Disusun Oleh:
Guswahyuni (2202137)
S1 KEPERAWATAN
TP 2023
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….
A. Latar
Belakang………………………………………………………………….
B. Rumusan
Masalah………………………………………………………………
C. Tujuan…………………………………………………………………
………..
A. Kesimpulan……………………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena
tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam
melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Undang-undang kesehatan No. 23
tahun 1992 memberikan batasan: kesehatan adalah keadaan sejahtera badan,
jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomi. Batasan yang diangkat dari batasan kesehatan menurut
organisasi kesehatan dunia (WHO) yang paling baru yaitu bahwa kesehatan
merupakan keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, dan tidak
hanya bebas dari penyakit dan cacat. Pada dasarnya kesehatan mencakup tiga
aspek yaitu fisik, mental, dan sosial, tetapi menurut undang-undang No.
23/1992, kesehatan mencakup empat aspek yaitu fisik, mental, sosial, dan
ekonomi (Notoatmodjo, 2007:3). Jadi Kesehatan merupakan suatu gejala di
mana kondisi tubuh maupun jiwa dalam kondisi yang produktif baik dari segi
fisik, mental, sosial maupun ekonomi, di mana kesehatan suatu kondisi tubuh
yang sangat penting dalam menjalani aktifitas dalam kehidupan sehari-hari,
tanpa kesehatan akan menghambat aktifitas dalam kehidupan baik rohani
maupun jasmani. Kesehatan tubuh sangat berperan penting dalam menjalani
aktifitas-aktifitas baik dari segi fisik atau pikiran di mana kesehatan
merupakan modal utama dalam melakukan aktifitas dalam menjalani
kehidupan.
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan
PEMBAHASAN
Urgensi Pendidikan Kesehatan di Sekolah Jika ditanya, hampir semua guru pasti
menyadari bahwa pendidikan kesehatan adalah hal yang baik untuk diajarkan (HEA,
1993). Apalagi dalam kurun waktu belakangan ini, perkembangan teknologi
informasi yang sedemikian pesat menyebabkan guru di sekolah menghadapi
tantangan perilaku kesehatan siswa yang berbahaya seperti rokok, alkohol dan
zat/minuman memabukkan lainnya, NAPZA (narkotika, psikotropika dan zat adiktif
lainnya) serta perilaku seks yang tidak sehat, mengembangkan suatu model
pendidikan kesehatan yang up to date dengan perkembangan globalisasi budaya
melalui media teknologi informasi. Mereka memahami bahwa tantangan kesehatan
bukan lagi masalah higienitas, sanitasi lingkungan atau kebiasaan makan. Perhatian
akan perlunya pendidikan kesehatan yang terstruktur di sekolah juga dating dari
orang tua yang khawatir dengan komunitas pergaulan anak yang dibayang-bayangi
pengaruh buruk rokok, alkohol, NAPZA dan pornografi. Kebanyakan orang tua di
Inggris Raya menginginkan informasi yang berkaitan dengan program pendidikan
kesehatan yang dilaksanakan di sekolah serta antusias untuk berpartisipasi dalam
penyusunan program termasuk memilih topik yang sesuai dengan kebutuhan anak
mereka (Coggans and McKellar, 2000).
Pokok dari pendidikan kesehatan adalah proses belajar. Kegiatan belajar terdapat tiga
persalan pokok, yakni :
A. Persoalan masukan (input)
Persoalan masukan dalam pendidikan kesehatan adalah menyangkut sasaran
belajar (sasaran didik) yaitu individu, kelompok atau masyarakat yang sedang
belajar itu sendiri dengan berbagai latar belakangnya.
B. Persoalan proses
Persoalan proses adalah mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan
kemampuan (prilaku) pada diri subjek belajar tersebut. Di dalam proses ini
terjadi pengaruh timbale balik antara berbagai faktor, antara lain : subjek
belajar, pengajar (pendidik atau fasilitator) metode dan teknik belajar, alat
bantu belajar, dan materi atau bahan yang dipelajari.
C. Keluaran (output)
Keluaran adalah merupakan hasil belajar itu sendiri yaitu berupa kemampuan
atau perubahan perilaku dari subjek belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar ini ke dalam 4 kelompok
besar, yakni : Faktor materi (bahan mengajar), lingkungan, instrumental, dan
subjek belajar. Faktor instrumental ini terdiri dari perangkat keras (hardware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peraga, dan perangkat lunak
(software) seperti fasilitator belajar, metode belajar, organisasi dan sebagainya
5. Tempat Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan dapat berlangsung diberbagai tempat sehingga dengan
sendirinya sasarannya juga berbeda. Misalnya:
Menurut Mubarak (2011) ruang lingkup pendidikan kesehatan yaitu:
Seorang petugas kesehatan jika akan melakukan perubahan perilaku kesehatan harus
mampu menjadi contoh dalam perilakukanya sehari-hari. Ada anggapan bahwa
petugas kesehatan merupakan contoh rujukan perilaku hidup bersih sehat, bahkan
diyakini bahwa perilaku kesehatan yang baik adalah kepunyaan/ hanya petugas
kesehatan yang benar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan kesehatan merupakan satu bentuk intervensi keperawatan yang mandiri
untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran, yang didalamnya
perawat berperan sebagai perawat pendidik.
Peranan pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi faktor perilaku sehingga
perilaku individu kelompok atau masyarakat sesuai dengan nila-nilai kesehatan
Konsep pendidikan kesehatan adalah proses belajar pada individu, kelompok atau
masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak
mampu mengatasi masalah-masalah kesehatannya sendiri menjadi mampu dan lain
sebagainya.
B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah bahwa pendidikan kesehatan itu
perlu untuk diteapkan dalam masyarakat Indonesia. Dengan adanya
pendidikan kesehatan masyarakat Indonesia dapat bertindak sesuai dengan
ketentuan dalam kesehatan sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit-
penyakit yang membahayakan diri sendiri.
Meskipun hasilnya akan terlihat dalam beberapa tahun kedepan, namun
pendidikan ini baik adanya untuk membantu masyarakat Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Lia rosa veronika sinaga dkk.(2021). Pendidikan Kesehatan dan ilmu prilaku
Yayasan kita menulis