Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSEP KESEHATAN MASYARAKAT

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Kesehatan Masyarakat

DOSEN PENGAJAR: Dhimas Herdhianta, S.KM., M.Kes

DISUSUN OLEH :
Fatimah Azzahra ZN P17336120420
Francisca Layla Azzahra P17336120421
Intan Alya P17336120422
Jaissy Muhammad A P17336120423
Larenthya P17336120424
Luthfi F P17336120425

PROGRAM STUDI PROMOSI KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Pengantar Kesehatan Masyarakat. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Kesehatan Masyarakat bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dhimas Herdiana, S.KM., M. Kes. selaku dosen
mata kuliah Pengantar Kesehatan Masyarakat yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pengerjaan
makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Senin, 22 Februari 2021

Kelompok 4 Pengantar Kesmas


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Definisi kesehatan menurut Kemenkes yang tertulis dalam UU No. 23 tahun


1992 merupakan keadaan normal dan sejahtera anggota tubuh, sosial dan jiwa pada
seseorang untuk dapat melakukan aktifitas tanpa gangguan yang berarti dimana ada
kesinambungan antara kesehatan fisik, mental dan sosial seseorang termasuk dalam
melakukan interaksi dengan lingkungan.

Kesehatan oleh masyarakat masih dianggap penting setelah orang tersebut dalam keadaan


sakit. Namun, tentu akan lebih baik untuk dapat melakukan pencegahan dengan menjaga
kesehatandaripadamengobati.

Kesehatan Masyarakat adalah kegiatan yang diadakan oleh masyarakat dan/atau sektor
swasta untuk menangani masalah terkait mengenai hal yang mempengaruhi situasi
kesehatan dari seluruh komunitas atau populasi. Ini mencakup penyakit, keamanan, mutu
makanan, dan penyediaan jasa kesehatan. Kesehatan masyarakat melingkupi seluruh
spektrum dan tidak hanya pada kategori tertentu. Bagaimanapun, setiap hal ditangani
secara individual untuk memastikan kesehatan secara keseluruhan dan tingkat keamanan
dari komunitas dipertahankan berada di tingkat optimal.

2. Rumusan Masalah

a. Apa yang di maksud kesehatan masyarakat?


b. Faktor apa saja yang mempengaruhi kesehatan masyarakat?
c. Sebutkan siapa saja yang menjadi sasaran kesmas?

3. Tujuan Makalah

a. Untuk mengetahui pengertian kesehatan masyarakat


b. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
c. Untuk mengetahui siapa saja yang menjadi sasaran kesehatan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ruang Lingkup Kesehatan Masayarakat

Ruang lingkup kesehatan masyarakat mencakup 2 disiplin pokok keilmuan, yakni ilmu
bio medis (medical biologi) dan ilmu-ilmu sosial (social sciences), sejalan dan
perkembangan ilmu kesehatan masyarakat mencakup: Ilmu Biologi, kedokteran, kimia,
fisika, lingkungan, sosial, antropologi, pendidikan dan sebagainya. Secara garis besar
disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat sebagai berikut:

a. Epidemiologi
b. Biostatistik/statistik kesehatan
c. Kesehatan lingkungan
d. Pendidikan kesehatan/ilmu Prilaku
e. Administrasi Kesehatan masyarakat
f. Gizi masyarakat
g. Kesehatan kerja

Dan masalah kesehatan masyarakat adalah multi kausal pemecahannya secara multi
disiplin, sedangkan kesehatan masyarakat sebagai seni mempunyai bentangan semua
kegiatan yang langsung atau tidak untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan
kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, sosial) adalah upaya masyarakat, missal
pembersihan lingkungan, penyediaan air bersih, pengawasan makanan dan lain-lain.
Penerapannya dalam ruang lingkup kesehatan masyarakat adalah:

a. Pemberantasan penyakit, menular dan tidak menular


b. Perbaikan sanitasi lingkungan tempat-tempat umum
c. Perbaikan lingkungan pemukiman
d. Pemberantasan vektor
e. Pendidikan atau penyuluhan kesehatan masyarakat
f. Pelayanan ibu dan anak
g. Pembinaan gizi masyarakat
h. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
i. Pengawasan obat dan minuman
j. Pembinaan peran serta masyarakat

Jadi kesehatan masyarakat veteriner adalah semua yang berhubungan dengan hewan yang
secara langsung atau tidak mempengaruhi kesehatan manusia berfungsi untuk melindungi
konsumen dari bahaya yang dapat mengganggu kesehatan, menjamin ketenteraman
bathin, pada penularan zoonosis, melindungi petani atau peternak dari rendahnya mutu
nilai bahan asal hewan yang diproduksi. Ruang lingkup kesehatan masyarakat meliputi
usaha-usaha:

1) Promotif (peningkatan kesehatan)

Peningkatan kesehatan adalah usaha yang ditujukan untuk meningkatkan


kesehatan yang meliputi usaha-usaha, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan
perorangan,pemeliharaan kesehatan lingkungan, olah raga secara teratur, istirahat
yang cukup dan rekreasi sehingga seseorang dapat mencapai tingkat kesehatan
yang optimal.

2) Preventif (pencegahan penyakit)

Pencegahan penyakit adalah usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya


penyakit melalui usaha-usaha pemberian imunisasi pada bayi dan anak, ibu hamil,
pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi penyakit secara dini.

3) Kuratif ( pengobatan)

Pengobatan adalah usaha yang ditujukan terhadap orang sakit untuk dapat diobati
secara tepat sehingga dalam waktu singkat dapat dipulikan kesehatannya.

4) Rehabilitatif (pemeliharaan kesehatan)

Pemeliharaan kesehatan adalah usaha yang ditujukan terhadap penderita yang


baru pulih dari penyakit yang dideritanya.

2. Sasaran Kesehatan Masyarakat

Sasaran Kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok khusus baik yang
sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan.
a. Individu

Individu adalah bagian dari anggota keluarga, apabila individu tersebut mempunyai
masalah kesehatan karena ketidak mampuan merawat dirinya sendiri oleh sesuatu hal
dan sebab maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik,
mental dan sosial

b. Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga,
anggota keluarga lainnya, yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga
karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling
tergantung dan interaksi, bila salah satu atau beberapa keluarga mempunyai masalah
kesehatan maka akan berpengaruh terhadap anggota dan keluarga yang lain

c. Kelompok khusus

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis


kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasai yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan, dan termasuk di antaranya adalah:

1) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat


pertumbuhan dan perkembangan seperti; ibu hamil, bayi baru lahir, anak
balita, anak usia sekolah, dan usia lanjut.
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan, di antaranya penderita penyakit menular dan tidak
menular.
3) Kelompok yang mempunyai risiko terserang penyakit, di antaranya; wanita
tuna susila, kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba, kelompok-kelompok
pekerja tertentu, dan lain-lain.
4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, di antaranya; panti werda, panti
asuhan, pusat-pusat rehabilitasi dan penitipan anak.

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal-hal


yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang dilakukan secara operasional.
Oleh karenanya rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan
fokus pada penyusunan program opersional dan kegiatan pokok organisasi yang
bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dapat dicapai. Oleh karenanya penetapan
sasaran harus memenuhi criteris specific, measurable, aggressive but attainable, result
oriented dan time bond. Guna memenuhi kreteria tersebut maka penetapan sasaran
harus disertai dengan penetapan indikator sasaran, yakni keterangan, gejala atau
penanda yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan upaya
pencapaian sasaran atau disebut juga sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian
sasaran. Berdasarkan uraian tentang sasaran tersebut maka dapat ditetapkan beberapa
contoh sasaran sebagai berikut:

a. Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan bayi dengan indikator sasaran sebagai
berikut:
1) Meningkatnya kunjungan ibu hamil atau K4
2) Meningkatnya pertolongan persalinan oleh bidan/nakes yang memiliki
kompetensi kebidanan
3) Meningkatnya ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk
4) Meningkatnya kunjungan neonates atau KN2
5) Meningkatnya kunjungan bayi dan balita
6) Meningkatnya kunjungan imunisasi pada bayi di desa/kelurahan hingga 100%
7) Meningkatnya kunjungan BBLR yang ditanani nakes
b. Meningkatnya pelayanan anak pra sekolah dan usia sekolah, dengan indikator sasaran
sebagai berikut:
1) Meningkatnya deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah
2) Meningkatnya pemeriksaan kesehatan siswa SD/ sederajat oleh oleh nakes
3) Meningkatnya peyanan kesehatan remaja
c. Meningkatnya pemantauan pertumbuhan balita, dengan indikator sasaran sebagai
berikut:
1) Meningkatnya kenaikan berat badan balita (N/D)
2) Menurunnya berat badan balita dibawah gairs merah (BGM)
d. Meningkatnya pelayanan gizi masyarakat, dengan indikator sasaran sebagai berikut:
1) Meningkatnya ibu hamil mengkonsumsi 90 tablet Fe
2) Meningkatnya balita mendapatkan kapsul Vitamin A 2 (dua) kali per tahun
3) Seluruh bayi BGM dari keluarga miskin diberi makanan pendamping ASI
4) Seluruh balita gizi buruk mendapat perawatan kesehatan
5) Meningkatnya WUS yang mendapatkan kapsul yodium
e. Meningkatnya pelayanan KB, dengan indikator sasaran: Meningkatnya peserta KB
aktif
f. Meningkatnya pelayanan obstetric dan neonatal emergensi dasar dan komprehensif,
dengan indikator sasaran sebagai berikut:
1) Meningkatnya akses terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman
untuk menangani rujukan ibu hamil dan neonates
2) Meningkatnya ibu hamil risiko tinggi atau komplikasi yang ditangani
3) Meningkatnya neonates risiko tinggi atau komplikasi yang ditangani
g. Meningkatnya pelayanan gawat darurat,dengan indikator sasaran: Meningkatnya
sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan kegawat daruratan yang dapat
diakses masyarakat
h. Meningkatnya pelayanan pengobatan dan perawatan, dengan indikator sasaran
sebagai berikut:
1) Meningkatnya pelayanan kesehatan rawat jalan
2) Meningkatnya pelayanan kesehatan rawat inap
i. Meningkatnya pelayanan kesehatan jiwa,dengan indikator sasaran: Meningkatnya
pelayanan kesehatan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum
j. Meningkatnya pelayanan kesehatan kerja,dengan indikator sasaran: Meningkatnya
pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal
k. Meningkatnya pelayanan kesehatan usia lanjut,dengan indikator sasaran:
Meningkatnya pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut.
l. Meningkatnya penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi dan penaggulangan KLB
dan gizi buruk, dengan indikator sasaran sebagai berikut:
1) Meningkatnya penanganan KLB < dari 24 jam di desa/kelurahan
2) Meningkatnya kecamatan bebas rawan gizi
m. Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio,dengan indikator
sasaran: Tercapainya penemuan seluruh penderita Acute Flacid Paralysis (AFP) rate
per 100.000 penduduk < 15 tahun
n. Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit TB Paru,dengan indikator
sasaran: meningkatnya angka kesembuhan penderita TB Paru BTA Positif.
o. Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit ISPA,dengan indikator
sasaran: Seluruh balita penderita pneumonia mendapat penanganan pelayanan
kesehatan.
p. Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV/AIDS, dengan indikator
sasaran sebagai berikut:
1) Seluruh darah donor disekrening terhadap HIV/AIDS
2) Seluruh penderita HIV/AIDS mendapat penanganan pelayanan kesehatan
3) Seluruh penderita Infeksi Menular Seksual (IMS) di obati
4) Seluruh lokalisasi mewajibkan penggunaan kondom
q. Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD,dengan indikator
sasaran: Seluruh penderita DBD mendapat pelayanan kesehatan.
r. Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit Diare,dengan indikator
sasaran: Seluruh balita penderita Diare mendapat pelayanan kesehatan.
s. Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit Malaria,dengan indikator
sasaran: Seluruh penderita Malaria mendapat pelayanan kesehatan.
t. Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit Kusta,dengan indikator
sasaran: Meningkatnya penderita Kusta yang selesai berobat (RFT Rate).
u. Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit Filaria,dengan indikator
sasaran: Seluruh penderita Filaria mendapat pelayanan kesehatan.
v. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lingkungan,dengan indikator sasaran:
Meningkatnya institusi yang dibina kesehatan lingkungannya.
w. Meningkatnya pelayanan pengendalian vector,dengan indikator sasaran:
Meningkatnya rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk aedes
x. Meningkatnya pelayanan hygiene sanitasi tempat-tempat umum dengan indikator
sasaran: Meningkatnya tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan
y. Meningkatnya penyuluhan perilaku sehat, dengan indikator sasaran sebagai berikut:
1) Meningkatnya rumah tangga sehat
2) Meningkatnya bayi yang mendapatkan ASI Ekslusif
3) Meningkatnya desa/kelurahan dengan garam beryodium baik
4) Meningkatnya posyandu purnama Kesehatan Masyarakat
5) Meningkatnya desa dengan program PHBS
6) Meningkatnya peserta BPJS

3. Pentingnya Mempelajari Kesehatan Masyarakat

Karena Kesehatan masyarakat mempunyai kontribusi yang sangat penting dan sangat
berperan dalam kehidupan manusia. Kontribusi ini diarrtikan sebagai sumbangan, tetapi
sumbangan bukan berupa uang atau barang. Namun, sumbangan dalam bentuk tindakan
kita dalam bentuk nyata kepada masyarakat tanpa meminta imbalan. Berikut saya akan
menjelaskan kontribusi apa saja yang dapat di lakukan oleh tenaga kesehatan masyarakat.

a. Kesehatan masyarakat itu tidak selalu berhubungan dengan penyakit-penyakit.


Seperti yang dikatakan oleh Professor Winslow(Leavel and Clark, 1958) silmu
kesehatan adalah ilmu dan seni mencegahpenyakit, memperpanjang hidup,
meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat
yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrolinfeksidi
masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan,
pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untukdiagnosadini,
pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar
setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk
menjaga kesehatannya. Sesungguhnya Fakultas Kesehatan Masyarakat memiliki
beberapa peminatan seperti K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), Gizi
Masyarakat, Administrasi Kesehatan Masyarakat, dan masih banyak lagi. Dengan
menjadi mahasiswa kesehatan masyarakat, kita dapat belajar bagaimana sikap
yang harus dilakukan bila menghadapi suatu masalah yang berhubungan dengan
bidang yang kita ambil. Contohnya, bila kita mengambil peminatan gizi
masyarakat, kita dapat ikut mencarikan solusi terkait adanya kasus gizi buruk di
beberapa wilayah di Indonesia.
b.  Kita dapat ikut berkontribusi untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik.
Dengan terciptanya masyarakat yang sehat, kita dapat membangun Indonesia
menjadi negara maju. Kita bersatu padu dalam menciptakan kepribadian
masyarakat yang cinta hidup sehat. Selain itu, dengan badan yang sehat kita pun
dapat berpikir dengan jernih sehingga kita bisa menemukan semua solusi dari
segala permasalahan yang ada di negara kita, Indonesia. Dengan negara yang
maju dan terciptanya masyarakat yang sehat juga dapat menjadikan perasaan kita
lebih tenang.
c. Kita jadi mengetahui bahwa masih ada orang-orang yang kurang beruntung yang
tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Tugas kita sebagai
mahasiswa kesehatan masyarakat adalah membantu dan menyediakan pelayanan
kesehatan bagi orang-orang tersebut. Kita dapat menggelar posko gratis
pemeriksaan kesehatan di daerah yang belum tersentuh oleh tangan Pemerintah
dalam program pemerataan kesehatan di Indonesia. Selain itu, kita juga dapat
memberikan penyuluhan tentang pentingnya hidup sehat. Kita dapat berkunjung
ke pelosok-pelosok dan membantu sesama.
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan

Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah suatu ilmu dan seni memelihara, melindungi dan
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat (Ikatan
Dokter Amerika, AMA, 1948). Kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi dan kegiatan
terpadu antara sanitasi dan pengobatan dalam mencegah penyakit yang melanda penduduk atau
masyarakat. Yang bertujuan untuk :

1. mencegah timbulnya penyakit ,


2. Memperpanjang umur
3. meningkatkan nilai kesehatan fisik dan mental melalui usaha usaha kesehatan masyarakat
yang terorganisasi.

Secara garis besar, pilar utama ilmu kesehatan masyarakat sebagai berikut:

 Epidemiologi ,
 Biostatistik / Statistik kesehata,
 Kesehatan lingkungan,Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku,
 Administrasi kesehatan masyarakat,Gizi masyarakat,Kesehatan kerja.

Menurut Hendrik L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan


masyarakat, yaitu: faktor perilaku, lingkungan, keturunan dan pelayanan kesehatan.
Sasaran Kesehatan masyarakat yaitu:individu,keluarga,kelompok,dan masyarakat.

Ruang lingkup kesehatan masyarakat mencakup 2 disiplin pokok keilmuan, yakni ilmu bio
medis (medical biologi) dan ilmu-ilmu sosial (social sciences), sejalan dan perkembangan ilmu
kesehatan masyarakat mencakup: Ilmu Biologi, kedokteran, kimia, fisika, lingkungan, sosial,
antropologi, pendidikan dan sebagainya.

Sasaran Kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok khusus baik yang
sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan.
2. Saran
Hendaknya para mahasiswa giat belajar agar bisa menenggulangi permasalahan kesehatan
masyarakat yang sangat banyak saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian


Kesehatan RI. (2017). http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Kesehatan-Masyarakat-Komprehensif.pdf. Diakses 22
Februari 2021.
Dhani Ramadhani. Definisi Kesehatan Masyarakat.
https://www.academia.edu/8278738/Definisi_Kesehatan_Masyarakat. Diakses 22
Februari 2021.
Eliana & Sumiarti. S. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Kebdidanan: Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, BPPSDMK Kementerian
Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai