Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

Nama Kegiatan : Pemantaun Kesehatan Neonatal Resiko Tinggi.


Bulan Pelakanaan Kegiatan : Maret 2020
Nama Puskemas : Hoibeti
Penanggung Jawab : Kepala Puskesmas Hoibeti
Sumber Dana : DAK Non Fisik ( BOK ) TAHUN 2020
Jumlah Dana : Rp. 800.000

I. Pendahuluan
Pelayanan Kebidanan dasar memerlukan pentingnya pemberdayaan ibu dan keluarga dengan
bantuan Bidan untuk mengatasi masalah yang mungkin dijumpai selama masa Kehamilan, Persalinan
dan Nifas dan Bayi Baru Lahir. Dalam memberikan Pelayanan Kebidanan dasar juga perlu
diperhatikan bahwa sasaran langsung pelayanan kebidanan adalah ibu dan Janin serta bayi baru
lahir. Salah satu Tugas Pelaksana pelayanan KIA yaitu melaksanakan Asuhan bayi baru lahir sesuai
dengan VISI MISI Puskesmas Yakni Visi “Menjadikan puskesmas hoibeti pilihan masyarakat menuju
kotolin Sehat.
Misi : 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan
Merata.
2. Mengutamakan pelaksanaan promotif dan prefentif yang
Berorientasi pada aspek kesehatan.
3. Membina Kerjasama dengan masyarakat dan lintas sektoral
Dalam bidang Kesehatan.
Tata Nilai :
1. CEPAT
Semua petugas puskesmas hoibeti cepat dalam melaksanakan pelayanan baik
pelayanan yang berhubungan dengan kegiatan di dalam gedung maupun di luar gedung.
2. TEPAT
Semua petugas puskesmas hoibeti tepat dalam memberikan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.
3. BERKUALITAS
Semua petugas puskesmas hoibeti senantiasa berupaya untuk memberikan pelayanan
prima di semua kegiatan yang di selenggarakan oleh puskesmas hoibeti baik dalam
gedung maupun luar gedung.
II. Latar Belakang
Upaya penurunan AKI dan AKB harus difokuskan pada penyebab langung kematian ibu,
dan Bayi yang terjadi 90 % pada saat persalinan dan segera setelah persalinan yaitu perdarahan
28%,eklamsia 24%,infeksi 11%,komplikasi puerpirium 8%,partus macet 5%,trauma obstetric
5%,emboli 3% dan lain-lain 11% (SKRT 2001).
sedangakan penyabab langsung kamatian janin antara lain karna kelahiran Prematur,
BBLR, akibat Komplikasi yang dialami Ibu, infeksi tali pusat, infeksi pernafasan,sepsis bakteri.

Pada Tahun 2018, Jumlah Bayi yang dideteksi beresiko sebanyak 21 kasus ibu ini, oleh
karna itu perlu Dilakukan scrining apabila ditemukan Bayi yang beresiko,untuk dapat ditangani dan
dapat ditindaklanjuti dengan baik.

Oleh Karna Itu perlu dilakukannya kunjungan rumah terhadap Bayi Resti sehingga harus
dilakukan suatu pendekatan untuk mendeteksi permasalahan dalam bayi yang bersiko yang
memerlukan tindak lanjut dalam masa neonatal/ bayi sehingga dalam proses penanganan
kedaruratan tidak terjadi TIGA TERLAMBAT ( Terlambat mengenali tanda – tanda bahaya,
terlambat mengambil keputusan dan terlambat mencapai fasilitas kesehatan, dan terlambat dalam
penanganan kegawatdaruratan).
III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk memberikan pelayanan berkualitas yang sesuai standar, dan memantau
perkembangan bayi agar dapat dilakukan penanganan awal untuk mengantisipasi
kemungkinan komplikasi akibat resiko / masalah yang sedang dialami bayi dan dapat
ditangani secara dini dengan baik.
B. Tujuan Khusus
a) Terbinanya Hubungan yang baik antara petugas ibu dan bayi
b) Mendeteksi secara dini kelainan / gangguan yang diderita bayi resti
c) Memberikan pelayanan pada bayi dan neonatal yang berkualitas
d) Memberikan edukasi agar ibu dapat dirujuk apabila ditemukan bayi
mengalami komplikasi
e) Memberikan konseling tentang perawatan BBL, Personal Higiene, ASI
ekslusif.
IV. Kegiatan Pokok dan rincian Kegiatan
 Melakukan kunjungan untuk melakukan pemantaun kesehatan Neontus termasuk
neonatus resiko Tinggi.
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
 Melakukan Kunjungan Rumah Kepada Bayi baru Lahir.
 Melakukan konseling kepada Ibu tentang perawatan bayi Normal maupun beresiko
 Menginformasikan kepada ibu dan Suami tentang perawatan BBL.
VI. Sasaran
Sasarannya adalah Bayi yang beresiko se –kecamatan Kot’olin.
VII. Jadwal Pelaksanan Kegiatan
 Jadwal Kegiatan Pemantaun Kesehatan Neonatus Resti , Terlampir.
 Lokasi dan Waktu
 Lokasi : Di 4 Desa se- kecamatan Kot’olin (Terlampir )
 Waktu pelaksanaan : Bulan Maret 2020
VIII. Hasil yang diharapkan
Agar semua neonatus yang beresiko dapat dideteksi melalui pelayanan yang berkualitas
dan komperhensif.
IX. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan
Dengan adanya Kegiatan pemantauan kesehatan Neonatus resiko Tinggi ini diharapkan
Mampu menekan Angka Kematian Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Nifas Dan Bayi baru Lahir.
X. Sumber Pendanaan
Kegiatan Pemantauan Kesehatan Neonatal resiko Tinggi ini dibiayai dana DAK Non Fisik (
BOK ) Dinas Kesehatan Kabupaten TTS Bulan Maret Tahun 2020 sebesar : Rp. 800,000
( Delapan Ratus Ribu Rupiah )
XI. Penutupan
Demikian Kerangka acuan ini di buat untuk di pergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui Hoibeti, Maret 2020


Kepala Puskesmas Hoibeti Penanggung Jawab Kegiatan,

Nofiarit Benu A.Md.AK Elasa Sisma Lopo Amd, Keb


NIP. 19871120 201101 1 012 NIP. 19900212 201704 2 005

Mengetahui/Menyetujui
Plt. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan Kab. TTS

Rosince S.Y. Lasena, SST


NIP. 19680221 199103 2 009
KERANGKA ACUAN KEGIATAN

Nama Kegiatan : Pertolongan Persalinan

Bulan Pelakanaan : Juli s/d September 2018

Nama Puskemas : Batuputih

Penanggung Jawab Kegiatan : Kepala Puskesmas Batuputih

Sumber Dana : DAK Non Fisik ( Jampersal )

Jumlah Dana : Rp. 32.900.000

I. Latar Belakang
Upaya penurunan AKI harus difokuskan pada penyebab langung kematian ibu, yang
terjadi 90 % pada saat persalinan dan segera setelah persalinan yaitu perdarahan 28%,eklamsia
24%,infeksi 11%,komplikasi puerpirium 8%,partus macet 5%,trauma obstetric 5%,emboli 3% dan
lain-lain 11% (SKRT 2001).
Kematian ibu juga diakibatkan beberapa factor keterlambatan (tiga terlambat),diantaranya
terlambat dalam pemerikaan kehamilan,terlambat dalam mengambil keputuan,terlambat dalam
memperoleh pelayanan persalinan dari tenaga kesehatan dan terlambat sampai di fasilitas
kesehatan pada saat dalam keadaan emergensi.Salah satu upaya pencegahannyaadalah
melakukan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan,sesuai dengan
Standar Pelayanan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Dengan demikian dalam penyelenggaraan jaminan persalinan semua atribut program
seperti buku KIA, Partograf dan Kohort menjadi kewajiban untuk dilaksanakan meskipun harus
dibedakan dengan syarat kelengkapan lain.Dan kehadiran jaminan persalinan diharapkan dapat
mengurangi terjadinya Tiga Terlambat tersebut,sehingga dapat mendorong akselerasi tujuan
pencapaian MDGS 4 dan 5.Disamping itu penjarangan kehamilan dan pembatasan kehamilan
menjada bagian yang terpenting dan tidak terpisahkan dari jaminan persalinan sehingga
pengaturan mengenai KB dilakukan lebih mendetail
Kondisi Puskesmas BatuPutih Tahun 2014 Jumlah persalinan seluruhnya 227, yang
ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 219 orang dan di tolong oleh dukun sebanyak 8 orang,
kematian ibu 2 orang dan kematian neonates 3 orang.
II. Tujuan
A. Tujuan Umum
Meningkatkan Akses terhadap pelayanan kehamilann, persalinan, Nifas, bayi baru lahir
dan KB pasca persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan
berwenang difasilitas kesehatan dalam rangka menurunkan AKI dan AKB.
B. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, dan
pelayanan ibu nifas oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
b. Meningkatkan cakupan pelayanan bayi baru lahir
c. Meningkatkan cakupan pelayanan KB pasca salin
d. Meningkatkan cakupan pelayanan penanganan komplikasi ibu hamil, bersalin,
nifas, dan bayi baru lahir, KB pasca salin oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
C. Sasaran
Sasaran yang dijamin oleh jaminan persalinan adalah :
a. Ibu Hamil
b. Ibu bersalin
c. Ibu Nifas(sampai 42 hari pasca salin)
d. Bayi Baru Lahir (sampai usia 28 hari)
III. Hasil yang diharapkan
1. Semua ibu hamil mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar yang ada
2. Semua ibu hamil bersalin difasilitas kesehatan yang memadai
3. Semua ibu nifas dan bayi baru lahir mendapat pelayan sesuai standar yang ada
4. Semua ibu nifas mendapat pelayanan KB
IV. Metodologi
1. Pemeriksaan kehamilan : posyandu, polindes, poskesdes, dan Puskesmas
2. Ibu melahirkan dapat bdi tolong oleh Bidan, Dokter, maupun perawat di sarana kesehatan
yang memadai (puskesmas).
V. Lokasi dan Waktu
 Lokasi : Puskesmas Batuputih
 Waktu pelaksanaan : Bulan Juli s/d November 2018

VI. Pembiayaan
Kegiatan pertolongan persalinan ini dibiayai dana DAK Non Fisik ( JAMPERSAL ) Dinas
Kesehatan Kabupaten TTS Tahun 2018 sebesar : Rp. 32,900,000 ( Tiga Puluh Dua Juta Sembilan
Ratus Ribu Rupiah) Bulan Juli s/d November 2018.
VII. Penutupan
Demikian Kerangka acuan ini di buat untuk di pergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui Batuputih, 02 Juli 2018


Kepala Puskesmas Batuputih Pengelolah Jampersal,

Hafsah Mustafa Amd, Keb


Apnel Y Tode, S.Kep NIP. 1991012017 03 2 001
NIP. 19750419 199703 1 005

Mengetahui/Menyetujui

Bidang Pelayanan Kesehatan


Dinas Kesehatan Kab. TTS

dr.Musa Salurante
NIP. 19621019 199903 1 002

Mengetahui Batuputih, Januari 2015


Kepala Puskesmas batuputih Bidan Kordinator

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

Nama Kegiatan : Pertolongan Persalinan

Bulan Pelakanaan : Januari 2015

Nama Puskemas : Batuputih

Penanggung Jawab Kegiatan : Kepala Puskesmas Batuputih

Sumber Dana : Jamkesda 2015

Jumlah Dana : Rp. 6.000.000

VIII. Latar Belakang


Upaya penurunan AKI harus difokuskan pada penyebab langung kematian ibu, yang
terjadi 90 % pada saat persalinan dan segera setelah persalinan yaitu perdarahan 28%,eklamsia
24%,infeksi 11%,komplikasi puerpirium 8%,partus macet 5%,trauma obstetric 5%,emboli 3% dan
lain-lain 11% (SKRT 2001).
Kematian ibu juga diakibatkan beberapa factor keterlambatan (tiga terlambat),diantaranya
terlambat dalam pemerikaan kehamilan,terlambat dalam mengambil keputuan,terlambat dalam
memperoleh pelayanan persalinan dari tenaga kesehatan dan terlambat sampai di fasilitas
kesehatan pada saat dalam keadaan emergensi.Salah satu upaya pencegahannyaadalah
melakukan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan,sesuai dengan
Standar Pelayanan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Dengan demikian dalam penyelenggaraan jaminan persalinan semua atribut program
seperti buku KIA, Partograf dan Kohort menjadi kewajiban untuk dilaksanakan meskipun harus
dibedakan dengan syarat kelengkapan lain.Dan kehadiran jaminan persalinan diharapkan dapat
mengurangi terjadinya Tiga Terlambat tersebut,sehingga dapat mendorong akselerasi tujuan
pencapaian MDGS 4 dan 5.Disamping itu penjarangan kehamilan dan pembatasan kehamilan
menjada bagian yang terpenting dan tidak terpisahkan dari jaminan persalinan sehingga
pengaturan mengenai KB dilakukan lebih mendetail
Kondisi Puskesmas BatuPutih Tahun 2014 Jumlah persalinan seluruhnya 227, yang
ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 219 orang dan di tolong oleh dukun sebanyak 8 orang,
kematian ibu 2 orang dan kematian neonates 3 orang.
IX. Tujuan
D. Tujuan Umum
Meningkatkan Akses terhadap pelayanan kehamilann, persalinan, Nifas, bayi baru lahir
dan KB pasca persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan
berwenang difasilitas kesehatan dalam rangka menurunkan AKI dan AKB.
E. Tujuan Khusus
e. Meningkatkan cakupan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, dan
pelayanan ibu nifas oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
f. Meningkatkan cakupan pelayanan bayi baru lahir
g. Meningkatkan cakupan pelayanan KB pasca salin
h. Meningkatkan cakupan pelayanan penanganan komplikasi ibu hamil, bersalin,
nifas, dan bayi baru lahir, KB pasca salin oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
F. Sasaran
Sasaran yang dijamin oleh jaminan persalinan adalah :
e. Ibu Hamil
f. Ibu bersalin
g. Ibu Nifas(sampai 42 hari pasca salin)
h. Bayi Baru Lahir (sampai usia 28 hari)

X. Hasil yang diharapkan


3. Semua ibu hamil mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar yang ada
4. Semua ibu hamil bersalin difasilitas kesehatan yang memadai
5. Semua ibu nifas dan bayi baru lahir mendapat pelayan sesuai standar yang ada
6. Semua ibu nifas mendapat pelayanan KB
XI. Metodologi
7. Pemeriksaan kehamilan : posyandu, polindes, poskesdes, dan Puskesmas
8. Ibu melahirkan dapat bdi tolong oleh Bidan, Dokter, maupun perawat di sarana kesehatan
yang memadai (puskesmas).
XII. Lokasi dan Waktu
 Lokasi : Puskesmas Batuputih
 Waktu pelaksanaan : Bulan Januari 2015
XIII. Pembiayaan
Kegiatan pertolongan persalinan ini dibiayai dana Jamkesda (jaminan kesehatan Daera) Dinas
Kesehatan Kabupaten TTS Tahun 2015 sebesar : Rp. 6,000,000 (Januari 2015)
XIV. Penutupan
Demikian Kerangka acuan ini di buat untuk di pergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui Batuputih, 01 Agustus 2017


Kepala Puskesmas Batuputih Pengelolah Jampersal,

Hafsah Mustafa Amd, Keb


Apnel Y Tode, S.Kep NIP/NRPTT. 24. 4330 2862
NIP. 19750419 199703 1 005

Mengetahui/Menyetujui

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan


Dinas Kesehatan Kab. TTS

dr.Musa Salurante
NIP. 19621019 199903 1 002

Mengetahui Batuputih, Januari 2015


Kepala Puskesmas batuputih Bidan Kordinator

B .A. Nggadas,SST Hafsah Mustafa


Nip: 19670711 199003 2 007 Nip/ Nrptt:24.4330 2862

Menyetujui

Mengetahui
Kepala Dinas Kesehatan Kab.TTS kepala Bidang Jaminan Sarana kesehatan

DR.Hosiani In Rantau, M.Kes Silvester Ladolima, SKM.MPH


Nip: 19620106 198812 2 002 Nip: 19650924 198703 1 014

Anda mungkin juga menyukai