Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN ILMIAHASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN

NEONATAL BY. NY. R UMUR 0 JAM BAYI BARU LAHIR


DENGAN ASFIKSIA RINGAN
DI PUSKESMAS MEDANG

Dosen Pembimbing : Aulia Fatmayanti, S.ST , M.Kes

Disusun Oleh
Anisa Ayu Afandi
P1337424620048

PROGRAM STUDI KEBIDANAN BLORA PROGRAM DIPLOMA TIGA

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Ilmiah Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Neonatal By. Ny. R

Umur 0 Jam Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia Ringan, telah diperiksa dan

disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Blora, …………….……2022
Pembimbing Lahan Praktikan

Sri Wahyuni, S. Tr. Keb. Bdn Anisa Ayu Afandi


NIP. 19750509 200604 2 019 NIM. P1337424620048

Mengetahui
Pembimbing Institusi

Aulia Fatmayanti, S.ST , M.Kes


NIK. 19900111 0139

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik

serta hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ilmiah ini dengan

judul “Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Neonatal By. Ny. R Umur 0 Jam

Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia Ringan” tanpa halangan suatu apapun.

Terselesaikanya laporan ilmiah ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan

berbagai pihak. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dr. Krisdiana Wijayanti, M. Mid Mid selaku Ketua Program Studi

Kebidanan Blora Program Diploma III Politeknik Kesehatan Kementerian

Kesehatan Semarang.

2. Ibu Murti Ani, S.ST, M.Kes selaku Dosen Penanggung Jawab PKK III.

3. Ibu Aulia Fatmayanti, S.ST , M.Kes selaku Dosen Pembimbing Institusi.

4. Ibu Sri Wahyuni, S. Tr. Keb. Bdn selaku Pembimbing Lahan .

5. Bapak dan ibu dosen selaku Ketua Program Studi Kebidanan Blora

Program Diploma III Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan

Semarang.

6. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi dan

dorongan dalam penyelesaian Laporan Ilmiah ini.

7. Rekan-rekan satu angkatan yang telah membantu dan memberi semangat

dalam penyusunan Laporan Ilmiah ini, terima kasih atas kerjasamanya.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih belum sempurna,

baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisanya. Oleh karena itu saya

3
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna menjadi acuan

dan bekal pengalaman bagi saya untuk menjadi lebih baik dimasa yang akan

datang. Semoga laporan ilmiah yang saya buat ini dapat bermaanfaat sebagai ilmu

pengetahuan bagi para pembaca khususnya dalam bidang kesehatan.

Blora

Penulis

4
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................2

KATA PENGANTAR.......................................................................................................3

DAFTAR ISI......................................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................5

Latar Belakang...............................................................................................................5

Rumusan Masalah..........................................................................................................6

Tujuan............................................................................................................................6

Manfaat..........................................................................................................................6

BAB II TINJAUAN TEORI..............................................................................................8

Pengertian......................................................................................................................8

Etiologi dan Faktor Predisposisi Asfiksia Neonatorum..................................................8

Tanda dan Gejala...........................................................................................................9

Penatalaksanaan Resusitasi Bayi Baru Lahir..................................................................9

BAB III TINJAUAN KASUS..........................................................................................11

BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................17

BAB V PENUTUP...........................................................................................................18

Kesimpulan..................................................................................................................18

Saran............................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19

5
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kematian selama periode neonatal merupakan penyebab sebagian

besar kematian anak, dan dianggap sebagai indikator yang berguna untuk

kesehatan dan perawatan bayi baru lahir. Angka kematian bayi merupakan

jumlah kematian selama 28 hari pertama kehidupan per 1.000 kelahiran

hidup pada tahun tertentu atau periode lain. Kematian neonatal dapat

dibagi lagi menjadi kematian neonatal dini (terjadi selama 7 hari pertama

kehidupan) dan kematian neonatal akhir (terjadi setelah 7 hari terakhir

sebelum hari ke 28 selesai) (WHO, 2020).

Kehamilan, persalian dan menyusukan anak merupakan proses

alamiah bagi kehidupan seorang ibu dalam usia produktif. Bila terjadi

gangguan dalam proses ini, baik itu gangguan fisiologis maupun

psikologis dapat menimbulkan efek yang buruk tidak hanya terhadap

persalinan.

Secara global, jumlah kematian neonatal pada tahun 2019

sebanyak 2,4 juta (sekitar 6.700 kematian neonatal setiap harinya).

Mayoritas dari semua kematian neonatal (75%) terjadi selama minggu

pertama kehidupan dan sekitar 1 juta bayi baru lahir meninggal dalam 24

jam pertama. Indonesia sendiri masuk dalam 10 besar negara teratas

6
dengan jumlah tertinggi kematian bayi baru lahir pada 2019, yaitu

sejumlah 60 (ribuan) dan menempati peringkat ke 7 (WHO, 2020).

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2017 menunjukkan AKN sebesar 15 per 1.000 kelahiran hidup,

(Kemenkes RI, 2019). AKN tahun 2015 sampai dengan 2019 cenderung

mengalami penurunan di Provinsi Jawa Tengah. pada tahun 2015 AKN di

Jawa Tengah sebesar 7,2 per 1.000 kelahiran hidup turun menjadi 5,8 per

100.000 kelahiran hidup pada tahun 2019.

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis peroleh di Puskesmas

Medang, maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Asuhan

Kebidanan pada By. Ny. R umur 0 jam dengan asfiksi ringan di

Puskesmas Medang”.

Rumusan Masalah

Bagaimana asuhan kebidanan yang diberikan kepada By. Ny. R

usia 5 menit pertama dengan kegawatdaruratan neonatal yaitu asfiksia

ringan di Puskesmas Medang?

Tujuan

1. Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan gawatdarurat pada

neonatal di Puskesmas Medang melalui pendekatan manajemen

kebidanan sesuai dengan wewenang bidan.

2. Tujuan khusus

7
a. Dilaksanakannya pengkajian dan analisis data pada By. Ny. R

umur 0 jam dengan asfiksi ringan di Puskesmas Medang.

b. Dirumuskannya diagnosa/ masalah aktual pada By. Ny. R umur 0

jam dengan asfiksi ringan di Puskesmas Medang.

c. Dirumuskannya diagnosa/masalah potensial pada By. Ny. R umur

0 jam dengan asfiksi ringan di Puskesmas Medang.

d. Diidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi pada By. Ny. R umur

0 jam dengan asfiksi ringan di Puskesmas Medang.

e. Ditetapkannya rencana tindakan asuhan pada By. Ny. R umur 0

jam dengan asfiksi ringan di Puskesmas Medang.

f. Dilaksanakannya tindakan asuhan yang disusun pada By. Ny. R

umur 0 jam dengan asfiksi ringan di Puskesmas Medang.

g. Diketahuinya hasil tindakan yang telah dilakukan pada By. Ny. R

umur 0 jam dengan asfiksi ringan di Puskesmas Medang.

h. Didokumentasikannya semua temuan dan tindakan yang telah

diberikan pada By. Ny. R umur 0 jam dengan asfiksi ringan di

Puskesmas Medang.

Manfaat

Manfaat penulisan lapoan ilmiah ini diantaranya adalah:

1. Manfaat teoritis

Menerapkan teori-teori dalam melakukan penatalaksanaan asuhan

kebidanan kehamilan sesuai dengan standar pelayanan bidan

8
2. Manfaat praktik

Hasil dari laporan ilmiah diharapkan dapat memberikan manfaat

yang berarti bagi institusi pelayanan kesehatan, institusi pendidikan,

penulis dan masyarakat umum

a. Pelayanan kesehatan

Sebagai masukan bagi institusi dan meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan untuk menciptakan kenyamanan dan

kepuasan pasien

b. Institusi pendidikan

Sebagai sumber bacaan untuk menambah wawasan bagi

mahasiswa, khususnya terkait kehamilan kegawatdarutaran

neonatal dan sebagai bahan masukan dalam kegiatan belajar

mengajar terutama mengenai pelaksanaan bagi kehamilan

kegawatdarutaran neonatal.

c. Penulis

Mendapatkan gambaran nyata dan memperoleh

pengalaman dalam proses penelitian dan menambah wawasan

dalam penelitian.

d. Pasien

Mendapatkan pelayanan sesuai standar pelayanan

kebidanan pada kehamilan kegawatdarutaran neonatal.

9
e. Tenaga kesehatan

Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan untuk

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya kehamilan

kegawatdarutaran neonatal.

10
BAB II

TINJAUAN TEORI

Pengertian

Asfiksia adalah keadan bayi tidak bernafas secara spontan dan

teratur segera setelah lahir. Seringkali bayi yang sebelumnya mengalami

gawat janin akan mengalami asfiksia sesudah persalinan. Masalah ini

berkaitan dengan ibu, tali pusat atau masalah pada bayi selama atau

sesudah persalinan.

Etiologi dan Faktor Predisposisi Asfiksia Neonatorum

Etiologi dan Faktor Predisposisi Penyebab terjadinya Asfiksia

menurut (DepKes RI, 2017):

1. Faktor Ibu

a. Preeklamsia dan eklamsia.

b. Perdarahan abnormal (plasenta prervia atau plasenta).

c. Partus lama atau partus macet.

d. Demam selama persalinan.

e. Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV).

f. Kehamilan post matur. 7) Usia ibu kurang dari 20 tahun

atau lebih dari 35 tahun.

2. Faktor Bayi

a. Bayi Prematur (Sebelum 37 minggu kehamilan).

11
b. Persalinan sulit (letak sungsang, bayi kembar, distosia

bahu, ektraksi vakum, forsef).

c. Kelainan kongenital.

d. Air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan).

3. Faktor Tali Pusat

a. Lilitan tali pusat.

b. Tali pusat pendek.

c. Simpul tali pusat.

d. Prolapsus tali pusat.

Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala(menurut Dewi.205; h.52):

1. Asfiksia berat (nilai APGAR 0-3)

Pada kasus asfiksia berat, bayi akan mengalami

asidosis,sehingga memerlukan perbaikan dan resusitasi aktif

dengan segera. Tanda dan gejala yang yang muncul pada

asfiksiam berat adalah sebagai berikut:

a. Frekuensi jantung kecil, yaitu <40 per menit.

b. Tidak ada usaha napas.

c. Tonus otot lemah bahkan hampir tidak ada.

d. Bayi tampak pucat bahkan sampai berwarna kelabu.

2. Asfiksia ringan (nilai APGAR 4-6).

Pada asfiksia ringan, tanda gejala yang muncul adalah

sebagai berikut:

12
a. Frekuensi jantung menurun menjadi 60-80 kali permenit.

b. Usaha nafas lambat.

c. Tonus otot biasanya dalam keadaan baik.

d. Bayi masih bereaksi terhadap rangsangan yang diberikan.

e. Bayi tampak siannosis.

3. Asfiksia ringan (nilai APGAR 7-5).

Pada asfiksia ringan, tanda dan gejala yang sering muncul

adalah sebagai berikut:

a. Bayi tampak sianosis.

b. Adanya retraksi sela iga.

c. Bayi merintih.

d. Adanya pernafasan cuping hidung.

e. Bayi kurang aktifitas

Penatalaksanaan Resusitasi Bayi Baru Lahir

Setelah melakukan penilaian dan memeutuskan bahwa BBL perlu

resusitasi, tindakan harus segera dilakukan. Penundaan akan

membahayakan bayi. Jika bayi tidak cukup bulan dan atau tidak

bernafas megap-megap dan atau tonus otot tidak baik. Maka langkah

awal yang dilakukan adalah :

a. Tahap Awal

Langkah awal diselesaikan dalam waktu ≤ 30 detik. Bagi

kebanyakan BBL 5 langkah awal di bawah ini cukup merangsang

bayi bernafas spontan dan teratur. Langkah tersebut meliputi :

13
1. Jaga bayi tetap hangat

2. Atur posisi bayi

3. Isap lendir

4. Keringkan dan rangsangan taktil

b. Tahap II : Ventilasi

1. Pasang sungkup

2. Ventilasi 2 kali

3. Ventilasi 20 kali dalam 30 detik

4. Ventilasi, setiap 30 detik, lakukan penilian ulang nafas

5. Siapkan rujukan bayi belum bernafas spontan sesudah 2 menit

resusitasi

6. Lanjutkan ventilasi, nilai ulang nafas dan nilai denyut jantung.

14
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN NEONATAL

BY. NY. R UMUR 0 JAM BAYI BARU LAHIR

DI PUSKESMAS MEDANG

I. PENGKAJIAN

Tanggal: 20 Maret 2023

Jam : 15.15 WIB

Tempat: Ruang Persalinan

A. IDENTITAS PASIEN :

a. Identitas bayi

Nama : By. Ny. R

Tanggal/jam lahit : 20 Maret 2023/ 15.15 WIB

Jenis klamin : Laki-laki

b. Identitas orang tua

Nama : Ny. R Nama : Tn. A

Umur : 35 tahun Umur : 36 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

15
Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa

Alamat : Ngampel Alamat : Ngampel

B. DATA SUBYEKTIF

1. Riwayat kehamilan ibu

a. Umur kehamilan : 39 minggu.

b. Riwayat penyakit dalam hamil : Ibu mengatakan tidak pernah

menderita penyakit menular seperti Hepatitis B dan TBC

(Tuberkulosis), penyakit menular seksual seperti sifilis, gonorrhea,

HIV (Human Immunodefesiecy Sindrome)/AIDS (Acquired Immuno

Deficiency Syndrome), penyakit menurun seperti Hepatitis, DM

(Diabetes Militus), penyakit menahun seperti ginjal, paru-paru dan

jantung.

c. Kebiasaan selama hamil :

Merokok : Ibu mengatakan tidak pernah merokok.

Konsumsi alcohol :Ibu mengatakan tidak pernah

mengkonsumsi alcohol.

Jamu-jamuan, narkoba, maupun obat-obatan bebas : Ibu mengatakan

tiodak pernah mengkonsumsi jamu-jamuan, narkoba, maupun obat-

obatan bebas.

d. Riwayat Natal :

Tanggal lahir : 20 Maret 2023

BB : Belum dilakukan

PB : Belum dilakukan

16
Jenis kelamin : Laki-laki

Tunggal/gemeli : Tunggal

Lama persalinan kala I, kala II:

Kala I : 5 jam

Kala II : 15 menit

Komplikasi persalinan: tidak ada

e. Riwayat Perinatal : Penilaian Apgar Score

Waktu Appearance Pulse Grimace Activity Respiratory Score

1 Menit 1 2 1 2 1 7

2. Pola kebiasaan sehari-hari

Pola nutrisi : bayi belum minum ASI.

Pola eliminasi : bayi belum BAB dan BAK.

Pola istirahat : bayi belum tidur.

Pola aktifitas : bayi bergerak aktif.

C. DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan umum:

Keadaan umum : Bayi merintih.

Kesadaran : Composmentis

Nadi : 120 x/mnt

Suhu /T : 36,5 °C

RR : 35 x/menit

17
18
2. Status present

Kepala : Mesochepal, tidak hematoma, tidak ansepal.

Mata : Simetris, konjungtiva berwarna merah muda, seklera tidak

ikterik, refelek pupil baik, bersih, tidak ada secret.

Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada kelainan pernafasan

cuping hidung, bersih, tidak ada secret.

Mulut : Simetris, warna bibir pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada

labioskisis ataupun palatokisis.

Telinga : Simetris, tidaka ada serumen yang keluar, tidak ada

ganguan pendengaran.

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tiroid, dan vena

jugularis.

Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada

benjolan, tidak ada bunyi ronchi dan bunyi whezing.

Abdomen : Tali pusar basah, tidak ada pembesaran hematoma

umbilikus, tidak ada benjolan.

Lipat paha :Tidak ada varises, tidak ada odema, lipatan paha bersih.

Genetalia : Jenis kelamin laki-laki, testis sudah turun dalam skorotum

dan tidak ada kelainan.

Ekstremitas

Atas : Simetris, jari lengkap, kapila refile baik, turgor kulit baik,

gerak lemah.

19
Bawah : Simetris, jari lengkap, kapila refile baik, turgor kulit baik,

gerak lemah.

Punggung : Tidak ada kelinan tulang belakang, tidak ada spina bifida.

Anus : Berlubang, tidak atresia ani.

Kulit : Kebiruan pada bagian ektremitas atas, badan merah muda,

tidak ada memar.

Reflek : belum dilakukan pemeriksaan reflek

II. INTERPRETASI DATA DASAR

By. Ny. R laki-laki umur 0 jam dengan asfiksi ringan.

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Asfiksia sedang sampai berat, hipertermi, hipoksia, kematian.

IV. TINDAKAN SEGERA

Penangan pada asfiksia ringan yaitu pembebasan jalan nafas dan menjaga

agar suhu tubuh tetap hangat.

V. INTERVRENSI

Tanggal: 20 Maret 2023

Jam : 15.15 WIB

1. Hangatkan bayi

2. Atur posisi

20
3. Isap lender

4. Keringkan bayi rangsang taktil

5. Atur posisi kembali

6. Lakukan penilaian APGAR skor bayi

7. Asuhan pasca resusitasi

VI. PENATALAKSAAN

Tanggal: 20 Maret 2023

Jam : 15.16 WIB

1. Menghangatkan bayi dengan posisi terlentang dibawah lampu

pemanas, pertahankan selimut yang menutupi tubuh bayi

2. Mengatur posisi kepala bayi agar setengah ekstensi, untuk membuka

jalan nafas dengan menyangga bahu bayi dengan lipatan kain.

3. Menghisap/ membersihkan lendir yang ada dimulut dan hidung bayi,

yaitu dengan menggunakan suction pada mulut ˂5 cm dan kemudia

hidung ˂3 cm.

4. Mengeringkan bayi dan melakukan rangsangan taktil dengan

menepuk-nepuk telapak kaki bayi.

5. Mengatur kembali posisi kepala bayi dan mengganti kain yang basah

dengan kain yang bersih dan kering

6. Melakukan Penilaian kembali Apgar skor bayi

7. Melakukan asuhan pasca resusirasi yaitu, pengukuran antropometri

pada bayi dan Menyuntik vit. k 1 mg dipaha kiri bayi untuk mencegah

perdarahan pada bayi.

21
VII. EVALUASI

Tanggal: 20 Maret 2023

Jam : 15.20 WIB

1. Bayi tetap hangat

2. Sudah dilakukan,kepala bayi ekstensi

3. Sudah dilakukan, mulut dan ledir yang ada dimulut dan hidung bayi

sudah dibersihkan

4. Sudah dilakukan, bayi disudah mulai bernafas

5. Kepala bayi sedikit ekstensi, bayi dibungkis kain tetapi tidak menutupi

muka dan dada agar bisa memantau pernafasan.

6. Bayi bernafas normal

Waktu Appeacre Pulse Grimace Activity Respiration Total

5 menit 2 2 1 2 2 9

pertama

10 menit 2 2 2 2 2 10

pertama

7. Hasil pengukuran antropometri

Jenis Kelamin : Laki-laki Lila : 12 cm

BB : 3000 gram PB : 49 cm

LK : 34 cm LD : 33 cm

8. Dan sudah dilakukan injeksi vit. k 1 mg dipaha kiri secara IM

22
BAB IV

PEMBAHASAN

Dari hasil tinjauan kasus By. Ny. R umur 0 jam dengan asfiksi ringan,

didapatkan bahwa: Dari hasil subyektif bayi lahir sepontan merintih, tubuh merah

muda namun pada bagian ekstremitas tangan mengalami kebiruan, gerak aktif.

Pada pengkajian obyektif pada pemeriksaan denyut jantung 120 x/menit,

pernafasan 35 x/menit. Dengan demikian, nilai skor Apgar yang didapat yaitu 7.

Hal tersebut sesuai dengan teori menurut Mocthar, R (2012) dan Ghai (2011).

Analisa yang didapatkan dari data subyektif dan obyektif yaitu yaitu By.

Ny. E umur 0 jam dengan asfiksi ringan. Penatalaksanaan sudah sesuai dengan

kebutuhan By. Ny. R yaitu menghisap/ membersihkan lendir yang ada dimulut

dan hidung bayi, yaitu dengan menggunakan suction pada mulut ˂5 cm dan

kemudia hidung ˂3 cm, mengeringkan bayi dan melakukan rangsangan taktil

dengan menepuk-nepuk telapak kaki bayi. mengatur kembali posisi kepala bayi

dan mengganti kain yang basah dengan kain yang bersih dan kering dan

melakukan penilaian kembali Apgar skor bayi. Hal ini sesuai dengan teori

menurut Novita (2011), Tidak memerlukan tindakan yang istimewa, yang

dilakuakan yaitu pemberian lingkungan suhu yang baik pada bayi, pembersihan

jalan nafas bagian atas dari lendir dan sisa-sisa darah, jika diperlukan memberikan

rangsangan, selanjutnya observasi suhu tubuh, apabil cenderung turun untuk

sementara waktu dapat dimasukkan kedalam incubator. Dengan ini dapat

disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik pada asuhan

kebidanan kegawatdaruratan neonatal dengan asfiksia ringan.

23
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subyektif yaitu ibu

merasa senang bayinya telah lahir, Mahasiswa mampu melakukan

pengkajian data obyektif pada bayi Ny. R usia 5 menit dengan asfiksia

ringan. mahasiswa mampu melakukan penatalaksaan pada bayi patologis

dengan asfiksia ringan yaitu memberitahu ibu hasil pemeriksaan,

memberikan tindakan pencegahan kehilangan nafas, panas, jaga

kehangatan bayi dengan menyelimuti bayi, hidupkan radian wanner untuk

menghangatkan dada bayi, melakukan rangsangan taktil dengan usap-usap

punggung bayi, melakukan tindakan penilaian bayi seperti perhatikan dan

nilai nafas bayi, nilai warna kulit, nilai gerakan bayi, melakukan perawatan

tali pusat dibungkus dengan kassa steril, pemberian injeksi vitamin k

untuk mencegah perdarahan pada otak dilakukan dipaha kiri secara

intramuskular, mahasiswa mampu menyimpulkan kesenjangan teori dan

praktik dengan hasil tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.

Saran

1. Bagi Institusi pelayanan

Dalam memberikan asuhan kebidanan, diharapkan bidan

meningkatkan kualitas pelayanan

24
2. Bagi Mahasiswa

Diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan berfikir

dalam meneliti kesenjangan teori dan praktik.

3. Bagi Institusi pendidikan

Diharapkan memberikan bimbingan penuh agar mahasiswa trampil

dalam memberikan asuhan kebidanan pada kegawatdaruratan neonatal.

4. Bagi klien dan keluarga

Kerja sama klien dan keluarga harus lebih ditingkatkan sehingga dapat

menghasilkan asuhan kebidanan yang berkualitas.

25
DAFTAR PUSTAKA

Dinkes Kabupaten Blora. Profil kesehatan kabupaten blora 2018. Blora: Dinas

Kabupaten Blora: 32-35.

Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Profil kesehatan provinsi jawa tengah 2018. Jawa

Tengah: Dinas Provinsi Jawa Tengah: 48-52.

Kemenkes RI. Profil kesehtan Indonesia tahun 2018. Jakarta: Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia. 08522592555: 72-112.

Sudarti, dkk. 205. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan Anak Balita.

Yogyakarta : Nuha Medika

JNPK-KR. 2016.Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal (APN).Jakarta : JNPK-

KR

Ghai, dkk. Pencegahan dan Penatalaksanaan Asfiksia Neonatorium. Health

Technology Assessment Indonesia Departemen Kesehatan Republik

Indonesia. 2011.

Manoe, Vera Muna dan Idham Amir. Gangguan Fungsi Multi Organ pada Bayi

Asfiksia Berat. Sari Pediatri. 2016.

Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.

Jakarta: 2016.

Regina, vt Novita. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Rusman, Mochtar. 2012. Sinopsis Obstetri 3ed., Vol. 1. Jakarta: ECG.

World Health Organization (WHO). Newborns: Improving Survival and well-

being. Geneva. World Health Organization; 2020.

26

Anda mungkin juga menyukai