KEPENDUDUKAN
PROMOSI KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH
Disusun Oleh
Kelompok IV
Puji syukur penulis hadiahkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul “Promosi Kesehatan Lingkungan Sekolah”. Makalah ini di susun
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen kesehatan masyarakat.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai layanan internet,buku dll. Oleh karena itu, penulis menyadari bahwa dalam
menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat
mengharapkan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi untuk pemakalah
maupun untuk semuanya.
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3. Tujuan Pembahasan.....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
2.1. Definisi Promosi Kesehatan............................................................................................6
2.2. Tujuan Promosi Kesehatan.............................................................................................6
2.3. Visi dan Misi Promosi Kesehatan...................................................................................7
2.4. Prinsip-prinsip Promosi Kesehatan.................................................................................8
2.5. Sasaran Promosi Kesehatan...........................................................................................8
2.6. Promosi Kesehatan di Sekolah .......................................................................................9
2.7. Tujuan Promosi Kesehatan di Sekolah...........................................................................9
2.8. Program Promosi Kesehatan Di Sekolah......................................................................10
2.9. Strategi Promosi Kesehatan di Sekolah........................................................................10
2.10. Kemitraan Promosi Kesehatan di Sekolah..................................................................11
2.11. Perencanaan Promosi Kesehatan di Sekolah...............................................................13
BAB III PENUTUP..................................................................................................................14
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................14
3.2. Saran..............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Konsep promosi kesehatan merupakan pengembangan dari konsep pendidikan, yang
berlangsung sejalan dengan perubahan paradigma kesehatan masyarakat (public health).
Perubahan paradigma kesehatan masyarakat terjadi antara lain akibat berubahnya pola
penyakit, gaya hidup, kondisi kehidupan , lingkungan kehidupan , dan demografi. Pada awal
perkembangannya, kesehatan masyarakat difokuskan pada faktor-faktor yang menimbulkan
risiko kesehatan seperti udara, air, penyakit bersumber makanan seperti penyakit penyakit
lain yang berhubungan dengan kemiskinan dan kondisi kehidupan yang buruk. Dalam
perkembangan selanjutnya, disadari bahwa kondisi kesehatan juga dipengaruhi oleh gaya
hidup masyarakat ( Depkes RI., 2004). Aktivitas promosi kesehatan menurut piagam Ottawa
adalah advokasi, pemberdayaan.
Promosi kesehatan merupakan istilah yang saat ini banyak digunakan dalam
kesehatan masyarakat dan telah mendapatkan dukungan kebijakan dari pemerintah dalam
melaksanakan kegiatannya. Definisi promosi kesehatan juga tertuang dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 1148/MENKES/ SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan
Promosi Kesehatan di Daerah, disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah “upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan Bersama
masyarakat, agar merekan dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik
yang berwawasan kesehatan”.
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi dari pendidikan kesehatan pada masa yang
lalu, di mana dalam konsep promosi kesehatan tidak hanya merupakan proses penyadaran
masyarakat dalam hal pemberian dan peningkatan pengetahuan dalam bidang kesehatan saja,
tetapi jugasebagai upaya yang mampu menjembatani perubahan perilaku, baik di dalam
masyarakat maupun dalam organisasi dan lingkungannya. Perubahan lingkungan yang
diharapkan dalam kegiatan promosi kesehatan meliputi lingkungan fisik-nonfisik, sosial-
budaya, ekonomi, dan politik. Promosi kesehatan adalah perpaduan dari berbagai macam
dukungan baik pendidikan, organisasi, kebijakan, dan peraturan perundang-undangan untuk
perubahan lingkungan.
Misi promosi kesehatan yaitu apa yang harus dilakukan untuk mencapai visi. Secara
umum misi promosi kesehatan ini sekurang-kurangnya ada tiga hal, yaitu (Ottawa Charter,
1984)
a. Advokat (Advocate)
Kegiatan advokat ini dilakukan terhadap para pengambil keputusan dari berbagai
tingkat, dan sector terkait dengan kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah meyakinkan
para pejabat pembuat keputusan atau penentu kebijakan, bahwa program kesehatan
yang akan dijalankan tersebut penting. Oleh sebab itu, perlu dukungan kebijakan dan
keputusan dari pejabat tersebut.
b. Menjembatasi (Mediate)
Promosi kesehatan juga mempunyai misi “ mediator” atau “menjembatani” antara
sector kesehatan dengan sektor yang lain sebagai mitra. Dengan perkataan lain
promosi kesehatan merupakan perekat kemitraan di bidang pelayanan kesehatan.
Kemitraan adal;ah sangat penting, sebab tanpa kemitraan, niscaya sektor kesehatan
mampu menangani masalah-masalah kesehatan yang begitu kompleks dan luas.
c. Memampukan (Enable)
Promosi kesehatan mempunyai misi utama untuk memapukan masyarakat. Hal ini
berarti, baik secara langsung atau melalui tokoh-tokoh masyarakat, promosi kesehatan
harus memberikan keterampila-keterampilan kepada masyarakat agar mereka mandiri
di bidang kesehatan. Telah kita sadari bersama, bahwa kesehatan dipengaruhi oleh
banyak faktor di luar kesehatan seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, dalam rangka memberdayakan masyarakat di bidang kesehatan, maka
keterampilan di bidang ekonomi, pendidikan dan sosial lainnya, perlu di kembangkan
melalui promosi kesehatan ini.
1. Sasaran primer upaya promosi kesehatan adalah pasien, individu sehat dan keluarga
atau rumah tangga yang diharapkan dapat mengubah perilaku, misalnya mengubah
perilaku hidup tidak bersih dan tidak sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS).
2. Sasaran sekunder upaya promosi kesehatan yaitu para pemuka masyarakat baik
pemuka informal seperti pemuka adat dan pemuka agama, maupun pemuka formal
seperti petugas kesehatan dan pejabat pemerintahan, serta organisasi kemasyarakatan
dan media massa yang diharapkan dapat turut serta dalam upaya peningkatan PHBS
pasien, individu sehat dan keluarga.
3. Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik berupa peraturan perundang-
undangan di bidang kesehatan, bidang lainnya yang berkaitan dan pihak yang
memfasilitasi sumber daya.
1. Sekolah merupakan lembaga yang dengan sengaja didirikan untuk membina dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik fisik, mental, moral, maupun
intelektual.
2. Promosi kesehatan melalui komunitas sekolah ternyata paling efektif di antara upaya
kesehatan masyarakat yang lain, khususnya dalam pengembangan perilaku hidup
sehat karena:
a. Anak usia sekolah (6 tahun – 18 tahun) mempunyai persentasi yang paling tinggi
di bandingkan dengan kelompok umur yang lain.
b. Sekolah merupakan komunitas yang yang telah terorganisasi, sehingga mudah
terjangkau dalam rangka pelaksanaan usaha kesehatan masyarakat.
c. Anak sekolah adalah kelompok yang sangat peka untuk menerima perubahan atau
pembaruan, karena kelompok anak sekolah sedang berada dalam taraf
pertumbuhan dan perkembangan. Pada taraf ini anak dalam kondisi peka terhadap
stimulus sehingga mudah dibimbing, diarahkan dan ditanamkan kebiasaan-
kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan hidup sehat (Notoadmodjo, 2005).
a. Advokasi
Kesuksesan program promosi kesehatan di sekolah sangat ditentukan oleh dukungan dari
berbagai pihak yang terkait dengan kepentingan kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan
masyarakat sekolah. Guna mendapatkan dukungan yang kuat dari berbagai pihak terkait
tersebut perlu dilakukan upaya-upaya advokasi untuk menyadarkan akan arti penting program
kesehatan sekolah. Advokasi lebih ditujukan kepada berbagai pihak yang akan menentukan
kebijakan program, termasuk kebijakan yang terkait dana untuk kegiatan.
b. Kerjasama
Kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait sangat bermanfaat bagi jalannya program
promosi kesehatan sekolah. Dalam kerjasama ini berbagai pihak dapat saling belajar dan
berbagi pengalaman tentang keberhasilan dan kekurangan program, tentang cara
menggunakan berbagai sumber daya yang ada, serta memaksimalkan investasi dalam
pemanfaatan untuk melakukan promosi kesehatan.
c. Penguatan kapasitas
Kemampuan kerja dalam kegiatan promosi kesehatan di sekolah harus dapat dilaksanakan
secara optimal. Untuk itu berbagai sektor terkait harus diyakini dapat memberikan dukungan
untuk memperkuat program promosi kesehatan di sekolah. Dukungan berbagai sektor ini
dapat terkait dalam rangka penyusunan rencana kegiatan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi program promosi kesehatan sekolah.
d. Kemitraan
Kemitraan dengan berbagai unit organisasi baik pemerintah, LSM maupun usaha swasta akan
sangat mendukung pelaksanaan program promosi kesehatan sekolah yaitu dalam revitalisasi
dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan status kesehatan melalui
sekolah dan mengembangkan penelitian dan berbagi pengalaman dari berbagai negara
maupun lokal tentang upaya-upaya yang telah dilakukan sekolah untuk mengembangkan
promosi kesehatan di sekolah. Disamping itu, dengan kemitraan akan dapat mendorong
mobilisasi guna meningkatkan status kesehatan di sekolah.
e. Penelitian
Penelitian merupakan salah satu komponen dari pengembangan dan penilaian program
promosi kesehatan. Bagi sektor terkait, penelitian merupakan akses untuk masuk dalam
mengembangkan promosi kesehatan di sekolah baik secara nasional maupun regional,
disamping untuk melakukan evaluasi peningkatan PHBS siswa sekolah. WHO telah
mengembangkan Rapid Assessment and Planning Process (RAPP) untuk membantu
melakukan penilaian kapasitas guna pengembangan program promosi kesehatan di sekolah.
1. Guru
Guru merupakan unsur yang sangat penting dalam pelaksanaan promosi kesehatan di
sekolah. Sebagai seorang guru, mereka berperan dalam memotori upaya promosi
kesehatan di sekolah dengan :
a. Menanamkan kebiasaan hidup sehat bagi para siswa misalnya mcuci tangan
sebelum makan, sikat gigi setelah makan
b. Bimbingan dan pengamatan kesehatan dengan mengadakan pemeriksaan
kebersihan kuku, periksa kebersihan kulit, rambut, telinga, gigi dan
sebagainya terkait kebersihan perorangan
c. Membantu petugas kesehatan dalam tugasnya di sekolah misalnya melakukan
pertolongan pertama pada kecelakaan.
d. Melakukan deteksi dini terhadap penyakit-penyakit yang terjadi pada siswa
dan mengirimkan ke Puskesmas atau Rumah Sakit bilamana perlu.
e. Menjadi teladan dalam berperilaku sehat bagi para siswa.
f. Membuat pencatatan dan pelaporan tentang atau upaya-upaya kesehatan yang
dilakukan sekolah.
2. Petugas kesehatan
Petugas kesehatan yang dimaksud adalah petugas kesehatan dari lingkungan sekolah
terdekat, dalam hal ini puskesmas, yang bertanggung jawab untuk mengembangkan
promosi kesehatan dalam bentuk Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di sekolah-sekolah
di wilayah kerjanya. Peran petugas kesehatan antara lain:
a. Memberikan bimbingan kepada guru-guru dalam menjelaskan promosi
kesehatan di sekolah
b. Menjalankan beberapa kegiatan pelayanan kesehatan di sekolahyang tidak
dapat dilakukan oleh guru
c. Turut serta dalam pengawasan lingkungan sekolah yang sehat
d. Memberikan pelatihan-pelatihan dan bimbingan
3. Orang tua siswa
Siswa berada di sekolah 8 jam sehari, selebihnya siswa akan kembali ke keluarga dan
masyarakat. Hal ini berarti sebagian besar waktunya dihabiskan di rumah dan di
masyarakat. Oleh sebab itu, orang tua siswa sangat berperan penting dalam promosi
kesehatan di sekolah yaitu :
a. Ikut serta dalam perencanaan dan penyelenggaraan program promosi kesehatan
di sekolah
b. Menyesuaikan diri dengan program kesehatan di sekolah dan berusaha untuk
mengetahui dan mempelajari apa yang diperoleh anaknya di sekolah dan
mendorong anaknya untuk mempraktikkan kebiasaan hidup sehat di rumah.
2.11. Perencanaan Promosi Kesehatan di Sekolah
Perencanaan promosi kesehatan adalah proses diagnosis penyebab masalah,
penetapan prioritas masalah dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Demikian juga perencanaan promosi kesehatan di sekolah harus dibuat secara
bersama-sama oleh pihak sekolah, masyarakat di sekolah, profesional kesehatan dan pihak
terkait sehingga dihasilkan program promosi kesehatan di sekolah yang efektif dalam biaya
dan berkesinambungan.
A. Analisis situasi
1. Diagnosis masalah
2. Menetapkan prioritas masalah