Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PRINSIP-PRINSIP PROMOSI KESEHATAN

PADA MASYARAKAT
Mata Kuliah : Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu : Fitriani,S.Kep.,M.Kep

OLEH :
1. Anik Wahyunita (2001004)
2. Deny Rahmat (2001008)
3. Dini Septiani (2001009)
4. Fitri Lailina Marisya(2001015)
5. Luluk Ismawadatul Munawaroh (2001020)
6. Nisa Aulia Aziz (20012026)
7. Putri Septiani (2001030)
8. Rosandra Firdi Silviana (2001034)
9. Silvia Nur Hakiki (2001038)
10. Vinda (2001042)
11. Puji Larasati (2001047)
12. Richard Janottama(2001049)

JURUSAN D3 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AN NUUR
PURWODADI 2020
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayahnya,
sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas makalah “Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan pada
Masyarakat”. Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai acuan kami para mahasiswa untuk dapat
melakukan proses pembelajaraan agar dapat diterapkan dalam praktik kerja nantinnya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini tidak dapat terlaksana tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu seluruh tim penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen
pembimbing Fitriani,S.Kep.,M.Kep . yang telah memberikan kesempatan dan dorongan hingga
terwujudnya tugas ini.
Pada akhirnya atas penulisan ini kami menyadari sepenuhnya belum sempurna. oleh karena itu, kami
dengan rendah hati mengharapkan kritik dan saran dari pihak dosen dan audien untuk perbaikan dan
penyempurnaan pada materi makalah ini.
Sekian dan terimakasih
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………
Daftar Isi…………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….
C. Tujuan………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Promosi Kesehatan……………………………………………………………….


B. Tujuan Promosi Kesehatan……………………………………………….
C. Strategi Promosi Kesehatan………………………………………….…….
D. Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan pada Masyarakat………………………………

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan……………………….
B. Saran………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya
penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan
dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Salah satu tujuan nasional adalah
memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu
pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup.
Tujuan promosi kesehatan adalah kesadaran di dalam diri orang-orang tentang
pentingnya kesehatan bagi mereka sehingga mereka sendirilah yang akan melakukan usaha-usaha
untuk menyehatkan diri mereka.Untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik,
mental, maupun sosial, individu atau kelompok harus mampu mengenal serta mewujudkan
aspirasi-aspirasinya untuk memenuhi kebutuhannya dan agar mampu mengubah atau mengatasi
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, dan sebagainya). Kesehatan adalah sebuah
konsep positif yang menitikberatkan sumber daya pada pribadi dan masyarakat sebagaimana
halnya pada kapasitas fisik. Untuk itu, promosi kesehatan tidak hanya merupakan tanggung jawab
dari sektor kesehatan, akan tetapi jauh melampaui gaya hidup secara sehat untuk kesejahteraan
(WHO,1986). Penyelenggaraan promosi kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai
strategi yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan lewat kerjasama dan
koordinasi segenap unsur dalam masyarakat. Hal ini didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan
adalah suatu filosofi umum yang menitikberatkan pada gagasan bahwa kesehatan yang baik
merupakan usaha individu sekaligus kolektif (Taylor, 2003).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Definisi dari Promosi Kesehatan?
2. Sebutkan Tujuan dari Promosi Kesehatan?
3. Sebutkan Visi dan Misi dari Promosi Kesehatan?
4. Jelaskan Strategi dari Promosi Kesehatan?
5. Sebutkan Prinsip-prinsip dari Promosi Kesehatan?

C. TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan
2. Sebagai bahan diskusi bersama dalam proses pembelajaran
3. Agar mengetahui definisi promosi kesehatan
4. Untuk mengetahui tujuan promosi kesehatan
5. Untuk mengetahui visi dan misi promosi kesehatan
6. Untuk mengetahui strategi promosi kesehatan
7. Untuk mengetahui prinsip-prinsip promosi kesehatan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perilaku

1. Pengertian Promosi Kesehatan


Promosi Kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang
terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perubahan
perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. (Lawrence Green, 1984).
Menurut Piagam Ottawa (1986), Promosi Kesehatan adalah suatu proses untuk memampukan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.
Promosi Kesehatan adalah Proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol terhadap, dan
memperbaiki kesehatan mereka (WHO,1984)
Australian Health Foundation merumuskan batasan lain pada promosi kesehatan sebagai
berikut :“ Health promotion is programs are design to bring about “change”within people,
organization, communities, and their environment ”. Artinya bahwa promosi kesehatan adalah
program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di
dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya.
Soekidjo Notoatmojo (2005), Pertama: “…promosi kesehatan dalam konsep Level and Clark (4
tingkat pencegahan penyakit) berarti peningkatan kesehatan.” Kedua: “…upaya memasarkan,
menyebarluaskan, memperkenalkan pesan-pesan kesehatan, atau upaya-upaya kesehatan sehingga
masyarakat menerima pesan-pesan tersebut.”
Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan seseorang untuk meningkatkan control dan
peningkatan kesehatannya. WHO menekankan bahwa promosi kesehatan merupakan suatu proses
yang bertujuan memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan
meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri
(Maulana,2009)

2. Tujuan Promosi Kesehatan


Green,1991 dalam Maulana,2009,tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga tingkatan yaitu:
a. Tujuan Program
Refleksi dari fase social dan epidemiologi berupa pernyataan tentang apa yang akan
dicapai dalam periode tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan. Tujuan
program ini juga disebut tujuan jangka panjang, contohnya mortalitas akibat kecelakaan
kerja pada pekerja menurun 50 % setelah promosi kesehatan berjalan lima tahun.
b. Tujuan Pendidikan
Pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku yang diinginkan. Tujuan ini
merupakan tujuan jangka menengah, contohnya : cakupan angka kunjungan
ke klinik perusahaan meningkat 75% setelah promosi kesehatan berjalan tiga tahun.
c. Tujuan Perilaku
Gambaran perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi masalah kesehatan. Tujuan ini
bersifat jangka pendek, berhubungan dengan pengetahuan, sikap, tindakan, contohnya:
pengetahuan pekerja tentangtanda-tanda bahaya di tempat kerja meningkat 60% setelah
promosi kesehatan berjalan 6 bulan.

3. Visi dan Misi Promosi Kesehatan


Perhatian utama dalam promosi kesehatan adalah mengetahui visi serta misi yang jelas. Dalam
konteks promosi kesehatan “ Visi “ merupakan sesuatu atau apa yang ingin dicapai dalam
promosi kesehatan sebagai salah satu bentuk penunjang Universitas Sumatera Utara program-
program kesehatan lainnya. Tentunya akan mudah dipahami bahwa visi dari promosi kesehatan
tidak akan terlepas dari koridor Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 serta
organisasi kesehatan dunia WHO World Health Organization.
Adapun visi dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun
sosial.
b. Pendidikan kesehatan disemua program kesehatan, baik pemberantasan penyakit menular,
sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan
lainnya dan bermuara pada kemampuan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan individu,
kelompok, maupun masyarakat.
Dalam mencapai visi dari promosi kesehatan diperlukan adanya suatu upaya yang harus
dilakukan dan lebih dikenal dengan istilah “ Misi ”. Misi promosi kesehatan merupakan upaya
yang harus dilakukan dan mempunyai keterkaitan dalam pencapaian suatu visi. Secara umum
Misi dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut :
a. Advokasi (Advocation)
Advokasi merupakan perangkat kegiatan yang terencana yang ditujukan kepada para penentu
kebijakan dalam rangka mendukung suatu isyu kebijakan yang spesifik. Dalam hal ini
kegiatan advokasi merupakan suatu upaya untuk mempengaruhi para pembuat keputusan
decission maker agar dapat mempercayai Universitas An Nuur Purwodadi dan meyakini
bahwa program kesehatan yang ditawarkan perlu mendapat dukungan melalui kebijakan atau
keputusan-keputusan.
b. Menjembatani (Mediate)
Kegiatan pelaksanaan program-program kesehatan perlu adanya suatu kerjasama dengan
program lain di lingkungan kesehatan, maupun lintas sektor yang terkait. Untuk itu perlu
adanya suatu jembatan dan menjalin suatu kemitraan partnership dengan berbagai program
dan sektor-sektor yang memiliki kaitannya dengan kesehatan. Karenanya masalah kesehatan
tidak hanya dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu
peduli terhadap masalah kesehatan tersebut. Oleh karena itu promosi kesehatan memiliki
peran yang penting dalam mewujudkan kerjasama atau kemitraan ini.
c. Kemampuan Keterampilan (Enable)
Masyarakat diberikan suatu keterampilan agar mereka mampu dan memelihara serta
meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Adapun tujuan dari pemberian keterampilan
kepada masyarakat adalah dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga sehingga
diharapkan dengan peningkatan ekonomi keluarga, maka kemampuan dalam pemeliharaan
dan peningkatan kesehatan keluarga akan meningkat.Notoatmodjo, 2007

4. Strategi Promosi Kesehatan


Untuk mewujudkan promosi kesehatan, diperlukan suatu strategi yang baik. Strategi adalah cara
yang digunakan untuk mencapai apa yang diinginkan dalam promosi kesehatan sebagai
penunjang program – program kesehatan yang lainnya seperti pemberantasan penyakit menular,
sanitasi lingkungan, status gizi masyarakat, pelayanan kesehatan dan lain sebagainya. Strategi ini
diperlukan dalam mewujudkan visi dan misi dari promosi kesehatan (Mubarak dan Nurul, 2009).
Berdasarkan rumusan WHO (1994), strategi promosi kesehatan secara global terdiri dari 3 hal
yaitu :
A. Advokasi (Advocacy)
Advokasi yaitu kegiatan memberikan bantuan kepada masyarakat dengan membuat
keputusan dan penentu kebijakan dalam bidang kesehatan maupun sektor lain di luar
kesehatan yang mempunyai pengaruh terhadap masyarakat (Mubarak dan Nurul, 2009).

B. Dukungan Sosial (Social Support)


Promosi kesehatan akan mudah dilakukan jika mendapat dukungan dari berbagai elemen
yang ada di masyarakat. Dukungan dari masyarakat antara lain berasal dari unsur
informal (tokoh agama dan tokoh adat) yang mempunyai pengaruh di masyarakat serta
unsur formal seperti petugas kesehatan dan pejabat pemerintah (Mubarak dan Nurul,
2009

C. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)


Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat
secara langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (visi promosi
kesehatan). Bentuk kegiatan pemberdayaan ini dapat diwujudkan dengan berbagai
kegiatan anatara lain : penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pengembangan
masyarakat dalam bentuk misalnya koperasi, pelatihan – pelatihan untuk kemampuan
peningkatan pendapatan keluarga (income generating skill)

D. Kebijakan Berwawasan Kebijakan (Healthy Public Policy)


Adalah suatu strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada para penentu atau
pembuat kebijakan agar mereka mengeluarkan kebijakan – kebijakan publik yang
mendukung atau menguntungkan kesehatan. Dengan kata lain, agar kebijakan dalam
bentuk peraturan, perundangan, surat – surat keputusan dan sebagainya, selalu
berwawasan atau berorientasi kepada kesehatan publik

E. Lingkungan yang Mendukung (Supporting Environment)


Hendaknya setiap aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat harus memperhatikan
dampak pada lingkungan sekitar agar mempermudah promosi kesehatan. Lingkungan
yang dimaksud di sini bukan saja lingkungan fisik, tetapi lingkungan non – fisik yang
kondusif terhadap kesehatan masyarakat (Mubarak dan Nurul, 2009). Strategi ini
ditujukan kepada para pengelola tempat umum termasuk pemerintah kota, agar mereka
menyediakan sarana – prasarana atau fasilitas yang mendukung terciptanya perilaku sehat
bagi masyarakat atau sekurang – kurangnya pengunjung tempat – tempat umum tersebut

F. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Helath Service)


Sudah menjadi pemahaman masyarakat pada umumnya, bahwa dalam pelayanan
kesehatan itu ada provider dan customer. Penyelenggara (penyedia) pelayanan kesehatan
adalah pemerintah, sedangkan swasta dan masyarakat adalah pemakai atau pengguna
pelayanan kesehatan. Pemahaman semacam ini harus diubah dan dioreintasikan bahwa
masyarakat bukan hanya sekedar pengguna atau penerima pelayanan kesehatan, tetapi
sekaligus sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan baik pemerintah ataupun swasta
harus melibatkan, bahkan memberdayakan masyarakat agar mereka juga dapat berperan
bukan hanya sebagai penerima pelayanan kesehatan tetapi sekaligus sebagai
penyelenggra kesehatan masyarakat. Dalam mereorientasikan pelayanan kesehatan ini
peran promosi kesehatan sangatlah penting (Soekidjo Notoatmodjo, 2010

G. Keterampilan Individu (Personnel Skill)


Diharapkan tiap – tiap individu yang berada di masyarakat mempunyai pengetahuan dan
kemampuan yang baik dalam memelihara kesehatannya, mengenai penyebab penyakit,
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya dan mampu mencari pengobatan yang
layak jika mereka atau anak – anak mereka sedang sakit (Mubarak dan Nurul, 2009).
Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat yang terdiri dari individu, keluarga dan
kelompok – kelompok. Jadi, kesehatan masyarakat akan terwujud apabila kesehatan
individu, keluarga serta kelompok dapat terwujud.

