Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN STUDI KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “R” G3P2A0H2 USIA


KEHAMILAN 24-25 MINGGU DENGAN PARTUS PREMATURUS
IMMINENS DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT
TK. III Dr. REKSODIWIYO PADANG
TANGGAL 17-18 OKTOBER 2022

Oleh :

VANNESYA RIVANY
2010070130012

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
2022
LEMBAR PENGESAHAN

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “R” G3P2A0H2 USIA


KEHAMILAN 24-25 MINGGU DENGAN PARTUS PREMATURUS
IMMINENS DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT
TK. III Dr. REKSODIWIYO PADANG
TANGGAL 17-18 OKTOBER 2022

Oleh :
VANNESYA RIVANY
2010070130012

Dosen Pembimbing

( IRA SURYANIS, S.ST, M.KEB )

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan kasus dengan

judul “Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny ”R” G3P2A0H2 Usia Kehamilan

24-25 Minggu dengan Partus Prematurus Imminens di Ruang Kebidanan Rumah

Sakit TK III Dr.Reksodiwiryo. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan sehingga

pembuatan laporan kasus ini dapat diselesaikan dengan baik.Oleh karena itu pada

kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

/ Ibu :

1. Bapak Prof. Dr. Amri Bakhtiar, MS, DESS, Apt selaku Dekan Fakultas Vo

kasi Universitas Baiturrahmah.

2. Ibu Oktavia Puspita Sari, Dipl. Rad, S. Si, M. Kes selaku Dekan I Fakultas

Vokasi Universitas Baiturrahmah.

3. Ibu Ns. Zufrias Riaty, S. Kep, M. Kes selaku Wakil Dekan III Fakultas Vo

kasi Universitas Baiturrahmah dan Dosen Pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya dan telah memberikan arahan serta masukan dalam

menyelesaikan laporan ini.

4. Ibu Hendri Devita, S.KM, M. Biomed selaku Ketua Program Studi D III K

ebidanan Fakultas Vokasi Universitas Baiturrahmah Padang.

5. Ibu Ira Suryanis, S.ST, M.Keb selaku Dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan kepada

penulis untuk dapat menyelesaikan laporan kasus ini.

ii
6. Ibu Eliya Nova. S.ST Selaku pembimbing lapangan yang telah banyak

membantu dan memberikan arahan arahan dalam laporan ini.

7. Ny. “R” yang telah bersedia menjadi pasien selama pemantauan laporan

kasus ini

8. Serta semua pihak yang telah banyak membantu pemantuan dan

penyusunan laporan ini

Penulis menyadari bahwa dalam membuat laporan ini masih banyak

kekurangan, mengingat keterbatasan pengetahuan penulis karena ini penulis

mengharapkan masukan kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari semua

pihak demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata kepada-Nya jualah kita berserah diri semoga laporan ini dapat b

ermanfaat bagi kita semua khususnya di bidang kebidanan.

Padang, 12 Desember 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1.1 Latar Belakang...............................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................4
1.4 Manfaat..........................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Partus Prematurus Imminens .........................................................5
2.1.1 Definisi .........................................................................................6
2.1.2 Etiologi dan Faktor Resiko..........................................................6
2.1.3 Patofisilogi...................................................................................8
2.1.4 Tanda dan Gejala………………………………………………..8
2.1.5Komplikasi……………………………………………………....10
2.1.6 Pemeriksaan Uji Diagnostik………………………………….....10
2.1.7 Penatalaksanaan...........................................................................11

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Format Pengkajian...........................................................................12

3.2 SOAP...............................................................................................26

BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................32

BAB IV PENUTUP.........................................................................................
5.1 Kesimpulan.....................................................................................34
5.2 Saran...............................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Partus Prematurus Imminens (PPI) adalah terjadinya kontraksi uterus disert

ai dengan perubahan serviks berupa dilatasi dan effacement sebelum 37 minggu usi

a kehamilan dan berat badan lahir bayi kurang dari 2500 gram atau menyebabkan ke

lahira prematur (Widiana et al., 2019). Partus prematurus imminens juga dapat dipic

u oleh beberapa keadaan seperti infeksi, iskemik pada janin dan distensi uterus.

Kelahiran prematur diperkirakan berjumlah 12,9 juta atau sebesar 9,6% dari seluruh

kelahiran di dunia pada tahun 2005. World Health Organization (WHO) menjelaskan

bahwa setiap tahunnya diperkirakan 15 juta bayi lahir prematur dan kurang lebih 1 d

ari 10 bayi mengalami kelahiran premature. Data di Indonesia menunjukkan bahwa

angka kelahiran prematur sebesar 10% pada tahun 2005. (Widiana et al., 2019). Sed

angkan pada tahun 2014 World Health Organization (WHO) diperkirakan 13 juta bayi

lahir secara prematur di seluruh dunia dan 1 juta bayi prematur meninggal. Prevalen

si persalinan prematur di Amerika Serikat menunjukkan peningkatan dari tahun 201

2 sebesar 11,55%, meningkat pada tahun 2014 menjadi 12,32% dan pada tahun 201

5 menjadi 12,37%. Prevalensi persalinan prematur di Inggris juga mengalami pening

katan, dari tahun 2010 yaitu 7,0% meningkat pada tahun 2011 menjadi 7,1% dan pa

da tahun 2014 meningkat menjadi 7,5%. Dan prevalensi persalinan prematur di Erop

a berkisar antara 5-11%.

Terdapat beberapa penyebab persalinan prematur antara lain yaitu preeklamsi, pen

darahan, koriomnitis, penyakit jantung. Selain itu juga terdapat faktor sosiodemogra

fik seperti stress, pekerjaan ibu karena pekerjaan ibu dapat

meningatkan kejadian persalinan prematur baik melalui kelelahan fisik atau stres

2
yang timbul akibat pekerjaannya, perilaku ibu, usia ibu pada usia <20 tahun dan >35

tahun memiliki resiko tinggi kehamilan dan persalinan, sosioekonomi, riwayat prema

tur, riwayat KPD, riwayat abortus ibu bersalin yang mengalami prematur sebagian b

esar ibu yang tidak ada riwayat abortus, jarak kelahiran, paritas mempengaruhi kare

na paritas primipara merupakan faktor resiko terjadinya persalinan prematur, faktor

infeksi dan faktor genetik (Paul, 2019).

Dampak pada persalinan prematur adalah kemungkinan bayi yang dilahirkan akan m

engalami gangguan beberapa fungsi organ tubuh sehingga membutuhkan perawata

n intensif untuk bertahan hidup. Kemampuan hidup bayi premature selain ditentuka

n oleh berat badan, juga ditentukan oleh usia gestasi. Selain masalah ketahanan hid

up, masalah penting lain adalah kualitas hidup yang di capai oleh bayi prematur dan

memiliki berat badan lahir rendah (Violita et al., 2021). Selain itu komplikasi yang da

pat terjadi akibat Partus Prematurus Iminens pada ibu yaitu dapat menyebabkan inf

eksi endometrium sehingga menyebabkan sepsis dan lambatnya penyembuhan luka

episiotomy. Sedangkan pada bayi memiliki resiko yang lebih tinggi seperti gangguan

resprasi, gagal jantung kongesif, perdarahan intraventrikel dan kelainan neurologik,

Peran bidan dalam mengatasi masalah pada pasien Partus Prematurus Imminens

( PPI ) yaitu memberikan perawatan yang sesuai dengan kondisi klien. Bidan juga

mempunyai peran sebagai pendidik dalam memberikan pendidikan kesehatan agar

dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai Partus

Prematurus Imminens ( PPI ).

Pasien bisa saja mengalami Partus Prematurus Imminens (PPI) karena

umur pasien sudah dalam kehamilan beresiko yaitu > 35 tahun, dan juga bisa

karena faktor psikologis, dari wawancara yang dilakukan pada ibu , ibu kurang

menerima kehamilannya dikarenakan faktor ekonomi, dan hal tersebut bisa memicu

3
terjadinya Partus Prematurus Imminens (PPI). Berdasarkan uraian tersebut, maka

penulis tertarik menyusun Laporan Kasus yang berjudul " Manajemen Asuhan

Kebidanan pada Ny "R" G3P2A0H2 usia kehamilan 24-25 minggu dengan Partus

Prematurus Imminens di ruang Kebidanan RsTK. III Dr. Reksodiwiryo Padang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka rumusan mas

alah dalam laporan kasus ini adalah Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny

”R” G3P2AOH2 Usia Kehamilan 24-25 Minggu dengan Partus Prematurus

Imminens di Ruang Kebidanan Rumah Sakit TK III Dr.Reksodiwiryo.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Dilaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny ”R”

G3P2A0H2 Usia Kehamilan 24-25 Minggu dengan Partus Prematurus

Imminens di Ruang Kebidanan Rumah Sakit TK III Dr.Reksodiwiryo

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Dilaksanakan pengumpulan data subjektif dan objektif Manajemen

Asuhan Kebidanan Pada Ny ”R” G3P2A0H2 Usia Kehamilan 24-25

Minggu dengan Partus Prematurus Imminens

b. Dilaksanakan interpretasi data dasar Manajemen Asuhan Kebidanan

Pada Ny ”R” G3P2A0H2 Usia Kehamilan 24-25 Minggu dengan

Partus Prematurus Imminens

4
c. Dilaksanakan pengidentifikasian diagnosa/ masalah actual pada Ma

najemen Asuhan Kebidanan pada Ny ”R” G3P2A0H2 Usia

Kehamilan 24-25 Minggu dengan Partus Prematurus Imminens

d. Dilaksanakan tindakan segera pada Manajemen Asuhan Kebidanan

pada Ny ”R” G3P2A0H2 Usia Kehamilan 24-25 Minggu dengan

Partus Prematurus Imminens

e. Dilaksanakan penyusunan rencana asuhan yang menyeluruh pada M

anajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny ”R” G3P2A0H2 Usia

Kehamilan 24-25 Minggu dengan Partus Prematurus Imminens

f. Dilaksanakan tindakan asuhan kebidanan dengan efisien dan aman p

ada Manajemen Asuhan Kebidanan Ny ”R” G3P2A0H2 Usia

Kehamilan 24-25 Minggu dengan Partus Prematurus Imminens

g. Dilaksanakan evaluasi asuhan pada manajemen asuhan kebidanan p

ada Ny ”R” G3P2A0H2 Usia Kehamilan 24-25 Minggu dengan

Partus Prematurus Imminens

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Bagi Institusi

Sebagai bahan informasi bagi rekan – rekan mahasiswa Kebidanan

Universitas Baiturrahmah Padang dalam penerapan Asuhan Kebidanan

dengan Abortus Iminens

1.4.2 Manfaat Bagi Lahan Praktek

Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan

khususnya pada Asuhan Kebidanan dengan Partus Prematurus

Imminens (PPI) di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Dr.Reksodiwiryo.

5
1.4.3 Manfaat Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuaan, keterampilan dan pengalaman pen

ulis dalam penerapan asuhan kebidanan pada Ibu dengan Partus

Prematurus Imminens.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Partus Prematurus Imminens


2.1.1 Definisi
Partus Prematurus Imminens (PPI) atau ancaman kelahiran prematur

merupakan adanya kontraksi uterus disertai dengan perubahan serviks berupa

dilatasi dan effacement sebelum 37 minggu usia kehamilan serta dapat menye

babkan kelahiran prematur. Kelahiran prematur merupakan masalah dengan pr

evalensi yang tinggi di dunia dan merupakan tantangan bagi dokter khususnya

dokter kandungan untuk mengetahui penyebab dan pencegahan kelahiran pre

mature (Widiana et al., 2019).

Partus Prematurus Imminens adalah persalinan yang berlangsung pada umur k

ehamilan 20 – 37 minggu dihitung dari hari pertama menstuasi terakhir (HPM

T). Berdasarkan beberapa teori diatas dapat diketahui bahwa PPI adalah timbu

lnya tanda-tanda persalinan pada usia kehamilan yang belum aterm (20mingg

u-37 minggu) dan berat badan lahir bayi kurang dari 2500 gram. Jika proses p

ersalinan berkelanjutan akan terjadi tanda klinik berupa kontraksi berlangsung

sekitar 4 kali per 20 menit atau 8 kali dalam satu jam dan terjadi perubahan pr

ogresif serviks seperti pembukaan lebih dari 1 cm, perlunakan sekitar 75-80 %

bahkan terjadi penipisan serviks (Kirana, 2020).

Jadi dapat disimpulkan Partus Premature Imminens adalah keadaan dimana us

ia kehamilan ibu yang kurang dari 37 minggu yang mengalami kontraksi uteru

s secara terus menerus disertai dengan pendarahan atau dilatasi serviks. Kontr

aksi uterus sendiri adalah terjadinya pengencangan otot rahim yang terjadi sec

ara singkat dan sebentar selama kehamilan. Sedangkan dilatasi serviks adalah

terbukanya mulut rahim biasanya dilatasi serviks mengalami pelebaran sampai

10cm.

