Anda di halaman 1dari 2

1.

Kegiatan gizi dalam penanggulangan bencana


Jika terjadi bencana, hal yang dilakukan tenaga gizi dalam rangka penanggulangan bencana
adalah :

A. Tahap Penyelamatan
Pada tahap ini petugas akan melakukan surveilans gizi dengan memperhatikan
keadaan lingkungan dan mulai menyelenggarakan dapu umum jika tersedia.
 Surveilans Gizi
1) Pendataan pengungsi
Pendataan ini berupa mendata jumlah KK, jumlah jiwa, jenis kelamin, umur,
dan kelompok rawan seperti lansia, bayi, anak-anak, balita dan wanita hamil.
Kemudian juga mendata apakah terdapat sarana air bersih yang tersedia sekitar
posko pengungsian.
2) Mengumpulkan data dasar gizi
Pengumpulan data ini berupa data antropometri berat badan, tinggi badan dan
umur dari para korban bencana tanah longsor sehingga dapat mengetahui
status gizi mereka.
3) Melakukan skrining
Berdasarkan hasil pengumpulan data sebelumnya menjadi diketahui apakah
terdapat korban yang mengalami masalah gizi sehingga dapat dilakukan
tindakan intervensi PMT baik itu PMT darurat terbatas atau PMT terapi.
 Fase I
Pada fase ini petugas belum merencanakan menu untuk para korban sehingga mereka
mendapatkan makanan yang sama. Penyelenggaraan dapur umum bila diperlukan.
Lamanya fase ini tergantung dari situasi dan kondisi dilokasi kejadian bencana yaitu
1-5 hari setelah bencana. Pada fase ini yang tilakukan adalah :
1) Memberikan makanan kepada para pengungsi agar tidak kelaparan dan dapat
mempertahankan status gizinya
2) Melakukan perhitungan bahan makanan sehingga dapat melakukan
pendistribusian bahan makanan dengan jelas
 Fase II
Pada fase ini petugas sudah menentukan rincian menu makanan sesuai dengan status
gizi masing-masing pengungsi. Pada fase ini dilakukan pemberhentian dapur umum
dan diganti dengan ransum. Lamanya fase ini 5 – 14 hari. Pada fase ini
pendistribusian bahan makanan cukup tersedia. Yang dilakukan pada fase II adalah :
1) Menghitung kebutuhan gizi
2) Mengelola penyelenggaraan makanan meliputi :
a) Tempat pengolahan
b) Sumber bahan makanan
c) Merencanakan menu makanan
d) Petugas pelaksanaan
e) Penyimpanan bahan makanan basah dan kering
f) Cara mengolah makanan
g) Cara distribusi makanan
h) Peralatan makanan dan pengolahan
i) TPS
j) Pengawasan penyelenggaraan makanan
k) Mendistribusikan makanan siap jadi

B. Tahap Tanggap Darurat


Tahap tanggap darurat dilakukan setelah tahap penyelamatan baik fase I dan fase
II. Lama taham ini tergantung dari situai dan kondisi di lokasi bencana namun
dimulai selambat-lambatnya pada hari ke 20. Pada fase ini informasi berkaitan
dengan pengungsi lebih rinci dan sudah terpenuhi. Kegiatan yang dilakukan pada
tahap ini adalah :
1) Pengumpulan data antropometri balita, ibu hamil dan menyusui.
2) Menghitung proporsi status gizi pengungsi
3) Melakukan intervensi pada pengungsi dengan diberikan PMT darurat terbatas
atau PMT terapi
2. A. Apa saja yang harus dilakukan dalam melakukan pengelolaan penyelenggaraan
makanan di dapur
Yang dilakukan dalam melakukan pengelolaan penyelenggaraan makanan di dapur
meliputi :
a. Menentukan tempat pengolahan makanan yang bebas dari berbagai jenis
pengganggu
b. Menentukan sumber bahan makanan
c. Merencanakan menu makanan yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi pengungsi
d. Mencari dan menetapkan petugas pelaksana pengolahan makanan
e. Menentukan lokasi penyimpanan bahan makananan basah dan kering
f. Menentukan cara pengolahan makanan
g. Menentukan cara mendistribusikan makanan
h. Membuat dan menentukan TPS
i. Melakukan pengawasan penyelenggaraan makanan
j. Mendistribusikan makanan siap saji

B. Prioritas masalah dalam perhitungan ransum

Anda mungkin juga menyukai