Anda di halaman 1dari 63

STUDI KASUS ANEMI PADA IBU HAMIL DENGAN

PENDEKATAN NUTRITION CARE PROCESS (NCP)


DI WILAYAH PUSKESMAS SALEWANGENG
KABUPATEN WAJO

DISUSUN

ANDI ASMAUL HUSNA


PO.71.3.231.16.1.001

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI
MAKASSAR
2019
Tugas Akhir

STUDI KASUS ANEMI PADA IBU HAMIL DENGAN


PENDEKATAN NUTRITION CARE PROCESS (NCP)
DI WILAYAH PUSKESMAS SALEWANGENG
KABUPATEN WAJO

DISUSUN

ANDI ASMAUL HUSNA


PO.71.3.2321.16.1.001

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma
III Gizi Tahun Akademik 2018/2019

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI
MAKASSAR
2019

i
RINGKASAN

ANDI ASMAUL HUSNA “Studi Kasus Anemi Pada Ibu Hamil Dengan
Pendekatan Nutrition Care Process (NCP) di wilayah Puskesmas
Salewangeng Kabupaten Wajo”. (dibimbing oleh Asmaruddin Fakhri dan
Dr.Rudy Hartono)

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar


hemoglobin (Hb) < 11 gr% pada trimester I dan III sedangkan pada
trimester II kadar hemoglobin < 10,5 gr%. Wanita hamil sangat rentan
terjadi anemia defisiensi besi karena pada kehamilan kebutuhan oksigen
lebih tinggi sehingga memicu produksi eritropoietin. Akibatnya, volume
plasma bertambah dan sel darah merah (eritrosit) meningkat. Namun
peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika
dibandingkan dengan peningkataran eritrosit sehingga menyebabkan
terjadinya penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb).
Penelitian ini bertujuan mengetahui asupan dan status gizi ibu
hamil setelah menjalani Nutrition Care Process di wilayah Puskesmas
Salewangeng Kabupaten Wajo.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan studi kasus tentang anemi pada ibu hamil dengan pendekatan
Nutrition Care Process (NCP). Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas Salewangeng Kota Sengkang Kabupateng Wajo pada bulan
Mei 2019. Sampel penelitian adalah ibu hamil anemia berjumlah 2 orang.
Data asupan zat gizi dikumpulkan dengan metode Food Recall 24 jam
diolah secara manual menggunakan DKBM kemudian dimasukkan ke
dalam Microsoft Excel.
Hasil penelitian diperoleh status gizi kedua sampel yaitu status gizi
baik dengan keadaan anemia, asupan kurang serta kekeliruan pola
makan.
Disarankan kepada ibu hamil serta keluarga agar dapat
menerapkan intervensi gizi yang telah diberikan selama proses asuhan
gizi berupa pemberian diet TKTP dengan memperhatikan kandungan zat
besi (Fe) didalamnya sehingga dapat meningkatkan kadar hemoglobin
dan mengurangi kejadian anemia sebelum memasuki proses persalinan.

Kata kunci :Asuhan Gizi, Ibu Hamil Anemia, Proses Asuhan Gizi
Terstandar
Daftar pustaka : 25 (2000-2018)
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat

rahmat dan karuniahNya sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas

Akhir yang berjudul “Studi Kasus Anemi Pada Ibu Hamil Dengan

Pendekatan Nutrition Care Proccess (NCP) Di Wilayah Puskesmas

Salewangeng Kab. Wajo”. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr.Ir.H. Agustian Ipa, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Makassar.

2. Dr. Nadimin SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik

Kesehatan Kemenkes Makassar.

3. Suriani Rauf, S.SiT, M.Si selaku ketua prodi Diploma III Jurusan

Gizi Politeknik Kemenkes Makassar.

4. Asmaruddin Pakhri, SKM, M.Si dan Dr. Rudy Hartono, SKM, M.Kes

masing-masing sebagai Pembimbing Utama dan Pembimbing

Pendamping yang telah banyak membantu dalam penyelesaian karya

tulis ini.

5. Dr. Hendrayati, DCN, M.Kes sebagai penguji yang telah memberikan

saran untuk perbaikan tugas akhir ini.


6. Seluruh staf dosen dan staf administrasi Jurusan Gizi Poltekkes

Kemenkes Makassar yang telah memberikan bantuan moril bagi

penulis, baik dalam proses pendidikan maupun dalam penyusunan

karya tulis ini.

7. Teman-teman dan sahabat yang telah menemaniku dalam suka maupun

duka, yang memberi cinta dan kebahagiaan hidup yang tidak bisa

penulis ungkapkan dengan kata-kata.

Teristimewa dari lubuk hati yang dalam, penulis menghaturkan

terima kasih kepada keluargaku khususnya Ibu tercinta atas segala doa

dan pengorbanan yang diberikan, baik moril maupun materil. Penulis

menyadari sepenuhnya bahwa Tugas akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu penulis tetap mengharapkan kritikan dan

saran yang sifat membangun demi perbaikan proposal ini. Akhir kata

penulis harapkan semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua

dan senantiasa mendapatkan berkat dan rahmat dari Allah SWT.

Makassar, Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii

RINGKASAN................................................................................................iii

KATA PENGANTAR....................................................................................iv

DAFTAR ISI.................................................................................................vi

DAFTAR TABEL........................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..............................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................3

C. Tujuan Penelitian..........................................................................4

D. Manfaat Penelitian........................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Anemia Pada Ibu Hamil...................................6

B. Tinjauan Tentang Asupan Pada Ibu Hamil.................................11

C. Tinjauan Tentang Asuhan Gizi Pada Ibu Hamil..........................15


BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran..........................................................................21

B. Kerangka Konsep Penelitian.......................................................22

C. Definisi Operasional....................................................................22

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian...........................................................................28

B. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................28

C. Kasus..........................................................................................28

D. Cara Pengumpulan Data............................................................29

E. Pengolahan dan Analisis Data....................................................33

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil............................................................................................35

B. Pembahasan..............................................................................32

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................49
B. Saran..........................................................................................50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 01 Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil...............................................7

Tabel 02 Tambahan Energi dan Zat Gizi Selama Kehamilan...................14

Tabel 03. Asuhan Gizi Kasus 1..................................................................34

Tabel 04. Peningkatan Asupan Kasus 1....................................................34

Tabel 05. Peningkatan Berat Badan Kasus 1............................................49

Tabel 06. Peningkatan Hb Kasus 1............................................................40

Tabel 07. Asuhan Gizi Kasus 2..................................................................41

Tabel 08. Peningkatan Asupan Kasus 2....................................................45

Tabel 09. Peningkatan Berat Badan Kasus 2............................................45

Tabel 10 Peningkatan Hb Kasus 2.............................................................46


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar

hemoglobin (Hb) <12 gr% pada trimester I dan III sedangkan pada

trimester III kadar hemoglobin <10,5 gr%. Anemia kehamilan di sebut

“potential danger to mother and child” (potensi membahayakan ibu

dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatiaan serius dari

semua pihak yang terkait dalam bidang kesehatan ( Bobak, 2005:

Manuaba, 2010).

Penyebab anemia pada ibu hamil adalah kekurangan zat gizi

besi dalam tubuh. Anemia defisiensi zat besi merupakan anemia yang

disebabkan oleh kurangnya zat besi, asam folat dan vitamin B12 di

karenakan asupan yang tidak adekuat atau ketersediaan zat besi

yang rendah ( Alleyne,Horne & Miller, 2008 : Brown, 2010).

Wanita hamil sangat rentan terjadi anemia defisiensi besi

karena pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga

memicu peningkatan produksi eriptropoietin. Akibatnya, volume

plasma bertambah dan sel darah merah (eritrosit) meningkat. Namun

peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar

jika dibandingkan peningkatan eritrosit sehingga penurunan

konsentrasi hemoglobin (Hb) akibat hemodilusi (Cunninggham et al,

2013; Winkjosatro, 2009).

1
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi

pertumbuhan jani yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal

pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan

melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal.

Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada

keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil (Ganda, 2011).

Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) merupakan metode

pemecahan masalah yang sistematis, yang mana dietisien

menggunakan cara berfikir kritisnya dalam membuat keputusan untuk

menangani berbagai masalah yang berkaitan dengan gizi sehingga

dapat memberikan asuhan gizi yang efektif dan berkualitas tinggi

(Sumaparadja, 2011).

Pentingnya asuhan gizi pada ibu hamil anemia karena dapat

membantu dalam menangani anemia karena kekurangan zat gizi besi

dan mengembalikkan status gizi normal dengan cara mengintervensi

gizi melalui edukasi dari konseling gizi yang efektif, pemberian dietetic

yang sesuai untuk sampel. Melalui proses asuhan gizi terstandar

secara berurutan dimulai dari langkah assessment, diagnosis,

intervensi dan monitoring dan evaluasi gizi (Kemenkes RI, 2014).

Angka Kematian Ibu (AKI) maternal di Kota Makassar

mengalami fluktuasi selama 3 tahun terakhir yaitu pada tahun 2013

meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 16,27 per 100.000

kelahiran hidup (AKI : 16,27/100.000 KH) dibanding tahun 2012 yaitu


sebesar 8,32 per 100.000 kelahiran hidup (AKI : 8,32/100.000 KH).

Tahun 2011 sebesar 11,48 per 100.000 kelahiran hidup (AKI :

11,48/100.000 KH) (Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2013).

Tercatat 91.020 (87,29%) ibu hamil yang menderita anemia dari

104.271 ibu hamil yang memeriksakan diri, diklasifikasikan menjadi

tiga kategori yaitu anemia ringan 45.510 (50%), anemia sedang

42.043 (46,19%) dan anemia berat 3,467 (3,81%) (Dinkes Provinsi

Sulawesi Selatan, 2010).

Pengetahuan ibu tentang bahaya kehamilan seperti anemia

dan asupan selama kehamilan belum menggembirakan, hanya sekitar

50% ibu hamil yang mendapat penjelasan tanda bahaya selama

pemeriksaan kehamilannya. hal-hal yang membahayakan pada ibu

hamil erat hubungannya dengan mortalitas maternal dan perinatal

sehingga dianggap penting. maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang studi kasus anemia pada ibu hamil dengan

pendekatan Nutrition Care Process di Puskesmas Salewangeng

Kabupaten Wajo.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka yang menjadi

rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana asupan dan

status gizi ibu hamil anemia setelah menjalani Nutrition Care

Process di wilayah Puskesmas Salewangeng Sengkang Kabupaten

Wajo.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

asupan dan status gizi ibu hamil anemia setelah menjalani

Nutrition Care Process di wilayah Puskesmas Salewangeng

Kabupaten Wajo.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan assessment gizi pada ibu hamil anemi di

Puskesmas Salewangeng Kabupaten Wajo.

b. Menentukan diagnosis gizi pada ibu hamil anemi di

Puskesmas Salewangeng Kabupaten Wajo.

c. Melakukan intervensi gizi pada ibu hamil anemi di

Puskesmas Salewangeng Kabupaten Wajo.

d. Melakukan monitoring dan evaluasi asupan dan status gizi

ibu hamil anemi di Puskesmas Salewangeng Kabupaten

Wajo.
D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam

mengaplikasikan ilmu tentang pemberian Nutriton Care Process

pada ibu hamil anemia.

2. Bagi Peneliti Lain

Memberikan informasi dan sebagai acuan dasar untuk penelitian

selanjutnya.

3. Bagi Masyarakat

Manfaat penelitian bagi masyarakat adalah memberikan

infrormasi kepada masyarakat mengenai asuhan gizi pada ibu

hamil anemia serta pentingnya mengonsumsi tablet tambah darah

dalam kehamilan.
BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variabel

Anemia pada ibu hamil dapat dipengaruhi berbagai faktor yaitu

asupan zat gizi besi, asupan asam folat, pola konsumsi, kebiasaan

makan dan tingkat ekonomi. Secara psikologis ibu hamil rawan terkena

anemia. Anemia yang paling sering atau umum dan juga merupakan

masalah di Indonesia adalah kekurangan zat besi yang dapat

menimbulkan gangguan/hambatan perumbuhan baik sel tubuh maupun

sel otak pada janin yang dikandungnya, sehingga dapa menimbulkan

keguguran, wanita hamil dikatakan anemia bila kadar Hb <11 gr/dl.

Asuhan gizi atau biasa juga disebut Nutrition Care Process (NCP)

merupakan metode pemecahan masalah yang sistematis

menggunakan cara berfikir kritis dalam membuat keputusan untuk

menangani berbagai masalah yang berkaitan dengan gizi dilaksanakan

secara berurutan mulai dari langkah assessment, diagnose, intervensi,

monitoring dan evalausi gizi (ADIME). Tujuan pemberian asuhan gizi

adalah mengembalikan pada status gizi baik dengan mengintervensi

berbagai faktor penyebab (Kemenkes RI, 2014).

1
B. Kerangka Konsep

ASSESMENT GIZI

DIAGNOSA GIZI
NCP PADA IBU HAMIL ANEMI

INTERVENSI GIZI

MONITORING DAN EVALUASI GIZI

C. Definisi Operasional

NUTRITION CARE PROCESS (NCP)

1. Assesment Gizi

a. Tujuan :

Mengidetifikasi problem gizi dan faktor penyebab

melalui pengumpulan, verifikasi dan interpretasi data

secara sistematis,

b. Langkah assessment gizi :

1) Kumpulkan dan pilih data yang merupakan

faktor yang dapat mempengaruhi status gizi

dan kesehatan.
2) Kelompokan data berdasarkan kategori

assessment gizi.

