Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR


TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, menurut data SDKI tahun 2022 sebesar
183 per 100.000 kelahiran hidup, demikian pula angka kematian bayi juga masih cukup tinggi 169 per
100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa masalah-masalah kesehatan yang
ada di masyarakat terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak ternyata masih cukup tinggi.
Sehubungan dengan hal tersebut maka pelayanan kesehatan di masyarakat perlu terus ditingkatkan baik yang
bersifat kuratif maupun promotif dan preventif serta rehabilitatif.
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian dan
kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui: (1) peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi
dan menangani kasus risiko tinggi secara memadai, (2) pertolongan persalinan yang bersih dan aman
oleh tenaga kesehatan terampil, pelayanan pasca persalinan dan kelahiran, serta (3) pelayanan emergensi
kebidanan dan neonatal dasar (PONED) dan komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau.

B. LATAR BELAKANG
Masa balita khususnya dibawah dua tahun merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang
paling pesat dibandingkan dengan kelompok umur lainnya. Pertumbuhan berat badan anak merupakan hal
yang penting untuk selalu diamati dan diperhatikan. Pertumbuhan berat anak dimulai sejak lahir sampai anak
berumurdelapan belas tahun dan dipengaruhi beberapa faktor yang secara garis besar dapatdiklasifikasikan
menjadi dua, yaitu faktor genetik dan non genetik, seperti lingkungan, nutrisi, dan penyakit.
Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal merupakan periode yang paling
kritis. Pencegahan asfiksia, mempertahankan suhu tubuh bayi terutama pada BBLR, pemberian ASI dalam
usaha menurunkan angka kematian oleh karena diare, pencegahan terhadap infeksi, pemantauan kenaikan
berat badan dan stimulasi psikologi merupakan tugas pokok bagi pemantau kesehatan bayi dan anak. Hal ini
akan memberikan kontribusi yang positif dalam penurunan angka kematian bayi. Oleh karena itu peran
bidan dalam mengatasi terjadinya komplikasi pada bayi maka perlu dilakukan asuhan kebidanan yang
memadai dan paripurna dalam rangka melaksanakan fungsinya untuk memelihara kesehatan reproduksi
sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan taraf hidup ibu dan bayi yang pada akhirnya dapat menurunkan
AKI dan AKB.

C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Semua Neonatus mendapatkan pelayanan neonatus esesial sesuai standar.
2. Tujuan khusus
Untuk meningkatkan kesehatan dan taraf hidup bayi yang akhirnya akan menurunkan Angka
kematian bayi baru lahir.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan Pokok
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir.
2. Rincian Kegiatan
a. Perawatan esensial bayi baru lahir.
b. Pemeriksaan Neonatus menggunakan manajemen terpadu bayi muda.
c. Bimbingan pemberian ASI dan memantau kecukupan ASI.
d. Pemeriksaan SHK.

E. SASARAN
1. Bayi 0-6 jam
2. Bayi 6 jam-28 hari
3. Ibu Menyusui
4. Bayi 48 jam-72 hari

F. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Memberikan Asuhan BBL, IMD, pemberian vit K injeksi, pemberian salep mata (antibiotik),
pemeriksaan fisik, pemberian imunisasi Hb0, pemantauan BBL.
2. Melakukan kunjungan rumah, KIE, wawancara, melakukan pemeriksaan fisik, pengisian formulir
MTBM, melakukan penilaian dan klasifikasi, melakukan rujukan.
3. Melakukan bimbingan pemberian ASI dan pemantauan kecukupan ASI.
4. Melakukan kunjungan rumah, KIE, melakukan pengambilan sample SHK pada tumit bayi,
pengiriman sample SHK ke Dinkes.

G. JADWAL KEGIATAN

Tahun 2023
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pelayanan kesehatan V V V V V V V V V V V V
bayi baru lahir

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi dilakukan olek pelaksana kegiatan bersama pengelola KIA Puskesmas tentang kegiatan yg
belum bisa dilaksanakan serta masalah dan kendala yg dihadapi saat pelaksanaan kegiatan.
I. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Hasil kegiatan dicatat di Kohort, direkap dalam blangko format rekap laporan. Pelaporan dibuat
berdasarkan hasil evaluasi dan disampaikan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas kesehatan.

Bojongmanik, 30 Januari 2023


Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Penanggung Jawab Program
Bojongmanik

H. Wahid Hamdan Am.Kep, s.Sos Yulia Suryani, A.Md.Keb.


Nip: 1973051992031002 Nip: 198807162017042001

Anda mungkin juga menyukai