ASUHAN KEBIDANAN “By Ny.YL” Usia 0 Jam, Dengan Neonatus cukup bulan,
sesuai masa kehamilan dengan kelahiran normal
OLEH
UNENGSIH
NIM : 200702049
ABDI NUSANTARA
JAKARTA 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN “By Ny.YL” Usia 0 Jam, Dengan Neonatus cukup bulan, sesuai masa
kehamilan dengan kelahiran normal
DI PONED PUSKESMAS TUNGGAKJATI
Pembimbing I
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul
ASUHAN KEBIDANAN” By NY YL” Usia 0 Jam, Dengan Neonatus cukup bulan,
sesuai masa kehamilan dengan kelahiran normal ,DI PONED PUSKESMAS
TUNGGAKJATI.
Dalam penulisan laporan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga laporan
kasus ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan profesi kebidanan khususnya. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LAPORAN KASUS........................................................................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................................................................................
B. Tujuan.................................................................................................................................................................
BAB II................................................................................................................................................................................
TINJAUAN TEORI.......................................................................................................................................................
A. Pengertian..........................................................................................................................................................
1.Definisi Bayi baru lahir.........................................................................................................................................
BAB III TINJAUAN KASUS....................................................................................................................................
A. Laporan Kasus dengan metode kasus SOAP.........................................................................................
2. Quick cek :..............................................................................................................................................................
B. PATHWAY......................................................................................................................................................
Pathway Kasus Kebidanan........................................................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................................................................................
BAB V..............................................................................................................................................................................
PENUTUP......................................................................................................................................................................
A. Saran........................................................................................................................................................................
B. Kesimpulan............................................................................................................................................................
Lampiran Dokumentasi..............................................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu dalam kandungan dan
luar kandungan. Kematian bayi dalam kandungan adalah kematian bayi yang dibawa oleh bayi
sejak lahir seperti asfiksia. Sedangkan kematian bayi luar kandungan atau kematian post
neonatal disebabkan oleh faktor-faktor yang berhubungan dengan pengaruh dari luar (Vivian T,
2014). Kematian Bayi baru Lahir masih tetap tinggi, terutama pada negara- negara termiskin di
dunia.
Laporan UNICEF menunjukkan sekitar 2,6 juta bayi meninggal pada bulan pertama
kehidupan mereka di seluruh negara setiap tahun. Ada beberapa negara yang angka kematian
bayinya lebih tinggi dibanding Negara lain. Laporan UNICEF pada Selasa, 20 Februari 2018,
mempublikasikan hasil riset yang dilakukan pada 2016. Riset ini menemukan 10 negara dengan
angka mortalitas bayi baru dilahirkan tertinggi dan 10 negara dengan mortalitas bayi baru
dilahirkan terendah. Lembaga Perserikatan Bangsa- Bangsa itu menemukan negara dengan
mortalitas tertinggi di dunia adalah Pakistan. Di negara itu, satu dari 22 bayi meninggal dunia
sebelum berusia satu bulan. Posisi kedua dan ketiga ditempati Republik Afrika Tengah dan
Afganistan. Sedangkan negara dengan angka mortalitas bayi baru dilahirkan terendah adalah
Jepang. Di negeri Sakura itu, hanya satu kematian dari setiap 1.111 kelahiran bayi (UNICEF
2018).
1
Angka Kematian Bayi menurut WHO (World Health Organization, 2015) pada
negara ASEAN (Association of South East Asia Nations) seperti di Singapura 3 per 1000
kelahiran hidup, Malaysia 5,5 per 1000 kelahiran hidup, Thailan 17 per 1000 kelahiran
hidup, Vietnam 18 per 1000 kelahiran hidup, dan Indonesia 27 per 1000 kelahiran hidup
(WHO, 2015) .
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dalam usia 28 hari
pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi menurut WHO (World
Health Organization 2015). World Health Organization (WHO) menemukan jumlah
kematian bayi sebesar 560.000/1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB)
merupakan indikator penting untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan
pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia.
Hasil Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 menyatakan AKB
sebesar 22,23 per 1.000 KH. Berdasarkan target Sustainable Development Goals (SDGs)
pada Tahun 2015 dan AKB 23 per 1000 KH menunjukkan bahwa AKB di Indonesia pada
Tahun 2015 belum mencapai target yang diharapkan. Salah satu target SDGs yaitu
menurunkan AKB 12 per 1000 KH pada tahun 2030 (Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2017). Angka kematian anak dari tahun ke tahun menunjukkan penurunan. Hasil
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 menunjukkan AKN sebesar
15 per 1.000 kelahiran hidup, AKB 24 per 1.000 kelahiran hidup, dan AKABA 32 per 1.000
kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017)
Kasus kematian Bayi adalah penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1
tahun. Kematian bayi ini dapat dikelompokkan menjadi bayi lahir mati, kematian 0-7 hari
(Perinatal), kematian 8–28 hari (neonatal) dan kematian 1-12 bulan. Kematian Bayi
merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka
menurunkan kejadian kematian bayi.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi angka kematian bayi, diantaranya: Faktor
aksesibilitas atau tersedianya berbagai fasilitas kesehatan yang memadai; Peningkatan mutu
pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil; Kemauan dan kemampuan masyarakat
untuk dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
Untuk mencapai pola hidup yang sehat secara optimal maka diharapkan setiap
individu harus melakukan hal-hal yang menjadi faktor memiliki pola hidup sehat seperti pola
hidup sehat seperti, menjaga kebersihan diri, makan dan minuman yang sehat, keseimbangan
2
kegiatan yang cukup, berolahraga secara teratur, dan pencegahan penyakit serta kebiasaan
hidup sehat. Selain itu ibu harus mempersiapkan diri dengan meningkatkan pengetahuan
dalam melakukan perawatan bayi baru lahir, karena kemampuan ibu dalam melakukan
perawatan bayi baru lahir dipengaruhi oleh pengetahuan ibu sejak awal, jika ibu tidak
memiliki pengetahuan yang baik maka ibu akan mengalami kesulitan dalam menjalankan
peran baru sebagai ibu (Indriyani&Asmuji, 2014).
B. Tujuan
a. Bidan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada bayI baru lahir dengan
menerapkan pola pikir melalui pendekatan manajemen kebidanan dan
pendokumentasian menggunakan SOAP dan PATHWAY
b. Bidan mampu melakukan pengkajian data bayi baru lahir
c. Bidan mampu menentukan diagnosa aktual dan potensial pada bayi baru lahir
d. Bidan mampu mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera pada bayi baru lahir
e. Bidan mampu melakukan perencanaan pada bayi baru lahir
f. Bidan mampu melakukan penatalaksanaan asuhan pada bayi baru lahir
g. Bidan mampu melakukan evaluasi asuhan pada bayi baru lahir
h. Bidan mampu membuat dokumentasi asuhan kebidanan SOAP pada bayi lahir
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram, cukup bulan,
lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang
berat. Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologik mulai terjadi pada
tubuh bayi baru lahir, karena perubahan dramatis ini, bayi memerlukan
pemantauan ketat untuk menentukan bagaimanaia membuat suatu transisi yang
baik terhadap kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir juga membutuhkan
perawatan yang dapat meningkatkan kesempatan menjalani masa transisi dengan
berhasil. Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) merupakan proses penyesuaian
fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus
(Rahardjo dan Marmi, 2015).
Neonatal adalah periode yang paling rentan untuk bayi yang sedang
menyempurnakan penyesuaian fisiologis yang dibutuhkan pada kehidupan
sekstrauterin. Tingkat morbiditas dan mortalitas neonatus yang tinggi
membuktikan kerentanan hidup selama periode ini. Transisi kehidupan bayi dari
intrauterin keekstrauterin memerlukan banyak perubahan biokimia dan fisiologis.
Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan kegagalan
penyesuaian yang disebabkan Asfiksia, Prematuritas, kelainan kongenital yang
serius, infeksi penyakit, atau pengaruh dari persalinan.10 Masalah pada neonatus
biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik terjadi pada masa perinatal. Tidak
hanya merupakan penyebab kematian tetapi penyebab kecacatan. Masalah ini
timbul sebagai akibat dari buruknya kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang
kurang memadai, manajemen persalinan yang tidak tepat dan bersih, dan
kurangnya Perawatan Bayi Baru Lahir. Neonatus adalah bayi baru lahir yang
berusia 0 sampai dengan 28 hari (World Health Organization, 2015). Ciri-ciri bayi
baru lahir yang sehat adalah bayi bergerak aktif, berat lahir sekitar 2,5 sampai 4
kg, memiliki warna kulit yang kemerahan, segera menangis ketika lahir, memiliki
suhu tubuh normal yaitu 36.5°C- 37.5°C, dan bayi dapat menghisap Asi dengan
adekuat (Depkes, Maltezou et al., 2014)
4
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak ada
batasan yang pasti. Menurut psikologi, bayi adalah periode perkembangan yang
panjang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Asuhan tidak hanya diberikan
kepada ibu, tapi juga sangat diperlukan oleh bayi baru lahir (BBL). Walaupun
sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu, tetapi karena proses tersebut
merupakan pengeluaan hasil kehamilan (Bayi) maka penatalaksanaan persalinan
baru dapat dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga
berada dalam kondisi yang optimal. Memberikan asuhan yang segera, aman, dan
bersih untuk BBL merupakan bagian esensial asuhan BBL. Bayi “cukup bulan”
adalah bayi yang dilahirkan setelah usia kehamilan genap mencapai 37 minggu
dan sebelum usia kehamilan genap mencapai 41 minggu (Williamson, 2014 : 3)
1. Klasifikasi Neonatus Bayi baru lahir atau neonatus di bagi dalam beberapa
kasifikasi menurut MarmI ( 2015)
a. menurut masa gestasinya
1. Kurang bulan (Preterm Infant) : : <259 hari (37 minggu)
2. b. Cukup bulan (Term Infant) : 259-294 hari 37-42 minggu
3. Lebih bulan (Posterm Infant) : >294 hari (42 minggu atau lebih)
b. Neonatus menurut berat badan lahir :
1. Berat lahir rendah : <2500 gr
2. Berat lahir cukup : 2500-4000 gram
3. Berat lahir lebih : >4000 gram
c. Klasifikasi Suhu Bayi
1. Suhu normal : 36,5 0C – 37,5 0C
2. Hipotermi ringan : 36 – < 36,5 0C
3. Hipotermi berat : < 32 0C
2. Ciri-ciri Bayi Normal
a. Berat badan 2500-4000 gram.
b. Panjang badan lahir 48-52 cm.
c. Lingkar dada 30-38 cm.
d. Lingkar kepala 33-35 cm.
e. Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180×/menit, kemudian
menurun sampai 120-140×/menit.
f. Pernafasan pada menit-menit pertama kira-kira 80x/menit, kemudian menurun
setelah tenang kira-kira 40×menit.
5
g. Kulit kemerah- merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup
terbentuk dan diliputi vernix caseosa, kuku panjang.
h. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna
i. Genitalia: labia mayora sudah menutupi labia minora (pada perempuan), Testis sudah turun
(pada laki-laki).
j. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
k. Refleks moro sudah baik: bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan seperti memeluk.
l. Refleks grasping sudah baik: apabila diletakkan suatu benda diatas telapak tangan, bayi akan
menggengam / adanya gerakan refleks.
m. Refleks rooting / mencari puting susu dengan rangsangan tektil pada pipi dan daerah
mulut Sudah terbentuk dengan baik.
n. Eliminasi baik : urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna
hitam kecoklatan (Saleha, 2012)
3. Klasifikasi Berat Badan Lahir
Klasifikasi bayi menurut masa gestasi dan umur kehamilan adalah bayi kurang
bulan, bayi cukup bulan dan bayi lebih bulan. Berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam jangka waktu 1 jam pertama setelah lahir. Klasifikasi menurut
berat lahir adalah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yaitu berat lahir < 2500 gram,
bayi berat lahir normal dengan berat lahir 2500- 4000 gram dan bayi berat lahir
lebih dengan berat badan > 4000 gram (Sylviati, 2008). Klasifikasi bayi Menurut
umur kehamilan dibagi dalam 3 kelompok yaitu bayi kurang bulan adalah bayi
dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), bayi cukup bulan
adalah bayi dengan masa kehamilan dari 37 minggu sampai dengan 42 minggu
(259 -293 hari), dan bayi lebih bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai 42
minggu atau lebih (Sylviati, 2008). Dari pengertian di atas maka bayi dengan
BBLR dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :
a. Bayi kurang bulan (Prematur Murni) Bayi yang dilahirkan dengan umur
kehamilan kurang dari 37 minggu, dan mempunyai berat badan sesuai
dengan berat badan untuk masa kehamilan, atau biasa disebut neonatus
kurang bulan sesuai masa kehamilan.
b. Bayi kecil masa kehamilan (KMK) Bayi yang dilahirkan dengan berat
badan lahir kurang dari presentil 10 kurva pertumbuhan janin. Sedangkan
bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram disebut bayi berat lahir
sangat rendah (BBLSR).
6
4. Masalah-Masalah Utama Pada Bayi Baru Lahir
a. Muntah Atau Gumoh Muntah atau emesis adalah keadaan dimana
dikeluarkannya isi lambung secara ekspulsif atau keluarnya kembali
sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah agak lama
makanan masuk kedalam lambung. Gumoh adalah keluarnya kembali susu
yang telah ditelan ketika atau beberapa saat setelah minum susu botol atau
menyusui pada ibu dan jumlahnya hanya sedikit.
b. lambung yang terjadi setelah agak lama makanan masuk kedalam lambung.
Gumoh adalah keluarnya kembali susu yang telah ditelan ketika atau
beberapa saat setelah minum susu botol atau menyusui pada ibu dan
jumlahnya hanya sedikit.
c. Kembung Kembung adalah salah satu kondisi yang ditandai saat perut
sedang merasa penuh serta terasa kencang dan kondisi seperti ini biasanya
disertai juga dengan gejala buang gas atau kentut dengan berlebihan
sendawa, dan juga merasakan gejolak didalam perut.
e. Diare adalah buang air besar dengan frekuensi 3x atau lebih per hari, disertai
perubahan tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang terjadi
pada bayi dan anak yang sebelumnya tampaK sehat.
g. Diaper Rash (Ruam Popok) Diaper rash adalah ruam kulit akibat radang
pada daerah yang tertutup popok, yaitu pada alat kelamin, sekitar dubur,
bokong, lipatan paha dan perut bagian bawah. Berupa bercak-bercak iritasi
kemerahan, kadang menebal dan bernanah.
8
e. Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah/lendir dari wajah bayi
untuk mencegah jalan udaranya terhalang. Periksa ulang pernapasan bayi
(sebagian besar bayi akan menangis atau bernapas spontan dalam waktu
30 detik setelah lahir).
f. Dan nilai APGAR SKOR nya, jika bayi bernafas megap-megap atau
lemah maka segera lakukan tindakan resusitasi bayi baru
Tabel 2.1 Penilaian Keadaan Umum Bayi Berdasarkan Nilai APGAR
Tanda 0 1 2
Appearance Biru pucat Badan pucat tungkai Semuanya
biru merah mudah
Pulse Biru, pucat < 100 >100
Grimace Tidak teraba Lambat Menangis kuat
9
Interpretasi:
1. Nilai 0-3 asfiksia berat
2. Nilai 4-6 asfiksia sedang
3. Nilai 7-10 asfiksia ringan (normal) (Sondakh Jenny J.S, 2013)
Penilaian APGAR 5 menit pertama dilakukan saat kala III persalinan dengan
menempatkan bayi baru lahir diatas perut pasien dan ditutupi dengan selimut atau
handuk kering yang hangat (Walyani dan Purwoastuti, 2015)
1. Refleks graff sudah baik, apabila diletakkan sesuatu benda diatas telapak
tangan, bayi akan menggenggam/adanya gerakan reflex
2. Eliminasi baik, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekonium berwarna hitam kecoklatan (Arief dan Sari, 2009
Setelah anak lahir harus segera mendapat perawatan dan pengawasan
agar tidak terjadi kelainan-kelainan.
b. Konduksi
Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dna
benda atau permukaan yang temperaturnya lebih rendah. Misalnya, bayi
ditempatkan langsung pada meja, perlak, timbangan, atau bahkan di tempat dengan
permukaan yang terbuat dari logam.
10
c. Konveksi
Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat tubuh bayi terpapar udara
atau lingkungan bertemperatur dingin. Misalnya, bayi dilahirkan di kamar yang
pintu dan jendela terbuka, ada kipas/AC yang dihidupkan
d. Radiasi
Radiasi adalah pelepasan panas akibat adanya benda yang lebih dingin didekat
tubuh bayi. Kehilangan panas badan bayi melalui pemancaran/radiasi dari tubuh
bayi ke lingkungan sekitar bayi yanglebih dingin.
j. Abdomen : Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis, perdarahan tali
pusat, jumlah pembuluh darah pada tali pusat, dinding perut dan adanya
benjolan, distensi, gastroskisis, amfalokel, kesimetrisan, palpasi hati dan ginjal.
11
k. Genetalia : Kelamin laki-laki: panjang testis, testis sudah turun berada dalam
skrotum, orifisium uretra di ujung penis, kelainan (fimosis,
hipospedia/epispadia). Kelamin perempuan : Labia mayora dan labia minora,
klitoris, orifisium vagina, orifisium uretra, sekret dan lain-lain.
l. Tungkai dan kaki : Gerakan, bentuk simetris/tidak, jumlah jari, pergerakan, pes
equinovarus/peseguinovalgus.
m. Anus : Berlubang atau tidak, posisi, fungsi sfinter ani, adanya atresia ani,
mekonium plug syndrome, megacolon.
n. Punggung : Bayi tengkurap, raba kurvatula kolumna vertebralis, scoliosis,
pembengkakan, spina bifida, meilomeningokel, lesung / bercak rambut dan lain
lain.
o. Pemeriksaan kulit : Verniks caseosa, lanugo, warna, oedama, bercak, tanda lahir,
memar (Prawirohardjo, 2009).
12
BAB III
TINJAUAN KASUS
No Reg : 110/agust/2021/pkm
Nama Pengkajian: Unengsih
2. Ibu mengatakan bayinya lahir dengan selamat pada tanggal 10 Agustus 2021 jam
15.15 WIB jenis kelamin perempuan, BB : 2900 gr, PB : 50 cm, tanpa ada kelainan
secara normal dengan tangisan kuat
13
2. Quick cek :
Jenis Quick cek Hasil Keterangan
No
Ya Tidak
1 Tidak mau minum atau memuntahkan
semua
2 Kejang
1 Pada Ibu
14
2) Riwayat penyakit dalam kehamilan
Kardiovaskuler : Tidak ada
Diabetes Melitus : Tidak ada
TBC : Tidak ada
Asma : Tidak ada
Malaria : Tidak ada
PMS : Tidak ada
HIV/AIDS : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
3) Riwayat Komplikasi kehamilan
(a) Perdarahan : Tidak ada
(b) Preeklamsi : Tidak ada
(c) Eklamsi : Tidak ada
d) Lain-lain : Tidak ada
15
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Suhu : 36,7°C
b. Pernafasan : 42 x/mnt
c. HR : 140 x/mnt
d. Keaktifan : Tonus otot aktif
e. Tangisan : Menangis Spontan, kuat.
2. Antropometri
a. Lingkar Kepala : 33 Cm
b. Lingkar dada : 32 Cm
c. LILA : 11 cm
d. Berat Badan : 2900 Gram
e. Panjang Badan : 50 Cm
3. Refleks
a. Refleks Moro : Belum dilakukan
b. Refleks Rooting : Belum dilakukan
c. Refleks Tonic Neck : Belum dilakukan
d. Refleks Grafs/Plantar : Belum dilakukan
e. Refleks Suching : Belum dilakukan
f. Refleks Babinsky : Belum dilakukan
4. Pemeriksaan Fisik Secara sistematis
a. Kepala : Simetris, Caput succedaneum
tidak ada, Cepal Hematoma
tidak ada.
b. Muka : bersih,tidak pucat, tidak ada odema
c. Mata : Simetris
d. Hidung : Simetris
e. Mulut : Simetris, Tidak ada labioschisis pada bibir
f. Telinga : Simetris,tidak ada kelainan,bersih
g. Leher : Tidak ada kelainan, Pembengkakan tidak ada
h. Dada : Simetris, Retraksi dinding dada positif
i. Perut : Tidak ada pembengkakan pada abdomen.
j. Tali Pusat : Tidak ada kelainan
16
k. Punggung : Simetris, Tulang belakang Positif
l. Ekstermitas : Gerakan Aktif, Bentuk normal, jumlah lengkap,
Warna kemerahan
m. Genetalia : Warna merah,Kelainan tidak ada,tidak
Oedema,tidak ada kelainan (hipospadi, epispadi, hernia scrotalis dll)
n. Anus : tidak ada kelainan (atresia ani, dll)
5. Eliminasi
a. Miksi : (-)
b. Mekonium : (-)
ANALISA
By NY “YL” Usia 0 Jam, Dengan Neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan dengan
kelahiran normal
b) Memotong tali pusat dan mengikatnya. Tali pusat dijepit dengan klem 3 cm dari
pangkal pusat, klem kedua berjarak 2 cm dari klem pertama kemudian dipotong
dan diikat.
EV ( tali pusat sudah di ikat dengan umbilikalklem)
c) Melakukan IMD selama 1 jam dengan letakkan bayi tengkurap di dada ibu
dengan kulit bayi bersentuhan kulit ibu. Kemudian selimuti ibu dan bayi agar
tetap hangat untuk mencegah hipotermi. EV ( bayi sudah di imd)
d) Setelah 1 jam memberi salep mata untuk mencegah infeksi pada mata bayi
karena pada saat persalinan mata bayi menyentuh jalan lahir yang banyak
terdapat bakteri EV ( bayi sudah di beri slaep mata )
f) Memakaikan Gelang bayi sesuai jenis kelamin (Bayi sudah di pakaikan gelang
warna pink) Memakaikan pakaian pada bayi dan dibedong
17
EV (membungkus bayi dengan selimut & meletakkan bayi dan mendekatkan
bayi di sisi ibu)
g) Memberikan KIE kepada ibu dan suami cara perawatan tali pusat dan
menganjurkan ibu tetap memberikan ASI Ekslusif pada bayi sampai 6 bulan
EV : ibu mengerti
h) Menjelaskan tanda bahaya bayi baru lahir (Tidak dapat menyusu, hisapan lemah
mengantuk berlebih, banyak muntah, Nafas cepat / lebih dari 60x/menit,Susah
untuk dibandingkan / lemas,Sering merintih,Suhu tubuh < 36,5 atau
>37,5OC,Warna kuning (terutama timbul dalam waktu 24 jam pertama), Tali
pusat memerah, bengkak, keluar cairan / nanah, bau busuk,Demam,Mata bayi
memerah, bernanah (trauma saat lahir)) segera membawa bayi ke rumah sakit
terdekat
EV : ibu dan suami mengerti
i) Melakukan pendokumentasi
18
B. PATHWAY
Hari dan Tanggal : 10-08-2021
Nama : Unengsih
BBL
Nama : By Ny “YL”
Usia : 0 Hari
19
Asuhan yang diberikan :
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram, cukup bulan,
lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat.
Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologik mulai terjadi pada tubuh bayi baru
lahir, karena perubahan dramatis ini, bayi memerlukan pemantauan ketat untuk
menentukan bagaimana ia membuat suatu transisi yang baik terhadap kehidupannya
diluar uterus. Bayi baru lahir juga membutuhkan perawatan yang dapat meningkatkan
kesempatan menjalani masa transisi dengan berhasil. Adaptasi neonatal (bayi baru lahir)
merupakan proses penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke
kehidupan di luar uterus (rahardjo dan marmi, 2015 ).maka hal ini sesuai dengan teori
yang diungkapkan dan penulis mendiagnosa neonatus 0 hari, sesuai masa kehamilan
dengan kelahiran normal
21
BAB V
PENUTUP
A. Saran
1. Bagi Bidan
Diharapkan Bidan dapat menambah pengetahuan mengenai asuhan kebidanan pada
Neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan dengan kelahiran normal
2. Bagi pasien
Diharapkan pada ibu hamil memiliki pengetahuan tentang Neonatus cukup bulan,
sesuai masa kehamilan dengan kelahiran normal
3. Bagi Lahan Praktik
Tetap mempertahankan pemberian tindakan sesuai dengan SOP yang ada
B. Kesimpulan
Dalam kasus ini, penulis memahami kasus secara nyata tentang asuhan kebidanan
yang diberikan pada Neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan, berjalan sesuai
dengan teori, sehingga dari kasus ini penulis dapat melakukan:
1. Asuhan kebidanan yang dilakukan pada By Ny “YL” berdasarkan hasil pemeriksaaan fisik.
2. Diagnosa pada By Ny “YL” 0 Jam, dengan NCK-SMK
3. Melakukan evaluasi asuhan NCK- SMK
4. Melakukan pendokumentasian kasus menggunakan SOAP
22
Lampiran Dokumentasi
23
24