Anda di halaman 1dari 13

MK .

M PMD
_ R 6B
Kelom
1. SofiYa Sri Ayu
2. Safitri

po
3. Khofifa
4.
5.
6.
Irfa Arfiani
Nur Azizah
Nurhasni
k1
7. Gebrilla Rumim
8. per
Fanky Herian
9. to
Tri Nur Ramad
han
MONITORING
PENYELENGGARAAN
MAKANAN PADA KONDISI
DARURAT
OUTLINE….

Monitoring terhadap alur penyelenggaraan makanan dan distribusi

makanan
Monitoring terhadap penyelenggara
Makanan
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan
data dan pengukuran kemajuan atas objektif
program, memantau perubahan yang fokus
pada proses dan keluaran. Pada Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana
disebutkan pada tahap prabencana perlu sosialisasi dan pelatihan
Monitoring melibatkan perhitungan atas apa petugas seperti manajemen gizi bencana, penyusunan rencana
yang kita lakukan, monitoring melibatkan kontinjensi kegiatan gizi, konseling menyusui, konseling
pengamatan atas kualitas dari layanan yang Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), pengumpulan
kita berikan. data awal daerah rentan bencana, penyediaan bufferstock MP-
ASI, pembinaan teknis dan pendampingan kepada petugasterkait
Sedangkan Perencanaan dalam dengan manajemen gizi bencana dan berbagai kegiatan terkait
penyelenggaraan makanan darurat lainnya.
merupakan hal penting agar semua warga di
pengungsian memperoleh makanan dan
minuman yang bergizi, jumlah cukup sesuai
kebutuhan dan layak di konsumsi.
PRA BENCANA
Beberapa wilayah di Indonesia sudah dapat di
deteksi sebagai daerah rawan oleh karena
kondisi geografis, iklim, geologis dan faktor-
faktor lain seperti keragaman sosial budaya dan
politik. Contohnya ada wilayah sudah dapat
diperkirakan merupakan daerah rawan bencana
oleh karena adanya kejadian yang berulang.
Misalnya pada pemukiman yang setiap tahun
terkena banjir.
PRA BENCANA
Dalam tahap pra bencana tahapan yang perlu dilakukan
antara lain:
1. Tahap persiapan: pengumpulan data awal.

Untuk memudahkan penanganan, perlu dikumpulkan data


awal terutama tentang karakteristik penduduk setempat.
Manajemen Bencana diperlukan untuk mencegah dan
mengurangi kerugian yang timbul dari bencana yang terjadi,
baik berupa kerugian harta benda maupun materi, serta
menjamin terlaksananya bantuan yang memadai bagi
korban bencana alam, mulai dari sebelum, saat dan setelah
terjadinya bencana.
Next…
2. Persiapan Petugas

Petugas penanganan bencana perlu di berikan pelatihan


tentang manajemen gizi bencana, dan berbagai ketrampilan 2. Persiapan Warga /masyarakat setempat
konseling yang menyangkut pemberian makana pada bayi dan
anak, seperti pelatihan konseling Menyusui, Koonseling Untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi
MPASI, Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak, keadaan bencana dapat di buat poster- poster
Konseling Pementauan Pertumbuhan dan lain-lain. Di yang dipasang ditempat-tempat strategis seperti
samping petugas resmi dari pemerintah, pada saat bencana sekolah, rumah sakit, perkantoran dan tempat-
sering kali ada relawan yang turut membantu penanggulangan tempat keramaian lainnya agar dapat di pahami
bencana termasuk dalam hal pelayanan makanan. Oleh karena dan ditindak lanjuti oleh masyarakat. Gambar-
itu perlu diorganisir dengan baik agar tidak terjadi tumpang gambar berikut ini adalah contoh poster yang
tindih dalam bekerja, terutama dalam hal distribusi makanan. tujuannya membantu masyarakat untuk
mempersiapkan diri menghadapi bencana yang
dapat terjadi sewaktu- waktu.
Penyelenggara Makanan Pada situasi tanggap darurat bencana, dimasa awal di mana
pengungsi dan bahan makanan bantuan sudah mulai datang,
perlu segera melakukan perencanaan antara lain:

1. Perencanaan lokasi dapur umum dan gudang bahan makanan.


2. Mengidentifikasi jumlah dan kelompok pengungsi.
3. Menghitung kebutuhan kurang lebih untuk 3 hari bahan
Hal lain yang perlu direncanakan dalam hal
makanan untuk jumlah
penyelenggaraan makanan adalah:
pengungsi yang telah di identifikasi.
1. Perencanaan perhitungan kebutuhan ransum.
Meliputi ransum untuk orang dewasa dan
remaja, balita dan bayi.
2. Menyusun menu untuk berbagai kelompok umur
dan golongan rawan (bayi, balita, ibu
3. hamil, ibu baru melahirkan/menyusui, lansia).
4. Perencanaan pengadaan MPASI dan suplementasi
zat gizi mikro (kapsul vitamin A untuk
balita dan tablet besi untuk ibu hamil).
5. Sosialisasi pada masyarakat terutama tentang
berbagai hal terkait pemberian makanan
bayi dan anak

Gambar suasana Dapur


Next..
Dalam proses penyelenggaraan makanan situasi darurat bencana, ada beberapa hal
yang memerlukan monitoring dan tindak lanjut, yaitu:

• Penyelenggaraan makanan dan pemberian makanan perlu memperhatikan faktor kebiasaan makan
dan pola pengolahan makanan masyarakat di wilayah bencana, ketersediaan bahan pangan dan sarana
prasarana untuk penyelenggaraan makanan.
• Pengawasan atau monitoring proses pendistribusian bantuan dan pendistribusian makanan perlu
dilakukan pada komunitas sampai tingkat rumah tangga.
• Pelayanan makanan dalam situasi darurat terutama pada kelompok rentan, selain memastikan bahwa
makanan sampai pada individu yang dituju, juga perlu diawasi apakah makanan tersebut dapat
dikonsumsi dan apabila perlu dilakukan tindak lanjut untuk memastikan tercapainya tujuan dari
pemberian makanan.
• Pemahaman korban bencana tentang kebutuhan makanan dan cara memperolehnya,serta kesadaran
masyarakat tentang kewaspadaan paska bencana untuk mencegah masalah gizi yang muncul
kemudian perlu pengawasan terhadap bantuan pangan termasuk susu formula dan makanan bayi
pabrikan.
 
Pentingnya tata kelola pendistribusian bantuan pada saat kondisi
darurat, membutuhkan koordinasi dari berbagai pihak yang terlibat dan
Standar Operasional Prosedur (SOP) mekanisme pendistribusian bantuan
agar penyampaian dan penyaluran bantuan dapat terlaksana dalam waktu,
kualitas dan kuantitas yang tepat. Pihak-pihak yang terlibat antara lain
pemerintah setempat, namun juga melibatkan aparat pemerintahan lainnya Pendistribusian
Makanan.
seperti termasuk aparatur kecamatan dan aparatur desa. Selain itu,
pengelolaan bantuan pangan perlu melibatkan wakil masyarakat korban
bencana, termasuk kaum perempuan, untuk memastikan kebutuhan dasar
korban bencana terpenuhi. Kerjasama dan koordinasi antar berbagai pihak
tersebut dapat memperlancar mekanisme pendistribusian bantuan. Serta
mengambil langkah-langkah yang baik untuk mengatasi bencana yang
terjadi.
Monitoring terhadap Distribusi makanan
Dalam situasi di lokasi yang belum kondusif,
paling tidak perlu untuk memastikan
distribusi makanan yang tepat sesuai
kebutuhan sebagai berikut:

1. Secepatnya mencukupi kebutuhan kelompok


masyarakat yang rentan atau berisiko
tinggi.
2. dengan makanan yang mengandung cukup
energi, walaupun belum memenuhi syarat
gizi seimbang.
3. Segera penuhi kebutuhan harian energi dan zat
gizi lainnya sesuai gizi seimbang setiap
hari untuk mencegah terjadinya penurunan status
gizi, dan kelaparan.
4. Tetap memperhatikan keamanan pangan antara
lain dengan mendistribusikan makanan
dalam kemasan yang aman dan tepat waktu.
Situasi Pendistribusian Minuman di Lokasi Bencana
contoh standar Bantuan
Pangan untuk dibawa pulang

Setelah tahap tanggap bencana


teratasi, bantuan makanan matang
dihentikan diganti dengan bahan
makanan dan alat memasak
sederhana. Bantuan yang diberikan
dapat berupa beras, minyak, gula,
mie instan, kecap dan makanan
kalengan, berdasarkan jumlah
warga yang tercantum dalam Kartu
Keluarga (KK)
DAFTAR PUSTAKA
Amri Z,Anwar Irfany Z, Wayansari L. Manajemen Sistem Penyelenggara makanan.
Pusat Pendidikan Sumber daya manusia kesehatan. Bahan Ajar Gizi. 2019. 300p
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai