Anda di halaman 1dari 8

KASUS NO.

Tn. SO, 47 tahun, seorang PNS. 2 HSMRS merasakan sesak nafas, dada terasa berat, lemas, dan
batuk berdahak warna putih dan susah BAB. RPD : pasien menderita DM sejak 10 tahun yll, riwayat
merokok +. Antopometri: RL : 170 cm, LLA: 31,5 cm. Biokimia: AL: 19,2 rb/ml (N:4-10 rb/ml),
BUN: 29 mg/dl (N; 6-20), kreatinin : 1,74 mg/dl (N: 0,6-1,3), GDS : 285 mg/dl, Na: 131mmol/L (N:
136-145), Kalium : 9,3 mmol/L (N: 3,5 5,1), Cl : 94 mmol/L (N: 98-107), CKMB: 57 U/L (N: <25),
SGOT : 93 U/L, SGPT: 65 U/L, HbA1C: 11,9% (N: 4,0-6,5%). Tensi : 131/60 mmHg, Respirasi:
24x/mnt, N: 112 x/mnt. Riwayat makan : makan pokok 3x/hr, selingan 2x/hr. LH: ayam (sering), ikan
(sering), telur 2-3/mgg. Tempe 2 ptg/mkan, tahu tidak terlalu suka. Buah ; papaya dan pisang sering,
Minum : kopi 3-4 x/hr manis @ 2 sdm/minum. Snack: kripik, singkong, pisang goring, roti. Bila
bepergian selalu membawa bekal pocari sweat. Diagnosis medis : NSTEMI, ADHF, IHD, DM2NO.
Susunlah rencana pelayanan dietnya.

I.

II.

Identitas Pasien
Nama

: Tn. SO

Usia

: 47 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Skrining (Mini Nutritional Assesment)


1
.

2
.

3
.

BMI pasien (kg/m2)


a. > 20 (>30 obese)
b. 18,5 -20
c. < 18,5
Persentase penurunan berat badan secara tidak sengaja ( 3-6 bulan yang
lalu)
a. < 5%
b. 5-10%
c. > 10%
Pasien menderita penyakit berat dan/atau tidak mendapatkan asupan
makanan > 5 hari
Total Skor Skrining MUST (Malnutrition Universal Skrining Tool)

a. Skor 0
b. Skor 1
c. Skor 2

a. Skor 0
b. Skor 1
c. Skor 2

Skor 2
0

Kesimpulan: total yang di peroleh yaitu 0, maka dapat di simpulkan bahwa pasien
beresiko rendah terhadap malnutrisi.

III.

Nutrition Assesment
Antropometri

RL = 170 cm

LLA = 31,5 cm
Perkiraan TB berdasarkan RL

TB : 118,24 + (0,28 x RL) 0,07 x 47


: 118,24 + (0,28 x 170) 0,07 x 47
TB : 162,6 cm

BBI = TB-100-10%(TB-100)
= 162,6-100-10%(162,6-100)
= 62,6 - 6,26 = 56,34
Range BBI = (BBI-10%BBI) (BBI+10%BBI)
= (56,34 5,634) sampai (56,34+5,634)
= 50,7 sampai 61,97

Konversi IMT berdasarkan LLA


IMT : 1,01 x LLA 4,7
: 1,01 x 31,5 4,7
: 27,115

Biokimia

Kesimpulan: berdasarkan IMT, pasien memiliki status gizi lebih.


AL : 19,2 rb/ml tinggi (N:4-10 RB/ML)
BUN : 29 mg/dl tinggi (N: 6-20 mg/dl)
Kreatinin : 1,74 mg/dl tinggi (N : 0,6-1,3)
GDS : 285 mg/dl tinggi (N : <200mg/dl)
Na :131 mmol/L Normal (N: 136-145mmol/L)
Kalium : 9,3 mmol/L tinggi (N: 3,5-5,1 mmol/L)
Cl : 94 mmol/L Rendah (N: 9,8-107 mmol/L)
CKMB : 57 U/L (N: <25 U/L)
SGOT : 93 U/L tinggi (N : 3-45 U/L)
SGPT : 65 U/L tinggi (N:0-35 U/L)
HbA1C : 11,9% tinggi (N: 4,0-6,5%)
Kesimpulan: kadar AL, BUN, kreatinin, Kalsium, CKMB, SGOT, GDS,

Clinic/fisik

SGPT dan HbA1C tinggi sedangkan kadar Na normal.


Px merasakan sesak nafas, dada terasa berat, lemas, dan batuk berdahak warna
putih serta susah BAB

Tensi darah : 131/60 tinggi


Respirasi : 24x/mnt tinggi (N : 16-20 x/mnt)
N : 112x/mnt tinggi (N : 70/80x/mnt)
Diagnosis medis : NSTEMI, ADHF, IHD, DM2NO.

Dietary

Kesimpulan: Tensi, respirasi dan nadi pasien tinggi


Sebelum sakit:
-

Makanan pokok 3x/hr


Selingan 2x/hr
Lh : ayam (sering), ikan (sering), telur 2-3x/mgg, tempe 2 ptg/mkn,

tahu tidak terlalu suka.


Buah : pepaya dan pisang sering
Minum : 3-4x/hr kopi, gula @2 sendok
Snack : keripik, singkong, pisang goreng, roti.
Bila bepergian membawa bekal pocari sweat
Px jika bepergian membawa pocari sweat

Kesimpulan: Pola konsumsi pasien tidak tepat hal tersebut dibuktikan


dengan pasien sudah divonis DM sejak 10 tahun yang lalu tetapi pasien
masih

mengkonsumsi

kopi

dengan

sdm

perhari

dan

dalam

mengkonsumsi kopi sampai 3-4 kali perhari serta pasien smengkonsumsi


Lain lain

IV.

pocari sweet ketika bepergian.


- Px seorang PNS
- Px menderita DM sejak 10 tahun yang lalu
- Riwayat merokok pasien +

Nutrition Diagnosis
Domain
N1-1.5
NI-53.5

NC-2.2

Problem
Kelebihan intake

Etiologi
Kelebihan asuoan

Sign
IMT lebih dari

energi
Intake serat tidak

makanan
Konsumsi berlebihan lebi

normal, yaitu 27,115


Kadar kalium tinggi,

adekuat
Perubahan nilai

dari jenis yang dibatasi

yaitu 9,3 mml/L


Kadar AL, BUN,

laboratorium, terkait

Gangguan fungsi ginjal

Kreatinin, Kalium

zat gizi khusus


NC-3.3
V.

Berat badan lebih

Kelebihan intake energi

tinggi
IMT lebih normal,
yaitu 27,5

Nutrition Intervensi
1. Tujuan diet :
Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
Menurunkan BB
Mencapai status gizi yang optimal
Mencegah atau menghilangkan timbunan garam

2.

Syarat diet :
Energi cukup, sesuai dengan kebutuhan yaitu 2077,54 kkal
Protein cukup yaitu 0,8 g/kg BB yaitu 57,6 g
Lemak sedang : 25% total energi yaitu 57,7 g
Kolesterol rendah
Vitamin dan mineral cukup
Hindari penggunaan suplemen Kalium, Kalsium dan Magnesium
Makanan mudah dicerna dan tidak menimbulkan gas
Serat cukup untuk menghindari konstipasi
3. Jenis terapi diet
: Diet Jantung II
4. Bentuk makanan : Lunak
5. Rute makanan
: Oral
VI.

Kebutuhan energi dalam sehari :


Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus Harris Bennedic
BMR pria

: 66,5+(13,7 x bb)+(5 x TB)-(6,8 x U)


: 66,5+(13,7 x 56,34)+(5 x1 62,6)-(6,8 x 47)
: 66,5+771,858+813-319,6
: 1331,758

Kebutuhan Energi : BMR x f.aktivitas x faktor stress


: 1331,758 x 1,2 x 1,3
: 2077,54 kkal
Kebutuhan Protein

: 0,8 x Kg/BB

: 0,8 x 56,34
: 45,07 g = 180,288 kkal
Kebutuhan Lemak

: 25% x Kebutuhan Energi

: 25/100 x 2077,54
: 519,385 kkal = 57,7 g
Kebutuhan Karbohidrat : Energi - (Protein+Lemak)
: 2077,54- (180,28 + 519,385)
: 1377,87 kkal = 344,47 g

VII.

Perencanaan Menu
no

waktu

menu

bahan
makan
an

URT

energi

protei
n

lemak

karbohidr
at

maka
n pagi
07.00

seling
an
10.00

maka
n
siang
13.00

nasi
lunak

beras

75

270.67

5.03

0.5

59.6

telur
kukus

telur
putih

20

10

2.1

0.2

wortel

30

3.9

0.1

0.1

0.25

labu
siam

30

0.3

0.1

1.3

jeruk
manis

jeruk
manis

100

47.1

0.9

0.1

1.3

susu
skim

tepung
susu
skim

20

73.6

7.1

0.4

10.3

puding
pepaya

agaragar
pepaya

50

19.5

0.3

0.1

4.9

nasi
lunak

beras

75

270.67

5.03

0.5

59.6

pepes
ikan
tongkol

ikan
tongkol

50

55.4

2.5

50

17.4

0.9

0.2

20

4.2

0.2

0.1

0.9

minyak
kelapa
sawit

43.1

melon

100

47.1

0.2

0.1

12.1

bihun
wortel

50
20

190.5
2.6

0.2
0.1

0.1
0.1

45.7
0.6

minyak
kelapa
sawit

10

86.2

10

beras

75

270.67

5.03

0.5

59.6

ikan
nila

50

65

7.1

3.9

10

86.2

10

sup
wortel
dan
labu
siam

tumis
kacang
panjan
g
jus
melon

seling
an
16.00
maka
n
mala
m
19.00

misoa

nasi
lunak
ikan
nila
bumbu
kuning

kacang
panjan
g
tomat

minyak
kelapa
sawit

tumis
kangku
ng

kangku
ng

50

7.5

1.1

0.2

tomat

20

4.2

0.2

0.1

0.9

100

161.1

15.3

7.4

2035.36
2077.54
98%

45.89
45.07
102%

56.2
57.7
97%

336.5
344.47
98%

jus
alvokad
alvokad
TOTAL
KEBUTUHAN
PREVALENSI

VIII. Rencana Konseling Gizi


1 Sasaran
: Pasien dan keluarga
2 Tempat : Klinik Gizi
3 Waktu
: 20 menit
4 Permasalahan : Penyakit jantung
5 Metode
: Konseling Gizi
6 Media alat bantu : Leaflet, food mode, Bahan Makanan Penukar
7 Tujuan :
Agar pasien dan keluarga :
Mengetahui makanan yang boleh dikonsumsi dan yang tidak boleh dikonsumsi
Mengerti pentingnya pola makan yang sehat dan seimbang

terutama untuk pasien penyakit jantung


Mematuhi dan melaksanakan diet yang disepakati
Materi
:
Menjelaskan tentang penyakit jantung secara sederhana

sehingga mudah dimengerti


Diet yang tepat untuk penderita penyakit jantung
Menjelaskan tentang makanan yang dianjurkan dan tidak

dianjurkan untuk pasien penyakit jantung


menjelaskan pola dan menu makan yang seimbang dan
bervariasi

IX.

Monitoring dan Evaluasi


1. Monitoring
Parameter yang dimonitor:
a. Asupan makanan perhari
b. Kondisi fisik
c. Perubahan hasil laboratorium : kadar AL, BUN, kreatinin, Kalsium, CKMB,
SGOT, GDS, SGPT dan HbA1C
2. Evaluasi
a. Memantau perubahan perilaku yang berkaitan dengan pola makan
b. Mengukur asupan makanan yang dikonsumsi

c. Perubahan nilai laboratorium terkait kadar AL, BUN, kreatinin, Kalsium,


CKMB, SGOT, GDS, SGPT dan HbA1C

X.
Implementasi
1.
Penyusunan menu sehari.
2.
Konsultasi dengan pasien dan keluarga pasien.
3.
Pengawasan terhadap asupan makanan pasien
XI.
1.

Rekomendasi
Perlu ditekankan mengenai perilaku pasien dan keluarga (orang terdekat pasien)

2.

dalam mengontrol asupan makan.


Perlu ditekankan mengenai perilaku pasien dalam menjalankan diet agar tercapai

3.

tujuan diet.
Perlu adanya pengawasan tentang pola makan pasien oleh keluarga (orang terdekat
pasien)

5B
DIETETIKA LANJUT
KASUS GAGAL GINJAL (AKUT)
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dietetika Lanjut

Oleh :
1.
2.
3.

Fajar Ryandoko
Marunti Mestiwani
Tyas Rofiqoh Fadlillah

(P07131213041)
(P07131213054)
(P07131213068)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI
2015

Anda mungkin juga menyukai