Anda di halaman 1dari 1

Bahan Makanan Campuran (BMC) adalah campuran beberapa bahan makanan dalam jumlah

menurut perbandingan tertentu, sehingga kadar zat gizi dan nilai zat gizinya sesuai dengan tujuan
penggunaannya (Hermana, 1976). Bahan makanan campuran dapat digunakan sebagai bahan makanan
tambahan dalam melengkapi kekurangan zat gizi dalam hidangan sehari-hari. Selain itu, BMC juga dapat
digunakan sebagai makanan bayi untuk pelengkap Air Susu Ibu (ASI), atau pengganti (ASI), sebagai alat
pendidikan gizi untuk menunjukkan susunan hidangan yang baik (Hermana, 1977) dan sebagai bahan baku
dalam pembuatan bahan makanan jajanan (Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 1983).

Berbagai hal perlu dipertimbangkan dalam penyusunan BMC selain nilai gizi adalah ketersediaan
bahan makanan yaitu keberadaannya di pasar atau di masyarakat, harga relative murah dan umumnya sering
digunakan dalam rumah tangga. Selain itu kesukaan anak terhadap BMC dan produk, volume atau jumlah
dalam tiap kali pemberian dan masa simpan BMC juga perlu diperhatikan.

Bahan makanan campuran disusun berdasarkan pada komposisi dan kandungan gizi yang ada pada
BMC, yaitu kandungan energy, protein, lemak, karbohidrat dan skor asam amino. Untuk sasaran balita (1-
5tahun) kandungan gizi tiap 100g BMC yaitu sebesar minimal 360kkal energo, protein = 20%, lemak 25%
dari total energy, dan skor asam amino minimal 65, Net Protein Utilisation = 60, Protein Efficiency Ratio
= 2,1 dan NDPCal < 7,5%.

BMC dapat disusun dari dua macam bahan makanan dan disebut “Basic Mix” dan terdiri dari tiga
atau lebih bahan makanan yang disebut sebagai “Multiple Mix”. Rancangan produk BMC memuat
informasi nama produk, sasaran, bahan utama, bahan lain, proses pengolahan, satuan per porsi, jumlah porsi
.

Anda mungkin juga menyukai