Anda di halaman 1dari 87

BUKU LOGBOOK PRAKTIK PROFESI

STASE ASUHAN KEBIDANAN PRA NIKAH DAN PRA KONSEPSI

IDENTITAS MAHASISWA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


PROGRAM PROFESI

Nama Mahasiswa : Harsani soraya


NIM : 20221037
Tempat/ Tanggal Lahir : Gowa/07 Oktober 1989
No. HP : 082238130107
Email : oyaharsani@gmail.com
Alamat : Jl. Nenas no, Kel. Balangnipa

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI PROGRAM PROFESI


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS
(ITKES)
MUHAMMADIYAH SIDRAP
2022/2023
SAMBUTAN

REKTOR ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP

Dengan senantiasa memanjatkan puji dan syukur kepada Allah


SWT, karena atas rahmat dan karuniaNya jualah maka Logbook
Praktik Stase Asuhan Kebidanan Pra Nikah dan Pra Konsepsi
Program studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi ITKES
Muhammadiyah Sidenreng Rappang tahun 2022/2023 dapat
diselesaikan.
Kami haturkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas
kerjasama dalam melaksanakan tugas – tugas ini dengan baik
Harapan kami dengan Kepada semua pihak yang telah berjasa
dalam penyusunan loogbook ini, sekali lagi diucapkan terima kasih.
Dan marilah kita berkomitmen untuk memajukan Pendidikan Tinggi
ITKES Muhammadiyah Sidrap dengan menjadi bagian penting dalam
Peningkatan Sumber Daya Manusia yang islami dan berkemajuan.

Pangkajene, 11 Zulhijjah 1443 H


20 Juli 2022 M
Rektor,
Ttd

DR.Muhammad Tahir, SKM.,M.


Kes
NBM. 1069207
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT,


karena atas izin-Nya jualah maka Logbook Praktik Stase Asuhan
Kebidanan Pra Nikah dan Pra Konsepsi Program studi Pendidikan
Profesi Bidan Program Profesi ITIKES Muhammadiyah Sidenreng
Rappang tahun 2022 - 2023 dapat diselesaikan.
Kami sadar bahwa apa yang terkandung dalam pedoman ini

belum tersaji dengan optimal, sehingga perlu kritik dan saran demi

tersempurnanya pedoman ini.

Jazakumullahu khairan katsiran.

Fastabiqulkhaerat.

Sidrap, 20 Oktober 2022


Ketua Prodi Pendidikan Profesi
Bidan
ITKes Muhammadiyah Sidrap

TTD

Wilda Rezki Pratiwi, S.ST., M. Kes


NBM. 1259290
METODE BIMBINGAN EVALUASI
STASE CBD Manaj
Tutorial K Laporan TOTAL
BST Refleksi K Journal R OMP DOPS Mini C OSLER OSCE
K (COC)
Keterampilan Dasar Praktik
Kebidanan 1 3 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 7

Asuhan Kebidanan pada Pra


1 2 0 1 0 2 1 0 1 0 0 2 10
Nikah dan Pra Konsepsi
Asuhan Kebidanan
2 50 0 1 0 2 4 2 2 1 0 16 80
Kehamilan
Asuhan Kebidanan Persalinan
1 23 1 1 0 1 5 2 2 1 0 2 39
Asuhan Kebidanan Bayi Baru
1 25 1 1 0 2 3 1 1 1 0 9 45
Lahir
Asuhan Kebidanan Nifas 1 60 1 1 0 2 5 2 2 1 0 20 95
Asuhan Kebidanan Pada
Bayi, Balita dan Anak Pra 1 61 0 1 0 2 5 2 2 1 0 20 95
Sekolah
Asuhan Keluarga Berencana
1 10 0 1 0 2 1 1 1 1 0 2 20
dan Pelayanan Kontrasepsi
Asuhan Pada Remaja dan
1 2 0 1 0 0 0 1 2 0 0 1 8
Perimenopause
Asuhan Kebidanan
0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2
berkelanjutan
Asuhan Kebidanan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
Komunitas
Manajemen Pelayanan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
Kebidanan
TOTAL 10 236 3 8 4 13 24 15 13 6 0 76 405
STASE II

LOGBOOK PRAKTIK STASE ASUHAN KEBIDANAN


PRA NIKAH DAN PRA KONSEPSI)
STASE II
ASUHAN PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan pengalaman belajar klinik pada mahasiswa dalam
lingkup asuhan remaja yang meliputi kesehatan fisik, mental
pranikah, persiapan kehamilan sehat dan kesehatan reproduksi
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan asuhan kebidanan pada pranikah dan prakonsepsi secara
holiktis, komprehensif dan berkesinambungan yang didukung kemampuan
berpikir kritis, rasionalisasi klinis dan reflektif
b. Mampu melakukan deteksi dini, konsultasi, kolaborasi dan rujukan, didukung
kemampuan berpikir kritis dan rasionalissi klinis sesuai lingkup asuhan
reproduksi.
c. Mampu melakukan KIE, promosi kesehatan dan konseling tentang kesehatan
reproduksi
d. Mampu melakukan pendokumentasian asuhan dan pelaporan pelayanan
kebidanan sesuai kode etik profesi (pranikah dan prakonsepsi)
e. Mampu melakukan KIE, promosi kesehatan dan konseling tentang kesehatan
reproduksi, kehidupan berkeluarga sehat antara lain; perilaku reproduksi sehat,
perencaan keluarga, persiapan menjadi orang tua, pemunahan hak asasi manusia,
keadilan dan kesetaraan gender
f. Mampu melakukan upaya pemberdayaan perempuan sebagai mitra untuk
meningkatkan kesehatan perempuan
g. Mampu membuat keputusan secara tepat dalam pelayanan kebidanan
berdasarkan pemikiran logis, kritis, inovatif sesuai dengan kode etik

B. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


Waktu Praktik : 16-28 Januari 2023
Tempat : Puskesmas Samataring
Bagian : Stase Pranikah/prakonsepsi

C. KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI

1. Konseling pranikah

2. Konseling Kesehatan reproduksi pada wanita


3. Melakukan skrining HIV pranikah / pre marital check up

4. Teknik pengambilan dan pengiriman sediaan pap smear

5. Melakukan deteksi dini dan kolaborasi interprofesional dalam


kasus : a) amenore primer dan sekunder b) benjolan pada payudara
c) disminore d) DUB e) infeksi saluran reproduksi dan infeksi
menular seksual (gonorhea, hepatitis, TORCH, PMS/PHDD, PCO,
PID, sifilis, trichomonas, vulvovaginalis, candidiasis) f) Gejala
fertilitas primer dan sekunder g) risiko tinggi masa prakonsepsi

6. Imunisasi pranikah

7. Penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi, penyakit


menular seksual (PMS), HIV/AIDS, hepatitis

8. Identifikasi gangguan masalah dan kelainan-kelainan sistem


reproduksi

9. Kolaborasi dan atau rujukan secara tepat pada wanita atau ibu
dengan gangguan sistem reproduksi

10. Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada pranikah

11. Pemeriksaan dan konseling pranikah

12. asuhan dan konseling jenis-jenis kontrasepsi

13. persiapan menjadi orang tua

14. konseling persiapan kehamilan

15. Evidancebased terkait prakonsepsi

16. Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada prakonsepsi

D. TARGET

1. CBD 1
2. BST 2
3. Refleksi Kasus 1
4. Journal Reading 2
5. OMP 1
LAPORAN CASE BASED DISCUSSION (CBD)
STASE PRA NIKAH/PRA KONSEPSI
ASUHAN KEBIDANAN PADA NN”S”
DENGAN DISMENORE
TAHUN AKADEMIK
2022-2023

Preseptor Pembimbing Pendidikan : Resky Devi Akib,S.ST.,M.Keb

Disususn Oleh :
Harsani Soraya
202210037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP
2022-2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN CASE BASED DISCUSSION (CBD)
STASE PRA NIKAH/PRA KONSEPSI
ASUHAN KEBIDANAN PADA NN”S”
DENGAN DISMENORE
TAHUN AKADEMIK
2022-2023

Sinjai, 18 Januari 2023

Preseptor Institusi Preceptor Lahan Mahasiswa


TTD TTD TTD

Nama: Resky Devi Akib,S.ST.,M.Keb Nama: Ika Destari,S.ST Nama: Harsani Soraya
NIDN: 0917079403 NIP:199412242019032022 NIM: 202210037
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut (Maryanah, 2019) masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami oleh

remaja adalah nyeri saat menstruasi yang mengakibatkan terganggunya bermacam-macam

aktivitas. Masa remaja menurut (Nurhayati,2016) adalah suatu hal formatif yang dialami

oleh seorang remaja yaitu peralihan dari anak-anak menjadi dewasa, dan merupakan proses

menuju kematangan mulai dari aspek fisik, psikologis, mental, emosional dan social yang

sering disebut dengan masa pubertas. Menurut WHO dalam (Windiyaningsih,2018) remaja

adalah penduduk yang berusia 10-19 tahun. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 4

Tahun 1979 mencapai umur 21 tahun dan belum menikah.

Pada umumnya menstruasi terjadi mengikuti pola yang teratur dan tidak memiliki

masalah, namun demikian ada beberapa wanita yang mengalami beberapa kelainan pada

saat tertentu. Kelainan-kelainan yang paling umum adalah rasa sakit saat menstruasi (nyeri

haid) dan sindrom pre menstruasi. Sekitar sepertiga wanita mengalami menstruasi akan

merasakan beberapa sakit yang menyertai menstruasi (mona, 2015)

Pada saat haid, sebagian perempuan ada yang mengalami berbagai gangguan haid

dari yang ringan, sedang sampai yang cukup berat. Misalnya ada sebagian yang mengalami

kram karena kontraksi otot-otot halus pada rahim, sakit kepala, sakit perut, merasa lemas

hingga nyeri yang luar biasa. Nyeri yang berlebihan pada perut bagian bawah sering terjadi

selama menstruasi disebut dismenorhea (Mona,2015)

Menurut data dari Worl Health Organization (WHO) tahub 2012 didapatkan

kejadian dismenorea sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita mengalami dismenorhea dengan

10-15% mengalami dismenorhea berat. Angka kejadian dismenorhea di dunia sangat besar

rata-rata hampir lebih dari 50% wanita mengalami (Studi et L., 2019). Prevalensi disetiap
Negara berbeda-beda . adapun prevalensi di Negara Amerika Serikat kurang lebih sekitar

85%, di Italia sebesar 81,1%, serta di Australia sebesar 80%. Prevalensi rata-rata di Asia

kurang lebih sekitar 84,2% dengan spesifikasi 68,7% terjadi di Asia Timur laut, 74,8% di

Asia Timur Tengah dan di Asia Barat laut sekitar 54,0%. Prevalensi di Negara Asia

Tenggara juga berbeda adapun angka kejadia dismenorhea di Malasyia mencapai 69,4%,

Thailand 84,2% (Tsamara et al,. 2020).

Sedangkan angka kejadian dismenorea berdasarkan dari data profil kesehatan

Indonesia 2013 terdiri dari 54,89% dismenorhea primer dan 9,36% dismenorhea sekunder

(Studi et al., 2019). Berdasarkan profil kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018

angka kejadian dismenorhea cukup tinggi yaitu tingkat nyeri ringan sebesar 57,7%, nyeri

sedang 38,5%. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya remaja putri yang mengalami

dismenorea (Dinkes Sulsel, 2018)

B. Tujuan

1. Mahasiswa memiliki kemampuan untuk memberikan asuhan kebidanan pada kasus

stase pra nikah dan pra konsepsi

2. Untuk memenuhi laporan case based discussion stase pra nikah dan pra konsepsi

3. Untuk mengetahui konsep dasar dismenore dengan teori evidence based

4. Mampu memberikan asuhan kebidanan pada kasus dismenore


TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Dismenore

Dismenore (dysmenorrhea) berasal dari kata dalam bahasa Yunani Kuno (Greek)

kata tersebut berasal kata dys yang berarti sulit, nyeri abdomen abnormal, meno yang

berarti bulan dan rhea yang berarti aliran atau arus. Secara singkat dismenore dapat

didefinisikan sebagai aliran menstruasi yang sulit atau menstruasi yang mengalami nyeri

(Sari,2017). Disminore adalah nyeri perut yang berasal dari kram Rahim dan terjadi

selama menstruasi (Ariani,2018). Menurut (Sari,2017) Dismenore yakni nyeri

menstruasi yang dikarakteriristik sebagai nyeri singkat sebelum atau selama menstruasi

nyeri itu berlangsung. Dismenore merupakan rasa nyeri saat menstruasi yang

mengganggu kehidupan sehari-hari wanita dan mendorong penderita untuk melakukan

pemeriksaan atau konsultasi ke dokter, atau dating ke bidan (Andriani,2018).

Dismenore atau nyeri haid merupakan salah satu keluhan ginekologi yang paling

umum pada perempuan muda yang dating ke klinik atau dokter. Hampir semua

perempuan mengalami rasa tidak nyaman selama haid, seperti rasa tidak enak di perut di

bagian bawah dan biasanya juga disertai dengan mual, pusing, bahkan pingsan

(Apriyanti, 2018). Dismenore dapat mengakibatkan nyeri tajam intermiten atau nyeri

tumpul yang pegal dan biasanya ditandai nyeri kram ringan sampai sedang pada bagian

punggung atau abdomen bagian bawah, dapat menjalar sampai ke paha dan sakram

bawah. Nyeri ini biasanya terjadi beberapa hari sebelum haid atau bisa bersama-sama

dengan menstruasi. Dismenore umumnya mencapai puncak setelah 24 jam dan mereda

setelah 48 jam (Hughes Audrey,2010)


B. Gejala Dismenore

Dismenore menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke

punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul

atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada. Biasanya nyeri mulai timbul sesaat

sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah

2 hari akan menghilang (Dewi,2013).

Sedangkan menurut (Jakson,2014) tanda dan gejala yang akan dirasakan saat nyeri

haid atau dismenore adalah kram dari kontraksi uterus kecil berupa mual karena

fluktuasi kadar hormone, sakit kepala karena turunnya kadar hormone dalam tubuh.

C. Klasifikasi Dismenore

Menurut (Ariani,2018) dismenore dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu dismenore

primer dan dismenore sekunder. Dismenore primer yaitu nyeri haid yang dijumpai tanpa

kelainan alat-alat genitalia yang nyata, sedangkan dismenore sekunder yaitu nyeri haid

yang disebabkan oleh kelainan ginekologi seperti salpingitis kronika, endometriosis,

servisitis uteri dan lain-lain.

Menurut (Andira 2010 dalam Nim,2018) berdasarkan klasifikasi dismenorea dibagi

menjadi 2 yaitu ;

1. Dismenore Primer (spasmodic)

Dismenorea primer merupakan salah satu rasa sensai nyeri pada saat

menstruasi yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari pada remaja yang

mengalami dismenora atau nyeri saat menstruasi (Inayati, 2017). Dismenorea primer

biasanya dimulai pada saat seorang wanita berumur 2-3 tahun setelah menarche dan

mencapai puncaknya pada usia 15 dan 25 tahun. Penyebabnya adalah adanya

peningkatan kontraksi Rahim yang dirangsang oleh prostaglandin (prostaglandin

adalah salah satu mediator kimia atau hormone yang ada di dalam tubuh yang dapat
menimbulkan terjadinya kontraksi pembuluh-pembuluh darah dan penurunan aliran

darah sehingga menyebabkan terjadinya proses ischemia dan necrosisi pada sel-sel

dan jaringan yang ada di dalam tubuh.

2. Dismenore Sekunder

Dismeneore sekunder sangat jarang terjadi biasanya, terjadi pada wanita

yang berusia sebelum 25 tahun dan dapat terjadi pada wanita 25%wanita yang sering

mengalami dismenorea. Penyebabnya, endometrosis (yaitu pertumbuhan jaringan

dan dinding rahim pada daerah di luar rahim seperti (Tuba fallopi atau

Ovarium),peradangan Tuba fallopi, pemakaian IUD dan peradangan ronggadalam

daerah kemaluan (Nim,2018)

D. Derajat Dismenore

Setiap menstruasi menyebabkan rasa nyeri, terutama pada awal menstruasi namun

dengan kadar nyeri yang berbeda-beda. Sedangkan menurut (Casteli,2013), ditinjau dari

berat ringannya rasa nyeri, dismenorea dibagi menjadi :

1. Dismenore ringan

Yaitu dismenore dengan rasa nyeri yang berlangsung beberapa saat sehingga perlu

istirahat sejenak untuk menghilangkan nyeri tanpaa disertai pemakaian obat

2. Dismenore sedang

Yaitu dismenore yang memerlukan obat untuk menghilangkan rasa nyeri, tanpa

perlu meninggalkan aktivitas sehari-hari.

3. Dismenore berat

Yaitu dismenore yang memerlukan istirahat sedemikian lama dengan akibat

meninggalkan aktivitas sehari-hari selama 1 hari atau lebih


E. Patofisiologis Dismenore Primer

Dismenore primer terjadi karena peningkatan prostaglandin (PG) F2-alfa yang

merupakan suatu siklooksigenase (COX-2) yang mengakibatkan hipertonus dan

vasokonstriksi pada myometrium sehingga terjadi iskemia dan nyeri pada bagian bawah

perut. Adanya kontraksi yang kuat dan lama pada dinding Rahim, hormone proaglandin

yang tinggi dan pelebaran dinding Rahim saat mengeluarkan darah haid sehingga

terjadilah nyeri saat haid. Bentuk dismenore yang banyak dialami oleh remaja adalah

kekakuan atau kejang di bagian bawah perut (Larasati dan Alatas,2016).

Menurut (Hakim,2017) patofisiologis dismenorea primer disebabkan karena

kelebihan atau ketidak seimbangan dalam jumlah sekresi prostaglandin (PG) dari

endometrium saat menstruasi, prostaglandin F2α(PGF2α) merupakan stimulant

miometrium yang kuat dan vasokonstriktor pada endometrium. Selama peluruhan

endometrium, sel-sel endometrium melepaskan PGF2α saat menstruasi dimulai. PGF2α

merangsang kontraksi miometrium, iskemia dan sensitisasi ujung saraf. Sehingga

menyebabkan dismenorea yang terjadi karena kontraksi uterus yang berkepanjangan dan

penurunan aliran darah ke miometrium.

F. Faktor Resiko Dismenore Primer


Menurut (Alatas,2016) terdapat berbagai faktor risiko dismenore primer

yang berhubungan dengan meningkatnya tingkat kejadiian dismenore, yaitu :

1. Menarche

Menarche merupakan proses dari pematangan fisik dari organ reproduksi

seorang wanita. Pada penelitian Charu et al, bahwa rata-rata usia menarche

umumnya pada umur 12-14 tahun. Wanita dengan usia menarche dibawah 12 tahun

atau menarche dini memiliki 23% lebih tinggi kesempatan terjadi dismenore

dibandingkan dengan wanita dengan menarche pada usia 12-14 tahun. Dismenore
disebabkan karena hoormon prostaglandin yang lebih lama sehingga menyebabkan

kram dan nyeri pada perut.

2. Riwayat keluarga dengan keluhan dismenore

Menurut (Larasati,2016) mengemukakan bahwa 39,46% wanita yang

menderita dismenore memiliki keluarga dengan keluhan dismenore seperti ibu atau

saudara kandung. Maka terdapat hubungan yang kuat antara riwayat keluarga

dengan dismenore. Hal ini disebabkan adanya faktor genetik yang mempengaruhi

sehingga apabila ada keluarga yang mengalami dismenore cenderung mempengaruhi

psikis wanita tersebut. Pada penelitian Mool Raj et al, pada wanita dengan riwayat

angota keluarga (ibu atau saudara) dengan keluhan dismenore memiliki 3 kali

kesempatan lebih besar mengalami dismenore dibandingkan wanita tanpa riwayat

keluarga dismenore. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Malisa (2018) mengenai

hubungan usia menarche dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri kelas

VIII SMP juga menunjukkan hasil ada hubungan yang bermakna antara usia

menarche dengan kejadian dismenore, dimana 68 responden di SMP tersebut yang

mendapatkan menarche pada usia yang capat atau <12 tahun yaitu sebnayak 37

responden (54,4%) dari 68 responden. Dan berdasarkan kejadian dismenore primer

pada penelitian in dimana dari 68 responden yang mengalami dismenore primer

dengan derajat sedang yaitu sebanyak 30 responden (44,1%).

3. Indeks masa Tubuh

Kejadian dismenore berhubungan dengan status gizi bagi seorang wanita.

Salah satu pengukuran status gizi yaitu berdasarkan indeks masa tubuh (IMT).

Wanita dengan indeks masa tubuh (IMT) kurang dari berat badan normal dan

kelebihan berat badan (overweight) lebih mungkin untuk menderita dismenore jika

dibandingkan dengan wanita IMT normal. Pada penelitian Manorek et al di salah


satu Sekolah Menengah Atas di Manado di temukan dari 23%siswi dengan status

gizi tidak normal (gemuk dan kurus), 75,8% diantaranya mengalami dismenore.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa status gizi berkaitan erat dengan tingkat kejadian

dismenore (Alatas,2016). Status gizi seperti penelitian Jud an timnya bahwa wanita

dengan Indeks Masa Tubuh(IMT) kurang berisiko 1,34 kali mengalami dismenore

dan gizi berlebih berisiko 1,33 kali yang diduga adanya interaksi antara lemak tubuh

dan hormone yang mengontrol seperti estrogenlebih sedikit (Jud an Jones,2014).

Menurut (harmoni,2018) IMT juga mmempengaruhi terjsdinys dismenore.

Kelebihan berat dapat mengakibatkan dismenoreprimer, karena di dalam tubuh

dengan berat badan lebih terdapat jaringan lemak yang berllebihan sehingga dapat

menyebabkan terdesaknya pembuluh darah oleh jaringan lemak pada organ

reproduksi sehingga darah yang seharusnya mengalir pada proses menstruasi

menjadi terganggu dan timbul dismenore (Widjanarko,2012). Indeks masa Tubuh

menjadi faktor terjadinya dismenore. Hasil penelitian Zsasha Nisa (2016), dari 87

responden yang mengalami dismenore terdapat 16 ressponden IMT underweight, 19

responden dengan IMT normal, dan 52 responden dengan IMT overweight dan

obesitas. Hasil analisis uji bivariate didapatkan p=0,025 (p,0,05) yang artinya

trerdapat hubungan yang signifikan antara IMT dan dismenore.

4. Kopi

Mengkonsumsi kopi juga dapat mencetuskan nyeri saat haid, hal tersebut

dikarenakan kafein yang terkandung dalam kopi bersifat vasonkonstriksi terhadap

pembuluh darah sehingga menyebabkan aliran darah ke uterus berkurang dan

menyebabkan kram. Namun, belum ditemukan penelitian kadar kafein yang dapat

mengakibatkan dismenore (Alatas,2016).


5. Rokok

Wanita yang terpapar asap rokok dan mengkonsumsi kopi, 13,3%

diantaranya menderita dismenore. Sebuah penelitian menunjukkan adanya hubungan

antara dismenore dengan wanita yang terkena asap rokok secara pasif. Dilaporkan

pada wanita terpapar asap rokok secara pasif menderita dismenore dengan waktu

yang lebih lama dibandingkan yang tidaak terpapar. Pengaruh merokok pasif pada

dismenore diamati terjadi peningkatan sebesar 30% dibandingkan dengan yang tidak

merokok pasif. Mekanisme biologis yang mempengaruhi kejadian dismenore

diakibatkan dari nikotin yang berssifat vasokonstriktor sehingga mengakbatkan

berkurangnya aliran darah yang menuju endometrium (Larasati,2016).

