OLEH :
1
KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN
Health Education) oleh WHO diubah menjadi Divisi promosi dan penididikan
21 november 1986 oleh para ahli kesehatan seluruh dunia telah menghasilkan
people to increase control over, and to their health”) (WHO, 1986). Jadi tujuan
fisik, mental, maupun sosial, individu atau kelompok harus mampu mengenal
2
mampu mengubah atau mengatasi lingkungan baik lingkungan fisik , sosial
Kesehatan Masyarakat. Dalam hal ini maka istilah pendidikan kesehatan tidak
digunakan lagi karena dianggap bias dengan istilah yang sudah baku untuk
baru Promosi Kesehatan WHO Headquarter Geneva, dr. Ilona Kickbush, tahun
3
kesamaan pemahaman konsep dan prinsip-prinsip promosi kesehatan serta
Kesehatan.
masyarakat. Hal ini juga didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah
suatu filosofi umum yang menitikberatkan pada gagasan kesehatan yang baik
merupakan usaha individu dan kolektif. Promosi kesehatan bagi individu terkait
dengan pengembangan program pola hidup sehat sejak muda, dewasa hingga
sector, unsur, dan profesi dalam masyarakat, seperti praktisi medis, psikolog,
media massa, serta para pembuat kebijakan publik dan perumus perundang-
undangan.
4
Promosi kesehatan mencakup kegiatan promosi ( promotif), pencegahan
Dalam hal ini, orang-orang yang sehat maupun yang sakit merupakan sasaran
memungkinkan
mereka.
5
c. Ottawa Charter (1968) : Promosi kesehatan merupakan suatu proses
yang
kesehatan.
hal lain yang sangat berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas
yang komprehensif.
untuk aktif berbuat dan tidak hanya pasif menunggu. Dengan demikian, tujuan
bagi kesehatan
6
d. Memahami apa yang dapat dilakukan dengan sumber daya yang ada pada
c. Agar otang memiliki pengertian yang lebih baik tentang eksisitensi atau
dan efektif.
d. Agar orang mempelajari apa yang dapat dia lakukan sendiri dan
7
Secara prinsipiel, sasaran promosi kesehatan adalah masyarakat,
tiga yaitu individu, kelompok, masyarakat luas, yang juga dibedakan menjadi
tiga yaitu:
anak sekolah.
adat, tokoh agama para tokoh masyarakat adat, kelompok sasaran ini
disekitarnya.
8
5. Promosi Kesehatan di Tatanan Sekolah
yang sehat, baik aspek nonfisik/ mental sosial dan aspek fisik, melalui
cara :
dengan imunisasi
9
B. Lingkup Promosi Dalam Praktik Kebidanan
karena itu, promosi kesehatan perlu didukung oleh semua pihak yang
menjalin kemitraan lintas sektoral yang terkait. Bentuk kemitraan terdiri atas
kemitraaan dengan masyarakat, dukun bayi, organisasi IBI, dan dengan penentu
Promosi kesehatan yang dilakukan pada bayi yaitu bidan dapat memberikan
promosi kesehatan tersebut pada ibu, ayah, atau keluarga bayi. Beberapa
bayi. Pemberiannya harus dianjurkan kepada setiap ibu karena ASI yang
10
pertama (kolostrum) mengandung zat antibody yang dapat mencegah
infeksi pada bayi. Bayi yang minum ASI jarang mengalami gastroenteritis
karena lemak dan protein ASI mudah dicerna. Selain itu juga dapat
merupakan susu buatan alam yang lebih baik, suci hama, segar, murah
masih
Safer (MPS)”
Anak di bawah usia lima tahun (balita) merupakan salah satu periode
usia manusia setelah bayi sebelum anak awal. Rentang usia balita dimulai
dari dua sampai lima tahun atau usia 24-60 bulan. Periode usia ini disebut
juga sebagai usia prasekolah. Usia anak adalah periode yang sangat
11
perkembangan, interaksi, imunisasi, sosialisasi, dan keamanan. Anak balita
seorang bidan perlu memiliki data tentang anak balita di wilayah kerjanya
akan berhasil dengan baik jika didukung oleh pemerintah desa, pemimpin,
dan tokoh masyarakat, termasuk dukun di desa. Para ibu juga perlu
ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12-24 tahun.
Namun jika seseorang sudah menikah pada usia remaja, maka ia tergolong
dewasa atau bukan remaja lagi. Sebaliknya, jika seseorang masi bergantung
pada orang tua di usia bukan remaja lagi, maka ia dimasukkan dalam
kelompok remaja. Upaya promosi kesehatan pada remaja meliputi gizi atau
12
nutrisi, sosialisasi, pendidikan kesehatan, pergaulan, seksualitas dan
konflik di dalam diri mereka. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan dalam
sistem reproduksi dan masalahnya, sikap dan perilaku remaja yang positif
bertemunya sel sperma laki-laki dengan sel telur yang dihasilkanoleh indung
tumbuh di dalam rahim ibu yang merupakan tempat berlindung yang aman
dan nyaman bagi janin (Depkes, 2009). Ibu hamil adalah wanita yang
spermatozoa.
13
Upaya promosi kesehatan yang diberikan bidan pada ibu hamil terdiri
atas aspek fisik dan psikologis. Aspek fisik meliputi masalah gizi, kebutuhan
ibu hamil merasakan cemas berlebih, panic, dan bisa berujung pada depresi
berat. Oleh sebab itu, wanita hamil memerlukan dukungan psikologis dan
perhatian yang diberikan oleh suami bersama keluarga serta bidan sebagai
tenaga kesehatan.
kesehatan janin, serta pemberian dukungan suami, keluarga, dan bidan agar
14
Promosi kesehatan terhadap ibu bersalin dapat mencegah terjadinya
proses fisiologis dan merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga
yang wajar. Namun, seorang bidan harus mampu membantu ibu mengatasi
cemas, khawatir, panic, depresi ibu bersalin. Promosi ini lebih baik diberikan
Hukum yang berlaku pada nifas adalah sama seperti hokum haid, baik
ibu nifas meliputi pemberian nutrisi dan cairan elektrolit, ambulasi, eliminasi,
15
ibu boleh minum dan makan ringan setiap waktu, ibu diperbolehkan bangun
bila mau buang air kecil, dsb. Ibu dan bayi diberikan diberikan kesempatan
merasa lebih baik dan bersedia, promosi kesehatan dapat diberikan secara
langsung misalnya setelah melahirkan ibu boleh makan seperti biasa, setiap
hari minum air putih minimal 8 gelas, cara menyusui dan perawatan
mampu membantu ibu menghadapi masa nifas dengan baik dan normal.
langsung oleh ibu kepada anaknya. Namun, seringkali ibu kurang memahami
eksklusif dan dampak yang terjadi apabila ASI eksklusif tidak diberikan. Ibu
cara menyusui bayi dan apa yang harus dilakukan bila timbul kesukaran
16
C. Model dan Nilai dalam Promosi Kesehatan
pencegahan tergantung secara langsung pada hsil dari dua keyakinan atau
penilaian (health beliefs) yaitu : ancaman yang dirasakan dari sakit atau luka
yang muncul. Hal ini mengacu pada sejauh mana seorang berfikir penyakit
17
merupakan kemungkinan bahwa orang-orang dapat mengembangkan
a. Definisi
bertindak atas perilaku sehat yang baru dan memberikan strategi atau
review jurnal dan bukunya terdiri atas lima inti konstruksi, yaitu tahapan
18
b. Tahapan perubahan
mendatang.
pada kebiasaan lama yang tidak sehat mereka sebagai cara untuk
mengatasi.
c. Proses Perubahan
orang untuk maju melalui beberapa tahap. Berikut ini adalah proses
19
a. Proses kesadaran dan evaluasi lingkungan kembali, diantara
ditekankan.
ditekankan.
e. Keseimbangan putusan
f. Keberhasilan diri
g. Pada tahap ini orang percaya bahwa pada situasi khusus mereka
h. Percobaan
Teori ini adalah serangkaian bagian atau variabel, difinisi, dan dalil yang
20
menjelaskan fenomena alamiah. Kata teori memiliki arti yang berbeda di bidaang
diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antaraa fakta yang
Pada teori sebab akibat, apa yang dialami manusia pasti ada penyebabnya,
misalnya tentang bagaimana manusia menjadi mulia atau hina, senang atau
mendorong seseorang untuk bertindak hati-hati dan focus pada tujuan yang
kesehatannya, jika ingin kaya ia akan berusaha lebih giat, dan seseorang yang
Teori ilmiah dari berbagai lapangan ilmu secara umum sangat bergantung
pada hukum sebab akibat (kausalitas). Melalui cara tersebut ilmu pengetahuan
sebab, jika ada sebab maka ada akibat dan begitu pula sebaliknya.
Misalnya, jika orang tidak makan diniscayakan lapar atau jika orang lapar
21
3. Prinsip ketiga : Hukum keselarasan antara sebab dan akibat yang
tak memiliki keselaran, perlu diteliti apakah terdapat kesalahan pada cara
fisik tetapi lebih mengenai kejiwaan. Namun, penyakit tidak bisa juga muncul
akibat lemahnya dan rendahnya daya tahan tubuh karena pengaruh stress
tersebut. Banyak hal yang bisa memicu stress, seperti ; rasa khawatir, kesal,
perasaan bingung, berduka cita, dan juga rasa takut. Biasanya ini dapat
total.
22
Folkman, 1984; Moos dan Schaefer,1993). Ada dua caraa atau strategi
kedua adalah respons berfokus pada emosi (emosion focus), yaitu respons
penyakit. Pengaruh stress pada orang tidak semua sama. Stres dapat
mengatasi stress adalah apakah hal itu memengaruhi dan bagaimana orang
masalah berfokus koping, emosi yang berfokus koping, dan makna berbasis
23
koping dapat digunakan sebab penilaian ini bisa memberikaan informasi
pelatihan.
baik. Strategi merupakan cara yang digunakan dalam mencapai apa yang
a. Advokasi (Advocacy)
(Depkes, 2007).
dari berbagai komponen yang ada di masyarakat, baik dari unsur formal
24
unsur tersebut promosi kesehatan diharapkan dapat berjalan dengan
demikian, jika dua unsur tersebut sudah mempunyai perilaku sehat, maka
bersama masyarakat. Oleh karena itu, batas antara sasaran dan pelaku
25
keehatannya, mengenal penyebab penyakit, mencegah penyakit, mampu
health public)
26
memperhatikan dampak yang akan terjadi pada lingkungan sekitar. Oleh
kesehatan masyarakat.
1) Pendekatan Medik
individu
27
melakukan latihan olahraga, memelihara gigi, makan-makanan yang
3) Pendekatan Edukasional
Tujuan dari pendekatan ini adalah bekerja dengan klien agar dapat
28
5) Pendekatan Perubahan Sosietal
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat kebiasaan
benar dan mana yang buruk. Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ Ethos”,
yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya
berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa latin,
yaitu “mos” dan dalam bentuk jamaknya “mores” yang berarti juga adat
kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan) dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih
sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Dengan
29
kata lain, pengertian etika sebagai pandangan manusia dalam berperilaku
tujuan yang diinginkan, objektif. Ini mengacu pada situasi, kondisi, atau
masalah yang belum terselesaikan. Dalam arti luas, sebuah masalah ada
ketika seorang individu menjadi sadar akan perbedaan yang signifikan antara
2. Menetapkan Sasaran
dengan yang diinginkan. Misalnya sasaran pada ibu hamil, balita, dan bisa
diukur. Ada tiga sasaran yaitu primer, sekunder, dan tersier. Pertama,
ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA, anak sekolah untuk kesehatan
remaja, dsb. Upaya promosi kesehatan untuk sasaran ini sejalan dengan
sekunder yaitu para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dsb.
tokoh masyarakat akan memberikan contoh atau acuan perilaku sehat bagi
30
masyarakat sekitarnya. Hal ini sejalan dengan strategi dukungan sosial
(social support). Ketiga, sasaran tersier yaitu para pembuat keputusan atau
3. Menetapkan tujuan
Dalam menetapkan tujuan harus dirumuskan dengan jelas. Apa akan dicapai
dengan sumber daya yang ada pada mereka ditambah dengan dukungan
dari luar, serta memutuskan kegiatan yang paling tepat. Guna meningkatkan
31
4. Menetapkan Pesan Pokok.
tubuh atau ekspresi wajah. Pesan yang disampaikan adalah pesan dapat
wajah dan intonasi yang membuat klien nyaman. Pesan dalam program
yang memerlukan dukungan dan peran serta masyarakat. Ada tujuh program
kesehatan
32
c. Program pencegahan penyakit menular termasuk imunisasi
keterampilan dan sikap dan ungkapan yang dapat dipakai pedoman memilih
metode :
sebagai alat atau sarana yang dipilih pengirim untuk menyampaikan pesan
33
pada penerima/sasaran. Media yang digunakan dapat berupa audio visual
(video, film), radio, cetak (poster, leaflet) atau visual (flip charts).
pemberantasannya
d. Imunisasi
berikut:
pengamatan terstruktur.
34
d. Mencari tahu apa yang dirasakan oleh kelompok sasaran mengenai
perilaku
perilaku
belajar yang memengaruhi hasil akhir dari proses pendidikan pasien. Oleh
karena itu seorang bidan haruslah mengizinkan klien untuk berbagi (sharing)
pilihannya. Dengan begitu bidan akan mengerti lebih baik lagi tentang
keunikan setiap individu dan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh klien
dapa berarti berbagai hal bagi orang yang berbeda. Kesehatan adalah hasil
interaksi berbagai faktor, baik faktor internal (fisik dan psikis) maupun faktor
35
eksternal (sosial, budaya, lingkungan fisik, politik, ekonomi, pendidikan, dsb).
dikutip Azwar (1983), terdapat empat faktor yang memiliki pengaruh besar
Manusia terdiri dari aspek jasmaniah dan aspek rohaniah. Etika bertujuan
sebagai alat bantu untuk mengukur perilaku dan moral, menciptakan dan
36
Menurut Americans Ethics Commission Bureau on Teaching, tujuan etika
profesi adalah :
kebidanan
37
akan menimbulkan nafsu untuk makan, cahaya terang akan menimbulkan
promosi pekerjaan.
belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas. Respons
sikap. Contoh Ibu hamil tahu pentingnya periksa hamil untuk kesehatan
38
b. Perilaku terbuka (Overt behavior)
Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebur sudah
berupa tindakan, atau berfikir ini dapat diamati orang lain dari luar atau
Paru minum obat anti TB secara teratur, seorang anak menggosok gigi
Perilaku yang terbentuk di dalam diri seseorang dari dua faktor utama
yaitu faktor internal merupakan faktor dari dalam diri orang yang
adalah : faktor lingkungan baik fisik ataupun non fisik dalam bentuk sosial,
budaya, ekonomi, politik, dsb. Dri penelitian-penelian yang ada maka faktor
39
3. Perilaku Kesehatan
terkena masalah kesehatan. Oleh karena itu secar garis besar perilaku
a. Perilaku yang sehat agar tetap sehat dan meningkat yang disebut
seimbang, olah raga teratus, tidak merokok dan minum minuman keras,
b. Perilaku orang yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan, untuk
seseorang atau anaknya bila sakit atau terkena masalah kesehatan yang
40
dideritanya. Tempat pencarian kesembuhan ini adalah tempat atau
Menurut Becker (1979) ada tiga klasifikasi lain tentang perilaku kesehatan
yaitu :
antara lain :
b) Kegiatan fisi secara teratur dan cukup. Kegiatan fisik di sini tidak
41
d) Istrahat yang cukup. Istiraahat cukup bukan saja berguna untuk
stress. Stres tidak dapat dihindari oleh siapa saja, namun yang dapat
f) Perilaku atau gaya hidup positif yang lain untuk kesehatan. Inti dari
yang sakit dan/ atau terkena masalah kesehatan pada dirinya atau
masalah kesehatan lainnya. Pada saat orang sakit atau anaknya sakit,
a) Didiamkan saja (no action), artinya sakit tersebut diabaikan, dan tetap
42
b) Mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri (self
cara tradisional (kerokan, minum jamu, obat gosok, dsb. Dan cara
modern seperti; minum obat yang dibeli dari warung, took obat atau
apotik.
dsb).
4. Domain Perilaku
1. Pengetahuan (knowledge)
a. Tahu (know)
43
membuang air besar, dsb. Untuk mengukur bahwa orang tahu
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (application)
saja.
d. Analisis (analysis)
44
komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang
diketahui. Hal tersebut dapat diketahui bila orang tersebut telah dapat
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
malnutrisi atau tidak, seseorang dapat menilai manfaat ikut KB, dsb.
45
2. Sikap (Attitude)
objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
Komponen Sikap :
terhadap objek.
sikap yang
46
cara penularannya, cara pencegahannya, dsb). Pengetahuan akan
a. Menerima (receiving)
b. Menanggapi (responding)
c. Menghargai (valuing)
47
d. Bertanggung jawab (responsible)
adanya fasilitas atau sarana dan prasarana. Seorang ibu hamil sudah
tahu bahwa periksa hamil itu penting untuk kesehatannya dan janinnya,
dan sudah ada niat (sikap) untuk periksa hamil. Agar sikap ini menjadi
kehamilannya.
kualitasnya, yaitu :
48
b. Praktik secara mekanisme ( mechanism)
c. Adopsi ( adoption)
kesehatan, yaitu :
49
persen (%) responden atau masyarakat yang tahu tentang cara-cara
eksklusif, dsb.
ibu
50
Sikap juga dapat diukur dari pertanyaan-pertanyaan secara tidak
langsung, misalnya :
51
6. Determinan Perilaku Kesehatan
faktor baik dari dalam maupun dari luar subyek. Dalam bidang perilaku
pecegahan penyakitnya.
52
Rumah sakit, tempat pembuangan air, tempat sampah, tempat olah
dsb.
karena ibu lurah dan ibu-ibu dari tokoh masyarakat lain tidak pernah
periksa hamil namun anaknya tetap sehat. Hal ini berarti, bahwa
masyarakat.
untuk itu.
53
2. Adanya dukungan dari masyarakat sekitarnya (social support).
“nyaman”
54
c. Teori WHO
(determinan), yaitu :
dan sebagainya
55
4. Sosio budaya (culture) setempat biasanya sangat berpengaruh
khas.
SKEMA PERILAKU
Persepsi
Pengalaman Pengetahuan
Fasilitas Keyakinan
Keinginan
Sosio- Perilaku
Motivasi
budaya Niat
Sikap
56
G. Upaya dalam Promosi Kesehatan
antara lain upaya promosi kesehatan pranikah, saat hamil, persalinan, nifas,
dan menyusui.
57
agar pelayanan kesehatan dan kesiapan dalam menghadapiperan sebagai
Bayi yang dilahirkan atau keturunan ini diharapkan adalah bayi yang
58
3) Sistem reproduksi dan masalahnya
sebaliknya
59
gangguan psikologi seperti benci dengan seseorang (Suami) atau
mungkin terjadi.
penyuluhan. Bila masalah remaja sangat berat maka dapat dirujuk pada
yang lebih ahli. Misalnya bila remaja merasa ketakutan yang amat
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus
di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi ( misalnya dalam
kasus bayi kembar atau triplet). Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara
medis untuk wanita hamil adalah gravid, sedangkan manusia di dalamnya disebut
wanita yang hamil pertama kalinya disebut primigravida atau gravid 1. Seorang
60
Salah satu unsure yang pentinguntuk menurunkan angka kematian ibu dan
bayi adalah memelihara kesehatan ibu hamil. Bidan harus memiliki data ibu hamil
yang berada di wilayah kerjanya. Data ini dapat diperoleh dari pencatatan yang
dilakukan sendiri atau dari kantor, desa/kelurahan. Dari data tersebut dapat diukur
pemimpin desa. Bidan harus mengadakan pendekatan langsung kepada ibu hamil
atau dapat dilakukan melalui dukun terlatih, kader posyandu, atau peminat KIA.
Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal empat kali, yaitu pada trimester I : satu
kali, trimester II : satu kali dan trimester III : dua kali. Pada ibu hamil dengan risiko
tinggi pemeriksaan dilakukan lebih sering dan intensif. Melalui pemeriksaan teratur
ini, perkembangan kesehatan ibu dapat diketahui. Bila ditemukan adanya gangguan
pengumpulan data subjektif yang dilakukan dengan wawancara atau anamnesis, lalu
61
Promosi Kesehatan Persalinan
Persalinan adalah suatu hal yang akan dialami oleh wanita dan dianggap
memerlukan bantuan bidan. Kehadiran bidan adalah untuk menyelamatkan ibu dan
bayinya melalui bimbingan dan bantuan agar persalinan terjadi secara fisiologis di
Kala I
Awal kala I ditunjukkan dengan kontraksi uterus ringan, rasa sakit mulai dari
punggung dan meluas ke perut bawah. Kontraksi ini biasanya terjadi setiap 10-15
menit dan berlangsung selama 30 detik. Dari vagina keluar cairan berlendir dan
dan denyut jantung bayi. Denyut jantung bayi diperiksa setiap empat jam . tanda vital
ibu juga diperiksa setiap empat jam. Ibu diberi tahu bahwa persalinan mulai
pekerjaan biasa. Bila kontraksi uterus semakin kuat setiap 3-5 menit, pemeriksaan
dalam dilakukan. Dalam kondisi demikian, serviks membuka dari 3-8 cm dan
diperiksa apakah ketuban sudah pecah. Ibu mungkin merasa cemas, sangat tidak
enak, nyeri, dan tekanan pada panggul bertambah. Bidan selalu berada di samping
ibu. Ibu diajari bernapas dengan dada selama kontraksi untuk menenangkan. Ibu
dianjurkan tidur pada awal persalinan untuk menyimpan tenaga. Seluruh alat
62
Menjelang akhir kala I, umumnya ibu semakin gelisah, kadang-kadang
tungkai dan tangan bergetar. Dahi dan atas-atas bahu ibu berkeringat, muka
Kala II
mulut, kepala diangkat dan mengedan dengan kekuatan otot dan perut. Pada
saat bersamaan ibu diminta mengendurkan otot dasar panggul, ibu mengedan
3. Menyokong kepala bayi segera setelah bayi melintas mulut vagina. Kepala
4. Meletakkan bayi di atas perut ibunya untuk melakukan inisiasi menyusui dini
(IMD).
Kala III
Periode pada waktu kala III ini berlangsung sekitar 1-20 menit, kontraksi rahim dan
tidak nyeri. Tanda-tanda plasenta terlepas adalah uterus berkontraksi dan berbentuk
63
bulat, tali pusat memanjang. Ibu disuruh mengedan bila rahim berkontraksi untuk
Kala IV
Pada fase ini harus teraba dan berkontraksi secara berkala, perdarahan dari vagina
keluar sehingga penggantian kain diperlukan. Selama fase ini, ibu istirahat total di
tempat tidur dan langsung diberi minum bila kehausan. Perdarahan pervagina selalu
Masa nifas merupakan masa yang diawali dari beberapa jam setelah plasenta
lahir dan berakhir setelah enam minggu melahirkan. Promosi kesehatan nifas dapat
diberikan kepada ibu pascapersalinan dan keluarganya. Hal ini diberikan untuk
menambah pengetahuan ibu dan keluarga dalam menghadapi masa nifas, sehingga
ibu dan keluarga siap dan tahu apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
Tujuan promosi kesehatan nifas adalah menjaga kesehatan ibu dan bayinya
memungkinkan ibu berperan dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus, serta
pascapersalinan ini, terutama selama dua jam persalinan. Hal ini karena selama dua
64
jam pascapersalinan kondisi ibu rentan akan komplikasi-komplikasi. Tanyakan
tentang perasaan ibu sebab biasanya ibu merasa lemah dan lelah. Keadaan fisiknya
diperiksa terutama uterus, tanda-tanda vital, dan daerah vagina. Bila keadaan ibu
tetap norma, dianjurkan bayi segera disusui lagi . Ibu dan bayi diberi kesempatan
beristirahat. Makan ringan setiap waktu, bangun bila mau berkemih, bayi tidak boleh
diberi apapun kecuali ASI. Ibu diberitahukan agar menjaga kesehatan perineum
dilakukan empat kali kunjungan masa nifas untuk menilai status ibu dan bayi baru
lahir dan untuk mendeteksi atau menangani masalah-masalah yang terjadi. Jadi ibu
dan keluarga diberitahu untuk control pada 6-8 jam setelah persalinan, enam hari
setelah persalinan, dua minggu setelah persalinan, dan enam minggu setelah
persalinan.
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil
dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Promosi kesehatan menyusui
pemberian ASi, komposisi gizi dalam ASi, hal-hal yang memengaruhi produksi ASI,
tanda-tanda bayi cukup ASI, ASI Eksklusif, Inisiasi Menyusui Dini (IMD), cara
65
menyusui yang benar, dan masalah dalam menyusui beserta cara mengatasinya.
ASI sendiri, yaitu menjaga tubuh agar tidak mudah terserang penyakit
Upaya Promotif
optimal. Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat
66
seks (sex education), asuhan keperawatan prenatal, serta pelayanan keluarga
berencana (KB).
penyakit infeksi yang menular tetapi juga masalah kesehatan yang lainnya seperti
(angka kejadian sakit), mortalitas ( angka kematian), fertilitas (tingkat kelahiran), dan
Upaya Preventif
Tujuannya untuk mencegah kelompok risiko tinggi agar tidak jatuh menjadi sakit
Upaya Kuratif
orang sakit (pasien) terutama penyakit kronis. Tujuannya kelompok ini mampu
67
Upaya Rehabilitatif
dan memulihkan kondisi atau mencegah kecacatan. Setelah sembuh dari suatu
latihan yang dianjurkan. Di samping itu, orang cacat yang telah sembuh dari
masyarakat tidak mau menerima mereka sebagai anggota masyarakat yang normal.
Promosi kesehatan terkait upaya rehabilitatif tidak hanya diperlukan untuk orang
yang cacat, tetapi juga untuk masyarakat. Sasarannya adalah kelompok orang yang
68
Peran dan fungsi Bidan dalam Promosi Kesehatan
bagi masyarakat di era globalisasi saat ini dan ditengah-tengah persaingan yang
kesehatan. Bidan profesional tidak hanya dilihat dari kemampuan menjaga dan
baik dari aspek biologis, pskilogis, social, serta spiritual dengan penuh semangat
diiringi dengan senyuman ikhlas dan tulus. Tenaga bidan merupakan sumber daya
tenaga kesehtan yang ada di rumah sakit (RS) dan pusat kesehatan masyarakat
jenjang pendidikan tenaga kebidanan saat ini sudah banyak yang D-IV, baik di
pelayanan maupun pendidikan dan bahkan saat ini sudah dibuka S-1 Kebidanan.
arah yang lebih baik dalam mununjang kemajuan ilmu kebidanan ataupun
kedokteran. Dengan demikian, bidan dapat duduk sejajar dengan seorang dokter
dan tenaga kesehatan lainnya selama bekerja di rumah sakit atau pun puskesmas
pusat pelayanan di puskesmas. Seiring dengan peran dan fungsi bidan profesional
tersebut, sering muncul pertanyaan yang sangat mendasar: “Peran seperti apakah
69
yang diharapkan?”. Hal ini sangat wajar, karenanya itu upaya yang dilakukan bidan
keterampilan) masih di bawah standar bidan luar negeri. Bidan Indonesia hanya
akan menjadi penonton di dalam negeri sendiri bila tidak terus meningkatkan
kompetensi diri.
Kita selalu berupaya memenuhi tuntutan pasar luar negeri. Tenaga bidan
kedokteran termutakhir.
70
Peran Bidan
1. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan seseorang pada situasi
sosial tertentu.
laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya
dalam suatu sistem. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial, baik dari dalam
3. Peran bidan yang dimaksud adalah caa untuk menyatakan aktivitas bidan dalam
Advocator
Peran ini dilakukan bidan dalam membantu pasien dan keluarga dalam
pasien yang meliputi hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya, hak atas informasi
71
tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri, dan
2. Mempertahan dan melindungi hak-hak pasien. Hal ini harus dilakukan karena
pasien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak
petugas kesehatan. Bidan adalah anggota tim kesehatan yang sering kontak
72
1. Hak atas informasi yang benar
Pendidik (Educator)
khususnya yang berhubungan dengan pihak terkait kesehatan ibu, anak dan
keluarga berencana.
73
c. Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan
d.
2. Melatih dan membimbing kader, termasuk siswa bidan serta membina dukun di
c. Menyiapkan alat dan bahan untuk keperluan latihan bimbingan peserta latih
74
h. Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan dan
Koordinator
1. Koordinator merupakan salah satu peran utama bidan yang bekerja dalam
2. Pasien yang pulang dari rumah sakit memerlukan perawatan lanjutan di rumah,
3. Program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin pada individu, keluarga, dan
masyarakat perlu pula dikoordinasikan agar tidak terjadi tumpang tindih dalam
penanggulangan.
1. Kontak pertama bidan kepada keluarga dapat melalui anggota keluarganya yang
sakit.
2. Bidan yang bekerja dengan pasien dan keluarga (baik di rumah, klinik, maupun
75
4. Bidan dapat mendemonstrasikan dan mengawasi keluarga melakukan peran
masyarakat.
Pelaksana
ketergantungan.
diberikan.
pasien.
melibatkan pasien/keluarga.
76
9. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan
keluarga.
2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan
kolaborasi.
keluarga.
4. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko
5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi
6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi dan yang
77
Tugas merujuk adalah sebagi berikut :
2. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil
4. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu masa
nifas
5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir lahir dengan kelainan
melibatkan keluarga.
Pengelola
78
a. Bersama tim kesehtan dan pemuka masyarakat mengkaji kebutuhan
terutama yang berhubungan dengan ibu dan anak untuk meningkatkan dan
masyarakat.
khususnya kesehatan ibu dan anak, serta KB, termasuk pemanfaatn sumber-
kelompok profesi.
2. Berpatisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain
kesehatan, dan tenaga kesehatan lain yang berada dibawah bimbingan dalam
79
a. Bekerja sama dengan puskesmas dan institusi lain sebagai anggota tim
kesehatn lain.
kesehatan.
Peneliti
80
b. Pelayanan kebidanan normal pada wanita hamil, bersalin, nifas,
sesuai pilihan, suntik pil, pasang AKBK, dan lepas AKBK tanpa
penyulit.
81
f. Pelayanan kesehatan masyarakat antara lain: pembinaan peran
Fungsi Bidan
Fungsi adalah suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan peran.
fungsi dapat berubah dari suatu keadaan ke keadaan lain. Dalam menjalankan
perannya, bidan akan melaksanakan berbagai fungsi antara lain fungsi idenpenden,
Fungsi Idenpenden
mandiri, tidak bergantung pada orang lain atau tim kesehatan lainnya. Bidan harus
diberikan mulai dari tingkat individu yang utuh (mencakup seluruh siklus kehidupan)
dasar pada tingkat sistem organ fungsional dan molecular, seperti pemenuhan
kebutuhan rasa aman dan nyaman, pemenuhan kebutuhan cinta dan mencintai,
pemenuhan kebutuhan harga diri sampai pada pemenuhan kebutuhan yang paling
82
atas yaitu aktualisasi diri. Kegiatan ini diprakarsai oleh bidan yang bertanggung
Fungsi Dependen
Kegiatan ini dilakukan dan dilaksanakan oleh bidan atas instruksi dari tim kesehatan
lain, atau pelimpahan tugas yang diberikan, seperti pelimpahan dari dokter, ahli gizi,
Fungsi Interdependen
Fungsi ini berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan, baik dalam
kebidanan maupun kesehatan. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan
Keadaan tersebut tidak dapat diatasi oleh bidan saja, tetapi juga membutuhkan kerja
sama tim kesehatan lainnya. Kegiatan ini dilakukan dengan diprakarsai oleh bidan
dan bidan bertanggung jawab serta bertanggung gugat atas rencana dan keputusan
tindakannya.
peran dan fungsinya masih jauh dari harapan yaitu mampu mandiri dan profesional
bidan.
83
Media dan Metode dalam Promosi Kesehatan
Kata “media” berasal dari bahasa latin “medius” yang berarti tengah,
perantara, atau pengantar. Secara harfiah dalam bahasa arab, media atau alat
peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu promosi
kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa, atau dicium, untuk
adalah semua sarana atau upaya menampilkan pesan atau iformasi yang ingin
disampaikan oleh komunikator, baik melalui media cetak, elektronika, dan media luar
dengan foto dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik secara
kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu alat peraga
harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran dan idea tau gagasan yang
terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh sasaran. Alat peraga yang
2. Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap
3. Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal yang
mengesankan
84
5. Dapat member dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang dianjurkan
1. Menerapkan tujuan
Tujuan harus realisstis, jelas, dan dapat diukur (apa yang diukur, siapa sasaran
yang akan diukur, seberapa banyak perubahan akan diukur, berapa lama dan di
85
memberikan kepuasan pada masing-masing segmen, menentukan
penempatan media.
perusahaan, individu atau apa saja ke dalam alam pikiran sasaran atau
Pemilihan media didasrkan pada selera khlayak sasaran. Media yang dipilih
efektivitas pesan.
Media dapat digolongkan menjadi dua, berdasarkan bentuk umum penggunaan dan
dan lain-lain.
86
b. Bahan peragaan: poster tunggal, poster seri, flip chart, transparansi, slide,
a. Media cetak
Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesa-pesan visual.
Pada umumnya terdiri atas gambaran sejumlah kata, gambar, atau foto
dalam tata warna. Contohnya poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar,
informasi dan menghibur. Kelebihan yang dimiliki media cetak antara lain
tahan lama, mencakup banyak orang, biaya tidak terlalu tinggi, tidak perlu
gairah belajar. Kelemahannya tidak dapat mensimulasi efek suara dan efek
b. Media elektronik
Media elektronik yaitu suatu media bergerak, dinamis, dapat dilihat, didengar,
Contohnya televise, radio, film, kaset, CD, VCD, DVD, slide show, CD
interaktif, dan lain-lain. Kelebihan media elektronik antara lain sudah dikenal
menarik karena ada suara dan gambar, adanya tatp muka, penyajian dapat
jika digunakan sebagai alat diskusi. Kelemahannya yaitu biaya lebih tinggi,
87
proses produksi, perlu persiapan yang matang, peralatan yang selalu
Media luar ruang yaitu suatu media yang menyampaikan pesannya diluar
ruang secara umum melalui media cetak dan elektronik secara statis.
ada suara dan gambar, adanya tatp muka, penyajian dapat dikendalikan,
sedikit rumit, ada yang memerlukan listrik atau alat canggih, perlu
Jenis/Macam Media
1. Benda asli
Benda asli adalah benda yang sesungguhnya, baik hidup maupun mati. Jenis ini
merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah dan cepat dikenal serta
mempunyai bentuk atau ukuran yang tepat, kelemahan alat peraga ini tidak
alat peraga, antara lain benda sesungguhnya (tinja di kebun, lalat di atas tinja,
88
dan lain-lain), specimen (benda yag telah diawetkan seperti cacing dalam botol
2. Benda tiruan
Benda tiruan bias digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi
kesehatan karena benda asli mungkin digunakan (missal ukuran benda asli yang
terlalu besar, terlalu berat, dan lain-lain). Benda tiruan dapat dibuat dari
3. Gambar/media grafis
Grafis secara umum diartikan sebagai gambar. Media grafis adalah penyajian
Media grafis tidak termasuk media elektronik. Termasuk dalam media grafis,
dan lain-lain).
Pesan adalah terjemahan dari tujuan komunikasi ke dalam ungkapan atau kata
yang sesuai untuk sasaran. Pesan dalam suatu media harus efektif dan kreatif.
Ide atau pesan pokok yang merefleksikan strategi desain suatu pesan
89
2. Mengklarifikasi pesan (clarify the message)
Pesan haruslah mudah, sederhana dan jelas. Pesan yang efektif harus
memberikan informasi yang relevan dan baru bagi sasaran. Kalau pesan dalam
masyarakat percaya cuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit diare
dan untuk itu harus dibarengi bahwa harga sabun terjangkau atau mudah
Pesan harus konsisten, artinya bahwa makna pesan akan tetap sama walaupun
Pesan dalam suatu media harus bisa menyentuh akal dan rasa. Komunikasi
yang efektif tidak hanya sekadar member alasan teknis semata, tetapi juga harus
7. Call to action
90
Pesan dalam suatu media harus dapat mendorong sasaran untuk bertindak
sesuatu bisa dalam bentuk motivasi kea rah suatu tujuan. Contohnya. “Ayo,
Dalam media promosi, pesan dimaksudkan untuk memengaruhi orang lain atau
1. Imbauan rasional
Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa manusia pada dasarnya mahluk
Imunisasi melindungi anak dari penyakit berbahaya”. Pada ibu mengerti isi
2. Imbauan emosional
Kebanyakan perilaku manusia, terutama kaum ibu, lebih berdasar pada emosi
nonverbal dalam poster, misalnya dengan gambar anak balita sakit, kemudian
3. Imbauan ketakutan
91
Hati-hati menggunakan imbauan dengan pesan yang menimbulkan ketakutan.
Pesan ini akan efektif bila digunakan pada orang yang memiliki tingkat
4. Imbauan ganjaran
diperlukan dan diinginkan oleh si penerima pesan. Teknik semasam ini cukup
masuk akal karena pada kenyataannya orang akan lebih banyak mengubah
5. Imbauan motivasional
Pesan ini dengan menggunakan bahasa imbauan motivasi yang menyentuh sisi
biologis seperti lapar, haus, keselamatan, tetapi juga lewat dorongan psikologis
Media grafis adalah penyajian visual dua dimensi yang dibuat berdasarkan unsure
dan prinsip rancangan gambar dan sangat bermanfaat. Media grafis sangat efektif
poster
poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan
sedikit kata-kata. Poster merupakan pesan singkat dalam bentuk gambar dengan
tujuan memengaruhi seseorang agar tertarik atau bertindak pada sesuatu. Makna
92
kata-kata dalam poster harus jelas dan tepat serta dapat dengan mudah dibaca
pada jarak kurang lebih enam meter. Poster biasanya ditempelkan pada suatu
tempat yang mudah dilihat dan banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa,
pinggir jalan, papan pengumuman, dan lain-lain. Gambar dalam poster dapat berupa
pesan singkat. Oleh karena itu, cara pembuatannya harus menari, sederhana, dan
hanya berisikan satu idea tau satu kenyataan saja. Poster yang baik adalah poster
yang mempunyai daya tinggal lama dalam ingatan orang yang melihatnya serta
dapat mendorong untuk bertindak. Poster tidak dapat member pelajaran dengan
tindak lanjut dari suatu pesan bertujuan untuk mengingatkan kembali dan
tactical poster,dan practical poster. Thematic poster yaitu poster yang menerangkan
apa dan mengapa, tactical poster menjawab kapan dan di mana, sedangkan
practical poster menerangkan siapa, untuk siapa, apa, mengapa, dan di mana.
1. Dibuat dalam tata letak yang menarik, missal besarnya huruf, gambar, dan
93
3. Kata-kata tidak lebih dari tujuh kata
6. Harus dapat menggugah emosi, misal dengan menggunakan faktor iri, bangga,
dan lain-lain
2. Persimpangan jalan desa, kantor kelurahan, balai desa, posyandu, dan lain-
lain.
Kegunaan poster:
Keuntungan poster:
94
1. Mudah dibuat
3. Murah
7. Banyak variasi.
1. Pilih subjek yang akan dijadikan topic, missal kesehatan lingkungan, sanitasi,
2. Pilih satu pesan kesehatan yang terkait, missal keluarga yang menggunakan
4. Pesan dibuat menyolok, singkat, cukup besar, dan dapat dilihat pada jarak
5. Buat dalam warna yang kontras sehingga jelas terbaca, misalnya kombinasi
9. Tes/uji poster pada teman, apakah poster sudah bisa mencapai maksudnya
atau tidak.
95
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain poster
Judul harus dapat dibaca jelas dari jarak enam meter, mudah dimengerti,
judul secara singkat. Poster juga memerlukan adanya ilustrasi. Ilustrasi ini harus
atraktif berhubungan erat dengan judul dan terpadu dengan penampilan secara
keseluruhan. Warna merupakan salah satu unsure grafis. Pengertian warna bisa
meliputi wana simbolik atau rasa kejiwaan. Warna dapat dibagi menjadi tiga
kelompok menurut jenisnya, yaitu warna primer (merah, kuning, biru), warna
tersendiri. Misalnya, merah berarti berani, putih berarti suci, kuning berarti
kebesaran, hitam berarti abadi, hijau berarti harapan, dan merah muda berarti
cemburu. Mengenal rasa warna dapat diartikan sebagai berikut merah adalah
warna panas, biru adalah warna dingin, dan hijau muda adalah warna sejuk.
96
Leaflet
atau sering juga disebut pamphlet merupakan selembaran kertas yang berisi
tulisan cetak tentang suatu masalah khusus untuk sasaran dan tujuan tertentu.
tentang diare serta pencegahannya, dan lain-lain. Isi harus bisa ditangkap dengan
sekali baca. Leaflet dapat berikan atau disebarkan pada saat pertemuan-
97
6. Buatkan konsepnya. Konsep dites terlebih dahulu pada kelompok sasaran,
Kegunaan leaflet:
Keuntungan leaflet:
2. Sebagai referensi
Papan Pengumuman
Papan pengumuman biasanya dibuat dari papan dengan ukuran 90 x 120 cm, biasa
dipasang di dinding atau tempaat tertentu seperti balai desa, posyandu, masjid,
Bahan yang diperlukan adalah tripleks ukuran 90x120 cm, kertas berwarna,
gunting, paku paying, huruf-huruf atau tulisan, serta koleksi gambar-gambar dalam
segala ukuran.
98
Cara membuat papan pengumuman:
minggu
3. Menghemat waktu dan membiarkan pembaca untuk belajar masalah yang ada
4. Merangsang partisipasi
Gambar Optik
99
Gambar optik mencakup foto, film, dan lain-lain
1. Foto
Foto sebagai bahan untuk alat peraga digunakan dalam bentuk album ataupun
menggambarkan suatu cerita, kegiatan, dan lain-lain. Album ini bisa dibawa dan
Misalnya album foto yang berisi kegiatan-kegiatan suatu desa untuk mengubah
foto-foto yang berdiri sendiri dan tidak disimpan dalam bentuk album.
Menggambarkan satu pokok persoalan atau titik perhatian. Foto ini digunakan
2. Slide
cukup efektif karena gambar atau setiap materi dapat dilihat berkali-kali dan
dibahas lebih mendalam. Slide sangat menarik, terutama bagi kelompok anak
3. Film
pesan-pesan yang bersifat edukatif. Sasaran media ini adalah kelompok besar
dan kolosal.
100
Metode dalam Promosi Kesehatan
Definisi
Metode diartikan sebagai cara atau pendekatan tertentu. Pendidik harus dapat
memilih dan menggunakan metode mengajar yang cocok atau relevan di dalam
proses belajar, sesuai dengan kondisi setempat. Meskipun berlaku pedoman umum
bahwa tidak ada satupun metode belajar yang berdiri sendiri. Oleh karena itu,
diperlukan pemahaman yang cukup tentang penerapan metode yang sesuai dengan
sasaran, tempat, dan waktu yang berbeda. Pemberian promosi kesehatan pada
sasaran yang sama, tetapi karena waktu dan tempat berbeda, maka
pada sasaran yang berbeda dengan tempat yang sama, membutuhkan metode yang
mungkin berbeda atau bahkan metode yang sama. Kecermatan pemilihan metode
101
Jenis Metode
Secara garis besar, menjadi dua, yaitu metode didaktif dan metode sokratik. Metode
didaktif yaitu suatu metode yang didasarkan atau dilakukan secara satu arah atau
one way method. Tingkat keberhasilan metode didaktif sulit dievaluasi karena
peserta didik bersifat pasif dan hanya pendidik yang aktif (misalnya ceramah, film,
leaflet, buklet, poster, siaran radio noninteraktif, dan tulisan di media cetak). Metode
sokratik, yaitu metode ini dilakukan secara dua arah (two way method). Metode ini
memungkinkan pendidik dan peserta didik bersikap aktif dan kreatif (misalnya
diskusi kelompok, debat, panel, forum, buzz group, seminar, bermain peran,
perorangan).
WHO (1992) membagi jenis metode promosi kesehatan menjadi tiga, yaitu
pendapat, bermain peran, buzz group, permainan simulasi dan metode promosi
pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan social yang disajikan dalam bentuk pelajaran.
102
pemahaman diri dan orang lain, sedangkan perubahan sikap merupakan tujuan tidak
langsungnya.
(peserta didik) mengenal dan menerima diri sendiri serta realistis dalam proses
proses bimbingan dan merupakan teknik standar atau tugas pokok seorang konselor
Proses konseling terdiri atas tiga tahap (Cavaganh, 1982), yaitu tahap awal,
(action) berupa kegiatan penjelasan masalah klien dan membantu apa yang akan
Tujuan konseling adalah memperoleh tujuan hidup yang jelas di masa yang
akan datang, terjadi perubahan perilaku dan sikap kea rah positif, sehat, serta
klien. GATHER: Greet client warmly (menyambut klien dengan hangat), Ask client
their problem (membantu memecahkan masalah yang mereka hadapi), Explain how
103
to prevent to have the same dan Return to follow-up (melakukan tidak lanjut
konseling)
Wawancara (Interview)
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan konseling. Wawancara
petugas dengan klien dilakukan untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau
belum menerima perubahan, apakah tertarik atau tidak terhadap perubahan dan
untuk mengetahui apakah perilaku yang sudah atau belum diadopsi memiliki dasar
Ceramah
yang besar (sasaran berjumlah lebih dari 15 orang). Selain itu, metode ini
gambar dalam kata-kata, kelompok terlalu besar untuk menggunakan metode lain,
104
2. Menghabiskan waktu dengan baik
6. Dapat dipakai untuk mengulang atau member pengantar pada pelajaran atau
aktivitas
Seminar
Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari satu atau beberapa ahli tentang
topic yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat. Metode
ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah ke
atas. Untuk kelompok kecil (sasaran berjumlah kurang dari lima belas orang) dapat
105
menggunakan diskusi kelompok, curah pendapat (brain stroming), snowball, buzz
group (kelompok studi kecil), bermain peran (role play), dan simulasi.
Diskusi kelompok
antara tiga orang atau lebih tentang topic tertentu dan salah seorang diantaranya
ketentuan yaitu:
4. Memperluas pandangan
106
7. Memperoleh pandangan dari orang yang tidak suka bicara
Curah pendapat
evaluasi atas semua pendapat tadi dilakukan setelah semua anggota kelompok
107
5. Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil
3. Mungkin sulit membuat anggota mengerti bahwa segala pendapat dapat diterima
pendapat.
Snowball
Metode ini dilakukan dengan membagi secara berpasangan (satu pasang dua
Selanjutnya setiap dua pasang yang sudah beranggotakan empat orang ini
Metode ini dilakukan dengan membagi kelompok sasaran yang besar menjadi
hasil tugasnya kepada kelompok besar. Metode ini digunakan jika terdapat kondisi
sebagai berikut:
108
1. Kelompok terlalu besar sehingga tidak memungkinkan setiap orang
berpartisipasi
4. Waktu terbatas
4. Menghemat waktu
5. Memupuk kepemimpinan
tahu apa-apa
109
5. Perlu belajar sebelumnya bila ingin mencapai hasil yang baik biasanya banyak
Bermain Peran
Bermain peran (role play) adalah permainan sebuah situasi dalam hidup manusia
dengan atau tanpa melakukan latihan sebelumnya. Metode ini dimainkan oleh
beberapa orang untuk dipakai sebagai bahan analisis oleh kelompok. Dalam metode
ini, para peserta diminta memainkan atau memerankan bagian-bagian dari beberapa
karakter dalam suatu kasus. Para peserta diminta membayangkan diri sendiri
tentang tindakan atau peranan tertentu yang diciptakan bagi mereka oleh pelatih.
Peserta harus mengambil alih perasaan dan sikap-sikap dari orang yang ditokohkan
(Misalnya, sikap dan perasaan seorang kepala dinas kesehatan dalam memimpin
110
2. Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil
Simulasi
tertentu dari dunia rill sehingga para peserta latihan dapat bereaksi seperti pada
merupakan gambaran antara bermain peran dan diskusi kelompok. Metode simulasi
ataru perawat dan simulator sumur pompa tangan bagi pendidikan sanitasi.
2. Studi kasus (case study), para peserta pelatihan diberikan kasus, kemudian
111
3. Permaianan peran (role playing)
4. Teknik di dalam keranjang (in basket technique), metode ini dilakukan dengan
yang ditujukan untuk masyarakat, sasaran pendidikan bersifat umum, dalam arti
tidak membedakan golongan, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status social ekonomi,
dan tingkat pendidikan. Oleh karena itu, pesan yang disampaikan harus dirancang
agar dapat ditangkap oleh massa tersebut. Pendekatan ini digunakan untuk
menggunakan atau melalui media massa. Salahsatu contoh metode ini adalah
112
Mubarak, W.I. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan, Salemba Medika,
Jakarta,2011.
Yogyakarta, 2008
2005.
113
POKOK BAHASAN :
KEBIDANAN
114
115