Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan Kesehatan bertujuan mengembangkan pengertian yang benar dan sikap yang positif individu/pasien
atau kelompok/keluarga pasien (receiver) agar yang bersangkutan menerapkan cara hidup sehat dalam hidupnya
sehari-hari atas kesadaran dan kemauan sendiri. Kegiatan penyuluhan di dilakukan oleh perawat, petugas
penyuluhan kesehatan masyarakat, sedangkan konsultasi gizi diberikan oleh petugas gizi masyarakat yang sudah
berpengalaman dalam teknik-teknik penyampaian informasi dan komunikasi dua arah. Jumlah petugas diruang
penyuluhan dan konsultasi gizi adalah 4 orang petugas yang terdiri dari 2 orang perawat, satu orang petugas
penyuluhan kesehatan masyarakat dan satu orang ahli gizi. Penyuluhan kesehatan masyarakat di BBKPM Bandung
bertujuan agar pasien dan keluarga memahami:
1. Perjalanan dan bahaya penyakit paru pada umumnya dan khususnya penyakit TBC
2. Cara penularan penyakit TBC, Tata cara minum obat dan akibat yang ditimbulkan bila pengobatan tidak teratur
atau tidak tuntas.
3. Pengertian tentang Pengawas Minum Obat (PMO)
4. Pemakaian alat kontrasepsi selama pengobatan
5. Pengarahan khusus kepada pasien penderita keluhan mental, tuna rungu, stress dan lain-lain
6. Cara hidup sehat, sanitasi lingkungan dan perumahan, kesehatan perorangan (personal hygiene) dan faktor-
faktor yang bisa menghambat proses kesembuhan pada pasien.
Yang menjadi sasaran penyuluhan adalah seluruh pasien yang berobat ke BBKPM Bandung (Umum, Peserta
Askes/Askeskin)
Konsultasi Gizi
Maksud pemberian konsultasi gizi pada pasien adalah untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit,
meningkatkan pengetahuan penderita dan keluarga tentang asupan gizi yang diperlukan untuk mempercepat
penyembuhan penyakit yang diderita. Konsultasi Gizi juga dimaksudkan untuk meningkatkan status gizi penderita
melalui bimbingan penyusunan menu makanan dan melakukan evaluasi terhadap peningkatan status gizi melalui
pemantauan kenaikan berat badan.
Pelayanan penyuluhan dilakukan oleh tenaga ahli gizi. Prosedur standar penyuluhan gizi adalah:
1. Petugas mencatat identitas pasien pada buku pencatatan laporan harian, Kartu Menuju Sehat, Leaflet diet
yang bersangkutan dan sistem informasi manajemen BBKPM.
2. Pasien harus memperlihatkan hasil pemeriksaan laboratorium sebagai bahan kajian
3. kemudian dilakukan pengukuran anthropometri (penimbangan berat badan, tinggi badan atau panjang badan
untuk bayi.
4. Selanjutnya petugas melakukan pengkajian status gizi berdasarkan standar Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk
pasien dewasa dan standar WHO NCS untuk pasien anak
5. Melakukan pengkajian kebiasaan makan, pola makan dan asupan maka dalam sehari (anamnesa)
6. Berdasarkan data-data diatas petugas akan mengetahui status pasien dan memberikan penyuluhan gizi sesuai
dengan penyakit yang di derita serta obat yang diminum.
7. Konsultasi gizi diberikan berdasarkan penyakit yang di derita kepada:
8. Pasien TB yang berstatus gizi buruk
9. Penderita gizi kurang defisiensi kalori, protein, anemia, dan penyakit paru-paru, dengan berat badan di bawah
normal serta asma kronis, bronchitis kronis, dan emfisema.
10. Orang tua anak balita yang mengalami gizi kurang baik, KEP Berat, KEP Sedang, KEP Ringan
11. Pasien penderita Diabetes Mellitus
12. Pasien penyakit hati seperti hepatitis dan pasien penyakit paru yang disertai dengan kadar SGOT, SGPT dan
bilirubin tinggi
13. Pasien yang menderita penyakit lambung dan gangguan pencernaan
14. Pasien penderita tekanan daran tinggi (hypertensi)
15. Pasien dengan kadar asam urat tinggi
16. Pasien penyakit paru yang disertai dengan kadar kolesterol dan lemak tinggi
17. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk pasien gizi buruk.
Untuk menunjang pekerjaan di lengkapi dengan Manequin (alat peraga organ tubuh),Food Model, Alat Timbang
Badan dan Tinggi Badan (Microtoise) juga poster-poster dan Leaflet.
A. PENYULUHAN
1. Pengertian Penyuluhan
Penyuluhan berdasar dari kata dasar “SULUH” atau OBOR, sekaligus sebagai
terjemahan dari kata “ Voorlichting” yang dapat diartikan sebagai kegiatan penerangan
atau memberikan terang bagi yang dalam kegelapan. Sebagai proses penerangan,
Penyuluhan tidak boleh bersifat searah tapi harus komunikasi timbal balik (bersifat
dua arah dan aktif) agar aspirasi masyarakat diketahui. Hal ini penting, agar penyuluhan
Sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara penyuluh dan masyarakat /kliennya
secara berkelanjutan.
Penyuluhan adalah proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan
perwujudan dari Pengetahuan , Sikap dan Keterampilan seseorang yang dapat diamati
oleh orang/ pihak lain , baik secara langsung atau tidak langsung.
Dengan kata lain kegiatan penyuluhan tidak hanya berhenti pada penyebarluasan
secara terus menerus, sekuat tenaga dan pikiran, memakan waktu dan melelahkan,
2. Implikasi Penyuluhan 2
a. Perubahan perilaku yang diharapkan tidak hanya terbatas pada masyarakat/ klien
b. Perubahan perilaku yang terjadi tidak terbatas atau berhenti setelah masyarakat/
3. Materi/pesan Penyuluhan
terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran, dalam penyampaian materi sebaiknya
4. Metode Penyuluhan
baru atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap
2). Wawancara
kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok
yang besar, metodenya akan berbeda dengan kelompok kecil. Efektifitas suatu
metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran penyuluhan. Metode ini
mencakup :
1). Kelompok besar, yaitu apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang.
Metode yang baik untuk kelompok ini adalah ceramah dan seminar.
Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
adalah :
a). Persiapan
baik. Lebih baik lagi kalau disusun dalam diagram atau skema dan
b). Pelaksanaan
Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar deng pendidikan
atau beberapa orang ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan
2). Kelompok kecil, yaitu apabila peserta penyuluhan kurang dari 15 orang.
Metode yang cocok untuk kelompok ini adalah diskusi kelompok, curah
sifatnya massa atau public. Oleh karena sasaran bersifat umum dalam arti tidak
pendidikan dan sebagainya, maka pesan kesehatan yang akan disampaikan harus
menggunakan media massa. Beberapa contoh dari metode ini adalah ceramah
umum, pidato melalui media massa, simulasi, dialog antara pasien dan petugas
kesehatan, sinetron, tulisan dimajalah atau koran, bill board yang dipasang di
digunakan kurang dapat dimengerti oleh sasaran, suara terlalu kecil dan kurang
membosankan.
perilaku.
sasaran penyuluhan yang terlalu banyak, alat peraga yang kurang, metoda yang
B. KONSULTASI
Salah satu definisi konsultasi seperti yang dikemukakan oleh Zins (1993), bahwa
konsultasi ialah suatu proses yang biasanya didasarkan pada karakteristik hubungan
yang sama yang ditandai dengan saling mempercayai dan komunikasi yang terbuka,
memecahkan masalah yang telah diidentifikasi, dan pembagian tanggung jawab dalam
saling bertukar informasi dan saran. Konsultasi didefinisikan oleh Audit Commission
(1999) sebagai sebuah proses dialog yang mengarah kepada sebuah keputusan. Definisi
Konsultasi adalah sebuah dialog, di dalamnya ada aktifitas berbagi dan bertukar
mengetahui lebih dalam tentang suatu tema. Oleh karenanya konsultasi adalah
Konsultasi adalah sebuah proses. Konsultasi adalah sebuah proses yang interaktive
dan berjalan.
Konsultasi adalah tentang aksi dan hasil. Konsultasi harus dapat memastikan bahwa
keputusan. Oleh karenanya konsultasi adalah tentang aksi dan berorientasi kepada
hasil.
mengidentifikasi dan
menganalisis masalah
alternatif pemecahan
masalah
Membantu klien
mengidentifikasi dan
menganalisis masalah
Menyadarkan
masyarakat
kelompok
dengan keterampilan
mendengarkan dan
mempelajari serta
mengambil keputusan
untuk mengatasi
masalahnya sendiri
Membantu klien untuk
memecahkan masalah
Memberi informasi,
menanamkan
keyakinan dan
meningkatkan
kemampuan
Hubungan
atau
kedudukan
Horisontal, kedudukan
adalah klien
Vertikal, kedudukan
Langsung atau
tidak langsung
7
C. PENYULUHAN GIZI
sumber pangan.
Adanya motivasi mengetahui lebih lanjut ttg hal-hal yg berhubungan dgn gizi.
3. Ciri-ciri Penyuluhan
kegiatan disusul kegiatan lain. Yg berarti juga lebih dari satu kegiatan.
Penyuluhan dapat dilakukan oleh perorangan sebagai anggota masyarakat (ahli gizi)
ataupun sebagai petugas suatu lembaga (Puskesmas, RS, lembaga swasta / LSM).
Seluruh petugas kesehatan / gizi, maupun institusi kesehatan / gizi formal maupun
rendah, keluarga dengan keadaan gizi yang buruk, keluarga dengan sanitasi
kelompok yang ada diberbagai institusi pelayanan kesehatan seperti anak sekolah,
(Effendy, 2003).
D. KONSELING GIZI
Konseling gizi adl serangkaian kegiatan sbg proses komunikasi 2 (dua) arah
Konseling gizi adalah suatu bentuk pendekatan yang digunakan dalam asuhan
gizi untuk menolong individu dan keluarga memperoleh pengertian yang lebih baik
gizi termasuk perubahan pola makan serta memecahkan masalah terkat gizi kearah
Konseling yang efektif adalah komunikasi dua arah antara klien dan konselor
klien. Hal ini dapat dicapai kalau konselor dapat menumbuhkan kepercayaan diri
klien sehingga mampu dan mau melakukan perilaku baru untuk mencapai status gizi
yang optimal. Untuk itu konselor perlu menguasai dan menerapkan keterampilan
Mempelajari yaitu :
1. Komunikasi nonverbal
jawaban klien dalam bentuk bahasa isyarat seperti mengangguk dan kata-kata
Akan lebih bermanfaat mengulangi atau mengatakan kembali apa yang klien
katakan. Ini menunjukkan bahwa kita mengerti dan akan lebih besar
mengucapkannya dengan cara yang agak berbeda sehingga tidak terdengar seolah
Bila klien mengatakan sesuatu yang menunjukkan perasaan, akan berguna sekali
jika direspon dengan cara yang menunjukkan bahwa kita mendengarkan apa yang
Kata-kata yang menghakimi adalah kata-kata seperti : benar, salah, baik, buruk,
bagus, cukup, tepat. Kadang kita perlu menggunakan kata-kata yang menghakimi
(terutama untuk kata-kata yang positif) yaitu ketika kita sedang membangun percaya diri
klien. Tapi berlatihlah untuk menghindari kata-kata yang menghakimi kecuali ada
meningkatkan percaya diri klien terhadap apa yang telah dia lakukan dan akan
membantunya untuk melaksanakan diet. Bila klien sudah percaya diri dengan
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membangun percaya diri klien adalah :
g. Menilai pemahaman
4. Prosedur Konseling
SATU TUJU
T = TANYAKAN SATU
U = URAIKAN
TU = BANTU
J = JELASKAN TUJU
U = ULANGI/RUJUK
Ramah
Mendorong klien untuk memilih cara pemecahan yang terbaik dalam situasi
tertentu
d. Merumuskan pembicaraan
e. Menjaga kerahasiaan
a. Membuat keputusan
melecehkan
13
Akhir dari proses konseling gizi adalah terjadinya perubahan perilaku klien
kearah yang lebih baik. Terdapat beberapa teori tentang perubahan perilaku antara
lain:
hubungan yang kuat dan saling percaya antara klien dan konselor. Tahap kedua
b. Pavlov, et all, menyatakan bahwa pada prinsipnya manusia lahir dalam keadaan
PUSTAKA
Poedyasmoro. 2005. Buku Praktis Ahli Gizi. Jurusan Gizi Poltekkes Malang
1. Tahap perlibatan
2. Tahap penjelasan
3. Tahap pemecahan masalah
4. Tahap kesimpulan
Konsultasi gizi juga memiliki tujuan dam manfaat. Tujuan umum dari konsultasi gizi
yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemampuan masyarakat untuk
hidup sehat dan berperan serta dalam upaya kesehatan dengan mengkonsumsi
makanan yang sehat. Adapula tujuan khusus menurut (Yuliana, 2005) yaitu
meningkatkan keadaan gizi masyarakat untuk mencapai gizi seimbang dengan
menurunkan jumlah penduduk yang mengalami gizi kurang dan gizi lebih dan
meningkatkan penganekaragaman dalam penyelenggaraan makanan dalam upaya
peningkatan status gizi. Sedangkan manfaat dari konsultasi gizi yaitu sebagai
pemberian bantuan seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu keputusan atau
memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap fakta-fakta, harapan, dan
kebutuhan, dan prasaan-prasaan. Sasaran program konsultasi gizi yang biasa dilakukan
di posyandu adalah sasaran kelompok yang rentan gizi di usia produktif yaitu balita.
Bayi, ibu hamil, anak usia sekolah, dan lansia.