5
2.1.2. Etiologi dan Faktor Resiko

Menurut Panada et al., (2022) Penyebab dari Partus Prematurius Immine

n dibagi menjadi 2

1. Faktor Ibu :

a. Usia ibu yang memiliki resiko melahirkan prematur adalah usia ibu

kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Bahwa usia ibu yang kuran

g dari 20 tahun memiliki kondisi psikis yang kurang dan dimana fungsi reprod

uksi masih tergolong belum kuat.

b. Memiliki riwayat penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi.

Diabetes Mellitus adalah penyakit gangguan metabolik yang di tandai

oleh kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin. Kondisi tersebut da

pat menyebabkan kerusakan di berbagai jaringan dalam tubuh mulai dari pem

buluh darah, mata, ginjal, jantung dan syaraf yang dapat memicu komplikasi p

ersalinan jika terjadi pada ibu hamil dan mengakibatkan persalinan prematur

(Admin et al., 2021). Tekanan darah yang tinggi dapat menyebbakan wanita h

amil mengalami persalinan prematur karena tekanan darah yang tinggi akan m

enyebabkan penyempetin pada pembuluh darah sehingga mengakibatkan tonu

s otot rahim berkontraksi.

c. Riwayat abortus, wanita dengan rowayat abortus mempunyai resiko leb

ih tinggi untuk terjadinya persalinan prematur.

d. Trauma, ibu hamil yang memiliki riwayat trauma seperti jatuh, terpuku

l pada perut atau riwayat pembedahan seperti seksio sesarea sebelumnya. Mel

akukan hubungan seksual dapat terjadi trauma karena menimbulkan rangsanga

n pada uterus sehingga terjadi kontraksi dan sperma yang yang mengandung h

ormon prostaglandin merupakan hormon yang dapat merangsang kontraksi ute

rus

6
e. faktor pekerjaan atau aktifitas yang berat. Beban kerja yang berat dapat

meningkatkan hormon prostaglandin, dengan peningkatan inilah yang dapat m

emicu terjadinya persalinan prematur. Ibu hamil yang bekerja lebih lama>7 ja

m/hari atau >49 jam/minggu, bekerja di pabrik dengan waktu istirahat rata-rat

a 1 jam dan kegiatan seperti mengangkat atau mendorong 10 barang akan men

yebabkan persalinan preterm

2. Faktor Kehamilan :

a. Ketuban pecah dini dapat mempengaruhi kelahiran prematur karena

selapu ketuban adalah barrier bagi bayi dalam kandungan jika usia keham

ilan kurang dari 37 minggu maka akan dilakukan pematangan paru terlebih da

hulu sebelum dilahirkan.

b. Selain itu terjadinya persalinan prematur diakibatkan rangsangan kontr

aksi uterus yang mengakibatkan pecahnya selaput ketuban pada usia hamil mu

da.

c. Hamil dengan hidramnion,

d. kehamlian dengan gemeli,

e. perdarahan trimester awal.

Sedangkan menurut Vike et al., (2017) ada beberapa resiko yang

menyebabkan Partus Prematurus Imminens yaitu :

1. Faktor Mayor : Kehamilan multiple, hidramnion, anomali uterus,

serviks terbuka lebih dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu, serviks mend

atar/memendek kurang dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu, riwayat abortus

pada trimester II lebih dari 1 kali, riwayat persalinan pretem sebelumnya, oper

asi abdominal pada kehamilan preterm, riwayat operasi konisasi, dan iritabilita

s uterus.

2. Faktor Minor : Penyakit yang disertai demam, perdarahan pervag

inam setelah kehamilan 12 minggu, riwayat pielonefritis, merokok lebih dari 1

7
0 batang perhari, riwayat abortus pada trimester II, riwayat abortus pada trime

ster I lebih dari 2 kali.

2.1.3 Patofisiologi

Persalinan prematur menunjukkan adanya kegagalan mekanisme yang

bertanggung jawab untuk mempertahankan kondisi tenang uterus selama kehamilan atau

adanya gangguan yang menyebabkan singkatnya kehamilan atau membebani jalur persali

nanan normal sehingga memicu dimulainya proses persalinan secara dini. Empat jalur ter

pisah, yaitu stress, infeksi, regangan dan perdarahan. Enzim sitokinin dan prostaglandin, r

uptur membran, ketuban pecah, aliran darah ke plasenta yang berkurang mengakibatkan n

yeri dan intoleransi aktifitas yang menimbulkan kontraksi uterus, sehingga menyebabkan

persalinan prematur. Akibat dari persalinan prematur berdampak pada janin dan pada ibu.

Pada janin, menyebabkan kelahiran yang belum pada waktunya sehingga terjailah imaturi

tas jaringan pada janin. Salah satu dampaknya terjdilah maturitas paru yang menyebabkan

resiko cidera pada janin. Sedangkan pada ibu, resiko tinggi pada kesehatan yang menyeba

bkan ansietas dan kurangnya informasi tentang kehamilan mengakibatkan kurangnya pen

getahuan untuk merawat dan menjaga kesehatan saat kehamilan (Nisa & Puspitasari, 201

8).

2.1.4 Tanda dan Gejala

Menurut Widiana et al., (2019) ada beberapa tanda dan gejla Partus P

rematurius Imminen ditandai dengan :

1. Kontraksi uterus dengan atau tanpa rasa sakit. Kontraksi uterus adalah

terjadinya adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang dimulai dari

daerah fundus uteri, awal gelombang tersebut didapat dari pacemaker yang terdapat di din

ding uterus yang dalam keadaan normal mengarah ke daerah kanalis servikalis (jalan lahi

r) yang membuka, untuk mendorong isi uterud keluar.

8
2. Keluar darah dari pervaginaan, saat hamil terjadi karena kenaikan hormon dan peningk

atan aliran darah ke leher rahim atau serviks. Hal ini membuat serviks menjadi sangat sen

sitif dan lebih mudah teriritasi, sehingga akhirnya mengeluarkan flek.

3. Kram atau nyeri perut bagian bawah, pada ibu hamil biasanya terjadi

pertumbuhan ukuran rahim sehingga membuat ligamen menjadi menegang, dan muncula

h rasa nyeri pada perut bawah. Nyeri pada perut bawah ini biasanya lebih sering terjadi pa

da kehamilan pertama.

4. Nyeri punggung. Postur tubuh wanita secara bertahap saat masa kehamilan mengalami

perubahan karena janin membesar dalam abdomen sehingga untuk mengompensasi pena

mbahan berat badan ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih melengkung, sen

di tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada beberapa w

anita saat hamil (Kurniati, 2019)

Diagnosis partus prematurus immiens atau sering disebut “Threatened

preterm labour” terdapat beberapa gejala meliputi kontraksi yang berulang sedikitnya 7-8

menit sekali atau 2-3 kali dalam waktu 10 menit, terdapat nyeri pada punggung bagian ba

wah, adanya perdarahan yang berupa bercak-bercak darah, perasaan menekan daerah serv

iks, pemeriksaan serviks menunjukkan telah terjadi pembukaan kurang lebih 2 cm dan ter

jadi penipisan sekitar 50-80% dan biasanya terjadi pada usia kehamilan 22 -37 minggu (N

isa & Puspitasari, 2018)

2.1.5 Komplikasi

Komplikasi Partus Prematurius Imminens yang dapat terjadi pada ibu bias

anya adalah :

1. terjadinya persalinan prematur yang dapat menyebebakan infeksi pada endometrium se

hingga mengakibatkan sepsis dan membuat lambatnya penyembuhan pada luka epiostomi.

2. Gangguan respirasi

3. Perdarahan intracranial 5 kali lebih sering pada bayi prematur

9
dibanding bayi aterm

Sedangkan komplikasi pada bayi yang prematur adalah memiliki

resiko sepsis neonatal, terjadinya perdarahan intraventikuler, gangguan respirasi, gagal ja

ntung kongestif, perdarahan intraventrikel dan kelainan neurologik, hiperilirubinemia, sep

sis dan kesulitan makan (Widiana et al., 2019). Sedangkan menurut (Sukyati, 2021) damp

ak kesehatan bagi bayi yang lahir prematur adalah terjadinya gangguan penglihatan dan p

endengaran selain itu juga dapat menyebabkan gangguan kardiovaskuler dan dampak bag

i ibu dengan kelahiran prematur memiliki resiko depresi postpartum.

2.1.6. Pemeriksaan Uji Diagnostik

Menurut (Taufan, 2018) pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan ada

lah sebagai berikut :

1. Laboratorium

2. Pemeriksaan kultur urine

3. Pemeriksaan gas dan pH darah janin

4. Pemeriksaan darah tepi ibu : jumlah leukosit

5. C-reactive protein. CRP ada pada serum penderita infeksi akut dan

dideteksi berdasarkan kemampuannya untuk mempresipitasi fraksi polisakarida somatik n

on spesifik kuman pneumococcus yang disebut fraksi C. CRP, dibentuk di hepatosit seba

gai reaksi terhadap IL-1, IL-6, TNF.

6. Amniosintesis : hitung leukosit, pewarnaan Gram bakteri (+) pasti amnionitis, kultur, k

adar IL-1, IL-6, kadar glukosa cairan amnion

7. Pemeriksaan ultrasonografi

8. Oligohidramnion : berhubungan dengan korioamnionitis dan koloni

bakteri pada amnion.

9. Penipisan serviks : bila ketebalan serviks < 3 cm (USG), dapat

dipastikan akan terjadi persalinan preterm..

10. Kardiotokografi : kesejahteraan janin, frekuensi dan kekuatan kontraksi

10
11. Sonografi seviks transperineal dapat menghindari manipulasi

intravagina terutama pada kasus KPD dan plasenta previa

2.1.7 Penatalaksanaan Dan Asuhan Kebidanan

Prinsip penatalaksanaan kehamilan prematur adalah menunda persalinan

dan mempersiapkan organ janin, terutama paru-paru, janin, sehingga janin dapat lahir pad

a usia kehamilan dengan mendekati cukup bulan sehingga morbiditas dan mortalitas janin

dapat menurun. Terdapat dua prinsip penatalaksanaan persalinan prematur yaitu penunda

an persalinan dengan menghentikan kontraksi uterus dan siap penanganan selanjutnya. Be

rikut terdapat beberapa penatalaksanaan persalinan prematur.

Menunjukan bahwa bidan dalam melakukan tindakan harus sesuai dengan prio

ritas masalah atau kebutuhan yang dihadapi kliennya, setelah bidan merumuskan tindakan

yang dilakukan untuk mengantisipasi diagnosa atau masalah potensial yang sebelumnya.

Mengembangkan tindakan komprehensif yang ditentukan pada tahap sebelumnya, juga m

engantisipasi diagnosa dan masalah kebidanan secara komprehensif yang didasari atas ras

ional tindakan yang relevan dan diakui kebenarannya sesuai kondisi dan situasi berdasark

an analisa dan asumsi yang seharusnya boleh dikerjakan atau tidak oleh bidan . Penatalak

sanaan yang lain adalah memberi support ibu dan suami bahwa keadaan ibu akan semakin

membaik, ibu dan bayi sehat sampai persalinan nanti. Menganjurkan suami serta keluarga

untuk mendukung dan menemani ibu. Menurut Itsna (2015)

BAB III

11
TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “R” G3P2A0H2 USIA


KEHAMILAN 24 – 25 MINGGU DENGAN PARTUS PREMATURUS
IMMINENS DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT
TK III Dr.REKSODIWIRYO PADANG
TANGGAL 17- 18 OKTOBER 2022

1. PENGUMPULAN DATA :
A. Identitas/Biodata :

1. Nama Ibu :Ny”R”

2. Umur : 37 tahun

3. Suku/Bangsa : Minang /Indonesia

4. Pendidikan : SMA

5. Pekerjaan : IRT

6. Alamat : Parak Karakah

1. Nama Suami : Tn “R”

2. Umur : 39 tahun

3. Suku/Bangsa : Minang /Indonesia

4. Pendidikan : SMA

5. Pekerjaan : Wiraswasta

7. Alamat : Parak Karakah

B. Anamnesa (Data Subjektif) :

Tanggal Anamnesa : 17 Oktober 2022

Jam Masuk : 09.00 WIB

1. Alasan Kunjungan :
 √
Pertama Ada keluhan Rutin

12
2. Keluhan Utama: Pengeluaran Pervaginam berupa cairan berwarna bening

dari 3 hari yang lalu dan di sertai nyeri piggang menjalar ke ari –ari yang

hilang timbul

3. Riwayat Menstruasi

a. Haid Pertama : 12 tahun

b. Siklus : 28 hari

c. Banyaknya :2x ganti DUK

d. Lamanya : 5-7 hari

e. Teratur/tidak :Teratur

f. Sifat Darah : Encer

g. Warna Darah :Merah

h. Disminore : Tidak Ada

4. Riwayat Kehamilan Persalinan dan Nifas yang lalu :

G:3 P:2 A:0 H:2

No Tgl/ Usia Keha Jenis Pers Tempat Pe Penolong Bayi Nifas


milan alinan rsalinan Persalinan
Umur BB/PB Keadaan Laktasi Keadaan
/JK
1. 2006/ Aterm Normal BPM Bidan 2.800 Baik Lancar Baik
16 gram/
thn 47cm/
Pr
2. 2012/ Aterm Sc Rs Dokter 3.300 Baik Lancar Baik
10 gram /
thn 49 cm/
Lk

3. Ini 24-25 Mgg

Alat Kontrasepsi yang pernah digunakan : Suntik 3 bulan

13
5. Riwayat Kehamilan Sekarang :

a. Hari Pertama Haid Terakhir : 28-04-2022

b. Tafsiran Persalinan : 05-02-2023

c. Keluhan : Trimester I : Keluar cairan pervaginam dan nyeri

pinggang menjalar ke ari- ari

Trimester II :-

Trimester III :-

d. Pergerakan anak pertama kali : tidak ada

e. Bila pergerakan sudah terasa pergerakan 24 jam terakhir :

<10x 10-20x >20x

f. Bila lebih dari 20 kali dalam 24 jam,dengan frekuensi :

<15 x >15x

g. Keluhan Yang Dirasakan (bila ada jelaskan) :

- Rasa lelah : Ada , karena ibu merasa

nyeri pinggang menjalar ke ari-ari yang menyebabkan ibu merasa lelah

- Mual dan muntah yang lama :Tidak ada

- Nyeri perut : Ada, nyeri pada ari-ari

sudah 3 hari

- Panas dan menggigil :Tidak ada

- Sakit kepala berat :Tidak ada

- Penglihatan kabur :Tidak ada

- Rasa nyeri/panas saat BAK :Tidak ada

20
- Rasa panas pada vulva/vagina :Tidak ada

- Pengeluaran cairan pervaginaan :Ada, Cairan bening

- Nyeri, Kemerahan, Tegang Pada Tungkai : Tidak ada

- Edema : Tidak ada

6. Pola Kebiasaan Sehari–Hari:


a. Biologis

- Nutrisi:Menu makanan sehari –hari :

 Pagi :Lontong sayur / Bubur / Buah


 Siang : Nasi + Lauk Pauk + Sayur
 Malam : 1/2 Nasi + Lauk Pauk + Sayur
Perubahan makan yang dialami(ngidam,nafsu makan,dll): Tidak Ada

- Eliminasi :

BAK

 Frekuensi : 4-5x sehari


 Warna :Kuning Jernih
BAB

 Konsistensi : Lunak
 Frekuensi :1 - 2 x sehari

- Aktifitas
Senam hamil :Tidak ada
Istirahat(tidur siang,malam,dll) : Siang ±2 jam, Malam ± 8-9 jam
Pekerjaan : Tidak mengganggu kehamilan

- Hygene :
Mandi :2x sehari
Ganti Pakaian :2x sehari
Kebersihan Ibu :Baik

- Kebiasaan ibu yang lain :


Merokok :Tidak ada
Minum Alkohol :Tidak ada

21
Minum Obat tanpa pengawasan :Tidak ada
- Seksualitas Selama Kehamilan :
Frekuensi :-

- Sosial Budaya :
Ibu tidak menganut kepercayaan yang merugikan kesehatan: Tidak ada
b. Psikologis
 Perasaan ibu tentang kehamilan : Senang
 Hubungan ibu dengan Suami dan Keluarga : Baik
c. Sosial Ekonomi : Cukup
Spiritual : Melakukan sholat dan ibadah seperti biasa
7. Riwayat Penyakit Sistematik Yang Pernah Diderita:
a. Jantung :Tidak ada
b. Ginjal :Tidak ada
c. Asma :Tidak ada
d. TBC Paru :Tidak ada
e. Hepatitis :Tidak ada
f. Diabetes Melitus :Tidak ada
g. Dan lain-lain :Tidak ada
8. Riwayat Penyakit Keluarga :

a. Jantung :Tidak ada

b. Hipertensi :Tidak ada

c. Diabetes Melitus :Tidak ada

d. Keturunan Kembar :Tidak ada

9. Perilaku Kesehatan :

a. Merokok :Tidak ada

b. Minum Alkohol :Tidak ada

c. Obat-obatan :Tidak ada

10. Riwayat Sosial :

22
a. Perkawinan : pertama

b. Kehamilan ini : Diterima

c. Perasaan Tentang Kehamilan : Senang

d. Status Perkawinan : Sah

e. Kawin : 2005

C. Pemeriksaan Fisik (Data Objektif) :


1. Status Emosional :Sedang
2. Tanda-tanda Vital :
a. Tekanan Darah : 110/80mmHg
b. Denyut Nadi : 82 x/ menit
c. Pernafasan : 22 x/ menit
d. Suhu : 36,1°c
e. BB Sebelum Hamil : 42kg
f. BB Sekarang : 46 kg
g. Tinggi Badan :154 cm
h. LLA : 25 cm
3. Pemeriksaan Khusus (Obstetri) :
a. Inspeksi (Periksa Pandang) :
- Jalan :Normal
- Bentuk badan : Normal
- Rambut : Lurus
- Mata :
Conjungtiva : Tidak pucat
Skelera : Tidak kuning
- Muka
Cloasma Gravidarum : Tidak Ada
Edema : Tidak ada
- Mulut
Caries :Tidak ada
Hygiene :Baik
Stomatitis :Tidak ada

23
- Leher
Kelenjar Tiroid :Tidak ada pembengkakan
Kelenjar Limfe :Tidak ada pembengkakan
Hyperpigmentasi :Tidak ada
- Mamae
Pembesaran :Simetris kiri dan kanan
Areola Mamae : Coklat Kehitaman
Putting Susu :Menonjol kiri dan kanan
Kolustrum : Belum ada
- Abdomen
Bekas Operasi : Ada
Membesar : Sesuai usia kehamilan
Linia Nigra/Alba : Ada
Strie Livide/Albikan : Ada
Gerakan Anak : Ada
- Vulva
Perineum : Tidak dilakukan pemeriksaan
Tanda Chadwick :Tidak dilakukan pemeriksaan
Varices :Tidak ada
Edema :Tidak ada
Flour Albus :Tidak ada
Pengeluaran dari Vagina :Ada (cairan bening)
Hygiene : Terjaga
- Ekstremitas
Varices :Tidak ada
Edema :Tidak ada
Kelainan-Kelainan :Tidak ada
- Palpasi Uterus
Leopold I :TFU Setinggi pusat Ballotement (+)
Leopold II : Tidak dilakukan pemeriksaan
Leopold III : Tidak dilakukan pemeriksaan
Leopold IV : Tidak dilakukan pemeriksaan

24
- Tinggi Fundus Uteri (cm) : 24. TBA : 1.550 gr

b. Auskultasi :
- DJJ : 140x/i
- Frekuensi Teratur/Tidak :Teratur
-Puctum Maximum : kuadran kanan perut ibu
c. Perkusi
-Reflek Patella Ki/Ka :+/+
d. Pengukuran Panggul :
- Konjungata Eksterna :Tidak dilakukan pemeriksaan
-Distansia Spinarum :Tidak dilakukan pemeriksaan
-Distansia Cristarum :Tidak dilakukan pemeriksaan
-Lingkar Panggul :Tidak dilakukan pemeriksaan
D. Pemeriksaan Penunjang :

1. Hb :-
2. Protein Urine :-
3. Leukosit :-
4. Rapid Test :-
5. Plano Test : (+) positif

25
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “R” G3P2A0H2 USIA KEHAMILAN 24 – 25 MINGGU DENGAN
PARTUS PREMATURUS IMMINENS DI RUANG KEBIDANAN
RUMAH SAKIT TK III Dr.REKSODIWIRYO PADANG
TANGGAL 17-18 OKTOBER 2022

S O A P

KUNJUNGAN 1 KU : Sedang Diagnosa : 1.Menginformasikan kepada ibu


Tanggal : 17 Oktober 2022 hasil pemeriksaannya dan ibu
Pukul : 09.00 WIb Tekanan Darah : 110/80 mmHg Ibu G3P2A0H2 usia kehamilan
mengalami Partus Prematurus
Nadi : 82x/ menit 24– 25 minggu Ballotement (+) imminens :
1.Ibu mengatakan ini kehamila
n ketiga Pernapasan : 22x/ menit dengan Partus Prematurus KU : Sedang
2. ibu mengatakan keluar Imminens Tekanan Darah : 110/80mmHg
bercak bening dari 3 hari yang Suhu : 36,1 ˚C Nadi : 82x/ menit
lalu Dasar : Pernapasan : 22x/ menit
3. Ibu mengatakan nyeri BB Sebelum hamil : 42 kg
Suhu : 36,2 ˚C
pinggang menjalar ke ari-ari 1. Ibu mengatakan hamil Pemeriksaan Penunjang :
4.Ibu mengatakan nyeri hilang BB sekarang: 46 kg
2. Ibu mengatakan ini kehamilan HB : 11,6 gr/dL
timbul.
5.Ibu mengatakan HPHT : 28- TB : 154 cm yang ke tiga Plano Test : (+) positif
04-2022 Leukosit : 12,700
TP: 05- 02 - 2023 LILA: 25 cm 3. Ibu mengatakan HPHT 28- Rapid Test : (-) negative
04- 2022 Evaluasi : Ibu mengetahui hasil
A. inspeksi: 4. KU : sedang pemeriksaaannya.
    - kepala: bersih, tidak ada
      ketombe dan kulit kepala 5.TTV 2.Menganjurkan ibu untuk bedres
tidak  lembab total dan membatasi aktivitas
   - muka: tidak odema, simetris ibu.ibu tidak boleh banyak

26
kiri Dan kanan, tidak ada Tekanan Darah : 110/80 mmHg bergerak,ibu dianjurkan untuk
closma gravidarum istirahat baring ini bertujuan
  - mata: conjungtiva tidak Nadi : 82x/ menit
untuk mencegah cairan bening
pucat, Sclera tidak kuning
Pernapasan : 22x/ menit yang keluar dari vagina dan
  - mulut: bersih, tidak  ada
caries mengurangi rasa nyeri yang
Suhu : 36,1 ˚C
  - leher: tidak ada dirasakan ibu,agar nyeri yang
pembengkakankelenjar thyroid Djj : 140x/i dirasakan ibu berkurang.
dan  kelenjar limfe Evaluasi: Ibu paham dan mau
 - dada: payudara simetris kiri 6. Pemeriksaan Penunjang :
melakukannya.
dan kanan, Mamae bersih, HB : 11,6 gr/dL
putting susu  menonjol dan tidak
Plano Test : (+) positif 2. 3.Memberikan dukungan
ada pembengkakan.
  - abdomen: Ada bekas operasi Leukosit : 12,700 psikologis untuk ibu dan
  - ekstremitas atas:  tidak ada keluarga agar tidak stress dalam
Rapid Test : (-) negative menghadapi bercak bening
odema
  - ekstremitas bawah: odema 7. ibu mengatakan keluar cairan yang keluar dan rasa nyeri,beri
tidak ada, varices tiidak ada dari kemaluan berwarna bening ibu dukungan bahwa ibu kuat
sejak pukul 3 hari yang lalu dan dan bisa melawan rasa nyeri
B.Palpasi
disertai nyeri Ari Ari hilang dan bisa mempertahankan
timbul yang tidak tertahankan kehamilannya. Dan memberi
LI: TFU Setinggi Pusat
dan membuat ibu kesakitan dan kepada suami agar memberikan
LII tidak dilakukan susah untuk beraktivitas suport kepada ibu agar
Masalah : kehamilanbisa dipertahakankan
LIII : tidak di lakukan dan rasa nyeri bisa berkurang.
Keluar bercak dari kemaluan
Evaluasi : Ibu dan keluarga
LIV : tidak dilakukan berwarna Bening dan nyeri
keluarga paham
pinggang menjalar ke ari-ari
Diagnosa potensial: Persalinan 4.Menganjurkan ibu untuk selalu

27
C. Auskultasi Preterm menjaga kebersihan genatalia
sekaligus dapat mencek kembali
Djj : 140x/i Tindakan segera : Anjuran
apakah ada cairan bening yang
ibu untuk bedrest total dan
keluar lagi atau tidak .
Irama: teratur kolaborasi dengan dokter
Evaluasi : ibu mau melakukan
Kebutuhan : anjuran yang di berikan
D. Perkusi
1. Informasi hasil pemeriksaan.
reflek patella ka/Ki : +/+ 5.Melakukan kolaborasi dengan
2. Anjuran ibu bedrest
Dokter dan terapi yang
3. Berikan dukungan Psikologis.
Pemeriksaan Penunjang : diberikan
4. Anjuran ibu untuk vulva
a.Pemaasangan infus RL 20 X
HB : - hygiens
tetes per menit
Plano Test : - 5. Kolaborasi dengan Dokter
b. Pemberian obat
Leukosit : - Dexamethason dosis 6 mg/12
jam intramuskuler
Pemberian tokolitik : biasanya
Nifedipin. (Dosis inisial 20 mg,
bila kontraksi tetap dalam 30
menit
c. Melalukan pengecekan USG
dan pemeriksaan lanjutan
Evaluasi :Ibu paham dan mau
mengikuti tindakan yang akan
dilakukan

