LENGKAP
TAHUN 2021
OLEH :
LILIS SUMARWATI
NIM : 210703002
OLEH :
LILIS SUMARWATI
NIM : 210703002
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
TAHUN 2021
Pembimbing 1
KATA PENGANTAR
i
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Kasus lengkap“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. Y DENGAN KEK Di
PUSKESMAS KRESEK KECAMATAN KRESEK Kabupaten Tangerang”.
Dalam penulisan kasus leengkap ini , penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis
berharap semoga kasus kehaamilaan lengkap ini dapat berguna bagi pembaca
umumnya dan profesi kebidanan khususnya. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.
Jaakarta ……. 2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL......................................................................................................i
LEMBAR LAPORAN ...............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN .....................................................................................iv
PENGANTAR ......................................................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan ........................................................................................................ 1
C. Ruang Lingkup ...........................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Dokumentasi...........................................................................................................
DAFTAR SINGKATAN
USG : Ultrasonografi
TT : Tetanus Toksoid
KB : Keluarga Berencana
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kandungan dan kehidupan nanti setelah anak tersebut lahir (Sukarni dan
waktu sedikitnya enam kali kunjungan selama priode antenatal, yaitu :dua
kali kunjungan selama trimester peratama (antara 0-12 minggu), satu kali
1
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
dilakukan Badan Pusat Statistik tahun 2015 diharapkan angka 305 per
100.000 KH dan target AKI tahun 2024 menjadi 183 per 100.000 KH dan
Angka Kematian Data SDKI tahun 2017 Angka Kematian Bayi 24 per
1000 KH dimana target 2024 Angka Kematian Bayi di harapkan 16,8 per
1000 KH. Dan target SDGs di tahun 2030 di harapkan 12,3 per 1000 KH.
congenital 14,8 %, lain-lain 8,2 % Infeksi 7,3 % dan TN 1,2 %. Data SRS
sebesar 108,9 %.
Setuasi dan Kondisi saat ini berdasarkan Dari data di atas dapat di
2
mungkin resiko tinggi kehamilan yang akan berakibat pada kompliikasi
pada ibu
yang efektif, pelayanan di RS yang cepat dan tepat guna (Kemenkes RI,
2015).
dasar yang dikeluarkan ICM dan kerangka kerja dari standar global ICM
3
dipersyaratkan untuk didaftarkan (register) dan atau memiliki izin yang
Ny. Y adalah seorang wanita berusia 35 tahun yang sedang hamil anak
pemeriksaan karena merasa telat haid selama 3 bulan. Pada saat datang
Ny. Y sesuai daftar tilik asuhan kebidanan pada ibu hamil kunjungan
ulang dan tak lupa menanyakan keluhan yang pasien rasakan saat ini,
pasien mengatakan ada keluhan mual dan muntah,dan tidak ada nafsu
makan.
4
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Kabupaten Tangerang
2. Tujuan Khusus
KEK
Tangerang.
5
C. Manfaat Penelitian
Untuk
2. Bagi Pasen
3. Bagi Mahasiswa
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
KEHAMILAN
1. Pengertian
2. Klasifikasi kehamilan
menjadi 3 yaitu:
7
3) Kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40 minggu), di mana
kapan pertama kali detak jantung janin dapat didengar dengan alat
Doppler (usia kehamilan 10-12 minggu), dari tanda kehidupan janin yang
a. Rumus neagle
biasanya dipakai untuk wanita yang mempunyai siklus 28- 30 hari. Rumus
ditetapkan.
Rumus Neagle = (Hari pertama haid + 7), (Bulan terakhir haid - 3), (Tahun
tetapi baru dapat dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan 16 - 20 minggu
gerakan janin menjadi lebih kuat. Gerak pertama bayi yang dapat
8
c. Rumus Mc. Donald
Rumus Mc Donald Fundus uteri diukur dengan pita mulai dari tepi
atas simpisis pubis sampai dengan fundus. Tinggi fundus dikalikan 2 dan
(Ambarwati, 2015)
d. Palpasi Leopold
9
e. Perkiraan tinggi fundus uteri (TFU)
10
f. Taksiran Berat Janin (TBJ)
–Toshach. Mereka menunjukkan bahwa selain tinggi fundus uteri, TBJ juga
dipengaruhi oleh penurunan kepala janin dan obesitas maternal. Berikut ini adalah
Berat Janin (gram) = (pengukuran tinggi fundus uteri Mc. Donald dalam cm –
n) x 155
Keterangan:
n = 12, bila janin sudah masuk pintu atas panggul atau sudah distasiun
Jika pasien memiliki berat badah lebih dari 91 kg, tinggi fundus uteri kurangi 1
untuk rumus johnson-toshach pada 150 wanita dengan usia kehamilan 37-40
minggu. Rerata TBJ dengan metode johnson adalah 2.950 gram dengan SD 279
gram, sedangkan rata rata berat badan lahir sebenarnya bayi adalah 2.860 gram
g. USG
pada trimester I. Pada saat itu laju pertumbuhan mudigah paling cepat dan variasi
biologiknya paling kecil. Sebelum struktur mudigah dapat terlihat, penentuan usia
pertumbuhan janin sudah cukup besar dan bagian-bagian spesifik janin (seperti
kepala dan ekstremitas) sudah dapat dilihat lebih jelas. Sejak saat itu pengukuran
11
Umumya pemriksaan USG dilakukan sebanyak 3 kali selama kehamilan.
