(PROMOSI KESEHATAN)
Oleh :
Nama : Valentina. M.F Koibur
Nim : 2022072014017
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat,
dimana tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 yaitu hak untuk memperoleh pelayanan
kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar peranannya dalam mewujudkan
sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka mengimbangi makin ketatnya persaingan
bebas di eraglobalisasi. Keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut memerlukan
pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan produktif dengan melibatkan semua sektor
terkait termasuk swasta dan masyarakat. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Oleh karena itu perlu diselenggarakan upaya kesehatan dengan
pendekatan pemeliharaan, promosi kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang diselenggarakan
secara menyeluruh,terpadu, dan berkesinambungan.
Dalam rangka memajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat maka diperlukan strategi promosi kesehatan baik kepada pemerintah,tokoh
masyarakat, dan khususnya kepada masyarakat. Untuk memenuhi target kinerja sebagai tenaga
penyuluh, maka kami membuat makalah ini dengan judul strategi promosi kesehatan untuk
mengetahui bagaimana strategi promosi kesehatan yang ditunjukan kepada pemerintah,tokoh
masyarakat, dan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah makalah ini adalah apa
pengertian strategi promosi kesehatan, bagaimana strategi promosi kesehatan menurut WHO dan
menurut Piagam Ottawa, serta bagaimana strategi promosi kesehatan penggabungan antara
menurut WHO dan piagam Otawa.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana strategi promosi kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian strategi promosi kesehatan.
b. Untuk mengetahuai bagaimana strategi promosi kesehatan menurut
WHO.
c. Untuk mengetahui bagaimana strategi promosi kesehatan menurut
Piagam Otawa
d. Untuk mengetahui pemilihan promosi kesehatan
e. Untuk mengetahui aturan dalam memilih srategi promosi kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Laurence Green (1980) merumuskan definisi promosi kesehatan adalah segala bentuk
kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan
organisasi yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif
bagi kesehatan. Promosi kesehatan bertujuan untuk menciptakan suatu keadaan, yakni perilaku
dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. Promosi kesehatan adalah proses atau upaya
pemberdayaan masyarakat untuk dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Untuk
mencapai keadaan sehat, seseorang atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan
menyadari aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan dan merubah atau mengendalikan lingkungan
(Piagam Ottawwa, 1986).
Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara efektif dan
efisien, diperlukan cara dan pendekatan yang strategis. Cara ini sering disebut strategi´, yakni
teknik atau cara bagaimana mencapai atau mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan tersebut
secara berhasil guna dan berdaya guna.
Strategi Promosi Kesehatan menurut WHO
Berdasarkan rumusan WHO (1994) Strategi promosi kesehatan secara global ini terdiri dari 3
hal, yaitu :
1. Advokasi (Advocacy)
Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar orang lain tersebut
membantu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan. Dalam konteks promosi kesehatan,
advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu kebijakan di berbagai
sektor, dan di berbagai tingkat, sehingga para penjabat tersebut mau mendukung program
kesehatan yang kita inginkan. Dukungan dari para pejabat pembuat keputusan tersebut dapat
berupa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk undang- undang, peraturan
pemerintah, surat keputusan, surat instruksi, dan sebagainya. Kegiatan advokasi ini ada
bermacam-macam bentuk, baik secara formal maupun informal. Secara formal misalnya,
penyajian atau presentasi dan seminar tentang issu atau usulan program yang ingin
dimintakandukungan dari para pejabat yang terkait. Kegiatan advokasi secara informal misalnya
sowan kepada para pejabat yang relevan dengan program yang diusulkan, untuk secara informal
meminta dukungan, baik dalam bentuk kebijakan, atau mungkin dalam bentuk dana atau
fasilitaslain. Dari uraian dapat disimpulkan bahwa sasaran advokasi adalah para pejabat baik
eksekutif maupun legislatif, di berbagai tingkat dan sektor, yang terkait dengan masalah
kesehatan (sasaran tertier).
1. Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan, secara garis
besarnya terdapat 2 jenis, yakni:
a) Aspek preventif dan promotif, adalah pelayanan bagi kelompok masyarakat yang sehat, agar
kelompok itu tetap sehat bahkan meningkat status kesehatannya. Derajat kesehatan bersifat
dinamis, meskipun seseorang sudah dalam kondisi sehat, tetap perlu ditingkatkan dan dibina
kesehatannya. Pada dasarnya pelayanan ini dilaksanakan oleh kelompok profesi kesehatan
masyarakat.
b) Aspek kuratif dan rehabilitatif (penyembuhan dan pemulihan).
Pada aspek ini upaya promosi kesehatan mencangkup tiga kegiatan yakni:
(1) Pencegahan tingkat pertama (primary prevention)
Tujuan upaya promosi kesehatan pada kelompok ini adalah agar mereka tidak jatuh sakit
atau terkena penyakit. Sasaran pada aspek ini adalah kelompok masyarakat yang beresiko tinggi
(high risk) seperti pada kelompok ibu hamil dan menyusui, para perokok obesitas, para pekerja
seks komersial, dan sebagainya.
(2) Pencegahan Tingkat Kedua (secondary prevention)
Tujuan upaya promosi kesehatan pada kelompok ini adalah agar penderita mampu
mencegah penyakitnya menjadi lebih parah. Sasaran pada aspek ini adalah para penderita
penyakit kronis, misalnya asma, diabetes mellitus, tuberculosis, rematik, tekanan darah tinggi
dan sebagainya.
(3) Pencegahan Tingkat Ketiga (tertiary prevention)
Tujuan upaya promosi kesehatan pada kelompok ini adalah agar kesehatan penderita
segera pulih kembali. Dengan kata lain mendorong penderita yang baru sembuh dari penyakitnya
ini agar tidak menjadi cacat atau mengurangi kecacatan seminimal mungkin. Sasaran pada aspek
ini adalah kelompok pasien yang baru sembuh dari suatu penyakit.
3) Metode massa
Metode massa penyampaian informasi ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa
atau publik. Oleh karena sasaran bersifat umum dalam arti tidak membedakan golongan umur,
jenis kelamin, pekerjaan, status ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya, maka pesan
kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap
oleh massa tersebut. Pada umumnya bentuk pendekatan masa ini tidak langsung, biasanya
menggunakan media massa. Beberapa contoh dari metode ini adalah ceramah umum, pidato
melalui media massa, simulasi, dialog antara pasien dan petugas kesehatan, sinetron, tulisan
dimajalah atau koran, bill board yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster dan sebagainya.
Beberapa contoh metode pendidikan kesehatan secara massa ini, antara lain:
a) Ceramah umum (public speaking)
Pada acara-acara tertentu, misalnya pada Hari Kesehatan Nasional, Menteri Kesehatan
atau pejabat kesehatan lainnya berpidato dihadapan massa rakyat untuk menyampaikan
pesanpesan kesehatan. Safari KB juga merupakan salah satu bentuk pendekatan massa.
b) Berbincang-bincang (talk show) tentang kesehatan melalui media elektronik, baik TV maupun
radio, pada hakikatnya merupakan bentuk promosi kesehatan massa.
c) Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya tentang suatu
penyakit atau masalah kesehatan adalah juga merupakan pendekatan pendidikan kesehatan
massa.
d) Tulisan-tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk artikel maupun tanya jawab atau
konsultasi tentang kesehatan adalah merupakan bentuk pendekatan promosi kesehatan massa.
e) Bill Board, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster, dan sebagainya juga merupakan
bentuk promosi kesehatan massa.
Contoh : Bill Board Ayo ke Posyandu.
Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi indera pendengar, pada waktu proses
penyampaian bahan promosi kesehatan misalnya piringan hitam, radio, pita suara dan lain-lain.
Alat ini berguna dalam menstimulasi indera penglihatan dan pendengaran pada waktu
proses promosi kesehatan, misalnya televisi, video kaset dan lain-lain. Sebelum membuat alat-
alat peraga kita harus merencanakan dan memilih alat peraga yang paling tepat untuk digunakan
dalam promosi kesehatan. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara efektif dan
efisien, maka diperlukan cara dan pendekatan yang strategis yaitu strategi promosi kesehatan.
Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global ini terdiri dari 3 hal,
yaitu Advokasi (Advocacy), Dukungan Sosial (Social support), dan Pemberdayaan Masyarakat
(Empowerment). Di dalam piagam Ottawa dirumuskan pula strategi baru promosi kesehatan,
yang mencakup 5 butir, yaitu Kebijakan Berwawasan Kebijakan (Health Public Policy),
Lingkungan yang mendukung (Supportive Environment), Reorientasi Pelayanan Kesehatan
(Reorient Health Service), Keterampilan Individu (Personnel Skill), dan Gerakan masyarakat
(Community Action).
Dalam pemilihan srategi promosi kesehatan agar masyarakat lebih mudah untuk
mengingat dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pemilihan srategi promosi
kesehatan yaitu diantaranya Ceramah, Media Massa, Instruksi individual, Simulasi,Modifikasi
Perilaku dan Pengembangan Masyarakat. Dalam pemilihan srategi promosi
kesehatanpun ada aturan-aturan tersendiri, intinya adalah agar srategi promosi kesehatan
program-programnya semakin berkembang dan tidak salah sasaran.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita sebagai penyuluh
kesehatan dapat memahami tentang strategi promosi kesehatan dalam rangka memajukan
kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan dengan promosi
kesehatan yaitu melalui penyuluhan kesehatan atau pendidikan kesehatan kita sebagai penyuluh
kesehatan dapat menjadi bagian dari pembangunan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://prasko17.blogspot.com/2015/03/strategi-promosi-kesehatan.html....
Strategi Promosi Kesehatan
2. https://www.slideshare.net/RobbyCandraPurnama1/kul4-strategi-promosikesehatan.....
Bahan Kuliah Strategi Promosi by Candra Purnama,M.Kes Apt
3. http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/02/promosi-kesehatan-dalamkesehatan.
html...... Promosi Kesehatan dalam kesehatan asyarakat
4. Ira nurmala S.KM dkk. Ebook Promosi kesehatan. Airlangga 2018.Hal. 1-73