3) Data diinterpretasi dengan membandingkan

terhadap kriteria atau standar yang sesuai

untuk mengetahui terjadinya penyimpangan.

c. Jenis data assessment gizi :

1) Riwayat gizi

Pengumpulan data riwayat gizi dilakukan

dengan cara interview, termasuk interview

khusus seperti recall makanan 24 jam.

2) Antropometri

Pengukuran tinggi badan, berat badan, dan

indeks massa tubuh.

3) Data laboratorium/Biokimia

Profil anemia gizi.

4) Pemeriksaan fisik/klinis terkait gizi

Evaluasi system tubuh, kemampuan

menghisap, menelan, bernafas serta nafsu

makan.

5) Riwayat Klien

Informasi saat ini dan masa lalu mengenai

riwayat personal, medis, keluarga dan social.

Data riwayat klien tidak dapat dijadikan tanda


dan gejala problem gizi dalam pernyataan

PES, karena merupakan kondisi yang tidak

berubah dengan adanya intervensi gizi.

2. Diagnosis Gizi

Diagnosis gizi berbeda dengan diagnosis medis dan sangat

spesifik. Diagnosis gizi bersifat sementara sesuai dengan

respon pasien dan merupakan masalah gizi spesifik yang

menjadi tanggung jawab dietisien untuk menanganinya.

a. Tujuan :

Mengidentifikasi adanya problem gizi, faktor

penyebab yang mendasarinya, dan menjelaskan

tanda dan gejala yang melandasi adanya problem.

b. Cara penentuan diagnosis gizi :

1) Lakukan integrasi dan analisa data

assessment dan tentukan indikator asuhan

gizi.

2) Tentukan domain dan problem/masalah gizi

berdasarkan indikator asuhan gizi (tanda dan

gejala).

3) Tentukan etiologi (penyebab problem).

4) Tulis pernyataan diagnosis gizi dengan format

PES (Problem-Etiologi-Symptoms).

c. Domain diagnosis gizi :


1) Domain asupan

Berbagai problem aktual yang berkaitan

dengan asupan energi, za gizi, cairan atau zat

bioakif, melalui diet oral atau dukungan gizi

(gizi enteral dan parental).

2) Domain klinis

Berbagai problem gizi yang terkait dengan

kondisi medis atau fisik.

3) Domain perilaku-lingkungan

Berbagai problem gizi yang terkait dengan

sikap/keyakinan, lingkungan fisik,

pengetahuan, akses ke makanan, air minum,

atau persediaan makanan

3. Intervensi Gizi

Intervensi gizi adalah suatu tindakan yang terencana yang

ditujukan untuk merubah perilaku gizi, kondisi lingkungan,

atau aspek status kesehatan individu.

a. Tujuan :

Mengatasi masalah gizi yang teridentifikasi melalui

perencanaan dan penerapannya terkait perilaku,

kondisi lingkungan atau status kesehatan individu,

kelompok atau masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan gizi klien.


b. Komponen intervensi gizi

Intervensi gizi terdiri dari 2 (dua) komponen yang

saling berkaitan yaitu perencanaan dan implementasi.

c. Kategori intervensi gizi

Kategori intervensi gizi dikelompokkan dalam 4

(empat) kategori, sebagai berikut :

1) Pemberian makanan/diet

2) Edukasi

3) Konseling

4) Koordinasi asuhan gizi

4. Monitoring dan Evaluasi Gizi

a. Tujuan :

Mengetahui tingkat kemajuan pasien dan apakah

tujuan atau hasil yang dharapkan telah dicapai. Hasil

asuhan gizi sebaiknya menunjukkan adanaya

perubahan perilaku dan status gizi yang lebih baik.

b. Cara monitoring dan evaluasi

1) Monitor perkembangan pasien/klien

2) Mengukur hasil dari indikator asuhan gizi

3) Evaluasi dampak dari keseluruhan intervensi

terhadap hasil kesehatan pasien secara

menyeluruh.
c. Objek yang dimonitor

Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi dipilih

indikator asuhan gizi. Indikator yang dimonitor sama

dengan indikator pada assessment gizi, kecuali

riwayat personal (Adisty Cynthia Anggraini, S.Gz.

2012. Nutrional Care Process. Yogyakarta. Graha

Ilmu).
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan

pendekatan studi kasus tentang anemi pada ibu hamil dengan

pendekatan Nutrition Care Process (NCP).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di wilayah Puskesmas

Salewangeng Kabupaten Wajo.

2. Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Juni 2019.

C. Kasus

Kasus yang dijadikan sampel penelitian ini adalah ibu hamil

anemia sebanyak 2 orang dengan kriteria sebagai berikut :

1. Merupakan ibu hamil yang pernah berkunjung atau melakukan

pemeriksaan di Puskesmas Salewangeng.

2. Bersedia menjadi sampel.

3. Tidak sakit.

1
D. Pengumpulan Data

1. Assesment

a. Pengukuran Antropometri

Pengukuran antropomeri yang akan dilakukan yaitu :

1) Berat badan

Pengukuran berat badan dengan menggunakan alat

timbangan injak digital. Langkah-langkah pengukuran berat

badan dengan timbangan injak digital, sebagai berikut :

a) Letakkan alat ukur (timbangan digital) pada permukaan

yang rata, keras dan pada tempat yang terang untuk

memudahkan pembacaan hasil pengukuran.

b) Periksa apakah baterai timbangan masih berfungsi baik,

dengan cara diinjak. Jika pada layar petunjuk terbaca

angka 00 artinya baterai masih berfungsi baik, tetapi jika

terbaca “ERROR” atau “BATT” berarti baterai harus

diganti.

c) Pengukur berdiri disamping kanan depan timbangan,

meminta klien/sampel untuk melepaskan sepatu/alas

kaki, jaket dan atau pakaian yang dapat mempengaruhi

hasil pengukuran.

d) Nyalakan timbangan dengan menginjak timbangan dan

tunggu angka menunjukkan 00.


e) Persilahkan klien/sampel naik keatas timbangan tepat

dibagian tengah tempat injakan. Atur posisi agar berdiri

tegak lurus dengan mata menghadap kedepan dan tidak

bergerak-gerak.

f) Pastikan klien/sampel tidak menyentuh dan atau

tersentuh sebelum pembacaan hasil penimbangan.

g) Baca hasil penimbangan setelah angka tidak berubah

atau OK pada layar dan kemudian catat dengan teliti.

h) Persilahkan klien untuk turun dari timbangan.

i) Ucapkan terima kasih kepada klien/sampel, dan

sampaikan bahwa pengukuran telah selesai.

2) Tinggi badan

Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan alat pengukur

tinggi mikrotoa (microtoice) yang mempunyai ketelitian 0,1

cm. sebelum dilakukan pengukuran pastikan sepatu/alas

kaki dan hiasan rambut sudah dilepaskan.

Langkah-langkah pengukuran tinggi badan, sebagai berikut :

a) Persiapan menggunakan mikrotoice

1) Letakkan mikrotoice di lantai yang rata dan menempel

pada dinding yang rata dan tegak lurus.

2) Tarik pita meteran tegak lurus ke atas sampai angka

pada jendela baca menunjukkan angka nol.


3) Paku/tempelkan ujung pita meteran pada dinding.

4) Geser kepala mikrotoice ke atas.

b) Cara mengukur tinggi badan dengan mikrotoice

1) Pastikan sepatu/alas kaki, kaos kaki atau yang dapat

menggangu pengukuran sudah dilepaskan.

2) Posisikan klien/sampel berdiri tegak lurus di bawah

mikrotoice membelakangi dinding.

3) Posisikan kepala klien/sampel berada di bawah alat

geser mikrotoice, pandangan lurus ke depan.

4) Posisikan klien/sampel tegak bebas, bagian belakang

kepala, tulang belikat, pantat, betis dan tumit

menempel ke dinding.

5) Posisikan kedua lutut dan tumit rapat.

6) Pastikan posisi kepala sudah benar dengan mengecek

garis Frankfort (lubang telinga dan sudut mata sejajar).

7) Tarik kepala mikrotoice sampai puncak kepala

klien/sampel (kepala mikrotoice menempel di dinding).

8) Baca angka pada jendela baca dan mata pembaca

harus sejajar dengan garis merah.

9) Angka yang dibaca adalah yang berada pada garis

merah dari angka kecil kearah angka besar.

10)Catat hasil pengukuran tinggi badan.

(Mustamin dkk, 2016).


b. Pengukuran Biokimia

Data biokimia diperoleh dengan melihat buku atau catatan

rekam medik.

c. Pemeriksaan Fisik/Klinis

Data fisik/klinis diperoleh melalui wawancara kepada

klien/sampel dan melihat secara langsung keadaan seperti

kondisi fisik dan nafsu makan.

d. Konsumsi makanan

Data konsumsi makanan diperoleh melalui wawancara langsung

dengan sampel menggunakan food recall 24 jam dan

menanyakan riwayat makan, kebiasaan makan, pantangan

makanan.

2. Diagnosa Gizi

Cara penentuan diagnosis gizi

a. Melakukan integrasi dan analisa data assessment dan tentukan

indikator asuhan gizi.

b. Menentukan domain dan problem/masalah gizi berdasarkan

indikator asuhan gizi (tanda dan gejala).

c. Menentukan etiologi (penyebab problem).

d. Menulis pernyataan diagnosis gizi dengan format PES

(Problem-Etiologi-Sympthoms).
3. Intervensi Gizi

Kategori intervensi gizi yaitu

a. Memberikan edukasi gizi kepada klien/sampel mengenai

pengetahuan pemberian makan untuk ibu hamil anemia.

b. Memberikan konseling gizi kepada klien/sampel mengenai

diet yang diberikan.

c. Pemberian makanan tambahan berupan biskuit ibu hamil.

4. Monitoring dan Evaluasi

a. Status gizi

Dilakukan selama 2 kali dalam waktu 1 minggu yaitu pada

awal pengamatan dan pada akhir pengamatan.

b. Asupan

Dilakukan selama 3 kali dalam waktu 1 minggu yaitu pada

awal pengamatan, pertengahan pengamatan dan pada akhir

pengamatan.

E. Pengolahan dan analisis data

1. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan dengan menghitung asupan zat gizi

yang terdiri dari energy, protein, lemak dan karbohidrat

menggunakan microsoft excel dengan cara manual atau memakai

DKBM, kemudian dibandingkan dengan kebutuhan individu yang

diperoleh dari perhitungan kebutuhan


2. Analisis data

Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara

membandingkan hasil-hasil yang diperoleh dengan standar atau

hasil-hasil penelitian lain disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini menunjukkan hasil sebanyak 2 ibu hamil


anemia yang mempunyai Hb <11 gr/dl atau dalam keadaaan anemia
menjadi kasus penelitian, adapun hasil dari penelitian ini yaitu :
1. Kasus 1

a. Identitas Responden:

Nama responden : Ny.F


Umur : 32 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan

Berat Badan Sebelum Hamil : 47 kg

Berat Badan Sekarang : 58 kg

LILA : 25 cm

Tinggi Badan : 153 cm

Kadar Hb : 10,5 gr/dl (anemia ringan)

Usia Kehamilan : Memasuki 9 bulan

Pendidikan : S1

Pekerjaan : IRT

Agama : Islam

1
b. Catatan Asuhan Gizi

Tabel 03
Asuhan Gizi kasus 1
KATEGORI DATA ASSESMENT KESIMPULAN
DATA
BB Sebelum Hamil : 47 kg
Status gizi
ANTROPOMETRI BB Awal intervensi : 58 kg
Tinggi Badan : 153 cm baik
LILA : 25 cm
BIOKIMIA/ Anemia
Hemoglobin : 10,5 gr/dl
LABORATORIUM tingkat ringan
FISIK/ Keadaan umum : baik Baik
KLINIS
RIWAYAT a. Riwayat Gizi Dahulu
GIZI  Frekuensi makan 2x/sehari
 Makanan pokok berupa nasi
 Lauk hewani 2x/sehari berupa ikan
 Lauk nabati 1-2x/sehari
 Sayuran tiap makan seperti bayam, Pola makan
labu kuning, labu siam
 Tidak ada makanan pantangan salah.
Dan alergi makan

b. Riwayat Gizi Sekarang


 Frekuensi makan utama 2x/sehari
(tidak sarapan pagi)
 Nafsu makan baik
Asupan

makan kurang
E P L KH
1161,6 188,6
Asupan 43,9 gr 23,1 gr
Kkal gr

2.192,2872 71,55 48,71 367,25


Kebutuhan
kkal g g G

% KEB 53% 61,4% 47,5% 51,3%

RIWAYAT Responden bertempat tinggal dijalan jl.jambu


PERSONAL sengkang. Pekerjaan IRT. Kehamilan
tersebut merupakan kehamilan anak pertama.
DIAGNOSA GIZI

 NI-2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan dengan


kondisi responden (hamil trimester 3) ditandai dengan hasil recall asupan
<80% E= 1161,6 kkal (53%), P=43,9 g (61,4%), L=23,1 g (47,5%) dan
KH=188,6 g (51,3%)
 NI-5.10.1 Kekurangan intake mineral (Fe) berkaitan dengan peningkatan
kebutuhan zat gizi disebebkan kondisi responden ditandai dengan Hb<11
gr/dl yaitu 10,5 gr/dl.
 NB- 2.3 Ketidakmampuan atau ketidakinginan dalam mengatur diri
sendiri berkaitan dengan kebiasaan tidak sarapan pagi ditandai dengan
frekuensi makan 2x/sehari
RENCANA INTERVENSI GIZI