H. Gerakan Masyarakat (Community Action)


Untuk mendukung perwujudan masyarakat yang mau, mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya seperti tersebut dalam visi promosi kesehatan ini, maka di
dalam masyarakat itu sendiri harus ada gerakan atau kegiatan – kegiatan untuk kesehatan.
Oleh sebab itu, promosi kesehatan harus mendorong serta memacu kegiatan– kegiatan di
masyarakat dalam mewujudkan kesehatan mereka. Tanpa adanya kegiatan masyarakat di
bidang kesehatan, niscaya terwujud perilaku yang kondusif untuk kesehatan atau
masyarakat yang mau dan mampu memelihara serta meningkatkan kesehatan mereka
(Soekidjo Notoatmodjo, 2010).

5. Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan pada Masyarakat


Promosi kesehatan juga mempunyai prinsip yang lebih spesifik dalam tiap ruang lingkup promosi
kesehatan atau setting. Misalnya, promosi kesehatan di keluarga, fasilitas layanan kesehatan,
tempat kerja, sekolah, dan tempat umum.

a. Prinsip Promosi Kesehatan di Keluarga


Dalam lingkup ini penerapan yang perlu diperhatikan antara lain:
1) Keluarga merupakan lingkup terkecil dalam suatu kelompok masyarakat, sehingga
promosi kesehatan yang dilakukan harus bias lebih spesifik juga. Pendidikan kesehatan
yang diberikan pun diharapkan akan lebih efektif karena fokus pada satu keluarga sebagai
satu sasaran.
2) Keluarga terdiri atas beberapa orang yang sudah terikat hubungan satu sama lain, yaitu
ayah, ibu, dan anak. Sehingga apabila promosi kesehatan yang dilakukan sudah baik akan
sangat berpengaruh pada perubahan perilaku pada masing-masing anggota keluarga
tersebut, dan nantinya perilaku itu akan terbawa ke lingkungan diluarnya.
3) Setiap keluarga tentu memiliki nilai dan aturan tersendiri dalam lingkungannya, yang
masing-masing anggota keluarga sudah anut sejak lama, biasanya berupa kebiasaan-
kebiasaan tertentu. Dalam hal ini maka pemberi promosi kesehatan harus mampu
menyesuaikan diri dengan aturan tersebut agar keluarga tersebut bsia lebih terbuka dalam
menerima segala bentuk promosi yang dilakukan.

b. Prinsip Promosi Kesehatan di Fasilitas Layanan Kesehatan


Promosi kesehatan di fasilitas layanan kesehatan mempunyai prinsip-prinsip dasar yaitu:
1) Ditujukan untuk individu yang memerlukan pengobatan dan atau perawatan,
pengunjung, keluarga pasien.
2) Memberikan pemahaman kepada pasien dan keluarga atas masalah kesehatan yang
diderita pasien.
3) Memberdayakan pasien dan keluarga dalam kesehatan,
4) Menerapkan “proses belajar” di fasilitas pelayanan kesehatan.

c. Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat Kerja


Promosi kesehatan di tempat kerja hendaknya dikembangkan dengan melibatkan kerja
sama dengan berbagai sektor yang terkait, dan melibatkan beberapa kelompok organisasi
masyarakat yang ada sehingga lebih mantap serta berkesinambungan. Dalam ruang
lingkup tempat kerja, promosi kesehatan juga mempunyai prinsip-prinsip, diantaranya :