6. Makanan Cepat Saji

Menurut Singh et al dalam hasil penelitiannya, dari total wanita yang

mengisi kuisioner didapatkan 79,43% memiliki kebiasaan memakan makanan cepat

saji (junk food) didapatkan 16,82% diantaranya menderita dismenore. Makanan

cepat saji memiliki kandungan gizi yang tidak seimbangyaitu tinggi kalori, tinggi

lemak, tinggi gula, dan rendah serat. Kandungan asam lemak yang terdapat di dalam

makanan cepat saji dapat mengganggu metabolism progesterone pada fase luteal

dari siklus menstruasi, akibatnya terjadi peningkatan kadar prostaglandin yang akan

menyebabkan rasa nyeri pada saat dismenore. Prostaglandin terbentuk

(Alatas,2016).

7. Lama Haid

Durasi pendarahan saat haid normalnya emoat sampai lima hari. Pada

penelitian Kural et al, dilaporkan dari 100 wanita yang menderita dimenore

didapatkan 20% wanita tersebut memiliki durasi perdarahan lebih dari 5 sampai 7

hari. Dengan analisis tersebut menggambarkan wanita dengan perdarahan durasi


lebih dari 5 sampai 7 hari memiliki 1,9 kali lebih banyak kesempatan untuk

menderita dismenore. Lama durasi haid dapaat disebabkan oleh faktor psikologis

maupun fisiologis. Secara psikologis biasanya berkaitan dengan tingkat emosional

wanita yang labil ketika akan haid. Sementara secara fisiologi lebih kepada

kontraksi otot uterus yang berlebihan atau dapat dikatakan sangat sensitive terhadap

hormone, akibatnya endometrium dalam fase sekresi memproduksi hormone

prostaglandin yang lebih tinggi. Semakin lama durasi haid, maka semakin sering

uterus berkontraksi akibatnya semakin banyak pula prostaglandin yang dikeluarkan

sehingga timbul rasa nyeri saat haid (Larasati,2016).

Teori Evidance Based Midwifery Pada Dismenore

Pemberian kompres hangat untuk mengurangi nyeri haid, dengan penggunaan

kompres air hangat membuat sirkulasi dan vaskularisasi darah lancar, dengan cara

menggunakan buli-buli panas yang dibungkus dengan kantong. Cara pemindahannya secara

konduksi dimana terjadi pemindahan panas dari buli-buli ke dalam perut bagian bawah

sehingga terjadi vasodilatasi yang membuat relaksasi pada otot. Kompres air hangat dengan

suhu 42 - 50,50C mengakibatkan terjadinya vasodilatasi di daerah simphisis pubis yang bisa

membuka aliran darah membuat sirkulasi darah lancar kembali sehingga terjadi relaksasi

pada otot mengakibatkan kontraksi otot menurun dan nyeri berkurang (Amrina dkk,2020).

Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil olahan susu, seperti keju, ikan dimakan

dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik. Sereal, kacang-

kacangan, tahu dan tempe dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga,

tetapibahan makanan ini mengandung banyak zat yang menghambat penyerapan kalsium

seperti serat, fitat dan okasalat, susu nonfat merupakan sumber terbaik kalsium, karena

tersediaan biologinya yang tinggi. Es krim modisco susu kedelai dengan penambahan buah

dapat menjadi makanan alternative. Kebutuhan kalsium akan terpenuhi bila kita makan
makanan alternative. Faktor yang dapat membantu penyerapan kalsium didalam tubuh ialah

vitamin D, laktosa, keasaman lambung, dan kebutuhan tubuh akan kalsium. Kalsium

merupakan salah satu mineral yang sangat penting bagi manusia salah satunya berperan

dalam pergerakan otot. Apabila kalsium dalam tubuh tidak tercukupi, maka otot sulit untuk

relaksasi atau mengendur sehingga dapat mengakibatkan kekejangan pada otot.

Aktifitas fisik merangsang produksi berbagai bahan kimia dalam otak seperti

memicu sekresi endofrin, yaitu molekul-molekul protein hasil produksi beta- lipotropin

yang ditemukan di kelenjar pituitary, yang akan meningkatkan ambang batas nyeri sehingga

menurunkan sensitivitas terhadap nyeri atau relaksasi dan berhubungan dengan perasaan

bahagia. Berolahraga secara teratur setidaknya 30-60 menit setiap 3-5 kali perhari

perminggu dan banyak bergerak akan memperlancar aliran darah dan tubuh akan terangsang

untuk memproduksi endofrin yang bekerja mengurangi rasa sakit dan menimbulkan rasa

gembira (Sumaryono & Nopembri, 2017)

Melakukan senam dismenore untuk mengurangi nyeri haid. Senam dismenore

merupakan salah satu cara relaksasi yang sangat dianjurkan untuk mengurangi nyeri haid

(dismenore) yang dialami oleh beberapa wanita tiap bulannya. Senam dismenore adalah

senam yang fokusnya membantu peregangan seputar otot perut panggul dan pinggang,

selain itu senam tersebut dapat memberikan sensasi rileks yang berangsur-angsur serta

mengurangi nyeri jika dilakukan secara teratur. Saat melakukan senam, tubuh akan

menghasilkan endorphin. Hormone endorphin adalah kelompok persenyawaan mirip

hormon kuat yang terdiri dari asam lemak esensial. Hormone endorphin yang semakin

tinggi akan menurunkan atau meringankan nyeri yang dirasakan seorang sehingga

seseorang menjadi lebih nyaman, gembira, dan melancarkan pengiriman oksigen ke otot.

Senam dismenore yang dilakukan selama 3 hari sebelum menstruasi ini memiliki

efeektifitas dalam menurunkan nyeri dismenore primer (Apriliya dkk,2020).


Lamanya menstruasi disebabkan oleh faktor psikologis yaitu berkaitan dengan

tingkat emosional remaja putri yang labil ketika baru menstruasi dan faktor fisiologis

mengarah pada kontraksi otot uterus yang bekerja berlebihan terhadap hormone ini sehingga

akibatnya endometrium dala fase sekresi memproduksi hormone prostaglandin yang

terbentuk dari asam lemak tidak jenuh yang disintetis oleh seluruh sel yang ada di dalam

tubuh . jika lamanya menstruasi terjadi lama, maka hormone prostaglandin yang

dikeluarkan semakin banyak sehingga, akan timbul rasa nyeri yang berlebihan saat

menstruasi (Smeltzer & Bare,2016)

Saat wanita sedang menstruasi yang disertai dengan rasa nyeri maka rasa stress pun

akan muncul karena terjadinya pelepasan hormone corticotropic releasing hormone atau

CRH yang berasal dari hipotalamus yang mengakibatkan terhambatnya sekresi GnRh di

nucleusarkuata. Rasa nyeri akibat adanya hormone prostaglandin yang membuat otot uterus

berkontraksi. Nyeri haid dapat diatasi dengan terapi non farmakologi seperti ramuan jahe

merah termasuk tanaman herbal, memiliki rimpang berwarna merah dan lebih kecil

mengandung 2-3% minyak atsiri. Hal ini menunjukkan adanya hubungan penurunan nyeri

haid dengan penggunaan jahe merah yang mana kandungan di dalam jahe merah sangat

berguna sebagai terapi nonfarmakologi pada dismenore.


DOKUMENTASI SOAP DAN RENCANA TINDAK LANJUT

A. Data Subjektif
1. Identifikasi

Nama : Nn. “S”

Umur : 24 tahun

Suku : Bugis

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pelajar

Alamat : Ling. Batu Lappa. Kelurahan Samataring

2. Keluhan Utama

Datang berkunjung untuk suntik TT untuk persiapan menikah dan ibu mempunyai

keluhan nyeri pinggul dan perut dirasakan pada saat menstruasi 2 hari yang lalu,

dan mulai dirasakan 1 tahun terakhir, sehinggah sedikit mengganggu aktifitas

sehari-hari.

3. Riwayat Kesehatan Klien

a Riwayat Kesehatan Yang Lalu

Klien tidak memiliki penyakit kelainan reproduksi, penyakit kardiovaskuler,

penyakit darah, penyakit paru-paru, penyakit saluran pencernaan, penyakit hati,

penyakit ginjal dan saluran kencing. Penyakit endokrin, penyakit syaraf,

penyakit jiwa, penyakit system imunulogi, penyakit infeksi dan penyakit

menular seksual.

b Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien tidak memiliki penyakit kelainan reproduksi, penyakit kardiovaskuler,

penyakit darah, penyakit paru-paru, penyakit saluran pencernaan, penyakit hati


ginjal dan saluran kencing. Penyakit endokrin, penyakit syaraf, penyakit jiwa,

penyakit system imunologi, penyakit infeksi dan penyakit menular seksual.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Didalam keluarga ibu maupun suami tidak ada yang sedang/memiliki riwayat

penyakit hepatitis, jantung, asma, tekanan darah tinggi, operasi, TBC,, ginjal dan

penyakit lain yang menular, dan keluarga tidak memiliki riwayat keturunan kembar.

5. Riwayat Menstruasi

Klien mengatakan pertama kali menstruasi (menarche) pada usia 12 tahun,

siklus menstruasi teratur 30 hari, lama menstruasi kurang lebih 6 hari, nyeri haid

mulai dirasakan 1 tahun terakhir perut bagian terasa kram, ganti pembalut sebanyak

3 kali sehari, warna darah merah encer kadang disertai gumpalan. Klien megalami

nyeri haid sejak pertama kali haid, nyeri terjadi pada hari ke 1-3 saat haid. Nyeri

yang dirasakan seperti diremas. Nyeri yang dirasakan tidak terlalu mengganggu

aktifitas sehari-hari.

6. Pola Fungsional Kesehatan

a Pola Nutrisi

Makan 3-4 kali/hari dengan porsi makan nasi, lauk pauk, dan sayur

Minum 7-8 gelas/hari. Tidak ada keluhan dalam pemenuhan nutrisi klien, nafsu

makan baik.

b Eliminasi

Bab 1 kali/hari, warna kuning kecoklatan, konsistensi lunak

Bab 2-3 kali/hari, tidak ada keluhan

c Istirahat

Tidur siang selama 2 jam/hari

Tidur malam 7-8 jam/hari


d Aktivitas

Aktivitas klien sehari-hari tidak bekerja hanya tinggal di rumah

7. Riwayat Psikososiokultural Spiritual

a Psikologi : Klien mengaku merasa cemas dengan nyeri haid yang

dialaminya.

b Social : Klien mempersiapakn untuk pernikahannya dan menjadi seorang

isteri

c Kultural : Tidak ada kebudayaan maupun kebiasaan khusus yang

dapat mempengaruhi kesehatan klien

d Spiritual : Tidak ada kegiatan keagamaan maupun kebiasaan

khusus yang dapat mempengaruhi kesehatan klien

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

a Keadaan umum : Baik

b Kesadaran : Composmentis

c TTV : TD : 90/80 mmHg

N : 82x/menit

P : 20x/menit

S : 36.6 C

d Tinggi Badan : 150 cm

e Berat Badan : 50 kg

2. Pemeriksaan fisik

a Kepala :Simetris, tidak ada lesi, warna rambut hitam, distribusi

rambut merata, kebersihan rambut baik, tidak terdapat

nyeri tekan, dan benjolan abnormal


b Mata :Simetris, bentuk wajah oval, tidak pucat, tidak teraba

oedema.

c Hidung :Simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, kebersihan

cukup, tidak ada polip.

d Mulut :Bibir lembab, tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak terdap

tidak terdapat caries dentis, gigi geraham lengkap, tidak

terdapat pembengkakan pada tonsil, tidak ada tanda

peregangan.

e Telinga :Simetris, tidak ada pengeluaran cairan atau serumen

berlebihan

f Leher :Tidak ada pembersaran kelenjar limfe, tidak ada

pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada bendungan

pada vena jugularis

g Dada :Simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada saat klien

bernafas, suara nafas terdengar vesikuler, tidak terdengar suara nafas

h Payudara :Tidak teraba benjolan abnormal pada payudara, tidak teraba

pembesaran kelenjar limfe

i Abdomen :Tidak tampak pembesaran perut dan tidak teraba massa, tidak

terdapat luka bekas operasi tidak terdapat nyeri tekan pada perut

bagian bawah.

j Genetalia :Vulva tidak odema, tidak teraba varices, tampak pengeluaran darah

berwarna merah kecoklatan

k Anus :Tidak terdapat hemoroid

C. Analisa Data

Diagnosis : Dismenore Primer


Masalah : Nyeri perut saat haid

D. Penatalaksanaan

1. Jelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan kepada pasien.

2. Jelaskan tentang nyeri haid dan penyebab nyeri haid

3. Pemberian terapi kompres hangat untuk mengurangi nyeri haid.

4. Jelaskan tentang senam dismenore untuk mengurangi nyeri haid

1. Jelaskan tentang pentingnya asupan kalsium yang cukup dapat mencegah terjadinya

dismenore

2. Menganjurkan untuk beraktifitas yang sedang seperti berolahraga 2x seminggu

5. Menganjurkan untuk mengkonsumsi rebusan jahe merah untuk mengurangi nyeri haid

6. Memberikan suntikan TT 0,5ml/im

7. Jelaskan tentang personal hygiene dalam pemakaian pembalut pada saat menstruasi

E. Rencana Tindak Lanjut

1. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat

2. Kontrol ulang jika Intesitas nyeri bertambah

3. Menganjurkan ibu menerapkan terapi non farmakologi yang telah dijelaskan

4. Menyarankan jika intensitas nyeri bertambah konsulkan kedokter kandungan


PEMBAHASAN

1. Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Intensitas Dismenorea Primer

Hasil penelitian yang dilakukan di Madrasah Aliyah DDI Mangkoso Barru,

diketahui tingkat nyeri menstruasi sebelum pemberian kompres hangat pada kelompok

eksprimen adalah rata-rata 4,69 dan pada kelompok kontrol rata-rata 4,81 terdapat pada

kategori nyeri sedang. Dan setelah pemberian kompres hangat pada kelompok yang

mendapatkan kompres hangat mengalami penurunan dari 4,69 ke 2,06 (nyeri ringan)

dengan nilai selisih 2,63, rata-rata tersebut didapatkan sesudah pemberiankompres

hangat terhadap responden. Sedangkan pada responden yang tidak mendapatkan terapi

kompres hangat rata-rata nyeri yaitu dari 4,81 ke 4,00 (nyeri sedang) dengan nilai selisih

0,81 yang berarti masih berada pada skala nyeri sedang (A Ridha, Al Shifa, Nur,

Sartika, 2020)

2. Asupan Kalsium Yang Cukup Dapat Mencegah Terjadinya Dismenorea

Hasil penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 4 Surakarta, sebagian besar

responden dengan asupan kalsium kurang merasakan nyeri haid dalam kategori sedang

yaitu sebesar 43,9%, sedangkan 66,6% responden dengan asupan kalsium baik, tidak

merasakan nyeri haid. Hasil uji statistic menunjukkan bahwa terdapat hubungan asupan

kalsium dengan tingkat nyeri haid pada remaja putri di SMK 4 Surakarta (Ghaniy

tristianti,dkk, 2021)

3. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Tingkat Dismenore

Hasil penelitian yang dilakukan pada Siswi Kelas XII SMK Negeri 2 Yogyakarta

diperoleh hasil bahwa sebagian besar Siswi kelas XII yang melakukan aktifitas fisik di

SMK negeri 2 mengalami dismenorea dengan tingkat sedang yaitu sebanyak 24

responden (47,1%) sedangkan siswi kelas XII yang mengalami dismenorea berat
sebanyak 22 responden (43,1%), dan yang mengalami dismenorhea ringan sebanyak 5

responden (9,8%).

4. Pengaruh Senam Dismenore Terhadap Penurunan Untuk Mengurangi Nyeri

Hasil penelitian yang dilakukan pada Mahasiswi kebidanan Gorontalo diperoleh,

tingkat dismenore sebelum dilakukan senam dismenore pada kelompok perlakuan

menunjukkan sebagian besar responden mengalami nyeri nyeri sedang sebesar 46,7%

yaitu sebanyak 7 orang, sedangkan tingkat dismenore sesudah dilakukan senam

dismenore pada kelompok perlakuan sebagian besar responden mengalami nyeri ringan

sebesar 80% yaitu sebanyak 12 orang. Dari data ini menunjukkan bahwa ada

penurunan nyeri dismenore dari tingkat sedang ke tingkat ringan (Yeti trisnawati,

2020)

5. Efektifitas Air Rebusan Jahe Merah Terhadap Intensitas Nyeri Haid

Hasil penelitian yang dilakukan pada Mahasiswi di Poltekes Kemenkes Palangka

Raya diperoleh, nyeri haid yang terbanyak sebelum diberikan air rebusan jahe merah

yaitu nyeri haid sedang dengan 38 mahasiswi (52,1%) dan sesudah diberikan air rebusan

jahe merah nyeri haid terbanyajk yaitu nyeri haid ringan dengan 59 mahasiswi (80,8%)

(Eline Carla S B, 2021)


KESIMPULAN

Dismenore biasanya terjadi sebelum atau saat sedang menstruasi, dismenore paling

banyak terjadi pada masa remaja atau masa produktif. Remaja beresiko mengalami nyeri

haid karena pengaruh prostaglandin yang dikandung oleh endometrium berada pada jumlah

yang tinggi, hal ini disebabkan oleh progesterone selama fase luteal pada siklu haid,

prostaglandin mencapai tingkat maksimum pada awal haid, sehingga menyebabkan

kontraksi myometrium yang kuat dan mampu menyempitkan pembuluh darah,

menyebabkan iskemia, disintegrasi endometrium, perdarahan dan nyeri. Dengan asuhan

kebidanan yang berbasis evidence based yang diberikan kepada remaja dapat membantu

untuk menurunkan nyeri haid saat menstruasi.


DAFTAR PUSTAKA

Amrina Rosyada Amalia, dkk, 2020. Efektifitas Kompres Air Hangat Dan Air Dingin
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Remaja Remaja Putri Dengan
Dismenore. Volume 1, Nomor 1, Januari 2020, pp 07-15. Journal

Amelia, R, & Maharani, S. I, (2018). Effectiveness of Dark Chocolate and


Ginger on Pain Reduction Scale in Adolescent Dysmenorhea, Jurnal
Kebidanan (12), 73,https://doi.org/10.31983/jkb,v6i12.1915

Apriyanti, F., Harmia, E.,& Andriani, R, (2018). Hubungan Status gizi Dan Usia
Menarche Dengan Kejadian Dismenore Pada Remaja Putri Di Sman 1 Bangkinang Kota
Tahun 2018 Fitri,74(5),751-756

Ariani, M. (2018). Hubungan Usia Menarche dengan Kejadian Dismenore


Primer Pada Remaja Putri Kelas VIII Di SMPN 9 Banjarmasin. Majalengka:
Jurnal Kampus STIKES YPIB.

Casteli,N.N.W.A. (2013). Hubungan Tingkat Konsumsi Fe, Vitamin C Dan Status


Anemia Dengan Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 1
Sukawati Kabupaten Gianyar Provinsi Bali. Skripsi (Vol 53)
https//doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Hakim. W. (2017). Hubungan Antara Olahraga Dengan Dismenorea Pada


Mahasiswi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Skripsi, 7-34

Harmoni,P.H (2018) Hubungan Antara IMT Dan Aktivitas Fisik Dengan


Kejadian Dismenore Di SMA Batik 1 Surakarta. Fakultas Kedokteran
Muhammadiyah Surakarta, 10(2), 1-15.

Kowalak Jenifer ,P., & Hughes Audrey, S, (2010). Buku Saku tanda dan Gejala.
Jakarata:EGC.

Larasati, T.,& Alatas . F. (2016), Dismenore Primer dan Faktor Risiko Dismenore
Primer Pada Remaja Primary Dysmenorrhea and Risk Factor of Primary
Dysmenorrhea in Adolescent, Majority, 5(3), 79-84.

Made, N., & Dewi, S. (2013). Pengaruh Dismenorea Pada Remaja. Seminar
Nasional Fmipa Undiksa.https//doi.org/10.5194/hess-15-2205-2011

Meilan, Nessi.,Maryanah, dan W.F (2019). Kesehatan Reproduksi Remaja:


Implementasi PKPR dalam Teman Sebaya, Wineka Media

Nim,E. (2018). Pengaruh Senam Dismenorrea Terhadap Intensitas Nyeri Haid


Pada Mahasiswi Di Pondok Pesantren K.H Sahlan Rosjidi Universitas
Muhammadiyah Semarang. Skripsi Fakultas Ilmu Keperawatan Dan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang 2018.
LAPORAN REFLEKSI KASUS

NAMA MAHASISWA : HARSANI SORAYA

NIM : 202210037

HARI / TANGGAL : Rabu/ 25 Januari 2023

KASUS : Keputihan (Fluor Albus)

1. Deskripsi

Ny. S usia 40 tahun P3A0 datang untuk melakukan pemeriksaan IVA dengan kemauan

sendiri. Keluhan utama Ny. S yaitu 3 hari terakhir mengalami keputihan bergumpal disertai

gatal-gatal pada area kewanitaan ibu. Keluhan tersebut membuat ibu merasa tidak nyaman

karena sedikit berbau saat berpergian lama.

Setelah di anamnesa oleh bidan, Ny. S menandatangani surat informed consent untuk

melakukan pemeriksaan IVA lanjut di lakukan pemeriksaan fisik di ruang pemeriksaan. Bidan

melakukan pemeriksaan IVA didampingi oleh dokter. Hasil pemeriksaan terdapat keputihan

bergumpal dengan jumlah banyak, portio tampak normal. Dokter mengatakan keputihan

tersebut terjadi disebabkan karena bacterial vaginalis dan jamur candidias.

2. Emosi Pribadi

Perasaan saat menghadapi kasus tersebut :

Ada rasa empati yaitu memahami perasaan dan kondisi yang dialami pasien saat dokter

menjelaskan diagnose Ny. S

3. Evaluasi

a Sisi negative dari kasus/kejadian :

1) Awalnya Ny. S merasa tidak menerima dan khawatir disertai sedih

2) Ny. S merasa tidak percaya diri dengan diagnose yang dialaminya

b Sisi positif dari kasus/kejadian :

1) Ny. S menerima penjelasan tentang perjalanan penyakit yang dialaminya


2) Ny. S mengikuti saran bidan untuk lebih meningkatkan personal hygiene, banyak minum

air, mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan

3) Ny. S akan mengkonsumsi obat dari resep dokter

4. Analisis Kasus

Keputihan adalah semua pengeluaran cairan alat genetalia yang bukan darah. Keputihan

bukan penyakit tersendiri, tetapi merupakan manifestasi gejala dari hamper semua penyakit

kandungan.

Pada daerah kewanitaan terdapat bakteri yang baik yang disebut dengan basil doderlein.

Dalam keadaan normal jumlah basil ini cukup dominan dan membuat lingkungan vagina

bersifat asam sehingga vagina mempunyai daya proteksi yang cukup kuat. Disamping itu

vagina juga mengeluarkansejumlah cairan yang berguna untuk melindungi diri terhadap infeksi

Keputihan dibagi menjadi dua yaitu bersifat fisiologis (normal) adalah keputihan yang

terjadi pada masa ovulasi yaitu kurang lebih 12-14 hari setelah menstruasi. Pada saat terangsang

seksual atau mengalami stress emosional. Dimana gejalanya cairan yg keluar encer, berwarna

bening/krem/tidak berwarna, tidak berbau dan tidak gatal. Keputihan seperti ini wajar terjadi

pada wanita. Dan yang bersifat patologis (abnormal atau penyakit keputihan) adalah gejala

keluarnya lender secara berlebihan, bersifat keruh dan kental berwarna putih susu, kekuningan,

keabu-abuan atau kehijauan dan berbau tidak sedap, busuk atau amis, menyisakan bercak pada

pakain dalam dan jumlahnya banyak.

Penyebab keputihan yaitu jamur Candidas atau Monilia, Parasit Trichomonas Vaginalis,

Bakteri Gardnella, faktor Hygiene yang jelek, pemakaian obat-obatan (antibiotic) dalam waktu

lama, stress, alergi, penyakit organ kandungan, keluarnya mucus serviks (tidak haid). (Rosa

Mutianingsih, 2022)
5. Kesimpulan

Penanganan kasus keputihan di lahan sudah sesuai dengan teori yaitu mulai dilakukannya

anamnesa, informed consent, pemeriksaan fisik, diagnose, penatalaksanaan lalu diberi terapi

obat (sesuai resep dokter) dan keterampilan.

Bidan memberikan penatalaksanaan terhadap pasien yaitu:

a Menjelaskan kepada Ny S mengenai hasil pemeriksaan yang didaptkan bawha ibu

mengalami keputihan yang disebabkan oleh bakteri vagina dan jamur candidias.

b Memberikan edukasi mengenai personal hygiene dan memperhatikan kebersihan

pakaian dalam.

c Megatur gaya hidup sehat.

6. Tindak Lanjut

a Minum obat secara teratur yang telah diresepkan oleh dokter.

b Jika keputihan bertambah banyak anjurkan untuk konsul kembali dan disarankan untuk

melakukan pemeriksaan PAP smear.

c Melakukan rujukan ke dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan jika terdapat gejala CA

Serviks.
Langkah Pelaksanaan OMP

No Langkah Hasil Catatan


Pembimbing
Lahan
1 Patient Encounter Identitas pasien Dilakukan
Interaksi dengan Pasien dengan baik dan
Nama : Ny. Sariani
sesuai dengan
(Pemeriksaan dilakukan oleh Umur : 40 tahun
SOP
Pembimbing dan Mahasiswa
Subyektif:
dalam konsep BST)
3 hari terakhir mengalami
keputihan bergumpal
disertai gatal-gatal pada
area kewanitaan ibu.
Keluhan tersebut
membuat ibu merasa
tidak nyaman karena
sedikit berbau.
Obyektif:
- Ku baik
- TTV: TD: 130/80
N : 80x/menit
S : 37 C
P : 22x/menit
- Pemeriksaan abdomen
tidak teraba adanya
massa dan nyeri tekan
- Pemeriksaan IVA
Terdapat keputihan
bergumpal dengan jumlah
sedang, terdapat erosi
sedikit pada serviks dan
portio tampak normal.

2 Get a Commitment Diagnosis : Keputihan


Tanyakan komitmen mahasiswa (Fluor Albus)
terkait dengan hasil pemeriksaan Diagosis Banding:
pada Kasus Vaginosis

Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan IVA
Terapi : Metronidazole
3x1
Dll: Menganjurkan ibu
untuk menjaga personal
Hygiennya dengan cara
mengganti pakaian dalam
jika terasa lembab

3 Problem For Underlying Melakukan


Hasil Analisis : anamnesa
Reasoning
- Keputihan yang dengan baik
Menggalih bukti-bukti yang
berlangsung 3 hari
mendukung
disertai adanya gatal dan
bau.
- Setelah pemeriksaan IVA
terdapat keputihan di
portio.

4 Reinforce what was done well Hasil Tanggapan


Pembimbing
Katakana apa yang dilakukan
mahasiswa sudah benar (feedback)

5 Help Learner identify and give Evaluasi


1. Meminta
guidance about emissions and
mahasiswa
errors mengevaluasi
kesalahan/kekuran
gan yang telah
Perbaiki kesalahan mahasiswa dilakukan)
yang berulang
Hasil
Telah dilakukan

2. Saran Perbaikan
keterampilan oleh
pembimbing untuk
Mahasiswa

Hasil
Lakukan sesuai SOP

6 Tech general principles (Pembimbing


Menjelaskan konsep
Mengajarkan konsep umum
secara umum)
LAPORAN PRAKTIK PROFESI READING JURNAL TENTANG
PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN
INTENSITAS DISMENORE PADA REMAJA PUTRI
DI MADRASAH ALIYAH DDI MANGKOSO
KABUPATEN BARRU
TAHUN AKADEMIK
2022-2023

Disususn Oleh :
Harsani Soraya
202210037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP
2022-2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK PROFESI READING JURNAL TENTANG
PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN
INTENSITAS DISMENORE PADA REMAJA PUTRI
DI MADRASAH DDI MANGKOSO
KABUPATEN BARRU
TAHUN AKADEMIK
2022-2023

Sinjai, 18 Januari 2023

Preseptor Institusi Preceptor Lahan Mahasiswa


TTD TTD TTD

Nama: Resky Devi Akib,S.ST.,M.Keb Nama: Ika Destari,S.ST Nama: Harsani Soraya
NIDN: 0917079403 NIP:199412242019032022 NIM: 202210037
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas


izin-Nya jualah maka Logbook Reading Jurnal berjudul “Pengaruh Konseling
Gizi Pra Konsepsi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Wanita Pra Nikah Di
Kecamatan Batang Kuis” Program studi Pendidikan Profesi Bidan Program
Profesi STIKES Muhammadiyah Sidenreng Rappang tahun 2022 - 2023 dapat
diselesaikan.
Kami sadar bahwa apa yang terkandung dalam pedoman ini belum tersaji
dengan optimal, sehingga perlu kritik dan saran demi tersempurnanya pedoman
ini.

Jazakumullahu khairan katsiran.

Fastabiqulkhaerat.

Sidrap, 20 Oktober 2022


Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan
ITKes Muhammadiyah Sidrap

TTD

Wilda Rezki Pratiwi, S.ST., M. Kes


NBM. 1259290
BAB I

PENDAHULUAN

A. Masalah

Dismenore dalam bahasa Indonesia adalah nyeri menstruasi, sifat dan derajat rasa

nyeri ini bervariasi. Mulai dari yang ringan sampai yang berat. Keadaan yang hebat dapat

mengganggu aktivitas sehari-hari, sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan

meninggalkan pekerjaan atau cara hidup sehari-hari untuk beberapa jam atau beberapa hari.

Hampir semua wanita mengalami rasa tidak enak pada perut bagian bawah saat menstruasi.

Uterus atau Rahim terdiri atas otot yang juga berkontraksi dan relaksasi. Umumnya,

kontraksi otot uterus tidak dirasakan, namun kontraksi yang hebat dan sering menyebabkan

aliran darah ke uterus terganggu sehingga timbul rasa nyeri.

B. Skala

Menurut World Health Organization (WHO) Angka kejadian dismenore cukup

tinggi di seluruh dunia. Rata-rata insidensi terjadinya dismenore pada wanita muda antara

16,8-81%. Rata-rata di Negara-negara Eropa dismenore terjadi pada 45-97% wanita.

Dengan pravelensi terendah di Bulgaria (8,8%) dan tertinggi mencapai 94% di Negara

Finlandia. Prevalensi dismenore di Indonesia sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89%

dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder. Dismenore primer dialami oleh 60-75%

remaja, dengan tiga perempat dari jumlah remaja tersebut mengalami nyeri ringan sampai

berat dan seperempat lagi mengalami nyeri berat.

C. Kronologi

Menstruasi merupakan perdarahan dari Rahim yang berlangsung secara periodik dan

siklik. Hak tersebut akibat dari pelepasan (deskuamasi) endometrium akibat hormone

ovarium (estrogen dan progesterone) yang mengalami perubahan kadar pada akhir siklus
ovarium, biasanya dimulai pada hari ke-14 setelah ovulasi. Menstruasi merupakan proses

alamiah yang terjadi pada setiap perempuan sebagaai tanda bahwa organ reproduksi sudah

berfungsi matang. Akan tetapi hal ini akan menjadi masalah jika terjadi gangguan

menstruasi. Salah satu gangguan menstruasi yang sering terjadi pada kebanyakan

perempuan yaitu berupa nyeri haid atau dysmenorhea.

D. Solusi

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi dismenore (nyeri haid) yaitu

dengan melakukan kompres hangat. Kompres hangat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

rasa nyaman, mengurangi atau mencegah spasme otot dan memberikaan rasa hangat pada

daerah tertentu (perut).

Kompres hangat dapat mengatasi nyeri haid karena kompres hangat berfungsi untuk

memperlancar sirkulasi darah. Melalui pemberian panas, pembuluh-pembuluh darah akan

melebar, sehingga akan memperbaiki peredaran darah di dalam jaringan tersebut. Melalui

cara ini penyaluran zat asam dan makanan ke sel-sel diperbesar dan pembuangan dari zat-

zat diperbaiki, sehingga dapat mengurangi rasa nyeri yang disebabkan suplai darah ke

endometrium berkurang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan kebidanan ( logbook data focus)


Judul/Waktu Deskripsi kegiatan Respososi TTD
Asuhan Kebidanan Subjektif
Pada Nn. “S” Keluhan utama
Tentang Pengaruh Nyeri pinggul dan perut
Kompres Hangat bagian bawah saat
Terhadap Penurunan menstruasi 2 hari yang lalu.
Intensitas Obyektif
Dismenore 1. Keadaan umum Baik TTD
2. Kesadaran
Harsani Soraya
Composmentis
Tgl 18-01-2023
a TTV:
Pkl 10.00
TD:90/80 mmHg
N :82x/menit
P: 20x/menit
S : 36.6 C
b TinggiBadan:150 cm
TTD
c Berat Badan: 40 kg
d IMT : 17 kg/m
Analisa
Diagnosis: Remaja usia 15
tahun dengan dismenore
primer
Penatalaksanaan
1. Jelaskan hasil Ika Destari,S.ST
pemeriksaan yang telah
dilakukan kepada
pasien.
2. Jelaskan tentang nyeri
haid dan penyebab nyeri
haid
3. Pemberian asuhan terapi
kompres hangat untuk
mengurangi nyeri haid.
4. Jelaskan tentang senam
dismenore untuk
mengurangi nyeri haid
5. Jelaskan tentang
pentingnya asupan
kalsium yang cukup
dapat mencegah
terjadinya dismenore
6. Menganjurkan untuk
beraktifitas yang sedang
seperti berolahraga 2x
seminggu
7. Menganjurkan untuk
mengkonsumsi rebusan
jahe merah untuk
mengurangi nyeri haid
8. Jelaskan tentang
personal hygiene dalam
pemakaian pembalut
pada saat menstruasi

B. Telaah jurnal
Berikut tabel reading jurnal:
Jurnal Judul Populasi Intervensi Comparasion Outcome Time
1. Window of 1. Pengaruh Populasi Terapi Pembanding Ada pengaruh Tidak
Public Health Kompres dalam Kompres pada jurnal pemberian dijelaskan
Journal, Vol 2 Hangat penelitian ini Hangat ini dengan kompres
No. 2 (Agustus, Terhadap adalah melakukan hangat
2021) : 1086- Penurunan seluruh siswi kompres terhadap
1094 E-ISSN Itensitas Madrasah hangat dan penurunan
2721-2020 Dismenore Aliyah DDI tidak intensitas
Penulis : A. Pada Remaja Mangkoso dilakukan dismenore
Ridha Al Shifa, Putri Di yang pada remaja pada remaja
Nur Ulmy Madrasah mengalami dismenore putri di
Mahmud, Sartika Aliyah DDI dismenore. untuk Madrasah
2. Journal oF Mangkoso Teknik menurunkan Aliyah DDI
Healthcare Kabupaten sampling intensitas Mangkoso
Technology and Barru yang nyeri haid Kabupaten
medicine Vol. 5 2. Efektifitas digunakan Barru
No. 2 Oktober Pemberian peneliti
2019 Universitas Kompres adalah
Ubudiyah Hangat purposive
Indonesia Terhadap sampling
E-ISSN : 2615- Penururnan dan jumlah
109X Intensitas sampel yang
Penulis : Ulfa Dismenore didapatkan
Husna Dhira, Pada Remaja sebanyak 32
Aris Natri Sutami Putri Di responden
3. Journal Vokasi SMAS dengan 16
Keperawatan Inshafuddin responden
Vol. 3 No. Banda Aceh pada
1(2020) : Juni 3. Pengaruh masing-
E-ISSN :2654- Kompres masing
511X Hangat kelompok
Penulis : Rina Terhadap eksperimen
Delfina, Penurunan dan
Nurmukaromatis, Nyeri Haid kelompok
Saleha, (Dismenore) kontrol.
Sardaniah Pada
Mahasiswi
Program Studi
DIII
Keperawatan
FMIPA
Universitas
Bengkulu

C. Hasil Asuhan Kebidanan Reading Jurnal


Hasil asuhan kebidanan pada Nn Sartika di Puskesmas Samataring diketahui bahwa ada

pengaruh kompres hangat terhadap penurunan intesitas nyeri yang dirasakan berkurang yang

tadinya mengeluh nyeri sedang dan mulai berkurang menjadi nyeri ringan.

Hal ini sejalan dengan hasil reading jurnal yang telah dilakukan, didapatkan jurnal pertama

penelitian oleh A.Ridha Al Shifa (2021) yaitu pengaruh kompres hangat terhadap penurunan

intensitas dismenore pada remaja putri di Madrasah Aliyah DDI Mangkoso Barru dengan hasil

p<0,05 bahwa ada pengaruh kompres hangat terhadap dismenore. Kemudian didukung oleh

jurnal kedua, penelitian oleh Ulfa Husna Dhira (2019) yaitu efektifitas pemberian kompres

hangat terhadap penururnan intensitas dismenore pada remaja putri di SMAS Inshafuddin

Banda Aceh dengan hasil bahwa sesudah dilakukan kompres hangat terdapat penururnan

intensitas nyeri responden dalam skala 0,70 dan terdapat efektivitas pemberian kompres

hangat. Kemudian didukung jurnal ketiga, penelitian oleh Rina Delfina (2020) yaitu pengaruh

kompres hangat terhadap penurunan nyeri haid (dismenore) pada mahasiswi program DIII

keperawatan FMIPA Universitas Bengkulu dengan hasil bahwa adanyan penururnan rata-rata

nyeri haid sesudah dibandingkan dengan sebelum dilakukan kompres hangat sebesar 2,533.

Ada pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan nyeri haid

D. Teori Dari Pokok Bahasan Asuhan Kebidanan Dan Jurnal

Pokok bahasan dari asuhan kebidanan adalah kompres hangat memberikan rasa hangat

kepada pasien untuk mengurangi nyeri dengan menggunakan cairan yang berfungsi untuk

melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan darah local dengan tujuan memberikan

kenyamanan dan ketenangan pasien.

Dan jurnal 1, 2, 3 terkait dengan kasus tersebut menjelaskan bahwa:

1. Ada perbedaan signifikan secara statistik antara pemberian kompres hangat sebelum dan

sesudah pemberian kompres hangat dengan penurunan intensitas dismenore.

2. Ada perbedaan signifikan secara statistik antara pemberian kompres hangat sebelum dan
sesudah pemberian kompres hangat dengan penurunans intensitas nyeri berat menjadi

nyeri sedang.

3. Ada perbedaan yang signifikan antar pemberian kompres hangat sebelum dan sesudah

terapi kompres hangat ada penurunan dan perbedaan nyeri pada setiap responden.

Dari hasil temuan kasus dengan hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa kasus sesuai dengan hasil penelitian. Hal tersebut didukung oleh sebuah studi

prospektif yang dilakukan oleh Retiyana Saras Wati (2017) bahwa ada pengaruh

kompres hangat terhadap penurunan dismenore.

Demikian dengan teori yang mendukung, Hal ini sesuai dengan teori Gate

Control dari Melzack dan Wall, bahwa impuls nyeri dapat diatur atau bahkan dihambat

oleh mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat. Teori ini mengatakan pula

bahwa impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan terbuka dan implus dihambat

saat sebuah pertahanan tertutup. Selain itu, prinsip kerja kompres hangat yaitu secara

konduksi dimana terjadi perpindahan panas dari buli-buli panas ke tubuh yang akan

memberikan sinyal ke hipotalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor

yang peka terhadap panas pada hipotalamus dirangsang, sistem efektor mengeluarkan

nyeri sinyal yang akan menyebabkan pelebaran/dilatasi pembuluh darah dan

meningkatkan metabolisme jaringan. Selain itu, mengakibatkan peningkatan sirkulasi

darah, menurunkan kekentalan darah, meningkatkan permeabilitas kapiler dan

penurunan ketegangan otot sehingga nyeri haid akan berkurang.

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Jurnal reading bertujuan melihat dan menilai hasil penelitian sebagai bekal dasar
bagi evidance based medicine. Dari hasil reading jurnal yang dilakukan dengan kasus

kebidanan dapat disimpulkan bahwa bidan sebagai pemberi asuhan kebidanan harus mampu

menilai secara kritis kesahihan informasi terkini dan menerapkan dalam pemberian asuhan

dan informasi kebidanan berdasarkan bukti dari penelitian yang dapat

dipertanggungjawabkan. Karena praktik kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti

ilmiah hasil penelitian dan pengalaman praktik terbaik dari praktisi dari seluruh penjuru

dunia. Sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, dan pelayanan yang

selalu mendahulukan keselamatan pasien.

B. SARAN

1. Diharapkan dengan adanya hasil reading jurnal, asuhan kebidanan yang diberikan pada

pasien dapat lebih berkompeten dan sesuai dengan penelitian terbaru

2. Dari hasil reading jurnal dan asuhan kebidanan yang diberikan pada kasus dismenore

diharapkan remaja putri dapat menerapkan terapi kompres hangat ini sebagai salah satu

pilihan terapi non-farmakologi dalam mengurangi nyeri menstruasi (dismenore)

DAFTAR PUSTAKA

Astari RY. Effect of Warm Compress, Ginger Drink and Turmeric Drink on The Decrease in The
Degree of Menstrual P. J. Kebidanan. 2020 Apr 30;10(1):68-74
A. Ridha AL S, Nur U, Sartika. Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Itensitas
Dismenore Pada Remaja Putri Di Madrasah Aliyah DDI Mangkoso Kabupaten
Barru.2020.Windows of Publich Health Journal, Vol 2.

Rina D, Nurmukaromatis, Saleha, Sardaniah. Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan


Nyeri Haid (Dismenore)Pada Mahasiswi Program Studi DIII Keperawatan FMIPA
Universitas Bengkulu. 2020.Journal Vokasi Keperawatan Vol 3 No 1.

Ulfa H. D, Aris N S. Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penururnan Intensitas


Dismenore Pada Remaja Putri Di SMAS Inshafuddin Banda Aceh. Universitas Ubudiyah
Indonesia.2019. Journal Of Healthcare Tecnologgy and medicine Vol 5 No 2.
LAPORAN PRAKTIK PROFESI READING JURNAL TENTANG
PENGARUH KONSELING GIZI PRAKONSEPSI TERHADAP
PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA PRANIKAH
DI KECAMATAN BATANG KUIS
TAHUN AKADEMIK
2022-2023
Disususn Oleh :
Harsani Soraya
202210037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK PROFESI READING JURNAL TENTANG
PENGARUH KONSELING GIZI PRAKONSEPSI TERHADAP
PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA PRANIKAH
DI KECAMATAN BATANG KUIS
TAHUN AKADEMIK
2022-2023
Sinjai, 25 Januari 2023

Preseptor Institusi Preceptor Lahan Mahasiswa


TTD TTD TTD

Nama: Resky Devi Akib,S.ST.,M.Keb Nama: Ika Destari,S.ST Nama: Harsani Soraya
NIDN: 0917079403 NIP:199412242019032022 NIM: 202210037

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas


izin-Nya jualah maka Logbook Reading Jurnal berjudul “Pengaruh Konseling
Gizi Pra Konsepsi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Wanita Pra Nikah Di
Kecamatan Batang Kuis” Program studi Pendidikan Profesi Bidan Program
Profesi STIKES Muhammadiyah Sidenreng Rappang tahun 2022 - 2023 dapat
diselesaikan.
Kami sadar bahwa apa yang terkandung dalam pedoman ini belum tersaji
dengan optimal, sehingga perlu kritik dan saran demi tersempurnanya pedoman
ini.

Jazakumullahu khairan katsiran.

Fastabiqulkhaerat.

Sidrap, 20 Oktober 2022


Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan
ITKes Muhammadiyah Sidrap

TTD

Wilda Rezki Pratiwi, S.ST., M. Kes


NBM. 1259290

BAB I
PENDAHULUAN

A. Masalah
Salah satu penentu kualitas sumber daya manusia adalah terpenuhinya kecukupan

gizi individu. Seseorang yang mengalami kekurangan gizi maka akan berdampak pada

gangguan pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan, menurunnya daya tahan tubuh

yang akan berakibat meningkatnya angka kesakitan dan kematian. Kecukupan gizi sangat

diperlukan oleh setiap individu sejak masih di dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa

remaja, dewasa sampai usia lanjut (Rahim dkk,2013).

Kementerian Kesehatan RI (2010) mendefinisikan bahwa wanita Usia Subur (WUS)

adalah wanita yang berbeda dengan periode umur antara 15-49 tahun. Wanita pranikah

merupakan bagian dari kelompok WUS perlu mempersiapkan kecukupan gizi tubuhnya,

karena sebagai calon ibu, gizi yang optimal pada wanita pranikah akan mempengaruhi

tumbuh kembang janin, kondisi kesehatan bayi yang dilahirkan dan keselamatan selama

proses melahirkan (Paramanitya dkk, 2012).

Masa pranikah dapat dikaitkan dengan prakonsepsi, karena setelah menikah wanita

akan segera menjalani proses konsepsi. Masa prekonsepsi merupakan masa sebelum

kehamilan. Periode prakonsepsi adalah tentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun

sebelum konsepsi dan idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu

sekitar 100 hari sebelum konsepsi. Status gizi WUS atau wanita pranikah selama tiga

sampai enam bulan pada masa prakonsepsi akan menentukan kondisi bayi yang dilahirkan.

Prasyarat gizi sempurna pada masa prakonsepsi merupakan kunci kelahiran bayi normal dan

sehat (Susilowati dkk, 2016).

Adapun pentingnya menjaga kecukupan gizi bagi wanita pranikah sebelum

kehamilan disebabkan karena gizi yang baik akan menunjang fungsi optimal alat-alat

reproduksi seperti lancarnya proses pematangan telur, produksi sel telur dengan kualitas

baik, dan proses pembuahan yang sempurna. Gizi yang baik juga dapat berperan penting

dalam penyediaan cadangan gizi untuk tumbuh-kembang janin. Bagi calon ibu, gizi yang
cukup dan seimbang akan mempengaruhi kondisi kesehatan secara menyeluruh pada masa

konsepsi dan kehamilan serta akan dapat memutuskan mata rantai masalah kekurangan gizi

pada masa kehamilan (Susilowati, 2016).

B. Skala

Kurang energi kronik (KEK) masih merupakan gizi utama yang sering menimpa

WUS. Seseorang dapat dikatakan KEK apabila hasil dari pengukuran lingkar lengan atas

(LILA) dibawah 23,5 cm. Prevalensi KEK pada WUS di Indonesia menurut Indeks

Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) tahun 2013 menunjukkan angka sebesar

20,97% sementara provinsi Sumtera Utara sendiri sebesar 17,61% (IPKM, 2013).

Dampak dari wanita pranikah yang menderita KEK antara lain dapat mengakibatkan

terjadinya anemia, kematian pada ibu saat melahirkan, kematian janin, bayi berat lahir

rendah (BBLR), kelahiran premature, lahir cacat hingga kematian pada bayi (Stephanie dkk,

2016). Di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) masih tergolong besar yaitu 228 ibu per

100.000 kelahiran demikian juga dengan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 34 bayi per

1.000 kelahiran (Bappenas, 2010). Menurut World Health Organization (WHO)

mendefinisikan bahwa bayi yang dikatakan BBLR adalaah bayi yang terlahir dengan berat

kurang 2500 gram (WHO, 2014). Di Indonesia sendiri pravelensi BBLR pada tahun 2013

mencapai 10,2% (Riskesdas, 2013).

Bayi yang mengalami gangguan pertumbuhan selama masa janin, berwujud kecil

untuk masa kehamilan (small for gesttional age), beresiko tinggi untuk mengalami gagal

tumbuh dalam 2 tahun pertama kehidupan. Destimasi sekitar 20% yang mengalami stunting

ditandai oleh gangguan pertumbuhan selama masa janin. Gangguan pertumbuhan janin dan

pertumbuhan yang buruk di masa bayi saat ini diakui sebagai determinan penting dari

kematian neonatal dan bayi, stunting, berat badan lebih dan obesitas pada masa kanak-

kanak dan usia dewasa. Oleh karena itu, intervensi gizi harus ditekankan pada masa
sebelum hamil dan setelah hamil.

C. Kronologi

Berbagai faktor dapat mempengaruhi status gizi wanita pranikah sebelum

kehamilan. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalaah umur, pendidikan, dan status gizi.

Sedangkan selama kehamilan beberapa faktor yang mempengaruhi adalah frekuensi

kehamilan, derajat aktivitas fisik, komplikasi penyakit saat hamil, kondisi psikologis dan

asupan pangan.

Pengetahuan mengenai gizi berperan penting dalam pemenuhan kecukupan gizi

seseorang. Tingkat pengetahuan akan mendorong seseorang memiliki kemampuan yang

optimal berupa pengetahuan dan sikap. Kurangnya pengetahuan terhadap gizi akan

mempengaruhi seseorang dalam memahami konsep dan prinsip serta informasi yang

berhubungan dengan gizi.

D. Solusi

Upaya peningkatan pengetahuan dapat dilakukan dengan cara memberikan

pendidikan gizi. Pendidikan gizi mendorong seseorang berupa pengetahuan, dan perubahan

sikap, pengetahuan mengenai pentingnya gizi bagi calon ibu dapat meningkatkan kesadaran

akan pemenuhan gizi sebelum ia hamil.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan kebidanan ( logbook data focus)


Judul/Waktu Deskripsi kegiatan Respososi TTD
Asuhan Kebidanan Subjektif TTD
Pada Nn. “N” Nn. N. Usia 21 tahun
Tentang Pengaruh berkunjung ke PKM karena
Konseling Gizi mendapat pengantar dari
Prakonsepsi KUA untuk mendapatkan
Terhadap pengetahuan tentang
Pengetahuan Dan persiapan sebelum menikah
Sikap Wanita Obyektif
Pranikah 1. Keadaan umum Baik
2. Kesadaran
Harsani Soraya
Tgl 25-01-2023 Composmentis

Pkl 10.00 a TTV:


TD:110/70 mmHg
N :80x/menit
P: 22x/menit
TTD
S : 36.7 C
b Pemeriksaan
antropometri
TinggiBadan:153cm
Berat Badan: 40 kg
IMT : 17 kg/m
Lila: 22,5 cm
Status TT: TT5
Analisa Ika Destari,S.ST
Diagnose :
Nn. N. usia 21 tahun
Calon Pengantin dengan
KEK

Penatalaksanaan
1. Menjelaskan kepada
calon pengantin wanita
mengenai hasil
pemeriksaan bahwa
semuanya dalam batas
normal kecuali
didapatkan tanda-tanda
KEK
2. Memberikan konseling
kepada catin mengenai
pra nikah:
a Promosi kesehatan
pra nikah
b Persiapan pra nikah
c Pemeriksaan
kesehatan menjelang
pernikahan
d Manfaat
pemeriksaan
kesehatan menjelang
pernikahan
3. Menjelaskan mengenai
apa itu KEK, akibat
KEK sebelum, saat dan
sesudah kehamilan
4. Menjelaskan konseling
tentang gizi seimbang
5. Memberitahu kepada
catin untuk kembali jika
ada keluhan.

B. Telaah jurnal
Berikut tabel reading jurnal:
Jurnal Judul Populasi Intervensi Comparasion Outcome Time
1. Wahana 1. Pengaruh Penentuan Pemberian Pembanding Konseling Waktu
Inovasi:Jurnal Konseling Gizi sampel konseling pada jurnal yang penelitian
penelitian dan Prakonsepsi dilakukan gizi pra ini dengan dilakukan dilaksanak
Pengabdian Terhadap dengan konsepsi melakukan dengan tiga an bulan
Masyarakat IUSI Pengetahuan melakukan konseling kali november
Vol 8, No 1. Jan- Dan Sikap screening gizi pengulangan 2017
Juni (2019) Wanita sesuai dengan prakonsepsi dalam waktu sampai
ISSN : 2089- Pranikah Di kriteria dan tidak satu minggu maret
8592 Kecamatan inklusi(Fauziy mendapatkan memberikan 2018
Penulis : Lusyana Batang Kuis ah,2013) : konseling pengaruh
Gloria 2. Pengaruh a Kriteria gizi yang
Doloksaribu, Pemberian Inklusi prakonsepsi signifikan
Abdul Malik, Edukasi gizi untuk pengaruhnya (p=0,001)
Simatupang. Terhadap wanita/sam terhadap terhadap
2. Jurnal Riset Gizi, Pengetahuan pel pengetahuan peningkatan
Vol 7. No 2. Dan Sikap 1. Sudah dan sikap pengetahuan
2019 Mengenai terdaftar wanita dan sikap
e-ISSN : 2657- Anemia Pada resmi di wanita
1145 Remaja Putri KUA pranikah
Penulis : Rizqi 3. Pengaruh Kecamatan tentang gizi
Widyantori Edukasi Batang prakonsepsi
Hasanah Putra, J Terhadap Kuis di
Supadi, Wiwik Pengetahuan 2. Bersedia Kecamatan
Wijaningsih dan Sikap Ibu menjadi Batang Kuis
3. Jurnal Ilmu Dalam sampel
Kesehatan Pemenuhan penelitian
Masyarakat.2020 Nutrisi Balita 3. Dapat
; 1 (2): 95-101 Stunting. berkomuni
e-ISSN : 2354- kasi dengan
8185 baik.
Penulis : Resi b Kriteria
Putri Naulia, eksklusi
Hendrawati, La sampel
Saudi dalam
penelitian
ini adalah
tidak
mengikuti
atau
menghadiri
konseling
secara rutin
seluruh
populasi pada
penelitian ini
dijadikan
sampel (total
sampling)

C. Hasil Asuhan Kebidanan Reading Jurnal

Hasil asuhan kebidanan pada Nn Nurazizah di Puskesmas Samataring diketahui bahwa ada

pengaruh konseling gizi prakonsepsi terhadap pengetahuan dan sikap wanita pranikah, setelah

mendapatkan konseling gizi pra nikah dimana pengetahuannya bertambah. Sebelum

mendapatkan konseling gizi pranikah Nn Nurazizah tidak paham mengenai pentingnya gizi

pranikah setelah mendapatkan konseling, pengetahuan dan sikap berubah yang

diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan mengkonsusmi gizi yang sehat untuk

persiapan kehamilan.

Hal ini sejalan dengan hasil reading jurnal yang telah dilakukan, didapatkan jurnal pertama

penelitian oleh Lusyana Gloria Doloksaribu (2019) yaitu pengaruh konseling gizi prakonsepsi

terhadap pengetahuan dan sikap wanita pranikah di kecamatan batang kuis dengan hasil

p=0,0001 bahwa konseling yang dilakukan dengan tiga kali pengulangan dalam waktu satu

minggu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap

wanita pranikah tentang gizi prakonsepsi di Batang Kuis. Kemudian didukung oleh jurnal

kedua, penelitian oleh Rizqi Widyantori (2019) yaitu pengaruh pemberian edukasi gizi terhadap

pengetahuan dan sikap mengenai anemia pada remaja putri, dengan hasil Berdasakan uji

statistik didiapati nilai p= 0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa pemberian edukasi gizi mengenai

anemia berpengaruh terhadap pengetahuan. Bedasarkan uji statistik di dapati p= 0,000 yang

berarti bahwa pemberian edukasi gizi mengenai anemia berpengaruh terhadap sikap siswi.

Kemudian didukung jurnal ketiga, penelitian oleh Resi Putri Naulia (2020) yaitu pengaruh

edukasi gizi terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam pemenuhan nutrisi balita stunting

dengan hasil bahwa penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara
pengetahuan (Pv=0,005) dan sikap ibu dalam pemenuhan nutrisi (Pv=0,046) sebelum dan

setelah edukasi gizi pada kelompok intervensi.

D. Teori Dari Pokok Bahasan Asuhan Kebidanan Dan Jurnal

Pokok bahasan dari asuhan kebidanan adalah peran konseling prakonsepsi selama satu

minggu dengan tiga kali pengulangan materi mampu meningkatkan pengetahuan sampel secara

signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauziyah (2012) bahwa

pemberian intervensi berupa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan wanita

pranikah mengenai gizi prakonsepsi.

Dan jurnal 1, 2, 3 terkait dengan kasus tersebut menjelaskan bahwa:

1. Ada perbedaan signifikan secara statistik antara pengetahuan dan sikap wanita pranikah

tentang gizi prakonsepsi sebelum dan sesudah pemberian konseling yang dilakukan

tiga kali pengulangan dalam waktu satu minggu.

2. Ada perbedaan signifikan secara statistik antara peningkatan pengetahuan dan sikap

mengenai edukasi gizi anemia pada remaja sebelum dan sesudah pemberian edukasi.

3. Ada perbedaan signifikan secara statistic antara pengetahuan dan sikap ibu dalam

pemberian nutrisi sebelum dan setelah diberikan edukasi gizi.

Dari hasil temuan kasus dengan hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

kasus sesuai dengan hasil penelitian. . Hal tersebut didukung oleh sebuah studi prospektif

yang dilakukan oleh Khoirunnisa (2017) yang menunjukan bahwa terdapat perbedaan

tingkat pengetahuan sebelum diberikan edukasi gizi dan sesudah diberikan edukasi

gizi.

Demikian dengan teori yang mendukung, Informasi dalam pendidikan kesehatan

dapat mengubah pola pikir menjadi lebih baik sehingga terjadi perubahan sikap. Hal

ini sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Azwar bahwa pengalaman pribadi, budaya,

orang lain, media masa, lembaga atau lembaga keagamaan serta faktor emosional individu
merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap. Rusmiati dan

Hastono mengemukakan bahwa pembentukan sikap diawali dengan pengetahuan yang

dipersepsikan sebagai hal yang positif atau negatif, kemudian diinternalisasikan dalam diri

seseorang. Selain itu peningkatan sikap positif atau baik ini karena adanya informasi saat

memberikan penyuluhan kesehatan yang mengisyaratkan bahwa pemenuhan nutrisi

untuk mencegah stunting itu penting. Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan

dan sikap ibu setelah dilakukan intervensi edukasi gizi meningkat pada kelompok

intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol.

SIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil reading jurnal yang dilakukan dengan kasus kebidanan pengaruh
konseling gizi prakonsepsi terhadap pengetahuan dan sikap wanita pranikah yang

didapatkan dari berbagai jurnal bahwa ada pengaruh yg signifikan sebelum dan sesudah

diberikan konseling, terjadinya peningkatan pengetahuan dan sikap wanita pranikah tentang

gizi pranikah, dengan hasil ini didapatkan bahwa pentingnya asuhan prakonsepsi yang

diberikan dengan bentuk konseling pranikah yang berguna untuk mengidentifikasi hal-hal

yang berkaitan dengan masalah kesehatan, kebiasaan gaya hidup, atau masalah social yang

kurang baik yang memungkinkan mempengaruhi kehamilannya kelak.

B. SARAN

1. Di harapkan Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Departemen Agama agar setiap

wanita pranikah yang mendaftarkan diri agar mendapatkan konseling tentang gizi

prakonsepsi

2. Diharapkan dengan adanya hasil reading jurnal ini, bidan sebagai pemberi asuhan dapat

memberikan konseling pranikah secara berkesinambungan terutama konseling mengenai

gizi untuk wanita pranikah.

DAFTAR PUSTAKA

Lusyana Gloria Doloksaribu, Abdul Malik Simatupang. Pengaruh Konseling Gizi Prakonsepsi
Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Wanita Pranikah Di Kecamatan Batang Kuis. Wahana Inovasi
Volume 8 No 1, Jan-Juni 2019.
Rizqi Widyantori Hasanah Putra, J Supadi, Wiwik Wijaningsih. Pengaruh Pemberian Edukasi gizi
Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Mengenai Anemia Pada Remaja Putri. Jurnal Riset Gizi, Vol 7.
No 2. 2019.

Resi Putri Naulia, Hendrawati, La Saudi. Pengaruh Edukasi Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu
Dalam Pemenuhan Nutrisi Balita Stunting. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat.2020; 1 (2): 95-10.
2020.
Format Laporan Target Kompetensi (LogBook ASKEB)
Nama Mahasiswa: Harsani Soraya
Asuhan Kebidanan Pra konsepsi pada NY. T. dengan Perencanaan Kehamilan di PKM Samataring
Kab. Sinjai
Deskripsi Kegiatan Responsi Pembimbing TTD
CI
Tanggal: Subjektif TTD Mahasiswa:
25-01-2023 1. Keluhan utama
No RM: - Ibu ingin Hamil
Identitas Pasien: 2. Riwayat Kesehatan
Nama a Tidak pernah dan tidak sedang
Ny. Tri Utami menderita penyakit menurun
Tn. Riswan seperti tekanan darah tinggi,
Umur diabetes melitus,
Harsani Soraya
24 tahun asma,jantung, dan ibu tidak
25 tahun pernah menderita penyakit TTD CI Institusi:

Agama menular seperti


Islam TBC,AIDS/HIV,hepatitis
Islam 3. Riwayat Obstetri
Suku a Menarche: 13 tahun
Bugis b Siklus: teratur siklus 30 hari
Bugis c Lama: 5-6 hari
Pendidikan d Nyeri haid: tidak ada
SMA 4. Riwayat hamil, bersalin , nifas
SMA yang lalu: Resky Devi
Akib,S.ST.,M.Keb
Pekerjaan Pasien belum pernah hamil
TTD Pembimbing
Tidak Bekerja 5. Riwayat KB lahan
Petani Belum pernah ber KB
Alamat 6. Pola Pemenuhan Kebutuhan
Ds Tongke- Sehari-hari
tongke, Kel a Pola Makan dan Minum
Samataring makan 3 kali per hari dengan
nasi,laukpauk dan sayur dan
tidak ada pantangan makanan
Ika Destari,S.ST
dan minum 8-10 gelas per
hari
b Pola Eliminasi
BAB/BAK tidak ada keluhan
c Pola Personal hygiene
Ibu tipe orang yang
memperhatikan kebersihan
d Hubungan Seksual
2-3 kali per minggu dan tidak
ada keluhan
e Pola Istirahat
tidur malam dan tidur siang
cukup
f Aktivitas Fisik dan Olahraga
ibu mengurus rumah tangga
dan olahraga jarang untuk
dilakukan.
g Kebiasaan yang merugikan
kesehatan tidak ada
7. Riwayat Psikososial Spiritual
a Riwayat Perkawinan
- Usia Pernikahan kurang
lebih 10 bulan
- pernikahan yang pertama
- hubungan dengan suami
baik
b Keinginan hamil yang sangat
diharapkan oleh ibu dan
keluarga
c Pemecahan masalah
diselesaikan dengan
musyawarah bersama suami
d Ibu tinggal serumah dengan
suami
e Pengambilan keputusan utam
dalam keluarga adalah suami
f Penghasilan per bulan Rp
2000.000 ibu merasa cukup
g Keyakinan ibu tentang
pelayanan kesehatan
Ibu dapat menerima segala
bentuk pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh nakes
wanita maupun pria
h Tingkat pengetahuan Ibu
Hal-hal yang sudah diketahui
- ibu sudah paham untuk
mengkonsumsi nutrisi yang
bergizi untuk persiapan
kehamilan
Hal-hal yang ingin diketahui
- ingin mengetahui waktu
masa subur, gizi dan nutrisi
wanita usia subur dan
pencegahan anemia
Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a Pemeriksaan TTV
Keadaan umum: baik
Kesadaran: composmentis
Tekanan Darah: 110/80
mmHg
Suhu: 36,5 C
Nadi: 82x/menit
RR: 20x/menit
b Pemeriksaan Antropometri
BB: 75 kg
TB: 150 cm
IMT: 33 kg/m2
Lila: 33 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a Kepala : tampak bersih tidak
ada benjolan
b Muka : tidak pucat, tidak ada
oedema, simetris
c Mata : simetris, konjungtiva
merah muda
d Hidung : bersih, tidak ada
polip, tidak bernafas cuping
hidung
e Mulut : tidak ada stomatitis,
tidak ada caries gigi
f Telinga : tidak ada serumen
g Leher : tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan tidak ada
pembesaran kelenjar limfe
h Ketiak : tidak ada pembesaran
kelenjar limfe
i Dada : simetris, tidak ada
retraksi dinding dada
j Abdomen : tidak ada luka
operasi
k Genetalia : tidak dilakukan
l Punggung : tidak ada
skloliosis dan lordosis
m Anus : tidak dilakukan
Ekstremitas atas dan bawah :
simetris, tidak ada oedema.
3. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium: plano tes (-)
Analisa
Diagnosa Kebidanan : Ny.T. umur 28
tahun dengan perencanaan kehamilan
Masalah : Obesitas
Kebutuhan : Pendidikan kesehatan
waktu masa subur dan nutrisi wanita
usia subur
Penatalaksanaan
1. Memberitahu pasien mengenai
hasil pemeriksaan bahwa secara
umum keadaan baik, tanda-tanda
vital dalam batas normal
2. Menjelaskan bahwa hasil
pemeriksaan mengenai berat
badan didapat IMT 33 yang
artinya termasuk kategori
obesitas atau gemuk. Untuk
menjadi berat badan yang ideal
yang harus dilakukan ibu yaitu:
olahraga atau aktivitas fisik
minimal 30 menit sehari,
menjaga asupan nutrisi yang
tidak berlebihan, kurangi lemak
dan karbohidrat seperti
(gorengan, nasi, roti, kue),
perbanyak minum air putih
3. Menjelaskan kepada pasien
mengenai kebutuhan nutrisi
wanita usia subur untuk
memelihara kesuburan,
memantau dan mengusahakan
berat badan ideal, kebutuhan (zat
besi, protein, asam folat, vitamin
E, dan vitamin B12) tercukupi
sehingga menciptakan kualitas
generasi penerus yang lebih baik.
Menganjurkan pasien makan-
makanan yang bergizi ( nasi,
lauk, sayur, buah) serta
mencukupi kebutuhan cairan
dengan minimal 2 liter per hari.
Menganjurkan pasien untuk
memperbanyak makan sayuran
berwarna hijau tua, kacang-
kacangan, daging merah, hati
ayam dan tidak pantang makanan
4. Memberi pendidikan kesehatan
tentang cara mengetahui masa
subur yaitu dengan menggunakan
siklus menstruasi (karena ibu
termasuk siklus menstruasi
teratur maka menurut kemenkes
2018 masa subur dimulai hari ke
13-7 hari dalam siklus mens),
perubahan lendir serviks (licin,
lentur jika ditarik tidak putus,
bening) dorongan hasrat untuk
hubungan seksual meningkat,
serta bisa diukur dengan
menggunakan suhu basal, LH test
atau test kesuburan
5. Menjelaskan tanda-tanda
kehamilan
a Tes kehamilan positif
b Tidak mendapat
menstruasi/haid sebagaimana
biasanya (tidak menstruasi
pada siklus haid bulan
berikutnya)
c Timbul rasa mual, muntah
dan pusing terutama pada
pagi hari serta sering buang
air kecil
d Tidak ada nafsu makan
e Kadang-kadang mengidam
atau menginginkan makanan
yang jarang ada atau tidak
pernah dimakannya
f Pada usia kehamilan lebih
lanjut dengan alat tertentu
dapat terdengar detak jantung
janin.
6. Memberikan terapi asam folat
7. Menganjurkan ke pelayanan
kesehatan jika ada keluhan
8. Mencatat kelembar dokumentasi

Target Kompetensi (LogBook ASKEB)


Nama Mahasiswa: Harsani Soraya
Asuhan Kebidanan Pra Nikah/Pra Konsepsi pada Nn. N. dengan KEK di PKM Samataring Kab. Sinjai
Deskripsi Kegiatan Responsi TTD
Pembimbing
CI
Tanggal: Subjektif TTD Mahasiswa:
25-01-2023 1. Keluhan utama

No RM: - Pasien berkunjung ke PKM

Identitas Pasien: karena mendapat


pengantar dari KUA untuk
Nama
mendapatkan pengetahuan
Nn. Nurazizah
tentang persiapan sebelum
Umur
menikah
21 tahun
2. Riwayat Menstruasi Harsani Soraya
Agama
a Menarche : 13 tahun
Islam TTD CI Institusi:
b Siklus haid : 28-30
Suku hari/bulan
Bugis c Lamanya : 7-8 hari
Pendidikan d Dismenore : ada
SMA e Fluor Albus : ya
Pekerjaan kadang-kadang, bening,
Tidak Bekerja sebelum dan sesudah

Alamat menstruasi, tidak gatal

Ds.mangarabombang dan tidak berbau Resky Devi


Akib,S.ST.,M.Keb
3. Riwayat Kesehatan
Kel. Samataring
a Catin wanita TTD Pembimbing
lahan
Tidak sedang ataupun
pernah mendetita
penyakit jantung,
hipertensi, asma, DM,
ginjal, batuk lama,
(TBC, atau difteri)
belum pernah
melakukan
pemeriksaan hepatitis, Ika Destari,S.ST
IMS, dan HIV/AIDS
b Catin laki-laki
Belum diperiksa
4. Riwayat Kesehatan
Keluarga
a Catin wanita
Ayah tidak menderita
hipertensi dan DM,
tidak ada keluarga yang
pernah atau menderita
jantung, asma, alergi,
ginjal hemophilia,
thalassemia, cacat
bawaan, hepatitis dan
TBC.
b Catin laki-laki
Tidak diperiksa
5. Pola Kebiasaan yang
Mempengaruhi Kesehatan
Catin wanita dan laki-laki
Tidak ada pola kesehatan
yg buruk yg mempengaruhi
kesehatannya
6. Pola Fungsional Kesehatan
a Nutrisi : makan 2 kali
sehari dengan porsi
sedang nasi, lauk dan
sayur, minum air putih
8-9 gelas per hari dan
tidak ada pantangan
dan alergi pada
makanan.
b Eliminasi
BAB dan BAK normal
tidak ada keluhan
c Istirahat
Jarang tidur siang dan
malam hari 6-7 jam
d Aktivitas
Bekerja pekerjaan
rumah
e Hygiene
Mandi 2 kali sehari,
gosok gigi, dan menjaga
area kewanitaanya.
7. Keadaan psiko, Sosio, dan
Spiritual
Keluarga dari kedua belah
pihak mendukung
pernikahannya. Kedua
calon pengantin
mengatakan sudah siap
secara mental untuk
menikah
8. Riwayat Pernikahan
Pasangan akan menikah
tanggal 20 Februari 2023
Catin wanita dan laki-laki
ini pernikahan pertama
Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a Keadaan umum : baik
b Kesadaran :
composmentis
c Tanda-tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
RR : 22x/menit
N : 80x/menit
S : 36.7
d Antropometri :
BB : 40 kg
TB : 153 cm
IMT : 17 kg/m2
Lila : 22,5 cm
Status TT : TT5
2. Pemeriksaan fisik
a Bentuk tubuh ibu
normal
b Wajah
Tidak ada pucat, tidak
ada kelainan yang
berkenaan dengan
genetic seperti sindrom
down
c Mata
Konjungtiva merah
muda, sklera putih
d Mulut
Bibir tidak pucat tapi
agak kering
e Leher
Tidak ada pembesaran
kelenjat tiroid
f Dada
Tidak teraba adanya
benjolan
g Abdomen
Tidak adanya massa
h Genetalia
Tidak diperiksa
Analisa
Diagnose
Nn. N. usia 21 tahun Calon
pengatin dengan KEK

Penatalaksanaan
1. Menjelaskan kepada calon
pengantin wanita mengenai
hasil pemeriksaan bahwa
semuanya dalam batas
normal kecuali didapatkan
tanda-tanda KEK
2. Memberikan konseling
kepada catin mengenai pra
nikah:
a Promosi kesehatan pra
nikah
b Persiapan pra nikah
c Pemeriksaan kesehatan
menjelang pernikahan
d Manfaat pemeriksaan
kesehatan menjelang
pernikahan
3. Menjelaskan mengenai apa
itu KEK, akibat KEK
sebelum, saat dan sesudah
kehamilan
4. Menjelaskan konseling
tentang gizi seimbang
5. Memebritahu kepada catin
untuk kembali jika ada
keluhan.

Anda mungkin juga menyukai