mengeluarkan penis dari
vagina
- lalu lepaskan kondom
dengan hati – hati. Ikat
ujung kondom lalu buang
kondom bekas pakai ke
tempat sampah.
4. Jelaskan kepada
50
51
51
52
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang adanya kesenjangan antara teori
dan praktik dalam asuhan kebidanan continuity of care pada Ny. T, masa nifas di PMB
Asuhan yang berkelanjutan telah diberikan kepada Ny. T yang dimulai dari
kehamilan trimester III, bersalin, nifas dan bayi baru lahir sampai dengan keluarga
berencana (KB) yang salah satu tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan
continuity of care. Asuhan ini juga secara tidak langsung akan sangat mempengaruhi
penekanan AKI di Indonesia yang diharapkan dapat turun sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Pada kunjungan nifas sebanyak 4 kali, kunjungan pertama 6 jam-2 hari post partum,
kunjungan kedua 3-7 hari post partum, kunjungan ketiga 8-28 hari post partum,
kunjungan keempat 29-42 hari post partum (Kemenkes RI, 2020). Pada kunjungan Ny.
A selama masa nifas sebanyak 4 kali yaitu pada kunjungan pertama 1 hari post partum,
52
53
kunjungan kedua 4 hari post partum, kunjungan ketiga 14 hari post partum, kunjungan
keempat 42 hari pospartum. Kunjungan nifas tersebut sangat penting dilakukan, karena
dengan adanya kunjungan nifas tersebut dapat mendeteksi adanya penyulit saat masa
nifas. Sejalan dengan kebijakan Program Nasional Masa Nifas dalam (Kemenkes RI,
2020) yaitu paling sedikit 4 kali melakukan kunjungan masa nifas dengan tujuan untuk
menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi, pencegahan terhadap kemungkinan adanya
gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya, mendeteksi adanya komplikasi yang terjadi
Kunjungan pertama nifas dilakukan pada hari ke-1 pasca persalinan yaitu pada
tanggal 10 Mei 2022, telah dilakukan pemeriksaan. pada Ny. A dan ibu mengeluh
perutnya masih terasa mules, ibu mengatakan ASI sudah keluar tetapi sedikit. Pada
pemeriksaan fisik, payudara Ny. A telah mengeluarkan ASI. Menurut (Sulfianti dkk,
2021). Pada saat kehamilan sudah terjadi pembesaran payudara karena pengaruh
proses menyusui. Segera lakukan IMD walaupun ASI belum keluar lancar, namun
sudah ada pengeluaran colostrum. Tiidak terjadi kesenjangan antara teori dengan hasil
pemeriksaan pada Ny. T karena payudara telah mengeluarkan colostrum dan sudah
dilakukan IMD.
Pengeluaran air susu juga dipengaruhi oleh makanan, ketenangan jiwa dan pikiran,
perawatan payudara rangsangan puting susu dan faktor isapan anak (Rini, 2018). ASI
eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain, seperti
susu formula, jeruk, madu, teh, dan air putih dan tanpa tambahan makanan padat,
53
54
seperti pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin, mineral
dan obat (Linda, 2019). Pada kunjungan ini Ny. T diberikan asuhan tentang involusi
uteri, kebutuhan nutrisi, jelaskan tanda bahaya ibu nifas, cara memperbanyak produksi
ASI, dan menjelaskan manfaat ASI. Ny. T paham dan mengerti tentang penjelasan yang
diberikan, dan mau melakukan anjuran-anjuran yang telah disampaikan. Tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik baik dari data yang diperoleh, pemeriksaaan yang
Kunjungan kedua nifas dilakukan pada hari ke-4 pasca persalinan yaitu pada
tanggal 12 Mei 2022, ibu mengatakan asinya sudah banyak keluar, ibu mengatakan
darah nifas nya berwarna merah kekuningan, ibu mengatakan tidak ada keluhan. Dan
dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda infeksi masa nifas pada Ny.
T dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dengan hasil Tekanan darah 120/70 mmHg,
nadi 77x/i, pernafasan 20x/i, dan suhu 36,5ºC. Nutrisi Ny. T juga terpenuhi dengan baik
ibu mengatakan mengonsumsi ayam/ikan, sayuran dan buah setiap hari pasca
melahirkan dan tidak ada pantangan/alergi makanan. Kunjungan nifas kedua bertujuan
untuk memastikan involusi uterus, kontraksi uterus, tinggi fundus uteri, tidak ada
mendapatkan nutrisi yang baik, memantau pola istirahat ibu, memastikan ibu menyusui
dengan baik dan benar, memberikan konseling pada ibu mengenai kebutuhan nutrisi,
kebutuhan istirahat, perawatan payudara. Ny. T paham dan mengerti tentang penjelasan
infeksi, lochea sanguinolenta dan tinggi fundus uteri yaitu pertengahan pusat dan
54
55
symphisis. Menurut penulis tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan hasil
pemeriksaan pada Ny. T karena tidak ada tanda-tanda infeksi masa nifas, ibu juga tetap
Kunjungan ketiga dilakukan pada hari ke 14 Postpartum pada tanggal 21 Mei 2022,
pada saat dilakukan pemeriksaan Ny. T tidak memiliki keluhan dan hasil dari
pemeriksaan yang dilakukan didapatkan hasil TTV dalam batas normal TD: 120/80
mmHg, nadi: 80x/i, Pernafasan: 24x/i, suhu: 36,5°C, tidak ada bendungan ASI, TFU
tidak teraba, kandung kemih tidak penuh, pengeluaran lochea serosa. Pada kunjungan
ini Ny. T di berikan KIE tentang alat kontrasepsi, mengenai macam-macam alat
mengingatkan ibu untuk membawa bayinya ke posyandu untuk imunisasi BCG. Dari
hasil pemeriksaan di simpulkan bahwa keadaan Ny. T dalam batas normal hal ini sesuai
dengan teori (Sulfianti dkk, 2021) involusi uterus pada dua minggu post partum ialah
tidak teraba . Menurut (Sulfianti dkk, 2021) lochea serosa keluar pada hari ke 7-14
pasca persalinan. Jadi, tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.
Kunjungan keempat dilakukan pada 6 minggu post partum yaitu pada tanggal 21
Juni 2022, pada saat dilakukan pemeriksaan Ny. T tidak memiliki keluhan dan hasil dari
pemeriksaan yang dilakukan didapatkan hasil TTV dalam batas normal TD: 110/80
mmHg, nadi: 84x/i, Pernafasan: 25x/i, suhu: 36,5°C, TFU kembali normal, kandung
kemih tidak penuh, pengeluaran lochea alba. Pada kunjungan asuhan yang diberikan
kekurangan,efek samping, dan cara pemakaian alat kontrasepsi yang dipilih ibu.
55
56
BAB V
A. KESIMPULAN
kebidanan secara Continuity Of Care pada ibu bersalin pada Ny “ T “ dari tanggal 10
Mei 2022 , maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa penulis memperoleh
banyak pengalaman dan menolong masa nifas dan mampu mengembangkan pola pikir
B. SARAN
1. Bagi Pasien
3. Bagi Mahasiswa
standar profesi.
56
57
DAFTAR PUSTAKA
57