BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
derajat kesehatan suatu Negara dimana status kesehatan ibu dan anak dapat
Sekitar 99% dari seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Sekitar
seorang wanita terjadi saat hamil, atau 42 hari setelah persalinan dengan
persalinan (WHO,2016).
dunia berkisar 289.000 jiwa. AKI Asia Tenggara yaitu Indonesia 305 per
100.000 kelahiran hidup, Filipina 170 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam
160 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 44 per 100.000 kelahiran hidup,
1
2
yang disahkan diakhir bulan September 2015. Salah satu tujuan dari SDGs
adalah menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita (WPF Indonesia,
2016).
kematian bayi menjadi 12 per 1000 kelahiran serta kematian balita menjadi
25 per 1000 kelahiran hidup. Target tersebut sangat jauh jika dibandingkan
dengan hasil SDKI 2012 tentang AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran
hidup. Bahkan juga masih sangat jauh untuk mencapai target MDGs yang
menargetkan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup, AKB menjadi
32 per 1000 kelahiran hidup dan AKABA menjadi 40 per 1000 kelahiran
2012 menunjukkan bahwaAKI naik dari 228 menjadi 359 kematian per
hidup, AKB sebesar 22,23 per 1000 kelahiran hidup. (Kemenkes RI, 2018)..
(Kemenkes RI 2016).
Safe Motherhood Initiative (SMI) yang diluncurkan sejak tahun 1990 untuk
sehingga selamat dan sehat selama kehamilan dan persalinan dan strategi
nifas(Kemenkes RI,2018).
target tersebut yaitu Maluku Utara, Papua, Nusa Tenggara Timur, Papua
Yogyakarta.(Kemenkes RI,2017).
dibandingkan pada tahun 2014, terjadi penurunan angka kematian ibu yaitu
dari 149 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 9 per 100.000 kelahiran
hidup. Proporsi kematian ibu didominasi oleh kematian pada ibu nifas
sebanyak 70 jiwa (52%), ibu bersalin sebanyak 34 jiwa (25%) dan ibu
2018)
AKB di Aceh tahun 2018 dilaporkan sebesar 9 per 1000 kelahiran hidup dan
(3%), diare (2%), pneumonia (2%), sepsis (2%), infeksi (1%) serta penyakit
setiap bayi baru lahir harus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar yaitu
jiwa, dan kematian yang di sebabkan oleh hal lain sebanyak 9 jiwa.
2019)
nyaman, bersih dan aman serta dalam memberikan pelayanan bidan Devi
Care (PNC)28orang, Bayi Baru Lahir (BBL)28 orang, pasien yang dirujuk
untukAKI dan AKB tidak ditemukan kematian ibu dan kematian bayi.
B. Rumusan Masalah
2020 jumlah AKI sebanyak 4 jiwa yang disebabkan oleh perdarahan 1 jiwa,
Devi Andriani datapasien yang dirujuk 61 orang, partus tak maju 16 orang,
orang, preeklamsi 10 orang. Salah satu cara penurunan AKI dan AKB
C. Ruang Lingkup
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
metode SOAP.
8
2. Tujuan Khusus
Bidan Devi Andriani, sesuai dengan Standar Post Natal Care (PNC).
E. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
komprehensif.
c. Bagi Klien
d. Bagi Peneliti
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Teori Klinis
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal
b. Fisiologis
korpus luteum juga meningkatkan suhu tubuh basal yang terjadi setelah
c. Tanda-tanda kehamilan
a) Rahim membesar
3) Dugaan hamil
12
haid.
c) pusing
e) obstipasi
g) varises
h) payudara menegang
i) perubahan perasaan
persalinan.
kelenjar-kelenjarserviks.
13
pemantangan folikel baru juga, hanya satu korpus luteum yang dapat
di temukan ovarium.
dengan chadwick.
vaskular sistemik.
1) Perdarahan
atau ovum.
2) Preeklamsia
atau berkunang-kunang.
15
d) Nyeri epigastrik.
atas normal.
h) Oedema menyeluruh.
Bila hal ini terjadi pada kehamilan trimester kedua atau ketiga dan
a) Trauma abdomen
b) Preeklamsia
selama kehamilan.
16
2. Asuhan kebidanantrimester
diagnosis pasti.
bakteri uria
g) Pemenuhan kebutuhan asam folat 400 gram / hari (12 minggu ) Vit
kehamilan
bayi
trimester II
kehamilan
palpasi
19
trimester III
l) Persiapan laktasi
m) Persiapan persalinan
kesejahteraan janin
trimester III
kesehatan.
dikandungnya.
kehamilannya.
dikandungnya.
dan dua kali pada trimester III (antara minggu 30-32 dan antara
antara lain:
pada ibu hamil yaitu berdasarkan massa tubuh dimana metode ini
e) PemberianTablet Fe (T5)
Zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah defisiensi zat besi
hubungan seksual.
g) Pemeriksaan HB (T7)
IMS.
22
k) Temuwicara (T11)
klien.
(T14)
2. Persalinan
a. Pengertian Persalinan
sendiri).
b. Fisiologi Persalinan
f) Kekuatan mengejan.
suboksipitalis).
5) Ekstensi Kepala
kesulitan.
c. Tanda-tanda Persalinan
lain:
1) Kala I
lengkap.
2) Kala II
Lama kala II pada primigravida adalah dari 1,5 jam sampai dengan
jam.
bayi.
kontraksi.
pada vagina.
(7) Tanda pasti kala II: pembukaan serviks telah lengkap atau
3) Kala III
a) Kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
dalamvagina.
bawah rahim
partum.
jam.
29
ukuran atau berat janin, dan ada atau tidak kelainan anatomik
1) Passage
a) Kekuatan primer
30
b) Kekuatan Sekunder
2) Power
3) Passanger
kepala.
32
4) Psikologis ibu
5) Penolong
berlangsung tidak lebih dari 18 jam, tidak ada komplikasi pada ibu
1) Asuhan kala I
pada bayi baru lahir, suhu ruangan minimal 25 0C dan semua pintu
persalinan lama.
pasien
2). Menurut Yuli (2017) Asuhan kala II, III dan IV tergabung dalam 60
vaginanya.
c) Perenium menonjol.
kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan
bersih.
pemeriksaan dalam.
suntik.
larutan dekontaminasi).
35
kali/menit)
dengan keinginannya.
mendokumentasikan temuan-temuan.
36
meneran.
meneran. (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengan
untuk meneran.
meneran.
h) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
j) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
15) Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong
ibu.
17) Memakai sarung tangan dtt atau steril pada kedua tangan.
18) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
19) Dengan lembut menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan
kain atau kasa yang bersih. (langkah ini tidak harus dilakukan).
20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai
kelahiran bayi :
38
secara spontan.
24) Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada
sedikit lebih rendah dari tubuh nya (bila tali pusat terlalu pendek,
26) Segera bungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem kearah
ibu).
28) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
30) Memberikan bayi pada ibunya dan menganjurkan pada ibu untuk
menghendakinya.
35) Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu, tepat
dengan cara menekan uterus kea rah atas dan belakang (dorso
susu.
37) Setelah plasenta terlepas, meminta ibu sambil menarik tali pusat
berikutnya.
39) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
44) Menempatkan klem tali pusat didinfeksi tingkat tinggi atau steril
45) Mengikat satu lagi simpul mati di bagian pusat yang bersebrangan
klorin0,5 %.
43
pervaginam.
yang sesuai.
normal.
44
setelah dekontaminasi.
59) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air yang mengalir
Setelah bayi baru lahir hanya perlu dibersihkan secukupnya dan tidak
cairan amnion pada tangan bayi akan membantu bayi mencari puting ibu.
Dengan waktu yang diberikan, bayi akan mulai menendang dan bergerak
45
Refleks menghisap yang pertama kali ini timbul 20-30 menit setelah lahir
(Prawirohardjo, 2012).
1) Langkah I
e) Lendir cukup dilap dengan kain bersih. Hindari isap lendir di dalam
uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil
pada ibu. Biarkan bayi berada di atas handuk atau kain bersih di
perut ibu.
2) Langkah 2
dengan klem pada sekitar 3 cm dari dinding perut bayi. Dari titik
jepitan, tekan tali pusat dengan 2 jari, kemudian dorong isi tali
dari tempat jepitan pertama pada sisi ibu. Pemotongan tali pusat
c) Ikat puntung tali pusat dengan jarak kira-kira satu cm dari dinding
e) Kemudian selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang
paling sedikit satu jam. Mintalah ibu untuk memeluk dan membelai
bayinya.
menyusu.
mulai menyusui
payudara lainnya.
c) Menunda semua asuhan bayi baru lahir normal lainnya hingga bayi
(1) Jika bayi belum melakukan inisiasi menyusu dini dalam waktu
berikutnya.
bayi tetap di dada ibu. Lanjutkan asuhan bayi baru lahir dan
kehangatannya.
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan 37
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama
kelahiran. Bayi baru lahir adalah bayi baru lahir sampai usia 4 minggu,
lahirnya biasa dengan usia kehamilan 38-42 minggu (Marmi & Kukuh,
2012).
49
a) Perkembangan paru-paru;
kardiovaskuler.
Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru untuk
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga
bersalin yang jauh lebih dingin. Suhu dingin ini menyebabkan air
glukosa darahnya sendiri. Pada setiap baru lahir, glukosa darah akan
menelan. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan
5) Menangis kuat
51
7) Pernapasan 30-60
9) Apgarscore 7-10
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi lahir dengan
berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram.
2) Asfiksia neonatorum
atau memburuk pada 48-96 jam kehidupan dengan x-ray thorak yang
spesifik.
4) Ikterus/hiperbilirubinnemia
dimana kadar bilirubbin serum total lebih dari 10 mg% pada minggu
pusat bisa timbul sebagai luka dari trauma pengikat tali pusat yang
kurang baik.
6) Kejang
7) Hypotermia
dibawah 35oC
9) Tetanus neonatorum
asepsis untuk mencegah infeksi tali pusat dan tetanus. Cuci tangan
dengan sabun dan air bersih sebelum mengikat dan memotong tali
lebih banyak pada jaringan. Tali pusat diikat pada jarak 2-3 cm dari
kulit bayi dengan menggunakan klem yang terbuat dari plastik, atau
Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam
agar tali pusat tetap kering dan bersih. Cuci tangan dengan sabun dan
longgar tidak terlalu rapat dengan kasa steril. Popok/celana bayi diikat
digunakan yaitu tetes mata silver nitra 1%, salep mata eritromicin dan
4) Pemberian Vit – K
waktu bayi baru lahir umur 3 -7 hari dan pada saat bayi berumur 1 -2
bulan.
Bayi baru lahir harus ditimbang berat lahirnya. Dua hal yang
harus selalu diketahui orang tua tentang bayi yang baru lahir adalah
6) Memandikan bayi
sabun dan air hangat untuk memastikan bayi tetap segar dan bersih.
tidak terlalu dalam dengan cotton buds yang dicelupkan ke dalam air
lalu bersihkan alat kelamin dan bokong bayi dengan kapas basah.
yang direndam dalam air hanagt dan diberi sabun khusus bayi. Setelah
(4) Memberikan ASI bayi minimal 10-15 kali dalam 24 jam, selama
(4) Memberikan ASI bayi minimal 10-15 kali dalam 24 jam, selama
4. Nifas
a. Pengertian Nifas
Masa nifas adalah masa dimana dimulai setelah lahirnya plasenta dan
(a) Uterus
besar bermuara.
3). Bekas implantasi dengan cepat mengecil, pada minggu ke- dua
endometrium.
(b).Lochea
Lochea adalah cairan / sekret yang berasal dari cavum uteri dan
1). Lochea rubra ( cruenta ) : Berisi darah segar dan sisa selaput
selama 2 hari
nifas.
(c). Serviks
lebih menonjol.
(e). Perineum
teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada masa
keadaan sebelumnya.
(f). Payudara
b) Urin dalam jumlah yang banyak akan dihasilkan dalam waktu 12-
masa nifas
d) Tonus otot pada dinding vena mulai membaik, dan tekanan darah
a) Hormon plasenta
cepat dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke -7 masa
nifas.
b) Hormon oksitosin
62
c) Hormon Pituitari
adalah :
a) Suhu badan
b) Denyut nadi
pada minggu pertama masa nifas. Frekuensi yang normal yaitu 60-
suhu badan.
c) Tekanan darah
d) Respirasi
ratanya 18 x/ menit.
karena selama hamil, darah ibu relatif lebih encer, karena cairan
Menurut Astutiet al. (2015) tanda-tanda bahaya masa nifas antara lain:
3) Pusing
7) Kejang-kejang
perdarahan berlanjut.
baru lahir.
g) Jika bidan menolong persalinan, maka bidan harus menjaga ibu dan
tanda-tanda penyulit.
bayinya.
66
a) Pengertian KB
anak yang diinginkan agar dapat mencapai hal terebut, maka dibuatlah
Seorang ibu yang baru melahirkan bayi biasanya lebih mudah untuk
(DMPA) pada minggu pertama (7 hari) atau minggu keenam (42 hari)
68
persalinan.
a. Ibu menyusui secara penuh (full breast feeding) dan sering: lebih
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar efektivitas
MAL optimal:
70
adat/agama)
lahir
2. Kontrasepsi Mantap
melahirkan plasenta
4.Implan
hari.
5.Suntikan Progestin
pascasalin
bulan
73
e. Jika ibu tidak menyusui, dan sudah lebih dari 6 minggu pascasalin,
atau sudah dapat haid, suntikan dapat dimulai setelah yakin tidak
ada kehamilan
6. Minipil
7. Kondom
kebidanan.
a. Standar I : Pengkajian
1) Pernyataan Standar
74
2) Kriteria Pengkajian
pemeriksaan penunjang).
1) Pernyataan Standar
1) Pernyataan Standar
2) Kriteria Perencanaan
75
komprehensif.
klien/keluarga.
d. Standar IV : Implementasi
1) Pernyataan Standar
dan rehabilitatif.
2) Kriteria
sosial-spiritual-kultural.
76
sesuai.
e. Standar V : Evaluasi
1) Pernyataan Standar
2) Kriteria Evaluasi
klien/keluarga.
1) Pernyataan Standar
2) Kriteria
KIA).
C. Kewenangan Bidan
1. Kewenangan normal
1) Ruang lingkup
a) Pelayanan konseling
2) Kewenangan
a) Episiotomi;
partum.
1) Ruang lingkup
b) Pelayanan bayi
2) Kewenangan
vitamin K1, perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28
sekolah.
kematian.
kewenangan:
perempuan dan KB
meliputi:
kronis tertentu.
ditetapkan.
kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja di bidang
81
kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan
penyehatan lingkungan.
sebagai berikut :
lengkap, yaitu:
82
f) Identitas pasien
g) Riwayat kesehatan
yang benat atas data-data yang telah dikumpulkan.Data dasar yang sudah
tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/ untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan
kondisi pasien atau masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
secara efisien dan aman. Pada saat bidan berkoloborasi dengan dokter
tersebut.
SOAP.
84
BAB III
STUDI KASUS
pada suatu kasus secara intensif dan rinci, dengan metode penulisan data
pada kehamilan, persalinan, BBL, nifas dan KB. Laporan kasus ini bertujuan
1. Lokasi
2. Waktu
2020, Taksiran Tanggal Persalinan (TTP) : 17 April 2021, Usia kehamilan Ny.
85
Alat dan bahan yang digunakan dalam kasus ini sesuai dengan daftar
jam tangan, meteran, monoral / dopler, reflek hamer, kapas dtt, kom air
dtt, bengkok, sarung tangan, wastafel, dan kain lap larutan klorin. Untuk
akohol dan kapas kering, HCL 0,2 %, aquades, sarung tangan. untuk
tabung, spuit 3 cc, lampu spiritus, korek api, wastafel, sabun, waslap,
reaksi, penjepit tabung, rak tabung, lampu spiritus, korek api, wastafel,
benang tali pusat, monoral, kom obat berisi 6 amp oxytosin 1%, 3 amp
lampu sorot, bak berisi kasa DTT, kateter DTT, handscone DTT, pita
handscone bekas pakai, tempat ampul bekas atau tong sampah tajam,
infus set 2 buah, waslap 2 buah, sarung tangan steril 2 buah, plastik
87
(sampah kotor), handuk 1 buah, duk 2 buah, kain bedong 2 buah, baju,
4. Nifas :
5. Keluarga berencana :
BAB IV
A. Tinjauan Kasus
normal, jumlah kunjungan empat kali, satu kali trimester I, satu kali
perut ibu (PUKA), leopold III presentasi kepala, sudah masuk PAP (Pintu
persalinan kala II, ibu di pinpim meneran kepala bayi sudah nampak
60 langkah APN bayi lahir dengan BB: 2800 gram PB: 48 cm Jenis
kelamin laki-laki dan lingkar kepala 33cm. Proses persalinan pada Ny.
dengan persalinan normal bayi lahir spontan jam 18.05 WIB bayi
menangis kuat. Melakukan IMD letakkan bayi di atas perut ibu asuhan
sayang ibu dan sayang bayi, pencegahan infeksi. Asuhan kala II yang
dan beristirahat.
90
pembukaan lengkap pada pukul 18.05 WIB dan bayi lahir spontan
belakang kepala pukul 18.05 WIB. bayi segera menangis, warna kulit
plasenta lahir 10 menit setelah bayi lahir, Kala III di mulai setelah
plasenta lepas dalam 6-15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan
dan pada Ny. M terdapat pendarahan dari jalan lahir dengan robekan
terlalu besar.
20n april .
Bayi Ny. M lahir pada tanggal 20 April 2021, pukul 18.05 WIB,
Asuhan bayi baru lahir yaitu jagalah bayi agar bayi tetap
kering dan hangat, dengan menganti handuk atau kain yang basah dan
cm dan lingkar lengan atas 11cm. Dengan BB: 3200 gram dan PB: 48
cm. Lalu suntikan hepatitis B pada bayi setelah 2 jam kelahiran untuk
teori dengan praktik dimana pada teori TBJ 2945 gram sedangkan
lancar.
partum pada Ny. S tinggi fundus uteri 2 jari di bawah pusat, kontraksi
hubungan ibu dengan bayi pun baik, pengeluaran ASI kurang lancar
ibu menyusui bayinya akan tetapi juga diberikan susu formula, tidak
ada masalah dalam proses Eliminasi (BAK atau BAB), TFU pertengan
makanan yang bergizi, tidak ada pantangan dan ibu baristirahat yang
cukup.
93
pantangan selama masa nifas dan ibu istirahat yang cukup, tanda-
tempat pada 6 minggu post partum adalah Ny. M dalam keadaan baik
tidak ada tidak ada kendala dalam masa nifas, pengeluaran lochea
tidak ada lagi, ibu memakan makanan yang bergizi, tidak ada
menganjurkan ibu ber KB ibu ingin ber KB Pil Andalan. Bayi sehat
normal atau fisiologis, tidak terdapat tanda tanda bahaya pada ibu
seperti demam, bengkak pada mamae, lecet pada puting susu serta
infeksi pada perenum, ibu tidak terdapat tanda dan gejala bahaya pada
kontrasepsi Pil Andalan dengan alasan ibu lebih nyaman karena tidak
B. Pembahasan
makanan yang bergizi dan minum air putih yang banyak supaya
janin dan kesehatan ibu. Keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik.
lama kala 1 yang dihitung dari mulai ibu merasakan mules sampai
dapat kesenjangan hari pada tafsiran tanggal persalinan (TTP), hal ini
keadaan sehat dengan jenis kelamin laki-laki, berat badan 2800 gram,
kebutuhan bayi seperti perawatan tali pusat pada bayi agar tidak terjadi
perdarahan pada tali pusat bayi, pemberian salep mata, dan suntikan
hepatitis B.
pada 6 jam post partum, 6 hari post partum, 2 minggu post partum, dan 6
pun baik, Asi mulai banyak, tidak ada masalah dalam proses Eliminasi
efektif dan aman, dan dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
MKM.
1. Penerapan asuhan kebidanan ante natal care pada Ny. M sesuai standar
2. Penerapan asuhan kebidanan intra natal care pada Ny. M sesuai standar
3. Penerapan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada Ny. M sesuai standar
6. Pendokumentasian
98
B. Saran
1. Bagi Pendidikan
2. Bagi Mahasiswa
3. Bagi Klien