Perhitungan Kebutuhan Gizi

BBI = 47,7 kg
BEE = 655 + (9,6 x BBI) + (1,7 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 47,7) + (1,7 x 153)–(4,7 x 32)
= 655 + 457,92 + 260,1 – 150,4
= 1.222,62 kalori
TEE = BEE x FA x FS
= 1.222,62 x 1,3 x 1,2
= 1.907,872 kkal
ENERGI = 1.907,872 + 286 = 2.192,2872 kkal
PROTEIN = BBI x 1,5
= 47,7 x 1,5 = 71,55 gr

% Protein = x 4 = 13%

LEMAK =
= 48,71 gr

KARBOHIDRAT =
= 367,25 gr
Jenis Diet : Diet TKTP + Fe
Tujuan Diet :
- Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat akibat
kehamilan
- Mempertahankan berat badan normal
Syarat diet :
- Energi diberikan tinggi, yaitu 2.192,2872 kkal dengan memperhitungkan
faktor stress dan faktor aktifitas
- Protein diberikan tinggi 1,5 gr/kg BB
- Lemak diberikan 20% dari kebutuhan energi total
- Karbohidrat diberikan sisa dari kebutuhan energi total
- Fe diberikan 39 mg/hari berdasarkan AKG
Bentuk Makanan : Makanan keluarga.

RENCANA MONITORING DAN EVALUASI


INTERVENSI GIZI

1. Asupan energi total


2. Asupan protein total
Diberikan diet TKTP + Fe 3. Asupan lemak total
4. Asupan karbohidrat total
5. Asupan Fe total
6. Kadar Hb intervensi akhir
KONSELING GIZI

Diberikan diet TKTP, Makanan yang tinggi akan kandungan Fe, Makanan yang

menghambat penyerapan Fe, Makanan Sehat Ibu hamil, diberikan PMT berupa

biskuit ibu hamil dari puskesmas

Sumber: Data primer,Mei 2019


Dari tabel asuhan gizi kasus 1 dapat dilihat data-data yang
berkaitan dengan langkah-langkah asuhan gizi mulai dari assessment
yaitu pengumpulan data dasar seperti antropometri, fisik/klinis, dan
dietary. Kemudian diagnosa yaitu tanda dan gejala yang melandasi
masalah gizi yang didalamnya terdiri dari domain asupan, klinis dan
perilaku-lingkungan.
Kemudian intervensi yaitu suatu tindakan yang terencana yang
ditujukan untuk perilaku gizi, kondisi lingkungan hidup atau aspek status
kesehatan individu. Kemudian monev yaitu monitoring dan evaluasi
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan pasien.

c. Monitoring Peningkatan Asupan

Tabel 04
Peningkatan Asupan kasus 1
STANDAR
ASUPAN 05/05/2019 06/05/2019 08/05/2019 10/05/2019
(Seb.Intervensi)
KEBUTUHAN

Energi (kkal) 1161,6 1733,8 1992,2 2058,2 2192,3

Protein(gram) 43,9 68,9 70,2 73,4 71,5

Lemak(gram) 23,1 41,4 46,6 48,5 48,7

Karbohidrat 188,6 246,6 296,0 300,5 367,2


(gram)

Fe (mg) 8,1 19,7 20,6 24,8 39

Sumber: data primer, 2019

Dari tabel monitoring peningkatan asupan diatas, menunjukkan

bahwa tingkat asupan kasus 1 mengalami peningkatan terus menerus dari

hari pertama hingga di akhir pemantauan namun peningkatan belum

mencapai kebutuhan .
d. Monitoring Peningkatan Berat Badan
Tabel 05
Peningkatan Berat Badan kasus 1
Waktu Berat Badan BBI

Sebelum Intervensi 58 kg

Setelah Intervensi 58,2 kg 47,7 kg

Sumber : data primer,2019

Dari data tabel peningkatan BB diatas menunjukkan bahwa

Berat Badan mengalami peningkatan dari awal pemantauan hingga akhir

pemantauan dengan Berat Badan 58 kg hingga akhir pemantauan dengan

50,2 kg.

a. Monitoring Peningkatan Hb
Tabel 06
Peningkatan Hb kasus 1
Waktu Nilai Hb Nilai Normal

Sebelum Intervensi 10,5 gr/dl 11 gr/dl

Setelah Intervensi 11 gr/dl 11 gr/dl

Sumber: data primer, 2019

Dari data tabel peningkatan Hb diatas menunjukkan bahwa

Hb mengalami peningkatan dari awal pemantauan hingga akhir

pemantauan dengan Hb 10,5 gr/dl, hingga akhir pemantauan dengan Hb

11 gr/dl
2. Kasus 2

a. Identitas Responden:

Nama responden : Ny.H


Umur : 28 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan

Berat Badan Sebelum Hamil : 48 kg

Berat Badan Sekarang : 54 kg

LILA : 24 cm

Tinggi Badan : 156 cm

Kadar Hb : 9,6 gr/dl (anemia ringan)

Usia Kehamilan : 6 bulan

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

Agama : Islam

b. Catatan Asuhan Gizi

Tabel 07
Asuhan Gizi kasus 2
KATEGORI DATA ASSESMENT KESIMPULAN
DATA
BB Sebelum Hamil : 48 kg
Status gizi
ANTROPOMETRI BB Sekarang : 56 kg
Tinggi Badan : 156 cm baik
LILA : 24 kg/m2
BIOKIMIA/ Anemia
Hemoglobin : 9,6 gr/dl
LABORATORIUM tingkat ringan
FISIK/ Keadaan umum : baik Baik
KLINIS
RIWAYAT c. Riwayat Gizi Dahulu
GIZI  Frekuensi makan 2x/sehari
 Makanan pokok berupa nasi
 Lauk hewani 2x/sehari berupa ikan
 Lauk nabati jarang
 Sayuran tiap makan seperti Pola makan
bayam, labu kuning, labu siam
 Tidak ada makanan pantangan salah.
Dan alergi makan
d. Riwayat Gizi Sekarang
 Frekuensi makan utama 2x/sehari
(tidak sarapan pagi)
 Nafsu makan baik

Asupan

makan kurang
E P L KH
1231,6 36,3 31,8 189,6
Asupan
kkal gr gr gr

2.270.0 75.6 50,4 380,2


Kebutuhan
kkal gr gr Gr

% KEB 54,3 % 48 % 50,4% 49,9%

Responden bertempat tinggal dijalan


RIWAYAT
jl.jambu sengkang. Pekerjaan IRT.
PERSONAL Kehamilan tersebut merupakan kehamilan
anak ke tiga.
DIAGNOSA GIZI

 NI-2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan


dengan kondisi responden (hamil trimester 2) ditandai dengan hasil
recall asupan 80% E= 1231,6 kkal (54,3%), P=36,3 gr (48%), L=31,8 gr
(50,4%) dan KH=189,6 gr (49,9%)
 NI-5.10.1 Kekurangan intake mineral (Fe) berkaitan dengan
peningkatan kebutuhan zat gizi disebabkan kondisi responden ditandai
dengan Hb<11 gr/dl yaitu 9,6 gr/dl.
 NB- 1.2 Kepercayaan atau sikap yang salah mengenai makanan atau
zat gizi berkaitan jarang konsumsi lauk nabati ditandai dengan
defisiensi zat besi (Fe)
RENCANA INTERVENSI GIZI
Perhitungan Kebutuhan Gizi
BBI = 50,4 kg
BEE = 665 + (9,6 x BBI) + (1,7 x TB) – (4,7 x U)
= 665 + (9,6 x 50,4) + (1,7 x 156)–(4,7 x 28)
= 665 + 483,84 + 265,2 – 131,6
= 1.272,44 kalori
TEE = BEE x FA x FS
= 1.272,44 x 1,3 x 1,2
= 1.985,0 kkal
ENERGI = 1.985,0+ 286 = 2.270,006 kkal
PROTEIN = BBI x 1,5
= 50,4 x 1,5 = 75,6 gr

% Protein = x 4 = 13%

LEMAK =

= 50,4 gr

KARBOHIDRAT =
= 380,22 gr
Jenis Diet : Diet TKTP + Fe
Tujuan Diet :
- Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat akibat
kehamilan
- Mempertahankan berat badan normal
Syarat diet :
- Energi diberikan tinggi, yaitu 2.270,006 kkal dengan memperhitungkan
faktor stress dan faktor aktifitas
- Protein diberikan tinggi 1,5 gr/kg BB
- Lemak diberikan 20% dari kebutuhan energi total
- Karbohidrat diberikan 67% sisa dari kebutuhan energi total
- Fe diberikan 35 mg/hari berdasarkan AKG
Bentuk Makanan : Makanan keluarga.

RENCANA MONITORING DAN EVALUASI


INTERVENSI GIZI

1. Asupan energi total


Diberikan diet TKTP + Fe 2. Asupan protein total
3. Asupan lemak total
4. Asupan karbohidrat total
5. Asupan Fe total
6. Kadar Hb intervensi akhir
KONSELING GIZI

Diberikan diet TKTP, Makanan yang tinggi akan kandungan Fe, Makanan yang

menghambat penyerapan Fe, Makanan Sehat Ibu hamil, diberikan PMT

berupa biscuit ibu hamil dari puskesmas

Sumber: data primer, 2019

Dari tabel asuhan gizi kasus 2 dapat dilihat data-data yang


berkaitan dengan langkah-langkah asuhan gizi mulai dari assessment
yaitu pengumpulan data dasar seperti antropometri, fisik/klinis, dan
dietary. Kemudian diagnosa yaitu tanda dan gejala yang melandasi
masalah gizi yang didalamnya terdiri dari domain asupan, klinis dan
perilaku-lingkungan.
Kemudian intervensi yaitu suatu tindakan yang terencana yang
ditujukan untuk perilaku gizi, kondisi lingkungan hidup atau aspek status
kesehatan individu. Kemudian monev yaitu monitoring dan evaluasi
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan pasien.

c. Monitoring Peningkatan Asupan


Tabel 08
Peningkatan asupan kasus 2
ASUPAN 05/05/2019 06/05/2019 08/05/2019 10/05/2019 STANDAR
(Seb.Intervensi)
KEBUTUHAN

Energi (kkal) 1231,6 1815,6 1974,9 2143,4 2270

Protein(gram) 36,3 61,8 71,7 72,3 75,6

Lemak(gram) 31,8 44,1 45,0 49,5 50,4

Karbohidrat 189,6 253,6 302,2 305.5 380,2


(gram)
Fe (mg) 6,5 21,6 22,4 23.0 35

Sumber: data primer, 2019

Dari tabel monitoring peningkatan asupan diatas, menunjukkan

bahwa tingkat asupan kasus 2 mengalami peningkatan terus menerus dari

hari pertama hingga di akhir pemantauan namun peningkatan belum

mencapai kebutuhan .

d. Monitoring Peningkatan Berat Badan


Tabel 09
Peningkatan Berat Badan kasus 2

Waktu Berat Badan BBI

Sebelum Intervensi 56 kg 50,4 kg

Setelah Intervensi 56 kg 50,4 kg

Sumber : data primer,2019

Dari data tabel peningkatan Berat Badan diatas menunjukkan

bahwa Berat Badan tidak mengalami peningkatan dari awal pemantauan

hingga akhir pemantauan dengan berat badan 56 kg, hingga akhir

pemantauan tetap dengan berat badan yang sama.


e. Monitoring Peningkatan Hb
Tabel 10
Peningkatan Hb kasus 2

Waktu Nilai Hb Nilai Normal

Sebelum Intervensi 9,6 gr/dl 11 gr/dl

Setelah Intervensi 10,5 gr/dl 11 gr/dl

Sumber: data primer, 2019

Dari data tabel peningkatan Hb diatas menunjukkan bahwa

Hb mengalami peningkatan dari awal pemantauan hingga akhir

pemantauan dengan Hb 9,6 gr/dl, hingga akhir pemantauan dengan Hb

10,5 gr/dl

B. Pembahasan

Anemia merupakan suatu kondisi dimana berkurangnya jumlah sel

darah merah. ketika seseorang memiliki kadar hemoglobin kurang dari 11

g/dl dalam darahnya, maka dia dikatakan menderita anemia. Anemia

dalam kehamilan adalah kondisi dimana kadar hemoglobin ibu hamil

kurang dari 11 g/dl pada trimester I dan III, atau pada trimester II kadar

hemoglobinnya kurang dari 10,5 g/dl (Winkjosastro, 2009).

Pada penelitian ini, sebanyak 2 ibu hamil yang mempunyai nilai Hb

kurang dari 11 gr/dl atau menderita anemia. Penelitian ini dilaksanakan

selama tujuh dari dengan pemberian Nutrition Care Process (NCP) atau

dengan bahasa umumnya yaitu asuhan gizi melalui metode food recall 24
jam untuk menghitung asupan zat gizi sebelum intervensi dan setelah

intervensi untuk menghitung asupan zat gizi pada monitoring dan

evaluasi, adapun parameter yang dimonitor adalah nilai lab yaitu Hb dan

asupan zat gizi termasuk asupan zat besi (Fe) ibu hamil anemia selama

penelitian.

Proses asuhan gizi diawali dengan assessment yaitu pengumpulan

data dasar ibu hamil anemia dengan cara mewawancarai, melakukan

penimbangan berat badan dan recall 24 jam untuk mengetahui asupan ibu

hamil sebelum intervensi, selanjutnya data dasar tersebut kemudian

dibuatkan diagnosa untuk rencana intervensi. Intervensi yang diberikan

kepada ibu hamil berupa jenis diet tinggi kalori tinggi protein, makanan

yang tinggi zat besi (Fe), makanan yang menghambat penyerapan zat

besi menggunakan media leaflet dengan maksud untuk menambah

pengetahuan tentang makanan yang baik terhadap ibu hamil anemia serta

pemberian PMT berupa biskuit ibu hamil untuk menambah asupan yang

kurang.

Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara pemantauan

asupan ibu hamil selama 1 minggu dengan selingan 1 hari didalamnya

dengan metode food recall 24 jam, kemudian melakukan pemeriksaan

kadar Hb di akhir intervensi untuk melihat apakah ada peningkatan

selama intervensi.

Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kasus

Nutrition Care Process atau asuhan gizi ibu hamil anemia mengalami
peningkatan asupan termasuk asupan zat besi serta peningkatan nilai Hb.

Hal ini dibuktikan dengan hasil monitoring asupan serta Hb yang

meningkat dari hari pertama hingga hari akhir intervensi, dan hasil Hb

sebelum intervensi hingga akhir intervensi dari kedua kasus tersebut

mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil peningkatan Hb dan asupan termasuk asupan

zat besi (Fe) tersebut membuktikan bahwa Nutrition Care Process atau

biasa disebut asuhan gizi sangat berpengaruh terhadap proses

peningkatan kadar Hb dalam darah serta peningkatan asupan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nina Herlina (2006)

yang mendapatkan kecenderungan bahwa semakin kurang baik asupan

akan semakin tinggi angka kejadian anemia gizi pada ibu hamil. Sehingga

jika asupan membaik makan kejadian anemia pada ibu hamil menurun.

Hal yang melatarbelakangi terjadinya anemia pada kasus tersebut

adalah kurangnya asuhan gizi yang baik, kurangnya pengetahuan

mengenai makanan pencegah anemia, makanan yang menghambat

penyerapan zat besi serta keterbatasan dalam mengonsumsi makanan

tertentu.
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hasil assessment gizi pada penelitian ini didapatkan dua

kasus tersebut memiliki status gizi baik dengan keadaan

ibu hamil anemia.

2. Hasil diagnosa gizi pada penelitian ini kedua kasus

kekurangan intake makanan dan minuman oral, defisiensi

zat besi (Fe), kekeliruan pola makan serta terjadinya

anemia

3. Hasil intervensi berupa edukasi yang diberikan

menunjukkan adanya perubahan asupan makanan serta

peningkatan kadar Hb namun belum mencapai kebutuhan

pada kedua kasus tersebut.

4. Asuhan Gizi dapat meningkatkan intake gizi.

1
B. Saran

1. Bagi petugas kesehatan yang ada di puskesmas

khususnya di bidang gizi untuk meningkatkan

pemantauan ibu hamil anemia, yaitu dengan

melakukan kunjungan rumah . hal ini dapat membuat

petugas mengetahui penyebab terjadinya anemia.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan

peneltian tentang ibu hamil anemia agar

mengaitkannya dengan variabel-variabel lain yang

ada hubungannya dengan kejadian anemia yang tidak

sempat diteliti pada penelitian ini.


DAFTAR PUSTAKA

Adisty Cynthia Angraini, S.Gz. 2012. Nutritional Care Process.Yogyakarta. Graha


Ilmu

Alleyne M, Horne MD, & Miller JL. 2008. Individualized Treatment for Iron
Deficiency Anemia in Adult. Am J Med, 121(11)

Arisman. 2009. Gizi Dalam Daur Kehidupan. dalam buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta:
EGC.

Aritonang, 2010. Menilai status gizi untuk mencapai sehat optimal. Yogyakarta:
leutika dengan ceubios

Anonim. 2013, Pengertian dan Klasifikasi Anemi Pada Ibu Hamil.


(http://www.indonesian-publichealth.com/2013/07/anemia-pada-bumil.html).
(diakses 27 November 2018)

Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2005. Keperawatan Maternitas. Edisi 4. EGC, Jakarta

Blogger. 2013. Hubungan Konsumsi Tablet Tambah Darah Dengan Kejadian


Anemia .http://bidansitinurbaya.blogspot.co.id/2013/06/hubungan-konsumsi-
tablet-tambah-darah.html) (diakses 27 November 2018)

Brown LS. 2010. Nutrition Requirement during pregnancy : Jones and Bartlet
publisher.

Cunninggham, Leveno, Bloom, Hauth. 2013. Obstetri Williams. Jakarta: EGC

Departemen Kesehatan RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013.


http://www.kemenkes.go.id diakses 27 November 2018.

Dinkes SulSel. 2010. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan. Makassar Dinas


Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.

Ermawati F, Rosmalina Y, Herman S. 2000. Kebutuhan Tablet Besi Ibu Hamil


Untuk Pecegahan Anemia. Bogor : Puslibang Gizi.

Fatmah, 2008. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajagrafindo Persada.


Ganda, S. (2011). Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.

Hardiansyah, I Dewa Nyoman Suparias, Etika Rezkina, Monica Ester, 2016. Ilmu
gizi : teori dan aplikasi / disusun oleh Pakar Gizi Indonesia: EGC.

Hendrian R, 2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku Ibu Hamil.


Dalam mengonsumsi tablet besi (Fe) DI Puskesmas Kadugede Tahun
2011. Skripsi. Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Herlina N, Jamilius F. 2008. Faktor resiko kejadian anemia pada ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Bogor. Jakarta.

Iswanto B. 2012. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia Defisiensii


Besi Dengan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Besi Di Puskesmas
Karangdowo Klaten. Skripsi. Jurusan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Kementrian Kesehatan RI, Pusat data dan Informasi. Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2014 [Internet]. Diakses 27 November 2018. Diunduh dari
http://www.depkes.go.id/downloads/PROFIL_DATA_KESEHATAN_INDON
ESIA_TAHUN_2014.pdf

Kristiyanasari, 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha medika.

Manuaba, Chandaranita. 2010. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan & KB edisi 2.


EGC, Jakarta.

Mochtar, 2004. Sinopsis obstetri:synopsis fisiologi, obstetric patologi. Jakarta:EGC.

Sumapradja, Gutawa M, Fayakun YL, Widyastuti S. Proses asuhan gizi terstandar.


Bandung: Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) dan Asosiasi Dietisien
Indonesia (AsDI) ; 2009 hal 89

Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta:
Graha Imu.

Tarwoto, 2007. Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil. Jakarta: Trans Info Media.
Wahyudin. 2008. Studi Kasus Kontrol Anemia Pada Ibu Hamil.
(http://wikimedia.blogspot.com/2010/04/faktor-faktor-yang-berhubungan-
dengan.html) diakses 27 November 2018

Winkjosastro, H. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.
SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)


Materi : Diet Tinggi Kalori Tinggi
A. Pengantar
Protein (TKTP), Makanan
sumber Fe dan
penghambat penyerapan
Fe
Hari/Tanggal : Senin, 06 Mei 2019
Waktu Pertemuan : 20 menit
Tempat : Rumah Responden
Sasaran : Ibu hamil & keluarga

B. Latar Belakang

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin


(Hb)
< 1 gr/dl pada trimester I dan III sedangkan pada trimester II kadar
hemoglobin
<10,5 gr/dl. Anemia kehamilan disebut "potential
danger to mother and child" (potensi membahayakan
ibu dan anak). Penyebab anemia pada ibu hamil
adalah karna kekurangan zat besi dalam tubuh.
Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) untuk
ibu hamil diberikan agar kesehatan ibu dan janin yang
dikandun terjaga dengan baik dengan memperhatikan
makanan tinggi Fe serta faktor penghambat
penyerapan Fe

C. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan


responden dapat menjalankan diet ini dengan baik dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari .
diharapkan pula pasien dapat lebih memperhatikan
pemilihan bahan makanan tinggi Fe baik dalam jumlah
maupun jenisnya yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi.

D. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti proses penyuluhan, pasien dapat


memahami:
 Pengertian Anemia dan Diet TKTP
 Tujuan
Diet
TKTP
 Syarat
Diet
TKTP
 Bahan
makan
an
yang
dianjur
kan
pada
Diet
TKTP
 Bahan
makan
an
yang
tinggi
Fe
 Bahan
makan
an
yang
mengh
ambat
penyer
apan
Fe
E. Sasaran

Sas
ara
n
dari
pen
yulu
han
ini
adal
ah
Ibu
ha
mil
dan
kelu
arg
a.
F. Metode

Pemberian ceramah dan Diskusi

G. Materi Pelatihan

 Pengertian Anemia dan Diet TKTP


 Makanan tinggi Fe
 Makanan yang menghambat penyerapan Fe

H. Strategi Penyuluhan

Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta

Pendahuluan 1. Memberikan salam, Memperhatikan dan 5 menit


memperkenalkan diri, menjawab salam
dan membuka
penyuluhan.
2. Menjelaskan gambaran
umum tentang materi Memperhatikan
yang akan diajarkan
beserta manfaatnya.
Penyajian 1. Menjelaskan Memperhatikan 10 menit
pengertian Anemia dan
Diet TKTP
a) Menanyakan kepada
peserta apabila ada Memberikan
yang kurang jelas pertanyaan
b) Menerima dan
menjawab
pertanyaan yang
diajukan peserta Memperhatikan
2. Menjelaskan tujuan Diet
TKTP.
a) Menanyakan kepada Memberikan
peserta apabila ada pertanyaan
yang kurang jelas
b) Menerima dan
menjawab
pertanyaan yang
diajukan peserta Memperhatikan
3. Menjelaskan bahan
makanan sumber Fe
dan makanan yang
menghambat
penyerapan Fe
a) Menanyakan
kepada peserta Memberikan
apabila ada yang
pertanyaan
kurang jelas
b) Menerima dan
menjawab
pertanyaan yang Memperhatikan
diajukan peserta

Penutup Menutup pertemuan dengan Memperhatikan 5 menit


membacakan kesimpulan
materi

Membagikan leaflet Menerima leaflet

Member salam penutup Memperhatikan dan


menjawab salam

I. Pemateri/Penyuluh

Pemateri Materi yang disajikan Waktu

ANDI ASMAUL HUSNA  Pengertian 15 menit


Anemia dan Diet
TKTP
 Tujuan Diet TKTP
 Makanan sumber
zat besi (Fe) dan
makanan yang
menghambat
penyerapan zat
besi (Fe)
J. Sarana dan Media

 Sarana
Kursi
Meja
Alat Tulis
 Media
Leaflet Diet TKTP
Leaflet Makanan sumber Fe dan Makanan yang menghambat penyerapan Fe
STUDI KASUS ANEMI PADA IBU HAMIL DENGAN
PENDEKATAN NCP DI WILAYAH PUSKESMA
SALEWANGENG KABUPATEN WAJO TAHUN 2019

Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar


Jl. Paccerakkang KM. 14 Daya, Tlp./Fax. 0411510197

KUESIONER IBU
Catatan : “(Salam)…. Saya (nama) mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Makassar, kami sedang berada di sini dalam
rangka penelitian tentang studi kasus anemi pada ibu hamil dengan pendekatan Nutrition Care Proccess di wilayah
Puskesmas Salewangeng Kabupaten Wajo. Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah kami dan sudah
mendapat izin dari Pemerintah Kabupaten Wajo. Kebetulan ibu terpilih secara acak untuk berpartisipasi dalam survey
kami, dan wawancara ini adalah bagian dari survey kami. Jawaban ibu akan kami rahasiakan dan hanya akan
digunakan untuk kepentingan survey.

Persetujuan: Sebelum wawancara saya mulai, sebelumnya saya mohon persetujuan ibu, dengan menandatangani
atau memberikan cap jempol pada formulir ini. Selama wawancara, saya akan menanyakan beberapa pertanyaan yang
berhubungan dengan Ibu Hamil Anemia. Partisipasi ibu dalam survey ini adalah SUKARELA, jika ibu berkeberatan ibu
bisa menolak untuk diwawancarai, tanpa ada sanksi apapun. Jurusan Gizi Poltekkes Makassar menjamin kerahasiaan
informasi yang ibu sampaikan. Dengan menandatangani atau memberikan cap jempol pada form ini, ibu setuju untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini. Jika ibu mempunyai pertanyaan, saya persilahkan.

(Tanda tangan/cap jempol) (nama) (tanggal)

Kami sangat menghargai partisipasi anda


KUESIONER PENELITIAN

STUDI KASUS ANEMI PADA IBU HAMIL DENGAN PENDEKATAN


NUTRTION CARE PROCESS (NCP) MASYARAKAT

A. IDENTITAS RESPONDEN :
Nama Responden :

Umur :

BB Seb.Hamil :

BB Sekarang :

Tinggi Badan :

Kadar HB :

Usia Kehamilan :
RECALL KONSUMSI 1 X 24 JAM

Hari/tanggal : Nama Ibu :


Waktu : Pukul Pewawancara :

Cara pengolahan Jumlah yang


Waktu (1=Dimasak; 2=Digoreng; dikonsumsi
Menu Bahan Makanan
makan 3=Ditumis; 4=Dikukus; 5=siap saji; Berat
77. Lainnya) URT
(gr)

1. Apakah ibu mengonsumsi suplemen dalam seminggu terakhir?


2. Jika Ya, apa merek suplemen yang dikonsumsi? Sebutkan
........................................................................
3. Berapa tablet/sendok takar yang dikonsumsi dalam sehari?
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai