PENDAHULUAN
kematian ibu bersalin global menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran,
dengan tidak ada negara yang memiliki angka kematian ibu lebih dari dua
hampir 75% dari semua kematian ibu adalah perdarahan hebat setelah
dan eklampsia), komplikasi dari persalinan, dan aborsi yang tidak aman
(WHO, 2018).
Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari
1
2
Goals Tahun 2015 Indonesia menempati peringkat dua angka kematian ibu
tertinggi di Asia Tenggara dengan jumlah 350 per 100.000 kelahiran hidup
dengan target yang tidak tercapai yakni 102 per 100.000 kelahiran hidup
terdapat 126 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah
kematian ibu 6.400 pada tahun 2015. Menurut Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) AKI menurun dari 359 per 100.000 kelahiran
hidup tahun 2012 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2015 dan
kembali menetap menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2018 .
Sedangkan AKB menurun dari 34 per 1000 kelahiran hidup tahun 2007
menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup tahun 2012 dan kembali turun menjadi
jauh dari target MDGs (sekarang SDGs) tahun 2015, meskipun jumlah
kesehatan ibu yang belum memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat dan
menyebabkan kondisi ibu hamil tidak sehat antara lain adalah penanganan
dan empat terlalu (terlalu muda <20 tahun, terlalu tua >35 tahun, terlalu
3
dekat jaraknya 2 tahun dan terlalu banyak anaknya > 3 tahun). Dalam
adalah menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup
pada SDKI 2012 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2019
(Kemenkes, 2019)
didunia pada tahun 2016 sebanyak 40,8 juta per 1000 kelahiran hidup
sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 4,1 juta per 1000 kelahiran, dan pada
tahun 2018 mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 4,1 juta
menjadi 4,0 juta per 1000 kelahiran hidup, atau diperkirakan 75 % dari
kematian neonatal terdiri dari empat faktor, yaitu faktor ibu yang meliputi
umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan, status gizi, status anemia, kunjungan
dan status kesehatan ibu. Faktor bayi yang meliputi kondisi bayi ketika lahir
(WHO, 2018).
Kematian bayi adalah bayi yang mati dan mati dini <28 hari
kelahiran. Kematian bayi dibagi menjadi 2, yaitu kematian bayi dini yang
4
terjadi selama minggu pertama kehidupan (0-6 hari) dan kematian bayi
disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir yang diperoleh
dari orang tuanya atau didapat selama kehamilan dan kematian bayi eksogen
kebijakan dalam upaya menurunkan AKI dan AKB ini melalui program
kematian ibu dan bayi yaitu besarnya tingkat kelahiran, umur masa paritas,
yang paling sering digunakan adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
kematian bayi di Kota Depok tahun 2017 tertinggi pada Kecamatan Tapos
5
yaitu 1 kasus kematian bayi. Bila dihitung rasio angka kematian bayi (AKB)
per 1000 kelahiran hidup, maka pada tahun 2014 sebesar 1,78/1000 KH,
tahun 2015 sebesar 1,54/1000 KH, tahun 2016 sebesar 2,20/1000KH dan
tahun 2014 hingga tahun 2017, tren penyebab kematian ibu di Kota Depok
cukup berada dalam rahim ibunya, dengan disusul oleh keluarnya plasenta
dan selaput janin dari tubuh ibu. Dalam ilmu kebidanan, ada berbagai jenis
yang disebabkan adanya proses dilatasi serviks, hipoksia otot uterus saat
kontraksi, iskemia korpus uteri dan peregangan segmen bawah rahim dan
kompresi saraf di servik, nyeri tersebut berasal dari bagian bawah abdomen
dan menyebar kedaerah lumbal panggul dan menurun kepaha (Firdaus dan
Diana, 2018)
6
persalinannya lebih lama dan nyeri, sedangkan masyarakat yang telah maju
(7-14%) bersalin tanpa rasa nyeri dan sebagian besar (90%) persalinan
yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman.
Selama ini endorphin sudah dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya
(Kuswandi, dalam Tanjung 2019). Teknik pijat endorphin ini tidak memiliki
efek samping pada ibu dan bayi, serta tidak membutuhkan biaya yang mahal
sakit pada ibu yang akan melahirkan. Pijat endorphin yang merupakan
jantung dan tekanan darah, serta meningkatkan kondisi rileks dalam tubuh
7
Terbukti dari hasil penelitian, teknik ini dapat meningkatkan pelepasan zat
2019).
ASEAN. Di Indonesia AKI pada tahun 2017 sebanyak 305 per 100.000
ASEAN
0,006 < 0,05) dan ada pengaruh intensitas nyeri terhadap pijat endorphin
yang bermakna pada ibu inpartu kala I fase aktif. Berdasarkan uraian latar
penelitian, yaitu ;
Asuhan Kebidanan
komprehensif
kebidanan pada ibu ibu hamil, bersalin, nifas dan neonatus terutama
Tahun 2023”
berkesinambungan pada ibu Hamil sampai dengan Nifas dan Bayi Baru
Lahir (Neonatus) di PMB Bidan Trinaningsih STr, Keb Kota Depok dengan
Asuhan Kebidanan