Anda di halaman 1dari 11

PROMOSI KESEHATAN

Promosi Kesehatan di Tempat Kerja


(Puskesmas)

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Nama: INDRIYANNI
NIM: 1702024
Dosen Pembimbing: Iwan Andhyantoro, SKM, M. Kes

STIKES ABDI NUSA PALEMBANG


DIII ANALIS KESEHATAN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai
salah satu tugas pada Mata Kuliah Promosi Kesehatan.
Kami mengucapkan terima kasih yang kepada dosen, dan pihak-pihak yang
selama ini turut membantu kami. Semoga Allah memberikan balasan yang sepadan atas
budi baik yang selama ini diberikan.
Tidak lupa kami mohon maaf atas segala kesalahan yang kami perbuat selama
menyelesaikan makalah ini.
Dengan selesainya penyusunan makalah ini kami berharap agar makalah ini
dapat memberikan manfaat pada pembelajaran kita pada mata kuliah ini. Kritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini akan kami terima dengan senang
hati.

Palembang, Oktober 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2
2.1 Definisi Promosi Kesehatan ......................................................................... 2
2.2 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan ............................................................. 2
2.3 Sasaran Promosi Kesehatan ......................................................................... 2
2.4 Kegiatan Promosi Kesehatan Di Dalam Gedung Puskesmas ...................... 3
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 8
3.2 Saran .............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
merupakan sarana kesehatan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Untuk itu peranan puskemas hendaknya tidak lagi menjadi
sarana pelayanan pengobatan dan rehabilitatif saja tetapi juga lebih ditingkatkan pada
upaya promotif dan preventif.
Dengan promosi kesehatan juga menjadikan lingkungan puskesmas lebih
aman, nyaman, bersih dan sehat dalam mendukung perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS). Promosi kesehatan dipuskesmas merupakan tanggung jawab bersama antara
petugas, pengunjung maupun masyarakat. Petugas puskesmas diharapkan menjadi
teladan perilaku sehat dimasyarakat dan melahirkan gerakan pemberdayaan
masyarakat. Sedang para pengunjung puskesmas yaitu para pasien dan keluarganya
dapat menerapkan perilaku sehat juga aktif menjadi penggerak atau kader kesehatan
dimasyarakat.
Upaya dimaksud juga menjadi tangung jawab pemerintah kabupaten/kota
beserta jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi puskesmas agar dapat melaksanakan
promosi kesehatan di puskesmas.
Oleh karena itu promosi kesehatan (promkes) menjadi salah satu upaya wajib
di puskesmas. Promosi kesehatan di puskesmas merupakan upaya puskesmas dalam
memberdayakan pengunjung dan masyarakat baik didalam maupun di luar puskesmas
agar berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mengenali masalah kesehatan,
mencegah dan menanggulanginya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Promosi Kesehatan?
2. Bagaimana Ruang Lingkup Promosi Kesehatan?
3. Apa Saja Sasaran Promosi Kesehatan?
4. Bagaimana Kegiatan Promosi Kesehatan Di Dalam Gedung Puskesmas?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Defenisi Promosi Kesehatan
2. Untuk mengetahui ruang lingkup promosi kesehatan di Puskesmas
3. Untuk mengetahui sasaran dan Prinsip-prinsip dalam promosi kesehatan
4. Untuk mengetahui Kegiatan Promosi Kesehatan Di Dalam Gedung
Puskesmas

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu
kesehatan yang mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi seni,
yakni praktisi atau aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan penunjang bagi
program- program kesehatan lain. Ini artinya bahwa setiap program kesehatan yang
telah ada misalnya pemberantasan penyakit menular/ tidak menular, program
perbaikan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak, program
pelayanan kesehatan dan lain sebagainya sangat perlu ditunjang serta didukung oleh
adanya promosi kesehatan.
2.2 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
Secara sederhana ruang lingkup promosi kesehatan diantaranya sebagai
berikut:
1. Promosi kesehatan mencakup pendidikan kesehatan (health education) yang
penekanannya pada perubahan/perbaikan perilaku melalui peningkatan
kesadaran, kemauan dan kemampuan.
2. Promosi kesehatan mencakup pemasaran sosial (social marketing), yang
penekanannya pada pengenalan produk/jasa melalui kampanye.
3. Promosi kesehatan adalah upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi)
yang tekanannya pada penyebaran informasi.
4. Promosi kesehatan merupakan upaya peningkatan (promotif) yang
penekanannya pada upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
5. Promosi kesehatan mencakup upaya advokasi di bidang kesehatan, yaitu upaya
untuk mempengaruhi lingkungan atau pihak lain agar mengembangkan
kebijakan yang berwawasan kesehatan (melalui upaya legislasi atau pembuatan
peraturan, dukungan suasana dan lain-lain di berbagai bidang /sektor, sesuai
keadaan).
6. Promosi kesehatan adalah juga pengorganisasian masyarakat (community
organization), pengembangan masyarakat (community development),
penggerakan masyarakat (social mobilization), pemberdayaan masyarakat
(community empowerment), dll.
2.3 Sasaran Promosi Kesehatan
Berdasarklan pentahapan upaya promosi kesehatan, maka sasaran dibagi dalam
tiga kelompok sasaran, yaitu:
a) Sasaran Primer (primary target)
Sasaran umumnya adalah masyarakat yang dapat dikelompokkan menjadi,
kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, Ibu hamil dan menyusui anak untuk
masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) serta anak sekolah untuk kesehatan remaja dan
lain sebagianya. Sasaran promosi ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat
(empowerment).
b) Sasaran Sekunder (secondary target)
Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh masyarakat,
tokoh agama, tokoh adat, serta orang-orang yang memiliki kaitan serta berpengaruh

2
penting dalam kegiatan promosi kesehatan, dengan harapan setelah diberikan promosi
kesehatan maka masyarakat tersebut akan dapat kembali memberikan atau kembali
menyampaikan promosi kesehatan pada lingkungan masyarakat sekitarnya.
Tokoh masyarakat yang telah mendapatkan promosi kesehatan diharapkan pula
agar dapat menjadi model dalam perilaku hidup sehat untuk masyarakat sekitarnya.
c) Sasaran Tersier (tertiary target)
Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah pembuat
keputusan (decission maker) atau penentu kebijakan (policy maker). Hal ini dilakukan
dengan suatu harapan agar kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh
kelompok tersebut akan memiliki efek/dampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder
maupun sasaran primer dan usaha ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy).
2.4 Kegiatan Promosi Kesehatan Di Dalam Gedung Puskesmas
Yang dimaksud dengan promosi kesehatan didalam gedung puskesmas adalah
promosi kesehatan yang dilaksanakan dilingkungan dan gedung puskesmas sepeti di
tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan, laboratorium kamar obat, dan
halaman puskesmas. Kegiatan promosi kesehatan didalam gedung puskesmas
dilaksanakan sejalan dengan pelayanan yang di selenggarakan puskesmas. Berikut ini
rincian keterangan bentuk kegiatan promosi kesehatan yang dapat dilakukan di dalam
gedung puskesmas.
A. Di Tempat Pendaftaran
Memberikan salam kepada pengunjung puskesmas termasuk dari kegiatan
promosi karena telah terjadi komunikasi awal yang menimbulkan kesan yang baik dan
menyejukkan bagi pasien/ pengunjung puskesmas sehingga mengurangi beban yang
diderita. Kegiatan promosi kesehatan di tempat pendaftaran dapat dilakukan dengan
penyebaran informasi melalui media seperti poster, leaflet, selebaran yang dapat
dipasang/ diletakkkan di depan loket pendaftaran.
Adapun jenis informasi yang disediakan, yaitu:
1. Alur pelayanan puskesmas
2. Jenis pelayanan puskesmas
3. Denah poliklinik
4. Informasi masalah kesehatan yang menjadi masalah pada saat itu
5. Peraturan kesehatan seperti dilarang merokok, dilarang meludah sembarangan,
membuang sampah pada tempatnya dan lain- lain.
B . Di Poliklinik
Petugas kesehatan puskesmas yang melayani pasien meluangkan waktunya
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien berkenaan dengan penyakitnya atau
obat yang harus dikonsumsi pasien.

C. Di ruang pelayanan KIA dan KB


Di pelayanan KIA dan KB selain dijumpai pasien sakit (misalnya bayi atau
balita), sebagian besar pengunjung adalah Ibu-ibu yang memeriksakan kehamilannya
atau hendak bersalin, atau mereka yang memerlukan pelayanan kontrasepsi. Petugas
kesehatan di pelayanan KIA & KB tersebut perlu meluangkan waktunya untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien/ individu berkenaan dengan pelayanan yang
didapatnya. Jika belum mampu, dapat dilimpahkan ke klinik khusus. Pihak yang paling

3
berpengaruh terhadap pasien/ individu yang mendapat pelayanan KIA& KB, juga
orang yang mengantarkannya ke puskesmas. Oleh perlu dipasang poster-poster atau
disediakan selebaran-selebaran (leaflets) tentang berbagai penyakit, khususnya yang
menyerang bayi dan balita.
D. Di Ruang Perawatan Inap
Pemberdayaan terhadap pasien raawat inap dilakukan terhadap pasien ibu- ibu
bersalin, pasien yang sudah dalam fase penyembuhan dan pasien penyakit kronis
(kanker, tuberculosis, dan lain-lain). Tujuannya adalah agar pasien tidak kambuh dan
dapat menjaga kesehatannya setelah pulang kerumah terutama bagi paasien yang
menderita penyakit kronis. Beberapa cara pemberdayaan yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:
a) Di tempat tidur
Penyuluhan ditempat tidur dilakukan terhadap pasien rawat inap yang belum
dapat atau masih sulit meninggalkan tempat tidurnya dan harus terus berbaring. Dalam
hal ini petugas kesehatan puskesmas mendatangi pasien/individu, duduk disamping
tempat tidur pasien tersebut, dan melakukan penyuluhan. Oleh karena harus berpindah
dari satu tempat ke tempat lain, maka alat peraga atau medis komunikasi yang
digunakan haruslah yang mudah dibawa- bawa seperti lembar balik (flash cards),
gambar-gambar atau foto- foto. Alat peraga tersebut sebaiknya sedikit mencantumkan
kata-kata atau kalimat.
b) Penggunaan Bahan Bacaan (Biblioterapi)
Bahan-bahan bacaan sebagai sarana untuk membantu proses penyakit yang
diderita pasien rawat inap puskesmas. Di Negara- negara maju seperti Amerika Serikat,
perpustakaan- perpustakaan yang dimiliki Puskesmas tidak hanya berperan dalam
mendukung perkembangan pengetahuan petugas, melainkan juga dalam upaya
penyembuhan pasien. Para pasien boleh meminjam bacaan yang diminati untuk
beberapa lama, dan mengembalikan bahan bacaan, bagi pasien yang tidak dapat
membaca (misalnya karena sakit mata), maka biblioterapi dapat digabung dengan
bedside health promotion. Dalam hal ini petugas kesehatan membantu pasien
mebacakan sambil melakukan promosi kesehatan.
c) Penyuluhan Berkelompok
Terdapat pasien yang dapat meninggalkan tempat tidurnya dalam waktu
singkat, dapat dilakukan promosi kesehatan secara berkelompok (3-6 orang). Untuk itu
di bangsal perawatan yang bersangkutan harus disediakan suatu tempat atau ruangan
untuk berkumpul. Penyuluhan berkelompokk ini selain untuk meningkatkan
pengetahuan serta karena itu, kegiatan ini lebih bersifat menghibur, santai dan dapat
diselingi rekreasi. Untuk penyuluhan berkelompok sebaiknya menggunakan media
komunikasi untuk kelompok juga menggunakan metode yang bersifat menghibur
seperti permainan, simulasi. Lebih baik digunakan media yang lebih besar seperti
flipchart, poster, atau standing banner. Jika penyuluhan berkelompok digunakan
diruangan, dapat digunakan laptop, LCD proyektor dan layarnya untuk menayangkan
gambar-gambar atau film.
d) Pemanfaatan Ruang Tunggu
Ruang tunggu dapat digunakan sebagai sarana bina suasana terutama untuk
para penjenguk yang datang beberapa saat sebelum waktu kunjungan dimulai. Pada
dinding ruang tunggu dapat dipasang berbagai poster, disediakan boks berisi
selebaran/leaflet yang dapat diambil secara gratis. Dengan berbagai informasi tersebut
diharapkan para penjenguk mendapat informasi yang nantinya dapat disampaikan juga
kepada pasien yang akan dijenguknya.

4
e) Pendekatan keagamaan
Suasana yang mendukung terciptanya perilaku untuk mempercepat
penyembuhanpenyakit dapat dilakukan pula dengan pendekatan keagamaan. Dalam hal
ini para petugas kesehatan baik dengan upaya sendiri ataupun dengan dibantu pemuka
agama, mengajak pasien unttk melakukan pembacaan doa-doa. Rujukan terhadap kitab
suci untuk memperkuat nasihat biasanya dilakukan, sehingga pasienpun merasa lebih
yakin akan kebenaran perilaku yang harus dilaksanakannya untuk mempercepat
penyembuhan penyakitnya.
f) Di Laboratorium
Kesadaran yang ingin diciptakandalam diri masyarakat (pasien/ orang sakit,
individu/pengunjung/ orang sehat, dan para pengantarnya) adalah pentingnya
melakukan pemeriksaan laboratorium, yaitu:
1. Bagi pasien adalah untuk ketepatan diagnosis yang dilakukan oleh dokter
2. Bagi pengunjung yang sehat lainnya adalah untuk memantau kondisi kesehatan,
agar dapat diupayakan untuk tetap sehat
Dikawasan laboratorium sebaiknya dilakukan promosi kesehatan dengan media
yang bersifat self service seperti poster yang dapat dibaca atau leaflets yang dapat
diambil gratis.
g) Di Kamar Obat
Dikamar obat juga dijumpai pasien/individu, keluarga atau pengantarnya.
Kesadaran yang ingin diciptakan dalam diri mereka adalah terutama tentang:
 Manfaat obat generik dan keuntungan jika menggunakan obat generik.
 Kedisiplinan dan kesabaran dalam menggunakan obat, sesuai dengan petunjuk
dokter
 Pentingnya memelihara taman obat keuarga (TOGA) dalam rangka memenuhi
kebutuhan akan obat-obat sederhana.
Disamping dipasang poster dan disediakan leaflet tentang informasi
kesehatan, di ruang iini dapat dioperasikan tape recorder atau player yang
menyampaikan pesan-pesan tersebut.

h) Di Klinik Khusus
Klinik khusus diselenggarakan dalam rangka meningkatkan upaya promosi
kesehatan di dalam gedung puskesmas. Khususnya untuk pelayanan-pelayanan yang
perlu mendapat tambahan dalam hal promosi kesehatannya. Biasanya karena pasien
terlalu banyak sedangkan petugas kesehatan yang melayani terbatas (misalnya di
poliklinik), atau karena pasien dan keluarganya memerlukan informasi/konsultasi
khusus (misalnya tentang sanitasi/ kesehatan lingkungan, gizi, KB, kesehatan
reproduksi, HIV/AIDS, dan lain-lain). Dalam hal iini beberapa puskesmas
mengembangkan klinik-klinik khusus sebagai upaya inovasi, seperti misalnya:
Klinik Gizi, Klinik Sanitasi, Klinik Konsultasi Remaja, dan lain-lain. Kegiatan
promosi kesehatan yang diselenggarakan diklinik khusus umumnya adalah berupa
layanan konseling. Umumnya pelayanan disini berupa membantu upaya pemecahan
masalah yang dirujuk dari poliklinik atau pelayanan KIA & KB. Beberapa prinsip
pemberian informasi melalui konseling kepada pasien/individu yang perlu diperhatikan
adalah:
a) Memberikan suasana gembira dan semangat hidup

5
b) Menghargai pasien/klien sepenuh hati
c) Melihat pasien/individu sebagai subyek
d) Mengembangkan dialog yang menyentuh perasaan
e) Memberikan keteladanan
E. Di Halaman
Dihalaman puskesmas yaitu ditempat parkir, taman, dinding, pagar,
kantin/kios, dan tempat ibadah dapat dilakukan promosi kesehatan.
a) Di Tempat Parkir Puskesmas
Tempat parkir Puskesmasm sebaiknya dilakukan promosi kesehatan
yang bersifat umum. Misalnya tentang pentingnya melaksanakan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS), seruan Presiden tentang Kesehatan, Himbauan untuk
menggunakan obat generic berlogo, bahaya merokok, bahaya mengkonsumsi minuman
keras, bahaya menyalahgunakan napza, dll. Pesan tersebut ditampilkan dalam bentuk
baliho/billboard
b) Di Taman Puskesmas
Taman puskesmas memang diperlukan guna memperindah
pemandangan disekitar puskesmas, namun demikian, taman ini sebenarnya digunakan
sebagai sarana memperkenalkan berbagai jenis tanaman yang berkhasiat obat. Jika
demikian, taman tersebut dapat dikatakan sebagai Taman Obat Keluarga (TOGA).
Ditaman puskesmas, sekaligus ditunjukkan jenis tanaman dengan kandungan gizinya,
bahkan dapat ditampilkan berbagai hewan sumber protein hewani, kolam beserta ikan
sungguhan juga dapat dibuat guna menambah keindahan taman.
c) Di Dinding Puskesmas
Dinding puskesmas dapat ditampilkan pesan promosi kesehatan
misalnya dalam bentuk poster, agar penampilan pesan tidak merusak keindahan
disarankan tidak banyak memasang poster di dinding. Di pagar Pembatas Kawasan
Pusekesmas Pada saat-saat tertentu, misalnya kampanye Hari Kesehatan Nasional,
kampanye Hari AIDS, dll, dapat dipasang spanduk, pemasangan spanduk ini juga harus
diperhatikan agar tidak merusak pemandangan. Di Kantin Pembatas Kawasan
Puskesmas Pesan yang ditampilkan di sarana ini disesuaikan dengan fungsi sarana,
misalnya di kantin, sebaiknya ditampilkan pesan yang berkaitan dengan konsumsi gizi
seimbang, di kios bacaan ditampilkan pesan tentang bagaimana membaca secara sehat
(agar tidak merusak mata), dan lain-lain. Bentuk media komunikasi yang cocok seperti
poster atau neon box, dan leaflet, brosur atau selebaran yang dapat diambil secara gratis
d) Di Tempat Ibadah
Tempat ibadah di Puskesmas biasanya untuk kepentingan individu atau
kelompok kecil, seperti musholla. Pesan yang disampaikan sebaiknya berupa pesan-
pesan untuk kesehatan jiwa dan pentingnya menjaga kebersihan/ kesehatan
lingkungan.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Puskesmas sebagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan
terdepan, kehadirannya ditengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pusat komunikasi
masyarakat. Disamping itu, keberadaan Puskesmas disuatu wilayah dimanfaatkan
sebagai upaya-upaya pembaharuan (inovasi) baik di bidang kesehatan masyarakat
maupun upaya pembangunan lainnya bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, sesuai
dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu keberadaan
Puskesmas dapat diumpamakan sebagai “agen perubahan” di masyarakat sehingga
masyarakat lebih berdaya dan timbul gerakan-gerakan upaya kesehatan yang
bersumber pada masyarakat.
3.2 Saran
Analisis dan pengumpulan data pada makalah ini hanya sebatas pendekatan
ilmiah dan pengumpulan informasi pustaka saja. Pendekatan lebih baik lagi jika
dilakukan dengan metode yang lebih variatif. Sehingga tidak hanya mengacu pada teori
saja agar tercipta karya tulis yang lebih bermanfaat lagi bagi pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kepmenkes RI No. 585/MENKES/SK/V/2007, Pedoman Pelaksanaan Promosi


Kesehatan di Puskesmas, Jakarta, Depkes RI, 2008
Prof. Dr. Sokekidjo Notoatmodjo, SKM, M.Com. H, Promosi Kesehatan, Teori dan
Aplikasi, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2005.
Kepmenkes RI. Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah: Jakarta, Depkes RI, 2011
Pusat Promosi Kesehatan, 2013, Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Puskesmas, Kemenkes, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai