Anda di halaman 1dari 14

Pembelajaran 6.

Kesehatan Masyarakat, Keluarga,


Jiwa Ibu Dan Anak

Sumber:

• Modul Pendidikan Profesi Guru. Modul 1 Konsep dan Prinsip dasar


Komunikasi. Penulis: Faqih Ruhyanudin, M. Kep., Sp.Kep.MB (2019)

A. Kompetensi

Setelah mempelajari keseluruhan materi pada pembelajaran ini, Anda diharapkan


dapat menganalisis prinsip ilmu kesehatan masyarakat (Keperawatan Jiwa,
Keperawatan Keluarga, Keperawatan Geriatrik dan Komunitas, Keperawatan
Maternitas) dan aplikasinya dalam keperawatan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mempelajari materi dalam pembelajaran ini, Anda dapat:

1. Menganalisis Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, Keperawatan


Geriatrik, Pelayanan kesehatan secara umum pada lansia, Mencegah resiko
kesehatan pada lansia
2. Mendeskripsikan konsep Kesehatan Keluarga
3. Mengimplementasikan Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga
4. Mengidentifikasi Masalah-masalah Kesehatan Jiwa
5. Mengimplementasikan Fokus Asuhan Keperawatan Jiwa
6. Melakukan pemeriksaan kehamilan
7. Mendeteksi resiko gangguan kehamilan
8. Mendeteksi fase pertumbuhan dan perkembangan pada anak

Keperawatan | 173
C. Uraian Materi

6.1 Kesehatan Masyarakat

Pengertian Kesehatan Masyarakat

Kesehatan menurut WHO (1947) adalah suatu keadaan yang sempurna


baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan. Sehat menurut UU 23 tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan
bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
mungkin hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan


meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat (Ikatan Dokter Amerika, AMA, 1948). Kesehatan masyarakat diartikan
sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan pengobatan dalam
mencegah penyakit yang melanda penduduk atau masyarakat.

Tujuan Kesehatan Masyarakat

Tujuan Kesehatan masyarakat baik dalam bidang promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif adalah tiap warga masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tinggi baik fisik, mental, sosial serta diharapkan berumur panjang. Adapun
tujuan umum dan tujuan khusus kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:

Umum

Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara menyeluruh


dalam memelihara kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan secara mandiri

Khusus

1) Meningkatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam


pemahaman tentang pengertian sehat sakit.
2) Meningkatkan kemampuan individu, keluarga kelompok dan masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatan (Notoatmodjo, 2011)

174 | Keperawatan
Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat

Ruang lingkup kesehatan masyarakat mencakup 2 disiplin pokok keilmuan,


yakni ilmu bio medis (medical biologi) dan ilmu-ilmu sosial (social sciences),
sejalan dan perkembangan ilmu kesehatan masyarakat mencakup: Ilmu Biologi,
kedokteran, kimia, fisika, lingkungan, sosial, antropologi, pendidikan dan
sebagainya. Secara garis besar disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan
masyarakat sebagai berikut:

a. Epidemiologi
b. Biostatistik/statistik kesehatan
c. Kesehatan lingkungan
d. Pendidikan kesehatan/ilmu Prilaku
e. Administrasi Kesehatan masyarakat
f. Gizi masyarakat
g. Kesehatan kerja

Sasaran Kesehatan Masyarakat

Sasaran Kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok


khusus baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan.

a. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga, apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan karena ketidak mampuan merawat dirinya sendiri
oleh sesuatu hal dan sebab maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga
lainnya baik secara fisik, mental, spiritual dan sosial

b. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya, yang berkumpul dan tinggal dalam suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu
dengan lainnya saling tergantung dan interaksi, bila salah satu atau beberapa
keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan berpengaruh terhadap
anggota dan keluarga yang lain.

Keperawatan | 175
c. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasai yang sangat
rawan terhadap masalah kesehatan, dan termasuk di antaranya adalah:

a) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat


pertumbuhan dan perkembangan seperti; ibu hamil, bayi baru lahir, anak
balita, anak usia sekolah, dan usia lanjut.
b) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan, di antaranya penderita penyakit menular dan tidak
menular.
c) Kelompok yang mempunyai risiko terserang penyakit, di antaranya; wanita
tuna susila, kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba, kelompok-
kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, di antaranya; panti werda,
panti asuhan, pusat-pusat rehabilitasi dan penitipan anak.

Prinsip-Prinsip Kesehatan Masyarakat

Agar usaha kesehatan masyarakat dapat terlaksana dengan baik ada


beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Sasaran pelayanan meliputi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat


2. Dasar utama dalam pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat adalah
menggunakan metode pemecahan masalah yang dituangkan dalam
pelayanan kesehatan.
3. Kegiatan utama pelayanan kesehatan adalah di masyarakat bukan di rumah
sakit. Tenaga kesehatan adalah tenaga yang generalis.
4. Peran tenaga kesehatan terpenting adalah sebagai pendidik (health
education) dan pembantu (change egent).
5. Praktik kesehatan masyarakat timbul dari kebutuhan aspirasi, masalah dan
sumber yang terdapat di masyarakat.
6. Praktik kesehatan masyarakat di pengaruhi perubahan dalam masyarakat
pada umumnya dan perkembangan masyarakat pada khususnya.

176 | Keperawatan
7. Praktik kesehatan masyarakat adalah bagian dari sistem kesehatan
masyarakat.
8. Praktik kesehatan masyarakat merupakan gambaran dari seluruh program
kesehatan di masyarakat.

Pokok-Pokok Kegiatan Kesehatan Masyarakat

Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas, maka Pokok-pokok


kegiatan kesehatan masyarakat yang dapat dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Asuhan langsung kepada individu, kelompok dan masyarakat


2. Promosi kesehatan
3. Konseling dan pemecahan masalah
4. Rujukan
5. Asuhan komunity
6. Penemuan kasus
7. Penghubung
8. Koordinasi.
9. Kerja sama.
10. Advokasi.
11. Bimbingan dan pembinaan.
12. Pelimpahan wewenang/pengembangan peranan.
13. Rencana lepas asuhan
14. Panutan/role model.
15. Penelitian; membantu mengidentifikasi mengembangkan teori-teori yang
merupakan ciri praktik kesehatan masyarakat. (Eliana dan Sumiati, S. 2016)

Keperawatan | 177
6.2 Kesehatan Lingkungan

Definisi Kesehatan lingkungan

Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu multidisipliner yang mempelajari


dinamika hubungan interaktif antara sekelompok manusia atau masyarakat
dengan berbagai perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga
dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat dan mempelajari
upaya untuk penanggulangan dan pencegahannya

Paradigma Kesehatan Lingkungan

Konsep dasar paradigma kesehatan lingkungan adalah, bahwa terjadinya


derajat status kesehatan karena interaksi antara agen, pejamu dan lingkungan
1) Interaksi agen dan lingkungan: Ketahanan bakteri terhadap sinar matahari
Stabilitas vitamin di dalam lemari pendingin
2) Interaksi agen dan pejamu: Timbulnya gejala dan tanda penyakit
3) Interaksi pejamu dan lingkungan: Ketersediaan fasilitas kesehatan
Kebiasaan penyiapan makanan Keadaan ruangan (panas, dingin)
Pemerintah mencanangkan 5 pilar dalamprogram Sanitasi Total Berbasis
Lingkungan (STBM) untuk mengurangi penyakit tersebut.5 pilaritu, yakni
berhenti buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun,pengelolaan
air minum dan makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga,dan
pengelolaan limbah cair rumah tangga. (Astorina, 2011)

178 | Keperawatan
6.3 Keperawatan Geriatrik

Definisi Lansia

Berdasarkan definisi secara umum, seseorang dikatakan lansia apabila usia


lebih dari 60 tahun, baik pria maupun wanita. Sedangkan Departeman kesehatan
RI menyebutkan seseorang dikatakan berusia lanjut usia dimulai dari usia 55
tahun keatas. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) usia lanjut dimulai
dari usia 60 tahun. Depkes RI (2005) menjelaskan bahwa batasan lansia dibagi
menjadi tiga katagori, yaitu:

a. Usia lanjut presenilis yaitu antara usia 45-59 tahun,


b. Usia lanjut yaitu usia 60 tahun ke atas,
c. Usia lanjut beresiko yaitu usia 70 tahun ke atas atau usia 60 tahun ke atas
dengan masalah kesehatan.

