Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP JATISARI

Jl. Raya Jatisari Desa Mekarsari Kecamatan Jatisari Kodepos 41374


Telp (0264) 8360614, email puskesmasjatisari@yahoo.com

KERANGKA ACUAN
KUNJUNGAN NEONATUS RESTI

A. PENDAHULUAN
Program Pembangunan Kesehatan di Indonesia dewasa ini masih di prioritaskan pada
upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling
rentan salah satu kelompok tersebut adalah Bayi baru lahir. Bayi baru lahir perlu
dipersiapkan seoptimal mungkin secara fisik dan mental selama dalam masa neonatus
sehingga didapatkan bayi yang sehat.
B. LATAR BELAKANG
Sehubungan dengan salah satu tujuan pembangunan milenium atau Millenium
Development Goals (MDGs), Indonesia berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu
dan anak. Anak-anak terutama neonatal sangat rentan terhadap penyakit yang berujung pada
kematian. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) merupakan
indikator status kesehatan masyarakat.
Dibandingkan Negara-negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia memiliki angka
kematian ibu dan bayi yang cukup tinggi. Menurut data Survey Demografi Kesehatan
Indonesi (SDKI) 2007 AKI di Indonesia 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Menurut RISKESDAS 2007, penyebab kematian neonatal 0 – 6 hari adalah gangguan
pernafasan (37%), prematuritas (34%), sepsis (12%), hipotermi (7%), kelainan darah/ikterus
(6%), postmatur (3%) dan kelainan kongenital (1%). Penyebab kematian neonatal 7 – 28
hari adalah sepsis (20,5%), kelainan kongenital (19%), pneumonia (17%), Respiratori
Distress Syndrome/RDS (14%), prematuritas (14%), ikterus (3%), cedera lahir (3%), tetanus
(3%), defisiensi nutrisi (3%) dan Suddenly Infant Death Syndrome/SIDS (3%). Penyebab
kematian bayi (29 hari – 1 tahun) adalah diare (42%), pneumonia (24%),
meningitis/ensefalitis (9%), kelainan saluran cerna (7%), kelainan jantung kongenital dan
hidrosefalus (6%), sepsis (4%), tetanus (3%) dan lain-lain (5%). Penyebab kematian balita
(1 – 4 tahun) adalah diare (25,2%), pneumonia (15,5%), Necrotizing Enterocolitis
E.Coli/NEC (10,7%), meningitis/ensefalitis (8,8%), DBD (6,8%), campak (5,8%),
tenggelam (4,9%) dan lain-lain (9,7%).
Berdasarkan data di atas, maka puskesmas Jatisari sebagai pusat pelayanan kesehatan
masyarakat perlu memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu di wilayah
kerjanya. Untuk itu diperlukan program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang sesuai
kebutuhan dan harapan serta langsung menyentuh masyarakat, yakni program KIA dan KB
yang langsung mengunjungi masyarakat.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
TUJUAN UMUM : Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus
terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat
kelainan/masalah kesehatan pada neonatus. Risiko terbesar kematian neonatus terjadi pada
24 jam pertama kehidupan, minggu pertama dan bulan pertama kehidupannya. Sehingga
jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas
kesehatan selama 24 jam pertama.
TUJUAN KHUSUS :
1. Menyediakan pelayanan Bayi baru lahir terpadu, komprehensif dan berkualitas termasuk
konseling kesehatan dan gizi ibu nifas,konseling KB dan pemberian ASI.

2. Untuk mengenali / mendeteksi secara dini kelainan / penyakit/gangguan yang di derita


bayi baru lahir

3. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada masa neonatal

4. Melakukan Intervensi terhadap kelainan /penyakit/gangguan pada bayi baru lahir sedini
mungkin.

5. Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan sistim rujukan
yang ada.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan pokok : Melakukan kunjungan rumah untuk pemeriksaan fisik pada bayi
baru lahir dengan komplikasi
Rincian kegiatan :

Pelayanan Kesehatan Neonatus


Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan
oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode 0
sampai dengan 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan
rumah.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus :
1. Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6 – 48 Jam setelah lahir.
2. Kunjungan Neonatal ke-2 (KN-2) dilakukan pada kurun waktu hari ke-3 sampai dengan
hari ke-7 setelah lahir.
3. Kunjungan Neonatal ke-3 ( KN 3 ) dilakukan pada kurun waktu hari ke-8 sampai dengan
hari ke 28 setelah lahir.
Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan/masalah
kesehatan pada neonatus. Risiko terbesar kematian neonatus terjadi pada 24 jam pertama
kehidupan, minggu pertama dan bulan pertama kehidupannya. Sehingga jika bayi lahir di
fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama 24
jam pertama.
Pelayanan Kesehatan Neonatal dasar dilakukan secara komprehensif dengan
melakukan pemeriksaan dan perawatan Bayi baru Lahir dan pemeriksaan menggunakan
pendekatan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) untuk memastikan bayi dalam
keadaan sehat, yang meliputi :
1. Pemeriksaan dan Perawatan Bayi Baru Lahir
 Perawatan Tali pusat
 Melaksanakan ASI Eksklusif
 Memastikan bayi telah diberi Injeksi Vitamin K1
 Memastikan bayi telah diberi Salep Mata Antibiotik
 Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0
2. Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM
 Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, berat
badan rendah dan Masalah pemberian ASI.
 Pemberian Imunisasi Hepatitis B0 bila belum diberikan pada waktu perawatan bayi baru
lahir
 Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI eksklusif, pencegahan
hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di rumah dengan menggunakan
Buku KIA.
 Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.
E. SASARAN
Semua bayi dengan komplikasi dikunjungi oleh petugas kesehatan

F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Jadwal kegiatan kunjungan bayi baru lahir dengan komplikasi di sesuaikan dengan jadwal
kunjungan rumah bidan desa
G. RENCANA PEMBIAYAAN
Untuk Kegiatan Kunjungan rumah pada bayi baru lahir dengan komplikasi di danai oleh
BOK anggaran tahun 2017.
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN
Setiap setelah kontak dengan bayi baru lahir bidan desa mengisi di buku KIA dan kohort
bayi juga membuat asuhann kebidanannya.
I. PENCATATAN DAN PELAP[ORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Pencatatan di buat dalam bentuk laporan tertulis menggunakan format laporan LB3
dan PWS juga asuhan kebidanan menggunakan SOAP
2. Pelaporan diserahkan setiap akhir bulan
3. Pelaporan diserahkan ke Bidan Koordinator Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Jatisari
Bidan Koordinator

Dr.Diah Eka Yusnitasari Dewi sartika,SST

NIP :198211102007012002 NIP : 197603042007012005

Anda mungkin juga menyukai