Keb
Mata Kuliah : Ilmu Kesehatan Masyarakat
MAKALAH
PELITA IBU
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah yang berjudul “Konsep dasar kesehatan
masyarakat”
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia khususnya para
mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………… i
B. Rumusan Masalah…………………………………………………..…….… ii
C. Tujuan………………………………………………………………………. iii
BAB II PEMBAHASAN
BAB II PENUTUP
A. KESIMPULAN……………………………………………………………. 9
B. SARAN…………………………………………………………………….. 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat. Kesehatan
juga merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping sandang, pangan, dan
papan. Dengan berkembang nya pelayanan kesehatan saat sekarang ini, memahami etika
kesehatan merupakan bagian dari kesejahteraan masyarakat. Memahami etika kesehatan
merupakan tuntutan yang dipandang semakin perlu, karena etika kesehatan membahas
tentang tata susila dokter dalam menjalankan profesi, khususnya yang berkaitan dengan
pasien.
Masyarakat merupakan salah satu unsur utama dalam berdirinya suatu negara.
Negara yang makmur, merupakan tanda bahwa negara tersebut memiliki masyarakat
yang juga makmur. Kemakmuran ini didukung oleh banyak faktor. Salah satunya adalah
kesehatan lingkungan masyarakat dan keselamatan kerja di suatu negara tersebut.
Kesehatan masyarakat merupakan salah satu modal pokok dalam rangka
pertumbuhan dan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan hal ini secara optimal
diselenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan dan tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakannya disebut sarana kesehatan. Sarana kesehatan berfungsi untuk
melakukan upaya kesehatan dasar atau upaya kesehatan rujukan dan atau upaya
kesehatan penunjang Selain itu, sarana kesehatan dapat juga dipergunakan untuk
kepentingan pendidikan dan pelatihan serta -penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi di bidang kesehatan
Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pembangunan di bidang
kesehatan diharapkan akan semakin meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan
pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat secara memadai
(Dinas Kesehatan, 2020).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep dasar ilmu kesehatan masyarakat?
2. Apa yang dimaksud dengan Tujuan Ilmu Kesehatan Masyarakat?
3. Apa yang dimaksud dengan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan
Masyarakat?
4. Apa yang dimaksud dengan Konsep Pencegahan Penyakit?
5. Apa yang dimaksud dengan Sasaran kesehatan masyarakat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar ilmu kesehatan masyarakat?
2. Untuk mengetahui Tujuan Ilmu Kesehatan Masyarakat?
3. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan
Masyarakat?
4. Untuk mengetahui Konsep Pencegahan Penyakit?
5. Untuk mengetahui Sasaran kesehatan masyarakat?
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu kesehatan masyarakat merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang
kesehatan dalam suatu komunitas. Ilmu kesehatan masyarakat berfokus pada pencegahan
(preventif). Kesehatan masyarakat terdiri dari 2 kata dasar yakni sehat dan masyarakat.
Sehat berdasarkan definisi WHO (2020) adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara
fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi
sehat terus mengalami perubahan dari tahun ke tahun.
1. Undang-undang No.9 Tahun 1960, Sehat diartikan sebagai kondisi pada seseorang yang
memungkinkan bagi pihak bersangkutan untuk memenuhi tugas peri-kehidupannya di
tengahtengah masyarakat tanpa merasa cemas di dalam memelihara dan memajukan
dirinya sendiri maupun keluarganya sehari-hari.
2. Undang-undang RI No. 23 tahun 1992 pasal 1 Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomi.
3. Undang-undang Kesehatan No.36 tahun 2009 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
a. Fisik (Tubuh)
b. Mental (tentang kejiwaan seseorang)
c. Spiritual (tentang hubungan manusia dengan penciptanya atau kepercayaanya,
tercerimin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, atau
penyembahan terhadap pencinta alam dan seisinya yang dapat dilihat dari praktek
keagamaan dan kepercayaannya serta perbuatan baik yang sesuai dengan norma-
norma masyarakat)
d. Sosial (tentang interaksi manusia yang satu dengan manusia lainnya)
6. Produktif social dan ekonomis (mempunyai pekerjaan atau menghasilkan secara
ekonomi. Untuk anak dan remaja ataupun bagi yang sudah tidak bekerja maka sehat
dari aspek produktif secara ekonomis adalah kemampuan seseorang untuk berlaku
produktif secara sosial.
Masyarakat menurut batasan bebas adalah setiap kelompok manusia yang telah
cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya
dan berfikir tentang dirinya sebagai suatu kesatuan sosial dengan batasan-batasan
tertentu. Sedangkan menurut Linton, keluarga adalah satu bentuk masyarakat yang
terkecil. Kumpulan dari keluarga-keluarga menentukan gambaran keadaan masyarakat
yang lebih besar dan untuk mempelajari keadaan masyarakat, kita harus mempelajari
tentang kehidupan manusia seperti; sosiologi, anthropologi, ekologi, psikologi, ekonomi
dan berbagai disiplin ilmu lainnya. Dari gabungan definisi ini dapat dikatakan bahwa
kesehatan masyarakat itu merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang terdiri dari
berbagai disiplin ilmu untuk menjelaskan fenomena-fenomena kesehatan yang terjadi di
masyarakat.
Salah satu tokoh bernama Charles Edward Amory Winslow (2020) telah memberikan
batasan yang kompeherensif tentang kesehatan masyarakat. Sekarang ini, Winslow
dikenal sebagai Bapak kesehatan masyarakat. Winslow merupakan seorang ahli
kesehatan masyarakat dan seorang ahli bakteriologi.
Dari definisi Winslow tersebut, kesehatan masyarakat tidak hanya sebagai ilmu
tetapi juga suatu seni. Ilmu Kesehatan masyarakat merupakan kombinasi antara teori
(ilmu) dan Praktek (seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang
hidup, dan meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat).
Tujuan semua usaha kesehatan masyarakat baik dalam bidang preventif, kuratif
maupun rehabilitasi ialah agar setiap warga masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya baik jasmani, rohani maupun sosialnya.
1. Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara menyeluruh
dalam memelihara kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan secara mandiri.
2. Khusus
1. Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan adalah tanggapan seseorang terhadap rangsangan yang
berkaitan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan.
Menurut Notoatmodjo dalam Dwi (2021), rangsangan yang terkait dengan perilaku
kesehatan terdiri dari 4 unsur, yaitu: sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan dan lingkungan.
Menurut Nasrul (2021) perilaku kesehatan terhadap sakit dan penyakit sesuai dengan
tingkat-tingkat pemberian pelayanan kesehatan yang menyeluruh atau sesuai dengan
tingkat pencegahan penyakit, yaitu:
a. Perilaku peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (health promotion behavior)
Contoh: Ibu-ibu memasak makanan yang bervitamin dan bergizi untuk keluarga.
b. Perilaku pencegahan penyakit (healt prevention behavior) Contoh: Melaksanakan 3 M
(menimbun, menanam, ,menguras) untuk mencegah penyakit demam berdarah
c. Perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior) Contoh: Berobat ke
puskesmas, rumah sakit, dan dokter praktik
d. Perilaku pemulihan kesehatan (health rehabilitation behavior) Contoh: Seorang
penderita hepatitis melakukan diet dengan tidak makan makanan mengandung lemak
2. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan
lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya statu
kesehatan yang optimum pula (Notoatmodjo dalam Ricky, 2020). Sedangkan kesehatan
lingkungan menurut WHO adalah ilmu dan keterampilan yang memusatkan perhatiannya
pada usaha pengendalian semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang
diperkirakan menimbulkan/akan menimbulkan hal-hal yang merugikan perkembangan
fisiknya, kesehatannya maupun kelangsungan hidupnya.
Kesehatan lingkungan mencakup aspek yang sangat luas yang meliputi hampir
seluruh aspek kehidupan manusia. Pentingnya lingkungan yang sehat akan
mempengaruhi sikap dan perilaku manusia. Ruang lingkup kesehatan lingkungan
meliputi (Ricky, 2020):
a. Masalahperumahan Rumah bagi manusia mempunyai arti, yaitu: Sebagai tempat
untuk melepaskanlelah, beristirahat setelah penat melaksanakan kewajiban
seharihari Sebagai tempatuntuk melindungi diri dari bahaya yang datang
mengancam.
b. Pembuangan kotoran manusia (tinja) Yang dimaksud kotoran manusia adalah
semua benda atau zat yang tidak dipakailagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan
dari dalam tubuh.
c. Penyediaan air bersih Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan
yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan atau masyarakat,
yakni mempunyai peranan dalam menurunkan angka penderita penyakit, khususnya
yang berhubungandengan air, dan berperan dalam meningkatkan standar atau
taraf/kualitashidupmasyarakat
3. Pelayanan Kesehatan
Sesorang apabila menderita penyakit atau mersakan suatu kelainan pada bagian
tubuhnya akan berusaha dan bertindak untuk mngetahui penyebabnya dan upaya
penyembuhannya. Banyak upaya untuk melakukannya, antara lain dengan cara mencari
pengobatan ke pelayanan kesehatan yang tersedia baik milik pemerinta maupun swasta.
Tindakan percarian pengobatan oleh seseorang erat kaitannya dengan persepsi seseorang
tentang pelayanan kesehatan tersebut. Apabila persepsi seseorang terhadap pelayanan
kesehatan yang ada itu baik maka dia akan memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut
dan dengan segera menkonsultasikan penyakitnya.
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang di selenggarakan sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perseorangan,
keluarga, kelompok atau masyarakat.
Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan beraneka ragam karena semua ini di
tentukanoleh:
a. Pengoganisasian pelayanan, yaitu apakah dilakukan sendiri atau bersama-sama
dalamsuatuorganisasi.
b. Ruang lingkup kegiatan, yaitu apakah hanya mencakup kegiatan pemeliharaan
kegiatan, peningkatan kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegah penyakit,
pengobatan penyakit, pemulihan kesehatan atau kombinasi dari padanya.
c. Sasaran pelayanan kesehatan, yaitu apakah untuk perseorangan, kelompok ataupun
untuk masyarakat secara keseluruhan (Tri,2020).
Kebutuhan seseorang terhadap pelayanan kesehatan adalah yang obyektif, karena
mrupakan wujud dari masalah-masalah kesehatan yang ada di msyarakat yang tercermin
dari gambaran pola penyakit. Dengan demikian untuk menentukan perkembangan
kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan dapat mengacu pada perkembangan pola
penyakit di masyarakat.
Adapun tuntutan kesehatan adalah suatu yang obyektif, oleh karena itu
pemenuhan terhadap tuntutan kesehatan sedikit pengaruhnya terhadap perubahan derajat
kesehatan, karena sifat yang obyektif, maka tuntutan terhadap kesehatan sangat di
pengaruhi oleh status sosial masyarakat itu sendiri. Untuk dapat menyelenggarakan
kesehatan dengan baik maka banyak hal yang perlu di perhatikan di antaranya adalah
kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat, sehingga pelayanan kesehatan secara umum di
pengaruhi oleh besar kecilnya kebutuhan dan tuntutan dari masyarakat yang sebenarnya
merupakan gambaran dari maslah kesehatan yang di hadapi masyarakat tersebut.
Konsep pencegahan adalah suatu bentuk upaya sosial untuk promosi, melindungi,
dan mempertahankan kesehatan pada suatu populasi tertentu (National Public Health
Partnership, 2020).
Selain itu pencegahan tingkat dasar ini dapat dilakukan dengan usaha mencegah
timbulnya kebiasaan baru dalam masyarakat atau mencegah generasi yang sedang
tumbuh untuk tidak melakukan kebiasaan hidup yang dapat menimbulkan risiko
terhadap berbagai penyakit seperti kebiasaan merokok, minum alkhohol dan
sebagainya. Sasaran pencegahan tingkat dasar ini terutama kelompok masyarakat usia
muda dan remaja dengan tidak mengabaikan orang dewasa dan kelompok manula.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pencegahan awal ini diarahkan kepada
mempertahankan kondisi dasar atau status kesehatan masyarakat yang bersifat positif
yang dapat mengurangi kemungkinan suatu penyakit atau factor risiko dapat
berkembang atau memberikan efek patologis. Factor-faktor itu tampaknya banyak
bersifat social atau berhubungan dengan gaya hidup atau pola makan. Upaya awal
terhadap tingkat pencegahan primordial ini merupakan upaya mempertahankan
kondisi kesehatan yang positif yang dapat melindungi masyarakat dari gangguan
kondisi kesehatan yang sudah baik.
Sasaran Kesehatan masyarakat terbagi atas 3 yakni tingkat individu, tingkat keluarga,
dan tingkat kelompok khusus baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai
masalah kesehatan.
1. Individu
Individu atau bisa diartikan perseorangan, merupakan salah satu dari anggota
keluarga. Jika salah satu anggota keluarga (individu) mengalami masalah kesehatan
maka akan mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental dan
sosial.
2. Keluarga
Dalam tingkatan masyarakat, keluarga merupakan unit terkecil. Keluarga terdiri dari
kepala keluarga dan anggota keluarga yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah
tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya
saling tergantung dan interaksi, bila salah satu atau beberapa keluarga mempunyai
masalah kesehatan maka akan berpengaruh terhadap anggota dan keluarga yang lain
3. Kelompok
khusus Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasai yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan, dan termasuk di antaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat
pertumbuhan dan perkembangan seperti; ibu hamil, bayi baru lahir, anak balita,
anak usia sekolah, dan usia lanjut.
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan, di antaranya penderita penyakit menular dan tidak
menular.
c. Kelompok yang mempunyai risiko terserang penyakit, di antaranya; wanita tuna
susila, kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba, kelompok-kelompok
pekerja tertentu, dan lainlain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, di antaranya; panti werda, panti
asuhan, pusatpusat rehabilitasi dan penitipan anak
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Eliani, Sri Sumiarti. 2020. Kesehatan Masyarakat. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan..
Azrul Azwar (2019), Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC Depkes RI, 2020. Buku
Pedoman Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Notoatmojo, Soekidjo. 2021. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip- Prinsip Dasar. Jakarta:
Rineka cipta