Pemeriksaan ini dilakukan sebagai skrining awal. Gambaran janin yang masih sekitar
8 cm akan terlihat tampil secara utuh pada layar monitor.Pemeriksaan kedua di usia
kehamilan 20—22 minggu. Pemeriksaan ini sebagai skrining lengkap. Setelah usia
kehamilan lebih dari 12 minggu gambaran janin pada layar monitor akan terlihat
sebagian-sebagian atau tidak secara utuh karena alat scan USG punya area yang
terbatas, sementara ukuran besar janin sudah bertambah atau lebih dari 8 cm.
Pemeriksaan ketiga dilakukan pada kehamilan 30 –32 minggu untuk melihat kelainan
(Indriani, 2018).
4. Tanda-tanda kehamilan
muntah terutama pada pagi hari disebut morning sickness. Dalam batas
yang fisiologis, keadaan ini dapat diatasi. Akibat mual dan muntah, nafsu
makan berkurang.
12
sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16
minggu.
terasa penuh dan sering miksi. Pada trimester II, gejala ini sudah mulai
menghilang.
pada dinding perut (striae lividae, striae nigra, linea alba makin hitam) dan
payudara).
9) Epulis. Hipertrofi gusi yang disebut epulis, dapat terjadi pada ibu hamil.
10) Varises atau penampakan pembuluh darah vena. Karena pengaruh dari
darah itu terjadi di sekitar genitalia eksterna, kaki, betis dan payudara.
13
3) Denyut jantung janin. Didengar dengan stetoskop Laenec, alat
a. Uterus
mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat
selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa
berubah menjadi suatu organ yang menampung janin, plasenta dan amnion rata
rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat
b. Vagina/Vulva
ungu kebiruan yang disebut tanda Chadwick. Vagina ibu hamil berubah menjadi
lebih asam, keasaman (pH) berubah dari 4 menjadi 6.5 sehingga menyebabkan
wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina terutama infeksi jamur.
14
dapat meningkatkan libido atau keinginan atau bangkitan seksual terutama pada
c. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi
beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi
lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan
vena-vena dibawah kulit akan terlihat. Puting payudara akan lebih besar,
kehitaman dan tegak. Setelah bulan pertama suatu cairan berwarna kekuningan
yang disebut kolostrum dapat keluar. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu
belum dapat diproduksi karena hormon prolaktin ditekan oleh Prolactin Inhibiting
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-
muntah, Apabila mual muntah terjadi pada pagi hari disebut Morning Sickness.
Selain itu terjadi juga perubahan peristaltic dengan gejala sering kembung, dan
banyak sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum).Aliran darah
(ptialisme), perasaan ini kemungkinan akibat dari ibu hamil tersebut dengan
tidak sadar jarang menelan saliva ketika merasa mual sehingga terkesan saliva
15
menjadi banyak. Ibu hamil trimester pertama sering mengalami nafsu makan
menurun, hal ini dapat disebabkan perasaan mual dan muntah yang sering
terjadi pada kehamilan muda. Pada trimester kedua mual muntah mulai
f. Kulit
Ibu hamil sering mengalami perubahan pada kulit yaitu terjadi hiperpigmentasi
atau warna kulit kelihatan lebih gelap. Hal ini disebabkan karena adanya
pada muka , leher, payudara, perut, lipat paha dan aksila. Hiperpigmentasi pada
muka disebut kloasma gravidarum biasanya timbul pada hidung, pipi dan dahi.
Hiperpigmentasi pada perut terjadi pada garis tengah berwarna hitam kebiruan
dari pusat kebawah sampai sympisis yang disebut linea nigra. Perubahan
terjadi pada aktifitas kelenjar meningkat sehingga wanita hamil cenderung lebih
Peregangan kulit pada ibu hamil menyebabkan elastis kulit mudah pecah
sehingga timbul striae gravidarum yaitu garis-garis yang timbul pada perut ibu
hamil. Garis–garis pada perut ibu berwarna kebiruan disebut striae livide.
Setelah partus striae livide akan berubah menjadi striae albikans. Pada ibu hamil
multigravida biasanya terdapat striae livide dan striae albikans. (Tyastuti, 2016).
g. Perubahan Metabolik
uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstraseluler.
Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik dianjurkan
menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan
16
dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat badan per minggu
h. Sistem Kardiovaskular
maternal, meliputi:
akhir kehamilan.
7) Trimester kedua denyut jantung meningkat 10-15 kali permenit, dapat juga
timbul palpitasi.
17
8) Volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan, kemudian
inferior dan aorta bawah dalam posisi terlentang yang dapat mengakibatkan
trimester akhir posisi terlentang akan menyebabkan fungsi ginjal menurun jika
dibanding dengan posisi miring (maka tidak dianjurkan ibu hamil dalam posisi
i. Sistem Respirasi
Wanita hamil sering mengeluh sesak napas yang biasanya terjadi pada umur
kehamilan 32 minggu lebih, hal ini disebabkan oleh karena uterus yang semakin
wanita hamil meningkat sampai 20%, sehingga untuk memenuhi kebutuhan oksigen
vaskularisasi dapat juga mengakibatkan membran timpani dan tuba eustaki bengkak
sehingga menimbulkan gangguan pendengaran, nyeri dan rasa penuh pada telinga.
(Tyastuti, 2016)
kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang membesar dan menimbulkan rasa
ini akan hilang dengan makin tuanya usia kehamilan bila uterus keluar dari rongga
panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas
panggul, keluhan ini akan timbul kembali. Wanita hamil trimester I dan III sering
18
mengalami sering kencing (BAK/buang air kecil) sehingga sangat dianjurkan untuk
k. Sistem Endokrin
Kelenjar hipofisis, akan membesar ± 135 %, tapi kelenjar ini tidak begitu
pembesaran hingga 15 ml pada saat persalinan akibat dari hiperplasia kelenjar dan
l. Sistem Muskuloskeletal
Lordosis yang progesif akan menjadi bentuk umum pada kehamilan. Akibat
daya berat kebelakang ke arah dua tungkai. Ini akan menyebabkan perasaan tidak
enak pada bagian bawah punggung terutama pada akhir kehamilan. (Prawirohardjo,
2018).
a. Kebutuhan nutrisi
diperlukan zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari pada sebelum hamil.
dari IMT (Indeks Masa Tubuh) / BMI (Body Mass Index) sebelum hamil. IMT
dihitung dengan cara BB sebelum hamil dalam kg dibagi (TB dlm m)2 misalnya :
kehamilan dan bayi yang akan dilahirkannnya. Malnutrisi yang terjadi pada bulan
19
bertahan hidup, nutrisi yang buruk pada masa lanjut kehamilan mempengaruhi
tumbuh kembang janin dan pada saat ibu melahirkan. (Muhammad dkk, 2019).
dibawah ini.
1) Definisi KEK
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi.
yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relatif atau
20
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah kekurangan energi yang memiliki
Ibu hamil dikategorikan KEK jika Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm
(Muliarini, 2015).
21
atau gizi kurang. Kategori KEK adalah LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita
LILA (Supariasa, 2013).
22
1) Tetapkan posisi bahu dan siku, yang diukur adalah pertengahan lengan atas
sebelah kiri dan lengan dalam keadaan tidak tertutup kain/pakaian.
2) Letakkan pita antara bahu dan siku.
3) Tentukan titik tengah lengan, beri tanda.
4) Lingkarkan pita LILA pada tengah lengan.
5) Pita jangan terlalu kekat atau longgar.
6) Cara pembacaan sesuai dengan skala yang benar.
7) Catat hasil pengukuran LILA (Supariasa, 2013).
a. Terhadap ibu dapat menyebabkan risiko dan komplikasi antara lain : anemia,
perdarahan, berat badan tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit
infeksi.
b. Terhadap persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama,
persalinan sebelum waktunya (prematur), perdarahan.
c. Terhadap janin dapat mengakibatkan keguguran/abortus, bayi lahir mati,
kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, bayi dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) (Waryana, 2016).
5. Faktor-faktor penyebab kek
a. Umur ibu
Umur ibu yang berisiko melahirkan bayi kecil adalah kurang dari 20 tahun
dan lebih dari 35 tahun. Ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun dikatakan
memiliki risiko KEK yang lebih tinggi. Usia ibu hamil yang terlalu muda, tidak
hanya meningkatkan risiko KEK namun juga berpengaruh pada banyak masalah
kesehatan ibu lainnya (Stephanie dan Kartikasari, 2016).
b. Pendidikan
Rendahnya pendidikan seorang ibu dapat mempengaruhi terjadinya risiko
KEK, hal ini disebabkan karena faktor pendidikan dapat menentukan mudah
23
tidaknya seseorang untuk menyerap dan memahami pengetahuan gizi yang
diperoleh. Latar belakang pendidikan ibu adalah suatu faktor penting yang akan
berpengaruh terhadap status kesehatan dan gizi (Stephanie dan Kartikasari,
2016).
c. Status ekonomi
Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang
adalah tingkat keadaan ekonomi, dalam hal ini adalah daya beli keluarga.
