Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN DAN PENDIDIKAN


KESEHATAN

Disusun Oleh :
Ridhatul Fitri
G1D122169

Dosen Pengampu:
M. Ridwan, S.KM, M.PH

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNVERSITAS JAMBI
TAHUN AJARAN 2022/2023
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan perlindungan dan
kesehatan sehingga penulis dapat menyusun makalah dengan judul ”KONSEP
DASAR PROMOSI KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN”. Dimana
makalah ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas MATA KULIAH
PROMOSI KESEHATAN.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini
penulis banyak menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan referensi dan
keterbatasan dari pribadi. Dengan adanya hal tersebut, maka penulis berusaha
semaksimal mungkin untuk menyusun makalah dengan sebaik-baiknya.
Sebagai manusia, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik di masa yang
akan datang.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pribadi khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya, Amin.

Jambi, Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..............................................................................................

Daftar Isi .........................................................................................................

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ...................................................................................


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................
1.3 Tujuan .................................................................................................

Bab II Tinjauan Pustaka

2.1.Definisi Promosi Kesehatan ..............................................................


2.2.Ruang Lingkup Promosi Kesehatan.................................................
2.3.Tujuan Promosi Kesehatan ...............................................................
2.4.Pendidikan Kesehatan .......................................................................

Bab III Pembahasan ......................................................................................

Bab III Penutup

3.1.Kesimpulan ........................................................................................
3.2.Saran ...................................................................................................

Daftar Pustaka ................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan
termasuk kehamilan dan persalinan. Salah satu tujuan nasional adalah memajukan
kesejahteraan bangsa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia,
yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan kesehatan, lapangan kerja dan
ketenteraman hidup.
Promosi kesehatan” merupakan salah satu bentuk intervensi di bidang
kesehatan untuk memperbaiki status kesehatan masyarakat. Dilihat dari keluasan
dan keberagaman aktivitasnya, dapat dikatakan bahwa promosi kesehatan adalah
bentuk baru dari kesehatan masyarakat. Lahirnya konsep baru promosi kesehatan
dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa upaya-upaya “health education” atau
pendidikan (penyuluhan) kesehatan tidak dengan serta merta atau tidak dengan
mudah membuat individu ataupun masyarakat berperilaku yang menguntungkan
kesehatan, karena pendidikan kesehatan bertujuan untuk menghasilkan perilaku
yang menguntungkan kesehatan, dan perilaku itu bersifat sukarela.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan?
2. Apa saja ruang lingkup promosi kesehatan
3. Apa tujuan dari promosi kesehatan?
4. Apa yang dimaksud dengan pendidikan kesehatan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep promosi kesehatan
2. Untuk mengetahui ruang lingkup dan tujuan promosi kesehatan
3. Untuk mengetahui tentang pendidikan kesehatan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. DEFINISI PROMOSI KESEHATAN

Kesehatan menurut konstitusi World Health Organization (1948)


didefinisikan sebagai suatu keadaan sejahtera fisik, sosial dan mental yang utuh,
dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Sedangkan Promosi
kesehatan menurut WHO adalah proses yang memungkinkan secara individu dan
kolektif, untuk meningkatkan kontrol atas faktor penentu kesehatan dan dengan
demikian meningkatkan kesehatan mereka.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004


tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan sejalan dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan
Promosi Kesehatan di Daerah, promosi kesehatan adalah “upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat, agar merekan dapat menolong diri sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya
setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan".

Selain itu, Dr. Michael O'Donnell (2002) seorang sarjana terkemuka di


bidang promosi kesehatan tempat kerja, mengungkapkan bahwa definisi promosi
kesehatan adalah Seni dan ilmu untuk membantu orang menemukan sinergi antara
gairah inti mereka dan kesehatan yang optimal, meningkatkan motivasi mereka
untuk berjuang untuk kesehatan yang optimal, dan mendukung mereka dalam
mengubah gaya hidup mereka menuju keadaan kesehatan yang optimal.

Kesehatan optimal adalah keseimbangan dinamis dari kesehatan fisik,


emosional, sosial, spiritual, dan intelektual. Perubahan gaya hidup dapat difasilitasi
melalui kombinasi pengalaman belajar yang meningkatkan kesadaran,
meningkatkan motivasi, dan membangun keterampilan, dan yang paling penting,
melalui penciptaan peluang yang membuka akses ke lingkungan yang menjadikan
praktik kesehatan positif sebagai pilihan termudah.

Promosi kesehatan di Indonesia dipengaruhi oleh Piagam Ottawa (Ottawa


Charter). Piagam Ottawa yang merupakan piagam kesepakatan yang dihasilkan
pada Konferensi Internasional Promosi Kesehatan Pertama di Ottawa, Canada
tahun 1986, telah membawa perubahan dalam pengertian dan praktek “health
promotion” atau promosi kesehatan. Piagam ini mendefinisikan Promosi Kesehatan
sebagai “Proses yang memungkinkan individu mengendalikan dan memperbaiki
kesehatannya.

2.2. TUJUAN PROMOSI KESEHATAN

Tujuan promosi kesehatan adalah meningkatkan kemampuan baik individu,


keluarga, kelompok dan masyarakat agar mampu hidup sehat dan mengembangkan
upaya kesehatan yang bersumber masyarakat serta terwujudnya lingkungan yang
kondusif untuk mendorong terbentuknya kemampuan tersebut.

Tujuan Promosi Kesehatan menurut WHO :

a. Tujuan Umum
Mengubah perilaku individu/masyarakat di bidang Kesehatan
b. Tujuan Khusus
• Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai bagi masyarakat
• Menolong individu agar mampu secara mandiri/berkelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.
• Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana
pelayanan kesehatan yang ada.
c. Tujuan Operasional:
• Agar orang memiliki pengertian yang lebih baik tentang eksistensi dan
perubahan-perubahan sistem dalam pelayanan kesehatan serta cara
memanfaatkannya secara efisien & efektif.
• Agar klien/masyarakat memiliki tanggung jawab yang lebih besar pada
kesehatan (dirinya), keselamatan lingkungan dan masyarakatnya.
• Agar orang melakukan langkah2 positip dlm mencegah terjadinya sakit,
mencegah berkembangnya sakit menjadi lebih parah dan mencegah keadaan
ketergantungan melalui rehabilitasi cacat karena penyakit.
• Agar orang mempelajari apa yang dapat dia lakukan sendiri dan bagaimana
caranya, tanpa selalu meminta pertolongan kepada sistem pelayanan
kesehatan yang normal

2.3. RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATAN

1. Ruang Lingkup Berdasarkan Area Masalah

Dilihat dari area masalah, ruang lingkup upaya promosi mencakup berbagai
ideologi dari kesehatan dan penyakit seperti kesehatan ibu, kesehatan anak,
penyakit infeksi dan penyakit infeksi menular, penyakit tidak menular, kecelakaan
dan bencana, kesehatan manula. Pada saat ini, model kesehatan yang baru yaitu
social model of health, mulai diterima, meninggalkan medical model. Pada model
sosial, masalah kesehatan dilihat lebih pada penyebabnya, bukan semata-mata
dengan mengobati penyakit yang merupakan akaibat dari masalah kesehatan.

2. Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat Pencegahan

Oleh karena masyarakat berada dalam berbagai status atau kondisi, maka
promosi kesehatan harus bersifat komprehensif. Di dalam upaya kesehatan, dikenal
3 tingkat pencegahan dari Leavell and Clark (1967):

a. Pencegahan primer
• Peningkatan derajat kesehatan (health promotion)
• Perlindungan khusus (specific protection)
b. Pencegahan sekunder
• Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt
treatment)
• Pembatasan cacat (disability limitation)
c. Pencegahan tertier:
• Rehabilitasi (rehabilitation)
3. Ruang Lingkup Pelayanan Kesehatan Dasar

Deklarasi Alma Ata (1978) yang terkenal dengan visi “Sehat untuk semua
tahun 2000” menghasilkan konsep Pelayanan Kesehatan dasar (Primary Health
Care), yang meliputi:

• Acute primary care


• Health education
• Health promotion
• Disease surveilance and monitoring
• Community Development.

4. Ruang Lingkup Aktivitas

Diperluasnya peran Pendidikan Kesehatan menjadi Promosi Kesehatan oleh


WHO menggambarkan juga luasnya ruang lingkup aktivitas promosi kesehatan.
Pada tahun 1986 di Ottawa, Canada dilangsungkan Konferensi International
pertama, menghasilkan, Deklarasi Ottawa (Ottawa Charter) yang merumuskan 5
(lima) pilar utama atau 5 (lima) ruang lingkup promosi kesehatan, yaitu:

a) Build Healthy Public Policy (Membangun Kebijakan Publik yang


Berwawasan Kesehatan)

Setiap pembuat kebijakan publik harus memperhatikan dampak kesehatan


dari setiap keputusan yang dibuatnya. Demikian juga harus dibangun
kebijakan publik yang menguntungkan kesehatan. Kebijakan publik antara
lain berbentuk peraturan perundang- undangan, kebijakan fiskal, kebijakan
pajak, dan pengembangan organisasi dan kelembagaan.

Contoh: kebijakan kawasan tanpa rokok, pembatasan merokok, pembatasan


iklan rokok, pemakaian helm dan sabuk pengaman, ada dinas kesehatan di
propinsi/kab/kota dengan unit promosi kesehatan.

b) Create Supportive Environment (Menciptakan Lingkungan yang


Mendukung)
Lingkungan sosial yang mendukung sangat besar perannya dalam
mempengaruhi kesehatan dan perilaku seseorang.

Contoh: lingkungan yang mendukung dengan penyediaan tempat khusus


untuk menyusui bayi di tempat-tempat umum, penyediaan tempat sampah,
pengembangan tempat konseling remaja, dan lain-lain.

c) Strengthen Community Action (Memperkuat Gerakan Masyarakat)

Promosi kesehatan mendorong dan memfasilitasi upaya masyarakat dalam


memelihara dan meningkatkan kesehatan.

Contoh: mendorong terbentuknya yayasan/ lembaga konsumen kesehatan,


mendorong pembentukan posvandu. Mendorong pembiayaan kesehatan
bersumberdaya masyarakat, dan lain-lain.

d) Develop Personal Skill (Mengembangkan Keterampilan Individu)

Agar masyarakat mampu membuat keputusan yang efektif mengenai


kesehatannya, masyarakat perlu informasi, pendidikan/pelatihan dan
berbagai keterampilan. Tugas promosi kesehatan adalah memberdayakan
masyarakat agar dapat mengambil keputusan dan alih tanggungjawab
kesehatan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki,
mengembangkan keterampilan individu akan lebih efektif bila dilakukan
melalui tatatan-tatanan rumah tangga, sekolah, tempat kerja, dan tatanan
lain yang sudah ada di masyarakat.

e) Reorient Health Service (Menata Kembali Arah Pelayanan Kesehatan)

Ada batasan dan pengarahan dimana Upaya-upaya preventif dan promotif


lebih diutamakan tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.

2.4. PENDIDIKAN KESEHATAN

Menurut Green & Keruter (2000), pendidikan kesehatan merupakan proses


yang menghubungkan informasi kesehatan dengan praktek kesehatan.
Cara penyampaian informasi dalam kegiatan pendidikan kesehatan dilakukan
dengan melibatkan ilmu lain termasuk psikologi sosial yang diperlukan ketika
melakukan promosi (Kemm and Close, 1995)

Pendidikan kesehatan menurut WHO adalah kombinasi dari pengalaman belajar


yang dirancang untuk membantu individu dan masyarakat meningkatkan kesehatan
mereka dengan meningkatkan pengetahuan, mempengaruhi motivasi dan
meningkatkan literasi kesehatan. Pendidikan kesehatan dapat mencakup
komunikasi informasi mengenai faktor penentu kesehatan, serta faktor risiko
individu dan penggunaan perawatan kesehatan.

Tujuan dari Pendidikan Kesehatan

a) Tujuan umum

Tujuan umum pendidikan kesehatan adalah membuat perubahan perilaku


pada tingkat individu hingga masyarakat pada aspek kesehatan (WHO dalam
Notoatmodjo, 2003).

b) Tujuan lain
• Mengubah pola pikir masyarakat bahwa kesehatan merupakan sesuatu yang
bernilai bagi keberlangsungan hidup.
• Memampukan masyarakat, kelompok atau individu agar dapat secara mandiri
mengaplikasikan perilaku hidup sehat melalui berbagai kegiatan.
• Mendukung pembangunan dan pemanfaatan sarana prasarana pelayanan
kesehatan secara tepat.
BAB III
PEMBAHASAN

Kesehatan dianggap sebagai hak asasi manusia yang mendasar. Sejalan


dengan itu, semua orang harus memiliki akses ke sumber daya dasar untuk
kesehatan. Dalam konteks promosi kesehatan, kesehatan telah dianggap sebagai
sumber daya yang memungkinkan orang untuk hidup produktif secara individu,
sosial dan ekonomi. Sesuai dengan konsep kesehatan sebagai hak asasi manusia,
maka timbul prasyarat tertentu untuk kesehatan, yang meliputi perdamaian, sumber
daya ekonomi yang memadai, makanan dan tempat berlindung, pendidikan dan
keadilan sosial, serta ekosistem yang stabil dan penggunaan sumber daya yang
berkelanjutan.

Untuk mencapai kesehatan jasmani, rohani dan sosial yang sempurna,


seseorang atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan mewujudkan aspirasi,
mampu memenuhi kebutuhan, mampu mengubah atau beradaptasi dengan
lingkungan”. Batasan promosi kesehatan ini mencakup 2 dimensi yaitu kemauan
dan kemampuan. Perubahan perilaku juga perlu diiringi dengan perubahan
lingkungan bila ingin mendapat hasil yang bertahan lama. Oleh karena itu, promosi
kesehatan tidak sekadar mengubah perilaku, namun juga mengupayakan perubahan
lingkungan, sistem dan sebagainya.

Bergesernya pendidikan kesehatan menjadi promosi kesehatan, tidak


terlepas dari sejarah praktik pendidikan kesehatan di dalam kesehatan masyarakat.
Dari hasil-hasil studi, terungkap bahwa pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
sudah tinggi tetapi praktik mereka masih rendah. Hal ini berarti bahwa peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan tidak diimbangi dengan perubahan
perilakunya. Disinilah promosi kesehatan nantinya akan bergerak.Promosi
kesehatan merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan khususnya promotif dan
preventif, dimana berperan sebagai revitalisasi (pengembangan) dari pendidikan
kesehatan supaya bisa lebih meningkatkan upaya pemerintah dan upaya kita
sebagai tenaga kesehatan untuk bisa mendorong masyarakat meningkatkan
kesehatannya.
BAB IV

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan merupakan salah satu bentuk


upaya kesehatan khususnya promotif dan preventif, merupakan revitalisasi
(pengembangan) dari pendidikan kesehatan supaya bisa lebih meningkatkan upaya
pemerintah dan upaya kita sebagai tenaga kesehatan untuk bisa mendorong
masyarakat meningkatkan kesehatannya. Bukan hanya berupaya melakukan
perubahan perilaku saja tetapi juga perubahan lingkungan supaya bisa mendorong
terwujudnya perilaku sehat. Promosi kesehatan merupakan sebuah proses, maka hal
yang penting adalah adanya kesinambungan dalam setiap tahap proses yang terjadi
mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

3.2 SARAN

Semoga hasil makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya


sekarang maupun dimasa yang akan datang. Penulis masih dalam tahap
pembelajaran sehingga apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini
penulis memohon maaf. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran yang sekiranya
ingin diberikan oleh pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai