Disusun Oleh :
Bab V. Penutup………………………………………………………..……………….
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. Patofisiologi
Persalinan prematur menunjukkan adanya kegagalan mekanisme yang
bertanggung jawab untuk mempertahankan kondisi tenang uterus selama kehamilan
atau adanya gangguan yang menyebabkan singkatnya kehamilan atau membebani
jalur persalinanan normal sehingga memicu dimulainya proses persalinan secara dini.
Empat jalur terpisah telah dipaparkan, yaitu stress, infeksi, regangan dan perdarahan
(Norwintz, 2007)
E. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Nugroho (2010) pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan adalah
sebagai berikut :
1) Laboratorium
a) Pemeriksaan kultur urine
b) Pemeriksaan gas dan pH darah janin
c) Pemeriksaan darah tepi ibu : jumlah leukosit
d) C-reactive protein. CRP ada pada serum penderita infeksi akut dandideteksi
berdasarkan kemampuannya untuk mempresipitasi fraksi polisakarida somatik
non spesifik kuman pneumococcus yang disebut fraksi C. CRP, dibentuk di
hepatosit sebagai reaksi terhadap IL-1, IL-6,TNF.
2) Amniosintesis :
hitung leukosit, pewarnaan Gram bakteri (+) pasti amnionitis, kultur, kadar IL-
1,IL-6, kadar glukosa cairan amnion.
3) Pemeriksaan ultrasonografi
a) Oligohidramnion : berhubungan dengan korioamnionitis dan koloni bakteri
pada amnion.
b) Penipisan serviks : bila ketebalan serviks < 3 cm (USG), dapat dipastikan akan
terjadi persalinan preterm.
c) Kardiotokografi : kesejahteraan janin, frekuensi dan kekuatan kontraksi.
d) Sonografi seviks transperineal dapat menghindari manipulasi intravagina
terutama pada kasus KPD dan plasenta previa.
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 29 November 2022
Jam : 20.20 WIB
Tempat : Rawat Inap RSU Aghisna Medika Kroya
A. Subjektif
1. Identitas Klien
Nama Ibu : Ny. F Nama ayah : Ny. A
Umur : 26 tahun Umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan swasta Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Kroya 30/7 Alamat : Kroya 30/7
2. Alasan datang
Ibu mengatakan saat ini sedang hamil anak pertama dan hari perkiraan lahir 16
maret 2023, dan hari pertama haid terakhir 09 Juni 2022. Ibu mengatakan
perutnya terasa kenceng-kenceng sejak jam 03.00 WIB dan mengeluarkan flek
darah berwarna merah kecoklatan sejak sehari yang lalu. Ibu merasa cemas
dengan keadaannya sekarang.
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan perutnya terasa kenceng-kenceng sejak jam 03.00 WIB dan
mengeluarkan flek darah berwarna merah kecoklatan sejak sehari yang lalu
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat yang Lalu
Ibu mengatakan dahulu tidak memiliki penyakit menular dan menurun, seperti
penyakit jantung, hipertensi, diabetes militus, ginjal, hepatitis, anemia, TBC,
dan asma.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan dahulu tidak memiliki penyakit menular dan menurun, seperti
penyakit jantung, hipertensi, diabetes militus, ginjal, hepatitis, anemia, TBC,
dan asma.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dahulu tidak memiliki penyakit menular dan menurun, seperti
penyakit jantung, hipertensi, diabetes militus, ginjal, hepatitis, anemia, TBC,
dan asma.
5. Riwayat Obstetric
a. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : 12 tahun
2) Siklus : 28 hari
3) Lama : 4-7 hari
4) Banyak : 4-5 x ganti pembalut (penuh)
5) Dismenorhae : tidak ada
6) Flour albus : tidak ada
7) HPHT : 09 Juni 2022
8) HPL : 16 Maret 2023
b. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan yang ke 2 Pernah melahirkan 1 abortus 0
No Kehamilan Persalinan H/M,
. L/P Sht/Skt,
Persalinan
Hamil ke-
Frekuensi
Kehamila
Penolong
Penyulit
Penyulit
+ Umur
Tahun
Nifas
ANC
Jenis
Usia
BB anak
1 Hamil Ini
c. Riwayat Kehamilan Sekarang
1) TM I : ANC 1X ; tempat di Puskesmas
PP tes : positif; 01 Juli 2022
Keluhan/masalah : mual muntah
Obat/Suplementasi : asam folat 1x1, B6 3x1
Imunisasi/Penkes yang didapat : Makan sedikit tapi sering
2) TM II : ANC 2X; tempat di RS
Gerakan janin pertama kali: lebih dari 10 gerakan dalam 12 jam sejak usia
kehamilannya 5 bulan
Keluhan/masalah : tidak ada
Obat/suplementasi : Fe 1x1, B6 3X1
Imunisasi/Penkes yang didapat : Istirahat yang cukup
6. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB
7. Riwayat Perkawinan
Umur menikah : 22 tahun
Status Perkawinan : menikah
Pernikahan Ke 1 : lamanya 4 tahun
Hubungan dengan suami : baik
8. Pola Kehidupan Keseharian
a. Pemenuhan Nutrisi
1) Sebelum Hamil 2) Peerubahan Selama Hamil
a) Makan a) Makan
Frekuensi : 3 x sehari Frekuensi : 3 x sehari @sedang
@sedang Jenis : Nasi, daging, sayur
Jenis : Nasi, daging, Camilan : tidak ada
sayur Pantangan : tidak ada
Camilan : tidak ada b) Minuman
Pantangan : tidak ada Jumlah total: 10 gelas sehari
b) Minuman Jenis : air putih
Jumlah total : 8 gelas sehari Susu : 1 gelas sehari
Jenis : air putih Jenis susu : susu sapi
b. Eliminasi
2) Perubahan Selama hamil
1) Sebelum hamil
a) Buang Air Kecil
a) Buang Air Kecil
Frekuensi : 6 x sehari
Frekuensi : 5 x sehari
Keluhan/masalah : tidak ada
Keluhan/masalah : tidak ada
b) Buang Air Besar
b) Buang Air Besar
Frekuensi : 1 x sehari
Frekuensi : 1 x sehari
Konsitensi : lembek
Konsistensi : lembek
Keluhan/masalah : tidak ada
Keluhan/masalah : tidak ada
c. Personal hygiene
1) Sebelum hamil 2) Perubahan selama hamil
- Mandi : 2 x sehari - Mandi : 2 x sehari
- Keramas : 3 x - Keramas : 2 x
seminggu seminggu
- Gosok gigi : 2 x sehari - Gosok gigi : 2 x sehari
- Ganti pakaian : 2 x sehari - Ganti pakaian : 3 x sehari
- Celana dalam : 2 x sehari - Celana dalam : 4 x sehari
d. Hubungan Seksual
1) Sebelum hamil : 3 x seminggu tidak ada contact bleeding
2) Perubahan selama hamil : selama hamil ibu tidak melakukan hubungan
seksual
e. Istirahat/tidur
1) Sebelum hamil 2) Perubahan selama hamil
Tidur malam : 6-7 jam Tidur malam : 7-8 jam
Istirahat siang : 1 jam Istirahat siang : 1 jam
b. Palpasi
Leopold :
Leopold I : TFU 2 jari diatas pusat. Bagian fundus teraba bulat, lunak dan
melenting (bokong)
Leopold II : Perut bagian kiri teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas)
Perut bagian kanan teraba ada tahanan memanjang (punggung)
Leopold III : bagian terbawah teraba bulat, kerasa dan tidak melenting
(kepala) masih bisa digoyangkan.
Leopold IV : Konvergen
HIS : 1 x 10”
TFU menurut mc. Donald : 20 cm
Taksiran berat janin : (20-12) x 155 = 1240 gram
c. Auskultasi
Frekuensi DJJ : 140X/menit, teratur
Letak punctum maksimum kanan bawah pusat
4. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal : 29 November 2022 Pukul :20.30 WIB
a) Pemeriksaan Laboratorium
Leukosit : 19,870 ml
Eritrosit : 2,820,000 µL
HB : 12,00 gr/Dl
GDS : 80 mg/Dl
Golongan darah : B (+)
HBSAg : Non reaktif
b) Pemeriksaan USG
BPD / biparietal diameter : 6,2 cm
RR : 21x/menit
b. Inspeksi
Muka : tidak ada cloasma gravidum
Mammae : tegang, hiperpigentasi areola, papilla menonjol, kolostrum belum
keluar
Abdomen : membesar sesuai usia kehamilan, memanjang, ada strie gravidum
Genitalia : tidak ada pengeluaran pervaginam
c. Palpasi
Leopold I : TFU 2 jari diatas pusat. Bagian fundus teraba bulat, lunak dan
melenting (bokong)
Leopold II : Perut bagian kiri teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas)
Perut bagian kanan teraba ada tahanan memanjang (punggung)
Leopold III: bagian terbawah teraba bulat, kerasa dan tidak melenting (kepala)
masih bisa digoyangkan.
Leopold IV: Konvergen
TFU menurut mc. Donald : 20 cm
Taksiran berat janin : (20-12) x 155 = 1240 gram
DJJ : 140X/menit, teratur
Letak punctum maksimum kanan bawah pusat
Perdarahan : flek darah berwarna coklat kehitaman ±1 cc
III. DIAGNOSA POTENSIAL
a. Pada Ibu : Perdarahan pasca persalinan
b. Pada janin : fetal distress, asfiksia, kematian dalam Rahim
IV. KEBUTUHAN, TINDAKAN SEGERA, KONSULTASI DAN KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter Sp.OG :
- Injeksi Dexamethason 5 mg/1 ampul setiap 12 jam secara IM
- Injeksi Cefotaxime 3 x 1 gr setiap 8 jam secara IV
- Emobion 1x1 tablet
- Nifedipine 3x10 mg tablet
- Pasang infus RL 20 tpm
V. PERENCANAAN
Tanggal : 29 November 2022 Pukul : 20.30 WIB
1. Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
2. Lakukan kolaborasi dengan dokter Sp.OG
3. Lakukan observasi keadaan ibu dan janin
4. Anjurkan ibu untuk bed rest
5. Berikan ibu support mental dan spiritual
6. Anjurkan pada keluarga dan ibu agar tetap mendapat asupan nutrisi
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 29 November 2022 Pukul : 20.35 WIB
1. Memberitahu ibu keadannya saat ini, bahwa dia mengalami partus premature
iminens, yaitu suatu keadaan kehamilan dimana terjadi persalinan sebelum
waktunya/sebelum janin matang, namun keadaan ini masih bias dipertahankan
sehingga ibu tidak perlu cemas akan kehamilan ini.
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter Sp.OG. Advis dokter :
a. Pasang infus RL 20 tpm
b. Memberikan terapi, berupa
- Injeksi Dexamethason 5 mg/1 ampul setiap 12 jam secara IM
- Injeksi Cefotaxime 3 x 1 gr setiap 8 jam secara IV
- Emobion 1x1 tablet
- Nifedipine 3x10 mg tablet
3. Memberi ibu support mental dan spiritual bahwa ibu dan janin dalam keadaan
baik-baik saja selama dalam penanganan dokter dan bidan yang berjaga, serta
minta ibu dan keluarga untuk banyak berdoa.
4. Mengobservasi keadaan ibu dan janin
5. Menganjurkan ibu untuk bed rest dan tidak banyak melakukan aktifitas ataupun
turun dari tempat tidur jika ingin BAK menggunakan pispot
6. Menganjurkan ibu atau keluarga untuk memberi makan atau minum agar
nutrisinya tercukupi
VII. EVALUASI
Tanggal : 29 November 2022 Pukul : 20.40 WIB
1. Ibu dan keluarga mengerti tentang kondisinya saat ini sehingga harus dilakukan
perawatan
2. Infus RL telah dipasang ditangan kiri ibu, injeksi dexamethasone 5 mg/1 ampul
dosis pertama telah diberikan secara IM. Nifidipine 10 mg tablet dan emibion 1x1
tablet telah diberikan. Injeksi cefotaxime 3 x 1 gr setiap 8 jam sekali telah
diberikan secara IV.
3. Ibu merasa tenang setelah diberi support
4. Ibu mengerti jika tidak boleh melakukan banyak aktifitas dan harus bed rest
5. Kolaborasi telah dilaksanakan
DATA PERKEMBANGAN I
Subyektif :
Ny. F usia 26 tahun G1P0A0 Umur Kehamilan 24 minggu 1 hari dengan Partus
Prematurus Imminens.
Planning :
a. Pukul 08.35 WIB Memberitahu ibu keadaannya saat ini bahwa kondisi bayi dalam
keadaan baik
b. Pukul 08.40 WIB Melanjutkan terapi dari dokter Sp.OG
c. Pukul 08.45 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap bedrest total
d. Pukul 08.50 WIB Mengobservasi keadaan ibu dan janin
Evaluasi :
DATA PERKEMBANGAN II
Subyektif
Ny. F usia 26 tahun G1P0A0 Umur Kehamilan 24 minggu 2 hari dengan Partus
Prematurus Imminens.
Planning :
a. Pukul 09.01 WIB Memberitahu ibu keadaannya saat ini bahwa kondisi ibu baik dan
kondisi janin dalam keadaan baik dengan denyut jantung 140x/menit
b. Pukul 09.05 WIB Melanjutkan terapi dari dokter Sp.OG
c. Mengobservasi keadaan ibu dan janin
Evaluasi :
Subyektif
Ny. F usia 26 tahun G1P0A0 Umur Kehamilan 24 minggu 3 hari dengan Partus
Prematurus Imminens.
Planning
a. Pukul 09.00 WIB Memberitahu ibu keadaannya saat ini bahwa kondisi ibu dan janin
baik dan hari ini diperbolehkan untuk pulang
b. Pukul 09.02 WIB Menganjurkan ibu untuk istirahat total di rumah dan tidak
melakukan aktivitas/pekerjaan yang berat
c. Pukul 09.05 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi obat sesuai dengan
anjuran terapi
d. Pukul 09.10 WIB Mempersiapkan ibu untuk pulang dan menganjurkan ibu untuk
kontrol 1 minggu lagi. Melakukan aff infus
Evaluasi
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini penulis akan membandingkan antara hasil studi kasus dengan teori-
teori. Teori yang di sajikan dapat mendukung atau bertentangan dengan kasus di lahan.
Sehingga dari hal itu penulis dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan atau kesenjangan
tersebut menggunakan langkah-langkah manajemen kebidanan yaitu pengkajian, interpretasi
data, diagnosa potensial, tindakan segera, rencana tindakan, pelaksanaan dan evaluasi.
A. Pengkajian
Menurut teori pengkajian adalah data yang di peroleh dari berbagai sumber, baik
sumber primer (pasien) maupun sumber sekunder (anggota keluarga atau tenaga
kesehatan lain) (sari, 2012).
Pada data subyektif di dapatkan keluhan utama ibu kenceng kenceng. Pada langkah
ini tidak terdapat kesenjangan antara teori maupun praktik dilahan.
Pada pemeriksaan penunjang menurut teori di lakukan USG (Nugroho,2012). Pada
kasus Ny. F dilakukan pemeriksaan USG. Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan
antara teori dengan praktik di lahan yaitu di lakukan pemeriksaan USG.
B. Interpretasi Data
Identifikasi terhadap diagnosis, masalah dan kebutuhan pasien berdasarkan
interpretasi data yang benar atas data-data yang telah di kumpulkan
(sulistiyawati,2009).
Masalah dari kasus Ny. F adalah ibu merasa cemas karena perutnya terasa kencang-
kencang tapi belum waktunya untuk melahirkan. Kebutuhan yang diperlukan Ny. F
yaitu memberi support mental kepada ibu agar ibu tidak cemas dalam menghadapi
persalinan. Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.
C. Diagnosa Potensial
Pada langkah ini diidentifikasi masalah atau diagnosa potensial berdasarkan rangkaian
masalah dan diagnosa, hal ini membutuhkan antisipasi, pencegahan, bila
memungkinkan menunggu mengamati dan bersiap siap apabila hal tersebut benar benar
terjadi (Ambarwati dan Wulandari, 2010).
Pada kasus Ny. F dengan kehamilan PPI diagnosa potensial pada ibu perdarahan pada
bayi terjadi fetal distress dan IUFD. Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya
kesenjangan antara teori dan kasus dilahan.
D. Tindakan Segera
Pada langkah ini mengidentifiksi dan menetapkan perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan
anggota tim kesehatan lain sesuai kondisi pasien (Ambarwati dan Wulandari, 2010).
Menurut teori tindakan segera pada ibu hamil dengan PPI adalah kolaborasi dengan
dokter SpOG untuk penanganan.
Pada kasus Ny. F tindakan segera yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
komplikasi adalah melakukan pemantauan keadaan ibu dan janin setiap 15 menit dan
kemajuan persalinan setiap 4 jam. Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG.
E. Rencana Tindakan
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh berdasarkan langkah
sebelumnya. Semua perancanaan yang dibuat harus berdasarkan pertimbangan yang
tepat, meliputi pengetahuan, teori yang up to date, perawatan berdasarkan bukti
(evidance based care),serta divalidasikan dengan asumsi mengenai apa yang diinginkan
dan tidak diinginkan oleh pasien (Sulistyawati,2009).
F. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari semua rencana sebelumnya, baik
terhadap masalah pasien maupun diagnosa yang telah ditetapkan.
G. Evaluasi
Merupakan tahap terakhir dalam manajemen kebidanan, yakni dengan melakukan
evaluasi dari perencanaan maupun pelaksanaan yang dilakukan oleh bidan (Sari, 2012).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persalinan prematur merupakan suatu keadaan disertai tanda-tanda persalinan
yang berlangsung pada usia kehamilan sebelum 37 minggu. Partus Prematurus
Imminens (PPI) merupakan ancaman persalinan prematur yang kemungkinan dapat
dilakukan penundaan persalinan dengan kriteria tertentu. PPI pada usia kehamilan 24-
25 minggu dapat dilakukan penundaan persalinan dengan pemberian terapi
dexamethasone.. Hal ini dilakukan untuk menunggu pematangan paru yang akan
matang pada usia kehamilan 24 minggu sehingga mengurangi angka gangguan
pernafasan neonatal. Pada usia kehamilan setelah 24 minggu tidak direkomendasikan
pemberian tokolitik dan kortikosteroid sesuai dengan pemaparan dalam guidline
RCOGH (Royal College of Obstericians and Gynaecologies). bahwa penanganan
persalinan preterm merekomendasikan tidak perlu menggunakan agen tokolitik jika
tidak terdapat bukti yang jelas yang akan meningkatkan outcome pada terjadinya
persalinan preterm. Pemberian terapi tokolitik dan kortikosteroid pada partus
prematurus imminens umur kehamilan setelah 24 minggu memiliki faktor risiko
terjadi gawat janin akibat adanya penurunan aliran darah uteroplasenta dan
meningkatkan angka persalinan premature
B. Saran
1) Untuk Bidan Rumah Sakit
Bidan sebagai tanaga kesehatan sangat berperan dalam menurunkan angka
kematian ibu dan, oleh karena itu bidan perlu meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
2) Untuk klien dan keluarga
Di sarankan ibu selalu optimis dengan penyembuhan penyakitnya dan untuk
keluarga di sarankan selalu memberikan dukungan mental dan materi kepada
ibu.
3) Untuk Institusi
Di sarankan institusi pendidikan dapat memanfaatkan laporan kasus ini
sebagai bahan kajian terhadap materi asuhan pelayanan kebidanan serta
referensi bagi mahasiswa dalam memahami pelaksanaan asuhan kebidanan
pada kegawatdaruratan maternal neonatal, dapat mengaplikasikan materi yang
telah di berikan dalam proses perkuliahan serta mampu memberikan asuhan
kebidanan secara menyeluruh yang bermutu dan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Benson, Ralph C. 2012. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC
Bobak IM., Deitra LL., Margaret DJ., Shannon EP. 2005. Buku Ajar Keperawatan
Estiwidani D., Niken M., hesty W., Yani W. 2008. Konsep Kebidanan, Yogyakarta:
Fitramaya
Hani U., Jiarti k., Marjati., Rita Y. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis.
Kusmiyati Y., Heni PW., Sujiyantini. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya