Anda di halaman 1dari 19

PROMOSI KESEHATAN DI TATANAN RUMAH TANGGA

Untuk Memenuhi Promosi Kesehatan

Dosen Pengampu : Endah Retnani Wismaningsih, S.KM., M.Kes

Disusun oleh :
KELOMPOK 5

1. Arrsillaufiatma Mayhimamia F. (10319005)


2. Bryan Kurniadi (10319015)
3. Devi Indriani (10319018)
4. Fatur Rahman Wibowo (10319024)
5. Fransisca Nindy Wardany (10319025)
6. Mauydhotul Anwariyah (10319034)

PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN KESEHATAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Promosi kesehatan merupakan proses pengupayaan individu maupun kelompok
terkait kesehatan demi memelihara kesehatan dirinya serta dapat meningkatkan derajat
kesehatannya. Kemudian Indonesia merumuskan arti promosi kesehatan yaitu upaya
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran bersama agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, mengembangkan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar,
serta dengan adanya dukungan kebijakan dari wilayah setempat terkait kesehatan. Kemudian
untuk pelaksanaan promosi kesehatan di tatanan rumah tangga pada kelompok kami
melakukan kuisioner terhadap kegiatan yang dilakukan di tatanan rumah tangga masing
masing apakah sudah memenuhi kriteria rumah sehat serta perilaku hidup bersih dan sehat
atau belum. Selanjutnya dengan menentukan bagaimana metode yang baik digunakan dalam
melakukan promosi kesehatan di tatanan rumah tangga. Kemudian membuat rancangan
program serta diadvokasikan ke kader atau pemangku jabatan demi melangsungkan program
promosi kesehatan. Dengan data yang diperoleh maka petugas kesehatan atau promotor
kesehatan dengan mudah menentukan materi, metode, serta program yang cocok untuk
diaplikasikan di tatanan rumah tangga.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara menentukan metode promosi kesehatan ditatanan rumah tangga?
2. Bagaimana perencanaan program promosi kesehatan ditatanan rumah tangga?
3. Bagaimana advokasi program promosi kesehatan dilakukan ditatanan rumah tangga?
TUJUAN
1. Untuk menyusun dan mengetahui metode yang paling cocok digunakan dalam
promosi kesehatan di tatanan rumah tangga.
2. Untuk merancang program promosi kesehatan yang tepat di tatanan rumah tangga
3. Untuk mengadvokasikan terkait promosi kesehatan di tatanan rumah tangga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

PENGERTIAN STRATEGI PROMKES


A. Strategi Promosi Kesehatan Menurut WHO
Berdasarkan rumusan strategi WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global terdiri
dari 3 hal, yaitu :
1. Advokasi (Advocacy)
Advokasi merupakan kegiatan yang di utamakan khususnya untuk meyakinkan orang
lain agar orang lain tersebut mampu membantu atau mendukung setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan. Dalam konteks promosi kesehatan, advokasi adalah pendekatan kepada para
pembuat keputusan atau penentu kebijakan di berbagai sektor, dan di berbagai tingkat,
sehingga para penjabat atau para pemerintah tersebut mau mendukung program kesehatan
yang di inginkan maupun yang telah diajukan. Dukungan dari para pejabat atau pemerintah
pembuat keputusan tersebut dapat berupa kebijakan-kebijakan dalam perundang- undangan,
peraturan pemerintah, surat keputusan, maupun surat instruksi. Kegiatan advokasi ini ada
bermacam-macam bentuk, baik secara formal maupun informal. Dukungan dari para pejabat
pemerintah yang terkait Kegiatan advokasi secara informal misalnya sowan atau melakukan
kunjungan atau pertemuan kepada para pejabat yang relevan dengan program yang diusulkan,
untuk secara informal meminta dukungan, baik dalam bentuk kebijakan, atau mungkin dalam
bentuk dana atau fasilitas lain. Dapat disimpulkan bahwa sasaran advokasi tersebut adalah di
tujukan utamanya kepada para pejabat pemerintah baik eksekutif maupun legislatif, dalam
berbagai tingkat maunpun sektor yang terkait dengan masalah kesehatan (sasaran tertier).

2. Dukungan Sosial (Social Support)


Strategi dukungan sosial ini adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial
yang di sasarkan melalui tokoh-tokoh masyarakat baik tokoh masyarakat formal maupun
informal. Tujuan utama kegiatan ini yaitu agar para tokoh masyarakat, sebagai jembatan
antara sektor kesehatan sebagai pelaksana program kesehatan dengan masyarakat (penerima
program) kesehatan. Dengan kegiatan mencari dukungan sosial melalui tokoh masyarakat
pada dasarnya adalah mensosialisasikan program-program kesehatan, agar masyarakat mau
dan mampu menerima dan mau berpartisipasi terhadap program-program tersebut, Oleh
sebab itu strategi ini juga dapat dikatakan sebagai upaya bina suasana, atau membina suasana
yang kondusif terhadap kesehatan. Bentuk kegiatan dukungan sosial ini di antaranya,
seminar, lokakarya, bimbingan kepada tokoh masyarakat, dan sebagainya. Dengan demikian
maka sasaran utama dukungan sosial atau bina suasana adalah para tokoh masyarakat di
berbagai tingkat (sasaran sekunder).

3. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)


Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan pada masyarakat
langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan mutu kesehatan mereka sendiri (visi promosi kesehatan).
Bentuk kegiatan pemberdayaan ini dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan, antaralain
seperti: penyuluhan kesehatan, pengorganisasian, dan pengembangan masyarakat dalam
bentuk misalnya pelatihan-pelatihan untuk kemampuan peningkatan pendapatan keluarga
(income generating skill).

B. Strategi Promosi Kesehatan Menurut Piagam Ottawa

Pada tahun 1986 menghasilkan piagam Otawa (Ottawa Charter). Di dalam piagam
Ottawa tersebut dirumuskan pula strategi baru promosi kesehatan, yang mencakup 5 butir,
yaitu:

1. Kebijakan Berwawasan Kebijakan (Health Public Policy)

Yaitu suatu strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada para penentu atau
pembuat kebijakan, agar mereka mengeluarkan kebijakan- kebijakan publik yang mendukung
atau menguntungkan bagi kesehatan. DenganDengan kata lain, agar kebijakan-kebijakan
dalam bentuk peraturan, perundangan, surat-surat keputusan dan sebagainya, selalu
berwawasan atau berorientasi kepada kesahatan public Seperti adanya peraturan atau
Perundang-undangan yang mengatur adanya analisis dampak lingkungan.Dengan kata lain,
setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pejabat publik harus memperhatikan dampaknya
terhadap lingkungan khususnya pada kesehatan masyarakat.

2. Lingkungan Yang Mendukung (Supportive Environment)

Strategi ini ditujukan kepada para pengelola tempat umum,termasuk pemerintah kota,
agar mereka menyediakan sarana-prasarana atau fasilitas yang mendukung demi terciptanya
perilaku sehat bagi masyarakat, atau sekurang-kurangnya pengunjung tempat-tempat umum
tersebut. LingkunganLingkungan yang mendukung kesehatan bagi tempat-tempat umum
lainnya seperti tersedianya tempat sampah, tersedianya tempat buang air besar atau kecil,
tersedianya air bersih, tersedianya ruangan bagi perokok dan non-perokok. Dengan kata lain,
para pengelola tempat-tempat umum harus menyediakan sarana dan prasarana untuk
mendukung perilaku sehat bagi pengunjungnya.

3. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service)

Hal ini Sudah menjadi pemahaman masyarakat pada umumnya bahwa dalam
pelayanan kesehatan itu ada 3 provider dan 3 consumer. Penyelenggara (penyedia) pelayanan
kesehatan adalah pemerintah dan swasta, dan masyarakat adalah sebagai pemakai atau
pengguna pelayanan kesehatan. Pemahaman tersebut harus diubah, harus diorientasikan lagi
bahwa masyarakat bukan sekedar pengguna atau penerima pelayanan kesehatan, tetapi
sekaligus juga sebagai penyelenggara, dalam batas-batas tertentu. Realisasi dan reorientasi
pelayanan kesehatan ini adalah para penyelenggara pelayanan kesehatan harus melibatkan
bahkan memberdayakan masyarakat agar mereka juga dapat berperan aktif bukan hanya
sebagai penerima pelayanan kesehatan,tetapi juga sekaligus sebagai penyelenggara pelayanan
kesehatan.

4. Keterampilan Individu (Personal Skill)

Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat yang terdiri dari individu, keluarga,
dan kelompok-kelompok. Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat akan terwujud apabila
kesehatan individu, keluarga dan kelompok- kelompok tersebut terwujud. Maka strategi
untuk mewujudkan keterampilan individu dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
sangat penting. Langkah awal dari peningkatan keterampilan dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka ini adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat
tentang cara-cara memelihara kesehatan, melakukan pencegahan penyakit, mengenali
penyakit, mencari solusi pengobatan kedalam fasilitas ataupun pusat pelayanan kesehatan.

5. Gerakan Masyarakat (Community Action)

Untuk mendukung perwujudan masyarakat yang mau dan mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya dalam program visi promosi kesehatan ini maka di dalam
masyarakat itu sendiri harus ada gerakan atau kegiatan-kegiatan yang berfokus juga
khususnya untuk kesehatan. Oleh karena itu, promosi kesehatan harus mendorong dan
memacu kegiatan-kegiatan di dalam bermasyarakat dalam mewujudkan lingkungan sehat
yang kondusif. perilaku yang kondusif juga perlu untuk meningkatkan mutu kesehatan
masyarakat yang mau dan mampu memelihara serta meningkatkan kesehatan mereka.

C. Pemilihan Strategi Promkes Di Tatanan Rumah Tangga

1. Advokasi (Advocacy)

Strategi advokasi ini merupakan suatu kegiatan yang ditujukan kepada pembuat
keputusan atau penentu kebijakan baik di bidang kesehatan maupun sektor lain di luar
kesehatan yang mempunyai pengaruh terhadap publik agar para pembuat keputusan
mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan kesehatan publik. Dalam
pelaksanaan kegiatan advokasi untuk tatanan rumah tangga disini penerapan kegiatan tersebut
menggunakan sosial media khususnya pada kuisioner Untuk proses pelaksanaan advokasi,
dalam hal tersebut pejabat atau pemerintah dalam berbagai sektor turut aktif membantu
pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan. Dari hasil kuisioner informan mengatakan bahwa
kegiatan proses advokasi di dapatkan hasil menjadi sebuah laporan kegitan.

2. Dukungan Sosial (Social Support)

Strategi dukungan sosial ini merupakan suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial
yang di sasarkan melalui tokoh-tokoh masyarakat baik tokoh masyarakat formal maupun
informal. Tujuan utama kegiatan ini yaitu agar para tokoh masyarakat, sebagai jembatan
antara sektor kesehatan sebagai pelaksana program kesehatan dengan masyarakat (penerima
program) kesehatan. Untuk mensosialisasikan program-program kesehatan, agar nanti
kedepanya para masyarakat mau dan mampu menerima dan mau berpartisipasi terhadap
program-program tersebut,strategi ini juga dapat dikatakan sebagai upaya bina suasana, atau
membina suasana yang kondusif terhadap kesehatan. Bentuk kegiatan dukungan sosial ini
bisa dilakukan seperti kegiatan berupa seminar kesehatan, lokakarya, bimbingan kepada
tokoh masyarakat yang mana di harapkan bisa menambah ilmu serta wawasan agar dapat di
sebar luaskan kedalam masyarakat demi mencapai kesehatan yang optimal.
3. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
Pemberdayaan merupakan strategi promosi kesehatan yang ditujukan pada
masyarakat langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan mutu kesehatan mereka sendiri (visi
promosi kesehatan). Bentuk kegiatan pemberdayaan ini dapat diwujudkan dengan berbagai
kegiatan diantaranya seperti,penyuluhan kesehatan, pengorganisasian, dan pengembangan
masyarakat manfaat yang di peroleh dalam promosi kesehatan ini diantaranya adalah
masyarakat bisa menyederhanakan koordinasi antarindividu, Meningkatkan kesejahteraan
utamanya bagi kesehatan dalam skala besar,Mampu meningkatkan dan memperbaiki
kehidupan masyarakat serta kelompok baik di bidang ekonomi maupun sosial.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Metode Promkes Di Tatanan Rumah Tangga

Berbagai macam metode dalam menyampaikan progam Kesehatan khususnya pada


progam PHBS kelompok kami menyarankan menggunakan gabungan dari metode individual
dan metode massa dikarnakan sangat cocok kegunaannya dalam penyampaian progam PHBS,
metode yang bersifat individual ini digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina
seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi contoh
penyampaian metode individual seperti bimbingan singkat kepada kepala keluarga serta
interview singkat untuk pengumpulan data. Sedangkan pada media massa dipakai untuk
mengkomunikasikan pesanpesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya
massa atau public yang bertujuan membuat kesadaran masyarakat luas agar meningkatkan
kesadaran masyarakat .

B. Perencanaan Program Promkes Di Tatanan Rumah Tangga

Perencanaan progam promosi Kesehatan seputar PHBS meliputi :

1. Sasaran, atau target utama yang dituju dalam progam ini ialah masyarakat luas serta
individu dalam rumah tangga.

2. Jadwal pelaksanaan

Tanggal : 20 April 2021


Pukul : 09:00-selesai
Tempat : Balai desa
Lainnya : Wajib memakai masker dan check suhu badan.
3. Prioritas pokok pembahasan

Prioritas dalam pembahasan yang akan disampaikan kepada masyarakat ialah hal hal
apa saja yang baik dan benar dalam melakukan upaya pemberdayaan masyarakat agar lebih
prihatin dan memperhatikan PHBS di sekitar masyarakat.

i menjalin kejasama yang erat dengan penatua desa, kepala desa, Dinas Kesehatan,
masyarakat desa, serta pihak pihak maupun sponsor lainnya.

Langkah-langkah Advokasi

4. Tujuan pembelajaran

Tujuan dalam pembelajaraan ini ialah pentingnya perilaku Kesehatan yang baik dan
benar dalam menjaga Kesehatan di rumah masing masing khususnya perilaku PHBS

5. Media

Media yang akan digunakan berupa media tatap langsung di balai desa menggunakan
protocol Kesehatan yang aman dan disiarkan live di media massa seperti
youtube,Instagram,serta media massa lainnya agar dapat dilihat oleh masyarakat luas lainnya.

C. Advokasi Program Promkes Di Tatanan Rumah Tangga

Advokasi PHBS yang akan dilaksanakan akan menjalin kemitraan penting kepada pihak yang
bersangkutan sepert

1. Sasaran :

Primer : Kepala keluarga

Sekunder : Masyarakat desa, dan tokoh desa


Tersier : Pembuat kebijakan desa

2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk
menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok
ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi
informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna
menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang
baik dan benar PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan
sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu
meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.
Advokasi tingkat pengambil keputusan

1. Ditingkat keluarga/rumah tangga, strategi ini ditujukan kepada para kepala keluarga/
bapak/suami, ibu, kakek, nenek. Tuiuannya agar para pengambil keputusan di tingkat
keluarga/rumah tangga dapat meneladani dalam berperilaku sehat. memberikan
dukungan, kemudahan, pengayoman dan bimbingan kepada anggota keluarga dan
lingkungan disekitarnya. Progam yang dilaksanakan dengan interaksi aktif pembicara
kepada masyarakat yang hadir dan menjawab pertanyaan audience yang bertanya pada
media langsung maupun pertanyaan yang ada di media massa.

2. Ditingkat petugas, strategi ini ditujukan kepada para pimpinan atau pengambil
keputusan, seperti Kepala Puskesmas, pejabat di desa , yang secara fungsional maupun
struktural pembina program kesehatan di wilayahnya. Tujuannya ialah agar para
pimpinan atau pengambil keputusan mengupayakan kebijakan, program atau peraturan
yang berorientasi sehat, seperti adanya peraturan tertulis, dukungan dana, komitmen,
termasuk memberikan keteladanan. Pada tingkat ini instansi harus dapat mengayomi
serta memberikan kebijakan dan arahan yang tepat dalam medukung kegiatan PHBS di
desa serta anggaran dalam proyek infrastruktur pendukung PHBS.

Tahap Pemantauan dan Penilaian

Pemantauan program PHBS untuk mengetahui apa saja yang telah berjalan dan
memberikan hasil maupun dampak seperti yang diharapkan,. Waktu pemantauan dapat
dilakukan secara berkala pada saat pertemuan acara berlangsung, topik bahasannya adalah
kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan dikaitkan dengan jadwal kegiatan penyuluhan
PHBS. Selanjutnya kendala-kendala yang muncul perlu dibahas dan dicari solusinya. Cara
pemantauan dapat dilaksanakan dengan melakukan kunjungan lapangan ke tiap tatanan
lalumembuat laporan kegiatan intervensi. Panilaian Penilaian dilakukan dengan
menggunakan instrumen yang sudah dirancang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
BAB IV

PEMBAHASAN KUISIONER

A. Isi Kuisioner

Pada promosi kesehatan di tatanan rumah tangga ini, kami melaksanakan penelitian
dekskriptif dengan menggunakan media kuisioner google form yang kami bagikan ke
masyarakat melalui media sosial. Pada kuisioner ini terdapat pertanyaan seputar kesehatan
ditatanan rumah tangga seperti PHBS dan penyakit yang diderita oleh anggota keluarga.
berikut adalah daftar pertanyaan yang terdapat didalam kuisioner Promosi Kesehatan Di
Tatanan Rumah Tangga dengan pilihan jawaban multiple choice dan deksripsi singkat.

Seputar PHBS Dan Penyakit Yang Pernah Diderita Anggota Keluarga

Pertanyaan Jawaban

Apakah anda pernah Pernah Belum Pernah


mendengar istilah rumah
sehat?
Apakah anda setuju Setuju Tidak Setuju
akan adanya jamban kluarga
dirumah?

Apakah sudah Ada Tidak Ada


terdapat jamban dirumah
anda?

Apakah anda
mempunyai tempat sampah
dirumah?

Apakah dirumah
anda terdapat saluran khusus
untuk air buangan?

Apakah rumah anda Ya Tidak


disapu setiap hari?

Apakah anda sudah


menerapkan 3M (menutup,
mengubur,
menguras)dirumah dalam
rangka mengurangi risiko
apenyakit Demam Berdarah
Dengue?

Apakah keluarga Penyakit Menular Penyakit Tidak


(seperti TBC, campak, Menular (seperti jantung,
anda memiliki riwayat
Typus, Tetanus, HIV, hipertensi, diabetes, kanker,
penyakit : Influenza, dll) dll)
Penyakit apa yang
pernah diderita?

Pencegahan atau
pengobatan apa yang pernah
dilakukan untuk mengatasi Deksripsi singkat

penyakit tersebut

Apakah anda setuju Setuju Tidak setuju


diadaknnya program
penyuluhan promosi
kesehatan mengenai PHBS
dan penyakit di lingkungan
rumah tangga?

Jika setuju, apakah Ya Tidak


anda bersedia untuk
menghadiri kegiatan
penyuluhan tersebut?

Apakah anda setuju Setuju Tidak setuju


diadaknnya program
penyuluhan promosi
kesehatan mengenai PHBS
dan penyakit di lingkungan
rumah tangga?

B. Sasaran Kuisioner Promosi Kesehatan Di Tatanan Rumah Tangga

Pada kuisioner ini kami berfokus pada sasaran Primer yaitu para anggota keluarga.
karena pada promosi kesehatan di tatanan rumah tangga ini, para anggota keluarga memiliki
kerentanan terhadap adanya masalah kesehatan di tatanan rumah tangga seperti masalah rumah
sehat, PHBS di tatanan rumah tangga dan penyakit yang diderita oleh anggota keluarga. rumah
sehatn dan PHBS di lingkungan rumah tangga sangat perlu dijaga, diperhatikan dan harus
dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Pelaksanaan Rumah Sehat dan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) di tatanan rumah tangga seperti anggota keluara harus mencuci tangan
dengan sabun sebelum dan sesudah makan, sediakan jamban atau toilet yang bersih dan sehat
dirumah, buang tempat sampah pada tempatnya, tidak merokok didalam rumah, berantas
jentik-jentik di dalam dan luar rumah, serta menerapkan pola hidup sehat pada semua anggota
keluarga dan masih banyak lagi. kegiatan-kegiatan positif tadi perlu dilaksanakan dengan aik
untuk menghindari kerentanan anggota keluarga terhadap serangan penyakit. selain rumah
sehat dan PHBS kesehatan ditatanan rumah tngga juga menyangkut dengan penyakit yang
pernah di derita oleh anggota keluarga, dimana hal ini untuk mengetahui riwayat penyakit
keluarga yang dapat beresiko ditularkan atau diturunkan ke anggota keluarga lainnya. maka
dari itu, dengan adanya kuisioner ini diharapkan akan mendapatkan gambaran pencegahan
melalui promosi kesehatan yang efektif untuk membantu mencegah permasalahan kesehatan di
tatanan rumah tangga.

C. Hasil Kuisioner

Dari responden yang telah mengisi kuisioner Prosi Kesehatan Di Tatanan Rumah
Tangga yang telah kami bagikan, sebagian besar adalah berumur 20 tahun keatas dengan
presentasi terbesar yaitu usia 25 tahun dan berdomisili di Jawa Timur.

a. Dari pertanyaan pertama 79,1% responden sudah pernah mendengar adanya istilah
rumah sehat.
b. Dari diagram diatas telah diketahui semua responden yang telah mengisi kuisioner telah
memiliki tempat sampah dan saluran khusus untuk pembuangan air dirumah, serta
hampir seluruh responden telah memiliki jamban dirumah.
c. Sari diagram diatas juga dapat dilihat sebagian besar responden rajin membersihkan
rumah dengancara menyapu rumah mereka setiap hari dan menerapkan 3M (menutup,
mengubur, menguras) untuk menghindari adanya jentik jentik yang dapat menimbulkan
penyakit DBD.
d. Untuk riwayat penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga, sebagian besar
keluarga responden memliki riwayat penyakit tidak menular dan presentase terbesar
terdapat pada penyakit diabetes sebanyak 14% dan posisi kedua ada penyakit hipertensi
dengan presentase sebesar 11,6%. untuk pencegahn yang pernah dilakukan oleh
responden sebagian besar menjawab rutin mengonsumsi makanaan yang bergizi, rajin
berolahraga dan rutin memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter. serta untuk pengobatan
sebagian besar responder menjawab untuk rutin mengonsumsi obat yang telah diberikan
oleh dokter dan datang ke Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
e. Dari responder yang telah megisi, seluruh responden setuju diadakannya penyuluhan
promosi kesehatan di tatanan rumah tangga mengenai PHBS dan penyakit di lingkungan
rumah tangga atau keluarga, yang dimana kegiatan penyuluhan ini juga nantinya sangat
perlu dilakukan untuk membantu masyarakat dalam melaksanakan tindakan preventif
utnuk mencegah penyakit di lingkungan keluarga mereka.

.
http://bit.ly/KuisionerPromkesRumahTangga

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian mengenai Analisis Sistem Pelaksanaan Promosi
Kesehatan pada berbagai macam metode dalam menyampaikan progam Kesehatan
khususnya pada progam PHBS kelompok kami menyarankan menggunakan gabungan dari
metode individual dan metode massa dikarnakan sangat cocok kegunaannya dalam
penyampaian progam PHBS, metode yang bersifat individual ini digunakan untuk membina
perilaku baru, atau membina seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan
perilaku atau inovasi contoh penyampaian metode individual seperti bimbingan singkat
kepada kepala keluarga serta interview singkat untuk pengumpulan data.
Prioritas dalam pembahasan yang akan disampaikan kepada masyarakat ialah hal hal apa saja
yang baik dan benar dalam melakukan upaya pemberdayaan masyarakat agar lebih prihatin
dan memperhatikan PHBS di sekitar masyarakat. Hidup Bersih dan Sehat  pada dasarnya
merupakan sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup
sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi
sebagai media berbagi informasi.

Saran
1. Lebih berkoordinasi lagi dalam melaksanakan advokasi untuk membuat kebijakan
tersendiri yang mendukung pelaksanaan promkes PHBS sesuai dengan tujuan advokasi
itu sendiri misalnya membuat SOP serta berkoordinasi dan bekerjasama dengan program
lainnya
2. Meningkatkan kegiatan promosi kesehatan program PHBS tatanan rumah tangga seperti
penyuluhan, konsultasi dan kunjungan rumah yang dilakukan dengan rutin.
3. Anjuran menjaga pola hidup sehat
4. Menjaga PHBS dan mengetahui lebih dini tentang penyakit keluarga agar dapat dicegah
dengan cepat dan tepat
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Y., Sumardiyono, Wibowo, L. B., & Hermawan, H. (2013). KOMUNIKASI


INFORMASI EDUKASI PHBS. Jawa Tengah.
Susilowati, M.Kes., D. (2016). PROMOSI KESEHATAN. Jakarta Selatan.
Notoatmodjo, S. 2010. Promosi kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo.(2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta :
Jakarta.
WHO. 2017. Shanghai Declaration on promoting health in the 2030 Agenda for Sustainable
Development. Ninth Global Conference on Health Promotion, Shanghai, 21–24 November
2016. Diadakan oleh World Health Organization. Shanghai: WHO.
International Conference on Health Promotion. 1986. Ott awa Charter for Health Promotion.
Makalah prosiding The 1st International Conference on Health Promotion yang
diselenggarakan di Ott awa. Diadakan oleh WHO Regional Offi ce for Europe. Ott awa:
WHO Regional Offi ce for Europe.

Anda mungkin juga menyukai