Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS TUNGGAKJATI

Jl.Proklamasi-Wanasepi Kel.Tunggakjati Kec.Karawang Barat


Email : pkm_tunggakjati@karawangkab.go.id Kode pos 41311

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Upaya deteksi dini,preventif & Respon penyakit
Hari, Tanggal : Februari 2023
Jam : 10.00 WIB - selesai
Tempat : Kelurahan Mekarjati dan Taunggakjati
Sasaran : WUS & PUS
Jumlah Sasaran : 10 Orang

I. Tujuan Penyuluhan Umum:


Setelah mengikuti Penyuluhan & Pemeriksaan deteksi dini,preventif & Respon penyakit
diharapkan peserta paham dan peduli terhadap kesehatan dirinya sendiri.

II. Tujuna Khusus:


- Setelah mengikuti Penyuluhan & Pemeriksaan Deteksi Dini kasus HIV/AIDS pada Ibu
Hamil diharapkan peserta paham dan peduli terhadap kesehatan dirinya sendiri yaitu :
1. Apa itu Deteksi dini resiko penyakit
2. Apa yang harus dilakukan
3. Tindakan jika ditemukan beresiko

III. Materi
(Terlampir)

IV. Media
Slide

V. Metode
Tanya Jawab
VI. Kegiatan
Kegiatan
No Waktu
Pembicara Peserta

1 5 Menit Pembukaan :

Memberi Salam Menjawab salam

Memperkenalkan Diri Mendengarkan dan


memperhatikan

Menyampaikan Topik Mendengarkan dan


memperhatikan

Menjelaskan Tujuan penyuluhan Mendengarkan dan


memperhatikan

2 Materi :

Pengertian : Deteksi dini resiko

Tindakan : Deteksi dini resiko

Langkah2 : Deteksi dini resiko

3 Evaluasi :

- Menyimpulkan Inti Pemberian materi Menyimak dan mendengarkan

- Menyampaikan secara singkat materi


penyuluhan

- Memberi kesempatan kepada Remaja


dan kader untuk bertanya

- Memberi kesempatan kepada Remaja


dan kader untuk menjawab pertanyaan
yang dilontarkan

Penutup
Lampiran Materi :

Kanker adalah penyakit yang sering menjadi momok yang menakutkan.

Setiap tanggal 4 Februari diperingati sebagai hari kanker sedunia dimana pada momen ini kita
diingatkan untuk meningkatkan kesadaran kita dalam upaya mencegah penyakit kanker.
Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya
peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun
2018. Sedangkan data Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization
(WHO) mencatat, total kasus kanker di Indonesia pada 2020 mencapai 396.914 kasus dan total
kematian sebesar 234.511 kasus.

Penyakit kanker sendiri di Indonesia adalah salah satu penyakit yang mengakibatkan
jumalah kematian cukup besar. Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel
abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh . Pertumbuhan sel abnormal ini dapat merusak sel
normal di sekitarnya dan di bagian tubuh yang lain. Kanker merupakan penyebab kematian kedua
terbanyak di seluruh dunia. Kanker sering menyebabkan kematian karena umumnya penyakit ini
tidak menimbulkan gejala pada awal perkembangannya, sehingga baru terdeteksi dan diobati
setelah mencapai stadium lanjut. Itulah makanya penting untuk kita pemeriksaan skrining atau cek
kesehatan secara berkala, agar kanker dapat terdeteksi secara dini.
Munculnya permasalahan kanker berdampak tidak saja hanya kepada pasien saja, tetapi
sosial, ekonomi masyarakat dan negara. Semisal saja apabila ada ibu yang yang menderita penyakit
kanker, anak-anak akan dapat kehilangan kesempatan mendapatkan Airs Susu Ibu (ASI),
pengasuhan optimal untuk tumbuh kembangnya. Belum lagi bila yang menderita penyakit kanker
adalah ayah pencari nafkah, tentu ini akan mengganggu stabilitas perekonomian keluarga.
Permasalahan lain adalah masalah akses keperawatan. Terkait masalah akses keperawatan, Hari
Kanker sedunia tahun ini tema global “Close the Care Gap” yang artinya “Tutup Kesenjangan
Perawatan”. Kampanye baru Hari Kanker Sedunia untuk membangun akses perawatan kanker yang
lebih adil dan merata untuk semua. Tapi pada kenyataannya, tidak bisa dipungkiri ada beberapa
masyarakat yang kurang percaya dengan mutu pelayanan kanker di Indonesia, sehingga mereka
memilih pengobatan di luar negeri. Ada lagi yang sebagian memilih pengobatan alternatif yang
kurang dapat dipercaya efektifitasnya. Layanan medis terkait kanker di Indonesia sebenarnya sudah
mengalami kemajuan, akan tetapi terkadang pada pasien muncul rasa takut untuk periksa dan
menjalani pengobatan.
Permasalahan terkait perawatan kanker tidak bisa kita lihat hanya sebagian saja, tetapi
harus secara keseluruhan. Disini perlunya kerjasama antara pemerintah, lembaga terkait dan
masyarakat itu sendiri dalam upaya penanganan dan pencegahan penyakit kanker. Bagi pemerintah
tentunya dapat dilakukan dengan terus meningkatkan pelayanan medis terkait penanganan pasien
maupun layanan deteksi dini. Selain itu juga perlu peningkatan pelayanan jaminan kesehatan yang
adil dan merata bagi masyarakat terutama pasien kanker. Pelayanan kesehatan yang memadai serta
adil dan merata akan dapat membantu pada sisi kualitas hidup pasien kanker. Hal ini serupa juga
diungkap dalam penelitian Made Ririn Sri Wulandari “Hubungan Kepuasan Selama Perawatan
dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker Ovarium di RSUP Sanglah”, dimana hasilnya menyebutkan
ada hubungan antara kepuasan selama pengobatan dengan kualitas hidup pasien kanker ovarium di
Rumah Sakit Umum Sanglah.
Dalam sisi pencegahan perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan lembaga terkait
misalnya saja yayasan kanker atau komunitas/kelompok pendukung sesama penderita kanker untuk
pemberian edukasi terkait pencegahan dan penanganan khususnya pasien kanker. Masyarakat juga
berperan penting dalam upaya mencegah penyakit kanker dengan upaya mencegah munculnya
penyakit kanker dengan pola hidup sehat, dan pentingnya masyarakat khususnya keluarga pasien
untuk dapat memberikan dukungan kepada pasien dalam upaya keberhasilan pengobatan. Dari
dukungan sosial kepada pasien inilah dapat memberikan efek positif terhadap kualitas hidup pasien
kanker. Hal ini pernah diungkapkan pada penelitian Witdiawati,dkk dengan judul “Dukungan Sosial
Dalam Adaptasi Kehidupan Klien Kanker Payudara di Kabupaten Garut” dimana hasil
penelitiannya menyebutkan ukungan sosial sangat bermakna dan menjadi satu kekuatan dalam
adaptasi kehidupan klien kanker payudara, sehingga terbentuk mekanisme koping yang adaptif
dalam menghadapi kondisi penyakitnya dan aktivitas sosial sebagai wujud adaptasinya.
Gejala kanker dapat bervariasi tergantung dari jenis kanker nya dan pada organ tubuh mana
yang terkena kanker. Beberapa gejala yang sering dialami penderita kanker adalah:

 Muncul benjolan.
 Nyeri di salah satu bagian tubuh.
 Pucat, lemas, dan cepat lelah.
 Penurunan berat badan secara drastis.
 Gangguan buang air besar atau buang air
 Batuk kronis.
 Demam yang terus berulang.
 Memar dan mengalami perdarahan secara spontan.

Orang yang berisiko terkena kanker perlu menjalani skrining dan pemeriksaan rutin ke dokter.
Contohnya, seorang perokok yang anggota keluarganya pernah terkena kanker, atau seseorang yang
sering bergonta-ganti pasangan seksual tanpa menggunakan kondom. Seseorang juga perlu
memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala kanker, seperti munculnya benjolan di
tubuh, penurunan berat badan secara drastis, atau batuk kronis. Deteksi dini kanker dapat
meningkatkan keberhasilan pengobatan.
Tapi bagaimanapun juga, pencegahan lebih baik daripada mengobati. Untuk pencegahan
kanker kita disarankan untuk melakukan gaya hidup sehat. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan
untuk pencegahan penyakit kanker, antara lain :

 CERDIK : Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin Aktifitas Fisik, Diet
Seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stress dengan baik
 Batasi konsumsi daging dimasak sangat matang atau dibakar
 Terapkan “Isi Piringku” : Porsi Isi Piringku Kemenkes terdiri dari makanan pokok, yakni
sumber karbohidrat dengan porsi 2/3 dari 1/2 piring. Lalu dilengkapi dengan lauk pauk
dengan porsi 1/3 dari 1/2 piring. Untuk setengah piring lainnya diisi dengan proporsi sayur-
sayuran dengan porsi 2/3 dan buah-buahan dengan porsi 1/3
 Jaga berat badan ideal
 HIndari perilaku berisiko, misal : Berbagi jarum dengan orang yang menggunakan obat
intravena dapat menyebabkan HIV, serta hepatitis B dan hepatitis C, yang dapat
meningkatkan risiko kanker hati.
 Tidak merokok
 Berjemur di bawah matahari secukupnya
 Tidak mengkonsumsi alkohol
 Memakai masker bila perlu saat harus berada atau dekat dengan asap pabrik
 Batasi penggunaan handphone yang tidak tepat
 HIndari makanan dan minuman yang mengandung zat carsinogen (pengawet)
 Hindari cara pengolahan dan penyajian makanan yang salah misalanya penggunaan minyak
goreng bekas secara berulang

Begitu bahayanya penyakit kanker, untuk itu kita perlu menyadari pentingnya hidup
sehat. Yuk mulai sekarang kita biasakan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit kanker.
Bagaimana cara mendeteksi kanker?
Menurut American Cancer Society, tes pemeriksaan penyakit kanker terbagi menjadi 3, di
antaranya:
1. Tes pencitraan (imaging test) Imaging test (tes pencitraan) berfungsi membantu dokter melihat
kondisi dalam tubuh dengan bantuan energi sinar X, gelombang suara, partikel radioaktif, dan
magnet. ...
2. Prosedur endoskopi. ...
3. 3. Biopsi.

Anda mungkin juga menyukai