KELOMPOK 2
Hilma Nurfadillah (P20637022056)
Fadillah Awaliyah Ramdhani (P20637022053)
Diky Rustom Fadilla (P20637022050)
Desfa Surur Nasyirotul Kamil (P20637022047)
Arya Fadillah (P20637022045)
Hana Nur Sina (P20637022055)
Tia Dwiyani (P20637022077)
JURUSAN RMIK
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengatur Semesta Alam.
Atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Konsep Ilmu
Kesehatan Masyarakat dengan tepat waktu. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya hingga pada
umatnya sampai akhir zaman.
Penulisan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan berbagai pihak. Dengan
segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang mendalam
kepada semua pihak yang sudah memberikan dukungan selama pembuatan makalah, kepada
yang terhormat Bapak Dedi Setiadi, SKM., M.Kes selaku dosen pengampu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna didalamnya.Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran supaya makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi
di masa yang akan datang. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca. Sekian terimakasih.
Kelompok 2
A. Latar Belakang
Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat, tidak hanya dimulai pada munculnya ilmu
pengetahuan saja melainkan sudah dimulai sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan modern.
Dari kebudayaan yang paling luas yakni Babylonia, Mesir, Yunani dan Roma telah tercatat
bahwa manusia telah melakukan usaha untuk menanggulangi masalah-masalah kesehatan
masyarakat dan penyakit. Telah ditemukan pula bahwa pada zaman tersebut tercatat dokumen-
dokumen tertulis, bahkan peraturan-peraturan tertulis yang mengatur tentang pembuangan air
limbah atau drainase pemukiman pembangunan kota, pengaturan air minum, dan sebagainya.
Ilmu kesehatan masyarakat merupakan suatu rentetan sejarah panjang kehidupan manusia dan
lingkungannya, dimana perkembangannya di seluruh dunia terkait satu dengan lainnya. Menurut
Winslow (1920) adalah Ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan, melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Ilmu kesehatan
masyarakat merupakan ilmu yang multi disipliner, karena pada dasarnya masalah Kesehatan
Masyarakat bersifat multikausal, sehingga untuk menyelesaikan atau pemecahan masalah
dilakukan secara multidisiplin. Semua kegiatan baik langsung maupun tidak untuk mencegah
penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, dan sosial)
atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya
kesehatan masyarakat (Notoatmodjo, 2003).
Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat penting yang di hadapi oleh masyarakat kita
saat ini . Semakin maju teknologi di bidang kedokteran ,semakin banyak pula macam penyakit
yang mendera masyarakat. Hal ini tentu sajadi pengaruhi oleh faktor tingkah laku manusia itu
sendiri. Tapi apakah benar hanya faktor tingkah laku saja yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat? Sebelum membahas tentang masalah kesehatan masyarakat tentunya lebih baik jika
kita memahami konsep dari kesehatan masyarakat itu terlebih dahulu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ilmu Kesehatan Masyarakat
2. Bagaimana ruang lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat
3. Apa itu derajat kesehatan
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi derajat Kesehatan masyarakat
5. Apa saja upaya pendekatan Kesehatan masyarakat
6. Siapa saja Sasaran dalam Kesehatan masyarakat
7. Apa tujuan Kesehatan masyarakat
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini secara umum bertujuan untuk mengetahui konsep Kesehatan masyarakat
terhadap Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Secara khusus, makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui definisi Kesehatan masyarakat
2. Mengetahui ruang lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat
3. Mengetahui derajat kesehatan
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi derajat Kesehatan masyarakat
5. Mengetahui usaha – usaha dalam Kesehatan masyarakat
6. Mengetahui sasaran Kesehatan masyarakat
7. Mengetahui tujuan Kesehatan masyarakat
D. Manfaat Penulisan
Penyusunan makalah ini, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sebagai sumber referensi,
dan informasi bagi pembaca untuk lebih mendalami ilmu Kesehatan masyarakat.
E. Analisis Persoalan
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan unit pelaksana teknis (UPT) dinas
kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di suatu wilayah kerja UPT. Puskesmas adalah penyelenggara upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif. Akan tetapi, mayoritas masyarakat menanggap bahwa puskesmas sebagai “rumah
sakit” di wilayahnya masing masing.
Hal ini menimbulkan beberapa persoalan. Pertama, penurunan efektivitas fungsi puskesmas.
Puskesmas ditujukan sebagai unit pengelola teknis yang bertugas pada upaya upaya Kesehatan
masyarakat. Hal tersebut menjadikan puskesmas bukan sebagai fasilitas pelayanan Kesehatan
yang primer. Kedua, puskesmas sebagai fasilitas Kesehatan dengan orientasi promotif dan
preventif. Terakhir, banyaknya puskesmas tidak sejalan dengan kenaikan derajat Kesehatan
masyarakat.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948), kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni
memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha
pengorganisasian masyarakat.
Arti lain kesehatan menurut WHO (1947) adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik,
mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Sehat menurut UU 23
tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa dan sosial yang mungkin hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sehat secara mental
(kesehatan jiwa) adalah satu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan
emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan
orang-orang lain. Sehat secara sosial adalah perikehidupan seseorang dalam masyarakat, yang
diartikan bahwa seseorang mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara dan memajukan
kehidupannya sendiri dan kehidupan keluarga sehingga memungkinkan untuk bekerja,
beristirahat dan menikmati liburan.
Berdasarkan dua pengertian kesehatan tersebut, dapat disarikan bahwa kesehatan ada empat
dimensi, yaitu fisik (badan), mental (jiwa), sosial dan ekonomi yang saling mempengaruhi dalam
mewujudkan tingkat kesehatan pada seseorang, kelompok, atau masyarakat. Oleh karena itu,
kesehatan bersifat holistik atau menyeluruh, tidak hanya memandang kesehatan dari segi fisik
saja.
B. Ruang lingkup Kesehatan Masyarakat
Ruang lingkup kesehatan masyarakat mencakup 2 disiplin pokok keilmuan, yakni ilmu bio
medis (medical biologi) dan ilmu-ilmu sosial (social sciences), sejalan dan perkembangan
ilmu kesehatan masyarakat mencakup: Ilmu Biologi, kedokteran, kimia, fisika, lingkungan,
sosial, antropologi, pendidikan dan sebagainya. Secara garis besar disiplin ilmu yang
menopang ilmu kesehatan masyarakat sebagai berikut:/
1. Epidemiologi
2. Biostatistik/statistik kesehatan
3. Kesehatan lingkungan
4. Pendidikan kesehatan/ilmu Prilaku
5. Administrasi Kesehatan masyarakat
6. Gizi masyarakat
7. Kesehatan kerja
Dan masalah kesehatan masyarakat adalah multi kausal pemecahannya secara multi disiplin,
sedangkan kesehatan masyarakat sebagai seni mempunyai bentangan semua kegiatan yang
langsung atau tidak untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif),
terapi (terapi fisik, mental, sosial) adalah upaya masyarakat, misal pembersihan lingkungan,
penyediaan air bersih, pengawasan makanan dan lain-lain. Penerapannya dalam ruang lingkup
kesehatan masyarakat adalah:
4. Pemberantasan vektor
3. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang di selenggarakan sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perseorangan,
keluarga, kelompok atau masyarakat. Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan beraneka
ragam karena semua ini di tentukanoleh:
Pengoganisasian pelayanan, yaitu apakah dilakukan sendiri atau bersama-sama
dalamsuatuorganisasi.
Ruang lingkup kegiatan, yaitu apakah hanya mencakup kegiatan pemeliharaan
kegiatan, peningkatan kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegah penyakit,
pengobatan penyakit, pemulihan kesehatan atau kombinasi semuanya.
Sasaran pelayanan kesehatan, yaitu apakah untuk perseorangan, kelompok
ataupununtuk masyarakat secara keseluruhan (Tri,2013).
4. Keturunan
Faktor genetik berpengaruh hanya 5 persen terhadap status kesehatan. Genetic biasanya
di kaitkan dengan adanya kemiripan anak-anak dengan orang tuanya dalam hal bentuk
tubuh, proposi tubuh dan percepatan perkembangan. Diamsusikan bahwa selain aktifitas
nyata dari lingkungan yang menentukan pertumbuhan, kemiripan ini mencerminkan
pengaruh gen yang di kontribusi oleh orang tuanya kepada keturunannya secara biologis
(Nasrul, 1998).
Semakin besar penduduk yang memiliki resiko penyakit bawaan akan semakin sulit
upaya meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu perlu adanya konseling
perkawinan yang baik untuk menghindari penyakit bawaan yang sebenarnya dapat
dicegah munculnya. Akhir-akhir ini teknologi kesehatan dan kedokteran semakin maju.
Teknologi dan kemampuan tenaga ahli harus diarahkan untuk meningkatkan upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.