Anda di halaman 1dari 5

A.

Dukungan Pencegahan dan Penanganan Gizi saat Bencana Gunung Meletus pada
Lansia
Dukungan gizi bagi kelompok rentan seperti lansia dilakukan untuk memastikan agar
kebutuhan gizi dapat dipenuhi melalui dapur umum yang diadakan oleh
Kemensos/Dinsos dan instansi/organisasi yang memiliki intervensi dapur umum pada
situasi bencana gunung meletus. Dukungan gizi bagi pengungsi lansia dengan penderita
penyakit kronis dilakukan melalui kerjasama dengan program/sub kluster pelayanan
kesehatan untuk memastikan agar lansia dengan penyakit kronis mendapatkan asupan
gizi sesuai kebutuhannya. Alur intervensi dukungan gizi pada kelompok rentan lainya
adalah sebagai berikut:

1. Orientasi Dan Pendampingan Pemenuhan Gizi Melalui Dapur Umum pada Bencana
Gunung Meletus

Adanya dapur umum untuk menyiapkan makanan banyak untuk memenuhi


kebutuhan gizi pengungsi terutama kelompok usia rentan (lansia). Pengadaan dapur
umum merupakan tanggung jawab Kemensos/Dinsos/Tagana (Klaster Perlindungan
dan Pengungsian). Tujuannya adalah untuk menyediakan makanan sesuai kebutuhan
gizi yang higienis, aman dan dapat didistribusikan secara cepat. Berikut langkah –
langkah di bawah ini perlu dilakukan untuk memastikan pemenuhan gizi lansia
melalui dapur umum :

a. Melakukan orientasi tentang penyusunan menu dapur umum kepada


instansi terkait.
Sub klister gizi dapat bekerjasama dengan penanggung jawab dapur
umum yaitu Kemensos/Dinsos/Tagana dan BPBD serta instansi yang
terkait dengan pelaksanaan. Kerjasama yang dilakukan terkait
penyusunan menu terutama menu untuk lansia.
b. Melakukan pendampingan pelaksanaan dapur umum untuk pemenuhan
gizi pengungsi.
Setelah penyusunan menu, sub klaster gizi dan mitra memastikan agar
dapur umum dapat menyiapkan makanan yang sesuai AKG serta
memperhatikan lima kunci keamanan makanan yaitu :
 Terjaga kebersihannya (cuci tangan pakai sabun dan air mengalir,
peralatan makan sebelum digunakan disiram menggunakan air
panas);
 Pisahkan makanan mentah dan makanan yang sudah dimasak;
 Gunakan makanan segar dan masak sampai matang (daging, ayam,
telur dan ikan);
 Simpan makanan dalam suhu yang tepat sesuai dengan jenis
makanannya; dan
 Gunakan air bersih yang aman.

Selain itu, perlu memastikan agar lansia memiliki akses terhadap makanan
yang ada di dapur umum dan memperhatikan beberapa pantangan makan bagi para
pengungsi terutama lansia.

2. Memastikan asupan gizi sesuai bagi penderita penyakit kronik

Lansia dengan penyakit kronik memiliki kebutuhan asupan gizi khusus. Sub
klaster gizi dan mitra bekerjasama dengan sub pelayanan kesehatan perlu
memastikan agar penderita penyakit kronik dapat dirujuk untuk mendapatkan
layanan kesehatan dan asupan gizi yang sesuai.

3. Pengawasan bantuan bahan makanan dan minuman

Pengawasan bertujuan untuk melindungi korban bencana dan kelompok rentan


(lansia) dari resiko penyakit menular seperti diare, infeksi, keracunan dan lain
sebagainya akibat dari bahan makanan yang tidak sesuai syarat. Pengawasan bantuan
dilakukan di tempat jalur pasok bantuan bekerja sama dengan klaster logistic
(BNPB/BPBD) mencakup :

 Pemisahan tempat penyimpanan bantuan antara bahan makanan umum


dan bahan makanan khusus
 Jenis-jenis bahan makanan yang diwaspadai termasuk makanan dalam
kemasan (instan)
 Bantuan makanan produk dalam negeri dan luar negeri perlu diteliti
nomor registrasi (MD/ML), tanggal kadaluarsa, sertifikasi halal, aturan
cara penyiapan dan target penerima manfaat.

Pengawasan di pengungsian dan lokasi distribusi bantuan saat bencana gunung


meletus dilakukan dengan kerjasama antar sektor perlindungan dan pengungsian
(Dinsos/Kemensos) dan instansi atau lembaga terkait. Apabila ditemukan bantuan
yang tidak sesuai syarat, petugas harus segera melaporkan kepada coordinator sub
klaster gizi untuk diterukan kepada petugas Kesehatan/Kepala Dinkes setempat.

4. Pemantauan dan evaluasi dukungan gizi pada kelompok rentan lainnya

Pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan kemajuan dari pelaksanaan


rencana intervensi yang telah disusun untuk memberikan pertimbangan dan langkah-
langkah penyesuaian. Pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan indikator
intervensi suplementasi gizi pada tabel berikut:
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. (2020). Respon Gizi pada Masa Tanggap Darurat Bencana.
Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai