1. Kes.Gz.01.01.01 – Melakukan praktek kegizian sesuai dengan nilai-nilai dan Kode Etik
Profesi Gizi
Peran ahli gizi dalam melakukan praktik kegizian sesuai dengan nilai-nilai dan Kode Etik
Profesi Gizi, yaitu:
1) Membuat dapur umum pada saat terjadi bencana/keadaan gawat darurat.
2) Pemberian Makanan Tambahan ( PMT ), yaitu kegiatan pemberian
makanan tambahan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu, serta
bernilai gizi tinggi.
3) Pendampingan penyelenggaraan makanan sejak dari persiapan sampai pendistribusian untuk
menjamin higienitas dan sanitasinya.
4) Melakukan pengawasan mutu pangan dan keamanan pangan sehingga tidak akan menimbulkan
risiko terkena kontaminasi yang akan menimbulkan penyakit.
5) Melakukan surveilans gizi untuk memantau keadaan gizi pengungsi khususnya balita dan ibu
hamil.
6) Pelaksanaan tindak lanjut atau respon sesuai hasil surveilans gizi.
2. Kes.Gz.01.02.01 – merujuk pasien/ klien kepada professional N/D atau disiplin lain bila
di luar kemampuan/ kewenangan
Kegaitan yang dapat dilakukan diantaranya:
Triase digunakan untuk mengidentifikasi secara cepat korban yang membutuhkan
stabilisasi segera (perawatan di lapangan). Triase di lapangan ada tiga kondisi, yaitu triase di
tempat (triase satu), tiase medik (triase dua), dan triase evakuasi (triase tiga).
Pada triase evakuasi ditunjukan pada korban yang dapat dirujuk atau dipindahkan ke
Rumah Sakit yang telah siap menerima korban bencana masal. Jika pos medis lanjutan dapat
berfungsi efektif, jumlah korban dalam “status merah” atau korban yang membutuhkan
stabilisasi segera akan berkurang, dan akan dilakukan diperlukan pengelompokan korban
kembali sebelum evakuasi dilaksanakan. Tenaga ahli gizi dan tenaga medis lainnya akan
membuat keputusan korban mana yang harus dipindahkan terlebih dahulu, Rumah Sakit
tujuan, jenis kendaraan, dan pengawalan yang akan diperguanakan.
Contoh:
Di sebuah daerah terkena bencana banjir, ada seorang ibu membawa anak datang ke
ahli gizi untuk meminta bantuan terkait bantuan asupan makanan, kondisi anak tersebut
lemah dan kesadaran mulai menurun ditambah status gizinya sangat kurus. Ahli gizi sesuai
dnegan kewenangannya dapat merujuk anak tersebut kepada profesi kesehatan yang lain,
karena ketika seorang pasien tidak bisa mengkonsumsi makanan melalui oral, profesi gizi
perlu merujuk kepada profesi kesehatan yang berwewenang seperti Rumah Sakit.
15. Mengembangkan dan mengukur dampak dari pelayanan dan praktek kegizian
1. Ahli gizi dapat menilai bahan makanan atau makanan apa saja yang akan berdampak
buruk jika diberikan kepada korban bencana alam, sehingga dapat mengantisipasi
terjadinya pelayanan penyelenggaraan makanan yang salah
16. Berpartisipasi dalam perubahan organisasi , perencanaan dan proses penetapan tujuan
17. Berpartisipasi dalam bisnis atau pengembangan rencana operasional
18. Mengawasi penggumpulan dan pengolahan data keuangan praktek kegizian
1. Kegiatan yang bisa dilakukan oleh ahli gizi sesuai kompetensi ini adalah membuat
rencana anggaran keuangan untuk bahan makanan diposko pengungsian bencana alam.
2. Pengalokasian dana untuk memenuhi ketersediaan makanan balita pada kondisi darurat
bencana banjir harus direncanakan dalam penyusunan anggaran. Penghitungan besaran
jumlah anggaran yang diperlukan harus disesuai dengan jumlah balita dan harga barang
di pasaran.
Kes.Gz.01.19.01
Melakukan fungsi pemasaran
Ahli gizi mampu memberikan masukan tentang pemasaran produk gizi yang dibutuhkan
dan akan diberikan pada keadaan bencana kepada Mitra kerja. Ahli gizi melakukan
pengkajian dan memilih produk gizi yang sekiranya diperlukan dan tidak diperlukan
masyarakat dalam keadaan darurat.
Kes.Gz.01.20.01
Berpartisipasi dalam pendayagunaan sumber daya manusia
Ahli gizi mampu melakukan Penanggulangan masalah gizi dalam keadaan darurat.
Melakukan surveilans terhadap masalah gizi. Bertugas sebagai konselor gizi atau melakukan
konseling gizi. Dan mampu melakukan tata laksana gizi buruk.
Kes.Gz.02.21.01
Berpartisipasi dalam pengelolaan sarana fisik termasuk pemilihan peralatan dan
merancang/merancang ulang unit-unit kerja
Ahli gizi mampu mengelola sarana dan prasarana guna memaksimalkan fungsi dari setiap
peralatan yang ada. Selain itu, ahli gizi memiliki wewenang untuk memilih peralatan yang
dibutuhkan pada keadaan bencana untuk memfasilitasi pengadaan makananan serta
merancang unit-unit kerja seperti menilai dan mengusulkan tata letak dapur umum serta
melakukan penyusunan rencana kerja.
Kes.Gz.01.22.01
Mengawasi SDM, keuangan, fisik, materi dan pelayanan secara terpadu
Ahli gizi melakukan pelayanan secara terpadu dalam pemenuhan gizi saat bencana
meliputi pengawasan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai tujuan utama dalam pemenuhan
gizi, melakukan perencanaan keuangan untuk mendapatkan bahan makanan, melakukan
perencanaan menu sesuai dengan bahan makanan yang ada secara terbatas tetapi tetap
memenuhi gizi masyarakat, serta melalukan pengolahan bahan makanan tersebut sehingga
menjadi makanan yang siap diberikan kepada korban bencana.
Kes.Gz.01.23.01
Mengawasi produksi makanan yang sesuai dengan pedoman gizi, biaya dan daya
terima klien
Ahli gizi melakukan pengawasan dalam memproduksi makanan pada saat bencana di
dapur umum darurat sesuai dengan pedoman gizi yang ada, serta disesuaikan dengan biaya
yang ada. Serta menerima segala bentuk bantuan berupa makanan baik makanan instant
maupun makanan basah dari donatur . lalu memilih dan mengawasi makanan apa yang layak
dikonsumsi untuk menyelamatkan korban (mempertahankan status gizi) dan tidak
memperburuk status gizi pengungsi.
Kes.Gz.01.24.01
Mengawasi pengembangan dan atau modifikasi resep/ formula
Ahli gizi melakukan pengawasan dalam proses pengembangan atau modifikasi formula
dengan memperhatikan standar resep, standar menu, keamanan, cita rasa, dan gizi pangan
sehingga formula yang dihasilkan aman, bermutu, dan layak untuk dikonsumsi.
Ahli gizi melakukan pengawasan terhadap semua bahan yang digunakan, bahan harus bersih,
bermutu baik, aman, memenuhi persyaratan mutu yang baku seperti warna, rasa dan bau, serta
memanfaatkan sumber daya lokal.
No Kode Judul Unit Kompetensi
25 Kes.Gz.02.25.01 Mengawasi penerjemahan kebutuhan gizi menjadi menu makanan
untuk kelompok sasaran
Kompetensi 42. Melakukan pelayanan gizi pada berbagai kelompok masyarakat sesuai
dengan budaya, agama dalam daur kehidupan.
Kontribusi yang dapat dilakukan Ahli Gizi :
- Menganalisa pola atau kebiasaan makan masyarakat di daerah tempat terjadinya bencana.
- Memilih alternatif pemberian intervensi yang sesuai dengan budaya dan agama yang dianut
oleh masyarakat di daerah tersebut.
- Merencanakan pelayanan gizi pada kelompok masyarakat sesuai dengan alternatif pilihan
yang dipilih.
- Melakukan monitoring terjadap pelayanan yang terlah dilakukan, apabila masih ada yang
belum sesuai, lakukan evaluasi dan perbaikan pada sektor yang masih kurang.
- Mengadakan penyelenggaraan dapur umum bekerja sama dengan pemangku kepentingan
setempat sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.