Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PROMOSI PELAYANAN KESEHATAN DI

PUSKESMAS

Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Kesehatan Ilmu Perilaku

Disusun Oleh :
Kelompok
Danindra
Dhea Rizki
Febri Nurwanti
Iis Komala
Kurnia Sandi
Nurmala
Rizki Fauji
Siti Popon

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


SEBELAS APRIL SUMEDANG
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas segala rahmata dan
izin-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Promosi Pelayanan
Kesehatan Di Puskesmas”.
Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi
semesta alam Muhammad SAW, Keluarga, sahabat , dan para pengikutnya hingga
akhir zaman.
Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini semoga segala upaya yang
telah dicurahkan mendapat berkah dari Allah SWT, Amin.

Sumedang,Oktober 2019

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 3
D. Manfaat Penulisan ............................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Teori Promosi Kesehatan ................................................................... 4


B. Definisi Puskesmas ............................................................................ 7
C. Visi dan Misi Puskesmas ................................................................... 8
D. Macam – Macam Promosi Kesehatan Di Puskesmas ........................ 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 16
B. Saran .................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan:menyangkut

pendidikan, organisasi, kebijakan, dan peraturan perundangan untuk

perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green

and Ottoson, 1998).Menurut Depks RI tahun 2002.

promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu

memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Sukidjo Notoatmodjo (2003)

menyatakan bahwa promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kesehatan

masyarakatmelalui peningkatan perilaku dan lingkungan yang kondusif

untuk hidup sehat.

(WHO:2003).Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan adalah

upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan

masyarakat itu sendiri.

Sehubungan dengan hal tersebut maka pelayanan kesehatan di

masyarakat perlu ditingkatkan baik yang bersifat kuratif maupun promotif

dan preventif serta rehabilitatif . Untuk itu peranan puskemas hendaknya tidak

lagi menjadi sarana pelayanan pengobatan dan rehabiliatif saja tetapi juga lebih

ditingkatkan pada upaya promotif dan preventif. Oleh karena itu promosi

kesehatan (promkes) menjadi salah satu upaya wajib di puskesmas. Promosi

kesehatan di puskesmas merupakan upaya puskesmas dalam memberdayakan

pengunjung dan masyarakat baik didalam maupun di luar puskesmas agar

1
2

berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mengenali masalah kesehatan,

mencegah dan menanggulanginya. Dengan promosi kesehatan juga menjadikan

lingkungan puskesmas lebih aman, nyaman, bersih dan sehat dalam mendukung

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Promosi kesehatan dipuskesmas

merupakan tanggung jawab bersama antara petugas, pengunjung maupun

masyarakat. Petugas puskesmas diharapkan menjadi teladan perilaku sehat

dimasyarakat dan melahirkan gerakan pemberdayaan masyarakat. Sedang para

pengunjung puskesmas yaitu para pasien dan keluarganya dapat menerapkan

perilaku sehat juga aktif menjadi penggerak atau kader kesehatan dimasyarakat.

Upaya dimaksud juga menjadi tangung jawab pemerintah kabupaten/kota beserta

jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi puskesmas agar dapat melaksanakan

promosi kesehatan di puskesmas.

Puskesmas adalah penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk


tingkat pertama. Dalam menjalankan tugas pokoknya puskesmas harus
bekerja secara akuntabel, dimana seluruh kegiatan dibuat laporan hasil
kerja. Seluruh perangkat disiapkan untuk bisa mencatat, melaporkan,
bahkan menganalisa semua data atau informasi kesehatan yang sekarang
lebih dikenal dengan system informasi kesehatan (SIK), dimana hal tersebut
dapat menjadi acuan dalam memanifestasikan akuntabilitas kinerja instansi
kesehatan pemerintah Oleh karena itu, derajat kesehatan harus dapat terukur
dalam bentuk data atau informasi, yang nantinya bisa dijadikan acuan dalam
bahan evaluasi, penilaian dan perencanaan pembangunan kesehatan tahap
berikutnya. Upaya promosi kesehatan adalah pemberdayaan masyarakat
dengan menggunakan straegi advokasi kesehatan, menggalang kemitraan
dan membina suasana yang kondusif bagi terwujudnya perilaku hidup sehat
di masyarakat, serta menggerakan masyarakat untuk sehat. Dari persoalan
diatas, penulis tertarik untuk membuat makalah yang berjudul “ Promosi
Kesehatan di Puskesmas”
3

B. Rumusan Masalah
Bagaimana Promosi Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
a. Mengetahui secara umum Tentang Promosi Pelayanan Kesehatan
Di Puskesmas .
2. Tujuan Khusus
b. Teori Promosi Kesehatan
c. Definisi Puskemas
d. Visi Dan Misi Puskesmas
e. Macam – macam Promosi kesehatan di Puskesmas

D. Manfaat Penulisan
Hasil pembelajaran ini diharapkan dapat mempumyai manfaat bagi
penulis dan pembaca.
a. Manfaat bagi penulis, pengkajian ini memberikan pengetahuan
tentang Promosi Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas.
b. Manfaat dari pembaca, pengkajian ini dapat digunakan sebagai
bahan kajian atau referensi tambahan bagi dunia ilmu kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Promosi Kesehatan


Menurut Lawrence Green (1990) dalam buku Promosi
Kesehatan Notoatmodjo (2007) tujuan promosi kesehatan terdiri dari 3
tingkatan, yaitu :
1. Tujuan Program Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai
dalam periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status
kesehatan.
2. Tujuan Pendidikan Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai
untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada .
3. Tujuan Perilaku Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus
tercapai (perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu tujuan perilaku
berhubungan dengan pengetahuan dan sikap. Strategi Promosi
Kesehatan Berdasarkan rumusan WHO (1994), dalam Notoatmodjo
(2007), strategi promosi kesehatan secara global terdiri dari tiga hal,
yaitu :
1). Advokasi (advocacy) Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan
orang lain, agar orang lain tersebut membantu atau mendukung terhadap
tujuan yang akan dicapai. Dalam konteks promosi kesehatan, advokasi
adalah pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu
kebijakan di berbagai sektor, dan di berbagai tingkat, sehingga para
pejabat tersebut dapat mendukung program kesehatan yang kita
inginkan.
2). Dukungan sosial (social supporrt) Strategi dukungan sosial adalah
suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh-tokoh
formal maupun informal. Tujuan utama kegiatan ini adalah agar tokoh
masyarakat sebagai penghubung antara sektor kesehatan sebagai
pelaksana program kesehatan dengan masyarakat penerima program
kesehatan. Bentuk kegiatan dukungan sosial antara lain pelatihan-

4
5

pelatihan para tokoh masyarakat, seminar, lokakarya, bimbingan


kepada tokoh masyarakat dan sebagainya.
3). Pemberdayaan masyarakat (empowerment) Pemberdayaan merupakan
strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat langsung.
Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan untuk diri mereka sendiri.
Bentuk kegiatan ini antara lain penyuluhan kesehatan, keorganisasian dan
pengembangan masyarakat dalam bentuk koperasi, pelatihan-pelatihan
untuk kemampuan peningkatan pendapatan keluarga (Notoatmodjo, 2007).
Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Ruang lingkup promosi
kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan menurut Notoatmodjo
(2007), meliputi :
1. Promosi kesehatan pada tingkat promotif. Sasaran promosi kesehatan
pada tingkat pelayanan promotif adalah pada kelompok orang sehat,
dengan tujuan agar mereka mampu meningkatkan kesehatannya. 2.
2. Promosi kesehatan pada tingkat preventif. Sasaran promosi kesehatan
pada tingkat ini selain pada orang yang sehat juga bagi kelompok yang
beresiko. Misalnya, ibu hamil, para 11 perokok, para pekerja seks,
keturunan diabetes dan sebagainya. Tujuan utama dari promosi
kesehatan pada tingkat ini adalah untuk mencegah kelompok-kelompok
tersebut agar tidak jatuh sakit (primary prevention). 3.
3. Promosi kesehatan pada tingkat kuratif. Sasaran promosi kesehatan
pada tingkat ini adalah para penderita penyakit, terutama yang
menderita penyakit kronis seperti asma, diabetes mellitus, tuberculosis,
hipertensi dan sebagainya. Tujuan dari promosi kesehatan pada tingkat
ini agar kelompok ini mampu mencegah penyakit tersebut tidak menjadi
lebih parah (secondary prevention).
6

4. Promosi kesehatan pada tingkat rehabilitatif. Sasaran pokok pada


promosi kesehatan tingkat ini adalah pada kelompok penderita atau
pasien yang baru sembuh dari suatu penyakit. Tujuan utama promosi
kesehatan pada tingkat ini adalah mengurangi kecacatan seminimal
mungkin. Dengan kata lain, promosi kesehatan pada tahap ini adalah
pemulihan dan mencegah kecacatan akibat dari suatu penyakit (tertiary
prevention) (Notoatmodjo, 2007). 2.2 Teori tentang PUSKESMAS
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja (Depkes, 2004). Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) adalah unit organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang melaksanakan tugas teknis operasional (Depkes,
2001). Puskesmas rawat inap adalah Puskemas yang diberi tambahan
ruangan dan fasilitas untuk menolong pasien-pasien gawat darurat, baik
berupa tindakan operatif terbatas maupun asuhan keperawatan
sementara dengan kapasitas kurang lebih 10 tempat tidur (Depkes,
1993). Puskesmas dengan ruang rawat inap tersebut berfungsi sebagai
pusat rujukan antara yang melayani pasein sebelum dirujuk ke institusi
rujukan yang lebih mampu atau dipulangkan kembali ke rumahnya dan
kemudian mendapat asuhan keperawatan tindak lanjut oleh petugas
Perawatan Kesehatan Masyarakat dari Puskesmas yang bersangkutan di
rumah pasien.
7

B. Definisi Puskesmas

Keputusan Menteri Kesehatan No. 128/Menkes/SK/II/2004


menyatakan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas adalah
Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari dinas kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarankan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja (Departemen Kesehatan, 2004). Sebagai UPT dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD), puskesmas berperan
menyelanggarakan sebagian tugas teknis operasional Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dan merupakan unit pelaksana tingkat petama serta ujung
tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan


oleh bangsa Indonesia, untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi – tingginya. Penanggungjawab utama
penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah
kabupaten/kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sedangkan
puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya pembagunan
kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai
dengan kemampuannya.

Secara nasional ditetapkan bahwa standar wilayah kerja Puskesmas


adalah satu kecamatan. Tetapi apabila disuatu kecamatan terdapat lebih dari
satu Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi di antara
Puskesmas tersebut, dengan memerhatikan keutuhan konsep wilayah
(Desa/Kelurahan atau Rukun Warga). Masing – masing Puskesmas tersebut
secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
8

C. Visi Dan Misi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang harus diselenggarakan oleh


Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju tercapainya
Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan
masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan. Gambaran
itu berupa masyarakat yang hidup dalam lingkungan yang sehat, perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS), serta memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,
sehingga memiliki derajat kesehatan yang setinggi – tingginya. Merujuk
kepada rumusan visi tersebut jelas bahwa hendak dicapai oleh Puskesmas
dengan kecamatan sehatnya mencakup :

Lingkungan Sehat, PHBS, cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu dan


derajat kesehatan penduduk kecamatan.

Misi Pembangunan kesehatan yang harus diselenggarakan oleh


Puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan
nasional. Misi tersebut adalah :

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di


wilayah kerjanya. Artinya, puskesmas harus terus menerus
menggerakkan pembangunan sektor – sektor lain di wilayah
kerjanya untuk memerhatikan dampaknya terhadap kesehatan,
lingkungan, dan perilaku masyarakat (kebijakan publiknya
berwawasan kesehatan). Jangan sampai pembangunan sektor –
sektor lain tersebut berdampak negatif terhadap kesehatan,
lingkungan, dan perilaku masyarakat.

2. Mendukung kemandirian keluarga dan masyarakat di wilayah


kerjanya untuk hidup sehat. Puskesmas harus selalu berupaya agar
keluarga – keluarga dan masyarakat yang berada di wilayah kerjanya
berdaya di bidang kesehatan. Caranya adalah dengan meningkatkan
9

pengetahuan, sikap, dan kemampuan mereka menuju kemandirian


untuk hidup sehat.

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan


keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Puskesmas harus selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang sesuai standar dan memuaskan masyarakat.
Disamping itu, Puskesmas juga harus selalu mengupayakan
pemerataan pelayanan kesehatan, serta meningkatkan efisiensi
pengelolaan dana, sehingga pelayanan kesehatannya dapat
dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,


keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya. Puskesmas harus
selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan
kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat yang berkunjung dan
bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Upaya ini dilakukan dengan
menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi yang sesuai, tanpa
diskriminasi, serta mencakup lingkungannya.

5. Di Masyarakat Banyak tatanan dimana puskesmas dapat


melakukan promosi kesehatan di masyarakat, yakni :

a. Tatanan rumah tngga, yaitu di permukiman penduduk,


misalnya di komplek-kompleks perumahan, Desa wisma,
Rukun ttetangga/rukun warga, dan lain-lain.

b. Tatanan sarana pendidikan, yaitu di sekolah-sekolah,


madrasah, pondok pesantren, kursus-kursus, perguruan
tinggi, dan lain-lain sejenis.

c. Tatanan tempat kerja, yaitu di pabrik-pabrik, kantor-


kantor, koperasi-koperasi, himpunan petani, pelelangan
ikan, kompleks pertokoan, dan lain-lain
10

d. Tatanan tempat umum, yaitu di terminal, stasiun,


dermaga/pelabuhan, pasar, restauran, penginapan, dan lain-
lain.

D. Macam – Macam Promosi Kesehatan di Puskesmas

1. Promosi Kesehatan Di Tempat Pendaftaran

Begitu pasien masuk ke gedung Puskesmas, maka yang


pertama kali harus dikunjungi adalah tempat pendaftaran, dimana
terdapat loket untuk mendaftar. Adapun media informasi yang dapat
digunakan diruang ini sebaiknya berupa poster atau neon box yang
memuat foto dokter atau perawat yang ramah disertai kata – kata
“Selamat Datang, Kami Siap untuk Menolong Anda” atau yang
sejenis. Akan lebih baik bila poster atau neon box juga dilengkapi
dengan suara rekaman yang mengucapkan salam.

2. Promosi Kesehatan Di Pelayanan Medis

Promosi kesehaan bagi pasien pelayanan medis atau


pengobati (rawat jalan) berpegang kepada strategi dasar promosi
kesehatan, yaitu pemberdayaan yang didukung oleh bina suasana
dan advokasi.

3. Promosi Kesehatan Di Pelayanan KIA dan KB

Di pelayanan KIA & KB selain dijumpai pasien sakit


(misalnya bayi atau balita), sebagian besar pengunjung adalah ibu –
ibu atau wanita yang tidak sakit. Yaitu ibu – ibu yang memeriksakan
kehamilannya atau hendak bersalin, atau mereka yang memerlukan
pelayanan kontrasepsi. Promosi kesehatan di pelayanan KIA & KB
juga berpengang kepada strategi dasar promosi kesehatan, yaitu
pemberdayaan yang didukung oleh bina suasana dan advokasi.
11

4. Promosi Kesehatan Di ruang Perawatan

Bagi Puskesmas perawatan, tersedia banyak peluang untuk


melaksanakan promosi kesehatan di ruang perawatan.

a. Pemberdayaan

Pemberdayaan pasien rawat inap di puskesmas dilakukan terhadap


pasien ibu - ibu bersalin dan pasien penyakit. Terdapat beberapa cara
Pemberdayaan atau konseling yang dapat dilakukan dalam hal ini.

1) Konseling di tempat tidur

2) Konseling berkelompok

b. Bina Suasana

Lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap pasien rawat inap


adalah para penjenguk (pembezuk). Di puskesmas, karena pasien
rawat inapnya tidak terlalu banyak, umumnya tidak diberlakukan
jam bezuk khusus. Karena itu, penjenguk umumnya datang dan
pergi sembarang waktu. Promosi kesehatan dapat dilakukan dengan
cara :

1) Pemanfaatan ruang perawatan

2) Pendekatan keagamaan

c. Advokasi
12

Untuk promosi kesehatan pasien rawat inap,


advokasi juga diperlukan, terutama dalam rangka
menciptakan kebijakan atau peraturan perundang – udangan
sebagai rambu – rambu perilaku dan menghimpun dukungan
sumber daya, khususnya guna membantu pasien miskin.

5. Promosi Kesehatan Di Laboratorium

Dilaboratorium, selain dapat di jumpai pasien (orang sakit),


juga klien (orang sehat), dan para pengantarnya. Kesadaran yang
ingin diciptakan dalam diri mereka adalah pentingnya melakukan
pemeriksaan laboratorium, yaitu :

a Bagi Pasien adalah untuk ketepatan diagnosis yang dilakukan


oleh dokter.

b Bagi klien atau mereka yang sehat lainnya adalah untuk


memantau kondisi kesehatan, agar dapat diupayakan untuk tetap
sehat.

Pada umumnya pasien, klien, atau pengantarnya tidak


tinggal terlalu lama di laboratorium. Oleh karena itu, di kawasan ini
sebaiknya dilakukan promosi kesehatan dengan media swalayan
(self service) seperti poster –poster yang ditempel di dinding atau
penyediaan leaflet yang dapat diambil gratis.

6. Promosi Kesehatan Di Kamar Obat


13

Dikamar obat/apotik juga dapat dijumpai baik pasien, klien,


maupun pengantarnya. Kesadaran yang ingin diciptakan dalam diri
mereka adalah terutama tentang :

a. Manfaat obat generik dan keuntungan jika menggunakan obat


generik.

b. Kedisiplinan dan kesabaran dalam menggunakan obat, sesuai


dengan petunjuk dokter.

c. Pentingnya memelihara tanam obat keluarga (TOGA) dalam


rangka memenuhi kebutuhan akan obat – obatan sederhana.

Dikamar obat/apotik boleh jadi pasien, klien atau


pengantarnya tinggal agak lama, karena menanti disiapkannya obat.
Dengan demikan, selain poster dan leaflet, di kawasan ini juga dapat
dioperasikan VCD/DVD player yang menyampaikan pesan – pesan
tersebut.

7. Promosi Kesehatan Di Tempat Pembayaran

Tempat pembayaran adalah tempat yang harus disingahi


pasien rawat inap dan atau kerabatnya sebelum meninggalkan
Puskesmas. Ditempat ini promosi kesehatan dapat hadir dalam
bentuk poster atau neon box ucapan terima kasih dan selamat jalan.
Lebih baik lagi jika disertai pesan – pesan untuk berperilaku sehat
sebagai tindak lanjut dari perawatannya. Bagi ibu pasca persalinan
misalnya, dapat disampaikan pesan – pesan tentang bagaimana
merawat bayinya atau hal – hal yang perlu dilakukan dalam
perawatan kesehatan masa nifas. Sampaikan juga pesan bahwa
Puskesmas selalu siap membantu kapan pun kelak pasien
membutuhkan lagi pertolongan. Kesankan bahwa Puskesmas adalah
sahabat bagi masyarakat.
14

8. Promosi Kesehatan Di Klinik Khusus

Klinik khusus diselenggarakan dalam rangka meningkatkan


upaya promosi kesehatan di dalam gedung Puskesmas. Khususnya
untuk pelayanan – pelayanan yang perlu mendapatkan tambahan
dalam hal promosi kesehatannya. Biasanya karena pasien terlalu
banyak sedangkan petugas kesehatan yang melayani terbatas
(misalnya di poliklinik), atau karena pasien/klien memang
memerlukan informasi /konsultasi khusus (misalnya tentang
sanitasi/kesehatan lingkungan, tentang gizi, tentang KB, tentang
kesehatan reproduksi, tentang HIV/AIDS, dan lain – lain). Dalam
hal ini beberapa Puskesmas mengembangkan klinik – klinik khusus
sebagai upaya inovasi, seperti : klinik Gizi, Klinik Sanitasi, Klinik
Konsultasi Remaja dan lain – lain.

9. Promosi Kesehatan Di Lingkungan

Di lingkungan Puskesmas pun juga dapat dilakukan promosi


kesehatan, baik berupa leaflet, baliho/billboard, TOGA (taman Obat
Keluarga), poster – poster atau juga spanduk. Di Lingkungan
Puskesmas yang dapat dilakukan promosi kesehatan antara lain :

a. Di Tempat Parkir Puskesmas

b. Di Halaman Puskesmas

c. Di dinding Puskesmas

d. Di Pagar Pembatas Kawasan Puskesmas

e. Di kantin/kios di Kawasan Puskesmas

f. Di Tempat Ibadah

10. Promosi Kesehatan Di Rumah Tangga


15

Promosi kesehatan di tatanan rumah tangga dapat dilakukan


dalam kunjungan rumah. Kunjungan rumah dilakukan tenaga
kesehatan Puskesmas sebagai tindak lanjut dari upaya promosi
kesehatan di dalam gedung Puskesmas yang telah dilakukan kepada
pasien/klien tertentu. Terutama pasien/klien tertentu. Terutama
pasien/klien yang memiliki masalah kesehatan cukup berat dan atau
mereka yang sepakat untuk melaksanakan langkah – langkah tindak
lanjut di rumah tangganya (misalnya menyemen lantai rumah,
membuat jamban keluarga, membuat TOGA, dan lain – lain).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas adalah Unit Pelaksana


Teknis (UPT) dari dinas kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung
jawab menyelenggarankan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
(Departemen Kesehatan, 2004). Visi pembangunan kesehatan yang harus
diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat
menuju tercapainya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran
masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan. Misi Pembangunan kesehatan yang harus
diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya misi
pembangunan kesehatan nasional.

Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan


berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta mempunyai
daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat Kesehatan masyarakat.

B. Saran
Saran yang dapat dikemukakan adalah diharapkan agar Kita
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, agar tercapai
derajat kesehatan masyarakat setinggi – tinginya.

16
17

Anda mungkin juga menyukai