Anda di halaman 1dari 38

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “F” G1 P0 A0 H0 DENGAN USIA

KEHAMILAN 8 – 9 MINGGU DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI


RUANGAN KEBIDANAN RS.TK III REKSODOWIRYO PADANG
TANGGAL 24 OKTOBER 2022

LAPORAN KASUS

OLEH :

YOSI EKA YUSWANDA


2010070130020

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN FAKULTAS VOKASI


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Manajemen asuhan kebidanan kehamilan pada ny “F” G1P0A0H0 usia


kehamilan 8-9 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum di ruang kebidanan Rumah
Sakit Dr.Reksodiwiryo Padang tanggal 24 Oktober 2022

Nama : Yosi Eka Yuswanda

NPM : 2010070130018

Laporan kasus ini telah diperiksa,disetujui untuk dipertahankan di hadapan


Tim Penguji Laporan Kasus Program Studi DIII Kebidanan Fakultas Vokasi
Universitas Baiturrahmah Padang.

Mengetahui

Mahasiswa

(Yosi Eka Yuswanda )

Pembimbing

(Nirmala Sari S.ST,M.Keb)

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul “Manajemen

Asuhan Kebidanan Pada Ny”F”G1P0AOH0 Usia Kehamilan 8-9 Minggu dengan Hperemesis

Gravidarum di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Dr.Reksodiwiryo. Pada kesempatan ini saya

ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan

sehingga pembuatan laporan kasus ini dapat diselesaikan dengan baik.Oleh karena itu pada

kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak / Ibu :

1. Prof. Dr. Amri Bakhtiar, MS, DESS, Apt selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas

Baiturrahmah.

2. Oktavia Puspita Sari, Dipl. Rad, S. Si, M. Kes selaku Dekan I Fakultas Vokasi

Universitas Baiturrahmah.

3. Ns. Zufrias Riaty, S. Kep, M. Kes selaku Wakil Dekan III Fakultas Vokasi

Universitas Baiturrahmah dan Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan

waktunya dan telah memberikan arahan serta masukan dalam menyelesaikan laporan

ini.

4. Hendri Devita, S.KM, M. Biomed selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

Fakultas Vokasi Universitas Baiturrahmah Padang.

5. Putri Engla Pasalina S. ST, M. Keb selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan kepada penulis untuk

dapat menyelesaikan laporan kasus ini.

Penulis menyadari bahwa dalam membuat laporan ini masih banyak kekurangan,

mengingat keterbatasan pengetahuan penulis karena ini penulis mengharapkan masukan

iii
kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan

ini.

Akhir kata kepada-Nya jualah kita berserah diri semoga laporan ini dapat bermanfaat

bagi kita semua khususnya di bidang kebidanan.

Padang, 08 November 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BABlPENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………1
B. TujuanUmum dan Khusus...........................................................................2
C. Rumusan Masalah.......................................................................................5

BABllTINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian.................................................................................................5
B. Etiologi.....................................................................................................9
C. Patofisiologis..........................................................................................10
D. Manifestasi Puskesmas...........................................................................10
E. Menegakkan Diagnosa...........................................................................11
F. Pencegahan.............................................................................................12
G. Penatalaksanaan….................................................................................14
H. Komplikasi.............................................................................................15

BABlllTINJAUANKASUS
A. PengkajianKasus........................................................................................18
B. Soap…........................................................................................................23

BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................................23

BABV PENUTUP
A. Kesimpulan…............................................................................................24
B. Saran…......................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................25

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut data World Health Organization (WHO 2018), angka

kematian ibu di dunia pada tahun 2015 adalah 216 per 100.000 kelahiran

hidup atau diperkirakan jumlah kematian ibu adalah 303.000.Angka

Kematian Ibu diIndonesia (SDKI) tahun 2018, angka kematian ibu di

Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, dan AKB

22 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes,2018).

Diindonesia sendiri AKI masih terbilang tinggi bila dibandingkan

dengan negara-negara tetangga, menurut survey demokrasi dan kesehatan

indonesia (SDKI) tahun 2019 AKI yang berkaitan dengan kehamilan,

persalinan, dan nifas adalah 359 100.000 kelahiran hidup (KH). Angka

tersebut belum sesuai dengan target MDGs yaitu 102/100.000 KH (Depkes

RI,2019)

Menurut hasil survey Kesehatan Rumah Tangga Indonesia (SKRT)

penyebab langsung kematian di indonesia 90% terjadi pada saat persalinan.

selain itu penyebabb tidak langsung dari kematian ibu adalah faktor

keterlambatan yaitu terlambat mengambil keputusan untuk dirujuk ketempat

pelayanan kesehatan, sebagai contohnya adalah terlambat mengenali tanda

bahaya sehingga ibu sampai di tempat pelayanan kesehatan sudah dalam

kondisi darurat (Depkes RI, 2019)

AKI di Sumatera Barat adalah sebesar 212 per 100.000 kelahiran

hidup.Kematian ibu di LubukAlungtahun2013-2017 36 per 1000 kelahiran

hidup .Jumlah kematian ibu maternal di Lubuk Alung tahun 2017 adalah 1
jiwa Jumlah Kematian Bayi di Kota Bukit tinggi tahun 2017 adalah sebanyak

7 kasus,atau Angka Kematian Bayi sebesar 4,2/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan dari data 6 bulan terakhir di BPM “R” terdapat sebanyak

70 ibu hamil, diantaranya terdapat 22 kasus ibu dengan resiko tinggi dan

diantaranya terdapat 13 kasus dari resiko tinggi padausia. Berdasarkan dari

data6 bulanterakhir di BPM “R”terdapat sebanyak 70 ibu hamil, diantaranya

terdapat 22 kasus ibu dengan resiko tinggi dan diantaranya terdapat 13 kasus

dari resiko tinggi padausia.

Lima penyebab kematian ibu terbesar di Indonesia yaitu

perdarahan,hipertensi dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet,

dan abortus.Kematian ibu di Indonesia dan juga wilayah Jakarta Timur masih

didominas.oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi

dalam kehamilan (HDK), dan infeksi. Namun proporsinya telah

berubah, dimana perdarahan dan infeksi cenderung mengalami penurunan

sedangkan HDK proporsinya semakin meningkat. Lebih dari 25% kematian

ibu di Indonesia pada tahun 2013 disebabkan oleh HDK (Kemenkes RI 2018

dan Sudinkes Jakarta Timur 2019).

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43

Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan

termasuk pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu pelayanan antenatal sesuai

standar adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil minimal 4 kali

selama kehamilan. Pelayanan dilakukan pada ibu hamil dengan

memenuhikriteria10Tyaitu:1)Timbang berat badan dan ukur tinggi badan;2)

Ukur tekanan darah 3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/LiLA); 4)

Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri); 5) Tentukan presentasi janin dan

2
denyut jantung janin (DJJ); 6) Skrining status imunisasi tetanus dan berikan

imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan; 7) Pemberian tablet tambah

darah minimal 90 tablet selama kehamilan; 8) Tes laboratorium: tes

kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan golongan

darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya), pemeriksaan protein urin

(bila ada indikasi); yang pemberian pelayanannya disesuaikan dengan

trimester kehamilan; 9) Tatalaksana/penanganankasus sesuai kewenangan;

10) Temu wicara (konseling) (Kementerian Kesehatan, 2018)

1.2 Rumusan Masalah

Ruang lingkup laporan studi kasus ini adalah Manajemen Asuhan

Kebidanan Pada Ny”F”G1P0AOH0 Usia Kehamilan 8-9 Minggu dengan

Hiperemesis Gravidarum di Ruang Kebidanan Rumah Sakit

Dr.Reksodiwiryo.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Dilaksanakan Manajemen Asuhan Kebidana Pada

Ny”F”G1P0AOH0 Usia Kehamilan 8-9 Minggu dengan Hiperemesis

Gravidarum di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Dr.Reksodiwiryo

1.3.2 Tujuan Khusus

Dilaksanakan pengkajian secara komprehensif melalui

pendekatan manajemen kebidanan dengan pola pikir varney yang

dituangkan dalam bentuk SOAP di Ruang Kebdanan Dr.Reksodiwyo

Padang.

a. Dilaksanakan pengidentifikasian diagnosa/ masalah actual pada Manajemen

Asuhan Kebidanan pada Ny “F” G1P0A0H0 Usia Kehamilan 8-9 Minggu

3
dengan Hiperemesis Gravidarum di Ruang Kebidanan Rumah Sakit

Dr.Reksodiwiryo Padang .

b. Dilaksanakan tindakan segera pada Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ny

“F” G1P0A0H0 Usia Kehamilan 8-9 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum

di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Dr.Reksodiwiryo Padang .

c. Dilaksanakan penyusunan rencana asuhan yang menyeluruh pada Manajemen

Asuhan Kebidanan Pada Ny ”F” G1P0A0H0 Usia Kehamilan 8-9 Minggu

dengan Hiperemesis Gravidarum di Ruang Kebidanan Rumah Sakit

Dr.Reksodiwiryo padang.

d. Dilaksanakan tindakan asuhan kebidanan dengan efisien dan aman pada

Manajemen Asuhan Kebidanan Ny“F” G1P0A0H0 Usia Kehamilan 8-9

Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum di Ruang Kebidanan Rumah Sakit

Dr.Reksodiwiryo Padang .

e. Dilaksanakan implementasi asuhan kebidanan Ny “F” G1P0AOH0 Usia

Kehamilan 8-9 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum di Ruang Kebidanan

Rumah Sakit Dr.Reksodiwiryo padang.

f. Dilaksanakan evaluasi asuhan pada manajemen asuhan kebidanan pada Ny“F”

G1P0A0H0 Usia Kehamilan 8-9 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum di

Ruang Kebidanan Rumah Sakit Dr.Reksodiwiryo Padang .

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Bagi Institusi

Sebagai bahan informasi bagi rekan – rekan mahasiswa Kebidanan

Universitas Baiturrahmah Padang dalam penerapan Asuhan Kebidanan dengan

Hiperemesis Gravidarum.

4
1.4.2 Manfaat Bagi Lahan Praktek

Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan khususnya

pada Asuhan Kebidanan dengan Hiperemesis Gravidarum di Ruang Kebidanan

Rumah Sakit Dr.Reksodiwiryo.

1.4.3 Manfaat Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuaan, keterampilan dan pengalaman penulis dalam

penerapan asuhan kebidanan pada Ibu dengaan Hiperemesis Gravidarum..

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP KEHAMILAN

Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lama

kehamilan normal adalah 280 hari atau 40 hari atau 9 bulan 7 hari, dihitung dari hari

pertama haid terakhir ( Saifuddin, 2019). Kehamilan matur (cukup bulan) berlangsung

kira-kira 40 minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300hari). Kehamilan

berlangsung antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan premature, sedangkan lebih

dari 43 minggu disebut kehamilan post matur (Manuaba, 2018). Tanda-tanda

Kehamilan :

a. Tanda kehamilan tidak pasti

1) Amenorea (tidak dapat haid).

Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat

haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat

ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi.

2) Nausea (enek) dan emesis (muntah).

Enek terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan, disertai

kadang-kadang oleh emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak elalu.

Keadaan ini lazim disebut morning sickness

3) Mengidam (ingin makanan khusus/tertentu).

6
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi

menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

4) Pingsan Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai.

Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat ramai pada bulanbulan

pertama kehamilan. Hilang sesudah kehamilan 16 minggu.

5) Anoreksia (Tidak ada selera makan). Pada bulan-bulan pertama terjadi

anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi.

6) Sering kencing terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang

membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada

akhir kehamilan, gejala ini kembali, karena kandung kemih ditekan oleh

kepala janin.

7) Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh

hormon steroid.

8) Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi,

hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan,

dikenal sebagai chloasma gravidarum. Areola mammae juga menjadi lebih

hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher

menjadi lebih hitam. Demikian pula linea alba di garis tengah abdomen

menjadi lebih hitam (linea griea).pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari

hormon kortiko-steroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.

9) Epulis adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae, sering terjadi pada triwulan

pertama.

7
10) Varises Sering dijumpai padaa triwulan terakhir pada triwulan terakhir.

Didapat pada daerah genitalia eksterna, fosa poplitea, kaki dan betis. Pada

multigravida kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan terdahulu,

timbul kembali pada triwulan pertama. Kadangkadang timbulnya varises

merupakan gejala pertama kehamilan muda

b. Tanda pasti kehamilan

1) Pada palpasi dirasakan bagian janin dan balotemen serta gerak janin.

2) Pada auskultasi terdengar bunyi jantung janin(BJJ). Dengan stetoskop laennec

BJJ terdengar pada kehamilan pada kehamilan 18-20 minggu. Dengan alat

doppler BJJ terdengar pada kehamilan 12 minggu.

3) Dengan ultrasonogravi (USG) atau scannig dapat dilihat gambaran janin.

4) Pada pemeriksaan sinar X tampak kerangka janin. Tidak dilakukan lagi

sekarang karena dampak radiasi terhadap janin

c. Adaptasi Psikologis Pada Ibu Hamil

a. Trimester pertama; Ragu-ragu akan kehamilannya, ambivalen (konflik

perasaan) dan lebih banyak berfokus pada diri sendiri. Pada trimester ini, 13

adanya perasaan tidak nyaman akibat perasaan mual, muntah, dan keletihan

sering kali keinginan seksual menurun.

b. Trimester kedua

1) Adanya pergerakan bayi, ibu menjadi yakin dengan keberadaan bayinya, dan

ibu merasa percaya akan segera mempunyai bayi.

8
2) Ibu lebih banyak berfokus pada bayinya, biasanya dia merasa lebih baik

daripada trimester I dan belum terganggu aktivitasnya.

3) Perubahan ukuran tubuh untuk beberapa orang menyebabkan perubahan body

image atau pandangan terhadap gambaran diri yang negative.

c. Trimester ketiga

1) Persiapan kelahiran sudah mulai dilakukan ibu. Ibu menanyakan tentang tanda-

tanda persalinan kepada teman atau saudaranyayang telah mengalami proses

persalinan.

2) Beberapa wanita mengalami ketakutan persalinan dan merasa tidak nyaman

menghadapi hari-hari menjelang persalinan.

3) Ibu menyiapkan pakaian, tempat untuk bayi, dan merencanakan perawatannya.

B. DEFENISI HEPIREMESIS GRAVIDARUM

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita

hamil sampaimengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk

karena terjadidehidrasi (Mochtar, 1998).Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang

terjadi secara berlebihan selama kehamilan(Farrer, 2019).

Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual

danmuntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat,

sehinggamengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2019).Dari

pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Hiperemesis Gravidarum (HG)

adalahsuatu keadaan pada awal kehamilan (sampai trisemester II) yang ditandai

9
dengan rasa mualdan muntah berlebihan dalam waktu relatif lama bila terjadi terus

menerus dapatmenyebabkan dehidrasi dan berat badan berkurang.

C. ETIOLOGI

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada

bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh factor toksik, juga tidak ditemukan kelainan

biokimia. Perubahan – perubahan anatomic pada otak, jantung, hati, dan susunan saraf,

disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat – zat lain akibat inanisi. Beberapa factor

predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut:

1. Faktor predisposisi : primigravida, overdistensi rahim : hidramnion, kehamilan

ganda, estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa.

2. Faktor organik: masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal, perubahan

metabolik akibat hamil, resistensi yang menurun dari pihak ibu dan alergi

3. Faktor psikologis: rumah tangga yang retak, hamil yang tidak diinginkan, takut

terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu

dan kehilangan pekerjaan.

D. PATOFISIOLOGI

Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada

hamil muda terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya

elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan

cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi

lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton –

asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan volume cairan yang

10
diminum dan kehilangan karena muntah menyebankan dehidrasi sehingga cairan

ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida air kemih turun. Selain itu

jug adapt menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah berkurang. Kekurangan

kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah

frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran

yang sulit dipatahkan. 20 Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit

dapat terjadi robekan pada selaput lender esophagus dan lambung (Sindroma Mallory

Weiss) dengan akibat perdarahan gastrointestinal. Pada umumnya robekan ini ringan

dan perdarahan dapat berhenti sendiri, jarang sampai diperlukan transfusi atau tindakan

operatif.

E. MENEGAKKAN DIAGNOSA

Diagnosis hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan

adanya kehamilan muda dan muntah terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan

umum. Namun demikian harus dipikirkan kehamilan muda dengan penyakit

pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikuli dan tumor serebri yang dapat pula memberikan

gejala muntah. Hiperemesis gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkan

kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga

pengobatan perlu segera dilakukan.

Dokter akan melakukan beberapa langkah diagnosis hiperemesis gravidarum

dengan melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta beberapa pemeriksaan

penunjang, seperti:

a. Pemeriksaan laboratorium darah, urine, dan elektrolit untuk memastikan

pengidap benar-benar mengalami hiperemesis gravidarum dan bukan kondisi

11
lainnya.

b. Pencitraan dengan USG, untuk melihat kondisi janin dalam kandungan.

Dalam mendiagnosis hiperemesis gravidarum, dokter akan menanyakan gejala dan

memeriksa riwayat kesehatan ibu hamil dan keluarga. Pemeriksaan fisik juga dilakukan

untuk melihat dampak dari hiperemesis gravidarum, seperti tekanan darah rendah dan

denyut jantung cepat.

Dari pemeriksaan fisik tersebut, dokter dapat menentukan apakah muntah

yang dialami ibu hamil masih normal atau sudah berlebihan (hiperemesis gravidarum).

Untuk melihat lebih detail akibat dari hiperemesis gravidarum, dokter akan melakukan

pemeriksaan lanjutan.

Pemeriksaan lanjutan tersebut dapat dilakukan dengan tes darah dan urine. Tes

ini dilakukan untuk memeriksa tanda-tanda dehidrasi dan gangguan elektrolit yang

dapat muncul akibat terjadi hiperemesis gravidarum. USG kehamilan juga dilakukan

untuk memantau kondisi janin dan mendeteksi kelainan dalam kandungan.

Selain itu, untuk memastikan gejala mual dan muntah yang dialami ibu hamil

bukan disebabkan oleh suatu penyakit, misalnya penyakit liver, dokter akan melakukan

pemeriksaan lanjutan, misalnya uji fungsi hati.

F. PENCEGAHAN

Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar ridak terjadi hiperemesis gravidarum

dengan cara :

1. Memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses

12
yang fisiologik.

2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang – kadang muntah merupakan

gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan

4 bulan.

3. Menganjurkan mengubah makan sehari – hari dengan makanan dalam jumlah

kecil tapi sering

4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur,

terlebih dahulu makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat

5. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan

6. Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin

7. Menghindari kekurangan kardohidrat merupakan factor penting, dianjurkan

makanan yang banyak mengandung gula

G. PENATALAKSANAAN

Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka

diperlukan:

 Obat – obatan; Sedativa : Phenobarbital, Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B –

kompleks, Anti histamine : dramamin, avomin, Anti emetik (pada keadaan

lebih berat) : Dislikomin hidrokloride atau khlorpromasine. Penanganan

hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di rumah sakit

 Isolasi; Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah

13
danperedaran udara yang baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya dokter

dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita sampai muntah

berhenti pada penderita mau makan. Tidak diberikan makanan atau minuman

dan selama 24 jam. Kadang – kadang dengan isolasi saja gejala – gejala akan

berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

 Terapi psikologika; perlu diyakinkan kepeda penderita bahwa penyakit dapat

disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan

serta menghilangkan masalah dan konflik.

 Cairan parenteral; cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan

glukosa 5% dalam cairan fisiologis (2 – 3 liter/hari), dapat ditambah kalium dan

vitamin (vitamin B komplek, vitamin C), bila kekurangan protein dapat

diberiakan asam amino secara intravena, bila dalam 24 jam penderita tidak

muntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan minuman dan lambat

laun makanan yang tidak cair. Dengan penanganan diatas, pada umumnya

gejala – gejala akan berkurang dan keadaan akan bertambah baik.

 Menghentikan kehamilan; Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan

medik dan psikiatrik, manifestasi komplikasi organis adalah delirium, takikardi,

ikterus, anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan

untuk mengakhiri kehamilan keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur

kandung diantaranya:

a. Gangguan kejiwaan ditandai dengan: delirium, apatis, somnolen sampai koma,

terjadi gangguan jiwa.

b. Gangguan penglihatan ditandai dengan: pendarahan retina, kemunduran

14
penglihatan.

c. Ganggguan faal ditandai dengan: hati dalam bentuk ikterus, ginjal dalam bentuk

anuria, jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat, tekanan darah

menurun.

15
BAB III
TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “F” G1P0A0H0 DENGAN USIA


KEHAMILAN 8-9 MINGGU DI RUANGAN KEBIDANAN RS.TK III
REKSODIWIRYO PADANG TANGGAL 24 OKTOBER 2022

PENGUMPULAN DATA

i. IDENTITAS / BIODATA
1. Nama ibu : Ny”F”
2. Umur : 23 tahun
3. Suku/Kebangsaan : Minang/Indonesia
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaaan : IRT
7. Alamat : JL.Kampung kalawi

1) Nama suami : Tn”B”


2) Umur : 25 tahun
3) Suku/Kebangsaan : Minang/Indonesia
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SMA
6) Pekerjaan : Wiraswasta
7) Alamat : JL.Kampung kalawi

ii. ANAMNESA (Data Subjektif )


Tanggal anamnesa : 12 Oktober 2022

1. Alasan kunjungan : Ingin memeriksakan kehamilan


2. Keluhan utama : Sisi perut sebelah kanan sering sakit
Riwayat menstruasi
a. Haid Pertama : 14 tahun
b. Siklus : Lancar
c. Banyaknya : 2-3x/hari

16
d. Lamanya : 6-7 hari
e. Teratur/Tidak : Teratur
f. Sifat Darah : Encer
g. Warna Darah : Merah kehitaman
h. Disminorhea : Tidak ada

3. Riwayat Kehamilan,Persalinan, dan Nifas yang lalu


G :1 P:0 A:0 H: 0

tgl Usia Jenis Tempat Penolong Bayi Nifas


No lahir/ kehamilan persalinan persalina persalinan Bb/Pb/ Keadaan Lactasi
umur n JK

Riwayat Pemakaian Alat Kontrasepsi : tidak ada


Alat kontrasepsi yang dipakai : tidak ada
Berapa lama pemakaian alat kontrasepsi : tidak ada
Riwayat kehamilan sekarang
1. HPHT :
2. Taksiran persalinan :
3. Keluhan pada
- Trimester I : Sakit perut,nafsu makan berkurang
- Trimester II : tidak ada
- Trimester III : Tidak ada
Pergerakan anak pertama kali dirasakan ibu : -
Berapa kali pergerakan janin dalam 24 jam terakhir yang lalu: Ada
Keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan)
- Rasa 5 L (lemah, lesu, letih, lelah, lunglai) : Tidak ada
- Mual & muntah yang lama : Tidak ada

17
- Nyeriperut : Tidak ada
- Panas menggigil : Tidak ada
- Sakit kepala berat : Tidak ada
- Penglihatan kabur : Tidak ada
- Rasa nyeri, panas waktu BAK : Tidak ada
- Rasa gatal pada vulva, vagina & sekitarnya : Tidak ada
- Pengeluaran cairan pervaginan : Tidak ada
- Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak ada
- Edem (di tungkai, tibia, muka & jari-jari) : Tidak ada
6.Pola Kebiasaan Sehari-hari

a. nutrisi

-Makansehari-hari

 Pagi : 1 piring lontong + 1 butir telur


 Siang : 1 piring nasi + 1 potong ikan,+ ½ mangkok kecil sayur + 1
potong buah
 Malam : Setengah porsi nasi + 1 potong ayam + ½ mangkok kecil
sayur
 Makan terakhir : 1 piring lontong + 1 gelas susu
-Minum : +/- 8 gelas perhari + susu

-Perubahan pola makan yang dialami pada kehamilan sekarang (termasuk


ngidam, nafsu makandll) :ada,Trimester I nafsu makan berkurang.

-Pola eliminasi

1. BAK
- Frekuensi : 6 – 7 x / 24 jam
- Warna : Kuning jernih

- Keluhan : Tidak ada keluhan


2. BAB
- Warna : Kuning kecoklatan
- Konsistensi : Agak lembek
- Frekuensi : 1-2 kali/hari

18
- Keluhan : Tidak ada keluhan
-Aktivitas sehari-hari

 Senam hamil : tidak ada


 Pekerjaan : tidak menganggu kehamilan
 Seksualitas : tidak ada keluhan

-Pola istirahat&tidur

 Lama istirahat / tidur siang hari : 1-2 Jam


 Lama istirahat / tidur pada malam hari : 7-8 Jam
 Istirahat terakhir : pukul 21.00-06.00 WIB
- Hygiene
 Mandi : 2x sehari
 Ganti pakaian : 2x sehari
 Kebersihan ibu : bersih
- Sosial budaya
 Ibu tidak menganut kepercayaan yang merugikan kesehatan : tidak
b. psikologis
 perasaan ibu dan keluarga terhadap kehamilan : senang
 Hubungan ibu dg suami dan keluarga : baik
c. Keadaan ekonomi : Kebutuhan sehari-hari terpenuhi
Kegiatan spiritual : ibu menjalankan ibadah seperti biasa dan tidak mengganggu
kehamilan.
4. Riwayat penyakit yang pernah diderita
a. Jantung : Tidak ada
b. Hipertensi : Tidak ada
c. Ginjal : Tidak ada

d. DM : Tidak ada
e. Asma : Tidak ada
f. TBC : Tidak ada
g. Epilepsi : Tidak ada

19
h. Penyakit menular seksual (PMS) : Tidak ada

8. RiwayatKesehatanKeluarga
a. Jantung : Tidakada
b. Hipertensi : Tidakada
c. DM : Tidakada
d. Gamelli / lebih dari satu : Tidak ada

9. prilaku kesehatan
a. Merokok : tidak ada
b. Minum alkohol : tidak ada
c. Minum obat-obatan tanpa pengawasan : tidak ada
d. Minum vitamin/suplement : ada,dari puskesmas

10. KeadaanSosial

a. Perkawinan : kawin pertama


b. Status perkawinan : sah
c. Kawin : satu kali
d. Kehamilan ini : diterima
e. Perasaan ibu terhadap kehamilan : senang

iii. DATA OBJEKTIF (PemeriksaanFisik)


i.Status emosional : Stabil

ii. Tanda Vital :

a. Tekanandarah : 124/70 mmHg


b. Nadi : 80 x/i
c. Pernafasan : 20 x/i
d. Suhu : 36°C
e. Kesadaran : Composmentis
f. BB sebelumhamil : 49 kg
g. BB sekarang : 51 kg
h. TB : 155 cm

20
i. Lila : 24,5 cm
j. Penambahan berat badan : 2 kg

1. Pemeriksaan Khusus (Obstetri)

1. Inspeksi
- Jalan : baik
- Bentuk badan : lordosis
- Rambut :hitam,lurus, tidakberketombe,tidak rontok , bersih
- Muka
 Cloasma gravidarum: tidak ada
 Oedeme : tidak ada
- Mata
 Conjungtiva : tidak anemis
 Skelera : tidak ikterik
- Mulut
 Caries : tidak ada
 Stomatitis : tidak ada
 Hygiene : bersih

- Leher
 Kelenjer tyroid : tidak ada pembesaran
 Kelenjer limfe : tidak ada pembesaran

- Exremitas atas
 Kuku pucat/tidak : tidak
 Oedeme : tidak
 Kelainan : tidak
- Mamae
 Pembesaran : simetris kiri dan kanan
 Areola : ada
 Putting susu : menonjol

21
 Colostrum : ada
 Hiperpigmentasi : ada
- Abdomen
 Bekasoperasi : tidakada
 Membesar : sesuai dengan usia kehamilan
 Linianigra/alba : ada
 Strielivide/albikan : ada
 Pergerakananak : ada
- Vulva(dilakukan bila ada indikasi)
 Perineum : tidak dilakukan pemeriksaan
 Tanda Chadwick : tidak dilakukan pemeriksaan
 Odeme : tidak dilakukan pemeriksaan
 Varises : tidak dilakukan pemeriksaan
 Flour albur : tidak dilakukan pemeriksaan
 Pengeluranpervaginam : tidak dilakukan pemeriksaan
 Hygiene : tidak dilakukan pemeriksaan
- Extremitasbawah
 Varises : tidak ada
 Oedeme : tidak ada
 Kelainan : tidak ada

2. Palpasi
 L I : Balotemen
 L II : Belum dilakukan .

D.UJI DIAGNOSTIK

1. Hb : 11,9 gr/dl
2. Protein urine : (-)
3. Glukosa. : (-)
4. HIV : (-)
5. HbsAg : (-)

22
6. Sivilis : (-)

23
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “F” G1P0A0H0 DENGAN USIA KEHAMILAN 8-9 MINGGU
DIRUANGAN KEBIDANAN RS.TK III REKSODIWIRYO PADANG
TANGGAL 24 OKTOBER 2022

S O A P
1. Ibu mengatakan ini kehamilan Pemeriksaan umum Diagnosa : 1) Menginformasikan kepada ibu
pertama KU ibu : baik Ibu hamil G1P0A0H0 usia tentang hasil pemeriksaan
2. Ibu mengatakan senang 1. TTV kehamilan 8-9 minggu,janin TD : 124/70 mmHg
dengan kehamilannya  TD : 124/70 mmHg hidup,tunggal,DJJ (+)/Puki, N : 80x/i
3. Ibu mengatakan tidak nafsu  N : 80x/i intrauterine, keadaan umum ibu P :20x/i
makan  S : 36ºC dan janin baik. S : 36ºC
4. Ibu mengatakan mual dan  P :20x/i LILA : 24,5 cm
muntah udah  TB : 150 cm Dasar : Evaluasi : ibu sudah
5. Ibu mengatakan HPHT : 1. Ibu mengatakan ini kehamilan mengetahui hasil pemeriksaan
 BB sekarang : 52 kg
pertama dan ibu senang dengan hasil
 Lila : 24,5 cm
2. Ibu mengatakan tidak nafsu pemeriksaan
 Penambahan berat badan : 3kg makan 2) Menjelaskan kepada ibu
3. TTV dalam batas normal tentnag mual muntah yang
2. Inspeksi dalam batas normal
4. Pemeriksaan penunjang dialami ibu merupakan hal
 Rambut : hitam,tidak HB:11 gr yang fisiologis terjadi pada
berketombe Golongan darah:O saat awal kehamilan yang
3. Mata 5. LI : Balotemen disebabkan karena perubahan
 Konjungtiva : tidak pucat 6. LII :belum dilakukan hormon karena hal itu memicu
 Skelera : tidak kuning 7. Vital sign ibu dalam batas terjadinya mual dan muntah
4. Wajah normal tersebut,maka dari itu
 Closmagravidarum : tidak TD : 124/70mmHg menganjurkan ibu untuk
ada N : 80x/i menghindari makanan
 Oedema : tidak ada P : 20x/i mengandung minyak dan
5. Mulut S : 36ºC berlemak.
 Caries : tidak ada Evaluasi : ibu sudah

24
 Hygien : bersih Masalah : tidak ada mengetahui penyebab mual
6. Leher dan muntah .
 Kelenjer tiroid : tidak ada Kebutuhan: 3) Menjelaskan kepada ibu
pembesaran 1. Informasikan kepada ibu tentang kebutuhan nutrisi yang
 Kelenjer limfe : tidak ada tentang hasil pemeriksaan ibu baik ,yaitu : menganjurkan
pembesaran 2. Jelaskan keluhan ibu untuk mengkonsumsi
7. Mamae 3. Pola isitirahat makanan yang tinggi
 Payudara : simetris kiri 4. Dukungan psikologis karbohidrat dan rendah lemak
dan kanan 5. Personal hygien untuk mengurangi mual
 Puting susu : ada 6. Jelaskan kepada ibu tentang muntah yang dialami ibu dan
kebutuhan nutrisi yang baik menganjurkan ibu untuk
 Areola : hyperpigmentasi
7. Jelaskan kepada ibu tentang makan sedikit tapi sering.
8. Abdomen
tanda bahaya dalam trimester I Ibu perlu menambah asupan
 Bekas operasi : tidak ada
8. Anjurkan ibu istirahat 300 kkal/hari
 Pembesaran : sesuai uk
Makan sayur dan
9. Palpasi
buah,mengonsumsi zat besi
 LI :Balotemen dan vit C.
 LII : Belum dilakukan Evaluasi : ibu sudah
memahami dan bersedia
10. Auskultasi makan sedikit tapi sering
 DJJ : (+) sesuai porsi yang dianjurkan
 Frekuensi :teratur oleh pihak RS .
 Punctum maximum : - 4) Menjelaskan kepada ibu
tentang tanda bahaya dalam
11. Perkusi trimester I ,seperti :
Refleks patella : (+) kiri dan  Sakit kepala berat yang
kanan berulang –ulang
 Nyeri perut yang
Pemeriksaan penunjang :
berlebihan
 HB 11,9 gr%
 Keluar lendir bercampur
 Protein urine : -
darah sebelum waktunya
 Glukosa urine : -
 Demam atau panas tinggi

25
 HbSAg : -  Muntah terus menerus dan
 Sifilis : - tidak bisa makan sama
 HIV : - sekali
 Gatal-gatral pada genitalia
dan keluar keputihan yang
berlebuhan.
Evaluasi : ibu sudah
memahami tentang tanda
bahaya dalam trimester I
5) Menjelaskan kepada ibu
tentang pola istirahat dan
aktivitas ibu,ibu dianjurkan
untuk istirahat yang cukup dan
tidak melakukan aktivitas
yang berat.
Evaluasi : ibu mau dan
bersedia megatur pola istirahat
dan aktivitasnya
6) Memberikan dukungan
psikologis kepada ibu dengan
melibatkan suami dan
keluarga untuk dapat
membantu ibu dalam proses
penyembuhan dan
memberikan dukungan kepada
ibu.
Evaluasi :ibu sudah tidak
kawatur lagib dengan keadana
karenan diberikan dukungan
oleh suami dan keluarga
7) Menjelaskan tentang personal
hygien untuktetap menjaga

26
kebersihan diinya misalnya
mandi 2-3 sx sehari karna ibu
hamil lebih sering
berkeringat,mengganti celana
dalam ketika merasa tidak
nyaman lagi.
Evaluasi : ibu bersedia
menjaga kebersihan dirinya

27
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan Studi Kasus Asuhan Kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny. “F”
usia kehamilan 8-9 minggu dengan hiperemesis gravidarum asuhan yang diberikan
sesuai dengan asuhan pada ibu hamil normal dan tidak ditemukan kesenjangan
antara teori dan praktek dilapangan. Pembahasan ini sesuai dengan pendekatan
Manajemen Varney dan SOAP pada Asuhan Kebidanan pada ibu hamil:

1. Pengambilan data subjektif seperti anamnesa yaitu keluhan utama, riwayat


kehamilan, persalinan, riwayat kontrasepsi, riwayat penyakit sekarang
didapatkan hasil Ny.F G1P0A0H0 usia kehamilan 8-9 minggu datang ke
Puskesmas dan mengatakan sering nyeri pinggang dan tidak nyaman saat
tidur, dalam pengambilan data subjektif tidak ditemukan kesulitan ataupun
kesenjangan antara teori dan praktekdilapangan.

2. Pengambilan data objektif pada ibu hamil adalah pemeriksaan tanda-tanda


vital, pemeriksaan fisik, pemeriksaan Leopod I, Leopod II, Leopod III, dan
Leopod IV, serta pemeriksaan protein urine,golongan darah dan Hb. Dalam
pengambilan data objektif tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan
praktek dilapangan.

3. Berdasarkan data subjektif dan objektif maka dapat di ambil Diagnosis


kebidanan yang didapatkan yaitu Ibu hamil G1P0A0H0 usia kehamilan 8-9
minggu, janin hidup,tunggal, intra-uterin, pu-ki, jalan lahir normal, KU ibu
dan janin baik. Dan masalahnya ibu sering nyeri pinggang dan tidak nyaman
saat tidur dan sudah di informasikan cara penanganannya dan tindakan
segera tidak dibutuhkan. Dalam penegakkan diagnosa tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan.

4. Rencana asuhan yang diberikan kepada ibu hamil yaitu beritahu hasil
pemeriksaan, anjurkan ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Jelaskan tanda bahaya kehamilan, anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup,
anjurkan ibu untuk menjaga kebersihannya/personal hygiene,anjurkan ibu
tentang cara mengatasi ketidaknyaman dan beritahu ibu untuk kunjungan
ulang atau apabila ada keluhan. Dalam pelaksanaan rencana asuhan

28
kebidanan pada ibu dengan kehamilan normal tidak ditemukan kesenjangan
antara teori dan praktekdilapangan.

5. Implementasi (pelaksanaan) dari rencana asuhan kepada ibu hamil yaitu


memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa dalam keadaan baik dan janin
ibu juga baik, menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang seperti nasi, sayur, lauk pauk, buah, susu, telur, daging.
Memberikan penyuluhan kepada ibu tentangpola istirahatdan
aktivitas,menjelaskan pada ibu tentang bahaya kehamilan, menjelaskan
kepada ibu tentang ketidakanyamanan yang dialami adalah hal yang
fisiologis,dan menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygienenya, dan
menganjurkan ibu kontrol kembali 1 bulan lagi atau apabila ada keluhan.
Dalam pelaksanaan rencana ashuan tidak ditemukan kesenjangan antara
teori dan praktek dilapangan.
6. Tindakan Segera

Pada langkah antipasti pada kasus hiperemesis gravidarum yaitu pemberian

informasi, penkes dan edukasi tentang keluhan serta kolaborasi dengan

dokter untuk pemberian terapi. Berdasarkan teori didapatkan adanya

kesesuaian antara teori dan kasus.

7. Penatalaksanaan

Teori menyatakan bahwa langkah VI merupakan pelaksanaan seluruh


rencana asuhan yang telah ditetapkan pada langkah V yang dilaksanakan
secara efisien dan aman. Pada kasus hiperemesis gravidarum melaksanakan
hasil asuhan kebidanan adalah yakni dalam hal pemberian nutrisi berupa
124 menganjuran kepada ibu untuk makan sedikit tapi sering, menganjurkan
untuk menghindari makanan berlemak dan menganjurkan memperbanyak
konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi serta pemberian obat yang
tidak bersifat teratogenik (dapat menyebabkan kelainan kongenital – cacat
bawaan bayi). Pelaksanaan asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny “F”
telah sesuai dengan teori yakni :

29
 Melakukan pendekatan dengan ibu

 Mengobservasi keadaan ibu dan tanda- tanda vital

 Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

 Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering

 Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi

8. Evaluasi dari asuhan kebidanan pada ibu hamil yang telah dilakukan
terhadap Ny F yaitu ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan,ibu bersedia
untuk istirahat yang cukup, ibu bersedia untuk mengkonsumsi makan-
makanan yang bergizi, ibu mengerti dan ibu bersedia mengikuti anjuran
bidan. Dalam praktek pemeriksaan ibu hamil tidak ada kesenjangan praktek
dan teori yang didapat dari pendidikan. Ibu mengerti dengan semua anjuran
yang diberikan bidan dan mau untukmelakukannya.

30
BAB V
PENUTUP

A.KESIMPULAN

Dalam melaksanakan studi kasus ini penulis telah memberikan asuhan

kebidanan kehamilan pada Ny “F” G1P0A0 usia kehamilan 8-9 minggu :

Penulis telah melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada Ny “F”

G1P0A0H0 melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan labor, dari hasil

pengkajian tersebut tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.Penulis

telah melakukan interpretasi data dari pengkajian yang telah dilakukan pada Ny “F”

G1P0A0H0 hasilnya tidak ditemukan kesenjangan antara teori danpraktek.Penulis

telah mengidentifikasi masalah dan diagnosa potensial, hasilnya tidak ditemukan

kesenjangan antara teori dan praktek.

Penulis telah mengidentifikasi masalah dan tidak membutuhkan tindakan

segera kolaborasi dan rujukan dari masalah potensial yang ditemukan pada Ny “F”

G1P0A0H0 hasilnya tidak ditemukan kesenjangan dan antara teori danpraktek.Penulis

telah membuat perencanaan asuhan yang tepat untuk diberikan kepada Ny “F”

G1P0A0H0 berdasarkan langkah-langkah sebelumnya dan hasilnya tidak ditemukan

kesenjangan antara teori dengan praktek.

Penulis telah melakukan asuhan sesuai dengan perencanaan yang ada pada Ny

“F” G1P0A0H0 hasilnya ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.Penulis

telah melakukan evaluasi pada Ny ”F” G1P0A0H0, hasilnya tidak didapatkan

kesenjangan antara teori dengan praktek

31
B.SARAN

MAHASISWA

Diharapkan kepada mahasiswadalam memberikan asuhan kebidanan, dengan

benarmahasiswadapatmenguasaiteoridan konsep dari asuhan dan pendidikan kesehatan

yang akan diberikan.

LAHAN PRAKTEK

Diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan dengan mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya bidang kesehatan,dalam

pelaksanaan asuhan kebidanan juga dapat diharapkan, pelaksanaan dilakukan dengan

mengikuti standar pelyanan kebidanan danteori.

INSTITUSI KESEHATAN

Supaya asuhan continuity of care yang telah didokumentasikan dapat

dipertimbangkanuntuk membuat laoran tugas akhir berikutnya dan dapat dijadikan

pertimbangan.

32
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/kehamilan/masa-kehamilan/

https://www.halodoc.com/kesehatan/kehamilan

https://www.halodoc.com/artikel/6-gangguan-kehamilan-yang-muncul-di-trimester-kedua

https://ibu.sehati.co/2019/12/23/tanda-bahaya-kehamilan-trimester-2/

WHO,2016,WHOrecommendationsonantenatalcareforapositivepregnancy experience, UK

WHO,2016,StandardsForImprovingQualityOfMaternalAndNewbornCareIn

Health Facilities, Switzerland

Kemenkes, Rencana StrategisKementerianKesehatanTahun 2015-2019,Jakarta:

Kementerian Kesehatan RI; 2015.

Kumalasari, Intan, 2015, PanduanPraktik LaboratoriumdanKlinik Perawatan Antenatal,

Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir dan Kontrasepsi, Jakarta: Salemba Medika

33

Anda mungkin juga menyukai