28
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “J” G1P0A0H0 USIA KEHAMILAN
24 - 25 MINGGU DENGAN PARTUS PREMATURUS IMMINENS
TANGGAL 18 OKTOBER 2022

S O A P

KUNJUNGAN II KU : Sedang Diagnosa 1. Menginformasikan kepada ib


u hasil pemeriksaannya dan ibu
Tanggal : 18 OKTOBER 2022 Tekanan Darah : 110/70 mmHg Ibu G3P2A0H2 usia kehamilan
mengalami Partus Prematurus
Pukul :10.00 Nadi : 80x/ menit 24– 25 minggu Ballotement (+) imminens :
1. Ibu mengatakan ini kehamila Pernapasan : 20x/ menit dengan Partus Prematurus KU : Sedang
n ketiga Imminens. Tekanan Darah : 110/70 mmHg
2. Ibu mengatakan cairan Suhu : 36,2 ˚C Nadi : 80x/ menit
bening yang keluar sudah tidak Dasar : Pernapasan : 20x/ menit
ads Djj : 140x/i
Suhu : 36,2 ˚C
3. Ibu mengatakan nyeri 1. Ibu mengatakan hamil Pemeriksaan Penunjang :
pinggang menjalar ke ari-ari Irama : teratur
2. Ibu mengatakan ini kehamilan HB : 11,6 gr/dL
berkurang
4.Ibu mengatakan nyeri sudah Pemeriksaan Penunjang : yang ketiga Plano Test : (+) positif
berkurang Leukosit : 12,700
3. HB : 11,6 gr/dL 3. HPHT 17-05-2022 Rapid Test : (-) negative
Evaluasi : Ibu mengetahui

29
4. Plano Test : (+) positif 4. KU : sedang hasil pemeriksaan
5. Leukosit : 12,700 5. TTV 2. Menganjurkan ibu istirahat
6. Rapid Test : (-) negative yang cukup setalah di rumah
Tekanan Darah : 110/70 mmHg nantinya, ibu harus membatasi
Nadi : 80x/ menit kegaiatan ibu ,ibu tidak boleh
melakukan aktivitas yang
Pernapasan : 20x/ menit berat,ibu tidur dengan teratur
Suhu : 36,2 ˚C siang 1-2 jam dan pada malam
hari 7-8 jam.
Djj : 140x/i Evakuasi: Ibu paham dan mau
6. Pemeriksaan Penunjang : melakukannya.

HB : 11,6 gr/dL 3.Menganjurkan ibu untuk


Plano Test : (+) positif memperhatikan asupan pada ibu,
Leukosit : 12,700 dengan mengonsumsi gizi
Rapid Test : (-) negative seimbang dengan tinggi protein
7, Ibu Mengatakan Nyeri masih dan kalsium dengan tujuan untuk
ada membantu pertumbuhan dan
Masalah : perkembangan janin,agar
- Pengeluaran cairan bening tumbuh dengan baik,dengan
pervaginam Sudah tidak ada mengonsumsi makanan yang
tinggi protein bisa di dapatkan
-nyeri pinggang menjalar ke pada daging, kacang – kacangan
ari-ari dan syuran yang berwarna hijau
Diagnosa Potensial: gelap karna bagus untuk vitamin
Persalinan preterm tambahan pada bayi,dan minum

30
Tindakan Segera : Tidak ada kurang lebih 8 gelas per hari.
Evaluasi : Ibu paham dan mau
melakukkannya
Kebutuhan :
4. Menganjurkan ibu untuk
1. Informasikan hasil
melanjutkan terapi yang diberikan
pemeriksaan.
Dexamethason dosis 6 mg/12 jam
2. Anjurkan ibu istirahat yang
infus ibu sudah di buka
cukup
Evalusi: Ibu mengerti dengan
3. Anjurkan ibu mengonsumsi
anjuran yang di berikan
gizi seimbang
4. Anjuran ibu melanjutkan
5.Memberikan pendidikan
Terapi yang diberikan
kesehatan pada ibu bahwa di
5. Pendkes Hubungan Seks
anjurkan ibu tidak melakukan
6. Mempersiapkan Ibu dalam
hubungan suami istri terlebih
proses pulang
dahulu sampai keadaan
kehamilan ibu normal kembali
Evaluasi : Ibu Paham dengan
anjuran yang diberikan

1. 6. Mempersiapkan ibu dalam


proses pulang yaitu membantu
ibu turun dari bed dan
membantu ibu berjalan ke luar
Evaluasi :Ibu sudah membaik
dan senang bisa pulang

31
BAB IV

PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan pembahasan tentang pelaksanaan manajemen


asuhan kebidanan pada Ny“R”G3P2A0H2 Usia Kehamilan 24-25 Minggu dengan
Partus Prematurus Imminens di Ruang Kebidanan Rumah Sakit TK III
Dr.Reksodiwiryo Maka saya akan membahas tentang perbandingan studi kasus
pada Ny “R” dengan tinjauan teoritis. Pembahasan akan diuraikan secara narasi
berdasarkan pendekatan manajemen asuhan kebidanan dengan 7 langkah varney
dan soap sebagai berikut.

1. Pengumpulan Data
Dari data subjektif yang dilakukan selama 2 kali asuhan yaitu dari
identitas ibu terdapat umur ibu 37 tahun ini t termasuk kedalam kehamilan
yang beresiko karena umur ibu sudah tidak usia reproduksi. Riwayat
kehamilan sekarang di dapatkan HPHT tanggal 17-05-2022 dan usia
kehamilan pada saat kunjungan pertama 24-25 minggu dengan Partus
Prematurus imminens. Dalam pengambilan data tidak ditemukan kesenjan
gan antara teori dan lahan praktek
2. Intrepetasi Data
Dari data objektif dilakukan pemeriksaan fisik : TTV semua dalam
batas normal. Pemeriksaan head to toe tidak ditemukan kelainan dan
semua dalam batas normal. Palpasi :L1: TFU Setinggi Pusat. Pemeriksaan
laboratorium Hb : 11,6 gr/dl tripel eliminasi : negative. Dalam pengambila
n data objektif tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan lahan praktek.
3. Diagnosa Potensial
Berdasarkan data subjektif dan objektif maka dapat di ambil Diagn
osis kebidanan yang didapatkan yaitu Ibu hamil G3P2A0H2 usia kehamila
n 24-25 minggu, dengan Partus Prematurus imminens.Dalam penegakkan
diagnosa tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan.