Berdasarkan konsep lansia dan proses penuaan yang telah dijabarkan, maka
lansia rentan sekali menghadapi berbagai permasalahan baik secara fisik maupun
psikologis. Kane, Ouslander, dan Abrass (1999) menjabarkan permasalahan yang
sering dihadapi lansia ke dalam 14 masalah atau yang sering disebut 14i Sindrom
Geriatri (Geriatric Syndrome). Keempat belas masalah tersebut adalah: 1)
Immobility (penurunan/ketidakmampuan mobilisasi); 2) Instability
(ketidakseimbangan, risiko jatuh); 3) Incontinence (inkontinensia urin/alvi, tidak
mampu menahan buang air kecil/besar); 4) Intelectual Impairment (penurunan
fungsi kognitif, demensia); 5) Infection (rentan mengalami infeksi); 6) Impairment
of Sensory/Vision (penurunan penglihatan, pendengaran); 7) Impaction (sulit
buang air besar); 8) Isolation (rentan depresi/stres sehingga lebih sering
menyendiri); 9) Inanition (kurang gizi); 10) Impecunity (penurunan penghasilan);
11) Iatrogenesis (efek samping obat-obatan); 12) Insomnia (sulit tidur); 13)
Immunedeficiency (penurunan daya tahan tubu); 14) Impotence (impotensi).

Keperawatan | 179
Pelayanan kesehatan secara umum pada lansia

Posyandu Lansia

Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat lansia di


wilayah tertentu yang telah disepakati dan digerakkan oleh masyarakat
sehingga pelayanan kesehatan dapat diterima oleh masyarakat.

Tujuan Posyandu lansia, antara lain:

1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat


sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai
2. Mendekatkan keterpaduan pelayanan lintas program dan lintas sektor
serta meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan
kesehatan.
3. Mendorong dan memfasilitasi lansia untuk tetap aktif, produktif, dan
mandiri serta meningkatkan komunikasi di antara masyarakat lansia.
Pelayanan kesehatan yang memadai bisa meningkatkan status kesehatan
lansia. Jenis pelayanan kesehatan di posyandu lansia (DEPKES RI, 2005),
antara lain:.
1. Pemeriksaan kemandirian dalam melakukan aktifitas sehari-hari
2. Pemeriksaan status mental
3. Pemeriksaan status gizi
4. Pengukuran tekanan darah dan denyut nadi
5. Pemeriksaan Hb sahli
6. Pemeriksaan gula darah
7. Pemeriksaan protein urine
8. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas, apabila ditemukan kelainan pada
pemeriksaan butir 1-7
9. Penyuluhan kesehatan baik di dalammaupun di luar kelompok melalui
kunjungan rumah lansia dengan resiko tinggi terhadap penyakit dan
konseling lansia.
10. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas kesehatan dalam rangka
kegiatan

180 | Keperawatan
11. Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) untuk lansia dengan
resiko tinggi terhadap penyakit.
12. Pemberian PMT (pemberian makanan tambahan)
13. Kegiatan olah raga untuk lansia
Mekanisme pelaksanaan posyandu lansia menggunakan sistem lima meja,
meliputi:
a) Meja 1: Pendaftaran
b) Meja 2: Pelayanan Kesehatan oleh Kader, meliputi pengukuran tinggi
badan, berat badan, pengukuran tekanan darah
c) Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat).
d) Meja 4: Penyuluhan kesehatan oleh Petugas Kesehatan.
e) Meja 5: Pelayanan medis Pelayanan oleh tenaga professional yaitu
petugas dari Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan: pemeriksaan dan
pengobatan ringan untuk preventif, rehabilitatif dan kuratif.

6.4 Keperawatan Keluarga

1. Definisi Kesehatan Keluarga

Menurut Undang-undang Nomor 52 tahun 2009, keluarga adalah unit terkecil


dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau
ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Sementara itu, menurut teori secara
tradisional pengertian keluarga adalah kelompok beberapa orang yang berkumpul
dalam ikatan pernikahan, darah atau adopsi yang hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan lainnya di dalam peran sosial sebagai
suami dan istri, kakak dan adik, serta membentuk dan mempertahankan budaya
yang umum (Kaakinen, Coelho, Steele, Tabcco, & Hanson, 2015).

2. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,
sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu.Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku
dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

Keperawatan | 181
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut:
a. Peranan ayah
Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya
b. Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
c. Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
3. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
2) Fungsi Sosialisasi dan Tempat Bersosialisasi
3) Fungsi Reproduksi
4) Fungsi Ekonomi
5) Fungsi Perawatan / Pemeliharaan Kesehatan
4. Tahap-Tahap Kehidupan / Perkembangan Keluarga
1) Pasangan baru (keluarga baru)
2) Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)
3) Keluarga dengan anak pra-sekolah
4) Keluarga dengan anak sekolah
5) Keluarga dengan anak remaja
6) Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
7) Keluarga usia pertengahan
8) Keluarga usia lanjut
5. Tugas-tugas keluarga
Ada 8 (delapan) tugas pokok keluarga, yaitu:
1) Pemeliharaan fisik keluarga dan anggota-anggotanya.
2) Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga

182 | Keperawatan
3) Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannnya masing-masing.
4) Sosialisasi antar anggota keluarga
5) Pengaturan jumlah anggota keluarga
6) Pemeliharaan ketertiban anggota-anggota keluarga
7) Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih
luas.
8) Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarganya.

6.5 Kesehatan Jiwa

1. Kesehatan Jiwa
Kesehatan jiwa menurut UU No 3 tahun 1966 tentang kesehatan jiwa
didefinisikan sebagai suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan
fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang dan
perkembangan itu berjalan secara selaras dengan keadaan orang lain.
2. Masalah-masalah Kesehatan Jiwa
Secara umum gangguan fungsi jiwa yang dialami seorang individu dapat
terlihat dari penampilan, komunikasi, proses berfikir, interaksi dan aktivitas
sehari- hari (Budi, Keliat, dkk, 2012).
1. Psikotik
a) Gangguan Psikotik Akut.
b) Gangguan Psikotik Kronik.
2. Depresi
3. Panik

Keperawatan | 183
6.7 Community Mental Health Nursing (CMHN)

Pengertian Community Mental Health Nursing (CMHN)

Comunity Mental Health Nursing (CMHN) merupakan upaya untuk


mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa dengan tujuan pasien yang tidak
tertangani di masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik.
Pelayanan kesehatan jiwa tersebut berupa pelayanan keperawatan yang
komprehensif, holistik, dan paripurna, berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa,
rentang terhadap stres dan dalam tahap pemulihan serta pencegahan
kekambuhan.

Konsep Community Mental Health Nursing (CMHN)

Konsep utama Community Mental Health Nursing (CMHN) adalah


memberikan perawatan dengan metode yang efektif dalam merespon kebutuhan
kesehatan jiwa perawatan dengan metode yang efektif dalam merespon
kebutuhan kesehatan jiwa individu, keluarga atau kelompok. Komunitas menjadi
dasar pelayanan keperawatan jiwa dengan cara memberikan perawatan dalam
bentuk hubungan terapeutik bersama pasien di rumah, tempat kerja, rumah
singgah, klinik kesehatan jiwa, pusat perawatan primer, pusat krisis, rumah
perawatan atau setting komunitas lainnya.

Fokus utama dalam CMHN adalah pentingnya menjalin kerjasama dengan


keluarga, orang yang bearti bagi pasien dan kerjasama dalam berbagai setting di
komunitas. Tujuan dari CMHN yaitu memberikan pelayanan, konsultasi dan
edukasi, atau memberikan informasi mengenai prinsip-prinsip kesehatan jiwa
kepada para agen komunitas lainnya. Tujuan lainnya adalah menurunkan angka
resiko terjadinya gangguan jiwa dan meningkatkan penerimaan komunitas
terhadap praktek kesehatan jiwa melalui edukasi. Konsep CMHN yang paling
penting adalah pemberian asuhan keperawatan kepada pasien, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam kondisi sehta mental, beresiko gangguan jiwa
dan mengalami gangguan jiwa tanpa melibatkan rumah sakit (Yosep, Iyus, dkk,
2014).

184 | Keperawatan
Model Community Mental Health Nursing (CMHN)

Secara umum model konsep CMHN adalah memberikan asuhan kepada


pasien sepanjang hayat termasuk semua aspek kehidupan manusia, termasuk
kebutuhan dasar, kebutuhan kesehatan fisik dan pasien yang membutuhkan
treatment psikiatri dan rehabilitasi. Model lain dalam CMHN adalah Case
Management. Model ini adalah cara memberikan pelayanan kepada pasien
secara multidisiplin. Pada model ini selain mengkaji support system dari
komunitas, juga melakukan identifikasi dari pasien, treatment yang dilakukan,
resopon krisis, dental care, kondisi perumahan, pendapatan dan perlindungan
hak serta advokasi. Semua kegiatan tersebut dilakukan bersama-sama terhadap
pasien yang mengalami gangguan jiwa maupun yang beresiko terkena gangguan
jiwa (Yosep, Iyus, dkk, 2014).

Peran dan Fungsi Perawat Kesehatan Jiwa

Perawat kesehatan jiwa komunitas dan perawat komunitas merupakan tenaga


perawatan dari puskesmas yang bertanggung jawab memberikan pelayanan
keperawatan di wilayah kerja puskesmas. Fokus pelayanan pada tahap awal
adalah anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa. Peran dan fungsi
perawat kesehatan jiwa komunitas meliputi (Keliat, 2012):

a. Pemberi asuhan keperawatan secara langsung (practitioner).


b. Pendidik (educator).
c. Koordinator (coordinator). Melakukan koordinasi dalam kegiatan:
• Penemuan kasus.
• Rujukan.

Keperawatan | 185
D. Rangkuman

1. Kesehatan masyarakat adalah kombinasi antara teori (ilmu) dan Praktek (seni)
yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat). Kesehatan masyarakat
adalah sebagai aplikasi keterpaduan antara ilmu kedokteran, sanitasi, dan ilmu
sosial dalam mencegah penyakit yang terjadi di masyarakat.
2. Ruang lingkup kesehatan masyarakat: Epidemiologi, Biostatistik/statistik
kesehatan, Kesehatan lingkungan, Pendidikan kesehatan/ilmu Prilaku,
Administrasi Kesehatan masyarakat, Gizi masyarakat, Kesehatan kerja
3. Indikator derajat kesehatan meliputi: Lingkungan, Perilaku, Pelayanan
Kesehatan.
4. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan
darah, perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam peranannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
5. Fungsi keluarga meliputi fungsi afektif, Fungsi Sosialisasi dan Tempat
Bersosialisasi, Fungsi Reproduksi, Fungsi Ekonomi dan Fungsi Perawatan /
Pemeliharaan Kesehatan
6. Tugas Pelaksanaan Perawatan Kesehatan Keluarga meliputi: Mengenal
masalah kesehatan keluarga, Mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat, Merawat anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan, Modifikasi lingkungan fisik dan psikologis, Menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada di sekitar keluarga.
7. Pendekatan keperatana keluarga ada 4, meliputi: Keluarga sebagai kontek
(Family as Context), Keluarga sebagai klien (Family as Client), Keluarga
sebagai sistem (Family as System), Keluarga sebagai komponen sosial
(Family as Component of Society).
8. Kriteria sehat jiwa meliputi Sikap positif terhadap diri sendiri, Tumbuh kembang
dan beraktualisasi diri, Integrasi, Persepsi sesuai dengan kenyataan, Otonomi,
dan Kecakapan dalam beradaptasi dengan lingkungan
9. Masalah-Masalah Gangguan Jiwa terdiri dari gangguan psikotik akut, psikotik
kronis depresi, panik maupun gangguan penyesuaian

186 | Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai