Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

DINAS KESEHATAN
UPT BLUD PUSKESMAS LABUAN HAJI
Jl. HOS. Cokroaminoto Labuhan Haji, Kec. Labuhan Haji Kode Pos. 83616
Email : Labuhanhajipuskesmas@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELAYANAN KEGAWAT DARURATAN MATERNAL NEONATAL

A. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan Anak, terutama pada kelompok
yang paling rentan kesehatan yaitu ibu bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal
ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB). Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia menurut hasil SDKI 2017 adalah 24 per
1000 kelahiran hidup

Sedangkan Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI


2007) didapatkan data Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 228 per 100.000
kelahiran hidup. Mengalami kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 305 per 100.000
kelahiran hidup (SDKI 2017). Dari data di atas jelas terlihat bahwa AKI di Indonesia
masih sangat tinggi, dan semakin jauh dari target Millenium Development Goals
(MDGs) tahun 2030 yaitu 70 per 100.000 kelahiran hidup.

B. LATAR BELAKANG
Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-
tiba, seringkali merupakan kejadian yang berbahaya. Sedangkan kegawatdaruratan
obstetri adalah kondisi kesehatan yang mengancam jiwa yang terjadi dalam
kehamilan atau selama dan sesudah persalinan dan kelahiran. Kegawatdaruratan
neonatal adalah situasi yang membutuhkan evaluasi dan manajemen yang tepat
pada bayi baru lahir yang sakit kritis ( usia o-28 hari) membutuhkan pengetahuan
yang dalam mengenali perubahan psikologis dan kondisi patologis yang
mengancam jiwa yang bisa saja timbul sewaktu-waktu.
Penyebab kematian ibu terbanyak adalah Perdarahan, Eklampsia, Infeksi, dan
penyakit bawaan. Sedangkan pada neonatal kegawatdaruratan yang sering terjadi
adalah Asfixia pada BBLR. Sebenarnya kematian ibu dan bayi ini dapat dicegah
melalui deteksi dini terjadinya penanganan yang tepat pada kasus serta rujukan
yang cepat dan tepat untuk setiap kasus kegawatdaruratan pada maternal dan
neonatal.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat kada kasus
kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal
b. Tujuan Khusus
Kasus kegawatdaruratan tertangani secara tepat sesuai prosedur yang sudah
di tetapkan
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO Kegiatan Rincian Kegiatan Peran Lintas Terkait
Pokok
1 Penanganan -Menemukan kasus - Program UKP :
Awal komplikasi Penanganan Kasus
kegawatdarurata -Menangani - Lintas sektor : Membantu
n kegawatdaruratan fasilitasi Jaminan
-Rujukan Kasus kef Kesehatan ( Dinsos,
askes Rujukan BPJS)

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Penanganan kegawatdaruratan Maternal Neonatal di laksanakan didalam
Gedung oleh Tim Ruang bersalin sesuai Shift jaga.
F. SASARAN
1. Ibu hamil dengan komplikasi
2. Ibu bersalin dengan komplikasi
3. Ibu nifas/Menyusui dengan komplikasi
4. Bayi/Balita dengan komplikasi

G. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan dilakukan setiap hari.

H. Monitoring pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Monitoring kegiatan setiap bulan, dan pelaporan dilakukan setiap bulan

I. Pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dituangkan dalam kohort ibu, bayi, dan balita dan Kohort KB.
Sedangkan pelaporan melalui laporan PWS KIA-KB bulanan sesuai indikator yang
ditetapkan dilaporkan ke Dinas Kesehatan dengan mengetahui kepala puskesmas
Labuhan Haji. Evaluasi dilakukan setiap 3 bulan disampaikan dalam Rapat
minilokakarya setiap Triwulan

Mataram, 5 Januari 2022


Mengetahui
Kepala Puskesmas Labuhan Haji Koordinator Program KIA

Lalu Rusli Anhar,SKM Laili Sahiroh,S.Keb,Bd


NIP. 19760216200701 1 004 NIP 19711007199203 2 007

Anda mungkin juga menyukai