Npm : F0H019054
Mata kuliah : keperawatan gerontic
Dosen pembimbing : Ns. Nova Yustisia,M.PD
I. Pendahuluan
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai
dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua
merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan,
yaitu anak, dewasa dan tua (Nugroho, 2006).
II. Klasifikasi Lansia
Menurut Permenkes no.67 tahun 2015 :
1. Pralansia : umur 45-59 tahun
2. Lanjut usia : seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas
3. Lansia resiko tinggi : lebih dari 70 tahun
2. Pencegahan (Prevention)
Mencakup pencegahan primer, sekunder, dan tersier :
Melakukan pencegahan primer :
Meliputi pencegahan pada lansia sehat, terdapat factor
risiko, tidak ada penyakit, dan promosi kesehatan.
Jenis pelayanan pencegahan primer adalah sebagai
berikut: konseling (berhenti merokok dan minuman
beralkohol), dukungan nutrisi, exercise, keamanan di
dalam dan sekitar rumah, manajamen stress dan
penggunaan medikasi yang tepat.
Melakukan pencegahan sekunder :
Meliputi pemeriksaan terhadap penderita tanpa gejala
hingga penderita yang mengidap faktor risiko: kontrol
hipertensi, deteksi dan pengobatan kanker, screening
(pemeriksaan rectal, mammogram, papsmear, gigi
mulut, dan lain-lain).
Melakukan pecegahan tersier :
Dilakukan setelah terdapat gejala penyakit dan cacat:
mencegah cacat bertambah dan ketergantungan, serta
perawatan bertahap, tahap :
(1) Perawatan di rumah sakit,
(2) Rehabilitasi pasien rawat jalan,
(3) Perawatan jangka panjang.
3. Diagnosis dini dan pengobatan ( Arly Diagnosis and Prompt Treatment)
Diagnosis dini dapat dilakukan oleh lansia sendiri atau petugas professional
atau petugas institusi:
Oleh lansia sendiri dengan melakukan tes diri, screening kesehatan,
memanfaatkan kartu menuju kesehatan (KMS) lansia, memanfaatkan buku
kesehatan pribadi (BKP), serta penandatanganan kontrak kesehatan.
Oleh petugas professional /tim:
Pemeriksaan status fisik
Wawancara masalh masa lalu dan saat ini
Obat yang dimakan atau diminum
Riwayat keluarga atau lingkungan sosial
Kebiasaan merokok atau minuman beralkohol
Pemeriksaan fisik diagnostik seperti pemeriksaan darah
lengkap,pemeriksaan pelvis dan rectum, gerakan sendi,
kekuatan otot, penglihatan dan pendengaran, dll.
Skrining kesehatan meliputi berat dan tinggi badan, kolestrol
dan tumor
Pemeriksaan status mental dan psikologis. Status mental terdiri
atas pengkajian memori, perhatian, orientasi, komunikasi, dan
perilaku.
Pemeriksaan status fungsi tubuh apakah mandiri (independent),
kurang mandiri (partially), ketergantungan (dependent).
5. Pemulihan ( Rehabilitation )
Pelaksana tim rehabilitas (petugas medis, paramedic dan non-paramedis)
1) Prinsip :
pertahankan kenyamanan lingkungan, istirahta, dan aktivitas
mobilisasi
Pertahankan kecukupan nutrisi
Pertahankan fungsi pernafasan
Pertahankan fungsi pencernaan, saluran kemih, psikososial,
dan komunikasi
Mendorong pelaksanaan tugas
2) Upaya rehabilitasi
Jika ada yang lupa, ingatkan dan bantu lansia misalnya, tidak
tahu tempat buang air kecil
Ingatkan hari, tanggal, bulan, tahun serta latih
untuk mencoret lewat kalender
Melatih mengingat dengan memperlihatkan
album pada orang-orang yang dikenal
Memperkenalkan keluarga kembali dan diajak berkomunikasi
Mencatat setiap pesan, siapkan obat pada tempat yang sudah
ada lebelnya.
REFERENSI :