1) Komprehensif.
Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan kegiatan yang melibatkan
beberapa disiplin ilmu guna memaksimalkan tujuan yang ingin dicapai yaitu
berkembangnya tempat kerja yang sehat, aman dan nyaman sehingga dengan
lingkungan kerja yang mendukung tersebut diharapkan terjadi perubahan
perilaku individu dan kelompok kearah yang positif sehingga dapat menjaga
lingkungan agar tetap sehat.
2) Partisipasi
Para peserta atau sasaran promosi kesehatan hendaknya terlibat secara aktif
mengindetifikasi masalah kesehatan yang dibutuhkan untuk pemecahannya
dan meningkatkan kondisi lingkungan kerja yang sehat. Partisipasi para
pengambil keputusan di tempat kerja merupakan hal yang sangat mendukung
bagi para pekerja untuk lebih percaya diri dalam meningkatkan kemampuan
mereka dalam merubah gaya hidup dan mengembangkan kemampuan
pencegahan dan peningkatan terhadap penyakit.
3) Keterlibatan berbagai sektor terkait.
Kesehatan yang baik adalah hasil dari berbagai faktor yang mendukung.
Berbagai upaya untuk meningkatkan kesehatan pekerja hendaknya harus
melalui pendekatan yang integrasi yang mana penekanannya pada berbagai
faktor tersebut bila memungkinkan.
4) Kelompok organisasi masyarakat
Program pencegahan dan peningkatan kesehatan hendaknya melibatkan
semua anggota pekerja, termasuk kelomok organisasi wanita dan laki-laki
yang ada, termasuk juga tenaga honorer dan tenaga kontrak. Kebutuhan
melibatkan dengan berbagai organisasi masyarakat yang mempunyai
pengalaman atau tenaga ahli dalam membantu mengembangkan Promosi
kesehatan Di Tempat kerja hendaknya di perhitungkan dalam
mengembangkan program sebelumnya
5) Berkesinambungan atau Berkelanjutan
Promosi kesehatan di tempat kerja yang berhubungan erat dengan kesehatan
dan keselamatan kerja mempunyai arti penting pada lingkungan tempat kerja
dan aktivitas manajemen sehari-hari. Program promosi kesehatan dan
pencegahan hendaknya terus menerus dilakukan dan tujuannya jangka
panjang. Apabila pelaksanaan promosi kesehatan di tempat kerja ingin lebih
mentap, program hendaknya sesuai dan responsif terhadap kebutuhan pekerja
dan masalah yang berhubungan dengan kondisi lingkungan kerja.
d. Prinsip Promosi Kesehatan di Sekolah
Sedangkan dalam ruang lingkup atau setting sekolah, promosi kesehatan juga memiliki
prinsip, diantara yaitu :
1) Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah yaitu
peserta didik, orangtua dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi di
masyarakat
2) Memberikan pendidikan kesehatan sekolah dengan :
 Kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang
positif terhadap kesehatan serta dapat mengembangkan berbagai ketrampilan
hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental dan social
 Memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun
orangtua.
3) Mengupayakan agar sekolah mempunyai akses untuk di laksanakannya pelayanan
kesehatan di sekolah, yaitu :

 Penjaringan, diagnosa dini, imunisasi serta pengobatan sederhana


 Kerjasama dengan Puskesmas setempat
 Adanya program-program makanan bergizi dengan memperhatikan “keamanan”
makanan
 Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat Umum
Sebagai lingkup yang sangat luas dan tidak tentu maka hal yang perlu diperhatikan dalam
penerapannya antara lain:
 Tempat umum merupakan sarana yang dilalui oleh banyak orang, sehingga dapat
dikatakan bahwa sasaran dari tindakan promosi kesehatan ini juga tidak tetap.
Misalnya di tempat-tempat umum seperti halte, stasiun, dan lain-lain maka
penerapan yang paling efektif adalah dengan memanfaatkan media berupa poster,
spanduk, dan lain-lain. Dengan ini maka orang-orang yang saat itu berada di
tempat itu akan membaca dan mencoba memahami apa isi pesan yang ada.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan secaraefektif dan efisien, maka
diperlukan cara dan pendekatan yang strategis yaitu strategipromosi kesehatan.
Secara umum strategi promosi kesehatan ini terdiri dari 3 hal, yaitu Advokasi(Advocacy), Dukungan
Sosial, dan Gerakan Masyarakat      
SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita sebagai
calon tenaga kesehatan dapat memahami tentang strategi promosi kesehatan dalam
rangka memajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, dan dengan promosi kesehatan yaitu melalui penyuluhan kesehatan atau
pendidikan kesehatan kita sebagai analis kesehatan dapat mencegah berbagai penyakit
DAFTAR PUSTAKA
https://aanborneo.blogspot.com/2016/05/makalah-promkes-promosi-kesehatan.html?m=1

http://dianhusadanabilah.blogspot.com/p/prinsip-prinsip-promosi-kesehatan.html?m=1

http://prasko17.blogspot.com/2011/01/visi-dan-misi-promosi-kesehatan.html?m=1
https://text-id.123dok.com/document/rz3em5eqx-visi-dan-misi-promosi-kesehatan.html
https://www.academia.edu/36356244/MAKALAH_PROMOSI_KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai