Pembimbing 1
ii
B.
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
B.
iv
B.
DAFTAS ISI
BIODATA MAHASISWA.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAS ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................................2
D. Manfaat..........................................................................................................................2
BAB II TUNJAUAN PUSTAKA.............................................................................................4
A. Bayi Baru Lahir.............................................................................................................4
B. Tinjauan Manajemen Asuhan Kebidanan......................................................................8
C. Pendokumentasian Dalam Bentuk SOAP:.....................................................................9
BAB III KASUS......................................................................................................................11
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................................14
BAB VI PENUTUP................................................................................................................16
A. Kesimpulan..................................................................................................................16
B. Saran............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
LAMPIRAN
v
B.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram, cukup
bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan)
yang berat (Marmi & Rahardjo: 2015). Sedangkan, asuhan pada bayi baru lahir
normal adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir tersebut selama satu jam
pertama setelah kelahiran, sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan
usaha nafas spontan dengan sedikit bantuan (Prawirohardjo:2018).
Peristiwa kelahiran merupakan waktu dinamik yang berpusat di sekitar
kebutuhan segera bayi baru lahir. Walaupun sebagian proses persalinan terfokus
pada ibu tetapi proses tersebut merupakan proses pengeluaran hasil kehamilan
(bayi), maka penatalaksanaan suatu persalinan dikatakan berhasil apabila selain
ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal. Memberikan
pertolongan dengan segera, aman dan bersih adalah bagian essensial dari asuhan
bayi baru lahir. Sebagian besar (85% - 90 %) persalinan adalah normal, tetapi
gangguan dalam kehamilan dan proses persalinan dapat mempengaruhi kesehatan
bayi-bayi yang baru dilahirkan (Kurniarum: 2016).
Masa neonatal (0-28 hari) adalah masa yang memiliki resiko gangguan
kesehatan paling tinggi dan berbagai masalah kesehatan. Apabila penanganan
masalah kesehatan yang kurang tepat bisa berdampak pada tingginya angka
kematian neonatal, sehingga diperlukan beberapa upaya untuk mengendalikan
masalah tersebut. Penanganan masalah kesehatan diantaranya pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan pada saran pelayanan kesehatan, dan jaminan
pelayanan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir, yaitu kunungan neonatal
dilakukan 3 kali pada usia 6-48 jam, umur 3-7 hari dan umur 8-28 hari (Sudinkes &
Kesga DKI Jakarta: 2018).
Penanganan bayi baru lahir memerlukan upaya bersama tenaga kesehatan
khususnya bidan dengan memberikan asuhan komprehensif sesuai dengan
PerMenKes RI No.1464/MenKes/2010 sejak bayi dalam kandungan, selama
persalinan, segera sesudah melahirkan serta melibatkan keluarga dan masyarakat
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas seperti mengajarkan cara
merawat tali pusat, cara memandikan bayi serta cara menyusui yang benar dan
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi
yang sehat.
C.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan asuhan kebidanan dengan benar dan tepat sesuai teori yang
berhubungan dengan asuhan kebidanan Asuhan Bayi Baru Lahir normal usia 1
jam di PMB Gemilang Yuliana tahun 2021
2. Tujuan Khusus
C.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C.
1) Nenonatus cukup/kurang/lebih bulan (NCB/NKB/NLB)
2) Sesuai/kecil/besar untuk masa kehamilan (SMK/KMK/BMK)
4. Penatalaksanaan Bayi Baru lahir Normal
Semua bayi diperiksa segera setelah lahir untuk mengetahui apakah transisi
dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine berjalan dengan lancar dan tidak ada
kelainan. Pemeriksaan medis komprehensif dilakukan dalam 24 jam pertama
kehidupan. Pemeriksaan rutin pada bayi baru lahir harus dilakukan, tujuannya untuk
mendeteksi kelainan atau anomali kongenital yang muncul pada setiap kelahiran
dalam 10-20 per 1000 kelahiran, pengelolaan lebih lanjut dari setiap kelainan yang
terdeteksi pada saat antenatal, mempertimbangkan masalah potensial terkait riwayat
kehamilan ibu dan kelainan yang diturunkan, dan memberikan promosi kesehatan,
terutama pencegahan terhadap sudden infant death syndrome (SIDS).
Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir adalah untuk
membersihkan jalan napas, memotong dan merawat tali pusat, mempertahankan
suhu tubuh bayi, identifikasi, dan pencegahan infeksi (Saifuddin: 2018). Asuhan bayi
baru lahir meliputi:
a. Pencegahan Infeksi (PI)
b. Penilaian awal untuk memutuskan resusitasi pada bayi
Untuk menilai apakah bayi mengalami asfiksia atau tidak dilakukan
penilaian sepintas setelah seluruh tubuh bayi lahir dengan tiga pertanyaan:
1) Apakah kehamilan cukup bulan?
2) Apakah bayi menangis atau bernapas/tidak megap-megap?
3) Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif
Jika ada jawaban “tidak” kemungkinan bayi mengalami asfiksia sehingga
harus segera dilakukan resusitasi. Penghisapan lendir pada jalan napas bayi
tidak dilakukan secara rutin (Kemenkes RI: 2019).
c. Pemotongan dan perawatan tali pusat
Setelah penilaian sepintas dan tidak ada tanda asfiksia pada bayi,
dilakukan manajemen bayi baru lahir normal dengan mengeringkan bayi mulai
dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa
membersihkan verniks, kemudian bayi diletakkan di atas dada atau perut ibu.
Setelah pemberian oksitosin pada ibu, lakukan pemotongan tali pusat dengan
satu tangan melindungi perut bayi.
Perawatan tali pusat adalah dengan tidak membungkus tali pusat atau
mengoleskan cairan/bahan apa pun pada tali pusat (Kemenkes RI: 2020).
Perawatan rutin untuk tali pusat adalah selalu cuci tangan sebelum
memegangnya, menjaga tali pusat tetap kering dan terpapar udara,
C.
membersihkan dengan air, menghindari dengan alkohol karena menghambat
pelepasan tali pusat, dan melipat popok di bawah umbilikus.
d. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi tengkurap
di dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk melaksanakan proses IMD
selama 1 jam. Biarkan bayi mencari, menemukan puting, dan mulai menyusu.
Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan IMD dalam waktu 60-90 menit,
menyusu pertama biasanya berlangsung pada menit ke- 45-60 dan
berlangsung selama 10-20 menit dan bayi cukup menyusu dari satu payudara
(Kemenkes RI: 2020).
Jika bayi belum menemukan puting ibu dalam waktu 1 jam, posisikan bayi
lebih dekat dengan puting ibu dan biarkan kontak kulit dengan kulit selama 30-
60 menit berikutnya. Jika bayi masih belum melakukan IMD dalam waktu 2 jam,
lanjutkan asuhan perawatan neonatal esensial lainnya (menimbang, pemberian
vitamin K, salep mata, serta pemberian gelang pengenal) kemudian
dikembalikan lagi kepada ibu untuk belajar menyusu (Kemenkes RI: 2020).
e. Pencegahan kehilangan panas
Hal ini dapat dilakukan melalui dengan menunda mandi selama 6 jam,
kontak kulit bayi dan ibu, menyelimuti tubuh bayi, serta memakaikan topi pada
kepala bayi (Kemenkes RI: 2020).
f. Pemberian salep mata
Pemberian salep atau tetes mata diberikan untuk pencegahan infeksi
mata. Beri bayi salep atau tetes mata antibiotika profilaksis (tetrasiklin 1%,
oxytetrasiklin 1% atau antibiotika lain). Pemberian salep atau tetes mata harus
tepat 1 jam setelah kelahiran. Upaya pencegahan infeksi mata tidak efektif jika
diberikan lebih dari 1 jam setelah kelahiran (Kemenkes RI: 2020).
g. Pencegahan perdarahan
Semua bayi baru lahir harus diberi penyuntikan vitamin K1
(Phytomenadione) 1 mg intramuskuler di paha kiri, untuk mencegah perdarahan
BBL akibat defisiensi vitamin yang dapat dialami oleh sebagian bayi baru lahir
(Kementerian Kesehatan RI, 2010). Pemberian vitamin K sebagai profilaksis
melawan hemorragic disease of the newborn dapat diberikan dalam suntikan
yang memberikan pencegahan lebih terpercaya, atau secara oral yang
membutuhkan beberapa dosis untuk mengatasi absorbsi yang bervariasi dan
proteksi yang kurang pasti pada bayi. Vitamin K dapat diberikan dalam waktu 6
jam setelah lahir (Lowry: 2014).
h. Pemberian imunisasi hepatitis b (HB 0)
C.
Imunisasi Hepatitis B diberikan 1-2 jam di paha kanan setelah penyuntikan
vitamin K1 yang bertujuan untuk mencegah penularan Hepatitis B melalui jalur
ibu ke bayi yang dapat menimbulkan kerusakan hati (Kemenkes RI: 2019).
i. Pemeriksaan bayi baru lahir
Pemeriksaan BBL bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin kelainan
pada bayi. Bayi yang lahir di fasilitas kesehatan dianjurkan tetap berada di
fasilitas tersebut selama 24 jam karena risiko terbesar kematian BBL terjadi
pada 24 jam pertama kehidupan. saat kunjungan tindak lanjut (KN) yaitu 1 kali
pada umur 1-3 hari, 1 kali pada umur 4-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari
(Kemenkes RI: 2019).
Pemeriksaan bayi baru lahir adalah penilaian yang dilakukan secara rutin
kepada semua neonatus. Pemeriksaan ini dilakukan sebagai pemeriksaan awal
segera setelah bayi lahir dan pemeriksaan lengkap dalam 24-48 jam pertama
kehidupan sebelum pulang dari rumah sakit.
Pemeriksaan bayi baru lahir meliputi pemeriksaan fisik lengkap semua
sistem organ. Pemeriksaan dimulai segera setelah bayi lahir, yaitu penilaian
apakah bayi bernapas atau menangis, serta apakah bayi bugar dan tonus otot
baik. Pemeriksaan selanjutnya mencakup pemeriksaan skor APGAR,
penentuan usia gestasi, apakah sesuai masa kehamilan atau tidak,
pemeriksaan tanda vital, antropometri, sistem saraf, kardiovaskular, respirasi,
gastrointestinal, genitourinaria, dan integumentum.
C.
Manajemen kebidanan adalah bentuk pendekatan yang dilakukan oleh bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan metode pemecahan
masalah (Nurhayati: 2016: 139).
Tujuh langkah manajemen asuhan kebidanan menurut Helen Varney (2007) yaitu :
b. Langkah III (Identifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial) Langkah ketiga ini
bertujuan untuk mengantisipasi semua kemungkinan tidak diinginkan yang
dapat muncul sewaktu-waktu. Mengidentifikasi masalah atau diagnosis
potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang sudah
diidentifikasi
C.
perlunya tindakan segera oleh bidan ataupun dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim 50 kesehatan yang lain sesuai dengan
kondisi pasien..
f. Langkah VII (Mengevaluasi Hasil Tindakan) Pada tahap ini, kita perlu
mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang telah kita berikan kepada
pasien, untuk itu kita perlu melakukan evaluasi dengan cara mengacu pada
beberapa pertimbangan yaitu tujuan asuhan kebidanan, efektifitas tindakan
untuk mengatasi masalah, dan hasil asuhan.
C.
Sinkronisasi alur berfikir manajemen asuhan kebidanan Varney’s dengan
dokumentasi asuhan kebidanan SOAP sebagai berikut:
C.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Normal Pada Bayi. Ny. F Usia 1 Jam
di PMB GEMILANG YULIANA
No Reg :
Tanggal : 29 Desember 2021
Pukul : 14.55 WIB
Oleh : Yuliana,S.ST
Tempat : PMB Gemilang Yuliana
DATA SUBJEKTIF
Bayi Ny F usia 1 jam
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Suhu : 36,5°C
b. Pernafasan : 48 x/menit
c. Nadi : 128 x/menit
d. Keaktifan : aktif
e. Tangisan : kuat
2. Antropometri
a. Lingkar Kepala : 33 cm
b. Lingkar dada : 32 cm
c. Lingkar Lengan Atas : 11 cm
d. Berat Badan : 3600 gr
e. Panjang Badan : 50 cm
3. Refleks
a. Refleks Moro : Positif
b. Refleks Rooting : Positif
c. Refleks Tonic Neck : Positif
d. Refleks Grafs/Plantar : Positif
e. Refleks Sucking : Positif
f. Refleks Babinsky : Positif
4. Pemeriksaan Fisik Secara sistematis
C.
a. Kepala : Bentuk bulat tidak ada kelainan caput sucsedaneum dan
cepal
hematoma.
b. Muka : Tidak pucat, tidak edema.
c. Mata : Simetris, conjungtiva tidak pucat, sklera tidal kuning, tidak
ada
perdarahan, terdapat bulu mata.
d. Hidung :Terdapat lubang hidung, tidak ada pernafasan cuping hidung,
tidak ada pengeluaran.
e. Mulut : Terdapat sedikit saliva, tidak ada kelainan seperti labioskisis,
palatoskisis dan genatoskisis.
f. Telinga : Simetris, terdapat lubang dan daun telinga, tidak ada
pengeluaran
g. Leher : Pergerakan aktif, tidak ada kelainan.
h. Dada : Simetris, tidak ada tarikan dinding dada
i. Perut : Bentuk oval, tidak kembung tidak ada kelainan
j. Tali Pusat : Tidak ada perdarahan.
k. Punggung : Simetris tidak ada kelainan spina bipida
l. Ekstermitas : Pergerakan aktif tidak ada kelainan polidaktil, andaktil,
sindaktil
m. Genetalia : terdapat lubang vagina, labia minora menutupi labia mayora
n. Anus : Terdapat lubang anus
5. Eliminasi
a. Miksi : Sudah
b. Mekonium : Positif
II. ANALISA
Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan usia 1 jam
III. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu (BB: 3600 gram, PB: 50 cm, lingkar
kepala: 33 cm, lingkar dada: 32 cm, suhu: 36,50C, pernafasan: 48 x/m, HR: 128
x/m, Lila:11 cm, serta bayi sudah BAK dan sudah BAB ).
E: Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
C.
2. Melakukan pemberian salep mata tetrasiklin 1% dikelopak mata bawah bayi
(sudah dilakukan).
3. Memberikan injeksi Vit K dengan dosis 0,5 ml di paha sebelah kiri antero lateral
secara intramuscular untuk mencegah perdarahan pada otak bayi baru lahir
akibat defisiensi Vit K (sudah dilakukan)
E: Vit K sudah diberikan pada pukul 14:15 WIB
4. Merawat (membungkus) tali pusat menggunakan kasa steril kering tanpa
memberikan apapun, seperti alkohol dan betadine
E: Tali pusat terbungkus kasa steril
5. Melakukan Imunisasi HB 0 satu jam setelah pemberian Vitamin K pada pukul
15.15 WIB (sudah dilakukan).
C.
Nama : Bayi Ny.F
Tanda / Gejala / keluhan secara teori : Neonatus cukup bulan sesuai masa
kehamilan usia 1 jam Tanda / Gejala / keluhan yang
Bayi baru lahir normal adalah berat dialami pasien
lahir antara 2500 - 4000 gram,
cukup bulan, lahir langsung Bayi Cukup Bulan lahir spontan,
BB : 3600 gram, Panjang :
menangis, dan tidak ada kelainan
50cm, A/S 9/9, kulit merah, LK:
kongenital (cacat bawaan) yang Patofisiologi (Sesuai Tanda / Gejala / 33 cm , LD: 32 cm, frekuensi
berat (Marmi & Rahardjo: 2015). keluhan yang dialami pasien) : jantung 128x/menit
C.
BAB IV
PEMBAHASAN
C.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir pada By.Ny. F sudah dilakukan
sesuai dengan teori dan kewenagan bidan dalam UU 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bidan dalam memberikan pelayanan
kebidanan kepada perempuan selama masa sebelum hamil, masa kehamilan,
persalinan, pasca persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak
prasekolah, termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana sesuai
dengan tugas dan wewenangnya.
B. Saran
1. Berdasarkan atas tinjauan dan pembahasan kasus penulis memberikan saran yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan pelayanan kebidanan yang baik.
Bagi PMB Diharapkan lebih meningkatkan mutu dalam melaksanakan asuhan
kebidanan terutama pada pelayanan bayi baru lahir normal yang baik sehingga
dapat diantisipasi terjadinya komplikasi-komplikasi saat persalinan berlangsung.
2. Bagi Profesi Diharapkan dapat meningkatkan mutu penanganan dan pelayanan bayi
baru lahir normal secara cepat, tepat dan komprehensif.
C.
DAFTAR PUSTAKA
C.