Anda di halaman 1dari 16

KASUS PENYAKIT

JANTUNG
Fajar Ryandoko (P07131213041)
Marunti Mestiwani (P07131213054)
Tyas Rofiqoh Fadlillah (P07131213068)

KASUS NO. 2
Tn. SO, 47 tahun, seorang PNS. 2 HSMRS merasakan sesak nafas, dada
terasa berat, lemas, dan batuk berdahak warna putih dan susah BAB. RPD
: pasien menderita DM sejak 10 tahun yll, riwayat merokok +.
Antopometri: RL : 170 cm, LLA: 31,5 cm. Biokimia: AL: 19,2 rb/ml (N:4-10
rb/ml), BUN: 29 mg/dl (N; 6-20), kreatinin : 1,74 mg/dl (N: 0,6-1,3),
GDS : 285 mg/dl, Na: 131mmol/L (N: 136-145), Kalium : 9,3 mmol/L (N:
3,5 5,1), Cl : 94 mmol/L (N: 98-107), CKMB: 57 U/L (N: <25), SGOT : 93
U/L, SGPT: 65 U/L, HbA1C: 11,9% (N: 4,0-6,5%). Tensi : 131/60 mmHg,
Respirasi: 24x/mnt, N: 112 x/mnt. Riwayat makan : makan pokok 3x/hr,
selingan 2x/hr. LH: ayam (sering), ikan (sering), telur 2-3/mgg. Tempe 2
ptg/mkan, tahu tidak terlalu suka. Buah ; papaya dan pisang sering,
Minum : kopi 3-4 x/hr manis @ 2 sdm/minum. Snack: kripik, singkong,
pisang goring, roti. Bila bepergian selalu membawa bekal pocari sweat.
Diagnosis medis : NSTEMI, ADHF, IHD,
DM2NO. Susunlah rencana
pelayanan dietnya.

Identitas Pasien

Nama

: Tn. SO

Usia

: 47 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Pekerjaan

: PNS

Antropometri

RL

= 170 cm

LLA = 31,5 cm

Perkiraan TB berdasarkan RL

TB : 118,24 + (0,28 x RL) 0,07 x 47


: 118,24 + (0,28 x 170) 0,07 x 47
: 162,6 cm

BBI = TB-100-10%(TB-100)
= 162,6-100-10%(162,6-100)
= 62,6 - 6,26 = 56,34

Range BBI = (BBI-10%BBI) (BBI+10%BBI)


= (56,34 5,634) sampai (56,34+5,634)
= 50,7 sampai 61,97

IMT : 1,01 x LLA 4,7


: 1,01 x 31,5 4,7
: 27,115

Kesimpulan: berdasarkan IMT, pasien memiliki status gizi lebih.

Biokimia

AL : 19,2 rb/ml tinggi (N:4-10 RB/ML)

BUN : 29 mg/dl tinggi (N: 6-20 mg/dl)

Kreatinin : 1,74 mg/dl tinggi (N : 0,6-1,3)

GDS : 285 mg/dl tinggi (N : <200mg/dl)

Na :131 mmol/L Normal (N: 136-145mmol/L)

Kalium : 9,3 mmol/L tinggi (N: 3,5-5,1 mmol/L)

Cl : 94 mmol/L Rendah (N: 9,8-107 mmol/L)

CKMB : 57 U/L (N: <25 U/L)

SGOT : 93 U/L tinggi (N : 3-45 U/L)

SGPT : 65 U/L tinggi (N:0-35 U/L)

HbA1C : 11,9% tinggi (N: 4,0-6,5%)

Kesimpulan: kadar AL, BUN, kreatinin, Kalsium, CKMB, SGOT, GDS, SGPT dan HbA1C tinggi
sedangkan kadar Na normal.

Klinik

Px merasakan sesak nafas, dada terasa berat, lemas, dan batuk berdahak
warna putih serta susah BAB

Tensi darah : 131/60 tinggi

Respirasi : 24x/mnt tinggi (N : 16-20 x/mnt)

Nadi : 112x/mnt tinggi (N : 70/80x/mnt)

Diagnosis medis : NSTEMI, ADHF, IHD, DM2NO.

Kesimpulan: Tensi, respirasi dan nadi pasien tinggi

Dietary
Sebelum sakit:

Makanan pokok 3x/hr

Selingan 2x/hr

Lh : ayam (sering), ikan (sering), telur 2-3x/mgg, tempe 2 ptg/mkn, tahu tidak terlalu
suka.

Buah : pepaya dan pisang sering

Minum : 3-4x/hr kopi, gula @2 sendok

Snack : keripik, singkong, pisang goreng, roti.

Bila bepergian membawa bekal pocari sweat

Px jika bepergian membawa pocari sweat

Kesimpulan: Pola konsumsi pasien tidak tepat hal tersebut dibuktikan dengan pasien sudah
divonis DM sejak 10 tahun yang lalu tetapi pasien masih mengkonsumsi kopi dengan 2 sdm
perhari dan dalam mengkonsumsi kopi sampai 3-4 kali perhari serta pasien smengkonsumsi
pocari sweet ketika bepergian.

Etc (Lain-lain)

Px seorang PNS

Px menderita DM sejak 10 tahun yang lalu

Riwayat merokok pasien +

Kesimpulan : Pasien memiliki riwayat penyakit DM sejak 10 tahun yang lalu

Nutrition Diagnosis
Domain

Problem

Etiologi

NI-1.5

Kelebihan intake energi

Kelebihan asupan makanan

Intake serat tidak

Seringnya konsumsi makanan

adekuat

rendah serat

Kelebihan intake

Konsumsi berlebihan dari jenis

Kadar kalium tinggi, yaitu

mineral

makanan yang dibatasi

9,3 mmol/L

NI-53.5

NI-55.2

Perubahan nilai
NC-2.2

laboratorium, terkait

Gangguan fungsi jantung

zat gizi khusus


NC-3.3

Berat badan lebih

Kelebihan intake energi

Sign
IMT lebih dari normal, yaitu
27,115
Susah BAB

Kadar AL, BUN, Kreatinin,


Kalium tinggi
IMT lebih dari normal, yaitu
27,115

Intervensi Gizi
Tujuan diet :

Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung

Menurunkan BB

Mencapai status gizi yang optimal

Mencegah atau menghilangkan timbunan garam

Syarat diet :

Energi cukup, sesuai dengan kebutuhan yaitu 2077,54 kkal

Protein cukup yaitu 0,8 g/kg BB yaitu 57,6 g

Lemak sedang : 25% total energi yaitu 57,7 g

Kolesterol rendah

Vitamin dan mineral cukup

Hindari penggunaan suplemen Kalium, Kalsium dan Magnesium

Makanan mudah dicerna dan tidak menimbulkan gas

Serat cukup untuk menghindari konstipasi

Jenis terapi diet

: Diet Jantung II

Bentuk makanan

: Lunak

Rute makanan

: Oral

Perhitungan Kebutuhan
Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus HB
BMR pria

: 66,5+(13,7 x bb)+(5 x TB)-(6,8 x U)

: 66,5+(13,7 x 56,34)+(5 x1 62,6)-(6,8 x 47)


: 66,5+771,858+813-319,6
: 1331,758
Kebutuhan Energi : BMR x f.aktivitas x faktor stress
: 1331,758 x 1,2 x 1,3
: 2077,54 kkal
Kebutuhan Protein

: 0,8 x Kg/BB

: 0,8 x 56,34
: 45,07 g = 180,288 kkal
Kebutuhan Lemak

: 25% x Kebutuhan Energi

: 25/100 x 2077,54
: 519,385 kkal = 57,7 g
Keb. Karbohidrat : Energi - (Protein+Lemak)
: 2077,54- (180,28 + 519,385)
: 1377,87 kkal = 344,47 g

Rencana Konseling
Sasaran

: Paien dan keluarga Tn.SO7

Tempat

: Klinik Gizi

Waktu

: 10 20 menit

Permasalahan : Penyakit jantung


Metode

: Konseling dengan pasien dan keluarga, tanya jawab

Media alat bantu


Tujuan

: Leaflet diet jantung, food model, Daftar Bahan Penukar

Agar pasien dan keluarga :

Mengetahui makanan yang boleh dikonsumsi, dibatasi, dan yang tidak boleh dikonsumsi untuk diet

Mengerti pentingnya pola makan yang sehat dan seimbang terutama untuk pasien penyakit jantung

Dapat mematuhi dan melaksanakan diet yang disepakati

Materi

Menjelaskan tentang bahan makanan yang boleh dikonsumsi, dibatasi, dan tidak boleh dikonsumsi

Mendiskusikan perubahan pola makan yang disusun berdasarkan kebutuhan energi, zat gizi, dan
kebiasaan makan

Diet yang tepat untuk penderita penyakit jantung

menjelaskan pola dan menu makan yang seimbang dan bervariasi

Monitoring dan Evaluasi


Monitoring

Parameter yang dimonitor:

Asupan makanan perhari

Kondisi fisik setelah diet

Status gizi pasien setelah diet

Perubahan hasil laboratorium : kadar AL, BUN, kreatinin, Kalsium, CKMB,


SGOT, GDS, SGPT dan HbA1C

Evaluasi

Memantau perubahan perilaku yang berkaitan dengan pola makan

Mengukur asupan makanan yang dikonsumsi

Perubahan nilai laboratorium terkait kadar AL, BUN, kreatinin, Kalsium,


CKMB, SGOT, GDS, SGPT dan HbA1C

Implementasi

Penyusunan menu sehari.

Konseling dengan pasien dan keluarga pasien.

Pengawasan terhadap asupan makanan pasien

Rekomendasi

Perlu ditekankan mengenai perilaku pasien dan keluarga (orang terdekat


pasien) dalam mengontrol asupan makan.

Perlu ditekankan mengenai perilaku pasien dalam menjalankan diet agar


tercapai tujuan diet.

Perlu adanya pengawasan tentang pola makan pasien oleh keluarga (orang
terdekat pasien)

Menu Sehari
Waktu

Menu

Sarapan

Nasi lunak
Putih Telur kukus
Sup wortel dan labu siam
Jeruk manis

Selingan

Susu skim
Puding pepaya

Makan Siang

Nasi lunak
Pepes ikan
Jus melon

Selingan

Misoa

Makan Sore

Nasi lunak
Ikan bumbu kuning
Tumis kangkung
Jus alpukat

Anda mungkin juga menyukai