32
4. Tindakan segera
Berdasarkan data objektif maka pada Ny “R” dibutuhkan tindakan
segera dengan kolaborasi dengan dokter.
5. Perencanaan asuhan
Rencana asuhan yang diberikan pada Ny “R” yaitu dengan beritahu
ibu hasil pemeriksaan,beritahu untuk bedrest total,anjurkan ibu untuk
menjaga personl hygine, anjurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan
seksual,anjurkan ibu untuk memperhatikan asupan gizi dan berikan
dukungan emosional kepada ibu.Dalam praktek pemeriksaan ibu hamil tid
ak ada kesenjangan antata teori dan praktek.
6. Implementasi ( pelaksanaan )
Dari rencana asuhan pada ibu hamil yaitu memberitahu ibu hasil pe
meriksaan, dan hasil pemeriksaan ibu dalam batas normal.memberitahu
ibu agar ibu istirahat total untuk menghilangkan rasa nyeri yang dirasakan
oleh ibu, menginformasikan kepada ibu agar tidak melakukan hubungan
seksual terlebih dahulu, menginformasikan kepada ibu untuk
memperhatikan asupan gizi pada ibu,menginformasikan kepada ibu agar
menjaga personal hygine dan memberikan dukungan emosional kepada
ibu agar ibu tidak stres dalam menghadapi nyeri dan bisa mempertahankan
kehamilannya. Dalam pelaksanaan asuhan tidak ditemukan kesenjangan an
tara teori dan lahan praktek.

7. Evaluasi
Evaluasi dari asuhan kebidanan pada ibu hamil yang telah dilakuka
n terhadap Ny "R" yaitu ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan, ibu meng
etahui penyebab keluar cairan bening dan nyeri pada ari-ari yang menjalar
ke pinggang,ibu mau melakukan apa yang di anjurkan oleh bidan,.dalam p
elaksanaan evaluasi tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan lahan pr
aktek

33
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam melaksanakan studi kasus ini penulis telah memberikan asuhan


kebidanan kehamilan pada Ny “R” G3P2A0H2 usia kehamilan 24-25
minggu dengan Partus Prematurus Imminens :
1. Penulis telah melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pad
a Ny “R” G2P2A0H2 melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan pe
meriksaan labor, dari hasil pengkajian tersebut tidak ditemukan kes
enjangan antara teori dan praktek.
2. Penulis telah melakukan interpretasi data dari pengkajian yang tela
h dilakukan pada Ny "R" G3P2A0H2 hasilnya tidak ditemukan kes
enjangan antara teori dan praktek.
3. Penulis telah mengidentifikasi masalah dan diagnosa potensial, hasi
lnya tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.
4. Penulis telah mengidentifikasi masalah dan tidak membutuhkan tin
dakan segera kolaborasi dan rujukan dari masalah potensial yang di
temukan pada Ny "R" G3P2A0H2 hasilnya tidak ditemukan kesenj
angan dan antara teori danpraktek.
5. Penulis telah membuat perencanaan asuhan yang tepat untuk diberi
kan kepada Ny "R" G3P2A0H2 berdasarkan langkah-langkah sebel
umnya dan hasilnya tidak ditemukan kesenjangan antara teori deng
an praktek.
6. Penulis telah melakukan asuhan sesuai dengan perencanaan yang a
da pada Ny "R" G3P2A0H2 hasilnya ditemukan kesenjangan antara
teori dan praktek.
7. Penulis telah melakukan evaluasi pada Ny "R G3P2A0H2, hasilnya
tidak didapatkan kesenjangan antara teori dengan praktek

34
4.2 Saran

1. Mahasiswa

Diharapkan kepada mahasiswa dalam memberikan asuhan kebidanan,


dengan benar mahasiswa dapat menguasai teori dan konsep dari asu
han dan pendidikan kesehatan yang akan diberikan khususnya pada
Partus Prematurus Imminens.
2. Lahan Praktek

Diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan denga


n mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususn
ya bidang kesehatan, dalam pelaksanaan asuhan kebidanan juga dapa
t diharapkan pelaksanaan dilakukan dengan mengikuti standar pelaya
nan kebidanan dan teori.
3. Institusi Kesehatan

Supaya asuhan Continuity of Care yang telah didokumentasikan dapa


t dipertimbangkan untuk membuat laporan tugas akhir berikutnya dan
dapat dijadikan pertimbangan serta acuan suksesnya kegiatan penuun
an AKI, maupun pembuatan laporan tugas akhir berikutnya.

35
DAFTAR PUSTAKA

Widiana, I. K. O., Putra, I. W. A., Budiana, I. N. G., & Manuaba, I. B. G. F. (2019). Kara
kteristik Pasien Partus Prematurus Imminens di RSUP Sanglah Denpasar Periode 1 April
2016 - 30 September 2017. E-Jurnal Medika, 8(3), 1–7.

Paul M. Muchinsky. (2019). gambaran faktor penyebab persalinan prematur pada ibu bers
alin di RSB Permata Hati Metro tahun 2019. Psychology Applied to Work: An Introducti
on to Industrial and Organizational Psychology, Tenth Edition Paul, 53(9), 1689–1699.

Violita Siska Mutiaraa, Nuril Absarib, Ida Rahmawatic, P. A. (2021). Premature is a labo
r before 37 weeks of gestation or is birth weight of an infant between 500-2499 grams . T
he impact of premature birth is that the premature infants will need intensive care to survi
ve . This research aimed to study factors associated wi. 2(2), 205–215.
Kirana, P. (2020). G4P3A0 Hamil 30 Minggu Belum Inpartu dengan Partus Prematurus I
mminens dan Ketuban Pecah Dini. Medula, 10, 456–460.
Panada Sedianing Drastita, Hardianto, G., Fitriana, F., & Utomo, M. T. (2022). Faktor Ri
siko Terjadinya Persalinan Prematur. Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan,
Kirana, P. (2020). G4P3A0 Hamil 30 Minggu Belum Inpartu dengan Partus Prematurus I
mminens dan Ketuban Pecah Dini. Medula, 10, 456–460.
Vike naura Widyaresmi, Q., & Fikri, Arif rahmahabimantara, Efrizal Safitri, H. (2017).
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA KEHAMILAN DENGAN PARTU
S PREMATURUS IMINEN (PPI) DI RUANG VK BERSALIN IRD RSUD DR. SOETO
MO.
Nisa, K. M., & Puspitasari, R. D. (2018). G3P2A0 Hamil 30 Minggu Belum Inpartu Deng
an Partus Prematurus Imminens dan Riwayat Asma. Journal Medula, 10(1), 17–22.
Kurniati Devi Purnamasari, M. N. W. (2019). GAMBARAN NYERI PUNGGUNG BA
WAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER III Kurniati. Jurnal Keperawatan Silampari, 3,
352–361.

Anda mungkin juga menyukai