Anda di halaman 1dari 7

PRE PLANING

PENDIDIKAN KESEHATAN HIV/AIDS

Disusun Oleh: Kelompok 6


1. Anik Wahyunita (2001003)
2. Fitri Lailina .M. (2001015)
3. Novi Setiyani (2001027)
4. Shofy Aryanti (2001037)
5. Puji Larasati (2001047)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


UNIVERSITAS AN NUUR
TAHUN 2021/2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi HIV (human immunodeficiency virus ) dapat menyebabkan penyakit AIDS (acquired
immunodeficiency syndrome) (kowalak,2014,hlm,483). Penyaki infeksi HIV & AIDS masih
merupakan kesehatan global, termasuk di Indonesia. Masalah yang berkembang sehubungan
dengan penyakit infeksi HIV & AIDS adalah angka kejadian dan kematian masih tinggi.
Meskipun telah dicapai berbagai kemajuan di bidang kedokteran dan farmasi, serta telah
dilakukan berbagai upaya pencegahan primer maupun sekunder, tetepi angka kesakitan dan
kematiannya tetap tinggi. Menurut WHO, hingga Desember 2000, dilaporkan 58 juta jiwa
penduduk dunia terinfeksi HIV, dalam kurun waktu tersebut 22 juta jiwa meninggal atau 7000
jiwa meninggal akibat AIDS setiap hari

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit pasien dan keluarga dapat memahami
tentang HIV/AIDS.
2. Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit pasien dan keluarga diharapkan mampu:
a. Menjelaskan pengertian HIV/AIDS
b. Menjelaskan penyebab HIV/AIDS
c. Menjelaskan cara penularan HIV/AIDS
d. Menjelaskan tanda dan gejala HIV/AIDS
e. Menjelaskan akibat lanjut HIV/AIDS
f. Menjelaskan cara pencegahan HIV/AIDS
g. Menjelaskan penatalaksanaan HIV/AIDS

C. Metode Pelaksanaan

NO Metode Kegiatan Leader Kegiatan Audience Media


Tahapan
1. Ceramah a. Memberi salam a. Menjawab salam
Pendahuluan b. Memperkenalkan b. Mendengarkan
Waktu 5 diri c. Berpartisipasi
menit c. Menjelaskan maksut aktif
dan tujuan d. Menjawab
d. Mengkaji pertanyaan
pengetahuan pasien
dan keluarga
mengetahui
HIV/AIDS
e. Mengingatkan
kontrak
2 Ceramah a. Menjelaskan a. Mendengarkan Flipchar
dan diskusi pengertian b. Berpartisipasi t
penyajian HIV/AIDS aktif
waktu 20 b. Menjelaskan
menit penyebab HIV/AIDS
c. Menjelaskan cara
penularan HIV/AIDS
d. Menjelaskan tanda
dan gejala
HIV/AIDS
e. Menjelaskan akibat
lanjut HIV/AIDS
f. Menjelaskan cara
pencegahan
HIV/AIDS
g. Menjelaskan
penatalaksanaan
HIV/AIDS
3. Evaluasi Tanya jawab Mampu menjawab leaflet
waktu 5 pertanyaan
menit
4. Penutup Berpamitan Menjawab salam
waktu 1
menit

D. Sasaran dan tarjet


Sasaran dan tarjet pendidikan kesehatan adalah pasien HIV/AIDS di ruang dan keluarganya

E. Media dan alat


1. Flip chart
2. Leaflet
F. Seting tempat

Keterangan:

Perawat flipchart

observer
G. Kriteria Evaluasi
1. Evalusai struktur
Persiapan media dan izin tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan sudah selesai dan siap 3 hari
sebelum acara. Penyajian menguasai materi HIV/AIDS yang akan disampaikan. Acara diikuti
oleh pasien HIV/AIDS dan keluarga pasien HIV/AIDS rumah sakit

2. Evaluasi proses
Acara dilaksanakan pada hari selasa, 4 mei 2017, jam 08.00 WIB. Acara dilakukanselama kurang
lebih 30 menit. Pembukaan dilakukan 5 menit dengan memberi salam,memperkenalkan diri,
menjelaskan maksud dan tujuan, mengkaji tingkat pengetahuan peserta mengenai HIV/AIDS, dan
mengingatkan kontrak. Penyajian selama 20 menit,menyampaikan mengenai pengertian
HIV/AIDS, penyebab HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, tanda dan gejala HIV/AIDS, akibat
lanjut HIV/AIDS, cara pencegahan HIV/AIDS, penatalaksanaan HIV/AIDS. Evaluasi dan
penutup selama 5menit

3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit pasien HIV/AIDS dankeluarga pasien
HIV/AIDS diharapkan 85% dapat mengetahui pengertian HIV/AIDS,85% dapat mengetahui
penyebab HIV/AIDS, 85% dapat mengetahui cara penularanHIV/AIDS, 85% dapat mengetahui
tanda dan gejala HIV/AIDS, 85% dapatmengetahui akibat lanjut HIV/AIDS, 85% dapat
mengetahui cara pencegahanHIV/AIDS, 85% dapat mengetahui penatalaksanaan HIV/AIDS.
BAB 2
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian
Acquired Immune Deficienncy Syndrome (AIDS) adalah suatu kumpulan gejala penyakit
kerusakan sistem kekebalan tubuh ; bukan peyakit bawaan tetapi didapat darihasil penularan.
Penyakit ini disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV)(Widoyono, 2011, hlm.108).

2. Penyebab
Menurut Kowalak, Welsh, dan Mayer (2014, hlm.483) retrovirus HIV-1 merupakanagens etiologi
yang primer.

3. Cara penularan
Menurut Kowalak, Welsh, dan Mayer (2014, hlm.483) penularan terjadi melaluikontak dengan
darah atau cairan tubuh dan berkaitan dengan perilaku resiko-tinggiyang bisa dikenali. Keadaan
ini secara kurang proporsional tergambar pada:
a. Laki-laki homoseksual (laki-laki dengan laki-laki) dan biseksual
b. Para pemakai obat IV (intravena/suntik)
c. Neonatus (bayi baru lahir) dari ibu yang terinfeksid.
d. Resipien darah (produk darah yang terkontaminasi)
e. Pasangan heteroseksual pada individu yang masuk dalam kelompok sebelumnya
Cara penularan HIV / AIDS menurut, Widoyono (2011, hlm.111), yaitu :
a. Ibu hamil, melalui proses bersalin dan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
b. Jarum suntik secara bersamaan dan bergantian dengan orang yang sudahterinfeksi HIV
c. Transfusi darah
d. Hubungan Seksual

4. Tanda dan gejala


Infeksi HIV bermanifestasi melalui banyak cara. Sesudah pajanan risiko-tinggi daninokulasi,
biasanya orang yang terinfeksi akan mengalami sindrom mirip-mononukleosis (
mononucleosis-like syndrome
) yang bisa disebabkan oleh penyakitflu atau infeksi virus lain dan kemudian berada dalam
keadaan tanpa gejala(asimptomatik) selama bertahun-tahun. Pada stadium yang laten ini, satu-
satunyatanda yang menunjukkan infeksi HIV adalah hasil pemeriksaan laboratorium
yangmembuktikan serokonversi (Kowalak, Welsh, dan Mayer, 2014, hlm.484).Menurut Kowalak,
Welsh, dan Mayer (2014, hlm.484), ketika muncul keluhan dangejalanya timbul dalam banyak
bentuk, yang meliputi
a. Limfadenopati persisten di seluruh tubuh yang terjadi sekunder karena fungsi sel-sel CD4
+ mengalami kerusakan.
b. Gejala nonspesifik, termasuk penurunan berat badan, rasa mudah lelah, keringatmalam,
demam yang berhubungan dengan perubahan fungsi sel-sel CD4 + ,imunodefisiensi, dan
infeksi pada sel-sel lain yang membawa antigen CD4 +.
c. Gejala neurologi yang terjadi karena ensefalopati HIV dan infeksi pada sel-selneuroglia.
d. Infeksi oportunis atau penyakit kanker yang berhubungan dengan imunodefisiensi.
e. Masa inkubasi selama 6 bulan sampai 5 tahun, window periode selama 6 – 8minggu yaitu
tubuh sudah terinfeksi HIV namun belum dapat terdeteksi oleh pemeriksaan laboratorium,
Pasien yang terkena HIV bila tidak diobati maka penyakit ini bermanifestasi mnjadi AIDS,
Diare kronis, kandidiasis mulut yangluas ( Widoyono, 2011, hlm.111).

5. Akibat tindak lanjud HIV/AIDS


Komplikasi medis HIV/AIDS pada wanita antara lain esofarigitis kandida danPneumocysis
carinni. Selain itu juga bisa ditemukan virus Human Papiloma dan penyakit serviks, virus Herpes
simpleks, chancroid , sifilis, ulkus genetal HIV, penyakit inflamasi pelvis, dan kandidiasis vagina.
(asuhan keperawatan pada pasienyang terinfeksi HIV/AIDS, (Nursalam dan Kurniawati, hlm.
165) Akibat lanjut HIV/AIDS meliputi Infeksi oportunitis yang berulang, seperti ;
a. Pneumonia pneumocystis carinii
b. Kriptosporidiosisc.
c. Toksoplasmosisd.
d. Histoplasmosise.
e. Kandidiasisf.
f. Kriptokokosisg.
g. Herpes simpleks 1 dan 2h.
h. Retinitis sitomegalovirusi.
i. Tuberkulosis j.
j. Mikobakteriosisk.
k. Sarkoma kaposil.
l. westing disease (penyakit lisut)
m. kompleks dimensia AIDS

6. Pencegahan HIV/AIDS
Pencegahan HIV / AIDS menurut Widoyono (2011, hlm.113-114), yaitu
a. Menghindari hubungan seksual dengan penerita HIV/AIDS b.
b. Mencegah hubungan berganti-ganti pasanganc.
c. Menghindari hubungan dengan penderita pecandu napzad.
d. Memberikan transfusi darah hanya yang benar-benar memerlukane.
e. Memastikan sterilisasi alat suntikf.
f. Test HIV secara berkala

7. Penatalaksanaan HIV AIDS


Penatalaksanan HIV/AIDS menurut Widoyono (2011, hlm.114-122) yaitu :
a. Terapi VCT (Voluntary Counselling and Testing ): kegiatan sukarela untukmelakukan tes
HIV.
b. Terapi ARV (Anti-retroviral virus) sesuai indikasi dokter.
c. Mengikuti terapi PMTCT (Preventing mother-to-child transmission): pencegahan penularan
HIV dari ibu ke anak.
d. Mengikuti program CST (Care, support, and treatment ): program dukungan, perawatan dan
pengobatan untuk penderita HIV/AIDS.
DAFTAR PUSTAKA

Asuhan keperawatan pada pasien yang terinveksi HIV/AIDS, (Nursalam dan nunuk dian
kurniawati 2007, Jakarta : salembah medika.

Anda mungkin juga menyukai