Keluarga yang memiliki pendapatan kurang, berpengaruh terhadap daya beli
keluarga tersebut. Kemampuan keluarga untuk membeli bahan makanan
antaralain tergantung pada besar kecilnya pandapatan keluarga, harga bahan
makanan itu sendiri, serta tingkat pengelolaan sumber daya lahan dan
pekarangan (Stephanie dan Kartikasari, 2016).
D.Faktor paritas
Paritas adalah berapa kali seorang ibu telah melahirkan. Dalam hal ini ibu
dikatakan terlalu banyak melahirkan adalah lebih dari 3 kali. Manfaat riwayat
obstetric ialah membantu menuntukan besaran kebutuhan akan zat gizi karena
terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh ibu.Untuk paritas
yang paling baik adalah 2 kali jarak melahirkan yang terlalu dekat akan
menyebabkan kwalitas janin / anak yang rendah dan juga akan merugikan
kesehatan ibu, ibu tidak memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya
sendiri karena ibu menerlukan energy yang cukup untuk memulihkan keadaan
24
setelah melahirkan anaknya.Dengan mengandung kembali makan akan
menimbulkan masalah gizi bagi ibu dan janin /bayi berikut yang dikandung .
26
7. Asuhan Antenatal
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan
kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal
melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
a. Tujuan Asuhan Antenatal
1) Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik mental sosial ibu
dan bayi dengan pendidikan kesehatan, gizi, kebersihan diri, dan
proses kelahiran bayi.
2) Melakukan deteksi abnormalitas atau komplikasi dan
penatalaksanaan komplikasi medis, bedah, atau obstetri selama
kehamilan. Pada asuhan kehamilan juga dikembangkan persiapan
persalinan serta kesiapan menghadapi komplikasi.
3) membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses,
menjalankan nifas normal dan merawat anak secara fisik,
psikologis dan sosial dan mempersiapkan rujukan apabila
diperlukan. (Tyastuti, 2016).
b. Jadwal Kunjungan Asuhan Antenatal
Kunjungan antenatal ini sebaiknya dilakukan paling sedikit 6 kali
selama kehamilan
1) dua kali pada triwulan pertama
2) Satu kali pada triwulan kedua
3) tiga kali pada triwulan ketiga
Bila kehamilan termasuk resiko tinggi perhatian dari jadual
kunjungan harus lebih ketat. namun, bilan kehamilan normal jadwal
asuhan cukup enam kali. Dalam program kesehatan ibu dan anak,
kunjungan antenatal ini diberi kode angka K yang merupakan
singkatan dari kunjungan.Pemeriksaan antenatal yang lengkap
adalah K1, K2, K3, sampai K6. Hal ini berarti, minimal dilakukan
sekali kunjungan antenatal hingga usia kehamilan 28 minggu, sekali
kunjungan antenatal pada usia kehamilan 28-36 minggu dan
sebanyak dua kali kunjungan antenatal pada usia kehamilan diatas
36 minggu. (Kemkes, 2020).
27
Standar pelayanan kehamilan menurut Kemenkes 2016 ialah
sebagai berikut
1) Pengukuran tinggi dan berat badan
Bila tinggi badan < 145 cm, maka faktor resiko panggul sempit,
kemungkinan sulit melahirkan secara normal, serta
pertambahan berat badan paling sedikit 1kg/bulan sejak
memasuki bulan ke-4.
2) Pengukuran tekanan darah
Tekanan darah normal 120/80 mmHg. Bila tekanan darah ≥
140/90 mmHg, ada faktor resiko hipertensi dalam kehamilan.
3) Pengukuran Lingkar lengan atas (LILA)
Bila < 23,5 cm menunjukan ibu hamil menderita Kurang Energi
Kronis (KEK) dan beresiko melahirkan bayi berat lahir rendah
(BBLR).
4) Pengukuran TFU
Pengukuran tinggi rahim (TFU) berguna untuk melihat
pertumbuhan janin apakah sesuai dengan usia kehamilan.
5) Tentukan letak janin (persentasi janin) dan Denyut Jantung
Janin
Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau
belum masuk pintu panggul, kemungkinan ada kelainan letak
atau ada masalah lain.
6) Penentuan status imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
28
Tabel 2.4.Rentang waktu pemberian imunisasi TT dan lama
perlindungannya
29
(c) Dikatakan anemia jika kadar hemoglobin < 11 gr/dl pada
trimester I dan III kehamilan atau < 10,5 gr/dl pada
trimester II kehamilan. (Kusumawati, 2017).
(d) Tes pemeriksaan urine terutama protein dan glukosa
(e) Tes pemeriksaan darah lainnya meliputi HIV,
sifilis,Hepatitis B, sementara malaria dilakukan didaerah
endemis.
9) Temu Wicara (konseling)
Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan
kehamilan, pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan
inisiasi menyusu dini ( IMD) nifas, perawatan bayi baru lahir,
ASI eksklusif, KB dan imunisasi pada bayi.
10) Tatalaksana atau mendapat pengobatan.
Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil.
(Kemenkes RI, 2016).
8. Ketidak nyamanan dalam kehamilan
Menurut Romauli (2011:149) Ketidaknyamanan ibu hamil, adalah sebagai
berikut :
a. Peningkatan Frekuensi berkemih
Frekuensi kemih meningkat pada trimester ketiga sering
dialami wanita primigravida setelah lightening terjadi efek lightaning
yaitu bagian presentasi akan menurun masuk kedalam panggul dan
menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih.
Peningkatan frekuensi berkemih disebabkan oleh tekanan
uterus karena turunnya bagian bawah janin sehingga kandung
kemih tertekan, kapasitas kandung kemih berkurang dan
mengakibatkan frekuensi berkemih meningkat (Manuaba, 2010).
Sering buang air kecil merupakan suatu perubahan fisiologis
dimana terjadi peningkatam sensitivitas kandung kemih dan pada
tahap selanjutnya merupakan akibat kompresi pada kandung kemih.
Pada trimester III kandung kemih tertarik keatas dan keluar
dari panggul sejati ke arah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5
cm karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul
pada masa hamil ditunjukan oleh hiperemia kandung kemih dan
uretra.
30
Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung
kemih menjadi mudah luka dan berdarah. Tonus kandung kemih
dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih
sampai sekitar 1500 ml. Pada 9 saat yang sama pembesaran uterus
menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih
meskipun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
Tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi akibat terlalu sering
buang air kecil yaitu dysuria, Oliguria dan Asymtomatic bacteriuria.
Untuk mengantisipasi terjadinya tanda – tanda bahaya tersebut
yaitu dengan minum air putih yang cukup (± 8-12 gelas/hari) dan
menjaga kebersihan disekitar alat kelamin. Ibu hamil perlu
mempelajari cara membersihkan alat kelamin yaitu dengan gerakan
dari depan kebelakang setiap kali selesai berkemih dan harus
menggunakan tissue atau handuk yang bersih serta selalu
mengganti celana dalam apabila terasa basah.
Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada ibu hamil
trimester III dengan keluhan sering kencing yaitu KIE tentang
penyebab sering kencing, kosongkan kadung kemih ketika ada
dorongan, perbanyak minum pada siang hari dan kurangi minum di
malam haru jika mengganggu tidur, hindari minum kopi atau teh
sebagai diuresis, berbaring miring kiri saat tidur untuk meningkatkan
diuresis dan tidak perlu menggunakan obat farmakologis (Hani,
2011 : 59) .
b. Sakit punggung Atas dan Bawah
31
karbon dioksida. Sesak nafas terjadi pada trimester III karena
pembesaran uterus yang menekan diafragma. Selain itu diafragma
mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama kehamilan.
d. Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan
vena pada ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar
pada vena panggul pada saat duduk/ berdiri dan pada vena cava
inferior saat tidur terlentang. Edema pada kaki yang menggantung
terlihat pada pergelangan kaki dan harus dibedakan dengan edema
karena preeklamsi.
e. Nyeri ulu hati
f. Kram tungkai
g. Konstipasi
32
bawah sehingga terjadi konstipasi. Konstipasi semakin berat karena
antara flatus, cairan atau feses. Akibatnya feses yang cair akan
air putih setiap hari dan serat dalam diet misalnya buah, sayuran dan
ataupun senam hamil, buang air besar secara teratus dan segera
33
saraf median dan aliran lengan yang akan menyebabkan kesemutan
dan baal pada jari-jari. i. Insomnia Disebabkan karena adanya
ketidaknyamanan akibat uterus yang membesar, pergerakan janin
dan karena adanya kekhawatiran dan kecemasan
34
pervaginam tidak normal bila ada tanda-tanda seperti keluar darah merah
segar atau kehitaman dengan bekuan, perdarahan banyak kadang-
kadang/tidak terus menerus, perdarahan disertai rasa nyeri.
b. Sakit kepala hebat
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit
kepala hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristriahat. Terkadang
karena sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa
penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat
dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklampsi. Perubahan visual
(penglihataan) secara tiba-tiba (pandangan kabur) dapat berubah pada
masa kehamilan (Tyastuti, 2016).
c. Gangguan Penglihatan (Penglihatan kabur)
Masalah penglihatan pada ibu hamil yang secara ringan dan tidak
mendadak kemungkinan karena pengaruh hormonal. Tetapi kalau
perubahan visual yang mendadak misalnya pandangan kabur atau
berbayang dan disertai sakit kepala merupakan tanda pre eklampsia.
(Tyastuti, 2016)
d. Bengkak pada muka dan ekstremitas
Hampir separuh dari ibu-ibu hamil akan mengalami bengkak yang
normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya
hilang setelah beristirahat atau dengan meninggikan kaki lebih tinggi
daripada kepala. Bengkak yang menjadi masalah serius yaitu ditandai
dengan:
1) Muncul pembengkakan pada muka, tangan dan ekstremitas lainya,
2) Bengkak tidak hilang setelah beristirahat,
3) Bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya.
Hal ini merupakan pertanda dari anemia, gangguan fungsi ginjal, gagal
jantung ataupun pre eklampsia. Gejala anemia dapat muncul dalam
bentuk oedema (bengkak) karena dengan menurunnya kekentalan darah
pada penderita anemia, disebabkan oleh berkurangnya kadar hemoglobin
(Hb, sebagai pengangkut oksigen dalam darah). Pada darah yang rendah
kadar Hb-nya, kandungan cairannya lebih tinggi dibandingkan dengan
sel-sel darah merahnya (Tyastuti, 2016).
35
Nyeri pada daerah abdomen yang tidak berhubungan dengan
persalinan normal adalah suatu kelainan. Nyeri abdomen yang
mengindikasikan mengancam jiwa adalah nyeri perut yang hebat,
menetap dan tidak hilang setelah beristirahat, terkadang dapat disertai
dengan perdarahan lewat jalan lahir. Hal ini bisa berarti appendicitis
(radang usus buntu), kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan),
aborstus (keguguran), penyakit radang panggul, persalinan preterm,
gastritis (maag), solutio placenta, penyakit menular seksual, infeksi
saluran kemih atau infeksi lain (Tyastuti, 2016)
f. Mual dan muntah yang berlebihan
Hyperemesis gravidarum sebagai suatu keadaan yang
dikarakteristikan dengan rasa mual dan muntah yang berlebihan,
kehilangan berat badan dan gangguang keseimbangan elektrolit, ibu
terlihat lebih kurus, turgor kulit berkurang dan mata terlihat cekung. Jika
tidak ditangani segera masalah yang timbul seperti peningkatan asam
lambung yang selanjutnya dapat menjadi gastristis. Peningkatan asam
lambung akan semakin memperparah hyperemesis gravidarum (Rahma,
2016: 52).
Hyperemesis gravidarum juga dikaitkan dengan peningkatan resiko untuk
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), kelahiran Prematur, kecil usia
kehamilan, serta kematian pada perinatal. Klasifikasi hyperemesis
gravidarum yaitu:
1) Tingkat I
Hyperemesis gravidarum tingkat I ditandai dengan muntah yang terus
menerus disertai dengan penurunan nafsu makan dan minum.
2) Tingkat II
Pada hyperemesis gravidarum tingkat II, pasien memuntahkan semua
yang dimakan dan diminu, berat bada cepat menurun, dan ada rasa haus
yang hebat.
3) Tingkat III
Hyperemesis gravidarum tingkat III sangant jarang terjadi. Keadaan ini
sangat merupakan kelanjutan dari hyperemesis tingkat II yang ditandai
dengan muntah yang berkurang atau bahkan berhenti, tetapi kesadaran
menurun (delirium dampai koma) hingga mengalami ikterus, sianosis,
36
nistagmus, gangguan jantung dan dalam urin ditemukan billirubin dan
protein (Rahma, 2016: 52).
g. Pergerakan janin yang tidak biasa
Ibu hamil akan merasakan gerakan janin pada bulan ke 5 atau
sebagian ibu merasakan gerakan janin lebih awal. Jika bayi tidur
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 x dalam
periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring
atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. (Tyastuti,
2016).
h. Ketuban pecah sebelum waktunya
Dinamakan ketuban pecah sebelum waktunya apabila terjadi
sebelum persalinan yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan
membran/ peningkatan tekanan uteri yang juga dapat disebabkan adanya
infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks yang dapat dinilai dari
cairan ketuban di vagina. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada
kehamilan 37 minggu preterm maupun kehamilan aterm.
i. Demam
Jika suhu ibu hamil berada pada > 38°C dalam kehamilan, ini
menandakan ibu dalam masalah. Demam pada kehamilan merupakan
manifestasi tanda gejala infeksi kehamlan. Penangannya dapat dengan
memiringkan bada ibu kerag kekiri, cukupi kebutuhan cairan ibu dan
kompres hangat guna menurunkan suhu ibu. komplikasi yag ditimbulkan
jika ibu mengalami demam tinggi yaitu sistitis (infeksi kandung kencing)
serta infeksi saluran kemih atas. (Yulizawati, et al)
PERUNDANG - UNDANGAN
37
2. 1. Pasal 46 ( 1) dalam menyelengarakan praktek kebidanan, bidan
bertugas memberikan pelayan yang meliputi .a.pelayanan
kesehatan b.pelayanan kesehatan anak c. pelayanan kesehatan
reproduksi d. pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan
wewenang dan / atau e. pelaksanaan tugas dalam keterbatasan
tertentu (1) tugas bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilaksanakan secara bersama atau sendiri (3) Pelaksanaan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara
bertanggung jawab dan akuntebel.
38
BAB III
TINJAUAN KASUS
DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Alamat kantor - -
39
2. Quick cek
HPHT 14-12-2020
Siklus haid : 28 hari sampai 31 hari
Taksiran waktu persalinan : 21-9-2021
Pemakaian obat dan jamu jamuan : tidak ada
Kekhawatiran yang berkaitan dengan kehamilan: tidak ada
40
N Tanggal UK Tempat Jenis penolong penyulit J BB PB Riwayat ket
o partus partus partus K menyus
ui
1 2014 9 Rumah spontan Dukun Tidak ♀ 2500 - 1,5th Anak
bln ada gr pertam
a
menin
ggal
karena
kejang
dema
m
2 2018 - -Rumah spontan Dukun Tidak ♀ 3000 2 th Hidup
ada gr
3 Hamil ini - - - - - - - -
5. Riwayat obstetri
6. Riwayat kesehatan
41
10 Epilepsi √
11 Kejiwaan √
12 Kelainan kongenital √
13 Alergi obat/makanan √
14 Kecelakaan √
15 Tranfusi darah √
16 Riwayat SC
17 Thalasemia dan
gangguan pembekuan
darah
Riwayat imunisasi TT
TT 3 : -
TT 4 : -
TT 5 : -
Golongan darah : B+
7.Riwayat kontrasepsi
42
Kebiasan pola makan dan minum :
- frekwensi makan sehari : 3 x sehari sedikit sedikit
Menu variasi ,nafsu makan kurang DLM WKT BERAPA LAMA
- Minum : 6-7 gelas sehari
Kondisi rumah : Baik
Kebiasaan merokok,obat-obatan dan alkohol : Ibu tidak
merokok,suami merokok tapi tidak minum obat dan alkohol
Beban kerja dan aktivitas sehari-hari : Aktivitas ibu rumah tangga
biasa
Sexualitas frekwensi dan keluhan : 1 kali/minggu tidak ada
keluhan
Kekerasan dalam rumah tangga : Tidak ada
Tempat dan penolong persalinan : di rumah bidan oleh bidan
Keinginan ibu meberikan ASI : Ya,ibu mau memberikan
ASI
Rencana ibu memberikan ASI : Rencana sampai 2 tahun
DATA OBJEKTIF
BB Sebelum hamil 38 kg
6.Head to too
43
Kepala dan rambut:Kepala tidak ada benjolan ,ranbut tidak rontok dan
bersih
Mata :Simetris,conjungtiva tidak anemis,sklera tidk icterus,
Hidung :Simetris,bersih,tidak ada polip tidak ada gangguan
penciuman
Mulut : Bibir tidak pucat,tidka ada sariawan,gusi tidak bengkak,
tidak ada caries pada gigi
Telina :Bersih tidak ada serumen pendengaran baik
Leher : Tidak ada pembesaran KGB,tidak ada struma,tidak ada
pembesarana tyroid
Payudara : Pembesaran simetris,tampak
hiperpigmentasi pada areola,puting susu menonjol tidak ada
benjolan,tidak ada pengeluaran colostrum.
Abdomen : Tidak ada bekas luka oprasi,tidak dilakukan palpasi
(leopold) dan asukultasi
Ekstremitas :Tidak ada varises kanan dan kiri, dan tidak ada odema
kanan dan kiri
Releks patela : +/+
Pemeriksaan genital : Tidak dilakukan karena ibu menolak untuk
dilakukan pemeriksaan tapi ibu tidak merasakan keluhan disekitar alat
genital
Pemeriksaan laboratorium HCG urin hasil (+) ( dilakukan mandiri)
ASSASSMENT
PENATALAKSANAAN
44
kehamilan, sehingga untuk tetap menjag nutrisi ibu maka dianjurkan
untuk makan sedikit tapi sering.
- Memberikan KIE kepada ibu tentang resiko tinggi kehamilan dengan
kekurangan Energi Kronik ( KEK )
- Menganjurkan ibu untuk lebih meningkatkan pola makan sebelumnya.
- Memberitahukan ibu untuk tidak terlalu bekerja berat. ( ibu
mengertipenjelasan yang diberikan oleh bidan)
- Menjelaskan kepada ibu bahwa mual muntah yang terjadi pada ibu
adalah fisilogis ( normal ) yang dialami oleh ibu pada kehamilan nya .
- Menganjurkan pada ibu untuk makan makanan bergizi yang
mengandung karbohidrat seperti nasi , roti sayuran hijau yang
mengandung protein seperti telur daging tahu dan tempe. Mengkomsumsi
buah- buahan dan juga susu ibu hamil untuk menambah keutuhan nutrisi
ibu dan janin
( ibu bersedia mengikuti anjuran yang di berikan )
- Menganjurkan pada ibu untuk control kembali.
- Melakukan pendokumentasian (pendokumentasian sudah dilakukan)
45
BAB IV
PEMBAHASAN KEHAMILAN
Berat badan Ny. Y saat hamil ini hanya 39 kg, dan timbangan
sebelum hamil 38 kg, rekomendasi penambahan berat badan sebesar
12,5 – 18 kg kenaikan yang di harapkan setiap minggunya 0,5 kg jadi
apabila usia kehamilan ibu sekarang 12 mg maka kenaikan BB ibu
harusnya 6 kg (Prawirohardjo, 2018).
Skrining status Imunisasi Tetanus merupakan program nasional
dalam tatalaksana pelayanan kebidanan kehamilan untuk mencegah
tetanus neonaturum ketika bayi lahir melalui pemberian imunisasi melalui
ibu (Kemenkes, 2016). Ny. Y mendapatkan imunisasi sebanyak 2 kali
pada kehmilan anak pertama tahun 2014, pada kehamilan yang sekarang
ibu baru mendapatkan imunisasi TT1 kembali karena skrening TT ibu
sudah tidak ada lagi kekebalan untuk TT . yaitu TT1 pada tanggal 19-03-
2021, dan TT2 akan di jadwalkan pada tanggal 19/4/2021, dengan
interval 1 bulan dari TT1 ke TT2. Hal ini sesuaidengan teori yang
mengatakan interval TT1 ke TT2 yaitu minimal 1 bulan . (Prawihardjo,
2014).
46
Setelah dikaji oleh penulis didapatkan klien pada usia kehmailan
usia ± 12 mg ini BB ibu hanya 39 Kg, sebelum ibu tahu bahwa dirinya
hamil BB hanya 38 kg, ibu mengatakan bahwa BB ibu baik sebelum hamil
dan sesuah tau hamil tidak pernah naik sama sekali padahal makan 3x
sehari dan minum ± 2 liter. Saat ini ibu mengalami mual dan muntah
sehingga asupan nutrisi kurang, ibu dianjurkan untuk minum susu dan
makan makanan tambahan selain makan makanan pokok dengan
kandungan gizi seimbang serta makan sedikit tapi sering.
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan manajemen kebidanan dengan
menggunakan pendekatan komprehensif pada Ny. Y pada
kehamilannya
Maka dapat disimpulkan :
1. Kunjungan kehamilan (ANC) pada Ny. Y dilakukan sebanyak 1 kali
dimana kehamilannya dalam kondisi baik di tandai dengan pemeriksaan
Tanda-tanda vital dalam batas normal hanya saja ibu mengalami KEK.
2. Selama kehamilan di harapkan ada kenaikan berat badan setiap
minggunya 0,5 kg.
3. Pada saat konseling memotivasi ibu untuk konsultasi ke dokter
puskesmas dan melakukan pemeriksaan penunjang (cek lab) untuk
mengetahui kondisi kehamilan ibu dan perkembangan janinnya juga
mengenai gizi yang baik untuk ibu hamil
B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Meningkatkan jumlah frekwensi bimbingan karena proses
pembelajaran saat ini dengan sistem online yang banyak sekali
mengalami kendala sehingga pemahaman mahasiswa tidak seseuai
harapan ibu dosen
3. Bagi Mahasiswa
48
Diharapkan penulis dapat berkomunikasi lebih efektif, agar asuhan
dapat diterima oleh klien. Dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam rangka pengembangan diri serta menerapkan ilmu
yang didapat terutama dalam memberikan asuhan kebidanan
komprehensif sehingga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan
antara teori dan praktik.
49
DAFTAR PUSTAKA
Baga, 2019.
Penerapan asuhan sayang ibu pada persalinan kala II dengan kejadian robekan jalan
lahir. Jurnal keperawatan. 2019.
Dirjen Kesmas RI, 2016.
Laporan Kinerja Ditjen Kesehatan Masyarakat Republik Indonesia 2016. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. 2017.
Proverawati, A. 2011.
berlangsung lama maka persediaan/cadangan jaringan akan digunakan untuk memenuhi ketidakcukupan itu.
Kedua, apabila ini berlangsung lama, maka akan terjadi pemerosotan jaringan, yang ditandai dengan penurunan
berat badan. Ketiga, terjadi perubahan biokimia yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium.
Keempat, terjadi perubahan fungsi yang ditandai dengan tanda yang khas. Kelima terjadi perubahan anatomi
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah kekurangan energi yang memiliki dampak buruk terhadap
kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janin. Ibu hamil dikategorikan KEK jika Lingkar Lengan
Atas (LILA) < 23,5 cm (Muliarini, 2015).
Mual dan muntah atau dalam bahasa medis disebut emesis gravidarum atau morning
sickness merupakan suatu keadaan mual yang terkadang disertai muntah (frekuensi kurang
dari 5 kali) (Prawirohadrjo, 2014) menurut Azizah 2015 Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali
sehari, biasanya terjadi di pagi hari tetapi dapat pula terjadi setiap saat, namun tidak jarang
yang harus mengalaminya seharian penuh dan nyaris tidak dapat melakukan aktivitas apapun,
Nafsu makan berkurang, Mudah lelah, Emosi yang cenderung tidak stabil.