PENDAHULUAN
persalinan, pasca salin (nifas), neonatus dan juga pada saat pemakaian alat
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kemudian fase kelahiran bayi yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan, lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung 18 jam tanpa komplikasi baik ibu mapun bayi.
Kemudian ibu melalui masa pasca salin (nifas). Masa nifas dimulai setelah
1
2
merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan suatu bangsa. Jumlah
302.000 dari seluruh total kematian ibu yang diperkirakan terjadi pada tahun
2015). Penyebab tingginya kasus kematian dan kesakitan ibu adalah tiga
lengkap atau tenaga medis kurang), terlambat dalam mengenali tanda bahaya
kehamilan dan persalinan. Sedangkan empat terlalu yaitu terlalu muda (usia
dibawah 16 tahun), terlalu tua (usia diatas 35 tahun), terlalu sering (perbedaan
usia antara anak sangat dekat), terlalu banyak (memiliki lebih dari empat
orang anak). Hal ini terjadi karena ibu pada masa kehamilan tidak melakukan
infeksi neonatal, diare, malaria, campak dan mal gizi. Beberapa faktor
lingkungan, dan infrastruktur politik dan pengobatan, tidak ada akses air
3
minum bersih dan imunisasi belum tercapai (Kemenkes, 2015). Dampak dari
dunia, terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa/tahun dan kematian bayi
masih jauh dari target Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun
Jumlah AKI di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 128 per 100.000
pada tahun 2018 jumlah AKI mengalami penurunan yaitu menjadi 41 per
Ajung Jember pada tahun 2017 terdapat kematian ibu dengan jumlah 1 jiwa
dan pada tahun 2018 terdapat kematian ibu dengan jumlah 1 jiwa (Puskesmas
Jember pada tahun 2017 dan 2018 tidak terdapat kematian ibu (PMB Boinem,
2018).
4
Berdasarkan data AKI pada tahun 2017 di Jawa Timur tersebut di atas
nifas (6%), partus lama (3,65%), emboli paru (3%) dan lain-lain (11%)
(Dinkes Jatim, 2017). Penyebab AKI pada tahun 2018 di kabupaten Jember
(13%), partus lama (11%) dan lain-lain (8%) (Dinkes Jember, 2018).
1.000 KH (Dinkes, 2017). AKB pada tahun 2017 di Provinsi Jawa Timur
Jember tahun 2017 sebanyak 225 per 1000 kelahiran hidup dan sedangkan
pada tahun 2018 jumlah AKB mengalami penurunan yaitu menjadi 166 per
Ajung Jember pada tahun 2017 terdapat kematian bayi dengan jumlah 3 jiwa,
sedangkan pada tahun 2018 terdapat kematian bayi dengan jumlah 3 jiwa
pada tahun 2017 dan 2018 tidak terdapat kematian bayi (PMB Boinem,
2018).
atas penyebab AKB adalah asfiksia (47%), prematuritas (38%) dan sepsis
5
(15%), (Dinkes Jatim, 2017). Penyebab AKI pada tahun 2018 di kabupaten
Puskesmas Ajung Jember pada tahun 2017 disebabkan karena cacat bawaan
atau genetik dan kelainan jantung dan pada tahun 2018 disebabkan karena
(SDGs). Target SDGs yang berlangsung pada awal Maret 2016 sampai tahun
2030 yaitu AKI 70 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 12 per 1000
target dan cara pelaksanaan SDGs hingga tahun 2030 sebagai pengganti
MDGs yang berakhir pada tahun 2015. Salah satu target SDGs adalah
Gerakan Serentak Jember Peduli Ibu, Bayi, dan Anak(Gerak Berlian) yang
pendampingan ibu hamil resiko tinggi, rujukan dini terencana, aktivitas kelas
suami siap siaga mendampingi ibu hamil, perawatan pasca persalinan (nifas),
dan sebagai peserta BPJS Kesehatan. Upaya untuk mencapain sasaran SDG’S
percepatan penurunan AKI dan AKB antara lain mulai tahun 2010
dalam Program Kesehatan Ibu dan Anak. Selain itu, Kementrian Kesehatan
kebidanan Varney ?”
1.3 Tujuan
Jember.
Jember.
1.4 Manfaat
pada Ny.”E” mulai dari masa hamil trimester III sampai dengan
kebidanan.
resmi.
Akhir selama ibu hamil Trimester III, persalinan, BBL (bayi baru
lahir), ibu nifas sampai keluarga berencana, data dapat berasal dari
penunjang lainnya)
Jember
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
c.5.1 Kunjungan KB I
c.5.2 Kunjungan KB II
BAB 4 PEMBAHASAN
4.2 Persalinan
4.3 Nifas
4.4 Neonatus
4.5 KB
13
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN